• Tidak ada hasil yang ditemukan

PINJAMAN JANGKA PANJANG

Dalam dokumen PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK (Halaman 41-48)

Bank Negara Indonesia (BNI)

30 September 2013 31 Desember 2012 US$ 000 US$ 000 Pajak penghasilan: Pasal 4 (2) 119 26 Pasal 21 684 729 Pasal 23 306 138 Pasal 25 21 24 Pasal 26 442 422 Pasal 29 697 725 Pajak pertambahan nilai - bersih 614 310 Jumlah 2.883 2.374

30 September 2013 31 Desember 2012

US$ 000 US$ 000

Rupiah

Bank Negara Indonesia 22.521 20.055 Pinjaman Dana Reboisasi 2.086 3.034 Dollar Amerika Serikat

Pinjaman Berjangka - setelah dikurangi biaya perolehan pinjaman yang

belum diamortisasi 344.175 351.361 Jumlah 368.782 374.450 Dikurangi:

Bagian yang jatuh tempo dalam

waktu satu tahun (22.319) (21.731) Bagian Jangka Pajang 346.463 352.719

BNI

30 September 2013 31 Desember 2012

US$ 000 US$ 000

Kredit investasi kebun 16.235 17.581 Kredit investasi interest during

contruction (IDC) - kebun 2.327 2.108 Kredit investasi pabrik pengolahan

kelapa sawit 3.856 364 Kredit investasi IDC - pabrik pengolahan

kelapa sawit 103 2 Jumlah 22.521 20.055 Dikurangi:

Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun (951) -Bagian jangka panjang 21.570 20.055

Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 28 April 2010, GUM memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi dari BNI berupa Kredit Investasi Kebun (KI-Kebun) dan Kredit Investasi Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (KI-PKS). Dana tersebut digunakan untuk pembiayaan pembangunan kebun kelapa sawit seluas 4.900 hektar berikut sarana dan prasarana, infrastruktur kebun, mess karyawan dan kantor dan alat-alat berat. Fasilitas ini terbagi menjadi Kredit Investasi Pokok dan Kredit Investasi Interest During Construction, dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp 315.892 juta dan Rp 41.971 juta. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 10,75% per tahun dan dapat berubah sesuai dengan pemberitahuan dari bank. Jangka waktu KI-Kebun sampai dengan 25 Desember 2021 termasuk masa tenggang selama 4 tahun dan jangka waktu KI-PKS sampai dengan tanggal 25 Juni 2019 termasuk masa tenggang selama 1 tahun. Saldo pinjaman fasilitas Kredit Investasi KebunGUM pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 122.785 juta (setara dengan US$ 10.573 ribu) dan Rp 109.517 juta (setara dengan US$ 11.325 ribu).

Pada tanggal 9 Agustus 2012, GUM memperoleh fasilitas kredit tambahan untuk Kredit Investasi Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (KI-PKS). Fasilitas ini terbagi menjadi Kredit Investasi Pokok dan Kredit Investasi IDC, dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp 145.952 juta dan Rp 5.568 juta. Dana atas Kredit Investasi Pokok digunakan untuk membiayai pembangunan pabrik kelapa sawit kapasitas 30 ton sampai 60 ton TBS/jam di Kecamatan Belitang Hulu, Kabupaten Sekadau Kalimantan Barat. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 10,75% per tahun dan dapat berubah sesuai dengan pemberitahuan dari bank. Jangka waktu KI-PKS sampai dengan tanggal 25 Juni 2019 termasuk masa tenggang sampai dengan 24 September 2013. Saldo pinjaman KI-PKS GUM masing-masing sebesar Rp 23.605 juta (setara dengan US$ 2.032 ribu) dan Rp 3.534 juta (setara dengan US$ 365 ribu) pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012. Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 28 April 2010, TBSM memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi dari BNI berupa KI-Kebundan KI-PKS. Dana tersebut digunakan untuk pembiayaan pembangunan kebun kelapa sawit seluas 4.588 hektar berikut sarana dan prasarana, infrastruktur kebun dan alat-alat berat. Fasilitas ini terbagi menjadi Kredit Investasi Pokok dan Kredit Investasi Interest During Construction, dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp 189.315 juta dan Rp 28.753 juta. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 10,75% per tahun dan dapat berubah sesuai dengan pemberitahuan dari bank. Jangka waktu KI-Kebun sampai dengan tanggal 27 April 2020, termasuk masa tenggang selama 4 tahun dan jangka waktu KI-PKS sampai dengan 25 Juni 2019, termasuk masa tenggang selama 1 tahun. Saldo pinjaman fasilitas Kredit Investasi TBSM pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 adalah masing-masing sebesar Rp 91.782juta (setara dengan US$ 7.903 ribu) dan Rp 60.959 juta (setara dengan US$ 6.304 ribu).

Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 9 Agustus 2012, TBSMD memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi dari BNI berupa Kredit Investasi yang berasal dari pengambilalihan sebagian porsi utang TBSM. Dana tersebut digunakan untuk pembiayaan pembangunan kebun kelapa sawit seluas 1.850 hektar berikut sarana dan prasarana, infrastruktur kebun dan alat-alat berat. Fasilitas ini terbagi menjadi Kredit Investasi Pokok dan Kredit Investasi

Interest During Construction, dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp 41.815

juta dan Rp 6.075.000.000. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 10,75% per tahun dan dapat berubah sesuai dengan pemberitahuan dari bank dan dengan jangka waktu selama 8 tahun sampai dengan tanggal 25 Maret 2020, termasuk masa tenggang sampai dengan 24 Juni 2012. Saldo pinjaman fasilitas KreditInvestasi TBSMD pada tanggal 30

September 2013 dan31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 23.365juta (setara dengan US$ 2.012ribu) danRp 19.917 juta (setaradengan US$ 2.060 ribu).

Fasilitaspinjaman GUM, TBSM dan TBSMD tersebutdijamindenganpersediaan, tanah dan bangunan, kendaraan dan alatberat dan peralatankebunmilik GUM, TBSM dan TBSMD dan jaminanperusahaandari RIM.

GUM, TBSM dan TBSMD diwajibkan untuk menjaga rasio keuangan sebagai berikut: • Rasio lancar tidak dibawah 100%;

• Rasio utang terhadap modal tidak melebihi 2,6 kali dan

• Rasio EBITDA terhadap angsuran dan bunga yang akan jatuh tempo dalam 1 tahun minimal 100% (Debt Service Coverage).

Tidak ada pembayaran atas pinjaman BNI selama tahun berjalan.

Pada tanggal 28 Juni 2013, GUM, TBSM dan TBSMD memperoleh persetujuan engesampingan terhadap syarat rasio lancar dan Debt Service Coverage.

Pinjaman Dana Reboisasi

Pinjaman dana reboisasi merupakan pinjaman yang diperoleh entitas anak yaitu, REP, KC dan KW dari Departemen Kehutanan Republik Indonesia yang berasal dari dana reboisasi (DR) dan disalurkan melalui Bank Mandiri (Mandiri) untuk membiayai pengembangan hutan tanaman industri entitas anak tersebut. Perjanjian pinjaman DR tersebut juga menyebutkan adanya batasan-batasan seperti yang umumnya terdapat dalam suatu perjanjian kredit. Pinjaman DR tanpa bunga dibayar dengan angsuran setengah tahunan dan jatuh tempo antara 2015 sampai dengan 2017. Pinjaman ini dijamin dengan alat berat, hasil hutan tanaman industri, persediaan, piutang entitas anak tersebut dan jaminan Perusahaan dan entitas anak tertentu.

Pada tanggal 4 Juni 2009, REP merestrukturisasi utangnya yang diperpanjang hingga 15 Juli 2015. Pada periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2013, REP melakukan pembayaran sebesar Rp 1.500 juta (setara dengan US$ 149 ribu).

Pada tanggal 2 Maret 2010, KW juga merestrukturisasi utangnya yang diperpanjang hingga 15 Juli 2016. Pada periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2013, KW melakukan pembayaran sebesar Rp 1.831 juta (setara dengan US$ 182 ribu).

Pada tanggal 1 Maret 2013, KC juga merestrukturisasi utang yang diperpanjang hingga 15 Juli 2017. KC diwajibkan untuk melakukan pembayaran per semester mulai bulan Juli 2013 minimal Rp 2.000 juta. Pada periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2013, KC melakukan pembayaran sebesar Rp 2.250 juta (setara dengan US$ 224 ribu).

Sesuai dengan perjanjian restrukturisasi pinjaman, entitas anak tidak diperkenankan untuk melakukan transaksi-transaksi tertentu tanpa persetujuan tertulis dari Bank Mandiri.

Pinjaman Berjangka

Pinjaman Berjangka US$ 220.000 ribu

Pada tanggal 29 September 2012, CAP menandatangani Fasilitas Pinjaman Berjangka sampai dengan nilai US$ 220.000 ribu dengan The Siam Commercial Public Company Limited dan Bangkok Bank Public Company Limited (Jakarta). Saldo pinjaman tersebut adalah sebagai berikut:

Bangkok Bank Public Company Limited bertindak sebagai agen dan DB Trustess (Hongkong) Limited bertindak sebagai agen sekuritas. PT Petrokimia Butadiene Indonesia, PT Styrindo Mono Indonesia dan Altus Capital Pte., Ltd bertindak sebagai penjamin.

Dana yang diperoleh dari pinjaman digunakan untuk membeli kembali seluruh sisa 12,875%

Senior Secured Guaranteed Notes dan pembayaran biaya-biaya terkait.

Pinjaman ini dijamin antara lain dengan asuransi jaminan fidusia atas aset bergerak, hipotik atas tanah dan hipotik atas tanah peringkat pertama, rekening CAP yang ditempatkan pada pemberi pinjaman dan saham entitas anak CAP, kecuali SMI.

CAP diwajibkan untuk menjaga rasio keuangan sebagai berikut: • Rasio Interest Service Coverage diatas 1,75 : 1.

• Rasio jumlah pinjaman terhadap kapitalisasi tidak melebihi 50%.

30 September 2013 31 Desember 2012

US$ 000 US$ 000

Pinjaman Berjangka

Pinjaman berjangka US$ 220.000 ribu 208.917 207.409 Pinjaman berjangka US$ 150.000 ribu 135.258 143.952 Jumlah pinjaman berjangka 344.175 351.361 Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun (33.210) (20.010) Pinjaman berjangka - setelah dikurangi

bagian yang jatuh tempo dalam satu

tahun 310.965 331.351

30 September 2013 31 Desember 2012

US$ 000 US$ 000

The Siam Commercial Bank Public

Company Limited 120.000 120.000 Bangkok Bank Public Company

Limited (Jakarta) 100.000 100.000 Jumlah 220.000 220.000 Biaya perolehan pinjaman yang belum

diamortisasi (11.083) (12.591) Bersih 208.917 207.409 Dikurangi:

Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun (13.200) -Bagian jangka panjang 195.717 207.409

CAP juga diwajibkan untuk menjaga saldo tertentu pada Debt Service Accrual Account dan

Debt Service Reserve Account. Saldo Debt Service Accrual Account dan Interest Reserve Account pada tanggal 30 September 2013 masing-masing sebesar US$ 2.456 ribu dan

US$ 4.947 ribu (Catatan 14).

Perjanjian ini mencakup persyaratan tertentu yang membatasi CAP dan entitas anak (sebagai penjamin) untuk tidak melakukan hal-hal tertentu yang tercantum dalam perjanjian. Pada tanggal 30 September 2013, CAP dan entitas anak telah memenuhi syarat dan kondisi pinjaman yang ditetapkan bank.

Pelunasan pinjaman dilakukan dalam 12 kali cicilan, dengan jadwal sebagai berikut:

CAP belum melakukan pembayaran atas fasilitas pinjaman ini.

Tingkat bunga per tahun adalah LIBOR + persentase tertentu. Pembayaran bunga dilakukan secara 3 bulanan.

Bulan setelah tanggal penarikan pinjaman Pelunasan pokok pinjaman % 18 6,00 24 6,00 30 6,00 36 6,00 42 8,00 48 8,00 54 8,00 60 8,00 66 11,00 72 11,00 78 11,00 84 11,00 Jumlah 100,00

Pinjaman Berjangka US$ 150.000 ribu

Pada tanggal 21 Nopember 2011, CAP memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dengan nilai US$ 150.000 ribu dari beberapa bank dalam dan luar negeri. Saldo pinjaman tersebut pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:

DB Trustees (Hongkong) Limited bertindak sebagai agen sekuritas. PT Petrokimia Butadiene Indonesia, PT Styrindo Mono Indonesia dan Altus Capital Pte., Ltd bertindak sebagai penjamin.

Jumlah yang dicairkan oleh CAP sebesar US$ 80.000 ribu pada tahun 2012.

Dana yang diperoleh dari pinjaman digunakan mendanai pengeluaran modal untuk proyek turunan C4.

Pinjaman ini dijamin antara lain dengan asuransi jaminan fidusia atas aset bergerak, hipotik atas tanah dan hipotik atas tanah peringkat pertama, rekening CAP yang ditempatkan pada pemberi pinjaman dan saham entitas anak CAP, kecuali SMI.

Klaim dari bank-bank diatas terhadap jaminan berperingkat minimal paripassu dengan klaim dari semua kreditur lain tanpa jaminan dan kreditur unsubordinated milik CAP kecuali kreditur yang piutangnya wajib diutamakan oleh hukum yang berlaku umum untuk CAP. Perjanjian ini mencakup persyaratan tertentu yang membatasi Perusahaan dan entitas anak (sebagai penjamin) untuk tidak melakukan hal-hal tertentu yang tercantum dalam perjanjian.

30 September 2013 31 Desember 2012

US$ 000 US$ 000

Standard Chartered Bank, Singapura 28.155 30.166 The Hongkong and Shanghai Banking

Corporation Limited (HSBC), Jakarta 23.333 25.000 Indonesia EXIM Bank 18.666 20.000 PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. 17.188 19.500 PT Bank Ekonomi Raharja, Tbk. 17.188 18.500 DBS Bank Ltd. Singapura 18.199 18.417 PT Bank DBS Indonesia 17.266 18.417 Jumlah 139.995 150.000 Biaya perolehan pinjaman yang belum

diamortisasi (4.737) (6.048) Bersih 135.258 143.952 Dikurangi bagian yang jatuh tempo

dalam satu tahun (20.010) (20.010) Bersih 115.248 123.942

Pelunasan pinjaman dilakukan dalam 12 kali cicilan, dengan jadwal sebagai berikut:

Pada tanggal 3 Oktober 2012, telah dilakukan amandemen atas perjanjian fasilitas pinjaman ini. Berdasarkan amandemen tersebut, CAP diwajibkan untuk menjaga rasio sebagai berikut: • Rasio Interest Service Coverage diatas 1,75 : 1

• Rasio jumlah pinjaman terhadap kapitalisasi tidak melebihi:

i. 40% setiap waktu hingga tanggal keputusan investasi pertama atas proyek ekspansi. ii. 50% untuk periode dari dan setelah tanggal keputusan investasi final pertama atas

proyek ekspansi hingga 31 Desember 2015. iii. 45% untuk periode setelah 31 Desember 2015.

Amandemen tersebut juga mengubah tingkat bunga pinjaman per tahun dimulai sejak 10 Oktober 2012.

CAP diwajibkan untuk menjaga saldo Debt Service Account yang pada tanggal 30 September 2013 masing-masing sebesar US$ 3.588 ribu dan US$ 7.269 ribu pada PT Bank DBS Indonesia(Catatan 14).

Pada tanggal 30 September 2013, CAP dan entitas anak telah memenuhi syarat dan kondisi pinjaman yang ditetapkan bank.

Pada bulan Mei 2013, CAP telah membayar cicilan pertama dari fasilitas kredit berjangka US$ 150 juta sebesar US$ 10.005 ribu.

Bulan setelah tanggal penarikan pinjaman Pelunasan pokok pinjaman % 18 6,67 24 6,67 30 6,67 36 6,67 42 10,00 48 10,00 54 10,00 60 10,00 66 8,33 72 8,33 78 8,33 84 8,33 Jumlah 100,00

Dalam dokumen PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK (Halaman 41-48)

Dokumen terkait