Memasang Instalasi PLC
PLC tipe kecil
besar
benar salah salah
PLC tipe kecil
Judul Modul: Memasang Instalasi PLC
Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 23 dari 42
Gambar 4.19. PLC CPM2A dipasang pada Rel DIN
Cara pemasangannya adalah dengan memiringkan PLC agar takik dibagian bawah PLC mencengkeram bagian atas Rel DIN kemudian tekan PLC agar PLC terkunci pada Rel DIN.
Gambar 4.20. Cara pemasangan pada Rel DIN
Sedangkan untuk PLC tipe besar seperti PLC Omron C200 dengan Unit unit yang terpisah pisah, maka PLC terlebih dahulu harus disusun konfigurasinya sebelum dipasang pada sebuah Rel DIN. Penyusunan konfigurasi PLC tipe besar ini dilakukan pada sebuah rak PLC yang disebut backplane. Backplane untuk PLC Omron C200 terlihat seperti gambar dibab ini.
Gambar 4.21. Backplane/Rack
Backplane adalah peralatan sederhana yang memiliki dua fungsi. Yang pertama menyediakan dukungan fisik untuk Unit unit yang terpasang padanya. Yang kedua untuk menyediakan sambungan dan jalur kelistrikan yang penting untuk menghubungkan Unit unit yang terpasang padanya. Inti dari PLC adalah Unit CPU. Unit CPU biasanya menyatu dengan power supply diletakan pada bagian paling kanan dari backplane seperti terlihat pada gambar berikut.
Judul Modul: Memasang Instalasi PLC
Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 24 dari 42
Gambar 4.22. Pemasangan CPU pada Backplane
Setelah Unit CPU terpasang, selanjutnya Unit I/O dipasang satu persatu pada backplane. Pasang Unit I/O pada backplane dengan penguncian ujung atas Unit I/O kedalam slot pada backplane kemudian putar Unit I/O kearah bawah seperti yang terlihat pada gambar. Tekan kebawah tab kuning pada bagian bawah slot, tekan Unit I/O secara perlahan pada posisinya kemudian lepaskan tab kuning tersebut.
Gambar 4.23. Cara pemasangan Unit I/O pada Backplane
Setelah konfigurasi PLC terpasang pada backplane selanjutnya konfigurasi tersebut baru dapat dipasangkan pada sebuah Rel DIN. Agar dapat terpasang pada Rel DIN diperlukan perlengkapan tambahan yaitu sebuah Mounting bracket.
Gambar 4.24. Mounting bracket
Pasang mounting bracket pada ujung kanan dan kiri bagian bawah backplane, seperti terlihat pada gambar berikut.
Judul Modul: Memasang Instalasi PLC
Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 25 dari 42
Gambar 4.25. Pemasangan Mounting bracket pada Backplane
Kemudian pasang backplane pada Rel DIN dimana penjepit mounting bracket mencengkeram bagian atas dari Rel DIN, seperti terlihat pada gambar berikut.
Gambar 4.26. Pemasangan Backplane pada Rel DIN
Caranya; kendurkan sekrup yang mengunci mounting bracket pada backplane. Geser sedikit backplane seperti terlihat pada gambar berikut agar mounting bracket dan backplane menjepit dengan aman pada Rel DIN, kemudian kencangkan sekrupnya.
Judul Modul: Memasang Instalasi PLC
Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 26 dari 42
b. Memasang Unit tambahan atau Unit I/O tambahan
Unit tambahan atau Unit I/O tambahan ini biasanya dipasang ketika jumlah peralatan I/O yang akan dikendalikan semakin bertambah jumlahnya melebihi kapasitas Unit I/O yang ada atau dipasang ketika diperlukan untuk keperluan khusus seperti sensor suhu. Berikut contoh contoh Unit I/O tambahan.
Gambar 4.28. Unit I/O tambahan untuk PLC Omron CPM2A
Gambar 4.29. Unit I/O tambahan untuk PLC Omron C200
Pada PLC CPM2A dapat dipasangkan hingga 3 Unit I/O tambahan. Cara pemasangan Unit I/O tambahan pada PLC CPM2A adalah sebagai berikut: Lepaskan tutup konektor tambahan pada Unit CPU dan Unit I/O
tambahan. Gunakan obeng minus untuk membuka penutup konektor dari I/O tambahan.
Judul Modul: Memasang Instalasi PLC
Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 27 dari 42
Gambar 4.30. Membuka tutup konektor
Masukan kabel penghubung Unit I/O tambahan kedalam konektor tambahan Unit CPU atau Unit I/O tambahan.
Gambar 4.31. Memasang kabel penghubung
Pasang kembali penutup pada tempatnya.
Gambar 4.32. Memasang kembali penutup konektor
Untuk PLC C200 caranya hampir sama yaitu dengan memasang kabel penghubung dari Unit CPU ke Unit I/O tambahan pada konektor yang terletak diujung kiri Backplane/rack. Panjang kabel penghubung dapat mencapai 10m tetapi total panjang kabel antar semua rack jangan lebih dari 12m.
Judul Modul: Memasang Instalasi PLC
Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 28 dari 42
Gambar 4.33. Memasang Unit I/O tambahan c. Memasang peralatan I/O
Peralatan I/O dipasang pada tempat yang telah ditentukan dalam rencana kerja dan gambar pengawatan instalasi. Untuk saklar dan tombol kendali biasanya dipasang pada panel kendali sedangkan sensor, selenoid dan motor biasanya ditempatkan pada mesin atau alat yang akan dikendalikan. d. Memasang kabel
d.1. Instalasi kabel
Instalasi kabel ditempatkan pada sebuah saluran kabel (duct) yang terbuat dari logam. Untuk menghindari interferensi atau nosie maka kabel power listrik dipisahkan dari kabel I/O dan duct dihubungkan ke sistem pembumian. Ada tiga jenis duct yang biasa digunakan yaitu:
Hanging duct
Pisahkan kabel Power dan kabel I/O paling sedikit pada 300mm.
Gambar 4.34. Hanging duct Floor duct
Judul Modul: Memasang Instalasi PLC
Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 29 dari 42
Gambar 4.35. Floor duct Conduit
Pisahkan kabel power dan kabel I/O seperti gambar berikut ini.
Gambar 4.36. Conduit d.2. Pemasangan kabel pada terminal Unit I/O
Pasangkan kabel ke terminal I/O dengan mengendurkan sekrup pengunci dengan memakai obeng plus (+) setelah terpasang kencangkan kembali sekrup pengunci tersebut. Sebaiknya gunakan crimp/skun kabel pada ujung kabel.
Gambar 4.37. Pemasangan kabel pada terminal I/O
Setelah kabel dipasang pada terminal Unit I/O, selanjutnya kabel dihubungkan ke peralatan I/O. Hal yang perlu di perhatikan saat Unit I/O dihubungkan ke peralatan I/O adalah konfigurasi instalasinya harus disesuaikan dengan pedoman manualnya dan jangan memberi tegangan pada PLC diatas tegangan yang telah ditentukan, karena PLC sangat sensitif tehadap kenaikan tegangan suplay dan dapat mengakibatkan kerusakan pada PLC itu sendiri.
Judul Modul: Memasang Instalasi PLC
Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 30 dari 42
Berikut contoh pemasangan konfigurasi Input pada Unit Input PLC C200H – ID212 dan PLC CPM2A.
Judul Modul: Memasang Instalasi PLC
Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 31 dari 42
Berikut contoh pemasangan konfigurasi Ouput pada Unit Output PLC C200H – OC225 dan PLC CPM2A.
Judul Modul: Memasang Instalasi PLC
Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 32 dari 42
Gambar 4.40. Konfigurasi Output pada PLC CPM2A d.3. Pemasangan kabel power supply
Diagram berikut menunjukan cara pemasangan kabel power supply ke PLC C200H dan CPM2A. Untuk kabel power supply gunakan kabel twisted untuk mencegah noise dengan diameter 1,25mm dan crimp/skun kabel bulat berdiameter 3,5mm. Sebelum memasang kabel power supply pastikan sumber tegangan (AC atau DC) sesuai dengan kebutuhan Unit Power supply.
Judul Modul: Memasang Instalasi PLC
Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 33 dari 42
Gambar 4.42. Pemasangan kabel Power supply pada PLC CPM2A d.4. Grounding atau pembumian
Untuk mencegah noise, sistem PLC harus dihubungkan dengan sistem pembumian. Sistem pembumian yang baik harus memperhatikan beberapa hal, yaitu:
Tahanan pembumian harus 80 ohm
Gunakan kawat pembumian yang cukup tebal ( diameter 2 mm2 ) Titik pembumian harus sedekat mungkin dengan PLC untuk
mengurangi jarak kabel pembumian
Gunakanlah metode pembumian yang benar seperti gambar dibawah ini;
(A)Independent grounding : Best (B) Joint grounding : Good (C) Joint grounding : Not allowed
Gambar 4.43. Pemasangan kabel grounding PLC Other device PLC PLC Other device
Class 3 grounding
Class 3 grounding
Judul Modul: Memasang Instalasi PLC
Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 34 dari 42
3. Cara menetapkan kode IP peralatan/material
Dalam memasang peralatan dan material harus sesuai dengan Indeks Proteksi (IP) yang telah ditetapkan. Kode IP ini terdiri dari dua digit dan selalu tercantum pada body peralatan dan material yang telah dikeluarkan oleh pabrik.
Klasifikasi dari Indeks Proteksi adalah sebagai berikut: Angka pertama
Perlindungan terhadap benda padat Perlindungan terhadap benda cair Angka kedua
IP Test IP Test
0 Tanpa perlindungan 0 Tanpa perlindungan 1 Perlindungan terhadap benda
padat hingga 50mm seperti tersentuh oleh tangan tanpa sengaja
1 Perlindungan terhadap air yang jatuh secara vertikal
2 Perlindungan terhadap benda padat hingga 12mm seperti tersentuh oleh jari jari tangan tanpa sengaja
2 Perlindungan terhadap semprotan air langsung hingga 150 dari arah vertikal
3 Perlindungan terhadap benda padat lebih dari 2,5mm (alat alat kerja + kabel kabel kecil)
3 Perlindungan terhadap semprotan 600 dari arah vertikal
4 Perlindungan terhadap benda padat lebih dari 1mm (alat alat kerja + kabel kabel kecil)
4 Perlindungan terhadap air yang disemprotkan dari segala arah pada batas yang diizinkan 5 Perlindungan terhadap debu –
terbatas pada unsur yang diizinkan ( tidak berbahaya)
5 Perlindungan terhadap air jet bertekanan rendah dari segala arah pada batas yang diizinkan
6 Perlindungan total terhadap debu 6 Perlindungan terhadap air jet bertekanan rendah seperti untuk penggunaan pada dek kapal pada batas yang diizinkan.
7 Perlindungan terhadap efek pembenam antara 15cm dan 1m
8 Perlindungan terhadap pembenaman dibawah tekanan dalam waktu yang lama.
Judul Modul: Memasang Instalasi PLC
Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 35 dari 42
4. Cara melakukan pemeriksaan kualitas pekerjaan
Setelah pekerjaan pemasangan instalasi selesai dikerjakan selanjutnya dilakukan pemeriksaan kebenaran pengawatan instalasi. Hal ini dilaksanakan dengan cara memeriksa setiap sambungan kabel pada peralatan dan mencocokannya dengan gambar diagram instalasi yang telah disiapkan. Pengecekan sambungan kabel dan peralatan dilakukan dengan menggunakan alat bantu seperti Multimeter dan testpen.
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan antara lain:
Apakah semua Unit PLC dan peralatan I/O telah dipasang dengan benar?
Apakah semua kabel kabel koneksi dan konektor telah dipasang dengan lengkap sesuai gambar diagram pengkawatan instalasi dan terjepit dengan kencang?
Apakah ada sekrup sekrup penjepit kabel yang kendor?
Apakah ada kabel kabel pengkawatan yang letaknya semrawut? Apakah ada koneksi kabel yang putus atau tidak hubung? 5. Cara menguji rangkaian PLC
a. Melakukan pengujian wiring/pengkawatan I/O
Hal yang juga harus kita ketahui dalam memasang instalasi PLC, setelah PLC tersebut kita instal maka perlu dicek wiring/pengkawatan input dan outputnya untuk mengetahui dan meyakinkan apakah peralatan input dan output PLC mempunyai hubungan yang baik dan benar.
a.1. Pengecekan wiring/pengkawatan input
Langkah pengecekan wiring/pengkawatan input dapat dilakukan dengan menghubungkan (meng On kan) semua perangkat input dan melihat lampu indikator (LED) pada sisi input PLC. Hubungan peralatan input PLC dikatakan baik jika input masukan ON maka lampu indikator bagian input PLC akan menyala.
a.2. Pengecekan wiring/pengkawatan output
Hubungan antara PLC dengan peralatan output (seperti selenoid, magnetik kontaktor, lampu dsb) dapat dicek dengan perintah force ke nomor terminal output PLC, perintah tersebut tanpa menunggu program harus sudah selesai dimasukan kedalam PLC, namun dapat dipisah tanpa mempengaruhi program yang ada ( jika di dalam PLC telah dimasuki program kontrol).
Langkah pengecekan wiring output dapat dilakukan dengan langkah: Hubungkan PLC dengan alat pemrogram (Programing Console)
Hidupkan Programing Console dengan mode Program kemudian masukan Password, yaitu dengan menekan tombol:
Judul Modul: Memasang Instalasi PLC
Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 36 dari 42
Lakukan operasi Force dengan menekan tombol:
Gambar 4.44. Menghubungkan PLC dengan Programming Console b. Pengujian tahanan pembumian, tahanan isolasi dan polaritas
Pengujian/pengukuran tahanan pembumian dan polaritas dapat dilakukan dengan menggunakan alat ukur Multimeter sedangkan untuk tahanan isolasi dapat dilakukan dengan menggunakan alat ukur Mega ohmmeter. Untuk tahanan pembumian sebaiknya bernilai kurang dari 100ohm. Untuk tahanan isolasi sebaiknya bernilai 1Mohm/volt. Polaritas yang berhubungan dengan tegangan dan arus DC perlu diuji kembali untuk mencegah terjadinya polaritas yang terbalik yang dapat menyebabkan rusaknya peralatan.
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Memasang Instalasi PLC 1. Menerapkan prosedur K3
2. Memasang peralatan/material instalasi PLC 3. Menetapkan peralatan/material instalasi PLC
4. Melakukan pemeriksaan kualitas pekerjaan dan kebenaran pengawatan
5. Menguji setiap rangkaian PLC
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Mempersiapkan Pekerjaan 1. Harus dilakukan dengan cermat
2. Harus dilakukan dengan teliti
SHIFT CONT # Nomor Output MONTR PLAY SET
Judul Modul: Memasang Instalasi PLC
Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 37 dari 42
BAB V