• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N. Nomor : 108/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N. Nomor : 108/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara :

Dra. HAFSAH, umur 45 Tahun, Kewarganegaraan Indonesia, Jenis Kelamin Perempuan, Pekerjaan Negeri Sipil, beralamat di Jalan Stasiun Gang Keluarga No.303, Kelurahan Harjosari-II, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan, selanjutnya disebut sebagai

PEMBANDING semula TERGUGAT II;

M E L A W A N

MUSLIH LUBIS, Umur 54 Tahun, Jenis Kelamin Laki-laki, Pekerjaan Wiraswasta, beralamat di Jalan Plamboyan Raya Gang Manggis Nomor I, Kelurahan Medan Selayang, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, selanjutnya disebut sebagai

TERBANDING semula PENGGUGAT;

D A N

T. SURIANI, (tertulis dan disebut juga dengan nama Tengku Suryani)Umur 57 Tahun, Kewarganegaraan Indonesia, Jenis Kelamin Perempuan, Pekerjaan Ibu Rumah Tangga, beralamat di Jalan Plamboyan Raya Gang Manggis Nomor I, Kelurahan Medan Selayang, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, selanjutnya disebut sebagai TURUT TERBANDING semula

TERGUGAT I;

(2)

PENGADILAN TINGGI tersebut; Telah membaca :

1. Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 05 Mei 2014, nomor : 108/PDT/2014/PT.MDN tentang Penunjukan Majelis Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut ditingkat banding ; 2. Berkas perkara Pengadilan Negeri Medan, nomor :

520/Pdt.G/2012/PN.Mdn dan surat-surat yang bersangkutan dengan perkara tersebut;

TENTANG DUDUK PERKARA ;

Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 17 September 2012 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 18 September 2012 dibawah Register No : 520/Pdt.G/2012/PN.Mdn telah mengajukan gugatan yang pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa Penggugat dan Tergugat – I adalah suami isteri yang telah menikah secara agama Islam pada tanggal 7 September 1980 dihadapan Kadhi Nikah Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Medan Kota sesuai dengan Kutipan Akta Nikah No. 546/73/I/1980.

2. Bahwa selama masa perkawinan Penggugat dengan Tergugat – I telah diperoleh harta bersama berupa sebidang tanah seluas 195,80 M2 (seratus

sembilan puluh lima koma delapan puluh meter persegi) berikut rumah tempat tinggal yang berdiri diatasnya yang terletak di Jalan Stasiun Gang Keluarga Nomor 303, Kelurahan Harjosari – II, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan, dengan batas-batas sebagai berikut :

- Sebelah Utara berbatas dengan tanah Ngatiman.

- Sebelah Selatan berbatas dengan tanah Kusnadi.

- Sebelah Timur berbatas dengan Gang Keluarga.

- Sebelah Barat berbatas dengan tanah Minuk.

3. Bahwa tanah berikut rumah tempat tinggal yang berdiri diatasnya tersebut diperoleh Tergugat – I dengan cara ganti rugi dari Zulhelmi berdasarkan Surat Perjanjian Pelepasan Penguasaan Dengan Ganti Rugi No. : 593.83/06/SPPP-GR/MA/I/2008 tanggal 9 Januari 2008 yang dibuat dihadapan Camat Medan Amplas dan disaksikan Kepala Kelurahan Harjosati – II.

(3)

4. Bahwa akan tetapi, harta bersama Penggugat dengan Tergugat – I tersebut diatas tanpa sepengetahuan dan persetujuan dari Penggugat telah dialihkan Tergugat – I kepada Tergugat – II berdasarkan Surat Perjanjian Jual Beli tanggal 20 Nopember 2009.

5. Bahwa bahkan, pengalihan harta bersama Penggugat dengan Tergugat – I tersebut dilakukan Tergugat – I kepada Tergugat – II secara dibawah tangan tanpa dihadapan dan diketahui oleh Pejabat yang berwenang.

6. Bahwa menurut hukum, setiap peralihan harta bersama harta atas persetujuan suami isteri.

7. Bahwa selain itu, setiap pengalihan hak atas tanah harus bersifat terang, yang dilakukan dihadapan Pejabat yang berwenang.

8. Bahwa dengan demikian, peralihan harta bersama Penggugat dengan Tergugat – I yang dilakukan Tergugat – I kepada Tergugat – II tanpa sepengetahuan dan persetujuan dari Penggugat adalah tidak sah dan karenanya batal menurut hukum.

9. Bahwa oleh karena itu, maka Penggugat melalui surat bertanggal 5 Maret 2010 yang ditujukan kepada Camat Medan Amplas telah melaporkan peralihan harta bersama tersebut dari Tergugat – I kepada Tergugat – II tanpa sepengetahuan dan persetujuan Penggugat selaku suami Tergugat – I sehingga Camat Medan Amplas sampai saat sekarang ini tidak bersedia menerbitkan surat apapun atas peralihan harta bersama Penggugat dengan Tergugat – I kepada Tergugat – II tersebut.

10. Bahwa meskipun demikian, harta bersama Penggugat dengan Tergugat – I tersebut (selanjutnya disebut tanah dan rumah terperkara) dengan cara melawan hukum telah dikuasai dan ditempati oleh Tergugat – II.

11. Bahwa dengan demikian, pengalihan dan penguasaan tanah dan rumah terperkara adalah merupakan perbuatan yang melawan hukum.

12. Bahwa Penggugat merasa khawatir, Tergugat – II akan berupaya untuk mengalihkan tanah dan rumah terperkara kepada pihak lain, oleh sebab itu agar gugatan Penggugat tidak sia-sia / hampa maka beralasan hukum bila Pengadilan Negeri Medan meletakkan sita jaminan (conservatoir beslag) terhadap tanah dan rumah terperkara.

13. Bahwa selain itu, gugatan Penggugat didasarkan pada bukti-bukti yang cukup dan sah yang mempunyai kekuatan pembuktian menurut hukum

(4)

sehingga beralasan hukum bila Pengadilan Negeri Medan menjatuhkan putusan serta merta merta (uit voerbaar bij voorraad), meskipun ada Verzet, Banding maupun Kasasi.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, Penggugat mohon sudilah kiranya Pengadilan Negeri Medan memanggil pihak-pihak yang berperkara pada suatu hari yang telah ditentukan untuk itu dan selanjutnya memeriksa perkara ini dengan putusan sebagai berikut :

Primair :

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya.

2. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslag) yang telah diletakkan.

3. Menyatakan tanah dan rumah terperkara adalah harta bersama Penggugat dengan Tergugat – I.

4. Menyatakan Surat Perjanjian Jual Beli tanggal 20 Nopember 2009 tersebut tidak berkekuatan hukum.

5. Menyatakan pengalihan tanah dan rumah terperkara yang dilakukan Tergugat – I kepada Tergugat – II tanpa persetujuan Penggugat adalah tidak sah dan batal demi hukum.

6. Menyatakan perbuatan Tergugat – I yang mengalihkan tanah dan rumah terperkara kepada Tergugat - II tanpa persetujuan Penggugat adalah merupakan perbuatan melawan hukum.

7. Menyatakan perbuatan Tergugat – II yang menguasai dan menempati tanah dan rumah terperkara adalah merupakan perbuatan melawan hukum.

8. Menghukum Tergugat – II atau siapa saja yang mendapat hak dan berkuasa karena Tergugat – II untuk mengosongkan rumah dan tanah terperkara dan menyerahkannya kepada Penggugat.

9. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan secara merta (uit voerbaar bij

voorraad), meskipun ada berzet, banding maupun kasasi.

10. Menghukum Tergugat – I dan Tergugat – II membayar biaya yang timbul dalam perkara ini.

Subsidair : Ex Aequo Et Bono.

(5)

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat-I telah mengajukan jawabannya masing-masing sebagai berikut :

1. Bahwa benar, Tergugat – I dengan Penggugat adalah suami isteri yang telah melangsungkan pernikahan secara agama Islam pada tanggal 7 September 1980 dihadapan Kadhi Nikah Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Medan Kota yang tercatat dalam Kutipan Akta Nikah No. : 546/73/I/1980. 2. Bahwa sejak menikah, Tergugat – I dan Penggugat tinggal dirumah kediaman

bersama, terakhir Penggugat dan Tergugat – I tinggal menempati rumah milik keluarga Tergugat – I yang berdiri diatas tanah seluas 195,80 M2 yang

terletak di Jalan Stasiun Gang Keluarga Nomor 303, Kelurahan Harjosari – II, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan dengan batas-batas sebagai berikut :

- Sebelah Barat berbatasan Kecamatan dengan tanah Munik.

- Sebelah Timur berbatasan dengan Gang Keluarga.

- Sebelah Utara berabatasan dengan tanah Ngatiman.

- Sebelah Selatan berbatasan dengan tanah Kusnadi.

3. Bahwa rumah milik keluarga Tergugat – I yang ditempati Penggugat dan Tergugat – I tersebut berdinding papan, beratap seng dan berlanati semen, yang kemudian atas persetujuan keluarga maka dibahagian belakang rumah tersebut didirikan Penggugat bangunan permanent bertingkat – II berlantai keramik.

4. Bahwa karena rumah dan tanah milik keluarga Tergugat – I tersebut diatas telah cukup lama ditempati oleh Penggugat dan Tergugat – I, maka Tergugat – I membeli dengan cara ganti rugi berdasarkan Surat Perjanjian Pelepasan Penguasaan Dengan Ganti Rugi No. : 593.83/06/SPP-GR/MA/I/2008 tanggal 9 Januari 2008 yang dibuat dihadapan Drs. Aidal Fitra selaku Camat Medan Amplas dan disaksikan oleh Drs. Parulian Pasaribu selaku Lurah Harjosari – II, Nurwan selaku Kepala Lingkungan – XII serta Drs. Halim selaku Pegawai Kantor Camat Medan Amplas.

5. Bahwa oleh karena itu, tanah seluas 195,80 M2 berikut rumah dan bangunan

bertingkat-II yang berdiri diatasnya yang terletak di Jalan Stasiun Gang Keluarga Nomor 303, Kelurahan Harjosari – II, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan adalah dibeli dan diperoleh Tergugat – I dengan Penggugat pada masa perkawinan.

(6)

6. Bahwa dengan demikian, tanah seluas 195,80 M2 berikut rumah dan

bangunan bertingkat – II yang berdiri diatasnya yang terletak di Jalan Stasiun Gang Keluarga Nomor 303, Kelurahan Harjosari – II, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan adalah harta bersama (gono gini) Tergugat – I dengan Penggugat.

7. Bahwa benar, sekarang ini Tergugat – II telah menguasai dengan cara paksa harta bersama Tergugat – I dan Penggugat dengan menempati rumah tempat tinggal yang terbuat dari papan dan beratap seng tersebut.

8. Bahwa benar, Tergugat – II menyerobot dan menguasai secara paksa harta bersama tersebut adalah berdasarkan Surat Perjanjian Jual Beli tanggal 20 Nopember 2009 yang dibuat secara dibawah tangan antara Tergugat – I dengan Tergugat – II.

9. Bahwa benar, Tergugat – I tidaklah bermaksud untuk menjual harta bersama tersebut kepada Tergugat – II melainkan adalah untuk meminjam uang kepada Tergugat – II yang telah diberikan masing-masing sebesar Rp. 5.000.000,- pada tanggal 12 Nopember 2009 dan sebesar Rp. 1.500.000,- pada tanggal 14 Nopember 2009.

10. Bahwa sesungguhya Tergugat – I tidaklah bermaksud untuk menjual harta bersama tersebut kepada Tergugat – II melainkan adalah untuk meminjam uang kepada Tergugat – II yang telah diberikan masing-masing sebesar Rp. 5.000.000,- pada tanggal 12 Nopember 2009 dan sebesar Rp. 1.500.000,- pada tanggal 14 Nopember 2009.

11. Bahwa selain dari pada itu, harta bersama Penggugat dan Tergugat – I tersebut telah diletakkan sebagai jaminan hutang kredit Penggugat dan Tergugat – I pada Bank BRI yang telah macet sehingga Tergugat – I khawatir akan dilelang, padahal nilai jual harta bersama Tergugat – I dan Penggugat tersebut adalah sebesar Rp. 400.000.000,- sedangkan hutang kredit pada Bank BRI tersebut sebesar Rp. 63.500.000,- sehingga Tergugat – I bersedia meminjam uang kepada Tergugat – II untuk membayar hutang kredit pada Bank BRI yang telah macet tersebut.

12. Bahwa setelah hutang kredit Penggugat dan Tergugat – I pada Bank BRI tersebut dibayar lunas dengan menggunakan uang Tergugat – II maka Surat Perjanjian Pelepasan Penguasaan Dengan Ganti Rugi No.

(7)

GR/MA/I/2008 tanggal 9 Januari 2008 dipegang Tergugat – II sebagai jaminan hutang Tergugat – I pada Tergugat – II.

13. Bahwa oleh karena Tergugat – I belum bisa membayar hutangnya pada Tergugat – II sebesar Rp. 70.000.000,- tersebut lalu Tergugat – II memaksa Tergugat – I untuk menjual harta bersama tersebut kepada Tergugat – II dengan harga yang ditentukan oleh Tergugat – II yaitu sebesar Rp. 125.000.000,- dengan menyerahkan uang kepada Tergugat – I sebesar Rp. 23.500.000,- tetapi dalam Surat Perjanjian Jual Beli dibawah tangan bertanggal 20 Nopember 2009 tersebut disebutkan Tergugat – I telah menerima uang dari Tergugat – II sebesar Rp. 100.000.000,- sedangkan sisanya sebesar Rp. 25.000.000,- dibayar setelah Tergugat – I mengosongkan harta bersama tersebut.

14. Bahwa oleh karena itu, Surat Perjanjian Jual Beli tanggal 20 Nopember 2009 yang dibuat secara dibawah tangan tersebut sesungguhnya adalah perjanjian hutang piutang, bukan perjanjuian jual beli atas harta bersama Tergugat – I dengan Penggugat, apalagi dengan harga Rp. 125.000.000,- sedangkan nilai jual harta bersama Tergugat – I dengan Penggugat tersebut adalah sebesar Rp. 400.000.000,-;

15. Bahwa sejak semula Tergugat – II telah mengetahui Tergugat – I mempunyai suami yaitu Penggugat yang dalam keadaan sakit sehingga Tergugat – I meminta tempo dulu kepada Tergugat – II untuk menandatangani Surat Perjanjian Jual Beli tanggal 20 Nopember 2009 yang dibuat secara dibawah tangan oleh Tergugat – II karena Tergugat – I akan memberitahukan dan meminta persetujuan lebih dahulu kepada Penggugat setelah Penggugat pulang dari rumah sakit.

16. Bahwa akan tetapi menurut Tergugat – II tidaklah diperlukan persetujuan dari Penggugat selaku suami Tergugat – I karena harta bersama tersebut atas nama Tergugat – I.

17. Bahwa namun setelah Penggugat incasu suami Tergugat – I tersebut pulang dari rumah sakit, dengan tegas Penggugat menolak dan keberatan apabila harta bersama tersebut Tergugat – I kepada Tergugat – II tanpa persetujuan Penggugat, apalagi dengan harga Rp. 125.000.000,- karena jauh dibawah harga pasaran setempat.

(8)

Tergugat II melalui kuasanya mengajukan eksepsi, jawaban dan rekonpensi terhadap gugatan Penggugat tertanggal 17 September 2012 sebagai berikut:

DALAM EKSEPSI :

Gugatan Penggugat Tidak Berdasarkan Hukum.

1. Bahwa Penggugat pada pokoknya didalam gugatannya mendalilkan jual beli objek perkara yang dilakukan antara Tergugat – I dengan Tergugat – II tidak sah dan tidak berkekuatan hukum yang merupakan perbuatan melawan hukum.

2. Bahwa dalil gugatan Penggugat tersebut tidak berdasarkan hukum sama sekali;

3. Bahwa jual beli terhadap objek perkara sebagaimana Surat Perjanjian Jual Beli tertanggal 20 Nopember 2009 sah secara hukum serta diketahui dan ditantangani oleh anak-anak Penggugat yang bernama M. SURYA dan

CHAIRUNISA sebagai saksi dalam perjanjian dimaksud sehingga secara hukum dianggap Penggugat mengetahui dan menyetujui jual beli terhadap objek perkara ;

4. Bahwa selain dari pada itu, secara hukum perjanjian jual beli antara Tergugat I dengan Tergugat II terjadi pada tanggal 20 Nopember 2009 dan Penggugat mengajukan gugatan di Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 18 September 2012. Yang secara hukum terdapat selisih waktu + 3 (tiga) tahun sehingga secara hukum diduga Penggugat sudah mengetahui jual beli objek perkara sebagaimana Surat Perjanjian Jual Beli tertanggal 20 Nopember 2009. 5. Bahwa didalam dalil gugatan Penggugat, Penggugat secara tegas

menyatakan antara Penggugat dengan Tergugat I masih terikat perkawinan yang sah sehingga diduga ada itikad tidak baik Penggugat dengan Tergugat I secara bersama-sama terhadap Tergugat II untuk membatalkan perjanjian jual beli objek perkara.

6. Bahwa oleh karena itu, wajar dan patut serta beralasan hukum mengingat azas kepatutan dan rasa keadilan Tergugat II kiranya Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara Aquo untuk menyatakan gugatan Penggugat ditolak dan atau setidak-tidaknya dinayatakan tidak dapat diterima (niet-ontvankelijke verklaard).

Gugatan Penggugat Kabur dan Tidak Jelas (Obscuur Libel).

(9)

1. Bahwa gugatan Penggugat kabur dan tidak jelas (obscuur libel) ;

2. Bahwa dalil gugatan Penggugat menyatakan objek perkara adalah harta bersama Penggugat dengan Tergugat I yang telah beralih hak kepemilikannya kepada Tergugat II tanpa sepengetahuan Penggugat ;

3. Bahwa Penggugat selaku suami isterinya mengetahui adanya niat Tergugat I selaku isteri yang akan menjual tanah beserta bangunan sebagaimana objek perkara, dan jika Penggugat menyatakan peralihan hak terhadap objek pekara tanpa sepengetahuan Penggugat adalah sesuatu hal yang tidak benar sama sekali ;

4. Bahwa anak-anak Penggugat dan Tergugat I yang bernama M. SURYA dan

CHAIRUNISA didalam Surat Perjanjian Jual Beli tertanggal 20 Nopember 2009 merupakan suatu bukti bahwa secara tidak langsung Penggugat menyetujui peralihan hak atas objek perkara ;

5. Bahwa selain dari pada itu jika diperhatikan tanggal pendaftaran gugatan Penggugat di Pengadilan Negeri Medan dengan tanggal Surat Perjanjian Jual Beli antara Tergugat I dengan Tergugat II terdapat jarak waktu selama + 3 (tiga) tahun, dan juga melihat hubungan antara Penggugat dengan Tergugat I yang masih terikat perkawinan secara hukum patut diduga adanya niat tidak baik antara Penggugat dengan Tergugat I secara bersama-sama untuk membatalkan perjanjian jual beli atas objek perkara antara Tergugat I dengan Tergugat II ;

6. Bahwa oleh karena itu, wajar dan patut serta beralasan hukum mnegingat azas kepatutan dan rasa keadilan bagi Tergugat II kiranya Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara Aquo untuk menyatakan gugatan Penggugat ditolak dan atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (niet-ontvankelijke verklaard).

DALAM POKOK PERKARA :

1. Bahwa apa yang diuraikan didalam eksepsi secara mutatis mutandis dianggap satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam pokok perkara sehingga tidak perlu diulang kembali ;

2. Bahwa Tergugat II menolak seluruh gugatan Penggugat kecuali yang diakui secara tegas ;

(10)

3. Bahwa apa yang didalilkan Penggugat didalam gugatannya tidak benar sama sekali dan tanpa dilandasi dasar-dasar hukum yang kuat ;

4. Bahwa pada awalnya Tergugat II tidak tertarik untuk membeli objek perkara, namun Tergugat I membujuk Tergugat II untuk membeli objek perkara karena membutuhkan uang untuk biaya berobat Penggugat dan membayar hutang-hutang Penggugat dengan Tergugat I kepada pihak lain ;

5. Bahwa untuk meyakinkan Tergugat II agar membeli objek perkara tersebut, Tergugat I mengatakan kepada Tergugat II bahwa objek perkara adalah miliknya yang dibeli dari hasil warisan orang tua Tergugat I dan anak Penggugat dan Tergugat I juga mengatakan bahwa objek perkawa adalah milik ibunya (ic. Tergugat I) dan ayahnya (Penggugat) tidak memiliki hak atas rumah dan tanah tersebut ;

6. Bahwa karena merasa iba dan kasihan, Tergugat II kemudian bersedia membeli objek perkara dan juga merasa yakin atas ucapan Tergugat I dan anaknya yang kemudian disepakati harga jual objek perkara adalah Rp. 125.000.000,- (seratus dua puluh lima juta rupiah) ;

7. Bahwa pada tanggal 20 Nopember 2009 terjadi Jual Beli objek perkara antara Tergugat I dengan Tergugat II sebagaimana Surat Perjanjian Jual Beli tertanggal 20 Nopember 2009, dan Tergugat II menyerahkan uang sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) kepada Tergugat I sebagaimana kwitansi tertanggal 23 Nopember 2009 ;

8. Bahwa sebagaimana Surat Perjanjian Jual Beli tertanggal 20 Nopember 2009 disepakati sisa uang pembelian objek perkara sejumlah Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) akan diserahkan Tergugat II kepada Tergugat I pada bulan Februari 2010 setelah Tergugat I mengosongkan rumah dan menyerahkannya kepada Tergugat II ;

9. Bahwa ternyata hingga bulan Februari 2010 Tergugat I belum mengosongkan objek perkara dan berjanji kepada Tergugat II akan mengosongkan objek perkara selambat-lambatnya tanggal 5 Maret 2010 ;

10. Bahwa pada tanggal 5 Maret 2010, Tergugat II mendatangi Tergugat I dan ternyata objek perkara belum juga dikosongkan Tergugat I dengan berbagai alasan dan juga Tergugat II telah berulang kali meminta dan menyuruh Tergugat I untuk segera mengosongkan objek perkara sebagaimana perjanjian jual beli tertanggal 20 Nopember 2009, namun walaupun Tergugat

(11)

I telah ingkar janji Tergugat II tetap berusaha menyelesaikan permasalahan tersebut secara baik-baik dan kekeluargaan ;

11. Bahwa setelah sekian lama berlalu, Tergugat I mengatakan kepada Tergugat II akan menyelesaikan permasalahan tersebut secara kekeluargaan dan berjanji akan mengembaliakan uang Tergugat II sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) dengan cara menggadaikan rumah tersebutnya dan Tergugat I juga berjanji jika Tergugat I tidak berhasil mengembalikan uang Tergugat II dalam waktu 1 minggu maka Tergugat I akan segera mengosongkan objek perkara dan menyerahkannya kepada Tergugat II ; 12. Bahwa untuk meyakinkan Tergugat II, pada tanggal 3 Februari 2011 Tergugat

I membuat perjanjian dengan Tergugat II yang isinya pada pokoknya Tergugat I akan mengembalikan uang Tergugat II dalam waktu 1 minggu dan apabila dalam waktu yang telah ditentukan Tergugat I tidak dapat mengembalikan uang tersebut maka Tergugat I akan mengosongkan objek perkara dan menyerahkannya kepada Tergugat II ;

13. Bahwa anak Penggugat dan Tergugat I yang bernama M. SURYA didalam perjanjian tanggal 3 Februari 2011 tersebut ikut menandatangani surat perjanjian tersebut selaku saksi. Dan hal ini meyakinkan Tergugat II bahwa Tergugat I memiliki itikad baik ;

14. Bahwa ternyata hingga adanya gugatan Penggugat yang didaftarkan di Pengadilan Negeri Medan, ternyata Tergugat I tidak juga menyerahkan objek perakara kepada Tergugat II dan belum juga mengosongkan sebagaimana isi perjanjian-perjanjian yang dibuat Tergugat I dengan Tergugat II ;

15. Bahwa perbuatan Tergugat I yang tidak menepati kesepakatan dan perjanjian telah menimbulkan kerugian Tergugat II karena tidak dapat menguasai objek perkara yang telah dibeli dari Tergugat I dan selain dari pada itu dengan adanya gugatan Penggugat terhadap Tergugat II juga telah menambah kerugian yang timbul dan harus diderita Tergugat II selaku pembeli yang beritikad baik ;

16. Bahwa secara hukum Tergugat II adalah pembeli yang beritikad baik yang

harus dilindungi hukum, maka wajar dan patut serta beralasan hukum mengingat azas kepatutan dan rasa keadilan bagi Tergugat II, kiranya Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili Aquo untuk menyatakan gugatan

(12)

Penggugat ditolak dan atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima

(niet-ontvankelijke verklaard).

17. Bahwa terhadap sita jaminan-jaminan yang diajukan Penggugat terhadap objek perkara sangat tidak beralasan hukum, maka wajar dan patut serta beralasan hukum mengingat azas kepatutan dan rasa keadilan bagi Tergugat II kiranya Majelis Hakim yag memeriksa dan mengadili perkara Aquo untuk menolak sita jaminan yang diajukan Penggugat dan atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (niet-ontvankelijke verklaard).

Dalam Rekonpensi :

1. Bahwa hal – hal yang telah diuraikan didalam pokok perkara secara mutatis mutandis menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam Rekonpensi ;

2. Bahwa Penggugat dalam Rekonpensi / Tergugat II dalam Konpensi menolak dalil-dalil gugatan Tergugat I dalam Rekonpensi / Penggugat dalam Konpensi seluruhnya kecuali yang diakui secara tegas ;

3. Bahwa tidak benar Tergugat I dalam Rekonpensi / Penggugat dalam Konpensi tidak mengetahui telah terjadi jual beli objek perkara antara Penggugat dalam Rekonpensi / Tergugat II dalam Konpensi dengan Tergugat II dalam Rekonpensi / Tergugat II dalam Konpensi ;

4. Bahwa hal tersebut dapat dibuktikan dari Surat Perjanjian Jual Beli tertanggal 20 Nopember 2009 dengan Surat Perjanjian tertanggal 3 Februari 2011 yang terdapat jarak waktu selama + 1 tahun 3 bulan antar perjanjian tersebut, yang secara hukum diduga Tergugat I dalam Rekonpensi / Penggugat dalam Konpensi tidak mungkin tidak mengetahui tentang penjualan objek perkara ; 5. Bahwa selain dari itu, anak-anak Tergugat I dalam Rekonpensi / Penggugat

dalam Konpensi dengan Tergugat II dalam Rekonpensi / Tergugat I dalam Konpensi yang bernama M. SURYA dan CHAIRUNISA ikut terlibat dan ikut menandatangani perjanjian jual beli tertanggal 20 Nopember 2009 selaku saksi-saksi, dan pada Surat Perjanjian tertanggal 3 Februari 2011, M. SURYA juga ikut menandatanganinya selaku saksi ;

6. Bahwa berdasarkan uraian diatas, secara hukum Tergugat I dalam Rekonpensi / Penggugat dalam Konpensi diduga sudah mengetahui adanya jual beli terhadap objek perkara antara Penggugat dalam Rekonpensi /

(13)

Tergugat II dalam Konpensi dengan Tergugat II dalam Rekonpensi / Tergugat I dalam Konpensi ;

7. Bahwa hingga adanya gugatan Tergugat I dalam Rekonpensi / Penggugat dalam Konpensi tertanggal 18 September 2012, objek perkara belum juga dikosongkan dan diserahkan Tergugat II dalam Rekonpensi / Tergugat I dalam Konpensi kepada Penggugat dalam Rekonpensi / Tergugat II dalam Konpensi ;

8. Bahwa akibat perbuatan Tergugat II dalam Rekonpensi / Tergugat I dalam Konpensi yang tidak juga menyerahkan dan mengosongkan objek perkara kepada Penggugat dalam Rekonpensi / Tergugat II dalam Konpensi, maka wajar dan patut serta beralasan hukum Penggugat dalam Rekonpensi / Tergugat II dalam Konpensi melalui gugatan rekonpensi ini menuntut kepada Tergugat II dalam Rekonpensi / Tergugat I dalam Konpensi untuk menyerahkan objek perkara kepada Penggugat dalam Rekonpensi / Tergugat II dalam Konpensi ;

9. Bahwa tindakan Tergugat II dalam Rekonpensi / Tergugat I dalam Konpensi yang hingga saat ini tidak mematuhi dan melaksanakan isi Surat Perjanjian Jual Beli tertanggal 20 Nopember 2009 dan isi Surat Perjanjian tertanggal 3 Februari 2011 serta ditambah dengan adanya gugatan Tergugat I dalam Rekonpensi / Penggugat dalam Konpensi di Pengadilan Negeri Medan secara hukum dikategorikan sebagai Perbuatan Melawan Hukum ;

10. Bahwa perjanjian jual beli antara Penggugat dalam Rekonpensi / Tergugat II dalam Konpensi dengan Tergugat II dalam Rekonpensi / Tergugat I dalam Konpensi secara hukum sah dan tidak bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku sehingga dengan demikian wajar dan patut serta beralasan hukum mengingat azas kepatutan dan rasa keadilan bagi Penggugat dalam Rekonpensi / Tergugat II dalam Konpensi kiranya Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara Aquo menyatakan jual beli tersebut sah dan berkekuatan hukum ;

11. Bahwa sisa pembayaran pembelian objek perkara yang harus diserahkan Penggugat dalam Rekonpensi / Tergugat II dalam Konpensi kepada Tergugat II dalam Rekonpensi / Tergugat I dalam Konpensi sebagaimana Surat Perjanjian Jual Beli tertanggal 20 Nopember 2009 adalah sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) yang hingga saat ini Tergugat II

(14)

dalam Rekonpensi / Tergugat I dalam Konpensi tidak mau menerimanya, maka secara hukum wajar dan patut serta beralasan hukum mengingat azas kepatutan dan rasa keadilan bagi Penggugat dalam Rekonpensi / Tergugat II dalam Konpensi kiranya Pengadilan Negeri Medan menerima konsinyasi sejumlah Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) sebagai sisa pembayaran pembelian objek perkara sebagaimana perjanjian tertanggal 20 Nopember 2009 ;

12. Bahwa oleh karena tindakan Tergugat I dalam Rekonpensi / Penggugat dalam Konpensi dan Tergugat II dalam Rekonpensi / Tergugat I dalam Konpensi tersebut dan Penggugat dalam Rekonpensi / Tergugat II mengalami kerugian materil dan immateril sebagai berikut :

- Kerugian Materil :

a. Penggugat dalam Rekonpensi / Tergugat II dalam Konpensi kehilangan uangnya yang sebagai pembelian objek perkara yang telah diterima oleh Tergugat II dalam Rekonpensi / Tergugat I dalam Konpensi sejumlah……….………Rp. 100.000.000,- b. Biaya yang dikeluarkan Penggugat dalam Rekonpensi / Tergugat II

dalam Konpensi dalam mengurus dan menyelesaikan permasalahan objek perkara dengan Tergugat II dalam Rekonpensi / Tergugat I dalam Konpensi sejak bulan Februari 2010 s/d sekarang sejumlah………Rp. 50.000.000,-

- Kerugian Immateril :

a. Biaya yang harus dipersiapkan oleh Penggugat dalam Rekonpensi / Tergugat dalam Konpensi akibat adanya perkara dari sejak adanya gugatan di Pengadilan Negeri Medan hingga tingkat kasasi di Mahkamah Agung Republik Indonesia sampai adanya putusan berkekuatan hukum tetap ditaksir dan diperhitungkan sejumlah……….. Rp. 50.000.000,-

b. Keuntungan yang diharapka dari objek perkara apabila diusahai Penggugat dalam Rekonpensi / Tergugat II dalam Rekonpensi dan diperhitungkan sejumlah………Rp. 200.000.000,-

Jumlah : Rp. 500.000.000,-

(lima ratus juta rupiah) yang harus dibayar oleh Tergugat II dalam Rekonpensi / Tergugat I dalam Rekonpensi dan Tergugat I dalam

(15)

Rekonpensi / Penggugat dalam Konpensi kepada Penggugat dalam Rekonpensi / Tergugat II dalam Konpensi secara tanggung renteng, tunai, segera dan seketika ;

13. Bahwa atas kerugian Penggugat dalam Rekonpensi / Tergugat II dalam Konpensi baik materil dan immaterial dimaksud, wajar dan patut serta beralasan hukum kiranya Tergugat I dalam Rekonpensi / Penggugat dalam Konpensi dan Tergugat II dalam Rekonpensi / Tergugat I dalam Konpensi secara tanggung renteng dikenakan bunga sebesar 6 % per tahun sejak gugatan rekonpensi ini diajukan hingga Tergugat I dalam Rekonpensi / Penggugat dalam Konpensi dan Tergugat II dalam Rekonpensi / Tergugat I dalam Konpensi membayar seluruh kerugian Penggugat dalam Rekonpensi / Tergugat II dalam Konpensi secara tunai, segera dan seketika ;

14. Bahwa untuk tidak hampanya gugatan ini, wajar dan patut serta beralasan menurut hukum diletakkan sita jaminan (Conservatoir Beslag) atas harta benda Tergugat I dalam Rekonpensi Penggugat dalam Konpensi dengan Tergugat II dalam Rekonpensi / Tergugat I dalam Konpensi dan dinyatakan sah serta berkekuatan hukum sita jaminan (Conservatoir Beslag) terhadap sebidang tanah dan bangunan yang terletak diatasnya setempat dikenal dengan Jl. Plamboyan Raya Gg. Manggis No. 1 Kelurahan Medan Selayang, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan) ;

15. Bahwa agar Tergugat I dalam Rekonpensi / Penggugat dalam Konpensi dan Tergugat II dalam Rekonpensi / Tergugat I dalam Konpensi tidak lalai dalam memenuhi putusan perkara Aquo yang telah berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde), kiranya dapat dikenakan uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) perbulan secara tanggung renteng, tunai, segera dan seketika kepada Penggugat dalam Rekonpensi / Tergugat II dalam Konpensi untuk setiap bulan keterlambatan melaksanakan putusan ;

16. Bahwa disamping itu juga kiranya putusan ini dapat dijalankan secara serta merta (uit voerbaar bij voorraad), walaupun ada perlawanan, banding dan / atau kasasi ;

17. Bahwa perbuatan melawan hukum yang dilakukan Tergugat I dalam Rekonpensi / Penggugat dalam Konpensi dan Tergugat II dalam Rekonpensi / Tergugat I dalam Konpensi telah terbukti, wajar dan patut serta beralasan

(16)

hukum, biaya perkara dibebankan kepada Tergugat I dalam Rekonpensi / Penggugat dalam Konpensi dan Tergugat II dalam Rekonpensi / Tergugat I dalam Konpensi secara tanggung renteng ;

Bahwa berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan tersebut diatas, mohon agar kiranya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa dan mengadili perkara Aquo memutus dengan amar sebagai berikut :

Dalam Eksepsi :

- Mengabulkan eksepsi Penggugat dalam Rekonpensi / Tergugat dalam Konpensi seluruhnya ;

Dalam Pokok Perkara :

- Menolak gugatan Penggugat seluruhnya dan atau setidak – tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Ont Vankelijk Verklaard) ;

Dalam Rekonpensi :

- Menerima gugatan Rekonpensi Penggugat dalam Rekonpensi / Tergugat II dalam Konpensi seluruhnya ;

- Mengabulkan gugatan Rekonpensi Penggugat dalam Rekonpensi / Tergugat II dalam Konpensi seluruhnya ;

- Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) yang diletakkan terhadap harta benda milik Tergugat I dalam Rekonpensi / Penggugat dalam Konpensi dan Tergugat II dalam Rekonpensi / Tergugat I dalam Konpensi yaitu :

Sebidang tanah dan bangunan yang terletak diatasnya setempat dikenal dengan Jl. Plamboyan Raya, Gg. Manggis No. 1 Kelurahan Medan Selayang, Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan ;

- Menyatakan Perjanjian Jual Beli antara Penggugat dalam Rekonpensi / Tergugat II dalam Konpensi dengan Tergugat II dalam Rekonpensi / Tergugat I dalam Konpensi sebagaimana Surat Perjanjian Jual Beli tertanggal 2009 sah dan berkekuatan hukum ;

- Menyatakan Tergugat I dalam Rekonpensi / Penggugat dalam Konpensi dan Tergugat II dalam Rekonpensi / Tergugat I dalam Konpensi telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum ;

- Menyatakan Pengadilan Negeri Medan menerima konsinyasi sejumlah Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) sebagai sisa pembayaran pembelian objek perkara sebagaimana perjanjian tertanggal 20 Nopember 2009 dan atau ;

(17)

- Menghukum Tergugat I dalam Rekonpens / Penggugat dalam Konpensi dan Tergugat II dalam Rekonpensi / Tergugat I dalam Konpensi membayar kerugian materil dan immateril yang dialami oleh Penggugat dalam Rekonpensi / Tergugat II dalam Konpensi sejumlah Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) secara tanggung renteng, tunai, segera dan seketika terhitung sejak putusan dibacakan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan ;

- Menghukum Tergugat I dalam Rekonpensi / Penggugat dalam Konpensi dan Tergugat II dalam Rekonpensi / Tergugat I dalam Konpensi membayar bunga 6 % pertahun kepada Penggugat dalam Rekonpensi / Tergugat II dalam Konpensi terhitung sejak gugatan ini diajukan hingga Tergugat I dalam Rekonpensi / Penggugat dalam Konpensi dan Tergugat II dalam Rekonpensi / Tergugat I dalam Konpensi membayar seluruh kerugian penggugat dalam Rekonpensi / Tergugat II dalam Konpensi secara tanggung renteng, tunai segera dan seketika ;

- Menghukum Tergugat I dalam Rekonpensi / Penggugat dalam Konpensi dan Tergugat II dalam Rekonpensi / Tergugat I dalam Konpensi untuk membayar uang paksa (dwangsoom) uang paksa (dwangsoom) sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) perbulan secara tanggung renteng, tunai, segera dan seketika kepada Penggugat dalam Rekonpensi / Tergugat II dalam Konpensi untuk setiap bulan keterlambatan melaksanakan putusan ;

- Menyatakan putusan ini dapat dijalankan secara serta merta (uit voerbaar bij

voorraad) walaupun ada perlawanan, banding dan / atau kasasi ;

- Membebankan biaya perkara kepada Tergugat I dalam Rekonpensi / Penggugat dalam Konpensi dan Tergugat II dalam Rekonpensi / Tergugat I dalam Konpensi secara tanggung renteng ;

Dan/ atau “Jika Pengadilan Negeri Medan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono);

Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Pengadilan Negeri Medan telah menjatuhkan putusan tanggal 21 Mei 2013 nomor : 520/Pdt.G/2012/PN.Mdn yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

DALAM KONPENSI : Dalam Eksepsi :

- Menolak eksepsi Tergugat II seluruhnya ;

(18)

Dalam Pokok Perkara :

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian ;

2. Menyatakan tanah dan rumah terperkara (tanah sengketa) adalah harta bersama Penggugat dan Tergugat I ;

3. Menyatakan Surat Perjanjian Jual Beli tertanggal 20 Nopember 2009 tersebut tidak bekekuatan hukum;

4. Menyatakan pengalihan tanah dan rumah terperkara (tanah sengketa) yang dilakukan Tergugat I kepada Tergugat II tanpa persetujuan Penggugat adalah merupakan perbuatan melawan hukum;

5. Menyatakan perbuatan Tergugat II yang menguasai dan menempati tanah dan rumah terperkara (tanah sengketa) adalah perbuatan melawan hukum; 6. Menghukum Tergugat II atau siapa saja yang mendapat hak dan berkuasa

karena Tergugat II untuk mengosongkan rumah dan tanah terperkara (tanah sengketa) dan menyerahkannya kepada Penggugat;

7. Menghukum pula Tergugat II untuk menyerahkan/mengembalikan asli surat Perjanjian Pelepasan Penguasaan Dengan Ganti Rugi No. 593.83/06.SPPP-GR/MA/F/2008 tertanggal 09 Januari 2008 (bukti P-3), kepada Penggugat;

8. Membebani Tergugat I dan Tergugat II membayar biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp. Rp.1.406.000,- (Satu Juta Empat Ratus Enam Ribu

Rupiah,);

9. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya;

DALAM REKONPENSI :

1. Mengabulkan gugatan Penggugat Dalam Rekonpensi/Tergugat II Dalam Konpensi untuk sebagian;

2. Menghukum Tergugat Dalam Rekonpensi/Penggugat Dalam Konpensi untuk membayar atau mengembalikan uang sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) tersebut kepada Penggugat Dalam Rekonpensi/Tergugat II Dalam Konpensi ditambah dengan bunga sebesar 6% (enam perseratus) setiap tahunnya terhitung sejak tanggal gugatan a quo didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan;

3. Membebani Tergugat Dalam Rekonpensi/Penggugat Dalam Konpensi membayar biaya perkara dalam gugatan rekonpensi ini sebesar nihil;

4. Menolak gugatan Penggugat Dalam Rekonpensi/Tergugat II Dalan

(19)

Konpensi untuk selain dan selebihnya;

Membaca :

1. Risalah pernyataan permohonan banding yang dibuat oleh Wakil Panitera Pengadilan Negeri Medan, Pembanding semula Tergugat II menerangkan bahwa pada tanggal 30 Mei 2013, telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 21 Mei 2013 nomor : 520/Pdt.G/2012/PN.Mdn tersebut;

2. Relaas pemberitahuan pernyataan permohonan banding yang dibuat oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Medan, menerangkan bahwa pada tanggal 02 Agustus 2013, kepada pihak lawan-lawannya telah diberitahukan adanya permohonan banding tersebut;

3. Memori banding tertanggal 04 Juli 2013, yang diajukan oleh Kuasa Hukum Pembanding semula Tergugat II, diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan, tanggal 08 Juli 2013, telah diserahkan salinan resminya kepada pihak lawan-lawannya pada tanggal 02 Agustus 2013;

4. Risalah pemberitahuan memeriksa berkas perkara yang dibuat oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Medan, yang menerangkan bahwa masing-masing pihak, pada tanggal 31 Desember 2013, dan tanggal 02 Agustus 2013, telah diberi kesempatan untuk mempelajari berkas perkara tersebut;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA

Menimbang, bahwa permohonan banding yang diajukan oleh Pembanding semula Tergugat II, telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara serta syarat lainnya yang ditentukan oleh Undang - Undang, maka permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima;

Menimbang, bahwa memori banding dari Kuasa Hukum Pembanding semula Tergugat II, tidak memuat hal-hal baru yang perlu dipertimbangkan lebih lanjut

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi membaca dan meneliti serta memeriksa secara seksama berkas perkara dan salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 21 Mei 2013 nomor : 520/Pdt.G/2012/PN.Mdn, Memori banding tertanggal 04 Juli 2013, yang diajukan

(20)

oleh Kuasa Hukum Pembanding semula Tergugat II, serta surat-surat lainnya yang berhubungan dengan perkara ini, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama tersebut telah mempertimbangkan dengan tepat dan benar menurut hukum, sehingga pertimbangan tersebut dapat disetujui dan dijadikan dasar pertimbangan hukum sendiri oleh Majelis Hakim Pengadilan Tinggi dalam memutus perkara ini ditingkat banding;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 19 September 2013 nomor : 618/Pdt.G/2012/PN.Mdn dapat dipertahankan dan dikuatkan;

Menimbang, bahwa karena Pembanding semula Tergugat II sebagai pihak yang kalah, maka harus dihukum untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan;

Memperhatikan pasal dari Undang-Undang No. 20 tahun 1947 serta ketentuan-ketentuan lain yang berkaitan dengan perkara ini ;

M E N G A D I L I :

- Menerima permohonan banding dari Kuasa Hukum Pembanding semula Tergugat II tersebut;

- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 19 September 2013 nomor : 618/Pdt.G/2012/PN.Mdn, yang dimohonkan banding tersebut;

- Menghukum Pembanding semula Tergugat II, untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat banding ditetapkan sebesar Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah);

Demikian diputus dalam sidang musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hari Senin tanggal 9 Juni 2014 oleh kami H. MACHMUD

RACHIMI, SH.MH. Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan, selaku Hakim Ketua Majelis, DAHLIA BRAHMANA, SH.MH. dan KAREL TUPPU, SH.MH. para Hakim Anggota yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara ini, dan putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari

Selasa tanggal 10 Juni 2014 oleh Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota, serta MUSA PENGARAPEN PURBA, SH. Panitera

(21)

Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan tanpa dihadiri oleh para pihak yang berperkara maupun kuasanya.

HAKIM ANGGOTA, KETUA MAJELIS,

ttd ttd

1. DAHLIA BRAHMANA, SH.MH. H. MACHMUD RACHIMI, SH.MH. ttd

2. KAREL TUPPU, SH.MH.

PANITERA PENGGANTI,

ttd

MUSA PENGARAPEN PURBA, SH. Perincian Biaya :

1. Meterai Rp. 6.000,- 2. Redaksi Rp. 5.000,- 3. Pemberkasan Rp 139.000,-

Jumlah Rp. 150.000,-

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari berikutnya hingga H4 kelompok perlakuan Andromed yang ditambah dengan maltosa 0,4% memiliki motilitas paling tinggi, dan pada hari ke-4 (H4) data

Sedangkan perubahan kimia pada pembuatan mentega yaitu pada tahap hidrogenasi dimana terjadi perubahan asam lemak cis menjadi trans, dan perubahan struktur

Keberagaman budaya itu merupakan kekayaan bangsa dan dapat kita lihat pada model Keberagaman budaya itu merupakan kekayaan bangsa dan dapat kita lihat pada

Bahan yang digunakan terdiri dari : a. Papan dan Kayu Bekisting.. Pekerjaan Dinding ini menggunakan cor beton dengan campuran 1pc : 2ps : 4kr bahan pembuatan beton tersebut

Berdasarkan hasil penelitian di temukan ada 36 responden (69,23%) yang bersikap positif terhadap penyakit tuberculosis.Responden yang bersikap positif karena mempunyai

Sampai dengan temperatur 750 ºC dan waktu tinggal yang pendek, meningkatnya laju pemanasan akan menurunkan tar yang dihasilkan, karena pada laju pemanasan yang tinggi

Pertanyaan yang menjadi masalah utama dalam penelitian ini adalah mengenai bagaimana situasi budaya akademik yang terjadi di Fakultas Pertanian, dan sehubungan dengan itu

Perusahaan akan memberi izin kepada Mitra untuk menggunakan materi pada Website Support Mitra sepanjang dalam penamaan baik pada domain maupun judul website tidak menggunakan