• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.2 Karakteristik Responden

Responden yang teriibat yaitu seluruh anggota Kelompok Wanita Tani Margi Rahayu Desa Gunungsari Kecamatan Bumiaji Kota Batu, sebanyak 20 orang sebagaimana yang terlampir pada Lampiran 15. Adapun karakteristik responden berdasarkan Umur, Pendidikan, dan Pekerjaan sebagai berikut:

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Berikut merupakan karakteristik responden berdasarkan umur, Tabel 4. Kondisi Responden Berdasarkan Umur

Usia Jumlah (Orang) Persentase (%)

26-35 5 25

36-45 4 20

46-55 6 30

56-65 5 25

Total 20 100

Sumber: Analisis Data Primer, 2022

Berdasarkan tabel 4, diketahui bahwa jumlah anggota terbanyak adalah usia kisaran 46-55 tahun, namun hal itu tidak menjadi masalah bagi KWT Margi Rahayu, dikarenakan pada usia kisaran 26-35 tahun atau yang dapat disebut sebagai usia produktif juga tidak selisih begitu banyak, yaitu dengan selisih 1 orang.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Berikut meruakan karakteristik responden berdasarkan Pendidikan, Tabel 5. Kondisi Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase (%)

SD 15 75

SLTP 5 25

Total 20 100

Sumber: Analisis Data Primer, 2022

Berdasarkan tabel 5, dapat dilihat bahwa mayoritas Pendidikan anggota KWT Margi Rahayu yaitu SD sebanyak 15 orang dengan prosentase 75% dan SLTP sebanyak 5 orang dengan prosentase 25%.

Tingkat Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, karena dapat mempengaruhi banyak hal seperti pengetahuan, pemahaman dan produktivitas SDM/ Sumber Daya Manusianya.

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Berikut merupakan karakteristik responden berdasarkan Pekerjaan, Tabel 6. Kondisi Responden Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Jumlah (Orang) Persentase (%)

Petani 9 45

Peternakan 9 45

Ibu Rumah Tangga 2 10

Total 20 100

Sumber: Analisis Data Primer, 2022

Berdasarkan tabel 6, dapat dilihat bahwa mayoritas responden bekerja sebagai petani dan peternak dengan prosentase masing-masing 45%. Hal ini dapat dilihat bahwa di KWT Margi Rahayu ini bukan hanya sebuah kelompok yang bergerak pada bidang peternakan saja akan tetapi juga pertanian.

5.1 Perancangan Penyuluhan 5.1.1 Tujuan Penyuluhan

Tujuan penyuluhan yang ingin dicapai yaitu untuk mengetahui tingkat pengetahuan peternak/ anggota KWT mengenai pemasaran permen susu dengan pendekatan bauran pemasaran (marketing mix) 9P di KWT Margi Rahayu Desa Gunungsari Kecamatan Bumiaji Kota Batu dengan peningkatan pengetahuan >30% selama ±1 bulan.

5.1.2 Sasaran Penyuluhan

Sasaran dari kegiatan penyuluhan ini adalah seluruh anggota KWT Margi Rahayu atau selaku produsen produk permen susu, yaitu sebanyak 20 orang.

5.1.3 Materi Penyuluhan

Materi yang akan digunakan dalam kegiatan penyuluhan yaitu sesuai dengan kajian yang telah dilaksanakan yaitu mengenai pemasaran permen susu dengan pendekatan bauran pemasaran (marketing mix) 9P. Materi yang telah ditetapkan ini selanjutnya akan disampaikan kepada sasaran penyuluhan untuk disusun dalam bentuk sinopsis dan LPM/ lembar persiapan menyuluh. Sinopsis digunakan untuk mempermudah penyuluh dalam menyampaikan materi penyuluhan yang telah disusun sistematis agar tetap dalam topik materi penyuluhan. Sedangkan LPM digunakan untuk memperkirakan waktu yang digunakan untuk pelaksanaan penyuluhan agar menunjang keberhasilan kegiatan penyuluhan. Hal ini

sesuai dengan UU No. 16 Tahun 2006 mengenai Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang mendefinisikan Materi Penyuluhan sebagai bahan/ pesan yang disampaikan oleh Fasilitator/

Penyuluh terhadap pelaku utama dan pelaku usaha yang dapat berupa informasi, teknologi, rekayasa sosial, manajemen, ekonomi, hokum dan kelestarian lingkungan. Pemilihan materi penyuluhan yang disesuaikan dengan hasil kajian ini dilakukan untuk mengetahui aspek pemasaran mana yang belum diterapkan dengan baik oleh produsen sehingga dapat dijadikan topik/ materi penyuluhan guna kedepannya dalam pemasaran permen susu ini dapat mencakup seluruh aspek 9P.

5.1.4 Metode Penyuluhan

Metode penyuluhan yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan ini yaitu Ceramah, diskusi dan tanya jawab sesuai dengan karakteristik sasaran, kondisi lapangan dan daya adopsi sasaran penyuluhan. Metode Ceramah dipilih dengan beberapa pertimbangan salah satunya karena metode ceramah dianggap sebagai metode yang baik dan dapat diterima dengan baik juga oleh sasaran. Motode ini sangat cocok untuk sasaran baik yang berpendidikan tinggi maupun rendah (Notoadmodjo, 2010).

Pemilihan metode penyuluhan ini dilakukan pertimbangan pemilihan metode penyuluhan terlebih dahulu untuk selanjutnya dilakukan analisis metode dengan menggunakan matriks pemilihan metode penyuluhan. Hal ini dilakukan agar dapat memilih metode penyuluhan yang tepat, tercapainya tujuan penyuluhan dan materi penyuluhan yang disampaikan dapat dipahami oleh sasaran penyuluhan. Adapun tabel pertimbangan pemilihan metode penyuluhan dan matriks analisis penentuan metode penyuluhan sebagaimana telah dilampirkan pada Lampiran 3 dan 4.

5.1.5 Media Penyuluhan

Media penyuluhan yang digunakan dalam penyuluhan yaitu adalah folder. Folder merupakan media informasi penyuluhan pertanian yang disajikan secara lembaran informasi pertanian dengan bentuk lembaran kertas yang dilipat-lipat secara teratur, yang berisi uraian materi yang berkesinambungan dari masing-masing lipatan kertas (Maria, 2019).

Pemilihan media penyuluhan ini juga berdasarkan pertimbangan pemilihan media dan analisis pada matriks pemilihan media penyuluhan.

Pemilihan media penyuluhan ini diharapkan dapat menarik perhatian sasaran pada saat kegiatan penyuluhan dan memudahkan sasaran untuk memahami materi penyuluhan. Folder adalah salah satu alat bantu/ media yang efektif dan efisien sehingga diharapkan mampu memudahkan sasaran untuk menerima dan menerapkan materi penyuluhan yang dberikan. Adapun tabel pertimbangan pemilihan media penyuluhan dan matriks analisis penetapan media penyuluhan sebagaimana telah terlampir pada Lampiran 5 dan 6.

5.2 Implementasi/ Uji Coba Rancangan Penyuluhan 5.2.1 Lokasi dan Waktu Kegiatan Penyuluhan

Lokasi Kegiatan Penyuluhan dilaksanakan di Kediaman Ketua KWT Margi Rahayu Desa Gunungsari Kecamatan Bumiaji Kota Batu dan untuk Waktu Kegiatan Penyuluhan dilaksanakan pada Hari Kamis 31 Maret 2022 pada pukul 14.00 WIB-selesai.

5.2.2 Persiapan

Dalam tahap persiapan ini dimulai dengan koordinasi dengan PPL untuk mendiskusikan mengenai metode dan media serta pelaksanaan kegiatan penyuluhan. Selanjutnya yaitu mempersiapkan media, LPM (Lembar Persiapan Menyuluh), Sinopsis, Berita Acara Penyuluhan, Daftar

Hadir Penyuluhan dan Kuesioner Penyuluhan sebagaimana telah terlampir pada Lampiran 8, 11, 12, 13, 14, dan 16.

5.2.3 Pelaksanaan

Pelaksanaan penyuluhan dilakukan pada tanggal 31 Maret 2022, yang bertempat di kediaman Ketua KWT Margi Rahayu Desa Gunungsari Kecamatan Bumiaji Kota Batu dengan jumlah sasaran yang hadir dalam penyuluhan adalah 20 orang, yang merupakan ibu-ibu anggota KWT Margi Rahayu.

5.3 Evaluasi Penyuluhan

Evaluasi penyuluhan yang digunakan yaitu mengukur peningkatan aspek pengetahuan sasaran dengan pengisian kuesioner tertutup baik pre-test dan post-pre-test yang dibantu pengisiannya oleh pengkaji dengan menyesuaikan kondisi dan jawaban sasaran sebelum dan setelah dilakukannya penyuluhan mengenai Pemasaran Produk Permen Susu dengan Pendekatan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) di KWT Margi Rahayu. Waktu pelaksanaan pengisian kuesioner tertutup pre-test dan post-test tidak dilaksanakan pada waktu yang bersamaan, kuesioner pre-post-test diisi pada saat responden belum mendapatkan informasi dari pengkaji terkait 9P, dan kuesioner post-test diisi pada saat setelah dilakukannya penyuluhan.

Pada saat pelaksanaan kajian, pengkaji juga menyampaikan informasi-informasi mengenai aspek bauran pemasaran 9P tersebut, yang bertujuan agar responden/ sasaran dapat lebih memahami serta mendapatkan informasi berkali-kali mengenai 9P, sehingga tidak pada saat pelaksanaan kegiatan penyuluhan saja. Adapun Kisi-kisi Kuesioner Penyuluhan dan Kuesioner Penyuluhan yang telah terlampir pada Lampiran 7 dan 8.

BAB VI PEMBAHASAN

6.1 Hasil Implementasi Penyuluhan 6.1.1 Evaluasi Penyuluhan

Evaluasi Penyuluhan dilakukan melalui kuesioner evaluasi penyuluhan yang menggunakan acuan taksonomi bloom dengan aspek pengetahuan yang terdiri dari 6 tingkatan diantaranya mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengsintesis dan mengevaluasi.

Pengukuran aspek pengetahuan sasaran untuk evaluasi penyuluhan ini menggunakan Analisa Rerata Jawaban Kuesioner yang berdasarkan hasil jawaban responden pada pengisian kuesioner yang diberikan. Isi dari kuesioner tersebut adalah terkait materi yang telah disampaikan pada kegiatan penyuluhan. Kuesioer yang digunakan terdapat 20 butir pertanyaan yang mencakup dimensi-dimensi aspek pengetahuan.

6.1.2 Pre-test

Berdasarkan jawaban responden pada kuesioner pre-test aspek pengetahuan, dapat digambarkan pada tabel dibawah ini:

Tabel 8. Tabulasi Data Pre-test Aspek Nilai

Maksimal

Nilai Minimal

Skor yang diperoleh

Presentase Keterangan

Pengetahuan 1.600 400 652 40,75% Rendah

Sumber: Data diolah, 2022

Berdasarkan tabel 8, dapat dilihat bahwa responden mendapatkan skor 652 pada pre-test yang dilakukan sebelum penyuluhan, dengan prosentase 40,75% sehingga dapat disimpulkan masuk pada ketegori penilaian “Rendah”. Adapun perhitungan data dengan garis kontinum menggunakan analisa perhitungan rerata jawaban berdasarkan skoring mengenai aspek pengetahuan yaitu dapat dilihat pada Lampiran 20.

6.1.3 Post-test

Berdasarkan jawaban responden pada kuesioner post-test aspek pengetahuan, dapat digambarkan pada tabel dibawah ini:

Tabel 9. Tabulasi Data Post-test Aspek Nilai

Maksimal

Nilai Minimal

Skor yang diperoleh

Presentase Keterangan

Pengetahuan 1.600 400 1274 79,62% Sangat

Tinggi Sumber: Data diolah, 2022

Berdasarkan tabel 9, dapat dilihat bahwa responden mendapatkan skor 1274 pada post-test yang dilakukan setelah penyuluhan, dengan presentase 79,62%. Adapun perhitungan data dengan garis kontinum menggunakan analisa perhitungan rerata jawaban berdasarkan skoring mengenai aspek pengetahuan yaitu dapat dilihat pada Lampiran 21.

6.1.4 Deskripsi Analisis Data Evaluasi

Berdasarkan hasil analisis rerata jawaban kuesioner diatas baik pre-test dan post-pre-test yang menganalisis tentang tingkat pengetahuan responden/ seluruh anggota KWT Margi Rahayu pada penyuluhan tentang Pemasaran Permen Susu dengan Pendekatan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) di KWT Margi Rahayu Desa Gunungsari Kecamatan Bumiaji Kota Batu didapatkan hasil pada pre-test sebanyak 452 skor dengan presentase 40,75% dengan kriteria penialaian yang tergolong Rendah dan pada post-test dengan skor 1274 dengan presentase 79,62%

dengan kriteria penilaian yang tergolong Sangat Tinggi.

Dapat disimpulkan bahwa dengan setelah dilakukannya penyuluhan mengenai Pemasaran Permen Susu dengan Pendekatan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) di KWT Margi Rahayu Desa Gunungsari Kecamatan Bumiaji Kota Batu dapat meningkatkan

pengetahuan sasaran dan hasil tersebut menunjukkan bahwa materi penyuluhan tersebut diterima dengan baik oleh sasaran penyuluhan.

Berikut perhitungan peningkatan pengetahuan pre-test dan post-test, Presentase post-test – Presentase pre-test = 79,62%-40,75%

= 38,87%

Berdasarkan perhitungan diatas, dapat disimpulkan bahwa perubahan tingkat pengetahuan sasaran dari hasil pre-test dan post-test terjadi perubahan yang tergolong cukup yaitu 38,87%.

6.2 Rencana Tindak Lanjut

Berdasarkan hasil evaluasi dan pelaksanaan penyuluhan didapatkan beberapa rencana tindak lanjut sebagai berikut:

1. Peningkatkan mutu/ kualitas produk permen susu, melakukan diversifikasi rasa permen susu serta mengurus pengajuan legalitas baik P-IRT, NKV atau BPOM

2. Pengembangan pemasaran produk permen susu secara online agar dapat diakses lebih mudah oleh konsumen

3. Pengembangan SDM melalui pelatihan/ pendampingan mengenai pengorganisasian KWT, Strategi Pemasaran berbasis Online dan pengolahan susu

BAB VII PENUTUP

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan Hasil Kajian dan Pembahasan mengenai Pemasaran Permen Susu dengan Pendekatan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) di Desa Gunungsari Kecamatan Bumiaji Kota Batu dapat ditarik Kesimpulan sebagai berikut:

1. Penerapan bauran pemasaran (Marketing Mix) 9P dalam penjualan permen susu di KWT Margi Rahayu dapat disimpulkan bahwa aspek Product (Produk), Price (Harga), People (SDM yang terlibat), Physical Evidence (Tampilan Fisik), dan Packing (Pengemasan) secara keseluruhan dapat disimpulkan sudah diterapkan dengan “Baik”.

Beberapa aspek yang belum optimal diantaranya yaitu Place (Tempat), Promotion (Promosi), dan Payment (Pembayaran) sehingga perlu peningkatan dalam penerapannya.

2. Rancangan Penyuluhan yang dilakukan yaitu sesuai dengan kegiatan yang dilakukan, dengan sasaran sebanyak 20 orang. Materi penyuluhan yang disampaikan yaitu berdasarkan kajian mengenai Pemasaran Permen Susu dengan Pendekatan Bauran Pemasaran (Marketing Mix).

Metode Penyuluhan dan Media Penyuluhan yang digunakan sesuai dengan pertimbangan pemilihan dan matriks penetapan metode dan media yaitu menggunakan media folder dan metode ceramah dan diskusi.

3. Evaluasi penyuluhan pada aspek pengetahuan didapatkan prosetase dari hasil pre-test dan post-test sebanyak 38,87%.

7.2 Saran

1. Bagi KWT Margi Rahayu

Diharapkan kedepannya dapat mengembangkan Pemasaran Permen Susu ini dengan pendekatan Bauran Pemasaran 9P terutama pada beberapa aspek yang belum diterapkan dengan baik, yaitu: Place (Tempat), Promotion (Promosi), Process (Proses) dan Payment (Pembayaran) agar lebih efektif dan mengalami peningkatan penjualan salah satunya dengan mengikuti kegiatan pengembangan SDM berupa pelatihan/ pendampingan mengenai pemasaran produk berbasis online, KWT Margi Rahayu juga diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam proses pengembangan dan kemajuan kelompok tani.

2. Bagi Instansi Terkait

Diharapkan kedepannya agar dapat memberikan motivasi dan memberikan fasilitas untuk pemasaran produk permen susu agar dapat lebih dikenal luas oleh masyarakat kota batu khususnya dan jika lebih baik lagi dapat menjadi salah satu produk UMKM Kota Batu sehingga dapat meningkatkan penjualan permen susu

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya, jika akan mengambil penelitian yang sejenis, lebih baik jika lokasi, sasaran, dan aspek pemasaran yang digunakan berbeda agar dapat memperoleh hasil yang maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Adhaghassani. F. S. 2016. Strategi bauran pemasaran (marketing mix) 7P (Product, Price, Place, Promotion, People, Process, Physical Evidence) di Cherryka Bakery

Adrianah. 2017. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Volume Penjualan Pada P.T. Ardan Masogi Tbk Di Kota Pare-Pare. Jurnal Ekonomi, 5(1), 11–22.

Agusrinal, D. D. 2014. Perancangan Strategi Pemasaran Pada Produk Anyaman Pandan. Jurnal Sains, Teknoligi Dan Industri, Vol. 11.

Alma, Buchari. 2004. Manajement Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Alfabeta.

Bandung

___________.2006. Kewirausahaan. Bandung: AlfabetaAlma.

Amstrong, Gary & Philip, Kotler. 2012. Dasar-Dasar Pemasaran. Jilid I, Alih Bahasa Alexander Sindoro dan Benyamin Molan. Jakarta: Penerbit Prenhalindo

Anonymous. 2013. Ciri-ciri Produsen yang Profesional.

_________.2021. sosial Media Marketing.

Arifka, N. 2021. Penerapan Strategi Bauran Pemasaran 7P Dalam Meningkatkan Penjualan (Studi Kasus Pada Sambel Layah Areawinangun). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. IAIN Purwokerto.

Assauri, Sofjan. 2014. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2020. Produktivitas Susu Sapi Perah di Jawa Timur.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2020. Produktivitas Susu Sapi Perah di Kota Batu.

Budiwati, Hesti. 2012. Implementasi Marketing Mix Dan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk Unggulan Keripik Pisang Agung Kab. Lumajang.

Bungin, 2015. Pengertian Analisis Deskriptif Kuantitatif.

Danang Sunyoto. 2012. Dasar-dasar Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: PT.

Buku Seru.

Dinas Pertanian Kabupaten Mesuji. 2017. Pengertian Media Penyuluhan.

Lampung.

Evriani. 2021. Rancangan Penyuluhan Pemasaran Pupuk Organik Desa Rumbio Kecamatan Panyabungan Utara Kabupaten Mandailing Natal. Politeknik Pembangunan Pertanian Malang: Malang.

Farida, I., Tarmizi, A., & November, Y. 2016. Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran 7P Terhadap Kepuasan Pelanggan Pengguna Gojek Online. Jurnal Riset Manajemen Dan Bisnis (JRMB) Fakultas Ekonomi UNIAT, 1(1), 31–40.

Faitihudin. D & Anang. F. 2019. Pemasaran Jasa (Strategi Mengukur Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan. CV Budi Utama. Yogyakarta

Hariyati. 2017. Pengaruh Marketing Mix Terhadap Minat Nasabah Menggunakan Produk Mitra 1qra’ Plus Pada Ajb Bumiputera 1912 Syariah Cabang Lemabang Palembang., 6, 5–9.

Hurriyati, Ratih. 2010. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Penerbit Alfabeta. Bandung

____________. 2019. Pengertian Promosi. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Penerbit Alfabeta. Bandung

Kotler & Amstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid 1. (Alih Bahasa: Bob Sabran, M.M). Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran, Jilid I dan II. Jakarta: PT. Indeks Kurniawan, M. 2017. Analisis Strategi Pengembangan Usaha Minuman Sari

Buah Sirsak. Universitas Brawijaya: Malang.

Mardikanto, Totok. 2007. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Penerbit:

Sebelas Maret University Press, Surakarta.

Maria, Jessyca. 2019. Jenis-jenis Media Penyuluhan. Politeknik Pembangunan Pertanian Medan, Medan.

Mulyadi. 2013. Tujuan Penyuluhan Pertanian. Universitas Padjajaran.

Bandung.

Murtini, A., Zamhari., Oktalina, G. 2019. Analisa Bauran Pemasaran 7P untuk Menentukan Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Volume Penjulan (Studi Kasus pada Home Industry CV. Melati Kota Pangkalpinang).

STIE-IBEK Pangkal Pinang.

Nana Herdiana A. 2015. Manajemen Strategi Pemasaran. Bandung: Pustaka Setia Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta:

Rineka Cipta.

Nurif, M., Mukhtar, S. 2010. Peranan Packing dalam Meningkatkan Hasil Produksi Terhadap Konsumen. Jurnal Sosial Humanira, Vol 8 No 2.

Nursyirwan, V. I., Ardaninggar, S. S., Septiningrum, L. D., Gustiasari, D. R., &

Hasan, J. M. 2020. Implementasi Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Volume Penjualan. Jurnal PkM Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 238.

Oktavia, N., 2020. Analisis Penetapan Harga Jual Menggunakan Metode Mark Up Pricing Pada Produk Permen Susu (Studi pada Permen Susu Selamat Gama Desa Penyaring Kabupaten Sumbawa). Journal of Accounting, Finance, and Auditing, 2(1), pp.28-40.

Philp, K. 2002. Analisis Manajemen Pemasaran Perencanaan, Impementasi dan Pengendalian. 1(3), 89.

Rohmat, S. Tsani, A., Rini, N. 2020. Pengaruh Segmenting dan Targeting terhadap Strategi Pemasaran Permen Jahe Cantik pada PD. Tasacika.

Universitas Muhammadiyah Sukabumi.

Samryn, L.M.2012. Akuntasi Manajemen: Informasi Biaya Untuk Mengendalikan Aktivitas Operasi dan Informasi Kencana: Jakarta.

Santoso, A., Sudodo, Y., Fietroh, M. 2017. Pengaruh Marketing Mix Terhadap Loyalitas Konsumen Permen Susu. Universitas Teknologi Sumbawa.

Sartika. D., Saluza, I., dan Roswati. 2020. Penerapan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) sebagai Strategi Pemasaran Produk Gulo Puan Desa Bangsal. Universitas Indo Global Mandiri.

Sugiono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Penerbit Alfabeta Bandung. Bandung.

_______,2012. Pengertian Metode Analisis Deskriptif. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif. Penerbit Alfabeta Bandung. Bandung.

Sinulingga, N. A. B. 2015. Pengaruh strategi pemasaran terhadap volume penjualan pada PT. Citramandiri Lestari Medan. Jurnal Mantik Penusa, 17(1), 60–64.

Suharti dan Hartati, P. 2019. Pengembangan Usaha Permen Susu dengan Penambahan Ekstrak Kopi (Studi Kasus pada Kelompok Tani Ternak Andini di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang). Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Suryana. 2013. Kewirausahaan Kiat da Proses Menuju Sukses. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Suryaningsih, W., Brilliantina, A., Sasmita, I., Hariono, B., Wijaya, R. 2021. Analisis Kelayakan Usaha Soft Candy sebagai Produk Olahan Susu untuk Meningkatkan Pendapatan Peternakan Sapi Perah Desa Kemuning Lor.

Politeknik Negeri Jember.

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan.

Undang-Undang Nomor 47 Tahun 2016 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan

Utami, B.N., 2018. Praktik Evaluasi Penyuluhan Pertanian. Politeknik Pembangunan Pertanian Malang: Malang. Jawa Timur

Wibowo, D. H., Arifin, Z., & Sunarti. (2015). Analisis Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Daya Saing UMKM (Studi pada Batik Diajeng Solo).

Jurnal Administrasi Bisnis, 29(1), 59–66.

Widanti, A., dan Sutardi. 2020. Pendampingan dan Pengembangan Produk Permen Susu di Desa Balerante Jawa Tengah. Universitas Slamet Riyadi, Indonesia.

Yovita. 2020. Pengertian Payment.

Yudi, R., dan Andi, W. 2019. Pengertian Media Penyuluhan Pertanian. Modul Media Penyuluhan Pertanian. Politeknik Pembangunan Pertanian Malang. Malang.

Zeithaml, V. A., Bitner, M.J. & Gremler, D.D. (2006). Service Marketting (4th ed).

New York: The MC Graww-Hill Companies, Inc.

Lampiran 1. Peta Kecamatan Bumiaji

Lampiran 2. Matriks Pelaksanaan Tugas Akhir

No Kegiatan

2021 2022

Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags 1. Identifikasi Potensi Wilayah

2. Penyusunan Proposal Tugas Akhir

3. Seminar Proposal 4. Pelaksanaan Kajian 5. Pelaksanaan Penyuluhan 6. Penyusunan Laporan Tugas

Akhir

7. Seminar Hasil

8. Perbaikan Laporan Tugas Akhir

9. Ujian Komprehensif

10. Penyelesaian Dan Penjilidan Laporan Tugas Akhir

Lampiran 3. Pertimbangan Pemilihan Metode Penyuluhan

Sasaran Penerapan Metode

Karakteristik Sasaran Karakteristik Kondisi/

Keragaan Tujuan Penyuluhan

Materi Penyuluha

n

Jumlah Sasaran

Teknik Komunikasi Anggota KWT Margi

Rahayu Desa Gunungsari Kecamatan Bumiaji Kota Batu

1. Karakteristik Pribadi Untuk mengetahui tingkat pengetahuan peternak/

anggota KWT mengenai pemasaran permen susu dengan pendekatan bauran pemasaran (marketing mix) 9P di KWT Margi Rahayu

Desa Gunungsari

Kecamatan Bumiaji Kota Batu

Jenis Materi:

Sosial (Pemasara n)

Perseoran gan (20

orang)

Langsung a. Jenis Kelamin Perempua

n

b. Umur 27-64 th

c. Tingkat pengalaman > dari 3

thn

2. Topik Materi Penyuluhan :

Pencegahan Mastitis melalui Teat Dipping/

2. Status Sosial Ekonomi

a. Tingkat Pendidikan Dominan SD & SMP

b. Tingkat Pendapatan -

c. Jumlah tanggungan

keluarga

< 3 orang

c. Keterlibatan dalam Kelompok

Anggota

3. Pengalaman Beragribinis > 3

tahun

4. Tingkat Adopsi (sadar,

minat, menilai, mencoba menerapkan)

Mencob a

5. Perilaku Keinovatifan

(pembaharu/Inovator, Penerima awal/Early adopter, penerima mayoritas awal/early majority, penerima mayoritas lambat/late majority, pengikut/leggard)

Penerima awal/ early adopter

6. Moral Petani (moral

subsistensi dan moral rasionaitas)

Rasional

Jenis Metode

Penyul uhan

Analisis Penetapan Metode Penyuluhan

Prio

ri-tas Pering kat

Keput usan Penet apan metod

e Karaste

ristik Sasara

n

Tujuan Penyul

uhan

Materi Penyul uhan

Sosial Buday

a

Juml ah sasar

an

Teknik komun

ikasi Bia

ya Sar ana Pra sa-ran a

Keb ija-kan

Kond isi Peny u-luh

Kelemba gaan Petani Jenis

Kelamin : Peremp uan usia

27-64 tahun

Pengeta

huan Sosial

Perte muan Arisan

Kelo mpok

(20)

Langsu ng

Mur ah

1.

Diskusi √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 10 I

Diskusi dan Ceram

ah 2.

Anjang sana

√ - - - - √ √ - √ - - 4

3.

Demon strasi cara

√ - √ - √ √ - - - - √ 5

4.

Demon √ - - - - √ - - - - √ 3

Lampiran 4. Matriks Analisis Penetapan Metode Penyuluhan

strasi hasil 5.Pame

ran √ - - - - √ - - - 2

6.

Sekola h Lapang (SL)

- √ √ - √ √ - - - 4

7.

Temu wicara

√ - - - - √ - - - 2

8.

Temu bisnis – Temu usaha

√ √ - - - √ - - - 3

9.

Temu karya – Temu hasil

√ - - - - √ √ - - - - 3

10.

Magan g

- - √ - - √ - - - 2

11.

Mimbar saraseh an

√ √ - - √ √ - - - 4

12.

Kursus tani

√ √ √ - - √ - - - 4

13.

Cerama h

√ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ 10 II

Lampiran 5. Pertimbangan Pemilihan Media Penyuluhan

DASAR PERTIMBANGAN PEMILIHAN MEDIA PENYULUHAN PERTANIAN Kegiatan Penyuluhan: Pemasaran Produk Permen Susu dengan Pendekatan Bauran Pemasaran/ Markrting Mix

Tujuan Penyuluhan: Untuk mengetahui tingkat pengetahuan peternak/ anggota KWT mengenai pemasaran permen susu dengan pendekatan bauran pemasaran (marketing mix) 9P di KWT Margi Rahayu Desa Gunungsari Kecamatan Bumiaji Kota Batu

Sasaran Penerapan Metode

Karakteristik Sasaran Pertimbangan Penetapan/Pemilihan Media

Karakteristik Kondisi/

Keragaan Tujuan Penyuluhan

Materi Penyuluh

an

Metod e yang

Digun akan

Jumlah Sasaran

Teknik Komuni-kasi 1. Anggota KWT

Margi Rahayu

1. Karakteristik Pribadi Untuk mengetahui

tingkat pengetahuan peternak/ anggota KWT mengenai pemasaran permen susu dengan pendekatan bauran pemasaran (marketing mix) 9P di KWT Margi Rahayu Desa

Gunungsari Kecamatan Bumiaji Kota Batu

Pemasara n permen susu dengan pendekata n bauran pemasara n 9P

Diskus i dan Ceram ah

Perorang an (20 Orang)

Langsun g

a. Jenis Kelamin Perempuan

b. Umur 27 - 64 tahun

c. Tingkat pengalaman > 3 tahun

2. Topik Materi Penyuluhan:

2. Status Sosial Ekonomi Pemasaran permen

susu dengan pendekatan bauran pemasaran

a. Tingkat Pendidikan Dominan SD

b. Tingkat Pendapatan -

c. Jumlah tanggungan keluarga < 3orang

c. Keterlibatan dalam Kelompok Anggota

3. Pengalaman Beragribinis (sapi perah) > 3 tahun

4. Tingkat Adopsi (sadar, minat, menilai, mencoba menerapkan)

Mencoba

5. Perilaku Keinovatifan

(pembaharu/Inovator, Penerima

awal/Early adopter, penerima mayoritas awal/early majority, penerima mayoritas lambat/late majority, pengikut/leggard)

Penerima awal/ early adopter

6. Moral Petani (moral subsistensi dan moral rasionaitas)

Rasional

Lampiran 6. Matriks Analisis Penetapan Media Penyuluhan

N o

Jenis Media Penyuluhan

Analisis Penetapan Media Penyuluhan

Priorit as

Peringkat

Keputusa n Penetapa

n media Karasteristi

k Sasaran

Tujuan Penyuluh

an

Materi Penyulu

han

Metode yang digunak

an

Jumlah sasaran

Infrastu ktur

Sosial Buday

a

Kelem ba -gaan Petani Jenis

Kelamin:

Perempuan Usia: 27-64

tahun

Pengetah

uan Sosial

Diskusi, dan Cerama

h

Peroran gan (20

orang)

Sarana dan prasara

na

Pertem uan arisan

1 Poster √ √ x √ x √ √ 5

Folder/

Leaflet 2 Film Layar

Lebar √ x x X √ x √ 3

3 Video tutorial √ √ x √ x x √ 4

4 Folder/Leaflet √ √ √ √ √ √ √ 7 I

5 Brosur √ √ - √ √ √ √ 6

6

Peta Singkap/Flipc

hart

√ x x X x x x 1

7 Papan Panel √ x x √ √ x √ 4

8 Siaran

Pedesaan √ x x X x x √ 2

9 Kaset

Rekaman √ x x X x x x 1

10 Slide √ √ √ X x x √ 4

11 Foto √ x x X √ x √ 4

12 Transparansi √ x √ √ x x x 3

13 Model √ x x √ x √ x 3

14 Papan Tulis √ x x X √ √ √ 4

15 Telephone X x x X x √ x 1

Lampiran 7. Kisi-Kisi Kuesioner Evaluasi Pengetahuan Kegiatan Penyuluhan

Variabel Dimensi Indikator No

item

Pengetahuan

Mengetahui

• Responden mengetahui apa yang dimaksud dengan marketing mix/ bauran pemasaran

• Responden mengetahui tujuan adanya marketing mix dalam pemasaran permen susu

• Responden mengetahui 9P dalam marketing mix

• Responden mengetahui teknis pelaksanaan pemasaran menggunakan marketing mix

1,2,3,4

Memahami

• Responden memahami bahwa dengan menerapkan marketing mix dapat terjadi peningkatan penjualan

• Responden dapat memahami/ melihat potensi pasar permen susu pada konsumen

• Responden memahami tentang kualitas produk permen susu

• Responden memahami tentang bagaimana menetapkan harga permen susu

• Responden memahami seperti apa promosi produk yang baik

• Responden memahami bagaimana mendesain kemasan produk permen susu yang menarik

5,6,7,8, 9,10

Menerapkan

• Responden mengetahui alat yang digunakan dalam pembuatan permen susu

• Responden mengetahui bahan yang digunakan dalam pembuatan permen susu

• Responden mengetahui seluruh rangkaian proses pembuatan permen susu

• Responden dapat melakukan pemasaran permen susu secara mandiri dengan menerapkan marketing mix

• Responden menganggap bahwa penerapan marketing mix dapat diterapkan dengan mudah

11,12, 13,14,

15

Menganalisis

• Responden dapat menganalisis bahwa dengan mengolah susu menjadi produk olahan berupa permen susu dapat meningkatkan harga jual susu sebanyak 2X lipat

• Responden dapat mengukur keberhasilan pemasaran permen susu dengan metode marketing mix

16,17

Mengsintesis

• Responden dapat menyimpulakan bahwa marketing mix sangat penting dalam proses pemasaran permen susu

• Responden dapat menjelaskan proses pemasaran permen susu

18,19

Mengevaluasi

Responden dapat mengevaluasi/menilai pemasaran permen susu sebelum dan sesudah menerapkan marketing mix

20

Dokumen terkait