Bahwa mohon dalil-dalil dalam eksepsi tersebut di atas dianggap terulang kembali sebagai bagian dari dalil-dalil Tanggapan Tergugat II Intervensi dalam pokok perkara ;
1. Bahwa Tergugat II Intervesi menolak serta membantah semua dalil-dalil dalam gugatan dan Replik Para Penggugat kecuali yang secara tegas diakui kebenarannya ;
2. Bahwa Tergugat II Intervensi menolak dengan tegas gugatan Para Penggugat seperti yang termuat pada angka 3 a, b, c, d, karena fakta hukumnya tanah yang dikleim oleh Para Penggugat miliknya berdasarkan Surat Keterangan Ganti Rugi (SKGR) tahun 2011 telah dimiliki secara sah menurut hukum oleh Tergugat II
Intervensi berdasarkan Sertipikat Hak Milik Nomor 787/ Desa Simpang Baru, tanggal 10 Oktober 1991 yang menjadi obyek
perkara aquo, dengan riwayat tanah tersebut adalah asal mulanya merupakan tanah St. Uwo berdasarkan Surat Keterangan Tanah (SKT) Tanggal 02 Desember 1981, kemudian tanah tersebut oleh St. Uwo dijual kepada DAHNIAR pada tahun 1981, kemudian pada tahun 1986 DAHNIAR menjual kepada BACHTIAR KAHAR (Tergugat II Intervensi) seluas 23.140 M2
berdasarkan Surat Keterangan Ganti Kerugian (SKGR) No. 226/KT/88 yang ditandatangani oleh Kepala Desa Simpang
Baru Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru, tanggal 02 November 1988 Reg Nomor : 46/SKC/RU/1988 dan ditandatangani dan diketahui oleh Camat Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru Nomor Reg : 22/KT/1988, tanggal 25 November 1988. Selain kepada Tergugat II Intervensi DAHNIAR juga menjual Tanah seluas 21.990 M2 kepada DJASMI ZAENUDIN (Isteri Tergugat II Intervensi) berdasarkan Surat Keterangan Ganti Kerugian (SKGR) No. 227/KT/1988 yang juga dikeluarkan dan ditandatangani oleh Kepala Desa Simpang Baru Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru pada tanggal 10 November 1988 Reg Nomor : 47/SKC/RU/88 dan juga ditandatangani dan diketahui oleh Camat Kecamatan Tampan pada saat itu. Kemudian atas tanah hak milik Tergugat II Intervensi tersebut telah diurus alas haknya berdasarkan prosedur dan mekanisme hukum yang berlaku, sehingga diterbitkan Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor : 140/HM/BPN/91 Tentang Pemberian Hak Milik atas nama Bachtiar Kahar, BE Kotamadya Pekanbaru, tanggal 2 April 1991 dan Nomor : 134/HM/BPN/91, Tentang Pemberian Hak Milik Atas Nama Djasmi Zaenuddin, BA Kotamadya Pekanbaru, tertanggal 30 Maret 1991, berdasarkan surat keputusan incassu
Tergugat menerbitkan Sertipikat Hak Milik Atas Nama Tergugat II Intervensi, bahwa fakta hukum diatas membuktikan bahwa kepemilkan tanah oleh Tergugat II Intervensi telah benar dan telah melalui prosedur dan mekanisme hukum yang berlaku, oleh karenya haruslah mendapat perlindungan secara hukum ;
3. Bahwa dalil Para Penggugat selebihnya angka 3. e. membuktikan Para Penggugat telah melanggar ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 32 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah sebagai Pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1996, yang menyatakan dalam hal atas suatu bidang tanah sudah diterbitkan sertipikat secara sah atas nama orang atau Badan Hukum yang memperoleh tanah tersebut dengan itikat baik dan secara nyata menguasainya, maka pihak lain yang merasa mempunyai hak atas tanah itu tidak dapat lagi menuntut pelaksanaan hak tersebut apabila dalam waktu 5 (lima) tahun sejak diterbitkannya sertipikat itu tidak mengajukan keberatan secara tertulis kepada pemegang sertipikat dan Kepala Kantor Pertanahan yang bersangkutan ataupun tidak mengajukan Gugatan ke Pengadilan mengenai penguasaan tanah atau penerbitan Sertifikat tersebut. Hal ini juga didalilkan oleh Para Penggugat dalam Repliknya angka 5 halaman keempat ; Bahwa penerbitan Sertipikat Hak Milik atas nama Tergugat II Intervensi sudah melalui prosedur dan mekanisme hukum yang berlaku dan sudah sah menurut hukum, dilandasi dengan iktikat baik yaitu dibayar harga belinya kepada penjual sesuai dengan harga yang sudah disepakati dan kemudian menguasainya secara nyata, yaitu dengan menugaskan seseorang menjaga tanah incassu dan mengurus alas hak yang sah atas tanah sebagai
barang tidak bergerak yaitu Sertipikat Hak Milik Nomor 787/Desa Simpang Baru, tanggal 10 Oktober 1991, apabila dihubungkan dengan teori kepemilikan antara barang bergerak dengan barang tidak bergerak, semakin jelas bahwa kepemilikan benda tidak bergerak adalah dibuktikan dengan dokumen kepemilikan untuk tanah adalah Sertipikat Hak Milik, berbeda dengan barang bergerak adalah ditunjukan dengan siapa yang menguasainya ; 4. Bahwa gugatan Para Penggugat yang mendalilkan kepemilikannya
berdasarkan SKGR yang diterbitkan pada tahun 2011, apabila dihubungkan dengan jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diterbitkannya Sertipikat Hak Milik sebagaimana diatur dalam Pasal 32 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran tanah disebutkan di atas, jelas-jelas sudah melampaui batas waktu yang ditentukan, sementara fakta hukumnya selama ini tidak ada yang merasa mempunyai hak dan mengajukan keberatan atas tanah milik Tergugat II Intervensi, oleh karena itu gugatan Para Penggugat sudah bertentangan dengan peraturan hukum yang berlaku untuk haruslah menurut hukum ditolak ;
5. Bahwa sebelum Para Penggugat mengajukan gugatan perkara aquo ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Pekanbaru pada bulan Oktober 2012, Tergugat II Intervensi melalui pihak yang menerima kuasa untuk menyelesaikan persoalan tanah tersebut (H. Zamzami) telah membuat surat pemberitahuan yang ditujukan kepada Ibu Lurah Simpang Baru Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru pada tanggal 20 Juli 2010, karena tanah tersebut berada di wilayah hukum Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. Melalui surat tersebut dijelaskan bahwa
staff dari Kantor Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan telah melakukan pengukuran tanah yang merupakan hak milik sah dari Tergugat II Intervensi pada tanggal 11 Mei 2010 hal ini diketahui oleh Penjaga Kebun yang menjaga tanah milik Tergugat II Intervensi tersebut. Kemudian pihak penerima kuasa dari Tergugat II Intervensi mendatangi Saudara Sapro Rudi dan Bahtera di kediamannya (Para Penggugat) dan intinya kedua belah pihak sepakat mencari jalan keluar untuk menyelesaikan masalah ini dan sepakat untuk tidak melakukan kegiatan apapun di lokasi tanah tersebut. Kemudian para pihak mendatangi Kantor Lurah Simpang Baru dan diterima oleh Sekretaris Kelurahan dan ke Kantor Camat Tampan, tetapi faktanya sampai perkara ini diajukan ke Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru belum mendapat tanggapan dari kedua pejabat instansi yang berwenang tersebut dan faktanya Lurah Simpang Baru telah mengeluarkan dan menandatangani Surat Keterangan Ganti Kerugian untuk Para Penggugat. Kemudian pada tanggal 20 Juli 2010 pihak Tergugat II Intervensi datang ke lokasi tanah dan melihat terpampang pengumuman bahwa tanah tersebut dibawah pengawasan Advokat dan Konsultan Hukum untuk CV. RADIFFA MANDIRI dan terpampang pula diatas spanduk bahwa kavlingan tanah tersebut merupakan milik CV. RADIFFA MANDIRI, Perusahaan milik Para Penggugat. Bahwa dalam hal ini Para Penggugat (Sapro Rudi dan Bahtera) telah mengklaim bahwa tanah tersebut adalah milik Para Penggugat dan telah melanggar kesepakatan yang telah dibuat bersama dengan pihak penerima kuasa dari Tergugat II Intervensi. Hal ini jelas-jelas telah merupakan pelanggaran terhadap hak milik Tergugat II Intervensi, dikarenakan Tergugat II Intervensi telah secara sah memiliki hak atas tanah tersebut dengan dibuktikan adanya Sertipikat Hak Milik Nomor 787 tanggal 10 Oktober 1991 yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru sesuai dengan mekanisme hukum yang berlaku ;
6. Bahwa sehubungan dengan permasalahan penyerobotan tanah tersebut, Tergugat II Intervensi melalui penerima kuasanya juga telah melaporkan kepada Kepala Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru (dalam perkara aquo sebagai Pihak Tergugat) pada tanggal 11 Agustus 2010 bahwa tanah yang diklaim sebagai milik Para Penggugat merupakan hak milik sah dari Tergugat II Intervensi berdasarkan Sertipikat Hak Milik Nomor 787 tanggal 10 Oktober 1991 dan Surat Ukur Nomor 342/1989 yang telah diterbitkan oleh pihak Tergugat secara sah dan menurut ketentuan hukum yang berlaku, bahwa kemudian karena prosedur penerbitan Sertipikat Hak Milik Tergugat II Intervensi telah sesuai syarat-syarat dan prosedur hukum maka pihak Tergugat menolak Permohonan Para Penggugat untuk menerbitkan sertipikat baru atas nama Para Penggugat ;
7. Bahwa berdasarkan dalil-dalil yang disampaikan Para Penggugat dalam gugatan dan Repliknya bahwa asal mula perolehan tanah tersebut berasal dari Syaiful Tambunan dan Wilda Zuyurina. Sementara Syaiful Tambunan dan Wilda Zuyurina memperoleh
tanah tersebut dari St. Uwo sesuai dengan Akta Jual Beli Nomor : 1428/PPAT/1986 dan Akta Jual Beli Nomor :
1429/PPAT/1986 yang kedua-duanya dikeluarkan oleh Camat/ Kepala Wilayah Kecamatan Kampar tanggal 19 November 1986. Sementara fakta hukumnya St. Uwo sebagai pemilik tanah yang menjadi sengketa ini telah meninggal dunia pada tahun 1984. Jadi seluruh surat-menyurat mengenai jual beli tanah tersebut sangatlah diragukan kebenaran fakta hukumnya, karena bagaimana mungkin orang yang sudah meninggal dunia masih bisa melakukan perbuatan hukum yaitu menjual dan menandatangani surat-surat yang berkenaan dengan tanah tersebut. Oleh karena itu Tergugat II Intervensi mohon kepada Ketua dan Anggota Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo untuk dapat bertindak bijaksana dalam memutuskan perkara aquo ;
8. Bahwa apabila dianalisis secara yuridis dalil dan fakta yang diungkapkan Para Penggugat, dapat diduga telah terjadi konfirasi jahat antara Para Penggugat dengan para pejabat tingkat RT, RW dan Kelurahan dalam merekayasa Surat Keterangan Ganti Rugi atas tanah yang jelas-jelas sudah ada pemiliknya dan telah diterbitkan Sertipikat Hak Milik yaitu Nomor 787/Desa Simpang Baru, tanggal 10 Oktober 1991 melalui prosedur dan mekanisme hukum yang berlaku ;
9. Bahwa semenjak tanah tersebut dibeli oleh Tergugat II Intervensi pada tahun 1986 dari DAHNIAR yang membeli tanah tersebut dari St. Uwo pada Tahun 1981, tanah tersebut dijaga dan dilakukan pemeliharaan oleh Tukang Kebun Tergugat II Intervensi sampai dengan sekarang. Jadi dalil-dalil yang dikemukakan oleh Para Penggugat tersebut pada angka 4 gugatannya sangatlah tidak berdasarkan hukum dan mengada-ada karena tidak sesuai dengan fakta yang ada dilapangan ;
10. Bahwa terhadap dalil-dalil Para Penggugat pada angka 5 dan 6 dalam gugatannya, Tergugat II Intervensi menyatakan hal tersebut sangatlah mengada-ada dan tidak berdasarkan alasan hukum yang tepat dan benar, karena proses penerbitan Sertipikat Hak Milik Nomor 787/Desa Simpang Baru, tanggal 10 Oktober 1991 atas nama Tergugat II Intervensi sudah melalui prosedur dan mekanisme hukum yang berlaku, fakta yuridis membuktikan dengan diterbitkannya Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor : 140/HM/BPN/91 Tentang Pemberian Hak Milik atas nama Bachtiar Kahar, BE Kotamadya
Pekanbaru, tertanggal 10 Oktober 1991, karena menjadi kewenangan dan persetujuan Badan Pertanahan Nasional
disebabkan luasnya lebih dari 2 Ha, tentu juga berdasarkan usul dari Badan Pertanahan Kota Pekanbaru dalam hal ini Tergugat dan tentu Tergugat juga sudah melakukan penelitian administrasi dan pengukuran terhadap tanah dan mengumumkan kepada khalayak ramai sebagaimana mestinya, sehingga sampai batas waktu yang telah ditentukan tidak ada keberatan dari pihak manapun maka diterbitkanlah yang namanya Sertipikat Hak Milik, oleh karena itu dalil yang tidak berdasarkan fakta dan berdasarkan hukum haruslah menurut hukum ditolak ;
11. Bahwa disamping itu apabila gugatan Para Penggugat dilogikan secara sehat dan benar dihubungkan dengan ketentuan hukum yang berlaku tentang kepemilikan sebidang tanah dengan diterbitkannya Sertipikat Hak Milik tidak mungkin dianulir dengan SKGR dengan waktu penerbitannya juga sangat jauh berbeda dan perbedaan itu juga sangat jauh didahulu diterbitkan Sertipikat Hak Milik dengan SKGR, yaitu Sertipikat Hak Milik diterbitkan tahun 1991, sementara SKGR diterbitkan tahun 2011, apa lagi kita hubungkan dengan ketentuan Pasal 20 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, selengkapnya kami kutip :
(1) Hak milik adalah hak turun temurun, terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah, dengan mengingat ketentuan dalam Pasal 6.
Uraian di atas merupakan fakta hukum yang tidak terbantahkan, oleh karenanya gugatan Para Penggugat harus ditolak
Bahwa berdasarkan alasan-alasan hukum yang Tergugat II Intervensi sampaikan diatas, mohon dengan hormat kepada Ketua dan Anggota Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk dapat memutuskan dengan menjatuhkan putusan sebagai berikut :
DALAM EKSEPSI :
1. Menyatakan eksepsi Tergugat II Intervensi adalah menurut hukum dan terbukti secara hukum ;
2. Menerima eksepsi Tergugat II Intervensi ;
DALAM POKOK PERKARA :
1. Menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya ;
2. Menyatakan penerbitan Sertipikat Hak Milik Nomor 787 Desa Simpang Baru tertanggal 10 Oktober 1991 Surat Ukur Nomor 342/1989 tanggal 24 April 1989 luas 23.140 M2 atas nama BACHTIAR KAHAR,BE telah sesuai prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku ;
3. Menyatakan Sertipikat Hak Milik No 787 Desa Simpang Baru tertanggal 10 Oktober 1991 Surat Ukur Nomor 342/1989 tanggal 24 April 1989 luas 23.140 M2 atas nama BACHTIAR KAHAR,BE adalah sah dan mempunyai kekuatan hukum ;
4. Menghukum para PENGGUGAT untuk membayar biaya-biaya yang timbul dalam perkara ini dalam semua tingkatnya ;
Menimbang, bahwa atas Jawaban Tergugat, Para Penggugat telah menyampaikan Replik tertanggal 19 Desember 2012, dan atas Replik Para Penggugat tersebut Tergugat telah menyampaikan Duplik tertanggal 03 Januari 2013. Sedangkan atas Tanggapan Tergugat II Intervensi, Para Penggugat tetap dengan dalil-dalil gugatannya ;
Menimbang, bahwa untuk memperkuat dalil-dalil gugatannya, Penggugat mengajukan bukti-bukti tertulis yang telah difoto copy dan telah bermaterai cukup, dan telah dicocokkan dengan yang aslinya oleh Majelis Hakim, kecuali bukti P-2, P-5, P-6, P-7 dan P-8. Adapun bukti surat Penggugat tersebut diberi tanda P-1 sampai dengan P-8 berupa :
Bukti P-1 : Surat Keterangan Ganti Kerugian Reg. No.361/593/ KSB-IX/2011 tanggal 22 September 2011 atas nama Paulina Patty ;
Bukti P-2 : Buku Tanah Hak Milik No.787/Simpang Baru tanggal 10 Oktober 1991, Surat Ukur No.342/1989 tanggal 24 April 1989 Luas 23.140 M2 atas nama Bachtiar Kahar, BE ;
Bukti P-3 : Surat Keterangan Ganti Kerugian Reg. No.210/593/ KSB-VI/2010 tanggal 28 Juni 2010 atas nama Sapro Rudi ;
Bukti P-4 : Surat Keterangan Ganti Kerugian Reg. No.211/593/ KSB-VI/2010 tanggal 28 Juni 2010 atas nama Bahtera ;
Bukti P-5 : Surat Keterangan Ganti Kerugian Reg. No.363/593/ KSB-IX/2011 tanggal 22 September 2011 atas nama Wahyudi Tarmizi ;
Bukti P-6 : Akta Jual Beli No.1428/PPAT/1986 tanggal 19 Nopember 1986 atas nama ST. Owo ;
Bukti P-7 : Akta Jual Beli No.1429/PPAT/1986 tanggal 19 Nopember 1986 atas nama ST. Owo ;
Bukti P-8 : Surat Pernyatan tanggal 13 Nopember 1986 ;
Menimbang, bahwa untuk memperkuat dalil Jawabannya, Tergugat mengajukan bukti-bukti tertulis yang telah difoto copy dan telah bermaterai cukup, dan telah dicocokkan dengan yang aslinya oleh Majelis Hakim, kecuali bukti T-7 dan T-8. Adapun bukti surat Tergugat tersebut diberi tanda T-1 sampai dengan T-8 berupa :
Bukti T-1 : Buku Tanah Hak Milik No.787/Simpang Baru tanggal 10 Oktober 1991, Surat Ukur No.342/1989 tanggal 24 April 1989 Luas 23.140 M2 atas nama Bachtiar Kahar, BE ;
Bukti T-2 : Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional No.140/HM/BPN/91 tanggal 2 April 1991 tentang Pemberian Hak Milik Atas Nama Bactiar Kahar, BE ; Bukti T-3 : Surat Setoran Penerimaan Negara Bukan Pajak
tanggal 20 Oktober 1991 atas nama Bachtiar Kahar, BE ;
Bukti T-4 : Pendaftaran Tanah Daftar Isian No.117A GS.341-342 Desa Simpang Baru tanggal 13 Maret 1989 ;
Bukti T-5 : Gambar Situasi No.342/1989 tanggal 24 April 1989 ; Bukti T-6 : Surat Perintah Kerja No.110/III/1989 tanggal 6 Maret
1989 ;
Bukti T-7 : Surat Keterangan Ganti Kerugian No.46/SKC/RU/88 tanggal 2 Nopember 1988 ;
Bukti T-8 : Surat Keterangan Ganti Kerugian No.146/595/XII/ 1981 tanggal 2 Desember 1981 ;
Menimbang, bahwa untuk memperkuat dalil Jawabannya, Tergugat II Intervensi mengajukan bukti-bukti tertulis yang telah difoto copy dan telah bermaterai cukup, dan telah dicocokkan dengan yang aslinya oleh Majelis Hakim, kecuali bukti T.II.Int-3, T.II.Int-4,
T.II.Int-5, T.II.Int-6, T.II.Int-7, T.II.Int-8, T.II.Int-9, T.II.Int-12, T.II.Int-13, T.II.Int-14 dan T.II.Int-15. Adapun bukti surat Tergugat II
Intervensi tersebut diberi tanda Bukti T.II.Int-1 sampai dengan Bukti T.II.Int-15 berupa :
Bukti T.II.Int-1 : Sertipikat Hak Milik No.787/Desa Simpang Baru tanggal 10 Oktober 1991, Surat Ukur No.342/1989 tanggal 24 April 1989, Luas 23.140 M2 atas nama Bachtiar Kahar, BE ;
Bukti T.II.Int-2 : Surat Undangan No.108/KSB-VII/2010 tanggal 27 Juli 2010 ;
Bukti T.II.Int-3 : Tanda Terima tanggal 27 Februari 1989 ;
Bukti T.II.Int-4 : Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional No.140/HM/BPN/91 tanggal 2 April 1991 tentang Pemberian Hak Milik Atas Nama Bachtiar Kahar BE, Kotamadya Pekanbaru ;
Bukti T.II.Int-5 : Surat H. Zamzami. R No.01/TNH/VI/2010 tanggal 20 Juli 2010 Perihal Penyerobotan Tanah ;
Bukti T.II.Int-6 : Surat H. Zamzami. R No.03/TNH/VIII/2010 tanggal 11 Agustus 2010 Perihal Pemblokiran surat tanah ;
Bukti T.II.Int-7 : Surat Keterangan Ganti Kerugian No.46/SKC/ RU/88 tanggal 2 Nopember 1988 ;
Bukti T.II.Int-8 : Surat Keterangan Ganti Kerugian No.146/595/ XII/1981 tanggal 2 Desember 1981 ;
Bukti T.II.Int-9 : Surat Pernyataan ST. UWO tanggal 02 Desember 1981 ;
Bukti T.II.Int-10 : Surat Kuasa tanggal 15 Juli 2010 ; Bukti T.II.Int-11 : Surat Kuasa tanggal 4 September 1988 ;
Bukti T.II.Int-12 : Surat Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Propinsi Riau No.300/520/1990 tanggal 02 Januari 1990 Perihal Penyampaian Permohonan Hak Milik Atas Nama Bactiar Kahar, BE ;
Bukti T.II.Int-13 : Risalah Pemeriksaan Tanah No.184/Rsl/HM.Pert/ 1989 tanggal 31 Mei 1989 ;
Bukti T.II.Int-14 : Surat Kepala Kantor Pertanahan Kotamdya Pekanbaru No.170/10/89 tanggal 29 April 1989 ; Bukti T.II.Int-15 : Berita Acara Penelitian Tanah No.226/LR/V/1989
tanggal 27 Mei 1989 ;
Menimbang, bahwa disamping mengajukan bukti surat, Para Penggugat telah mengajukan 2 (dua) orang saksi yang telah memberikan keterangan dibawah sumpah menurut aturan agamanya yaitu :
1. W A G I M I N
Pada pokoknya saksi menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa saksi menjabat sebagai Ketua RT sejak tahun 2005 ; - Bahwa saksi ikut menanda tangani surat jual beli antara Sdr.
Syaiful Tambunan dengan Sdr. Sapro Rudi ;
- Bahwa saksi yang menggarap tanah tersebut sejak tahun 1987 hingga sekarang atas perintah dari Sdr. Syaiful Tambunan ; - Bahwa setahu saksi, yang menguasai tanah tersebut sebelum
tahun 1986 adalah Sdr. ST. Uwo ;
- Bahwa setahu saksi, Sertipikat Hak Milik atas nama Bachtiar Kahar yang terlatak di Jalan Suka Bakti tumpang tindih dengan tanah milik Para Penggugat ;
- Bahwa setahu saksi tidak ada orang yang mengakui tanah tersebut miliknya ;
- Bahwa saksi pernah mendengar bahwa tanah tersebut telah beralih nama atas nama orang lain ;
- Bahwa sepengetahuan saksi, tanah tersebut dibeli oleh Sdr. Syaiful Tambunan dari Sdr. ST. Uwo yang luasnya ± 2 Ha ;
- Bahwa setahu saksi, pada tahun 2010 tanah tersebut dibeli oleh Sdr. Sapro Rudi dari Sdr. Syaiful Tambunan ;
- Bahwa setahu saksi tidak pernah melihat Petugas Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru melakukan pengukuran atas tanah tersebut ;
2. I S K A N D A R.
Pada pokoknya saksi menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa saksi menjabat sebagai Ketua RT. 002 RW. 007 sejak tahun 1987 s/d 1992 dan menjabat sebagai Ketua RW. 007 sejak tahun 1992 s/d 2006 ;
- Bahwa tanah milik saksi berbatas dengan tanah Sdr. Sapro Rudi. Dan tanah saksi sampai sekarang masih ada ;
- Bahwa saksi tidak tahu Sdr. Bachtiar Kahar pernah membuat Sertipikat diatas tanah yang disengketakan ;
- Bahwa sepengetahuan saksi, tanah tersebut adalah milik Sdr. ST. Uwo. Dan tanah tersebut dijual Sdr. ST. Uwo kepada Sdr. Syaiful Tambunan tahun 1986. Selanjutnya tanah tersebut dijual lagi oleh Sdr. Syaiful Tambunan kepada Sdr. Sapro Rudi ; - Bahwa saksi ikut menanda tangani jual beli antara Sdr. Syaiful
Tambunan dan Sdr. Sapro Rudi ;
- Bahwa saksi tidak pernah diajak oleh Petugas Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru untuk mengukur tanah atas nama Bachtiar Kahar. Karena seharusnya kalau ada pengukuran tanah, Ketua RT dan Ketua RW seharusnya diikut sertakan atau dilibatkan, dan juga Sdr. Bachtiar Kahar tidak pernah melaporkan tanahnya kepada saksi sebagai Ketua RW ;
- Bahwa saksi tidak pernah menanda tangani Surat Jual Beli antara Sdr. Syaiful Tambunan dengan Sdr. Bachtiar Kahar ; - Bahwa setahu saksi luas tanah Sdr. Sapro Rudi seluas 4,4 Ha ;
Menimbang, bahwa Tergugat tidak mengajukan Saksi dalam perkara ini ;
Menimbang, bahwa disamping mengajukan bukti surat, Tergugat II Intervensi telah mengajukan 2 (dua) orang saksi yang telah memberikan keterangan dibawah sumpah menurut aturan agamanya yaitu :
1. ZAMZAMI BIN RASULUN
Pada pokoknya saksi menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa setahu saksi, Sdr. Bachtiar Kahar membeli tanah tersebut dari Ibu Daniar, sedangkan Ibu Daniar memperoleh tanah tersebut dari ST. UWO pada tahun 1981 ;
- Bahwa saksi tahu tentang proses jual beli antara Ibu Daniar dengan Sdr. Bachtiar Kahar karena saksi ikut mengurus Surat Jual Beli tersebut ;
- Bahwa sepengetahuan saksi tidak ada orang lain yang mengakui tanah milik Sdr. Bachtiar Kahar tersebut adalah milik orang tersebut ;
- Bahwa saksi menyatakan pada tahun 2010 mendapat laporan dari Sdr. Solihin bahwa tanah Sdr. Bachtiar Kahar tersebut bermasalah ;
- Bahwa setelah mendapat laporan dari Sdr. Solihin, saksi langsung mengecek kebenarannya, ternyata yang mengakui tanah tersebut miliknya adalah Sdr. Sapro Rudi. Dan saksi melaporkan kasus ini ke Lurah Simpang Baru dan tembusannya kepada Camat dan pihak Kepolisian ;
- Bahwa saksi pernah diundang ke Kantor Lurah Simpang Baru untuk menyelesaikan masalah ini. Dan pada pertemuan tersebut juga dihadiri Sdr. Syaiful Tambunan. Dan pada saat itu saksi memperlihat foto copy Sertipikat Hak Milik atas nama Bachtiar Kahar ;
- Bahwa setahu saksi, sebelum diterbitkan Sertipikat Hak Milik atas nama Sdr. Bachtiar Kahar dilakukan pengukuran yang dihadiri oleh Ketua RT dan Ketua RW setempat, tetapi pada saat Sdr. Bachtiar Kahar tidak hadir ;
- Bahwa setahu saksi, pengukuran tersebut telah dituangkan dalam Berita Acara Pengukuran ;
2. SHOLIHIN.
Pada pokoknya saksi menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa saksi tahu lokasi tanah tersebut, karena dari tahun 1988 sampai dengan 1990 saksi yang menggarap serta membuat parit