• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. Kelurahan Kauman memiliki luas Ha yang terdiri dari wilayah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. Kelurahan Kauman memiliki luas Ha yang terdiri dari wilayah"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

26

BAB II

GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN

A. Kelurahan Kauman

1. Keadaan Fisik a. Letak

Kelurahan Kauman merupakan kelurahan yang terdapat di wilayah Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, Propinsi Jawa Tengah. Kelurahan Kauman memiliki luas 118.025 Ha yang terdiri dari wilayah pemukiman, industri, pertokoan/perdagangan dan sebagainya. Wilayahnya berada sekitar 3m di atas permukaan laut. Rata-rata banyaknya curah hujan di Kelurahan Kauman adalah 2.500 mm/tahun. Suhu udara rata-rata di Kelurahan Kauman adalah 30°C. Sedangkan topografi dari Kelurahan Kauman adalah daratan rendah.1

Adapun yang menjadi batas-batas Kelurahan Kauman adalah sebagai berikut:

1) Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Sampangan. 2) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Keputran. 3) Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Kergon. 4) Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Keputran.2

1

Laporan Monografi Kelurahan Kauman Tahun 2010, hlm. 1.

2

Riska, Sekretaris Kelurahan Kauman, wawancara pribadi di Kantor Kelurahan Kauman, Senin, 22 Agustus 2011.

(2)

b. Penggunaan Lahan di Kelurahan Kauman

Luas wilayah di Kelurahan Kauman adalah 118.025 Ha yang digunakan untuk pembangunan pemukiman penduduk yang terbagi menjadi 17 RT dan 3 RW, selain itu juga untuk membangun tempat ibadah, sarana pendidikan, dan sarana pemerintahan.3

Tabel 2.1. Penggunaan Lahan Pemukiman di Kelurahan Kauman

No Jenis Pemukiman Jumlah (Gedung)

1. Pemukiman permanen 450

2. Pemukiman semi permanen 26

3. Pemukiman non permanen 8

Jumlah 484

Sumber: Laporan Buku Monografi Kelurahan Kauman 2010

Tabel 2.2. Penggunaan Lahan Sarana Ibadah di Kelurahan Kauman No Tempat Ibadah Jumlah

1. Masjid 1 2. Mushola 7 Jumlah 8 Sumber: Laporan Buku Monografi Kelurahan Kauman 2010

Tabel 2.3. Penggunaan Lahan Fasilitas Pendidikan di Kelurahan Kauman No Fasilitas Pendidikan Jumlah (gedung)

1. TK 2 2. SD 2 3. SLTP 1 4. Madrasah 2 5. Pondok Pesantren 2 Jumlah 9

Sumber: Laporan Buku Monografi Kelurahan Kauman 2010

3

(3)

2. Keadaan Penduduk

Penduduk merupakan faktor penting dalam proses pembangunan. Disadari atau tidak penduduk menjadi salah satu penentu keberhasilan pembangunan karena penduduk selain menjadi sasaran juga sebagai pelaksana pembangunan. Salah satu tujuan dari pembangunan dalam pembangunan masyarakat Indonesia seutuhnya, sehingga pembangunan sumber daya manusialah yang menjadi faktor utama. Peningkatan kualitas sumber daya manusia diperlukan sebagai aset dan penggerak pembangunan bangsa. Besarnya jumlah penduduk merupakan suatu modal tetapi akan menjadi beban bila kualitasnya rendah.4

a. Jumlah penduduk

Berdasarkan data monografi Kelurahan Kauman tahun 2010 tercatat jumlah penduduk sebanyak 1.969 jiwa yang terdiri dari 948 laki-laki dan 1.021 perempuan dengan jumlah kepala keluarga 551 buah.5

b. Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk menurut mata pencaharian

Kesejahteraan suatu daerah dapat dilihat dari kegiatan ekonomi yang dominan dan struktur ekonomi yang dapat diketahui dari komposisi penduduk menurut mata pencaharian. Ada beberapa jenis mata pencaharian yang menjadi sumber kegiatan ekonomi di Kelurahan

4

Gambaran Umum Kelurahan Kauman, http://www.digilib.uns.ac.id, Diakses Selasa, 20 September 2011.

5

(4)

Kauman. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel komposisi penduduk disajikan sebagai berikut:

Tabel 2.4. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian No Jenis Mata Pencaharian Jumlah (orang)

1. Pengusaha 16 2. Buruh/ Swasta 547 3. Pengrajin 2 4. Pedagang 266 5. Pengangkutan 5 6. PNS/ABRI 19 7. Penjahit 15 8. Lain-lain 24 Jumlah 1.538

Sumber: Monografi Kelurahan Kauman tahun 2010

Komposisi Penduduk Menurut Agama

Tabel 2.5. Komposisi Penduduk Menurut Agama

No Agama Jumlah (orang)

1. Islam 7.923

2. Kristen 30

3. Katolik 14

4. Hindhu -

5. Budha 15

6. Penganut Tuhan YME -

Jumlah 7.982

Sumber: Monografi Kelurahan Kauman tahun 2010

Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan.

Pendidikan merupakan faktor penting sebagai modal utama kemajuan suatu bangsa. Kualitas sumber daya manusia salah satunya ditentukan oleh pendidikan. Pendidikan sebagai sarana untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Pembangunan suatu daerah juga ditentukan sejauh mana penduduknya memperoleh pendidikan. Semakin tinggi penduduk suatu daerah mendapatkan pendidikan dengan layak,

(5)

maka daerah tersebut makin maju.6 Berikut ini disajikan data komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan di Kelurahan Kauman.

Tabel 2.6. Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan No Penduduk menurut Pendidikan Jumlah

(orang) 1. Tidak Sekolah 2 2. Belum Sekolah 120 3. Tidak tamat SD 138 4. Tamat SD 202 5. Tamat SLTP 315 6. Tamat SLTA 855 7. Tamat Akademi/PT 317 Jumlah 1.949

Sumber : Monografi Kelurahan Kauman Tahun 2010

Berdasarkan tabel tersebut membuktikan, bahwa kesadaran dari warga akan pentingnya pendidikan sudah tinggi. Hal ini menandakan bahwa daerah Kauman merupakan daerah yang maju dalam pembangunan sumber daya manusianya.

Tabel 2.7. Komposisi Penduduk Menurut Usia Kerja

No Usia (Tahun) Jumlah (orang)

1. 10-14 136 2. 15-19 171 3. 20-26 207 4. 27-40 445 5. 41-56 414 6. 57 ke atas 264 Jumlah 1.637

Sumber : Monografi Kelurahan Kauman Tahun 2010

Berdasarkan tabel di atas, dijelaskan bahwa penduduk Kelurahan Kauman sebanyak 1.237 orang atau 75,6% dari seluruh penduduk, merupakan usia produktif kerja.

6

Gambaran Umum Kelurahan Kauman, http://www.digilib.uns.ac.id, Diakses Selasa, 20 September 2011.

(6)

c. Fasilitas Pendidikan dan Fasilitas Umum

Pendidikan termasuk hak dasar dari manusia untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Penyediaan fasilitas pendidikan didasarkan pada jumlah anak-anak usia sekolah, jarak tempat tinggal siswa dengan sekolah. Penyediaan fasilitas pendidikan berupa penyediaan gedung sekolah.7

Tabel 2.8. Fasilitas Pendidikan

No Fasilitas Pendidikan Jumlah (gedung)

1. TK 2 2. SD 2 3. SLTP 1 4. Madrasah 2 5. Pondok Pesantren 2 Jumlah 9

Sumber : Monografi Kelurahan Kauman Tahun 2010

Tabel 2.9. Fasilitas Umum dan Keagamaan di Kelurahan Kauman No Fasilitas Umum dan Keagamaan Jumlah (gedung)

1. Kantor Pemerintahan 1

2. Kantor Kepolisian 1

3. Masjid 1

4. Mushola 7

Jumlah 10

Sumber : Monografi Kelurahan Kauman Tahun 2010

d. Ekonomi Masyarakat

Ekonomi masyarakat sangat penting dalam kemajuan suatu wilayah, dimana dalam suatu wilayah yang banyak terdapat pengangguran dengan

7

Gambaran Umum Kelurahan Kauman, http://www.digilib.uns.ac.id, Diakses Selasa, 20 September 2011.

(7)

sedikitnya lapangan pekerjaan menunjukkan wilayah tersebut jauh dari kesejahteraan.8

Tabel 2.10. Kondisi Ekonomi Masyarakat

No Ekonomi Masyarakat (usia 15-55Th) Jumlah (orang)

1. Jumlah Angkata Kerja 534

2. Masih Sekolah 272

3. Ibu Rumah Tangga 369

4. Bekerja Penuh 534

5. Bekerja tidak tentu 74

Jumlah 1.949

Sumber: Profil Kelurahan Kauman 2010.

Dalam Perekonomiannya, Kelurahan Kauman cukup baik karena sudah cukup banyak sektor industri di dalamnya, seperti Industri besar, sedang, dan kecil bahkan industri rumah tangga. Di kelurahan ini juga terdapat beberapa unit usaha, antara lain: hotel, home stay, konveksi, industri batik, pertokoan, warung makan, klinik kecantikan, balai pengobatan, kios, dan lain-lain.9

Tabel 2.11. Perkembangan Usaha Industri Batik Kelurahan Kauman Tahun Investasi (Rp.juta) Tenaga Kerja Unit Usaha

2009 505 344 811

2010 1.917,93 369 54

Jumlah 2.422,93 811 71

Sumber : Disperindagkop dan UMKM Kota Pekalongan 2010 yang diolah

Berdasarkan Tabel perkembangan industri batik Kelurahan Kauman di atas, menunjukkan bahwa dalam kurun watu satu tahun, yaitu dari tahun 2009 sampai tahun 2010 investasi mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yaitu lebih dari seratus persen.

8

Gambaran Umum Kelurahan Kauman, http://www.digilib.uns.ac.id. Diakses Selasa, 20 September 2011.

9

Riska, Sekretaris Kelurahan Kauman, wawancara pribadi di Kantor Kelurahan Kauman, Senin, 22 Agustus 2011

(8)

Dalam usaha untuk mengembangkan Industri yang ada wilayah Kauman terutama industri batik, Masyarakat Kauman mendirikan sebuah paguyuban yang bernama “Pokdarwis Kampoeng Batik Kauman” Kota Pekalongan pada tanggal 27 September 2007.10

Dengan dukungan Walikota Pekalongan pada acara ulang tahun Koperasi 12 Juli 2008 Paguyuban Kampoeng Batik Kauman terbentuk dan diresmikan oleh Wakil Presiden Yusuf Kalla. Paguyuban Kampoeng Batik Kauman, merupakan sebuah paguyuban dari komunitas pengusaha & pengrajin batik, pelajar, masyarakat Kauman dan sekitarnya, Sekretariat Kampoeng Batik Kauman ada di Jl. Kauman X/1 Kota Pekalongan. Dengan kerja keras dan semangat kebersamaan masyarakat Kampoeng Kauman sangat peduli terhadap perlunya teknologi informasi, perlunya menangani limbah batik dan perlunya ikut pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM nya. Bisa dilihat hasilnya bagaimana lingkungan Kampoeng Kauman saat ini berbeda sekali sudah ada penanganan limbah batik, sudah berdiri Telecenter Kampoeng Batik Kauman sebagai tempat untuk berkumpul, tempat diskusi menyalurkan aspirasi masyarakat, dan yang cukup penting untuk mempercepat bisnisnya secara on line. Pembentukan Telecenter difasilitasi oleh

10

Nabil Diputra, Bendahara PKBK, di Kantor Sekretariat PKBK Senin, 19 September 2011.

(9)

Pemerintah Kota Pekalongan dengan memberikan seperangkat Komputer dan jaringan internetnya. Juga ada pendampingan untuk mengelolanya.11

Tabel. 2.12. Data Industri Batik Kelurahan Kauman

Nama Perusahaan Pemilik Alamat Perusahaan

BATIK ALIZA Ali Kurdi Kauman Gg. 10

BATIK DAMOND Makmur Noor Kauman 10/25

BATIK FARUK HASAN Faruk Hasan Kauman Gg. 8

BATIK FAZA H. Faruq Kurdi Kauman Gg. 5

BATIK H. ALI NUR H. Ali Nur Kauman Gg. 5

BATIK H. ASIYAH H. Asiyah Kauman Gg. 6

BATIK MUFTI Hj. Sri Utami Kauman 8/32

BATIK MUH. RUM Muh. Rum Kauman Gg. 10

BATIK NULABA H Fathurrachman Noor Kauman Gg X/19

BATIK NUR HAJI Nurayama Kauman Gg 8/6

BATIK ROZA FALYAN Roza Falyan Kauman Gg. 11

BATIK SIDO LUHUR M. Khosib Kauman Gg. 12

BATIK YASMIN Ny. H. Aisah Kauman Gg 5/9

BATIK YUSMAN HAKIM Yusman Hakim Kauman Gg. 11

BATUS MADNUR H Yahya Madnur Kauman Gg IV/9

BELLA BATIK H. Rizka Setia Bella Kauman Gg.5/11

RISKA BATIK H. Rizam Kamal Kauman Gg. 5

ZEND BATIK Ellawati AR Kauman Gg. 1 No. 13

Sumber: Disperindagkop dan UMKM Kota Pekalongan Tahun 2010

Paguyuban bertujuan untuk meningkatkan fungsi guna industri lokal sebagai industri yang menunjang ekonomi dan sosial masyarakat sekitar. Paguyuban ini beranggotakan seluruh pelaku ekonomi yang ada di wilayah ini, tidak hanya para pengusaha batik saja.12 Berikut adalah data pelaku industri batik yang menjadi anggota Pokdarwis Kampoeng Batik Kauman (PKPB).

11

Pusat Inovasi UMKM-Tokoh Kampoeng Batik Kauman,

http://piumkm.blogdetik.com/2010/11/25/tokoh-kampoeng-batik-kauman/. Diakses Sabtu, 24 September 2011.

12

(10)

Tabel. 2.13. Daftar Industi Batik Anggota PKBK

No. Nama Anggota Alamat NO. Nama Anggota Alamat

1 Batik Yasmin Gang. 1 27 Batik Yuris Gang. 8

2 Batik Isnia Gang. 1 28 Batik Nulaba Gang. 8

3 Batik Putri Amanda Gang. 1 29 Batik Sri Utami Gang. 8 4 Griya Batik Mas Gang. 1 30 Batik Aiunun Gang. 9

5 Zend Batik Gang. 1 31 Batik Mira Gang. 9

6 Batik Su'eb Gang. 1 32 Batik Ida Gang. 9

7 Batik Arum Gang. 1 33 Batik Yuli Gang. 9

8 Batik Rohan Gang. 1 34 Batik Khusnun Gang. 9

9 Batik Heru Gang. 1 35 Batik Iwan Gang. 9

10 Batik Rahmat Gang. 1 36 Pong/Bahan Baku Gang. 9

11 Batik Suci Gang. 1 37 Batik Lilik Gang. 9

12 H. Djunaid Sablon Lilin Gang. 2 38 Batik Iwan Gang. 9 13 Batik Sofiana Gang. 3 39 Batik Damond Gang.10 14 Batik Asiah Umar Gang. 4 40 Batik Ali Noer Gang.10

15 Batik Ali Noer Gang. 5 41 Batik Rum Gang.10

16 Batik Rizam Kamal Gang. 5 42 Batik Fifti Gang.10

17 Batik Hidayat Gang. 5 43 Batik Wiwik Gang.10

18 Batik Andi Permana Gang. 5 44 Batik Eka Gang.10 19 Batik Syaefudin Gang. 6 45 Batik Nailul Gang. 11

20 Batik M. Rum Gang. 6 46 Batik Imron Gang. 11

21 Batik Isnaniyah Gang. 6 47 Batik Fareha Gang. 12

22 Batik Arif Gang. 6 48 Batik Rugoyah Gang. 12

23 Batik Mahdi Gang. 7 49 Batik Ridho Gang. 12

24 Batik Hafid Gang. 7 50 Batik Khosib Gang. 12

25 Batik Yusman Gang. 7 51 Batik Pipah Gang. 13

26 Masykur/Canting Gang. 7 52 Batik Mulyadi Gang. 13 Sumber: Profil Pokdarwis Kampoeng Batik Kauman

B. Kelurahan Kradenan

1. Keadaan Fisik a. Letak

Kelurahan Kradenan merupakan kelurahan yang terdapat di wilayah Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan, Propinsi Jawa Tengah. Kelurahan Kauman memiliki luas 15.203 Ha yang terdiri dari wilayah pemukiman, pertanian, perkantoran, industri, pertokoan/

(11)

perdagangan dan sebagainya. Wilayahnya berada sekitar 2,5M di atas permukaan laut. Rata-rata banyaknya curah hujan di Kelurahan Kradenan adalah 2.50 mm/tahun. Suhu udara rata-rata di Kelurahan Kradenan adalah 30°C. Sedangkan topografi dari Kelurahan Kradenan adalah daratan rendah.13

Adapun yang menjadi batas-batas Kelurahan Kradenan adalah sebagai berikut:

1) Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Pringlangu. 2) Sebelah Selatan berbatasan dengan Keluraha Simbang Kulon. 3) Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Banyu Urip Alit. 4) Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Jenggot.14 b. Penggunaan Lahan di Kelurahan Kradenan

Luas wilayah di Kelurahan Kradenan 59,203 Ha yang digunakan untuk pembangunan pemukiman penduduk yang terbagi menjadi 27 RT dan 8 RW, selain itu juga untuk membangun tempat ibadah, sarana pendidikan, dan sarana pemerintahan. Pembangunan jalan terbagi menjadi 2 jenis berupa jalan kampung dan kota.15 Keterangan lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut:

13

Laporan Monografi Kelurahan Kradenan Tahun 2010, hlm. 1

14

Sri Susetyowati, Skretaris Kelurahan Kradenan, di Kantor Kelurahan Kradenan, Senin, 19 September 2011.

15

(12)

Tabel 2.14. Penggunaan Lahan Pemukiman di Kelurahan Kradenan No Jenis Pemukiman Jumlah (Gedung)

1. Pemukiman permanen 450

2. Pemukiman semi permanen 26

3. Pemukiman non permanen 8

Jumlah 484

Sumber: Laporan Buku Monografi Kelurahan Kradenan 2010

Tabel 2.15. Penggunaan Lahan Sarana Ibadah di Kelurahan Kradenan

No Tempat Ibadah Jumlah

1. Masjid 1 2. Mushola 7 Jumlah 8 Sumber: Laporan Buku Monografi Kelurahan Kradenan 2010

Tabel 2.16. Penggunaan Lahan Fasilitas Pendidikan

No Fasilitas Pendidikan Jumlah (gedung)

1. TK 2 2. SD 2 3. SLTP 1 4. Madrasah 2 5. Pondok Pesantren 2 Jumlah 9

Sumber: Laporan Buku Monografi Kelurahan Kradenan 2010

2. Keadaan Penduduk

Penduduk merupakan faktor penting dalam proses pembangunan. Disadari atau tidak penduduk menjadi salah satu penentu keberhasilan pembangunan karena penduduk selain menjadi sasaran juga sebagai pelaksana pembangunan. Besarnya jumlah penduduk merupakan suatu modal tetapi akan menjadi beban bila kualitasnya rendah.16

16

Gambaran Umum Kelurahan Kauman, http://www.digilib.uns.ac.id, Diakses Selasa, 20 September 2011.

(13)

a. Jumlah penduduk

Berdasarkan data monografi Kelurahan Kradenan tahun 2010 tercatat jumlah penduduk sebanyak 1.969 jiwa yang terdiri dari 948 laki-laki dan 1.021 perempuan dengan jumlah kepala keluarga 551 buah.17

b. Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk menurut mata pencaharian

Kesejahteraan suatu daerah dapat dilihat dari kegiatan ekonomi yang dominan dan struktur ekonomi yang dapat diketahui dari komposisi penduduk menurut mata pencaharian. Ada beberapa jenis mata pencaharian yang menjadi sumber kegiatan ekonomi di Kelurahan Kradenan. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel komposisi penduduk menurut mata pencaharian di Kelurahan Kradenan selama tahun 2010 disajikan sebagai berikut:

Tabel 2.17. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian No Jenis Mata Pencaharian (orang) Jumlah

1. Pengusaha 16 2. Buruh/ Swasta 547 3. Pengrajin 2 4. Pedagang 266 5. Pengangkutan 5 6. PNS/ABRI 19 7. Penjahit 15 8. Lain-lain 24 Jumlah 1.538

Sumber: Monografi Kelurahan Kradenan tahun 2010

Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan.

17

(14)

Pendidikan merupakan faktor penting sebagai modal utama kemajuan suatu bangsa. Kualitas sumber daya manusia salah satunya ditentukan oleh pendidikan. Pendidikan sebagai sarana untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Berikut ini disajikan data komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan di Kelurahan Kradenan:

Tabel 2.18. Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan No Penduduk menurut Pendidikan Jumlah

(orang) 1. Tidak Sekolah 2 2. Belum Sekolah 120 3. Tidak tamat SD 138 4. Tamat SD 202 5. Tamat SLTP 315 6. Tamat SLTA 855 7. Tamat Akademi/PT 317 Jumlah 1.949

Sumber : Monografi Kelurahan Kradenan Tahun 2010

Berdasarkan tabel tersebut membuktikan bahwa kesadaran dari warga akan pentingnya pendidikan sudah tinggi. Hal ini menandakan bahwa daerah Kradenan merupakan daerah yang maju dalam pembangunan sumber daya manusianya.

Tabel 2.19. Komposisi Penduduk Menurut Usia Kerja

No Usia (Tahun) Jumlah (orang)

1. 10-14 811 2. 15-19 1.246 3. 20-26 1.084 4. 27-40 1.780 5. 41-56 2.127 6. 57 ke atas 934 Jumlah 7.982

(15)

c. Fasilitas Pendidikan dan Fasilitas Umum Tabel 2.20. Fasilitas Pendidikan

No Fasilitas Pendidikan Jumlah (gedung)

1. Taman Bermain 3 2. TK 4 3. SD 1 4. SMP 1 5. SMA 1 Jumlah 10

Sumber : Monografi Kelurahan Kradenan Tahun 2010

Tabel 2.21. Fasilitas Umum dan Keagamaan di Kelurahan Kradenan No Fasilitas Umum dan Keagamaan Jumlah (gedung)

1. Kantor Pemerintahan 1

2. Kantor Kepolisian 1

3. Masjid 3

4. Musholah 23

Jumlah 28

Sumber : Monografi Kelurahan Kradenan Tahun 2010 d. Ekonomi Masyarakat

Ekonomi masyarakat di Kelurahan Kradenan, menurut data yang ada adalah bergerak di sektor industri batik, konveksi, lilin, dan lainnya. Namun di kelurahan ini mayoritas bertumpu pada industri batik. Dari masa ke masa hanya industri batik yang mampu bertahan meski diguncang adanya krisis ekonomi karena berbentuk usaha rumahan bukannya segelintir pengusaha dengan modal besar.18

Unit usaha yang ada di Kelurahan ini sangat kompleks dimana dapat memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakatnya. Unit usaha tersebut antara lain: usaha batik baik dalam skala kecil maupun besar, printing, konveksi, atbm, atm, penngecoran, pengelasan, bengkel motor, bengkel

18

Sri Susetyowati, Skretaris Kelurahan Kradenan, di Kantor Kelurahan Kradenan, Senin, 19 September 2011.

(16)

cucian motor, warnet, indomart, alfamart, showrom motor, warnet, pertokoan,warung klontong, warung makan, penjual makanan, dan lain-lain. Selain itu, Ekonomi masyarakat Kelurahan Kradenan juga di lengkapi dengan perguliran dana pemerintah untuk modal usaha melalui BKM. BKM Sakinah mengucurkan dana bergulir untuk modal UKM dengan plafond minimal Rp. 500.000,00 dan maximal Rp. 2.000.000,00. Dana ini diberikan dengan persyaratan tertentu dengan jasa pinjaman sebesar 1,5% dari pokok pinjaman dan berlaku hanya empat kali pinjam untuk setiap orangnya. Dari awal pembentukan BKM sampai sekarang dana yang ada sebesar Rp. 100.000.000,00 an dan karena berbagai hal yang terjadi hanya tersisa Rp. 60.000.000,00 an dana yang masih tersisa dan produktif.19

Untuk menunjang perkembangan perekonomiannya selain adanya BKM, di Kelurahan Kradenan ini juga terdapat beberapa lembaga keuangan berjumlah tiga koperasi simpan pinjam, sebuah pegadaian dan satu unit bank cabang. Selain itu,di wilayah ini juga telah didirikan Buaran Batik Center (BBC) sebagai tempat untuk memasarkan produk batiknya, namun tanpa fasilitas lengkap untuk belajar proses membatik seperti halnya di Kauman.20

Di bawah ini akan dijelaskan mengenai perkembangan industri batik di Kelurahan Kardenan selama satu tahun terakhir, yaitu:

19

Ilmi, Ketua BKM “Sakinah” Kelurahan Kradenan, wawancara pribadi di rumah pribadi, Sabtu, 24 September 2011.

20

Masrur, Pengusaha Batik Kelurahan Kradenan, wawancara pribadi di rumah pribadi, Kamis, 22 September 2011.

(17)

Tabel 2.21. Perkembangan Usaha Industri Batik Tahun Investasi

(Rp.juta) Tenaga Kerja Unit Usaha

2009 1458 559 17

2010 1625,15 559 18

Jumlah 3083.15 1118 35

Sumber : Disperindagkop DAN UMKM Kota Pekalongan yang diolah

Dari tabel perkembangan Usaha Industri di atas, dapat disimpulkan bahwa industri batik di Kelurahan ini mengalami peningkatan, baik dari segi investasi, dan unit usahanya. Hal ini menunjukkan bahwa industri batik saat ini sudah memiliki prospek yang sudah tidak diragukan lagi oleh masyarakat.

Gambar

Tabel 2.1. Penggunaan  Lahan Pemukiman di Kelurahan Kauman
Tabel 2.4. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian   No  Jenis Mata Pencaharian  Jumlah (orang)
Tabel 2.6. Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan    No  Penduduk menurut Pendidikan  Jumlah
Tabel 2.8. Fasilitas Pendidikan
+6

Referensi

Dokumen terkait

Di Rungkut Lor Kelurahan Kalirungkut Surabaya ada beberapa macam organisasi sosial yang dilakukan oleh penduduk pendatang dan juga berkembang dengan baik seperti

Meningkatkan persediaan cadangan pangan dan penyaluran cadangan pangan, memberi bantuan ke petani miskin dengan beras (program raskin), sewa lahan pertanian 1-4 ha untuk

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar Serum Glutamic Piruvic Transaminase (SGPT) mahasiswa pengkonsumsi alkohol di RT 15 RW 06 Kelurahan Oesapa serta

Perancangan Galeri ini bertempat di kelurahan Kopo dengan luas wilayah mencapai 28 Ha yang terdiri dari 12 RW dan 86 RT yang secara spasial berada di kawasan permukiman

2,59 km 2 sekitar 28 persen dari seluruh luas Kecamatan Tanah Abang dan kelurahan terkecil dengan luas wilayah 0,73 km 2 atau sekitar 8 persen dari seluruh luas

Desa Danasri memiliki 28 RT dan 9 RW terdiri dari 6 Dusun, antara lain: dusun I bernama Dusun Rejasari memiliki luas wilayah 27.9 ha, dusun II bernama Dusun Sidasari memiliki

6 tahun 1999 terbagi menjadi 5 yaitu kepadatan rendah sampai dengan tinggi seperti tercantum pada Tabel 10 terdahulu, untuk rata-rata kepadatan penduduk di Wilayah Jakarta

1) Populasi Kelurahan Sragen Tengah adalah sebesar 7.376 jiwa terdiri dari 16 RW yang terbagi lagi sebanyak 52 RT dan 2.113 KK. 2) Sebaran area yang dipakai untuk samplingnya