• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N. No. 44 / G / 2012 / PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N. No. 44 / G / 2012 / PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

No. 44 / G / 2012 / PTUN-Pbr.

“ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ” Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada tingkat pertama dengan acara biasa telah menjatuhkan putusan sebagaimana berikut dalam sengketa antara :

1. Nama : SAPRO RUDI.

Kewarganegaraan : Indonesia. Pekerjaan : Wiraswasta.

Tempat tinggal : Jalan Selais No. 8 D RT. 04 RW. 02 Tangkerang Barat-Pekanbaru.

2. Nama : BAHTERA.

Kewarganegaraan : Indonesia.

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga.

Tempat tinggal : Jalan Selais No. 8 D RT. 04 RW. 02 Tangkerang Barat-Pekanbaru.

3. Nama : WAHYUDI TARMIZI.

Kewarganegaraan : Indonesia. Pekerjaan : Mahasiswa.

Tempat tinggal : Jalan Abidin No, 01 B Simpang Tiga Bukit Raya-Pekanbaru.

4. Nama : PAULINA PATTY.

Kewarganegaraan : Indonesia.

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga.

Tempat tinggal : Jalan Jenderal Sudirman Gang Karya No. 04 Pekanbaru.

(2)

Keduanya diwakili oleh Kuasa Hukumnya :

1. ABU BAKAR SIDIK, S.H., M.H. 2. JONI IRAWAN, S.H.

Keduanya Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Advokat dari KANTOR

ADVOKAT & KONSULTAN HUKUM ABU BAKAR SIDIK, S.H., M.H. &

PARAMITRA, Jalan Jenderal Sudirman Gang Karya No. 04 Pekanbaru, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 06 Oktober 2012, selanjutnya disebut sebagai………PARA PENGGUGAT ; M E L A W A N

1. KEPALA KANTOR PERTANAHAN KOTA PEKANBARU,

berkedudukan di Jalan Pepaya No. 47 Pekanbaru, dalam hal ini diwakili oleh Kuasanya :

1. ABDUL RAJAB NAINGGOLAN, S.H., M.H.

2. PARNINGOTAN, S.H. 3. DESSY WULAN SARI, S.H. 4. IFNI NASIF, S.H.

5. SUHAIRI, S.H.

Kesemuanya Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru, Jalan Pepaya No. 47 Pekanbaru, berdasarkan Surat Kuasa Khusus No.1170/14.71/X/2012 tanggal 19 Oktober 2012 dan Surat Kuasa Khusus No.1274/600.14/14.71/XI/2012 tanggal 21 Nopember 2012, selanjutnya disebut sebagai………...TERGUGAT ;

(3)

2. BACHTIAR KAHAR, Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Jalan Jhoni Anwar No. 33 RT.001 RW.002, Kelurahan Ulak Karang, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, yang dalam hal ini telah memberikan kuasa kepada : 1. H. ZAHIRMAN ZABIR, S.H., M.H. 2. EVI ELVINA DWITA, S.H.

3. MITRA YOGIA, S.H.

Ketiganya Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Advokat dari KANTOR ADVOKAT & KONSULTAN HUKUM

ZAHIRMAN ZABIR & ASSOCIATES, Jalan Tuanku Tambusai 34 B Lantai II

Pekanbaru, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 11 Februari

2013, selanjutnya disebut sebagai ………..TERGUGAT II INTERVENSI ; Pengadilan Tata Usaha Negara tersebut ;

Telah membaca Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru No. 44/PEN-MH/2012/PTUN-Pbr. tertanggal 16 Oktober 2012 Tentang Penunjukan Majelis Hakim yang memutus dan menyelesaikan perkara ini ;

Telah membaca Penetapan Ketua Majelis No.44/PEN-PP/2012/PTUN-Pbr. tertanggal 17 Oktober 2012 Tentang

Pemeriksaan Persiapan ;

Telah membaca Penetapan Ketua Majelis No.44/PEN-HS/2012/PTUN-Pbr. tertanggal 14 Nopember 2012

Tentang Penetapan Hari Persidangan dalam perkara tersebut ;

(4)

Telah membaca Putusan Sela No.44/G/2012/PTUN-Pbr. tertanggal 13 Februari 2013 ;

Telah memperhatikan segala sesuatu yang terjadi dalam persidangan ;

TENTANG DUDUKNYA PERKARA

Bahwa Para Penggugat dalam gugatannya tertanggal 15 Oktober 2012 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru pada tanggal 15 Oktober 2012 dan telah diperbaiki pada tanggal 14 Nopember 2012 dengan Register Perkara No.44/G/2012/PTUN-Pbr. mengemukakan alasan dan hal-hal sebagai berikut :

A. OBJEK SENGKETA :

Bahwa yang menjadi objek sengketa dalam perkara ini adalah : Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru yaitu Sertifikat Hak Milik Nomor : 787/Desa Simpang Baru tanggal 10 Oktober 1991 seluas 23.140 M² dengan Surat Ukur/Gambar Situasi Nomor : 342 tanggal 24 April 1989 atas Nama Bachtiar Kahar.

B. KEPENTINGAN PARA PENGGUGAT :

Bahwa dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru yaitu Sertifikat Hak Milik Nomor : 787/Desa/Kel. Simpang Baru tanggal 10 Oktober 1991 seluas 23.140 M² dengan Surat Ukur/Gambar Situasi Nomor : 342 tanggal 24 April 1989 atas nama Bachtiar Kahar yang merupakan suatu keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara (Beschikking) maka kepentingan Para Penggugat telah dirugikan

(5)

sehingga secara hukum Para Penggugat dapat mengajukan Gugatan Tertulis ke Pengadilan Tata Usaha Negara agar Keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 ayat (1) Undang-undang Nomor 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, menyatakan :

“Orang atau Badan Hukum Perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan Gugatan tertulis kepada Pengadilan yang berwenang yang berisi tuntutan agar keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah, dengan ataupun disertai tuntutan ganti rugi atau rehabilitasi” ;

C. TENGGANG WAKTU :

Bahwa Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru yang merupakan objek perkara aquo baru diketahui oleh Para Penggugat tanggal 11 September 2012 dimana pada saat Para Penggugat mendaftar kan alas hak kepemilikan tanahnya untuk diterbitkan Sertipikat Hak Milik oleh Badan Pertanahan Kota Pekanbaru namun diperoleh informasi dari Badan Pertanahan Kota Pekanbaru menyatakan diatas tanah Hak Milik Para penggugat telah diterbitkan Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru yaitu Sertipikat Hak Milik Nomor : 787/Desa Simpang Baru tanggal 09 Oktober 1991 seluas 23.140 M² dengan Surat Ukur/Gambar Situasi Nomor : 342 tanggal 24 April 1989 atas Nama Bachtiar Kahar sehingga Gugatan Penggugat diajukan masih dalam tenggang waktu yang dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang berbunyi sebagai berikut :

(6)

”Gugatan hanya dapat diajukan dalam tenggang waktu sembilan puluh hari terhitung sejak saat diterimanya (diketahui) atau diumumkannya Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara” ;

D. ALASAN-ALASAN GUGATAN :

1. Bahwa Para Penggugat mengajukan Gugatan terhadap Tergugat (Kepala Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru) di Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru karena Tergugat berdomisili atau berkedudukan di Wilayah Hukum Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru dan juga Tergugat selaku Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang telah mengeluarkan/menerbitkan Surat Keputusan (beschikking) yang sangat merugikan Para Penggugat ;

2. Bahwa yang menjadi objek sengketa dalam perkara ini adalah Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru yaitu Sertifikat Hak Milik Nomor : 787/Desa Simpang Baru tanggal 09 Oktober 1991 dengan Surat Ukur/Gambar Situasi Nomor : 342 tanggal 24 April 1989 atas nama Bachtiar Kahar, yang merupakan suatu keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara (beschikking) yang sudah bersifat konkrit, individual dan final, sehingga telah sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 1 angka (9) Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang dapat digugat pembatalannya yaitu :

Angka “9”

“Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara yang berdasarkan peraturan Perundang-undangan yang berlaku bersifat konkrit, individual dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau Badan Hukum Perdata”.

(7)

Serta perkara aquo telah dapat dinyatakan sebagai suatu Sengketa Tata Usaha Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka (10) Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yang menyatakan :

Angka “10”

”Sengketa Tata Usaha Negara adalah sengketa yang timbul dalam bidang Tata Usaha Negara antara orang atau badan hukum Perdata dengan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara, baik di Pusat maupun di Daerah, sebagai akibat dikeluarkannya keputusan Tata Usaha Negara, termasuk sengketa Kepegawaian berdasarkan Peraturan

Perundang-undangan yang berlaku” ;

3. Bahwa Para Penggugat adalah pemilik yang sah sebidang tanah seluas ± 22.454 M² dengan rincian sebagai berikut :

 Para penggugat (Sapro Rudi) memiliki hak milik tanah yang dikuasai berdasarkan Surat Keterangan Ganti Kerugian

(SKGR) yang diketahui oleh Camat Tampan Nomor : 804/593.83/KT/VIII/2011 tanggal 10 Agustus

2011 seluas... ± 7.016 M² ;

 Para Penggugat (Bahtera) memiliki hak milik tanah yang dikuasai berdasarkan Surat Keterangan Ganti Kerugian (SKGR) yang diketahui oleh Camat Tampan Nomor : 803/593.83/KT/VIII/2011 tanggal 10 Agustus 2011 seluas... ± 11.388 M² ;

 Para Penggugat (Wahyudi Tarmizi) memiliki hak milik tanah yang dikuasai berdasarkan Surat Keterangan Ganti Kerugian (SKGR) yang diketahui oleh Camat Tampan Nomor : 982/593.83/KT/IX/2011 tanggal 27 September 2011 seluas ...± 1.800 M² ;

(8)

 Para Penggugat (Paulina Patty) memiliki hak milik tanah yang dikuasai berdasarkan Surat Keterangan Ganti Kerugian (SKGR) yang diketahui oleh Camat Tampan Nomor : 983/593.83/KT/IX/2011 tanggal 27 September 2011 seluas ... ± 2.250 M² ; Total Luas Tanah Para Penggugat ± 22.454 M² ;

Bahwa Tanah Hak Milik Para Penggugat seluas ± 22.454 M² yang diatasnya telah diterbitkan objek perkara aquo oleh Tergugat, terletak dahulu di Desa Simpang Baru Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar dan dikarenakan Pemekaran Wilayah sekarang terletak di Jalan Suka Bakti RT. 07 RW. 09 Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru, tanah tersebut diperoleh dan dikuasai oleh Para Penggugat dengan kronologis sebagai berikut :

a. Bahwa pada mulanya tanah yang diatasnya telah diterbitkan objek perkara aquo oleh Tergugat adalah Hak Milik ST. Uwo seluas 46.750 M² dikuasai berdasarkan Surat Keterangan Kepemilikan Tanah Nomor : 593/SK/26/1982 tanggal 5 Februari 1982 dengan Batas-batas sebagai berikut :

 Sebelah Utara berbatas dengan tanah Iskandar ukuran...275 M ;

 Sebelah Selatan berbatas dengan tanah ST. Uwo ukuran...275 M ;

 Sebelah Barat berbatas dengan tanah Jalan ukuran...170 M ;

 Sebelah Timur berbatas dengan tanah Yurnalis ukuran...170 M ;

(9)

b. Bahwa tanah ST. Uwo seluas 46.750 M² yang tersebut diatas pada tahun 1986 dijual seluruhnya kepada Saudara Syaiful Tambunan dan Wilda Zuyurina dengan masing-masing seluas ± 23.375 M² yang dibuktikan secara hukum dengan akta jual beli yaitu :

 ST. Uwo menjual sebagian tanahnya seluas ± 23.375 M² kepada Syaiful Tambunan berdasarkan Akta Jual Beli Nomor : 1428/PPAT/ 1986 yang dikeluarkan oleh Camat/Kepala Wilayah Kecamatan Kampar tanggal 19 November 1986 dengan batas-batas sebagai berikut :

 Sebelah Utara berbatas dengan tanah Iskandar/Zabur ukuran...275 M ;

 Sebelah Selatan berbatas dengan tanah ST. Uwo ukuran...275 M ;

 Sebelah Barat berbatas dengan tanah Jalan ukuran...85 M ;

 Sebelah Timur berbatas dengan tanah Yurnalis ukuran...85 M ;

 ST. Uwo menjual sebagian tanahnya seluas ± 23.375 M² kepada Wilda Zuyurina berdasarkan Akta Jual Beli Nomor : 1429/PPAT/ 1986 yang dikeluarkan oleh Camat/Kepala Wilayah Kecamatan Kampar tanggal 19 November 1986 dengan batas-batas sebagai berikut :

 Sebelah Utara berbatas dengan tanah Syaiful.T ukuran...275 M ;

 Sebelah Selatan berbatas dengan tanah ST. Uwo ukuran...275 M ;

 Sebelah Barat berbatas dengan tanah Jalan ukuran...85 M ;

 Sebelah Timur berbatas dengan tanah Yurnalis ukuran...85 M ;

(10)

c. Bahwa tanah Syaiful Tambunan seluas ± 23.375 M² yang dibeli dari ST. Uwo dijual seluruhannya kepada dua orang

Para Penggugat yaitu Saudara Sapro Rudi seluas ± 10.957 M² dan Saudari Bahtera seluas ± 11.388 M² yang

dibuktikan secara hukum dengan Surat Keterangan Ganti Kerugian (SKGR) yaitu :

 Saudara Syaiful Tambunan menjual Tanah Hak Miliknya seluas ± 10.957 M² kepada Para Penggugat (Sapro Rudi) berdasarkan Surat Keterangan Ganti Kerugian (SKGR) yang dikeluarkan oleh Lurah simpang Baru dengan Reg. Nomor : 212/593/KSB-VI/2010 tanggal 28 Juni 2010 yang diketahui oleh Camat Tampan Reg. Nomor : 805/593.83/KT/VIII/ 2011 tanggal 10 Agustus 2011 dengan batas-batas sebagai berikut :

 Sebelah Utara berbatas dengan tanah Iskandar ukuran...134,50 M ;

 Sebelah Selatan berbatas dengan tanah Bahtera ukuran...130,75 M ;

 Sebelah Barat berbatas dengan tanah Jalan ukuran...81 M ;

 Sebelah Timur berbatas dengan tanah Bahtera ukuran...84,25 M ;

 Saudara Syaiful Tambunan menjual Tanah Hak Miliknya seluas ± 11.388 M² kepada Para Penggugat (Bahtera) berdasarkan Surat Keterangan Ganti Kerugian (SKGR) yang dikeluarkan oleh Lurah Simpang Baru dengan Reg. Nomor : 211/593/KSB-VI/2010 tanggal 28 Juni 2010 yang diketahui oleh Camat Tampan Reg. Nomor : 803/593.83/KT/VIII/ 2011 tanggal 10 Agustus 2011 dengan batas-batas sebagai berikut :

(11)

 Sebelah Utara berbatas dengan tanah Iskandar ukuran...134,50 M ;

 Sebelah Selatan berbatas dengan tanah Sapro Rudi ukuran...130,75 M ;

 Sebelah Barat berbatas dengan tanah Sapro Rudi ukuran...84,25 M ;

 Sebelah Timur berbatas dengan tanah Sarbaini ukuran...87,50 M ; Bahwa diatas Tanah Hak Milik Para Penggugat (Bahtera) seluas ± 11.388 M² ini yang diatasnya diterbitkan objek perkara aquo oleh Tergugat.

d. Bahwa tanah Wilda Zuyurina seluas ± 23.375 M² yang dibeli dari ST.Uwo dijual seluruhannya kepada dua orang

Para Penggugat yaitu Saudara Sapro Rudi Seluas ± 11.066 M² dan Saudari Bahtera seluas ± 10.647 M² yang

dibuktikan secara hukum dengan Surat Keterangan Ganti Kerugian (SKGR) yaitu :

 Saudara Wilda Zuyurina menjual Tanah Hak Miliknya seluas ± 11.066 M² kepada Para Penggugat (Sapro Rudi) berdasarkan Surat Keterangan Ganti Kerugian (SKGR) yang dikeluarkan oleh Lurah Simpang Baru dengan Reg. Nomor : 210/593/KSB-VI/2010 tanggal 28 Juni 2010 yang diketahui oleh Camat Tampan Reg. Nomor : 804/593.83/KT/VIII/ 2011 tanggal 10 Agustus 2011 dengan batas-batas sebagai berikut :

 Sebelah Utara berbatas dengan tanah Bahtera ukuran...130,75 M ;

 Sebelah Selatan berbatas dengan tanah Iskandar ukuran...127 M ;

(12)

 Sebelah Barat berbatas dengan tanah Bahtera ukuran...84,25 M ;

 Sebelah Timur berbatas dengan tanah Sarbaini ukuran...87,50 M ;

 Saudara Wilda Zuyurina menjual Tanah Hak Miliknya seluas ± 10.647 M² kepada Para Penggugat (Bahtera) berdasarkan Surat Keterangan Ganti Kerugian (SKGR) yang dikeluarkan oleh Lurah simpang Baru dengan Reg. Nomor : 209/593/KSB-VI/2010 tanggal 28 Juni 2010 yang diketahui oleh Camat Tampan Reg. Nomor : 802/593.83/KT/VIII/ 2011 tanggal 10 Agustus 2011 dengan batas-batas sebagai berikut :

 Sebelah Utara berbatas dengan tanah Sapro Rudi ukuran...130,75 M ;

 Sebelah Selatan berbatas dengan tanah Sapro Iskandar ukuran...127 M ;

 Sebelah Barat berbatas dengan tanah Jalan Kaplingan ukuran...81 M ;

 Sebelah Timur berbatas dengan tanah Sapro Rudi ukuran...84,25 M ;

e. Bahwa Tanah Hak Milik Sapro Rudi seluas ± 11.066 M² yang dibeli dari Wilda Yuzurina dikuasai berdasarkan Surat Keterangan Ganti Kerugian (SKGR) yang diketahui oleh Camat Tampan Nomor : 804/593.83/KT/VIII/2011 tanggal 10 Agustus 2011 sebagian di jual kepada Para Penggugat (Wahyudi Tarmizi) seluas ± 1.800 M² dan Para Penggugat (Paulina Patty) seluas ± 2.250 M² yang dibuktikan secara hukum yaitu :

(13)

 Para Penggugat (Sapro Rudi) menjual Tanah Hak Miliknya seluas ± 1.800 M² kepada Para Penggugat (Wahyudi Tarmizi) berdasarkan Surat Keterangan Ganti Kerugian (SKGR) yang dikeluarkan oleh Lurah simpang Baru dengan Reg. Nomor : 363/593/KSB-IX/2011 tanggal 22 September 2011 yang diketahui oleh Camat Tampan Reg. Nomor : 982/593.83/KT/IX/2011 tanggal

27 September 2011 dengan batas-batas sebagai berikut :

 Sebelah Utara berbatas dengan tanah Jalan Kapling ukuran...60 M ;

 Sebelah Selatan berbatas dengan tanah Jalan Kapling ukuran...60 M ;

 Sebelah Barat berbatas dengan tanah Jalan Kapling ukuran...30 M ;

 Sebelah Timur berbatas dengan tanah Irni Dewi Tari ukuran...30 M ; Bahwa diatas Tanah Hak Milik Para Penggugat (Wahyudi Tarmizi) seluas ± 1.800 M² ini yang diatasnya diterbitkan objek perkara aquo oleh Tergugat ;

 Para Penggugat (Sapro Rudi) menjual Tanah Hak Miliknya seluas ± 2.250 M² kepada Para Penggugat (Paulina Patty) berdasarkan Surat Keterangan Ganti Kerugian (SKGR) yang dikeluarkan oleh Lurah simpang Baru dengan Reg. Nomor : 361/593/KSB-IX/2011 tanggal 22 September 2011 yang diketahui oleh Camat Tampan Reg. Nomor : 983/593.83/KT/IX/2011 tanggal

27 September 2011 dengan batas-batas sebagai berikut :

(14)

 Sebelah Utara berbatas dengan tanah Jalan Kapling ukuran...75 M ;

 Sebelah Selatan berbatas dengan tanah Jalan Kapling ukuran...75 M ;

 Sebelah Barat berbatas dengan tanah Jalan Kapling ukuran...30 M ;

 Sebelah Timur berbatas dengan tanah Sapro Rudi ukuran...30 M ; Bahwa diatas Tanah Hak Milik Para Penggugat (Paulina Patty) seluas ± 2.250 m² ini yang diatasnya diterbitkan objek perkara aquo oleh Tergugat ;

 Bahwa Tanah Hak Milik Para Penggugat (Sapro Rudi) seluas ± 11.066 M² yang diperoleh dari Wilda Yuzurina dikuasai berdasarkan Surat Keterangan Ganti Kerugian (SKGR) yang diketahui oleh Camat Tampan Nomor : 804/593.83/KT/VIII/2011 tanggal 10 Agustus 2011, pada saat ini hanya tinggal seluas ± 7.016 M² dengan rincian sebagai berikut :

- Luas semula Tanah Sapro Rudi...± 11.066 M² ;

- Dijual kepada Wahyudi Tarmizi seluas....± 1.800 M² ;

- Dijual kepada Paulina Patty seluas...± 2.250 M² + Total yang dijual ...± 4.050 M²

Luas sisa tanah Para Penggugat (Sapro Rudi ± 7.016 M² ;

Bahwa diatas Tanah Hak Milik Para Penggugat (Sapro Rudi) seluas ± 7.016 m² ini yang diatasnya diterbitkan objek perkara aquo oleh Tergugat.

4. Bahwa semenjak tahun 1982 sampai saat ini Tanah Hak Milik Para Penggugat dikuasai dan dirawat serta dijaga dengan baik oleh pemilik semula sampai dengan Para Penggugat yang dibuktikan dengan :

(15)

a. Diatas tanah tersebut dari dahulu sampai sekarang ditanami Palawija (berkebun) yang dilakukan oleh Saiful Tambunan, Wilda Zuyurina dan sampai sekarang masih dikuasai sepenuhnya oleh Para Penggugat ;

b. Tidak ada pihak lain sampai saat ini yang melakukan keberatan terhadap penguasaan Tanah Hak Milik Para Penggugat ;

c. Seluruh Aparat setempat mulai dari Ketua RT, Ketua RW, Lurah, dan Camat mengakui tanah tersebut adalah Hak Milik Para Penggugat yang dibuktikan secara hukum telah diterbitkannya Surat Kepemilikan atas Tanah milik Para Penggugat ;

5. Bahwa Saudara Bachtiar Kahar sebagai pemilik Sertifikat Hak Milik Nomor : 787 tidak pernah mempunyai sebidang tanah dilokasi yang diterbitkan objek perkara aquo oleh Tergugat yang dibuktikan secara hukum aparat setempat seperti Ketua RT dan Ketua RW tidak mengenal dan tidak mengetahui Saudara Bachtiar Kahar, sehingga dapat diduga dan dinyatakan secara hukum Tergugat dalam menerbitkan objek perkara aquo tanpa melakukan proses pendaftaran tanah yang telah ditentukan oleh peraturan perundang-undangan ;

6. Bahwa perbuatan Tergugat selain bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku, Tergugat juga dalam mengeluarkan Keputusan bertentangan dengan azas-azas Umum Pemerintahan yang baik (AAUPB) yaitu Azas Kepatutan dan Azas Kecermatan sebagaimana yang diatur Pasal 53 ayat 2 huruf (a) dan (b) Undang-Undang 5 Tahun 1986, yang telah dirubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004, tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang menyatakan :

(16)

(2) Alasan-alasan yang dapat digunakan dalam gugatan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) adalah :

a. “Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku”.

b. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan Azas-Azas Umum Pemerintahan Yang Baik”.

7. Bahwa oleh karena itu sangat beralasan hukum bila objek perkara aquo yang diterbitkan oleh Tergugat selaku Kepala Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru dinyatakan cacat hukum dan harus dinyatakan batal atau tidak sah ;

8. Bahwa oleh karena objek sengketa aquo dinyatakan batal atau tidak sah, maka berdasarkan hukum pula Tergugat diwajibkan untuk mencabut objek sengketa aquo.

Berdasarkan uraian dan dalil-dalil hukum diatas maka Para Penggugat memohon kepada yang Mulia Bapak Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru atau Majelis Hakim yang memeriksa serta mengadili perkara a quo kiranya berkenan memberikan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

1. Mengabulkan Gugatan Para Penggugat untuk seluruhannya ;

2. Menyatakan batal atau tidak sah Surat Keputusan Kepala Kantor

Pertanahan Kota Pekanbaru yaitu Sertipikat Hak Milik Nomor : 787/Desa Simpang Baru tanggal 10 Oktober 1991 seluas

23.140 M² dengan Surat Ukur/Gambar Situasi Nomor : 342 tanggal 24 April 1989 atas nama Bachtiar Kahar ;

3. Mewajibkan Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru yaitu Sertipikat Hak Milik Nomor : 787/Desa Simpang Baru tanggal 10 Oktober 1991 seluas 23.140 M² dengan Surat Ukur/Gambar Situasi Nomor : 342 tanggal 24 April 1989 atas nama Bachtiar Kahar ;

(17)

4. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam sengketa ini ;

Menimbang, bahwa Tergugat atas gugatan Penggugat tersebut telah mengajukan Jawaban tertanggal 12 Desember 2012 yang pada pokoknya sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI :

Tentang Kewenangan Absolut ;

Bahwa para PENGGUGAT mengaku sebagai pemilik 6 (enam) bidang tanah di Jalan Suka Bakti RT. 07 RW. 09 Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru, namun Para Penggugat belum memiliki suatu bukti hak atas tanah sebagaimana diatur dalam ketentuan perundang-undangan (UU No. 5 Tahun 1960), para Penggugat hanya memiliki bukti pengalihan hak garapan atas tanah yang masih harus ditegaskan kepemilikannya (diberikan haknya) oleh lembaga yang berwenang yaitu Badan Pertanahan Nasional RI, yaitu Surat Keterangan Ganti Kerugian Reg. Camat Nomor : 805/593.83/KT/VIII/2011 tanggal 10 Agustus 2011 atas nama SAPRO RUDI, Surat Keterangan Ganti Kerugian Reg. Camat Nomor : 803/593.83/KT/VIII/2011 tanggal 10 Agustus 2011 atas nama BAHTERA, Surat Keterangan Ganti Kerugian Reg. Camat Nomor : 804/593.83/KT/VIII/2011 tanggal 10 Agustus 2011 atas nama SAPRO RUDI, Surat Keterangan Ganti Kerugian Reg. Camat Nomor : 982/593.83/KT/IX/2011 tanggal 27 September 2011 atas nama WAHYUDI TARMIZI dan Surat Keterangan Ganti Kerugian Reg. Camat Nomor : 983/593.83/KT/IX/2011 tanggal 27 September 2011 atas nama PAULINA PATTY, semuanya masih menerangkan hak garapan atas tanah negara. Jadi para penggugat belum memiliki hak atas tanah, hanya memiliki pengalihan hak garapan atas tanah negara ;

(18)

Bahwa Sertipikat Hak Milik Nomor 787 Desa Simpang Baru Surat Ukur Nomor 342/1989 tanggal 24 April 1989 luas 23.140 M² atas nama BACHTIAR KAHAR, BE, diterbitkan Tergugat berdasarkan

Surat Keterangan Ganti Kerugian (Register Desa Simpang Baru) No. 46/SKC/RU/1988 tanggal 2 Nopember 1988/Register Camat

Tampan No. 22/KT/1988 tanggal 25 Nopember 1988. Jadi atas tanah yang menjadi objek perkara terdapat 2 (dua) pihak yang sama-sama memiliki bukti penguasaan yang sama-sama diregister oleh penguasa setempat yaitu Kepala Desa/Lurah dan Camat ; Selanjutnya belum ada suatu putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap yang membuktikan kebenaran dan keabsahan kepemilikan Para Penggugat atas lahan objek perkara. Oleh karena itu untuk menguji kebenaran dan keabsahan antara kepemilikan berdasarkan bukti alih garapan berupa Surat Keterangan Ganti Kerugian tersebut sudah sepatutnya harus diuji terlebih dahulu, hal ini sepenuhnya merupakan kewenangan Pengadilan Negeri untuk mengadilinya (kewenangan absolut).

Sebagaimana disebutkan dalam Putusan Mahkamah Agung RI No 88/K/TUN/1993 tangal 07 September 1994 yang berbunyi :

“Meskipun sengketa itu dari adanya Surat Keputusan Pejabat, tetapi jika dalam perkara tersebut menyangkut pembuktian hak kepemilikan atas tanah, maka gugatan atas sengketa tersebut harus diajukan terlebih dahulu ke Pengadilan Umum, karena merupakan sengketa perdata” ;

Oleh karena itu untuk memenuhi Nilai Keadilan dan kepastian hukum sudah seharusnya majelis hakim yang terhormat untuk menolak gugatan Para Penggugat atau menyatakan tidak berwenang untuk mengadilinya ;

(19)

DALAM POKOK PERKARA :

1. Bahwa Tergugat menyangkal seluruh dalil-dalil gugatan Para Penggugat kecuali terhadap hal-hal yang diakui dengan tegas kebenarannya ;

2. Bahwa kedudukan para Penggugat tidak relevan untuk mengajukan gugatan karena hanya sebagai pihak yang penerima pengalihan garapan berdasarkan Surat Keterangan Ganti Kerugian Reg. Camat Nomor : 805/593.83/KT/VIII/2011 tanggal 10 Agustus 2011 atas nama SAPRO RUDI, Surat Keterangan Ganti Kerugian Reg. Camat Nomor : 803/593.83/KT/VIII/2011 tanggal 10 Agustus 2011 atas nama BAHTERA, Surat Keterangan Ganti Kerugian Reg. Camat Nomor : 804/593.83/KT/VIII/2011 tanggal 10 Agustus 2011 atas nama SAPRO RUDI, Surat Keterangan Ganti Kerugian Reg. Camat Nomor : 982/593.83/KT/IX/2011 tanggal 27 September 2011 atas nama WAHYUDI TARMIZI dan Surat Keterangan Ganti Kerugian Reg. Camat Nomor : 983/593.83/KT/IX/2011 tanggal 27 September 2011 atas nama PAULINA PATTY, seharusnya Para Penggugat melakukan gugatan terhadap pihak yang telah menerima uang ganti rugi yaitu saudara SYAIFUL TAMBUNAN dan WILDA ZUYURINA, sebab hak garapan yang diganti ruginya tidak dapat ditegaskan haknya oleh Lembaga yang berwenang untuk itu karena telah ada pihak lain yang terlebih dahulu memperoleh hak (ditegaskan haknya) dari negara atas lahan tersebut ;

3. Bahwa Tergugat menerbitkan Sertipikat hak Milik No 787 Kelurahan Simpang Baru Kec. Tampan Kota Pekanbaru

berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor : 140/HM/BPN/91 tertanggal 2 April 1991 tentang

(20)

Pemberian Hak Milik atas nama BACHTIAR KAHAR, BE, Kotamadya Pekanbaru yang ditanda tangani oleh Ir. SONI HARSONO (Kepala Badan Pertanahan Nasional saat itu). Sesuai dengan ketentuan yang berlaku saat itu penerbitan Surat Keputusan Pemberian Hak Milik untuk seluas 23.140 M² merupakan kewenangan Kepala Badan Pertanahan Nasional, Tergugat hanya menyiapkan berkas dan meneruskan permohonan dimaksud ke Kepala Badan Pertanahan Nasional melalui Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Riau. Jadi permohonan hak tersebut telah melalui proses di Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru, Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Riau dan Badan Pertanahan Nasional Pusat, oleh karena itu penerbitannya dipastikan telah sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku ;

Sedangkan yang menjadi alas hak penerbitan Sertipikat hak Milik No 787 Kelurahan Simpang Baru Kec. Tampan Kota Pekanbaru adalah Surat Keterangan ganti Kerugian (Register Desa Simpang Baru) No. 46/SKC/RU/1988 tanggal 2 Nopember 1988/Register Camat Tampan No. 22/KT/1988 tanggal 25 Nopember 1988 atas nama BACHTIAR KAHAR, BE. Jadi dasar penerbitan Sertipikat Hak Milik tersebut juga diketahui/diregistrasi oleh Kepala Desa Simpang Baru dan Camat Tampan saat itu, dalam sistem pemerintahan walaupun orang yang memegang jabatan berganti namun tindakan yang telah dilakukannya dalam rangka menyelenggarakan pemerintahan tetap berlaku bagi pejabat selanjutnya, demikian juga dalam hal penerbitan bukti-bukti penguasaan tanah, suatu sikap yang tidak berdasar atas hukum jika aparat setempat yang berkuasa saat ini tidak mengakui produk yang diterbitkan oleh pejabat sebelumnya ;

(21)

4. Bahwa Tergugat adalah instansi pemerintah yang melaksanakan pendelegasian wewenang hak menguasai negara sebagaimana diatur pada Pasal 2 ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, salah satu diantaranya untuk menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-orang dengan bumi, air dan ruang angkasa (memberikan hak atas tanah terhadap tanah negara atau memberikan pengakuan terhadap tanah dengan hak adat), oleh karena itu merupakan tugas dan kewewenangan Tergugat untuk menerbitkan Sertipikat Hak Milik Nomor 787 Desa Simpang Baru tertanggal 10 Oktober 1991 Surat Ukur Nomor 342/1989 tanggal 24 April 1989 luas 23.140 M² atas nama BACHTIAR KAHAR, BE, jadi dengan pemberian hak milik tersebut telah menimbulkan adanya kepastian letak, kepastian luas dan kepastian hak atas tanah bagi BACHTIAR KAHAR, BE ;

Sementara para penggugat hanya mendalilkan penguasaannya atas lahan yang menjadi objek perkara yang hanya baru beberapa bulan yaitu dengan bukti peralihan garapan melalui ganti rugi yang dilakukan pada bulan Agustus dan September 2011 ;

5. Proses penerbitan Sertipikat Hak Milik Nomor 787 Desa Simpang Baru Surat Ukur Nomor 342/1989 tanggal 24 April 1989 luas 23.140 M² atas nama BACHTIAR KAHAR, BE tersebut telah sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku, dengan tahapan sebagai berikut :

a. Pengajuan permohonan oleh Pemohon.

b. Pengukuran/Pengumpulan Data Fisik maka diterbitkan Gambar Situasi No. 342/1989 tertanggal 24 April 1989.

c. Panitia pemeriksaan Tanah A (Panitia A) melakukan pemeriksaan atas Tanah yang dimohon pada tanggal 31 Mei 1989 yang hasil pemeriksaannya dituangkan dalam Risalah Pemeriksaan Tanah Nomor 184/Rsl/HM.Pert/1989.

(22)

d. Penerbitan Surat Keputusan Pemberian Hak Milik atas nama BACHTIAR KAHAR, BE Nomor 140/HM/BPN/91 tertanggal 2 April 1991.

e. Penerbitan Sertipikat Hak Milik Nomor 787 Desa Simpang Baru Surat Ukur Nomor 342/1989 tanggal 24 April 1989 luas 23.140 M² pada tanggal 10 Oktober 1991.

Kerena itu tindakan TERGUGAT dalam menerbitkan Sertipikat Hak Milik Nomor 787 Desa Simpang Baru Surat Ukur Nomor 342/1989 tanggal 24 April 1989 luas 23.140 M² atas nama BACHTIAR KAHAR, BE tidak benar telah sewenang-wenang atau telah melanggar Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik, seperti yang dituduhkan Penggugat dalam gugatannya ;

6. Bahwa sejak terbitnya Sertipikat Hak Milik Nomor 787 Desa Simpang Baru Surat Ukur Nomor 342/1989 tanggal 24 April 1989 luas 23.140 M² atas nama BACHTIAR KAHAR, BE diterbitkan oleh TERGUGAT tanggal 10 Oktober 1991, hingga gugatan ini diajukan tidak pernah Penggugat menyampaikan sanggahan/keberatan ke Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru, oleh karena itu Keputusan Tata Usaha Negara dimaksud telah bersifat derivatif (mempunyai kekuatan hukum tetap) sebagaimana diatur pada, sesuai ketentuan Pasal 32 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah (Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 merupakan peraturan pengganti dari Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 tentang Pendaftaran Tanah) yang menyebutkan : “Dalam hal atas suatu bidang tanah sudah

diterbitkan sertipikat secara sah atas nama orang atau badan hukum yang memperoleh tanah tersebut dengan itikad baik dan secara nyata menguasainya, maka pihak lain yang merasa

(23)

mempunyai hak atas tanah itu tidak dapat lagi menuntut pelaksanaan hak tersebut apabila dalam waktu 5 (lima) tahun sejak diterbitkannya sertipikat itu tidak mengajukan keberatan secara tertulis kepada pemegang sertipikat dan Kepala Kantor Pertanahan yang bersangkutan ataupun tidak mengajukan gugatan ke Pengadilan mengenai penguasaan tanah atau penerbitan sertipikat tersebut” ;

Berdasarkan fakta-fakta yang dikemukakan Tergugat tersebut mohon Majelis hakim dapat memberikan putusan sebagai berikut : DALAM EKSEPSI :

- Menyatakan gugatan Para Penggugat tidak diterima ; DALAM POKOK PERKARA :

1. Menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya ;

2. Menyatakan penerbitan Sertipikat Hak Milik Nomor 787 Desa Simpang Baru tertanggal 10 Oktober 1991 Surat Ukur Nomor 342/1989 tanggal 24 April 1989 luas 23.140 M² atas nama BACHTIAR KAHAR, BE telah sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku ;

3. Menyatakan Sertipikat Hak Milik Nomor 787 Desa Simpang Baru tertanggal 10 Oktober 1991 Surat Ukur Nomor 342/1989 tanggal 24 April 1989 luas 23.140 M² atas nama BACHTIAR KAHAR, BE adalah sah dan mempunyai kekuatan hukum ;

4. Menghukum para Penggugat untuk membayar biaya-biaya yang timbul dalam perkara ini ;

Menimbang, bahwa terhadap Perkara No.44/G/2012/ PTUN-Pbr. yang sedang berjalan telah masuk permohonan pihak ketiga

pemegang objek sengketa atas nama BACHTIAR KAHAR tertanggal 12 Februari 2013 ;

(24)

Menimbang, bahwa atas permohonan tersebut Majelis Hakim telah mengeluarkan Putusan Sela No.44/G/2012/PTUN-Pbr. tanggal 13 Februari 2013 yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

M E N G A D I L I :

1. Mengabulkan Permohonan Intervensi dari BACHTIAR KAHAR tersebut ;

2. Menetapkan Pemohon Intervensi BACHTIAR KAHAR sebagai pihak Tergugat II Intervensi ;

3. Menangguhkan biaya perkara sampai dengan putusan akhir ; Menimbang, bahwa Tergugat II Intervensi atas Gugatan dan Replik Penggugat tersebut telah mengajukan Tanggapan tertanggal 20 Februari 2013 yang pada pokoknya sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI :

TENTANG GUGATAN KADALUARSA :

- Bahwa berdasarkan Pasal 55 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, selengkapnya : Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu sembilan puluh hari terhitung sejak saat diterimanya atau diumumkannya Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara. Bahwa dalam perkara aquo Sertipikat Hak Milik atas nama Tergugat II Intervensi yang menjadi obyek perkara aquo, diterbitkan oleh Tergugat pada tanggal 02 April 1991 dan gugatan Para Penggugat mendaftarkan perkara pada Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru tanggal 15 Oktober 2012 ;

- Bahwa fakta hukum sebenarnya adalah pada tahun 2010 Para Penggugat telah mengetahui bahwa tanah yang terletak di Jalan Suka Bakti RT.07 RW 09 Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru telah diterbitkan Sertipikat Hak Milik

(25)

Nomor 787/Desa Simpang Baru, tanggal 10 Oktober 1991 seluas 23.140 M2 dengan Surat Ukur/Gambar Situasi Nomor : 342, tanggal 24 April 1989 atas nama Bachtiar Kahar, yang menjadi obyek perkara aquo, karena pada waktu itu sekitar bulan Juli 2010 telah terjadi penyerobotan oleh Para Penggugat terhadap tanah milik Tergugat II Intervensi incassu dan telah terjadi pertemuan dan perundingan antara wakil Tergugat II Intervensi dengan Para Penggugat beserta kuasa hukumnya, malah diatas tanah terperkara juga pada tahun 2010 pernah ditegakkan plang yang terdiri dari besi dan berisikan/bertuliskan “Tanah ini milik Bachtiar Kahar berdasarkan Sertipikat Hak Milik No. 787”, namun kemudian hilang dan diduga dibongkar dan dibuang oleh Para Penggugat, disamping itu pihak Tergugat II Intervensi juga menulis surat pada sekitar bulan Juli 2010 kepada Lurah Simpang Baru dan Tergugat, sehingga juga pernah terjadi pertemuan di Kantor Lurah Simpang Baru pada hari Kamis tanggal 29 Juli berfdasarkan undangan Nomor 108/KSB-VII/2010 yang ditandatangani oleh Lurah Simpang Baru IRNI DEWI TARI, S.STP., M.Si yang dihadiri oleh Para Penggugat dan pihak Tergugat II Intervensi, namun tidak mencapai kesepakatan ;

- Bahwa selanjutnya pada tahun 2010 terungkap dalam pertemuan di Kantor Lurah Simpang Baru kepemilkan Para Penggugat adalah berupa SKGR, yaitu :

1. SKGR No. 209/593/KSB-VI/2010, tertanggal 28 Juni 2010, seluas 10,647 M2 atas nama : BAHTERA. dikeluarkan oleh Kantor Lurah Simpang Baru.

2. SKGR No. 210/593/KSB-VI/2010, tertanggal 28 Juni 2010, seluas 11.066 M2 atas nama : SAPRO RUDI. dikeluarkan oleh Kantor Lurah Simpang Baru.

(26)

3. SKGR No. 211/593/KSB-VI/2010, tertanggal 28 Juni 2010, seluas 11.388 M2 atas nama BAHTERA. dikeluarkan oleh Kantor Lurah Simpang Baru.

4. SKGR No. 212/593/KSB-VI/2010, tertanggal 28 Juni 2010, seluas 10. 957 M2 atas nama SAPRO RUDI. dikeluarkan oleh Kantor Lurah Simpang Baru.

- Bahwa fakta hukum di atas apabila dihubungkan dengan gugatan Para Penggugat angka 3 halaman keempat yang mencantumkan SKGR yang diterbitkan pada tahun 2011, jelas berbeda dan hal ini menjadi fakta hukum tersendiri tentang keabsahan kepemilikan Para Penggugat ;

- Bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut di atas Para Penggugat sudah mengetahui bahwa Sertipikat Hak Milik No. 787 tertanggal 10 Oktober 1991 seluas 23.140 M2 pada sekitar bulan Juli tahun 2010, oleh karenanya tenggang waktu sebagaimana ditentukan dalam Pasal 55 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara sudah kadaluarsa, untuk itu menurut hukum gugatan Para Penggugat haruslah ditolak ;

- Bahwa disamping itu apabila merujuk kepada Pasal 32 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah, menentukan batas waktu 5 (lima) tahun sejak ditertbitkannya Sertipikat Hak Milik tidak mengajukan keberatan secara tertulis kepada pemegang Sertipikat dan Kepala Kantor Pertanahan ataupun tidak mengajukan gugatan ke Pengadilan mengenai penguasaan tanah atau penerbitan sertipikat, tidak dapat menuntut pelaksanaan hak tersebut, fakta hukum dalam perkara aquo jelas dan terang bahwa disamping SKGR Para Penggugat diterbitkan tahun 2011 dan gugatan dimasukkan tanggal 15 Oktober 2012, telah kedaluarsa ;

(27)

TENTANG KOMPETENSI ABSOLUT

- Bahwa apabila dianalisis gugatan Para Penggugat secara yuridis, pada hakikatnya adalah telah terjadi jual beli tanah antara Para Penggugat dengan Syaiful Tambunan dan Wilda Zuyurina, namun kemudian di atas tanah yang dibeli Para Penggugat sudah ada yang memilikinya sebagaiman tercantum dalam Sertipikat Hak Milik Nomor 787/Desa Simpang Baru, tanggal 10 Oktober 1991 atas nama Tergugat II Intervensi, berdasarkan fakta hukum incassu seharusnya Para Penggugat mengajukan gugatan perdata pada Pengadilan Negeri Pekanbaru terhadap Syaiful Tambunan dan Wilda Zuyurina dan atau melaporkan kepada Kepolisian Republik Indonesia atas dugaan penipuan yang dilakukan oleh Syaiful Tambunan dan Wilda Zuyurina, oleh karena untuk mengadili perkara aquo tidak menjadi kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru ;

DALAM POKOK PERKARA :

Bahwa mohon dalil-dalil dalam eksepsi tersebut di atas dianggap terulang kembali sebagai bagian dari dalil-dalil Tanggapan Tergugat II Intervensi dalam pokok perkara ;

1. Bahwa Tergugat II Intervesi menolak serta membantah semua dalil-dalil dalam gugatan dan Replik Para Penggugat kecuali yang secara tegas diakui kebenarannya ;

2. Bahwa Tergugat II Intervensi menolak dengan tegas gugatan Para Penggugat seperti yang termuat pada angka 3 a, b, c, d, karena fakta hukumnya tanah yang dikleim oleh Para Penggugat miliknya berdasarkan Surat Keterangan Ganti Rugi (SKGR) tahun 2011 telah dimiliki secara sah menurut hukum oleh Tergugat II

Intervensi berdasarkan Sertipikat Hak Milik Nomor 787/ Desa Simpang Baru, tanggal 10 Oktober 1991 yang menjadi obyek

(28)

perkara aquo, dengan riwayat tanah tersebut adalah asal mulanya merupakan tanah St. Uwo berdasarkan Surat Keterangan Tanah (SKT) Tanggal 02 Desember 1981, kemudian tanah tersebut oleh St. Uwo dijual kepada DAHNIAR pada tahun 1981, kemudian pada tahun 1986 DAHNIAR menjual kepada BACHTIAR KAHAR (Tergugat II Intervensi) seluas 23.140 M2

berdasarkan Surat Keterangan Ganti Kerugian (SKGR) No. 226/KT/88 yang ditandatangani oleh Kepala Desa Simpang

Baru Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru, tanggal 02 November 1988 Reg Nomor : 46/SKC/RU/1988 dan ditandatangani dan diketahui oleh Camat Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru Nomor Reg : 22/KT/1988, tanggal 25 November 1988. Selain kepada Tergugat II Intervensi DAHNIAR juga menjual Tanah seluas 21.990 M2 kepada DJASMI ZAENUDIN (Isteri Tergugat II Intervensi) berdasarkan Surat Keterangan Ganti Kerugian (SKGR) No. 227/KT/1988 yang juga dikeluarkan dan ditandatangani oleh Kepala Desa Simpang Baru Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru pada tanggal 10 November 1988 Reg Nomor : 47/SKC/RU/88 dan juga ditandatangani dan diketahui oleh Camat Kecamatan Tampan pada saat itu. Kemudian atas tanah hak milik Tergugat II Intervensi tersebut telah diurus alas haknya berdasarkan prosedur dan mekanisme hukum yang berlaku, sehingga diterbitkan Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor : 140/HM/BPN/91 Tentang Pemberian Hak Milik atas nama Bachtiar Kahar, BE Kotamadya Pekanbaru, tanggal 2 April 1991 dan Nomor : 134/HM/BPN/91, Tentang Pemberian Hak Milik Atas Nama Djasmi Zaenuddin, BA Kotamadya Pekanbaru, tertanggal 30 Maret 1991, berdasarkan surat keputusan incassu

(29)

Tergugat menerbitkan Sertipikat Hak Milik Atas Nama Tergugat II Intervensi, bahwa fakta hukum diatas membuktikan bahwa kepemilkan tanah oleh Tergugat II Intervensi telah benar dan telah melalui prosedur dan mekanisme hukum yang berlaku, oleh karenya haruslah mendapat perlindungan secara hukum ;

3. Bahwa dalil Para Penggugat selebihnya angka 3. e. membuktikan Para Penggugat telah melanggar ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 32 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah sebagai Pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1996, yang menyatakan dalam hal atas suatu bidang tanah sudah diterbitkan sertipikat secara sah atas nama orang atau Badan Hukum yang memperoleh tanah tersebut dengan itikat baik dan secara nyata menguasainya, maka pihak lain yang merasa mempunyai hak atas tanah itu tidak dapat lagi menuntut pelaksanaan hak tersebut apabila dalam waktu 5 (lima) tahun sejak diterbitkannya sertipikat itu tidak mengajukan keberatan secara tertulis kepada pemegang sertipikat dan Kepala Kantor Pertanahan yang bersangkutan ataupun tidak mengajukan Gugatan ke Pengadilan mengenai penguasaan tanah atau penerbitan Sertifikat tersebut. Hal ini juga didalilkan oleh Para Penggugat dalam Repliknya angka 5 halaman keempat ; Bahwa penerbitan Sertipikat Hak Milik atas nama Tergugat II Intervensi sudah melalui prosedur dan mekanisme hukum yang berlaku dan sudah sah menurut hukum, dilandasi dengan iktikat baik yaitu dibayar harga belinya kepada penjual sesuai dengan harga yang sudah disepakati dan kemudian menguasainya secara nyata, yaitu dengan menugaskan seseorang menjaga tanah incassu dan mengurus alas hak yang sah atas tanah sebagai

(30)

barang tidak bergerak yaitu Sertipikat Hak Milik Nomor 787/Desa Simpang Baru, tanggal 10 Oktober 1991, apabila dihubungkan dengan teori kepemilikan antara barang bergerak dengan barang tidak bergerak, semakin jelas bahwa kepemilikan benda tidak bergerak adalah dibuktikan dengan dokumen kepemilikan untuk tanah adalah Sertipikat Hak Milik, berbeda dengan barang bergerak adalah ditunjukan dengan siapa yang menguasainya ; 4. Bahwa gugatan Para Penggugat yang mendalilkan kepemilikannya

berdasarkan SKGR yang diterbitkan pada tahun 2011, apabila dihubungkan dengan jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diterbitkannya Sertipikat Hak Milik sebagaimana diatur dalam Pasal 32 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran tanah disebutkan di atas, jelas-jelas sudah melampaui batas waktu yang ditentukan, sementara fakta hukumnya selama ini tidak ada yang merasa mempunyai hak dan mengajukan keberatan atas tanah milik Tergugat II Intervensi, oleh karena itu gugatan Para Penggugat sudah bertentangan dengan peraturan hukum yang berlaku untuk haruslah menurut hukum ditolak ;

5. Bahwa sebelum Para Penggugat mengajukan gugatan perkara aquo ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Pekanbaru pada bulan Oktober 2012, Tergugat II Intervensi melalui pihak yang menerima kuasa untuk menyelesaikan persoalan tanah tersebut (H. Zamzami) telah membuat surat pemberitahuan yang ditujukan kepada Ibu Lurah Simpang Baru Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru pada tanggal 20 Juli 2010, karena tanah tersebut berada di wilayah hukum Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. Melalui surat tersebut dijelaskan bahwa

(31)

staff dari Kantor Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan telah melakukan pengukuran tanah yang merupakan hak milik sah dari Tergugat II Intervensi pada tanggal 11 Mei 2010 hal ini diketahui oleh Penjaga Kebun yang menjaga tanah milik Tergugat II Intervensi tersebut. Kemudian pihak penerima kuasa dari Tergugat II Intervensi mendatangi Saudara Sapro Rudi dan Bahtera di kediamannya (Para Penggugat) dan intinya kedua belah pihak sepakat mencari jalan keluar untuk menyelesaikan masalah ini dan sepakat untuk tidak melakukan kegiatan apapun di lokasi tanah tersebut. Kemudian para pihak mendatangi Kantor Lurah Simpang Baru dan diterima oleh Sekretaris Kelurahan dan ke Kantor Camat Tampan, tetapi faktanya sampai perkara ini diajukan ke Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru belum mendapat tanggapan dari kedua pejabat instansi yang berwenang tersebut dan faktanya Lurah Simpang Baru telah mengeluarkan dan menandatangani Surat Keterangan Ganti Kerugian untuk Para Penggugat. Kemudian pada tanggal 20 Juli 2010 pihak Tergugat II Intervensi datang ke lokasi tanah dan melihat terpampang pengumuman bahwa tanah tersebut dibawah pengawasan Advokat dan Konsultan Hukum untuk CV. RADIFFA MANDIRI dan terpampang pula diatas spanduk bahwa kavlingan tanah tersebut merupakan milik CV. RADIFFA MANDIRI, Perusahaan milik Para Penggugat. Bahwa dalam hal ini Para Penggugat (Sapro Rudi dan Bahtera) telah mengklaim bahwa tanah tersebut adalah milik Para Penggugat dan telah melanggar kesepakatan yang telah dibuat bersama dengan pihak penerima kuasa dari Tergugat II Intervensi. Hal ini jelas-jelas telah merupakan pelanggaran terhadap hak milik Tergugat II Intervensi, dikarenakan Tergugat II Intervensi telah secara sah memiliki hak atas tanah tersebut dengan dibuktikan adanya Sertipikat Hak Milik Nomor 787 tanggal 10 Oktober 1991 yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru sesuai dengan mekanisme hukum yang berlaku ;

(32)

6. Bahwa sehubungan dengan permasalahan penyerobotan tanah tersebut, Tergugat II Intervensi melalui penerima kuasanya juga telah melaporkan kepada Kepala Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru (dalam perkara aquo sebagai Pihak Tergugat) pada tanggal 11 Agustus 2010 bahwa tanah yang diklaim sebagai milik Para Penggugat merupakan hak milik sah dari Tergugat II Intervensi berdasarkan Sertipikat Hak Milik Nomor 787 tanggal 10 Oktober 1991 dan Surat Ukur Nomor 342/1989 yang telah diterbitkan oleh pihak Tergugat secara sah dan menurut ketentuan hukum yang berlaku, bahwa kemudian karena prosedur penerbitan Sertipikat Hak Milik Tergugat II Intervensi telah sesuai syarat-syarat dan prosedur hukum maka pihak Tergugat menolak Permohonan Para Penggugat untuk menerbitkan sertipikat baru atas nama Para Penggugat ;

7. Bahwa berdasarkan dalil-dalil yang disampaikan Para Penggugat dalam gugatan dan Repliknya bahwa asal mula perolehan tanah tersebut berasal dari Syaiful Tambunan dan Wilda Zuyurina. Sementara Syaiful Tambunan dan Wilda Zuyurina memperoleh

tanah tersebut dari St. Uwo sesuai dengan Akta Jual Beli Nomor : 1428/PPAT/1986 dan Akta Jual Beli Nomor :

1429/PPAT/1986 yang kedua-duanya dikeluarkan oleh Camat/ Kepala Wilayah Kecamatan Kampar tanggal 19 November 1986. Sementara fakta hukumnya St. Uwo sebagai pemilik tanah yang menjadi sengketa ini telah meninggal dunia pada tahun 1984. Jadi seluruh surat-menyurat mengenai jual beli tanah tersebut sangatlah diragukan kebenaran fakta hukumnya, karena bagaimana mungkin orang yang sudah meninggal dunia masih bisa melakukan perbuatan hukum yaitu menjual dan menandatangani surat-surat yang berkenaan dengan tanah tersebut. Oleh karena itu Tergugat II Intervensi mohon kepada Ketua dan Anggota Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo untuk dapat bertindak bijaksana dalam memutuskan perkara aquo ;

(33)

8. Bahwa apabila dianalisis secara yuridis dalil dan fakta yang diungkapkan Para Penggugat, dapat diduga telah terjadi konfirasi jahat antara Para Penggugat dengan para pejabat tingkat RT, RW dan Kelurahan dalam merekayasa Surat Keterangan Ganti Rugi atas tanah yang jelas-jelas sudah ada pemiliknya dan telah diterbitkan Sertipikat Hak Milik yaitu Nomor 787/Desa Simpang Baru, tanggal 10 Oktober 1991 melalui prosedur dan mekanisme hukum yang berlaku ;

9. Bahwa semenjak tanah tersebut dibeli oleh Tergugat II Intervensi pada tahun 1986 dari DAHNIAR yang membeli tanah tersebut dari St. Uwo pada Tahun 1981, tanah tersebut dijaga dan dilakukan pemeliharaan oleh Tukang Kebun Tergugat II Intervensi sampai dengan sekarang. Jadi dalil-dalil yang dikemukakan oleh Para Penggugat tersebut pada angka 4 gugatannya sangatlah tidak berdasarkan hukum dan mengada-ada karena tidak sesuai dengan fakta yang ada dilapangan ;

10. Bahwa terhadap dalil-dalil Para Penggugat pada angka 5 dan 6 dalam gugatannya, Tergugat II Intervensi menyatakan hal tersebut sangatlah mengada-ada dan tidak berdasarkan alasan hukum yang tepat dan benar, karena proses penerbitan Sertipikat Hak Milik Nomor 787/Desa Simpang Baru, tanggal 10 Oktober 1991 atas nama Tergugat II Intervensi sudah melalui prosedur dan mekanisme hukum yang berlaku, fakta yuridis membuktikan dengan diterbitkannya Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor : 140/HM/BPN/91 Tentang Pemberian Hak Milik atas nama Bachtiar Kahar, BE Kotamadya

Pekanbaru, tertanggal 10 Oktober 1991, karena menjadi kewenangan dan persetujuan Badan Pertanahan Nasional

(34)

disebabkan luasnya lebih dari 2 Ha, tentu juga berdasarkan usul dari Badan Pertanahan Kota Pekanbaru dalam hal ini Tergugat dan tentu Tergugat juga sudah melakukan penelitian administrasi dan pengukuran terhadap tanah dan mengumumkan kepada khalayak ramai sebagaimana mestinya, sehingga sampai batas waktu yang telah ditentukan tidak ada keberatan dari pihak manapun maka diterbitkanlah yang namanya Sertipikat Hak Milik, oleh karena itu dalil yang tidak berdasarkan fakta dan berdasarkan hukum haruslah menurut hukum ditolak ;

11. Bahwa disamping itu apabila gugatan Para Penggugat dilogikan secara sehat dan benar dihubungkan dengan ketentuan hukum yang berlaku tentang kepemilikan sebidang tanah dengan diterbitkannya Sertipikat Hak Milik tidak mungkin dianulir dengan SKGR dengan waktu penerbitannya juga sangat jauh berbeda dan perbedaan itu juga sangat jauh didahulu diterbitkan Sertipikat Hak Milik dengan SKGR, yaitu Sertipikat Hak Milik diterbitkan tahun 1991, sementara SKGR diterbitkan tahun 2011, apa lagi kita hubungkan dengan ketentuan Pasal 20 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, selengkapnya kami kutip :

(1) Hak milik adalah hak turun temurun, terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah, dengan mengingat ketentuan dalam Pasal 6.

Uraian di atas merupakan fakta hukum yang tidak terbantahkan, oleh karenanya gugatan Para Penggugat harus ditolak

Bahwa berdasarkan alasan-alasan hukum yang Tergugat II Intervensi sampaikan diatas, mohon dengan hormat kepada Ketua dan Anggota Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk dapat memutuskan dengan menjatuhkan putusan sebagai berikut :

(35)

DALAM EKSEPSI :

1. Menyatakan eksepsi Tergugat II Intervensi adalah menurut hukum dan terbukti secara hukum ;

2. Menerima eksepsi Tergugat II Intervensi ;

DALAM POKOK PERKARA :

1. Menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya ;

2. Menyatakan penerbitan Sertipikat Hak Milik Nomor 787 Desa Simpang Baru tertanggal 10 Oktober 1991 Surat Ukur Nomor 342/1989 tanggal 24 April 1989 luas 23.140 M2 atas nama BACHTIAR KAHAR,BE telah sesuai prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku ;

3. Menyatakan Sertipikat Hak Milik No 787 Desa Simpang Baru tertanggal 10 Oktober 1991 Surat Ukur Nomor 342/1989 tanggal 24 April 1989 luas 23.140 M2 atas nama BACHTIAR KAHAR,BE adalah sah dan mempunyai kekuatan hukum ;

4. Menghukum para PENGGUGAT untuk membayar biaya-biaya yang timbul dalam perkara ini dalam semua tingkatnya ;

Menimbang, bahwa atas Jawaban Tergugat, Para Penggugat telah menyampaikan Replik tertanggal 19 Desember 2012, dan atas Replik Para Penggugat tersebut Tergugat telah menyampaikan Duplik tertanggal 03 Januari 2013. Sedangkan atas Tanggapan Tergugat II Intervensi, Para Penggugat tetap dengan dalil-dalil gugatannya ;

Menimbang, bahwa untuk memperkuat dalil-dalil gugatannya, Penggugat mengajukan bukti-bukti tertulis yang telah difoto copy dan telah bermaterai cukup, dan telah dicocokkan dengan yang aslinya oleh Majelis Hakim, kecuali bukti P-2, P-5, P-6, P-7 dan P-8. Adapun bukti surat Penggugat tersebut diberi tanda P-1 sampai dengan P-8 berupa :

(36)

Bukti P-1 : Surat Keterangan Ganti Kerugian Reg. No.361/593/ KSB-IX/2011 tanggal 22 September 2011 atas nama Paulina Patty ;

Bukti P-2 : Buku Tanah Hak Milik No.787/Simpang Baru tanggal 10 Oktober 1991, Surat Ukur No.342/1989 tanggal 24 April 1989 Luas 23.140 M2 atas nama Bachtiar Kahar, BE ;

Bukti P-3 : Surat Keterangan Ganti Kerugian Reg. No.210/593/ KSB-VI/2010 tanggal 28 Juni 2010 atas nama Sapro Rudi ;

Bukti P-4 : Surat Keterangan Ganti Kerugian Reg. No.211/593/ KSB-VI/2010 tanggal 28 Juni 2010 atas nama Bahtera ;

Bukti P-5 : Surat Keterangan Ganti Kerugian Reg. No.363/593/ KSB-IX/2011 tanggal 22 September 2011 atas nama Wahyudi Tarmizi ;

Bukti P-6 : Akta Jual Beli No.1428/PPAT/1986 tanggal 19 Nopember 1986 atas nama ST. Owo ;

Bukti P-7 : Akta Jual Beli No.1429/PPAT/1986 tanggal 19 Nopember 1986 atas nama ST. Owo ;

Bukti P-8 : Surat Pernyatan tanggal 13 Nopember 1986 ;

Menimbang, bahwa untuk memperkuat dalil Jawabannya, Tergugat mengajukan bukti-bukti tertulis yang telah difoto copy dan telah bermaterai cukup, dan telah dicocokkan dengan yang aslinya oleh Majelis Hakim, kecuali bukti T-7 dan T-8. Adapun bukti surat Tergugat tersebut diberi tanda T-1 sampai dengan T-8 berupa :

Bukti T-1 : Buku Tanah Hak Milik No.787/Simpang Baru tanggal 10 Oktober 1991, Surat Ukur No.342/1989 tanggal 24 April 1989 Luas 23.140 M2 atas nama Bachtiar Kahar, BE ;

(37)

Bukti T-2 : Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional No.140/HM/BPN/91 tanggal 2 April 1991 tentang Pemberian Hak Milik Atas Nama Bactiar Kahar, BE ; Bukti T-3 : Surat Setoran Penerimaan Negara Bukan Pajak

tanggal 20 Oktober 1991 atas nama Bachtiar Kahar, BE ;

Bukti T-4 : Pendaftaran Tanah Daftar Isian No.117A GS.341-342 Desa Simpang Baru tanggal 13 Maret 1989 ;

Bukti T-5 : Gambar Situasi No.342/1989 tanggal 24 April 1989 ; Bukti T-6 : Surat Perintah Kerja No.110/III/1989 tanggal 6 Maret

1989 ;

Bukti T-7 : Surat Keterangan Ganti Kerugian No.46/SKC/RU/88 tanggal 2 Nopember 1988 ;

Bukti T-8 : Surat Keterangan Ganti Kerugian No.146/595/XII/ 1981 tanggal 2 Desember 1981 ;

Menimbang, bahwa untuk memperkuat dalil Jawabannya, Tergugat II Intervensi mengajukan bukti-bukti tertulis yang telah difoto copy dan telah bermaterai cukup, dan telah dicocokkan dengan yang aslinya oleh Majelis Hakim, kecuali bukti T.II.Int-3, T.II.Int-4,

T.II.Int-5, T.II.Int-6, T.II.Int-7, T.II.Int-8, T.II.Int-9, T.II.Int-12, T.II.Int-13, T.II.Int-14 dan T.II.Int-15. Adapun bukti surat Tergugat II

Intervensi tersebut diberi tanda Bukti T.II.Int-1 sampai dengan Bukti T.II.Int-15 berupa :

Bukti T.II.Int-1 : Sertipikat Hak Milik No.787/Desa Simpang Baru tanggal 10 Oktober 1991, Surat Ukur No.342/1989 tanggal 24 April 1989, Luas 23.140 M2 atas nama Bachtiar Kahar, BE ;

Bukti T.II.Int-2 : Surat Undangan No.108/KSB-VII/2010 tanggal 27 Juli 2010 ;

(38)

Bukti T.II.Int-3 : Tanda Terima tanggal 27 Februari 1989 ;

Bukti T.II.Int-4 : Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional No.140/HM/BPN/91 tanggal 2 April 1991 tentang Pemberian Hak Milik Atas Nama Bachtiar Kahar BE, Kotamadya Pekanbaru ;

Bukti T.II.Int-5 : Surat H. Zamzami. R No.01/TNH/VI/2010 tanggal 20 Juli 2010 Perihal Penyerobotan Tanah ;

Bukti T.II.Int-6 : Surat H. Zamzami. R No.03/TNH/VIII/2010 tanggal 11 Agustus 2010 Perihal Pemblokiran surat tanah ;

Bukti T.II.Int-7 : Surat Keterangan Ganti Kerugian No.46/SKC/ RU/88 tanggal 2 Nopember 1988 ;

Bukti T.II.Int-8 : Surat Keterangan Ganti Kerugian No.146/595/ XII/1981 tanggal 2 Desember 1981 ;

Bukti T.II.Int-9 : Surat Pernyataan ST. UWO tanggal 02 Desember 1981 ;

Bukti T.II.Int-10 : Surat Kuasa tanggal 15 Juli 2010 ; Bukti T.II.Int-11 : Surat Kuasa tanggal 4 September 1988 ;

Bukti T.II.Int-12 : Surat Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Propinsi Riau No.300/520/1990 tanggal 02 Januari 1990 Perihal Penyampaian Permohonan Hak Milik Atas Nama Bactiar Kahar, BE ;

Bukti T.II.Int-13 : Risalah Pemeriksaan Tanah No.184/Rsl/HM.Pert/ 1989 tanggal 31 Mei 1989 ;

Bukti T.II.Int-14 : Surat Kepala Kantor Pertanahan Kotamdya Pekanbaru No.170/10/89 tanggal 29 April 1989 ; Bukti T.II.Int-15 : Berita Acara Penelitian Tanah No.226/LR/V/1989

tanggal 27 Mei 1989 ;

(39)

Menimbang, bahwa disamping mengajukan bukti surat, Para Penggugat telah mengajukan 2 (dua) orang saksi yang telah memberikan keterangan dibawah sumpah menurut aturan agamanya yaitu :

1. W A G I M I N

Pada pokoknya saksi menerangkan sebagai berikut :

- Bahwa saksi menjabat sebagai Ketua RT sejak tahun 2005 ; - Bahwa saksi ikut menanda tangani surat jual beli antara Sdr.

Syaiful Tambunan dengan Sdr. Sapro Rudi ;

- Bahwa saksi yang menggarap tanah tersebut sejak tahun 1987 hingga sekarang atas perintah dari Sdr. Syaiful Tambunan ; - Bahwa setahu saksi, yang menguasai tanah tersebut sebelum

tahun 1986 adalah Sdr. ST. Uwo ;

- Bahwa setahu saksi, Sertipikat Hak Milik atas nama Bachtiar Kahar yang terlatak di Jalan Suka Bakti tumpang tindih dengan tanah milik Para Penggugat ;

- Bahwa setahu saksi tidak ada orang yang mengakui tanah tersebut miliknya ;

- Bahwa saksi pernah mendengar bahwa tanah tersebut telah beralih nama atas nama orang lain ;

- Bahwa sepengetahuan saksi, tanah tersebut dibeli oleh Sdr. Syaiful Tambunan dari Sdr. ST. Uwo yang luasnya ± 2 Ha ;

- Bahwa setahu saksi, pada tahun 2010 tanah tersebut dibeli oleh Sdr. Sapro Rudi dari Sdr. Syaiful Tambunan ;

- Bahwa setahu saksi tidak pernah melihat Petugas Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru melakukan pengukuran atas tanah tersebut ;

(40)

2. I S K A N D A R.

Pada pokoknya saksi menerangkan sebagai berikut :

- Bahwa saksi menjabat sebagai Ketua RT. 002 RW. 007 sejak tahun 1987 s/d 1992 dan menjabat sebagai Ketua RW. 007 sejak tahun 1992 s/d 2006 ;

- Bahwa tanah milik saksi berbatas dengan tanah Sdr. Sapro Rudi. Dan tanah saksi sampai sekarang masih ada ;

- Bahwa saksi tidak tahu Sdr. Bachtiar Kahar pernah membuat Sertipikat diatas tanah yang disengketakan ;

- Bahwa sepengetahuan saksi, tanah tersebut adalah milik Sdr. ST. Uwo. Dan tanah tersebut dijual Sdr. ST. Uwo kepada Sdr. Syaiful Tambunan tahun 1986. Selanjutnya tanah tersebut dijual lagi oleh Sdr. Syaiful Tambunan kepada Sdr. Sapro Rudi ; - Bahwa saksi ikut menanda tangani jual beli antara Sdr. Syaiful

Tambunan dan Sdr. Sapro Rudi ;

- Bahwa saksi tidak pernah diajak oleh Petugas Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru untuk mengukur tanah atas nama Bachtiar Kahar. Karena seharusnya kalau ada pengukuran tanah, Ketua RT dan Ketua RW seharusnya diikut sertakan atau dilibatkan, dan juga Sdr. Bachtiar Kahar tidak pernah melaporkan tanahnya kepada saksi sebagai Ketua RW ;

- Bahwa saksi tidak pernah menanda tangani Surat Jual Beli antara Sdr. Syaiful Tambunan dengan Sdr. Bachtiar Kahar ; - Bahwa setahu saksi luas tanah Sdr. Sapro Rudi seluas 4,4 Ha ;

Menimbang, bahwa Tergugat tidak mengajukan Saksi dalam perkara ini ;

Menimbang, bahwa disamping mengajukan bukti surat, Tergugat II Intervensi telah mengajukan 2 (dua) orang saksi yang telah memberikan keterangan dibawah sumpah menurut aturan agamanya yaitu :

(41)

1. ZAMZAMI BIN RASULUN

Pada pokoknya saksi menerangkan sebagai berikut :

- Bahwa setahu saksi, Sdr. Bachtiar Kahar membeli tanah tersebut dari Ibu Daniar, sedangkan Ibu Daniar memperoleh tanah tersebut dari ST. UWO pada tahun 1981 ;

- Bahwa saksi tahu tentang proses jual beli antara Ibu Daniar dengan Sdr. Bachtiar Kahar karena saksi ikut mengurus Surat Jual Beli tersebut ;

- Bahwa sepengetahuan saksi tidak ada orang lain yang mengakui tanah milik Sdr. Bachtiar Kahar tersebut adalah milik orang tersebut ;

- Bahwa saksi menyatakan pada tahun 2010 mendapat laporan dari Sdr. Solihin bahwa tanah Sdr. Bachtiar Kahar tersebut bermasalah ;

- Bahwa setelah mendapat laporan dari Sdr. Solihin, saksi langsung mengecek kebenarannya, ternyata yang mengakui tanah tersebut miliknya adalah Sdr. Sapro Rudi. Dan saksi melaporkan kasus ini ke Lurah Simpang Baru dan tembusannya kepada Camat dan pihak Kepolisian ;

- Bahwa saksi pernah diundang ke Kantor Lurah Simpang Baru untuk menyelesaikan masalah ini. Dan pada pertemuan tersebut juga dihadiri Sdr. Syaiful Tambunan. Dan pada saat itu saksi memperlihat foto copy Sertipikat Hak Milik atas nama Bachtiar Kahar ;

- Bahwa setahu saksi, sebelum diterbitkan Sertipikat Hak Milik atas nama Sdr. Bachtiar Kahar dilakukan pengukuran yang dihadiri oleh Ketua RT dan Ketua RW setempat, tetapi pada saat Sdr. Bachtiar Kahar tidak hadir ;

- Bahwa setahu saksi, pengukuran tersebut telah dituangkan dalam Berita Acara Pengukuran ;

(42)

2. SHOLIHIN.

Pada pokoknya saksi menerangkan sebagai berikut :

- Bahwa saksi tahu lokasi tanah tersebut, karena dari tahun 1988 sampai dengan 1990 saksi yang menggarap serta membuat parit diatas tanah tersebut ;

- Bahwa yang menyuruh saksi menggarap tanah tersebut adalah Sdr. Zamzami Bin Rasulun ;

- Bahwa terakhir kali saksi membersihkan tanah tersebut tahun 2010 ;

- Bahwa setahu saksi, tidak ada orang lain yang mengakui tanah milik Sdr. Bachtiar Kahar tersebut adalah milik orang tersebut ; - Bahwa setahu saksi tidak ada Pegawai Kantor Pertanahan Kota

Pekanbaru melakukan pengukuran diatas tanah tersebut ; Menimbang, bahwa Para Penggugat telah menyampaikan Kesimpulan secara lisan yang pada pokoknya Para Penggugat tetap dengan dalil-dalil gugatannya. Sedangkan Tergugat juga menyampaikan Kesimpulan secara lisan yang pada pokoknya Tergugat tetap dengan dalil-dalil bantahannya. pihak Tergugat II Intervensi telah mengajukan Kesimpulannya tertanggal 06 Maret 2013 ;

Bahwa akhirnya para pihak menyatakan tidak ada mengajukan apa-apa lagi dalam perkara ini dan selanjutnya mohon putusan ;

Bahwa segala sesuatu yang terjadi dipersidangan secara lengkap telah termuat dalam Berita Acara Persidangan dan untuk mempersingkat putusan dianggap telah termuat dalam putusan ini ;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Para Penggugat adalah sebagaimana terurai diatas ;

(43)

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian gugatan tersebut, pada pokoknya Para Penggugat telah memohon untuk dinyatakan batal atau tidak sah Surat Keputusan Tergugat berupa :

Sertipikat Hak Milik Nomor 787/Desa Simpang Baru tanggal 10 Oktober 1991 seluas 23.140 M2, surat ukur/gambar situasi Nomor : 342 tanggal 24 April 1989 atas nama Bachtiar Kahar, dimana menurut Para Penggugat penerbitan surat keputusan tersebut telah bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan asas-asas umum pemerintahan yang baik khususnya asas kepatutan dan asas kecermatan dan sangat merugikan kepentingan Para Penggugat ;

Menimbang, bahwa berpedoman pada ketentuan Pasal 83 (1) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Majelis Hakim telah memanggil pihak pemegang sertipikat objek sengketa yakni BACHTIAR KAHAR untuk didengar keterangannya berkaitan dengan penerbitan sertipikat objek sengketa, selanjutnya pada tanggal 12 Februari 2013 pihak pemegang sertipikat objek sengketa (BACHTIAR KAHAR) telah mengajukan permohonan untuk masuk sebagai pihak dalam sengketa a quo melalui kuasa hukumnya H. ZAHIRMAN ZABIR, SH.,MH, EVI ELVINA DEITA, SH, dan MITRA YOGIA, SH ;

Menimbang, bahwa pada persidangan tanggal 13 Februari 2013, Majelis Hakim telah membacakan Putusan Sela Nomor : 44/G/2012/PTUN-Pbr yang pada pokoknya menetapkan BACHTIAR KAHAR sebagai pihak dalam perkara Nomor : 44/G/2012/PTUN-Pbr serta mendudukkannya sebagai Tergugat II Intervensi ;

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Para Penggugat tersebut, pihak Tergugat telah menyampaikan jawaban pada persidangan tanggal 12 Desember 2012 sedangkan Tergugat II Intervensi telah menyampaikan tanggapannya pada persidangan tanggal 20 Februari 2013, dimana setelah diteliti jawaban maupun tanggapan tersebut memuat eksepsi yang pada pokoknya menyatakan sebagai berikut :

(44)

DALAM EKSEPSI :

1. Tentang Kompetensi Absolut

Bahwa Tergugat dalam eksepsinya menyebutkan bahwa Penggugat mengaku sebagai pemilik 6 (enam) bidang tanah di Jalan Suka Bakti RT.07 RW.09 Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru masing-masing berdasarkan Surat Keterangan Ganti Kerugian Reg. Camat. Bahwa Sertipikat Hak Milik yang menjadi objek sengketa atas nama Bachtiar Kahar diterbitkan Tergugat berdasarkan Surat Ganti Kerugian (Register Desa Simpang Baru) No.46/SKC/RU/1988 tanggal 2 Nopember 1988. Jadi atas tanah yang menjadi objek perkara terdapat 2 (dua) pihak yang sama-sama memiliki bukti penguasaan yang sama-sama-sama-sama diregister oleh penguasa setempat yaitu Kepala Desa/Lurah dan Camat oleh karena itu untuk menguji kebenaran dan keabsahan kepemilikan berupa Surat Keterangan Ganti Kerugian tersebut sudah sepatutnya harus diuji terlebih dahulu yang sepenuhnya merupakan kewenangan Pengadilan Negeri untuk mengadilinya (kewenangan absolut) ;

Bahwa Tergugat II Intervensi menerangkan bahwa apabila dianalisis gugatan Para Penggugat secara yuridis, pada hakekatnya adalah telah terjadi jual beli tanah antara Para Penggugat dengan Syaiful Tambunan dan Wilda Zuyurina yang kemudian diatas tanah tersebut terdapat sertipikat hak milik atas nama Tergugat II Intervensi, berdasarkan fakta hukum in cassu seharusnya Para Penggugat mengajukan gugatan perdata

pada Pengadilan Negeri Pekanbaru untuk mengadili perkara a quo ;

Referensi

Dokumen terkait

“Sekarang pada peralihan zaman dari milenium kedua hingga ketiga, banyak orang Nias sudah pergi keseberang, “Mangalui” katanya, “mencari” pekerjaan,

Area kampus merupakan tempat yang strategis untuk menjalankan bisnis bekal sarapan sehat. Kami merupakan satu-satunya penyedia jasa sarapan untuk mahasiswa yang

(2) Dalam melakukan pendampingan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bagian Hukum dapat berkoordinasi dengan Dewan Pengurus KORPRI, Perangkat Daerah terkait,

Pengaruh Pupuk Mabar Fine Compost terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Kedelai Dari hasil penelitian diketahui bahwa perlakuan pupuk Mabar Fine Compost berpengaruh

Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini menggunakan landasan teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dipergunakan untuk menyelesaikan masalah. Pembahasan pada

Dengan permainan bola warna berekor (bonakor) tersebut diharapkan pembelajaran lempar tangkap bola akan lebih menyenangkan dan siswa akan tertarik untuk mempelajari

Sebaran gelombang bunyi dari pajanan bising akan dijumpai di membran basilaris secara merata dan radial, sehingga terjadi regangan sepanjang tepi ligamentum spiralis yang

Setelah melewati tahapan penelitian pengembangan, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis web dengan pendekatan Guided Discovery Learning diperlukan