• Tidak ada hasil yang ditemukan

PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

Dalam dokumen Krakatau Steel 31 Maret 2014 rev (Halaman 89-94)

Perusahaan The Company

PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB Niaga) PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB Niaga)

Perusahaan mendapatkan fasilitas Letter of Credit Import sebesar US$150.000 dimana bersifat

switchable menjadi fasilitas kredit modal kerja.

Perusahaan dengan persetujuan bank dapat menarik pinjaman tersebut dalam mata uang Rupiah. Fasilitas kredit ini akan berakhir tanggal 19 Februari 2015.

The Company obtained a Letter of Credit Import facility amounting to US$150,000 that switchable to become working capital loan facility. The Company, with the approval from the bank, is allowed to withdraw the loan in Rupiah. This loan facility will expire on February 19, 2015.

Fasilitas kredit modal kerja dikenakan bunga tahunan masing-masing sebesar 8,5% dan 8,25% untuk Rupiah dan 6,0% untuk Dolar AS pada tahun 2014 dan 2013. Saldo terutang atas fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp827.220 dan Rp100.000 pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013. Sedangkan saldo terhutang atas fasilitas L/C Impor sebesar US$57.380 pada tanggal 31 Maret 2014.

The working capital loan facility bears annual interest at 8.5% and 8.25% for Rupiah and 6.0% for US Dollar in 2014 and 2013, respectively. The outstanding payables related to working capital facility amounted to Rp827,220 and Rp100,000 as of March 31, 2014 and December 31, 2013. While the outstanding payables related to L/C Import facility amounted to US$57,380 as of March 31, 2014.

Fasilitas ini dijamin dengan bangunan dan hak tanggungan atas tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (“HGB”) No. 876 milik Perusahaan seluas 315.380 m2 yang terletak di Kecamatan Pulo Merak, Cilegon dengan nilai penjaminan sebesar US$24.000 (Catatan 13).

This facility is secured by the Company’s buildings and land under the Rights to Build certificate (“HGB”) No. 876 located in Kecamatan Pulo Merak, Cilegon covering an area of 315,380 m2 with a guarantee value of US$24,000 (Note 13).

Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan, antara lain, tanpa persetujuan tertulis dari bank, Perusahaan tidak diperkenankan mengubah kegiatan usahanya.

The loan agreement includes restrictions, among others, without prior written notice from the bank, the Company is not permitted to change its scope of activities.

PT Bank DBS Indonesia (Bank DBS) PT Bank DBS Indonesia (Bank DBS)

Perusahaan memperoleh fasilitas perbankan dari Bank DBS dengan jumlah maksimum sebesar US$100.000 yang dapat digunakan sebagai fasilitas kredit impor. Fasilitas kredit ini akan berakhir pada tanggal 4 November 2014. Saldo terutang atas fasilitas ini sebesar nihil dan US$53.732 pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013.

Fasilitas ini dikenakan bunga tahunan sebesar

SIBOR+1,0% untuk fasilitas Letter of Credit Impor

dan Cost of Fund (CoF) +1,0% untuk fasilitas Trust

Receipt.

The Company obtained a banking facility from Bank DBS with a maximum amount of US$100,000 which can be used as import credit facility. This facility will expire on November 4, 2014. The outstanding payables related to this facility amounted to nil and US$53,732 as of March 31, 2014 and December 31, 2013.

This facility bears annual interest at SIBOR+1.0% for Letter of Credit Import facility and Cost of Fund (CoF) +1.0% for Trust Receipt facility.

Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan, antara lain, tanpa persetujuan tertulis dari bank, Perusahaan tidak diperbolehkan menjamin pihak ketiga, melakukan merger atau akuisisi dan memelihara rasio lancar minimum 1,0 kali, rasio utang terhadap ekuitas maksimum 2,5 kali serta rasio kecukupan arus kas untuk pembayaran pinjaman dan bunganya (Debt Service Coverage

Ratio) minimum 100%.

The loan agreement includes restrictions, among others, without prior written notice from the bank, the Company is not permitted to provide guarantee to third party, to conduct merger or acquisition and maintain current ratio at a minimum of 1.0 time, debt to equity ratio at a maximum of 2.5 times, and debt service coverage ratio at a minimum of 100%.

15. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 15. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)

PT Bank Permata Tbk (Bank Permata) PT Bank Permata Tbk (Bank Permata)

Perusahaan memperoleh fasilitas perbankan dari Bank Permata dengan jumlah maksimum sebesar US$15.000 yang dapat digunakan sebagai fasilitas L/C, UPAS, bill purchase line dan bank garansi. Fasilitas kredit ini akan berakhir pada tanggal 16 September 2014. Saldo terutang atas fasilitas ini sebesar nihil dan nihil pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013.

The Company obtained a banking facility from Bank Permata with a maximum amount of US$15,000 which can be used as L/C, UPAS, bill purchase line and bank guarantee facility. This credit facility will expire on September 16, 2014. The outstanding payables related to this facility amounted to nil and nil as of March 31, 2014 and December 31, 2013.

Fasilitas kredit impor dikenakan bunga tahunan sebesar 11,0% pada tahun 2014 dan 2013.

The import credit facility bears annual interest at 11.0% in 2014 and 2013.

Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan, antara lain, memberitahukan terlebih dahulu kepada Bank Permata sebelum melakukan pembayaran dividen, menjaminkan aset, memperoleh pinjaman dari pihak lain kecuali dalam rangka kegiatan usaha, memberikan pinjaman kepada pihak lain dan memelihara rasio lancar lebih dari 120% dan rasio pinjaman terhadap ekuitas kurang dari 250%.

The loan agreement requires, among others, that prior notice be given to the Bank Permata before distributing dividends, pledging of assets, obtaining borrowings from other parties except in the ordinary course of business, providing borrowings to other parties and maintain current ratio of more than 120% and debt to equity ratio of less than 250%.

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon)

Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja (Omnibus Trade Finance Facility) dari Bank Danamon dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar US$30.000 pada tahun 2014 dan 2013, yang terdiri dari:

The Company obtained working capital loan facilities (Omnibus Trade Finance Facility) from Bank Danamon with a maximum amount of US$30,000 in 2014 and 2013, respectively, which consist of:

a. Fasilitas L/C Impor untuk pembiayaan Sight dan/atau Usance dan/atau Usance Payable at

Sight (UPAS). Fasilitas ini dikenakan bunga

tahunan sebesar BDI CoF+2,0% untuk pinjaman dalam Rupiah dan BDI CoF+1,75% untuk pinjaman dalam Dolar AS.

a. Import L/C facility for Sight and/or Usance and/or Usance Payable at Sight (UPAS) financing. This facility bears annual interest at BDI CoF+2.0% for loan in Rupiah and BDI CoF+1.75% for loan in US Dollar.

b. Fasilitas Trust Receipt dan Negosiasi L/C untuk pembiayaan Sight dan/atau Usance. Fasilitas ini dikenakan bunga tahunan sebesar BDI

CoF+2,0% untuk pinjaman dalam Rupiah dan

BDI CoF+1,75% untuk pinjaman dalam Dolar AS.

b. Trust Receipt and L/C Negotiation facilities for Sight and/or Usance financing. This facility bears annual interest at BDI CoF+2.0% for loan in Rupiah and BDI CoF+1.75% for loan in US Dollar.

c. Fasilitas Open Account Financing (OAF) 1 yang digunakan untuk membiayai tagihan atau liabilitas Perusahaan. Fasilitas ini dikenakan bunga tahunan sebesar BDI CoF+2,0% untuk pinjaman dalam Rupiah dan BDI CoF+1,75% untuk pinjaman dalam Dolar AS. Saldo terutang untuk fasilitas ini pada tanggal 31 Maret 2014

c. Open Account Financing (OAF) 1 facility, which was used to finance the Company’s receivables or liabilities. This facility bears annual interest at BDI CoF+2.0% for loan in Rupiah and BDI CoF+1.75% for loan in US Dollar. The outstanding balance of this facility as of March 31, 2014, is amounting to nil.

15. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 15. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon) (lanjutan)

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon) (continued)

Fasilitas-fasilitas tersebut akan berakhir pada tanggal 7 April 2014 dan dijamin dengan piutang usaha dengan nilai penjaminan sebesar US$62.500 (Catatan 7).

These facilities will expire on April 7, 2014 and are secured by the Company‘s trade receivables with a guarantee value of US$62,500 (Note 7).

Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan-pembatasan, antara lain, tanpa persetujuan tertulis dari bank, Perusahaan tidak diperbolehkan menjamin pihak ketiga dan melakukan merger atau akuisisi.

The loan agreement includes restrictions, among others, that the Company is not permitted to provide guarantee to third party and conduct merger or acquisition without prior written notice from the bank.

The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ (BTMU) The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ (BTMU)

Perusahaan memperoleh fasilitas perbankan dari BTMU dengan jumlah maksimum sebesar US$40.000 yang dapat digunakan untuk fasilitas

sight LC, usance LC dan trust receipt dan fasilitas foreign exchange dengan risiko kredit maksimum

sebesar US$3.500. Fasilitas kredit ini telah diperpanjang sementara sampai dengan 14 Juni 2014. Saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar nihil dan US$23.559 pada tanggal-tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013.

The Company obtained a banking facility from The BTMU with a maximum amount of US$40,000 which can be used for sigt and usance LC and trust receipt and a foreign exchange facility with a maximum credit risk of US$3,500. This credit facility has been extended temporary until June 14, 2014. The outstanding payables related to this facility amounted to nil and US$23,559 as of March 31, 2014 and December 31, 2013, respectively.

Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan, antara lain, tanpa persetujuan tertulis dari bank, Perusahaan tidak diperbolehkan melepaskan aset melebihi 50% ekuitas dan memelihara rasio lancar minimum 1,0 kali, rasio utang terhadap ekuitas maksimum 2,5 kali, rasio EBITDA terhadap beban bunga minimum 1,7x serta rasio kecukupan arus kas untuk pembayaran pinjaman dan bunganya (Debt Service Coverage Ratio) minimum 100%.

The loan agreement includes restrictions, among others, without prior written notice from the bank, the company is not permitted to dispose assets exceeds 50% of equity and maintain current ratio at a minimum of 1.0 times, debt to equity ratio at a maximum of 2.5 times, EBITDA to interest Expenses at a minimum 1.7x and debt service coverage ratio at a minimum of 100%.

Standard Chartered Bank (SCB) Standard Chartered Bank (SCB)

Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari SCB dengan jumlah maksimum sebesar US$40.000. Fasilitas ini dapat digunakan sebagai fasilitas L/C, UPAS dan export bill purchase. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 31 Juli 2014 dan dapat diperpanjang secara otomatis selama 12 bulan ke depan keculai jika ditentukan lain oleh bank. Saldo terutang untuk fasilitas ini pada tanggal 31 Maret 2014 adalah sebesar US$10.577.

The Company obtained a working capital credit facility from SCB with a maximum amount of US$40,000. This facility can be used as LC, UPAS, and export bill purchase. This facility will expire on July 31, 2014 and can be automatically extended for another 12 months unless otherwise determined by the bank. The outstanding balance of this facility as of March 31, 2014, is amounting to US$10,577.

15. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 15. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)

Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari Bank Mandiri dengan rincian sebagai berikut:

The Company obtained working capital loan facilities from Bank Mandiri as described below:

a. Fasilitas kredit impor dalam Dolar AS dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar US$425.000 pada tahun 2014, dan 2013, dengan sub-limit untuk fasilitas Trust Receipt masing-masing sebesar US$200.000 dan US$50.000 serta Bank Garansi. Saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar US$166.327 dan US$103.347 pada tanggal-tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013.

a. Import credit facility in US Dollar for a maximum amount of US$425,000 in 2014 and 2013 respectively, with sub-limit for Trust Receipt facility of US$200,000 and US$50.000 and also Guarantee Bank, respectively. The outstanding payables related to this facility amounted to US$166,327 and US$103,347 as of March 31, 2014 and December 31, 2013, respectively.

b. Fasilitas kredit modal kerja dalam Rupiah I dengan jumlah maksimum sebesar Rp270.000 dan fasilitas kredit modal kerja II dengan jumlah maksimum sebesar Rp560.000. Pinjaman ini dikenakan bunga tahunan masing-masing sebesar 9,5% pada tahun 2014 and 9,25% pada tahun 2013. Saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar US$64.012 dan US$68.094 pada tanggal-tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013.

b. Working capital credit facility in Rupiah I with a maximum amount of Rp270,000 and working capital credit facility II with a maximum amount of Rp560,000. This loan bears annual interest at 9.5% in 2014 and 9.25% in 2013, respectively. The outstanding payables related to this facility amounted to US$64,012 and US$68,094 as of March 31, 2014 and December 31, 2013, respectively.

c. Fasilitas kredit modal kerja dalam Dolar AS dengan jumlah maksimum sebesar US$10.000 dengan bunga tahunan masing-masing sebesar 5,75% pada tahun 2014 dan 2013.

c. Working capital credit facility in US Dollar with a maximum amount of US$10,000 and annual interest at 5.75% in 2014 and 2013, respectively.

Fasilitas-fasilitas tersebut di atas akan berakhir pada tanggal 27 September 2014. Fasilitas-fasilitas tersebut dijaminkan dengan tanah seluas 1.210.477 m2 dengan nilai penjaminan sebesar Rp1.107.988, mesin dan peralatan dengan nilai penjaminan sebesar Rp3.598.634, persediaan dan piutang usaha dengan nilai penjaminan sebesar Rp3.502.000 (Catatan 7, 10 dan 13).

These facilities will expire on September 27, 2014. These facilities are secured by land covering area of 1,210,477 m2 with guarantee value of Rp1,107,988, machineries and equipment with guarantee value of Rp3,598,634, inventories and trade receivables with guarantee value of Rp3,502,000 (Notes 7, 10 and 13).

Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan-pembatasan tertentu, antara lain, menjadi penjamin pinjaman atau menjaminkan aset kepada pihak lain. Perusahaan juga diminta untuk memelihara rasio lancar lebih dari 100%, rasio pinjaman terhadap ekuitas kurang dari 250%, rasio kecukupan pembayaran bunga (EBITDA/Interest) lebih dari 1,7 kali serta rasio kecukupan arus kas untuk pembayaran pinjaman dan bunganya (Debt

Service Coverage Ratio) lebih dari 1,1 kali.

The loan agreements include certain restrictions, among others, providing guarantee or pledging of assets to another party. The Company is also required to maintain current ratio of more than 100%, debt to equity ratio of less than 250%, EBITDA to interest expense (EBITDA/Interest) ratio of more than 1.7 times, and debt service coverage ratio of more than 1.1 times.

15. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 15. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)

Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Line dan fasilitas Kredit Modal Kerja yang secara keseluruhan tidak boleh melebihi jumlah maksimum Rp2.772.500 yang dapat digunakan untuk fasilitas Non Cash Loan dengan jumlah maksimum Rp1.650.000 dan fasilitas Cash Loan dengan jumlah maksimum Rp1.122.500 yang bersifat switchable menjadi fasilitas Non Cash

Loan. Fasilitas kredit ini dikenakan bunga tahunan

masing-masing sebesar 9,25% pada tahun 2014 dan 2013. Fasilitas kredit ini akan berakhir pada tanggal 2 Mei 2014. Saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar US$35.075 dan US$90.245 pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013.

The Company obtained Credit Line facilities and Working Capital Credit facility which in total cannot exceed a maximum amount of Rp2,772,500, which can be used for Non Cash Loan facility with a maximum amount of Rp1,650,000 and Cash Loan facility with a maximum amount of Rp1,122,500 switchable to become Non Cash Loan facility. This loan facility bears annual interest at 9.25% in 2014 and 2013, respectively. This loan facility will expire on May 2, 2014. The outstanding payables related to this facilities amounted to US$35,075 and US$90,245 as of March 31, 2014 and December 31, 2013, respectively.

Perusahaan juga memperoleh fasilitas Kredit Line dengan jumlah maksimum sebesar US$75.000 yang dapat digunakan untuk fasilitas Non Cash

Loan. Fasilitas kredit ini dikenakan bunga tahunan

sebesar 2,1% pada tahun 2014 dan 2013 dan akan berakhir tanggal 2 Mei 2014. Saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar US$114.234 dan US$174.732 pada tanggal-tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013.

The Company also obtained Credit Line facilities with a maximum amount of US$75,000, which can be used for Non Cash Loan facility. This loan facility bears annual interest at 2.1% in 2014 and 2013 and will expire on May 2, 2014. The outstanding payables related to this facilities amounted to US$114,234 and US$174,732 as of March 31, 2014 and December 31, 2013, respectively.

Fasilitas-fasilitas tersebut dijamin dengan persediaan Perusahaan dengan nilai penjaminan sebesar Rp1.875.000 dan tanah seluas 2.791.826 m2 dan bangunan seluas 81.617 m2 dengan nilai penjaminan sebesar Rp610.515 untuk menjamin pinjaman Perusahaan, Rp551.230 untuk menjamin pinjaman PT KWT dan Rp300.000 untuk menjamin pinjaman PT KE (Catatan 10, 13 dan 21).

The loan facilities are secured by inventories with a guarantee value of Rp1,875,000 and land covering area of 2,791,826 m2 and building covering area of 81,617 m2 with a guarantee value of Rp610,515 to guarantee the Company’s debt, Rp551,230 to guarantee PT KWT’s debt and Rp300,000 to guarantee PT KE’s debt (Notes 10, 13 and 21).

Perusahaan juga diminta untuk memelihara rasio lancar minimum 1 kali, rasio utang terhadap ekuitas maksimum 2,5 kali serta rasio kecukupan arus kas untuk pembayaran pinjaman dan bunganya (Debt

Service Coverage Ratio) minimum 100%.

The Company is also required to maintain current ratio at a minimum of 1 time, debt to equity ratio at a maximum of 2.5 times, and debt service coverage ratio at a minimum of 100%.

15. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)

Dalam dokumen Krakatau Steel 31 Maret 2014 rev (Halaman 89-94)