• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

4.1 Kondisi Geografis

4.1.1 Letak Dan Kedudukan

Kota Jakarta merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata ±7 meter di atas permukaan laut, terletak pada posisi 6° 12’ Lintang Selatan dan 106° 48’ Bujur Timur (Gambar 10). Luas wilayah Propinsi DKI Jakarta berdasarkan SK. Gubernur Nomor 1227 tahun 1989 adalah berupa daratan seluas 661,52 km2 dan berupa lautan seluas 6.977,5 km2, terdapat tidak kurang dari 110 buah pulau yang tersebar di Kepulauan Seribu. Di sebelah utara membentang pantai barat sampai timur sepanjang 35 km yang menjadi tempat bermuaranya 9 buah sungai dan 2 buah kanal, sementara sebelah selatan dan timur berbatasan dengan wilayah Propinsi Jawa Barat, sebelah barat dengan Propinsi Banten sedangkan di sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa.

4.1.2 Administrasi Dan Luas Lahan

Secara administrasi Propinsi DKI Jakarta terbagi atas lima Kotamadya dan satu Kabupaten Kepulauan Seribu. Kelima Kotamadya tersebut adalah Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Jakarta Utara (Gambar 11). Jumlah kecamatan di Propinsi DKI Jakarta berjumlah 44 kecamatan dan terbagi menjadi 267 kelurahan. Luas lahan Propinsi DKI Jakarta 66.152 ha. Kotamadya yang paling luas adalah Jakarta Timur dengan luas 18.775 ha (28,38%), sedangkan luas administrasi kota yang paling kecil adalah Jakarta Pusat 4.820 ha (7,29% dari luas total Propinsi) dan Kabupaten Kepulauan Seribu 1.209,44 ha (1,83%) (Tabel 5).

Tabel 5 Luas Wilayah di DKI Jakarta Tahun 2006

No Wilayah Luas Area (ha) per Wilayah Tahun 2006 Persentase (%)

1 Jakarta Selatan 14.573,00 22,03 2 Jakarta Barat 12.819,00 19,38 3 Jakarta Pusat 4.820,00 7,29 4 Jakarta Timur 18.775,00 28,38 5 Jakarta Utara 13.955,56 21,10 6 Kepulauan Seribu 1.209,44 1,83 DKI Jakarta 66.152,00 100,00

(2)
(3)
(4)

4.1.3 Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan di Propinsi DKI Jakarta terdiri dari perumahan (42.440,61 ha), industri (3.579,67 ha), perkantoran dan pergudangan (7.460,07 ha) dan taman (1.007,49 ha) (Tabel 6). Jumlah luas terbesar kawasan perumahan berada di Kota Jakarta Timur, Industri berada di Jakarta Utara, perkantoran dan pergudangan Jakarta Timur, Taman berada di Jakarta Timur.

Tabel 6 Luas Lahan dan Penggunaannya Menurut Kotamadya/Kabupaten Tahun 2006 (hektar)

Kota Perumahan Industri Perkantoran & Pergudangan

Taman Lainnya Luas Tanah

Jakarta Selatan 10.428,44 236,08 1.757,50 190,91 1.960,07 14.573,00 Jakarta Timur 13.351,00 972,44 1.997,55 262,14 2.191,87 18.775,00 Jakarta Pusat 2.755,69 165,74 1.123,73 248,60 526,24 4.820,00 Jakarta Barat 7.464,16 185,44 1.228,70 189,23 3.751,47 12.819,00 Jakarta Utara 8.119,97 1.744,80 1.259,89 116,61 2.714,29 13.955,56 Kepulauan 321,35 275,17 92,70 - 520,22 1.209,44 DKI Jakarta 42.440,61 3.579,67 7.460,07 1.007,49 11.664,16 66.152,00 Sumber BPS Propinsi DKI Jakarta data 2006

4.1.4 Iklim Dan Suhu Udara

Keadaan iklim kota Jakarta secara umum beriklim panas dengan rata-rata suhu maksimum udara berkisar 34,1° C pada siang hari dan suhu minimum udara berkisar 23,35° pada malam hari. Sementara tingkat kelembaban udara maksimum rata-rata 88% dan rata-rata minimum 71,8%. Data Curah Hujan Perwilayah DKI Jakarta Tahun 1997 – 2006 tertera pada Tabel 7

Tabel. 7 Data Curah Hujan Perwilayah DKI Jakarta Tahun 1997 – 2006

Jakarta Selatan Jakarta Barat Jakarta Pusat Jakarta Timur Jakarta Utara 1997 1.688,6 1.075,7 594,6 1.253,2 1.199,4 1998 2.663,8 1.664,2 2.107,9 2.346,6 1.721,2 1999 2.518,6 1.471,8 1.780,4 1.930,2 1.507,1 2000 2.035,0 1.573,0 1.559,0 1.905,3 1.424,0 2001 2.185,0 1.435,5 2.029,5 2.595,6 1.898,6 2002 2.599,7 1.964,9 1.341,9 2.528,8 1.671,6 2003 2.162,0 930,4 1.882,5 1.803,0 1.414,5 2004 2.489,6 1.408,8 1.750,0 2.193,5 1.654,4 2005 2.485,6 2.148,6 2.189,0 2.184,0 1.708,1 2006 1.813,4 1.182,2 1.614,1 1.966,0 1.381,4

Curah Hujan (mm/tahun) Tahun

(5)

4.1.5 Kondisi Hidrologi

Kondisi hidrologi untuk air permukaan yaitu sungai/saluran/kanal yang digunakan sebagai sumber air minum, usaha perikanan, pertanian dan usaha perkotaan, seperti terlihat pada Tabel 8. Daerah di sebelah selatan dan timur Jakarta terdapat rawa/situ dengan total luas mencapai 96,5 ha, dimana kedua wilayah ini cocok digunakan sebagai daerah resapan air, dengan iklimnya yang lebih sejuk.

Tabel 8 Peruntukan Air Sungai di Wilayah DKI Jakarta

No Sistem Aliran Sungai

di Wilayah DKI JakartaWilayah

Sungai Batas Golong

an

Peruntukan Sungai

I Wilayah Pengembangan Barat 1. Sistem Aliran

Sungai Kamal

Sungai Kamal Hulu sungai di Jakarta s.d muara Sungai Kamal

D Pertanian

2. Sistem Aliran Cengkareng Drain

Kali Mookervart Hulu sungai di Jakarta s.d Cengkareng Drain

C Perikanan

Kali Angke Hulu sungai di Jakarta s.d Cengkareng Drain

C Perikanan

Sungai

Pesanggrahan

Hulu sungai di Jakarta s.d Cengkareng Drain

C Perikanan

Sungai Sepak Hulu sungai di Jakarta s.d Cengkareng Drain

C Perikanan

Sungai Grogol Hulu sungai di Jakarta s.d sodetan Sungai

Pesanggrahan

C Perikanan

Cengkareng Drain Hulu Cengkareng Drain

s.d Pintu Air II Pesing

C Perikanan

Cengkareng Drain Pintu Air II s.d Muara Cengkareng Drain

D Pertanian/ Usaha Perkot.

II Wilayah Pengembangan Tengah 1. Sistem Aliran

Sungai Angke

Sungai Angke Pintu Air Cengkareng Drain s.d Muara Sungai Angke

D Usaha Perkotaan

Sungai

Pesanggrahan

Cabang ke Sungai Angke s.d Sungai Angke

D Usaha Perkotaan Kali Mookervart Pintu Air Cengkareng

Drain s.d Sungai Angke

D Usaha Perkotaan Sungai Grogol Sodetan ke Sungai

Pesanggrahan s.d sodetan Grogol ke Sungai Angke

D Usaha Perkotaan

Sungai Krukut Hulu Sungai di Jakarta s.d Banjir Kanal

B Air baku air minum

Kali Mampang Hulu Sungai di Jakarta s.d Sungai Krukut

B Air baku air minum

Sungai Kalibaru Hulu Sungai di Jakarta s.d Banjir Kanal

B Air baku air minum

Sungai Ciliwung Hulu Sungai di Jakarta Pintu Air Manggarai s.d pertemuan Sungai Angke

B Air baku air minum

(6)

Tabel 8 (lanjutan)

No Sistem Aliran Sungai

Di Wilayah Dki Jakarta

Sungai Batas Golong

an

Peruntukan Sungai

2. Sistem Aliran Kali Muara Karang

Kali Duri Hulu Sungai di Jakarta s.d pertemuan Sungai Grogol

D Usaha Perkotaan Sungai Grogol Sodetan Grogol Sekretaris

s.d Muara Karang

D Usaha Perkotaan Kali Mati Sodetan Sungai Angke s.d

Kali Karang D Usaha Perkotaan 3. Sistem Aliran Waduk Pluit Sungai Ciliwung Gajah Mada Percabangan di Istiqlal s.d Waduk Pluit D Usaha Perkotaan Sungai Ciliwung Kota

Pintu air Sungai Ciliwung – Pitu Besi s.d Sungai Ciliwung – Gajah Mada

D Usaha Perkotaan

Kali Surabaya Banjir Kanal s.d pertemuan Krukut

D Usaha Perkotaan Kali Cideng Hulu sungai s.d Sungai

Krukut

D Usaha Perkotaan Sungai Krukut Banjir Kanal s.d Waduk

Pluit

D Usaha Perkotaan 4. Sistem Aliran

Ciliwung G. Sahari

Sungai Ciliwung Pintu Air Manggarai s.d Muara Marina

D Usaha Perkotaan

III Wilayah Pengembangan Timur 1. Sistem Aliran

Sungai Sentiong

Kalibaru Timur Hulu sungai di Jakarta s.d Muara Sentiong

D Usaha Perkotaan 2. Sistem Aliran

Sungai Sunter

Sungai Cipinang Hulu sungai di Jakarta s.d S. Sunter

D Usaha Perkotaan Kali Sunter Hulu sungai di Jakarta s.d

pertemuan Sungai Cipinang Pertemuaan Cipinang Sunter s.d muara D Usaha Perkotaan Sodetan Sungai Sunter – Cakung

Sungai Sunter s.d Sungai Cakung

D Usaha Perkotaan Sungai Utan Kayu Kalibaru Timur s.d Kali

Sunter

D Usaha Perkotaan 3. Sistem Aliran

Cakung Drain

Sungai Cakung Hulu sungai di Jakarta s.d Cakung Drain (Pintu air)

D Usaha Perkotaan Sungai Buaran Hulu sungai di Jakarta s.d

Cakung Drain

D Usaha Perkotaan

Sungai Jati

Kramat

Hulu sungai di Jakarta s.d S. Buaran

D Usaha Perkotaan Cakung Drain Hulu Cakung Drain s.d

muara

D Usaha Perkotaan Sungai Marunda Hulu sungai di Jakarta s.d

muara

D Usaha Perkotaan Kali Blencong Hulu sungai di Jakarta s.d

Sungai Marunda

D Usaha Perkotaan IV Situ, Rawa/Empang,

Danau di DKI Jakarta

Situ-situ di wilayah DKI Jakarta

C Perikanan

(7)

4.2 Luas Wilayah, Jumlah, Laju Pertumbuhan, dan Kepadatan Penduduk di Wilayah DKI Jakarta

Jumlah penduduk ke 5 wilayah DKI Jakarta (tanpa penduduk Kab. Kep. Seribu) tahun 2006 tercatat sebanyak 7.501.734 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 0,003 dan luas wilayah sebesar 64.942,56 ha (tidak termasuk Kab. Kep. Seribu). Klasifikasi kepadatan penduduk menurut Perda DKI Jakarta No. 6 tahun 1999 terbagi menjadi 5 yaitu kepadatan rendah sampai dengan tinggi seperti tercantum pada Tabel 120, untuk rata-rata kepadatan penduduk di wilayah DKI Jakarta termasuk klasifikasi kepadatan menengah yaitu sebesar 115,51 jiwa/ha. Perhitungan laju pertumbuhan penduduk dari jumlah penduduk selama 5 tahun terakhir (tahun 2002-2006) dan kepadatan penduduk per-kecamatan dapat dilihat pada Tabel 9, 10 dan 11 serta Gambar 12.

Tabel 9 Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk di Wilayah DKI Jakarta Tahun 2002-2006

Tahun Jumlah Penduduk DKI Jakarta Laju pertumbuhan penduduk

2002 7.419.371 2003 7.442.210 2004 7.460.855 2005 7.463.504 2006 7.501.734 0,003 Tabel 10 Klasifikasi Kepadatan Penduduk

Klasifikasi Kepadatan Penduduk Jenis Kepadatan

< 50 jiwa/ha rendah

51-100 jiwa/ha menengah rendah

101-300 jiwa/ha menengah

301-500 jiwa/ha menengah tinggi

> 500 jiwa/ha tinggi

Sumber : Perda DKI Jakarta No. 6 tahun 1999

Tabel 11 Luas Wilayah, Jumlah dan Kepadatan Penduduk Per-Wilayah DKI Jakarta

No Wilayah Luas Area (ha) per

Wilayah 2006 Jumlah Penduduk 2006 Kepadatan Penduduk jiwa/ha Tingkat Kepadatan 1 Jakarta Selatan 14.573,00 1.734.674 119,03 menengah

2 Jakarta Barat 12.819,00 1.565.947 122,16 menengah 3 Jakarta Pusat 4.820,00 878.918 182,35 menengah 4 Jakarta Timur 18.775,00 2.141.228 114,05 menengah 5 Jakarta Utara 13.955,56 1.180.967 84,62 menengah rendah

DKI Jakarta *) 64.942,56 7.501.734 115,51 menengah *) Tidak Termasuk Kab. Kep Seribu

(8)

119,03 122,16 182,35 114,05 84,62 -20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00 140,00 160,00 180,00 200,00 K epa d a ta n P enduduk ( ji w a /ha )

Jakarta Selatan Jakarta Barat Jakarta Pusat Jakarta Timur Jakarta Utara

KEPADATAN PENDUDUK DKI JAKARTA

Gambar 12 Kepadatan Penduduk Per Kecamatan diwilayah DKI Jakarta Wilayah DKI Jakarta yang memiliki kepadatan rendah adalah wilayah Jakarta Utara sebesar 84,62 jiwa/ha, wilayah tersebut dilihat dari kepadatan penduduk masuk tingkat kepadatan menengah rendah merupakan wilayah yang potensial untuk dijadikan daerah RTH jika masih memiliki luasan daerah terbuka.

4.2.1 Luas Wilayah, Jumlah, Laju Pertumbuhan, dan Kepadatan Penduduk di Wilayah Jakarta Utara

Jumlah penduduk Wilayah Jakarta Utara tahun 2006 tercatat sebanyak 1.180.967 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 0,001 dan luas wilayah sebesar 13.955,56 ha. Klasifikasi kepadatan penduduk menurut Perda DKI Jakarta No. 6 tahun 1999 terbagi menjadi 5 yaitu kepadatan rendah sampai dengan tinggi seperti tercantum pada Tabel 10 terdahulu, untuk rata-rata kepadatan penduduk di Wilayah Jakarta Utara termasuk klasifikasi kepadatan menengah rendah yaitu sebesar 84,62 jiwa/ha. Perhitungan laju pertumbuhan penduduk dari jumlah penduduk selama 5 tahun terakhir (tahun 2002-2006) dan kepadatan penduduk per-kecamatan dapat dilihat pada Tabel 12 dan 13 serta Gambar 13.

Tabel 12 Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk di Wilayah Jakarta Utara Tahun 2002-2006

Tahun Jumlah Penduduk Jakarta Utara Laju pertumbuhan penduduk

2002 1.177.303 2003 1.179.324 2004 1.182.749 2005 1.173.935 2006 1.180.967 0,001

(9)

Tabel 13 Luas Wilayah, Jumlah dan Kepadatan Penduduk Per-Kecamatan di Wilayah Jakarta Utara

No Kecamatan Luas Area (ha) per Kecamatan 2006 Jumlah Penduduk 2006 Kepadatan Penduduk jiwa/ha Tingkat Kepadatan

1 Penjaringan 3.548,70 178.026 50,17 menengah rendah 2 Pademangan 991,87 121.805 122,80 menengah 3 Tanjung Priok 2.512,55 312.768 124,48 menengah 4 Koja 1.320,33 223.166 169,02 menengah 5 Kelapa Gading 1.612,15 106.981 66,36 menengah rendah 6 Cilincing 3.969,96 238.221 60,01 menengah rendah

Jakarta Utara 13.955,56 1.180.967 84,62 menengah rendah

50,17 122,80 124,48 169,02 66,36 60,01 -20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00 140,00 160,00 180,00 K epa dat a n P enduduk ( ji w a/ ha ) Penjari ngan Padema ngan Tanjun g Priok Koja Kelapa Gadin g Cilincin g

KEPADATAN PENDUDUK JAKARTA UTARA

Gambar 13 Kepadatan Penduduk Per Kecamatan di Wilayah Jakarta Utara Daerah yang memiliki kepadatan rendah adalah kecamatan Penjaringan sebesar 50,17 jiwa/ha, kecamatan Cilincing sebesar 60,01 jiwa/ha dan Kecamatan Kelapa Gading sebesar 66,36 jiwa/ha. Ketiga kecamatan tersebut dilihat dari kepadatan penduduk masuk tingkat kepadatan menengah rendah merupakan daerah yang potensial untuk dijadikan daerah RTH jika masih memiliki luasan daerah terbuka.

4.2.2 Luas Wilayah, Jumlah, Laju Pertumbuhan, dan Kepadatan Penduduk di Wilayah Jakarta Pusat

Jumlah penduduk Wilayah Jakarta Pusat tahun 2006 tercatat sebanyak 878.918 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 0,0017 dan luas wilayah sebesar 4.820 ha. Klasifikasi kepadatan penduduk menurut Perda DKI Jakarta No. 6 tahun 1999 terbagi menjadi 5 yaitu kepadatan rendah sampai dengan tinggi seperti tercantum pada Tabel 10 terdahulu, untuk rata-rata kepadatan penduduk di Wilayah Jakarta Pusat termasuk klasifikasi kepadatan menengah yaitu sebesar

(10)

182,35 jiwa/ha. Perhitungan laju pertumbuhan penduduk dari jumlah penduduk selama 6 tahun terakhir (tahun 2001-2006) dan kepadatan penduduk per-kecamatan dapat dilihat pada Tabel 14 dan 15 serta Gambar 14.

Tabel 14 Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk di Wilayah Jakarta Pusat Tahun 2001-2006

Tahun Jumlah Penduduk Jakarta Pusat Laju pertumbuhan penduduk

2001 871.675 2002 903.492 2003 897.789 2004 893.195 2005 861.531 2006 878.918 0,0017

Tabel 15 Luas Wilayah, Jumlah dan Kepadatan Penduduk Per-Kecamatan di Wilayah Jakarta Pusat

No Kecamatan Luas Area (ha) per

Kecamatan 2006 Jumlah Penduduk 2006 Kepadatan Penduduk jiwa/ha Tingkat Kepadatan 1 Tanah Abang 931,00 121.725 130,75 menengah

2 Menteng 653,00 78.155 119,69 menengah 3 Senen 422,00 100.430 237,99 menengah 4 Johar Baru 238,00 107.701 452,53 menengah tinggi 5 Cempaka Putih 469,00 78.109 166,54 menengah 6 Kemayoran 725,00 194.518 268,30 menengah 7 Sawah Besar 622,00 112.420 180,74 menengah 8 Gambir 760,00 85.860 112,97 menengah Jakarta Pusat 4.820,00 878.918 182,35 menengah

130,75 119,69 237,99 452,53 166,54 268,30 180,74 112,97 -50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 300,00 350,00 400,00 450,00 500,00 K ep a d a ta n P en dud uk ( ji w a /h a ) Tana h Aba ng Men teng Senen Joha r Bar u Cem paka Puti h Kem ayor an Sawa h Besa r Gamb ir KEPADATAN PENDUDUK JAKARTA PUSAT

Gambar 14 Kepadatan Penduduk Per Kecamatan di Wilayah Jakarta Pusat Wilayah Jakarta Pusat tidak memiliki daerah yang memiliki kepadatan rendah, hampir seluruh wilayah atau kecamatan tingkat kepadatan penduduknya

(11)

menengah sampai menengah tinggi sehingga wilayah tersebut tidak memenuhi syarat sebagai daerah potensial untuk dijadikan RTH.

4.2.3 Luas Wilayah, Jumlah, Laju Pertumbuhan, dan Kepadatan Penduduk di Wilayah Jakarta Barat

Jumlah penduduk Wilayah Jakarta Barat tahun 2006 tercatat sebanyak 1.565.947 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 0,0002 dan luas wilayah sebesar 12.819 ha. Klasifikasi kepadatan penduduk menurut Perda DKI Jakarta No. 6 tahun 1999 terbagi menjadi 5 yaitu kepadatan rendah sampai dengan tinggi seperti tercantum pada Tabel 10 terdahulu, untuk rata-rata kepadatan penduduk di Wilayah Jakarta Barat termasuk klasifikasi kepadatan menengah yaitu sebesar 122,16 jiwa/ha. Perhitungan laju pertumbuhan penduduk dari jumlah penduduk selama 6 tahun terakhir (tahun 2001-2006) dan kepadatan penduduk per-kecamatan dapat dilihat pada Tabel 16 dan 17 serta Gambar 15.

Tabel 16 Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk di Wilayah Jakarta Barat Tahun 2001-2006

Tahun Jumlah Penduduk Jakarta Barat Laju pertumbuhan penduduk 2001 1.564.406 2002 1.569.269 2003 1.569.028 2004 1.573.619 2005 1.563.563 2006 1.565.947 0,0002

Tabel 17 Luas Wilayah, Jumlah dan Kepadatan Penduduk Per-Kecamatan di Wilayah Jakarta Barat

No Kecamatan Luas Area (ha) per

Kecamatan 2006 Jumlah Penduduk 2006 Kepadatan Penduduk jiwa/ha Tingkat Kepadatan

1 Kembangan 2.419,00 141.095 58,33 menengah rendah 2 Kebun Jeruk 1.792,00 200.236 111,74 menengah 3 Palmerah 755,00 190.060 251,74 menengah 4 Grogol Petamburan 1.130,00 218.204 193,10 menengah 5 Tambora 541,00 265.851 491,41 menengah tinggi 6 Taman Sari 433,00 154.491 356,79 menengah tinggi 7 Cengkareng 3.010,00 229.601 76,28 menengah rendah 8 Kalideres 2.739,00 166.409 60,76 menengah rendah

(12)

58,33 111,74 251,74 193,10 491,41 356,79 76,28 60,76 -50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 300,00 350,00 400,00 450,00 500,00 K epadat an P end udu k (jiw a /h a ) Kem bang an Keb un J eruk Palm erah Gro gol P etam bura n Tam bora Tam an S ari Ceng kare ng Kal ider es

KEPADATAN PENDUDUK JAKARTA B ARAT

Gambar 15 Kepadatan Penduduk Per Kecamatan di Wilayah Jakarta Barat Daerah yang memiliki kepadatan rendah ada 3 kecamatan yaitu kecamatan Kembangan sebesar 58,33 jiwa/ha, kecamatan Kalideres sebesar 60,76 jiwa/ha dan Kecamatan Cengkareng sebesar 76,28 jiwa/ha. Ketiga kecamatan tersebut dilihat dari kepadatan penduduk masuk tingkat kepadatan menengah rendah merupakan daerah yang potensial untuk dijadikan daerah RTH jika masih memiliki luasan daerah terbuka.

4.2.4 Luas Wilayah, Jumlah, Laju Pertumbuhan, dan Kepadatan Penduduk di Wilayah Jakarta Selatan

Jumlah penduduk Wilayah Jakarta Selatan tahun 2006 tercatat sebanyak 1.734.674 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 0,006 dan luas wilayah sebesar 14.573 ha. Klasifikasi kepadatan penduduk menurut Perda DKI Jakarta No. 6 tahun 1999 terbagi menjadi 5 yaitu kepadatan rendah sampai dengan tinggi seperti tercantum pada Tabel 10 terdahulu, untuk rata-rata kepadatan penduduk di Wilayah Jakarta Selatan termasuk klasifikasi kepadatan menengah yaitu sebesar 119,03 jiwa/ha. Perhitungan laju pertumbuhan penduduk dari jumlah penduduk selama 6 tahun terakhir (tahun 2001-2006) dan kepadatan penduduk per-kecamatan dapat dilihat pada Tabel 18 dan 19 serta Gambar 16.

Tabel 18 Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk di Wilayah Jakarta Selatan Tahun 2001-2006

Tahun Jumlah Penduduk Jakarta Selatan Laju pertumbuhan penduduk

2001 1.685.387 2002 1.686.208 2003 1.701.376 2004 1.707.767 2005 1.745.195 2006 1.734.674 0,006

(13)

Tabel 19 Luas Wilayah, Jumlah dan Kepadatan Penduduk Per-Kecamatan di Wilayah Jakarta Selatan

No Kecamatan Luas Area (ha) per Kecamatan 2006 Jumlah Penduduk 2006 Kepadatan Penduduk jiwa/ha Tingkat Kepadatan 1 Jagakarsa 2.501,00 222.004 88,77 menengah rendah 2 Pasar Minggu 2.190,00 249.224 113,80 menengah 3 Cilandak 1.820,00 153.232 84,19 menengah rendah 4 Pesanggrahan 1.347,00 154.638 114,80 menengah 5 Kebayoran Lama 1.932,00 226.927 117,46 menengah 6 Kebayoran Baru 1.291,00 144.085 111,61 menengah 7 Mampang Prapatan 773,00 103.739 134,20 menengah 8 Pancoran 853,00 122.247 143,31 menengah 9 Tebet 905,00 238.990 264,08 menengah 10 Setia Budi 961,00 119.588 124,44 menengah Jakarta Selatan 14.573,00 1.734.674 119,03 menengah

88,77113,8084,19 114,80117,46111,61134,20 143,31 264,08 124,44 -50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 300,00 K epa da ta n P en d ud u k (ji w a /h a ) Jaga kars a Pasa r M ingg u Cilan dak Pesa nggr ahan Keba yora n Lam a Keba yora n Bar u Mam pang Pra pata n Panc oran Tebet Setia Bud i

KEPADATAN PENDUDUK JAKARTA SELATAN

Gambar 16 Kepadatan Penduduk Per Kecamatan di Wilayah Jakarta Selatan Daerah yang memiliki kepadatan rendah ada 2 kecamatan yaitu kecamatan Cilandak sebesar 84,19 jiwa/ha dan Kecamatan Jagakarsa sebesar 88,77 jiwa/ha. Kedua kecamatan tersebut dilihat dari kepadatan penduduk masuk tingkat kepadatan menengah rendah merupakan daerah yang potensial untuk dijadikan daerah RTH jika masih memiliki luasan daerah terbuka.

4.2.5 Luas Wilayah, Jumlah, Laju Pertumbuhan, dan Kepadatan Penduduk di Wilayah Jakarta Timur

Jumlah penduduk Wilayah Jakarta Timur tahun 2006 tercatat sebanyak 2.141.228 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 0,0075 dan luas wilayah sebesar 18.775 ha. Klasifikasi kepadatan penduduk menurut Perda DKI Jakarta No. 6 tahun 1999 terbagi menjadi 5 yaitu kepadatan rendah sampai dengan tinggi seperti tercantum pada Tabel 10 terdahulu, untuk rata-rata kepadatan penduduk di Wilayah Jakarta Timur termasuk klasifikasi kepadatan menengah yaitu sebesar

(14)

114,05 jiwa/ha. Perhitungan laju pertumbuhan penduduk dari jumlah penduduk selama 6 tahun terakhir (tahun 2001-2006) dan kepadatan penduduk per-kecamatan dapat dilihat pada Tabel 20 dan 21 serta Gambar 17.

Tabel 20 Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk di Wilayah Jakarta Timur Tahun 2001-2006

Tahun Jumlah Penduduk Jakarta Timur Laju pertumbuhan penduduk

2001 2.062.787 2002 2.083.099 2003 2.094.693 2004 2.103.525 2005 2.119.280 2006 2.141.228 0,0075

Tabel 21 Luas Wilayah, Jumlah dan Kepadatan Penduduk Per-Kecamatan di Wilayah Jakarta Timur

No Kecamatan Luas Area (ha) per Kecamatan 2006 Jumlah Penduduk 2006 Kepadatan Penduduk jiwa/ha Tingkat Kepadatan

1 Pasar Rebo 1.294,00 158.147 122,22 menengah

2 Ciracas 1.608,00 200.806 124,88 menengah

3 Cipayung 2.736,00 122.151 44,65 rendah

4 Makasar 2.166,00 177.158 81,79 menengah rendah

5 Kramat Jati 1.334,00 204.178 153,06 menengah

6 Jatinegara 1.064,00 263.706 247,84 menengah

7 Duren Sawit 2.280,00 317.862 139,41 menengah

8 Cakung 4.247,00 224.001 52,74 menengah rendah

9 Pulo Gadung 1.561,00 279.519 179,06 menengah

10 Matraman 485,00 193.700 399,38 menengah tinggi

Jakarta Timur 18.775,00 2.141.228 114,05 menengah

122,22 124,88 44,65 81,79 153,06 247,84 139,41 52,74 179,06 399,38 -50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 300,00 350,00 400,00 K epa da ta n P enduduk ( ji w a /h a ) Pasa r Reb o Cira cas Cipa yung Mak asar Kram at Ja ti Jatin egar a Dure n Sawi t Caku ng Pulo Gadu ng Matra man KEPADATAN PENDUDUK JAKARTA TIMUR

(15)

Daerah yang memiliki kepadatan rendah ada 3 kecamatan yaitu kecamatan Cipayung sebesar 44,65 jiwa/ha, kecamatan Cakung sebesar 52,74 jiwa/ha dan Kecamatan Makasar sebesar 81,79 jiwa/ha. Ketiga kecamatan tersebut dilihat dari kepadatan penduduk masuk tingkat kepadatan rendah dan menengah rendah merupakan daerah yang potensial untuk dijadikan daerah RTH jika masih memiliki luasan daerah terbuka.

4.3 Jumlah dan Laju Pemakaian PAM di Wilayah DKI Jakarta

Menurut data PAM Jaya pada tahun 2006, PAM DKI Jakarta memiliki instalasi sebanyak 11 unit yaitu : Pejompongan I, Pejompongan II, Cilandak, Pulo Gadung, Buaran, MP. Taman Kota, MA. Ciburial, P. Cengkareng, DW. Rawabambu, Cisadane (DCR-4) dan Cisadane (DCR-5). Kapasitas Produksi PAM DKI Jakarta adalah sebanyak 534,98 juta m3. Jumlah pemakaian PAM untuk rumah tangga diwilayah DKI Jakarta untuk tahun 2006 menurut data yang dikeluarkan oleh PAM Jaya adalah 163.554.874 m3 dengan laju pemakaian PAM sebesar 0,0034 (Tabel 22).

Tabel 22 Jumlah dan Laju Pemakaian PAM untuk Rumah Tangga di Wilayah DKI Jakarta

Tahun Volume PAM untuk Rumah Tangga (m3) Laju pemakaian PAM/tahun

DKI Jakarta 2002 161.354.276 2003 178.627.016 2004 173.378.610 2005 167.096.117 2006 163.554.874 0,0034

4.3.1 Jumlah dan Laju Pemakaian PAM di Wilayah Jakarta Utara

Jumlah pemakaian PAM untuk rumah tangga di Wilayah Jakarta Utara untuk tahun 2006 menurut data yang dikeluarkan oleh PAM Jaya adalah 72.969.734 m3 dengan laju pemakaian PAM sebesar -0,0031 (Tabel 23).

Tabel 23 Jumlah dan Laju Pemakaian PAM untuk Rumah Tangga di Wilayah Jakarta Utara

Tahun Volume PAM untuk Rumah Tangga (m3) Laju pemakaian PAM/tahun

Jakarta Utara 2002 73.895.603 2003 82.507.597 2004 81.052.617 2005 76.081.256 2006 72.969.734 -0,0031

(16)

4.3.2 Jumlah dan Laju Pemakaian PAM di Wilayah Jakarta Pusat

Jumlah pemakaian PAM untuk rumah tangga di Wilayah Jakarta Pusat untuk tahun 2006 menurut data yang dikeluarkan oleh PAM Jaya adalah 30.588.614 m3 dengan laju pemakaian PAM sebesar -0,0375 (Tabel 24).

Tabel 24 Jumlah dan Laju Pemakaian PAM untuk Rumah Tangga di Wilayah Jakarta Pusat

Tahun Volume PAM untuk Rumah Tangga (m3) Laju pemakaian PAM/tahun Jakarta Pusat 2002 35.641.743 2003 36.620.970 2004 34.522.815 2005 32.900.821 2006 30.588.614 -0,0375

4.3.3 Jumlah dan Laju Pemakaian PAM di Wilayah Jakarta Barat

Jumlah pemakaian PAM untuk rumah tangga di Wilayah Jakarta Barat untuk tahun 2006 menurut data yang dikeluarkan oleh PAM Jaya adalah 31.449.849 m3 dengan laju pemakaian PAM sebesar 0,0475 (Tabel 25).

Tabel 25 Jumlah dan Laju Pemakaian PAM untuk Rumah Tangga di Wilayah Jakarta Barat

Tahun Volume PAM untuk Rumah Tangga (m3) Laju pemakaian PAM/tahun

Jakarta Barat 2002 26.123.975 2003 28.898.142 2004 28.761.832 2005 30.477.440 2006 31.449.849 0,0475

4.3.4 Jumlah dan Laju Pemakaian PAM di Wilayah Jakarta Selatan

Jumlah pemakaian PAM untuk rumah tangga di Wilayah Jakarta Selatan untuk tahun 2006 menurut data yang dikeluarkan oleh PAM Jaya adalah 9.195.447 m3 dengan laju pemakaian PAM sebesar 0,0777 (Tabel 26).

Tabel 26 Jumlah dan Laju Pemakaian PAM untuk Rumah Tangga di Wilayah Jakarta Selatan

Tahun Volume PAM untuk Rumah Tangga (m3) Laju pemakaian PAM/tahun

Jakarta Selatan 2002 6.817.032 2003 7.728.482 2004 6.822.586 2005 7.339.702 2006 9.195.447 0,0777

(17)

4.3.5 Jumlah dan Laju Pemakaian PAM di Wilayah Jakarta Timur

Jumlah pemakaian PAM untuk rumah tangga di Wilayah Jakarta Timur untuk tahun 2006 menurut data yang dikeluarkan oleh PAM Jaya adalah 19.351.230 m3 dengan laju pemakaian PAM sebesar 0,0062 (Tabel 27).

Tabel 27 Jumlah dan Laju Pemakaian PAM untuk Rumah Tangga di Wilayah Jakarta Timur

Tahun Volume PAM untuk Rumah Tangga (m3) Laju pemakaian PAM/tahun Jakarta Timur 2002 18.875.923 2003 22.871.825 2004 22.218.760 2005 20.296.898 2006 19.351.230 0,0062

4.4 Data Curah Hujan di Wilayah DKI Jakarta

Berdasarkan data yang diambil dari tahun 1997 – 2006 pada 5 lokasi BMG yang mewakili 5 wilayah DKI yaitu di lokasi Stasiun Penakar Hujan Ciledug, Halim Perdana Kusuma, Tanjung Priok, Jakarta/Kemayoran dan Cengkareng diperoleh curah hujan rata-rata pertahun adalah sebesar 1.812,6 mm/tahun (Tabel 28).

Tabel 28 Curah Hujan dan Curah Hujan Rata-rata Pertahun di Wilayah DKI Jakarta

No Wilayah Rata-rata Curah Hujan

(mm/tahun) 1 Jakarta Selatan 2.264,1 2 Jakarta Barat 1.485,5 3 Jakarta Pusat 1.684,9 4 Jakarta Timur 2.070,6 5 Jakarta Utara 1.558,0 DKI Jakarta 1.812,6

4.4.1 Data Curah Hujan di Wilayah Jakarta Utara

Data curah hujan bulanan yang dikeluarkan oleh kantor BMG pada stasiun pengamatan Meteorologi Maritim Tanjung Priok selama 10 tahunan (tahun 1997-2006) diperoleh data curah hujan rata-rata pertahun adalah sebesar 1.558,0 mm/tahun (Tabel 29).

(18)

Tabel 29 Curah Hujan dan Curah Hujan Rata-rata Pertahun di Wilayah Jakarta Utara

Tahun Curah Hujan (mm/tahun) Rata-rata Curah Hujan Jakarta Utara

(mm/tahun) 1997 1.199,4 1998 1.721,2 1999 1.507,1 2000 1.424,0 2001 1.898,6 2002 1.671,6 2003 1.414,5 2004 1.654,4 2005 1.708,1 2006 1.381,4 1.558,0

4.4.2 Data Curah Hujan di Wilayah Jakarta Pusat

Data curah hujan bulanan yang dikeluarkan oleh kantor BMG pada stasiun pengamatan Meteorologi 745 Jakarta selama 10 tahunan (tahun 1997-2006) diperoleh data curah hujan rata-rata pertahun adalah sebesar 1.684,9 mm/tahun (Tabel 30).

Tabel 30 Curah Hujan dan Curah Hujan Rata-rata Pertahun di Wilayah Jakarta Pusat

Tahun Curah Hujan (mm/tahun) Rata-rata Curah Hujan Jakarta Pusat (mm/tahun) 1997 594,6 1998 2.107,9 1999 1.780,4 2000 1.559,0 2001 2.029,5 2002 1.341,9 2003 1.882,5 2004 1.750,0 2005 2.189,0 2006 1.614,1 1.684,9

4.4.3 Data Curah Hujan di Wilayah Jakarta Barat

Data curah hujan bulanan yang dikeluarkan oleh kantor BMG pada stasiun pengamatan Meteorologi Cengkareng selama 10 tahunan (tahun 1997-2006) diperoleh data curah hujan rata-rata pertahun adalah sebesar 1.485,5 mm/tahun (Tabel 31).

(19)

Tabel 31 Curah Hujan dan Curah Hujan Rata-rata Pertahun di Wilayah Jakarta Barat

Tahun Curah Hujan (mm/tahun) Rata-rata Curah Hujan Jakarta Barat

(mm/tahun) 1997 1.075,7 1998 1.664,2 1999 1.471,8 2000 1.573,0 2001 1.435,5 2002 1.964,9 2003 930,4 2004 1.408,8 2005 2.148,6 2006 1.182,2 1.485,5

4.4.4 Data Curah Hujan di Wilayah Jakarta Selatan

Data curah hujan bulanan yang dikeluarkan oleh kantor BMG pada stasiun pengamatan Klimat Ciledug selama 10 tahunan (tahun 1997-2006) diperoleh data curah hujan rata-rata pertahun adalah sebesar 2.264,1 mm/tahun (Tabel 32). Tabel 32 Curah Hujan dan Curah Hujan Rata-rata Pertahun di Wilayah Jakarta

Selatan

Tahun Curah Hujan (mm/tahun) Rata-rata Curah Hujan Jakarta Selatan

(mm/tahun) 1997 1.688,6 1998 2.663,8 1999 2.518,6 2000 2.035,0 2001 2.185,0 2002 2.599,7 2003 2.162,0 2004 2.489,6 2005 2.485,6 2006 1.813,4 2.264,1

4.4.5 Data Curah Hujan di Wilayah Jakarta Timur

Data curah hujan bulanan yang dikeluarkan oleh kantor BMG pada stasiun pengamatan Meteorologi Halim Perdanakusuma selama 10 tahunan (tahun 1997-2006) diperoleh data curah hujan rata-rata pertahun adalah sebesar 2.070,6 mm/tahun (Tabel 33).

(20)

Tabel 33 Curah Hujan dan Curah Hujan Rata-rata Pertahun di Wilayah Jakarta Timur

Tahun Curah Hujan

(mm/tahun)

Rata-rata Curah Hujan Jakarta Timur (mm/tahun) 1997 1.253,2 1998 2.346,6 1999 1.930,2 2000 1.905,3 2001 2.595,6 2002 2.528,8 2003 1.803,0 2004 2.193,5 2005 2.184,0 2006 1.966,0 2.070,6

4.5 Ruang Terbuka Hijau DKI Jakarta

Ruang terbuka hijau (RTH) adalah bagian dari Ruang Terbuka Kota yang didominasi oleh tumbuhan dan tanaman (vegetasi) baik secara alami maupun sengaja ditanami. RTH di wilayah DKI Jakarta terdiri dari RTH Kehutanan, RTH Pertamanan dan Pemakaman, RTH Olahraga dan Pemuda dan RTH Pertanian. Luas RTH di kelima wilayah DKI Jakarta (tidak termasuk RTH Kepulauan Seribu) berdasarkan data tahun 2009 adalah sebesar 5.892,2779 ha atau 9,07% luas kelima wilayah DKI Jakarta (Tabel 34).

Tabel 34 Ruang Terbuka Hijau DKI Jakarta

No Jenis RTH Luas RTH (ha) Jumlah RTH Persentase

(%) I RTH Kehutanan 965,9350 1,49 1 Hutan Kota 638,2350 2 Kawasan Hutan 327,7000 II RTH Pertamanan & Pemakaman 2.627,1426 4,05 1 Taman Kota 236,9029 2 Jalur Hijau Jalan 568,1242 3 Taman Bangunan Umum 369,0347 4 Tepian Air 57,1385 5 Taman Rekreasi 872,3170 6 Pemakaman 523,6253 III RTH Olahraga 67,9239 0,10

Lapangan Olah Raga 67,9239

IV RTH Pertanian 2.231,2763 3,44

Sawah Irigasi 1.149,0000 Sawah Tadah Hujan 31,0000 Pertanian Darat Tegalan 949,0000 Kebun Bibit 102,2763

Jumlah DKI Jakarta 5.892,2779 9,07 Sumber : Olahan data Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta, Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI

(21)

4.5.1 Ruang Terbuka Hijau Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta 1. RTH Dinas Kelautan dan Pertanian Bidang Kehutanan DKI Jakarta

Berdasarkan data Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta (dulu Dinas Kehutanan dan Pertanian DKI Jakarta) pada tahun 2009 RTH hijau binaan berupa hutan kota terbagi menjadi tiga klasifikasi berdasarkan statusnya yaitu : hutan kota di tanah milik Pemda DKI Jakarta sebesar 202,68 ha (Tabel 35), hutan kota dibawah pengawasan BUMD sebesar 23,39 ha (Tabel 36) dan tanah-tanah bukan milik Pemda DKI Jakarta tetapi dijadikan sebagai hutan kota sebesar 409,165 ha (Tabel 37). Kawasan Hutan di kelima wilayah DKI Jakarta (Jakarta Timur, Barat, Utara, Selatan dan Pusat) sebesar 327,70 ha (Tabel 38). Luas Hutan Kota dan Kawasan Hutan adalah 965,935 ha atau 1,49% luas kelima wilayah DKI Jakarta (Tabel 39). Peta Sebaran hutan kota di wilayah DKI Jakarta tertera pada Gambar 18.

Tabel 35 Hutan Kota di Tanah Milik Pemda DKI Jakarta

No Hutan Kota Milik Pemda

DKI Jakarta Luas (ha) Status Hukum Kepemilikan

1 Waduk/Danau Sunter 8,2 SK Gub No 317/1999 tgl 18 Feb 1999 Distanhut Provinsi DKI Jakarta

2 Srengseng 15 SK Gub No 202/1995 tgl 24 Feb 1995 Distanhut Provinsi DKI Jakarta

3 Situ Rawa Dongkal 3,28 SK Gub No 207/2005 Distanhut Provinsi DKI Jakarta

4 Waduk Bea dan Cukai Kramat

Jati

2,3 Pemda Provinsi DKI Jakarta

5 Kelurahan Pondok Kelapa 6 Dinas Pertamanan Provinsi DKI

Jakarta

6 Viaduct Cawang (Klender) 4 Dinas Pertamanan Provinsi DKI

Jakarta

7 IPAK Cakung 12 Dinas Kebersihan DKI

8 Hutan Kota Munjul 2,11 DKP Prov DKI Jakarta dibebaskan thn

2009

DKP Prov DKI Jakarta

9 Blok P Walikota Jakarta Selatan 1,64 SK Gub No. 869/2004 serta Instruksi

Gub No233/1999 tgl 30 Sept 1999

Sudintahut Jakarta Selatan

10 GOR Ragunan 4 Dinas Pemuda dan Olahraga

Prov DKI Jakarta 11 Kelurahan Srengseng Sawah

Kec Jagakarsa

0,6 Pemda DKI Jakarta

12 Kelurahan Cipedak Kec Jagakarsa

0,35 Pemda DKI Jakarta

13 Kebun Binatang Ragunan 140 Taman Margasatwa Ragunan

14 Hutan Kota Pondok Labu 2,02 DKP Prov DKI Jakarta

15 Hutan Kota Jagakarsa 1,18 DKP Prov DKI Jakarta dibebaskan thn

2009

DKP Prov DKI Jakarta

Jumlah 202,68

(22)

Tabel 36 Hutan Kota Dibawah Pengawasan BUMD DKI Jakarta

No Hutan Kota Dibawah

Pengawasan BUMD Luas (ha) Status Hukum Kepemilikan

1 Waduk Pluit 6 PT Jakarta Propertindo BUMD)

2 Kanal Banjir Barat 2,49 SK Gub No 197/2005 PT Jakarta Propertindo BUMD)

3 Kawasan PT Astra Honda Motor

4 PT Jakarta Propertindo BUMD)

4 PT JIEP Pulogadung 8,9 SK Gub No 870/2004 serta Surat Direksi Teknik PT JIEP No.997 tgl 23 April 2003

PT JIEP (BUMD)

5 Kali Karang (Seratus Kota) 2 Pengelola TIJA

Jumlah 23,39

Sumber : Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta Bidang Kehutanan

(Sumber : Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta tahun 2009)

Gambar 18 Peta Sebaran Hutan Kota di Wilayah DKI Jakarta

1. HK. Srengseng 3. HK. UI 14. HK. St RW G. Arboretum Cibubur 2. HK. Waduk S t 6. HK. Kemayoran 13. HK I ti l l 8. HK. PT. JEEP 4. HK. Bl k P 10. HK. P ti d 11. HK. B. Nusantara A. HK. Manggala WB B. HK. Ragunan C. HK. P. Indah D. HK. K. ISTN E. HK. Musium Purna Bhakti 7. HK. FO Kp.Rambutan H. HK. Waduk Pluit 10. HK. Buperta Cibubur F. HK. Gd. Pemuda I. HK. Munjul 5. HK. H li 7. HK. Kopasus 9. HK. TNI Cilangkap 12. HK. Kanal B ji B t J. HK. Pd. Labu

(23)

Tabel 37 Hutan Kota Di Tanah Bukan Milik Pemda DKI Jakarta

No Hutan Kota Tanah Bukan

Milik Pemda Luas (ha) Status Hukum Kepemilikan

1 Manggala Wanabhakti 4,3 Dep Kehutanan RI

2 Gelora Bung Karno 4,8 Surat Direksi Pelaksana Gelora Bung Karno No. B 196/KADIR/VI/2002

Sekretariat Negara RI

3 Masjid Istiqlal 1,08 SK Gub No 198/2005 Pengelola Masjid Istiqlal

4 Yayasan Said Naum 1,2 Yayasan Said Naum

5 Cempaka Mas 3 Yayasan Cempaka Mas

6 Kawasan Berikat Nusantara Marunda

1,59 SK Gub No 196/2005 serta surat Direksi PT KBN No.

055/DIRUT/IV/2003 tgl 11 April 2003

Kawasan Berikat Nusantara Marunda

7 Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Marunda

3

8 Gudang Peluru Marinir 65 TNI AL

9 Kemayoran 4,6 SK Gub No 339/2002 tgl 19 Feb 2002 Departemen PU

10 Sungai Bambu 3

11 Rawa Buaya 1,09 DKP Prov DKI Jakarta dibebaskan thn 2009

12 Gedung Pemuda Cibubur 10 Pusat Pemberdayaan Pemuda dan

Olahraga Nasional 13 Bumi Perkemahan Cibubur 27,32 SK Gub No 872/2004 serta Surat

Kwarnas No.328/00-A tgl 11 Juni 2003 Kwarnas

14 Komplek Kopasus Cijantung 1,75 SK Gub No 868/2004 serta Surat Danjen Kopasus No.B/239/IV/2003

Kopasus

15 Mabes TNI Cilangkap 14,43 SK Gub No 871/2004 serta Surat Dan Detasemen Markas No.B/256/IV/2003 tgl 3 April 2003

Mabes TNI

16 Komplek Lanud Halim Perdana Kusuma

3,5 SK Gub No 338/2002 tgl 18 Feb 2002 TNI AU

17 Fly Over Kampung Rambutan 3 PT Jasa Marga

18 Museum Purna Bakti TNI 3 TMII

19 RW 008 Kel Kelapa Dua Wetan Kec Ciracas

8 RW 08 Kel Kelapa Dua Wetan

Kec Ciracas

20 Kawasan Mabad Kalisari 1 TNI AD

21 Kawasan Pulomas 3

22 Kelurahan Kebon Pala (Tol Kec Kr Jati)

5,85 PT Jasa Marga

23 Kawasan BPLIP Pulogadung 3

24 Arboretum Cibubur 25

25 Kampus Universitas Indonesia 55,4 SK Gub No. 3487/1999 tgl 14 Juli 1999

Universitas Indonesia

26 Pondok Indah 3,9 Pengelola Perumahan Pondok

Indah 27 Kampus ISTN 11,1 Surat Rektorium ISTN

No.538/03.1-A/2003 tgl 4 Juli 2003

Yayasan Perguruan Cikini

28 Kali Pesanggrahan 10 Penduduk Setempat

29 Yonzikon 13 Kec Jagakarsa 2,875 TNI AD

30 Kelurahan Cipedak 19,75 Masyarakat

31 ARHANUDSE 10 Kec Jagakarsa 9,82 ARHANUDSE 10 32 SESPOLWAN Kebayoran Lama 30 SESPOLWAN

33 SESKOAL Kebayoran Lama 8,75 SESKOAL

34 Marinir Cilandak 28,5 Marinir Cilandak

35 TMP Kalibata 5 TMP Kalibata

36 Kelurahan Ciganjur 22,56 Masyarakat

Jumlah 409,165

(24)

Tabel 38 Kawasan Hutan DKI Jakarta

No Kawasan Hutan Luas (ha) Status Hukum

1 Kawasan Ekowisata Mangrove Tol Sedyatmo

95,50 SK Menteri Kehutanan No 667/Kpts-II/1995

2 Kawasan Hutan Lindung Angke Kapuk

44,76

3 Kawasan Taman Suaka Marga Satwa Muara Angke

25,02

4 Kawasan Taman Wisata Alam Angke Kapuk

99,82

5 Kebun Bibit Angke Kapuk 10,51

6 Transmisi PLN 23,70

7 Cengkareng Drain 28,39

Jumlah 327,70

Sumber : Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta Bidang Kehutanan

Tabel 39 Luas Hutan Kota dan Kawasan Hutan DKI Jakarta

No Wilayah / Kawasan Hutan Kota

Luas Hutan & Kawasan Hutan Kota (ha)

Luas Wilayah (ha)

Persentase (%) I Hutan Kota DKI

1 Jakarta Utara 102,8800 13.955,56 0,74

2 Jakarta Barat 16,0900 12.819,00 0,13

3 Jakarta Pusat 14,3800 4.820,00 0,30

4 Jakarta Selatan 357,4450 14.573,00 2,45

5 Jakarta Timur 147,4400 18.775,00 0,79

II Kawasan Hutan DKI 327,7000 64.942,56 0,50

Jumlah DKI Jakarta 965,9350 64.942,56 1,49 S

umber : Olahan data Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta Bidang Kehutanan

2. RTH Dinas Kelautan dan Pertanian Bidang Pertanian DKI Jakarta

RTH pertanian terdiri dari sawah irigasi seluas 1149 ha, sawah tadah hujan 31 ha dan pertanian darat berupa tegalan seluas 949 ha. Luas Total RTH pertanian sebesar 2.129 ha atau 3,28% luas kelima wilauah DKI Jakarta (Tabel 40). Selain itu terdapat kebun bibit/ balai benih pertanian dan kehutanan DKI Jakarta sebesar 102,2763 ha (Tabel 41). Total Luas RTH pertanian dan kebun bibit sebesar 2.231,2763 ha atau 3,44% luas kelima wilayah DKI Jakarta (Tabel 42).

Tabel 40 Ruang Terbuka Hijau Pertanian DKI Jakarta

No Wilayah DKI Jakarta Luas Sawah Irigasi (ha) Luas Sawah Tadah Hujan (ha) Luas Pertanian Darat Tegalan (ha) Jumlah Luas RTH Pertanian (ha) Luas Wilayah (ha) Persentas e (%) 1 Jakarta Pusat 0,00 0,00 2,00 2,00 13.955,56 -2 Jakarta Utara 593,00 0,00 0,00 593,00 12.819,00 -3 Jakarta Barat 231,00 31,00 331,00 593,00 4.820,00 0,64 4 Jakarta Selatan 0,00 0,00 507,00 507,00 14.573,00 -5 Jakarta Timur 325,00 0,00 109,00 434,00 18.775,00

-Jumlah DKI Jakarta 1149,00 31,00 949,00 2.129,00 64.942,56 3,28

(25)

Tabel 41 RTH Kebun Bibit/Balai Benih Pertanian dan Kehutanan DKI Jakarta

No RTH Kebun Bibit / Balai Benih Pertanian dan Kehutanan Luas (ha)

1 Kebun Ragunan 14,7635

2 Kebun Bibit Agrowisata Cilangkap 19,0630

3 Kebun Bibit Kembangan 2,2410

4 Kebun Bibit Agrowisata Cibubur 11,6063

5 Kebun Bibit Lebak Bulus 1,4500

6 Kebun Bibit Ciganjur 10,0536

7 Kebun Bibit Cibubur 11,9000

8 Kebun Bibit Kamal Muara 3,6879

9 Kebun Bibit Sukapura 6,5595

10 Kebun Kehutanan Cibubur 2,5000

11 Kebun Bibit Cengkareng 10,1345

12 Kebun Bibit Petukangan Utara 4,1500

13 Kebun Bibit Condet 0,1620

14 Kebun Bibit Meruya Utara 0,2770

15 Kebun Bibit Ujung Menteng 3,0630

16 Kebun Bibit Kelapa Dua Wetan 0,4850

17 Kebun Bibit TC Klender 0,1800

Jumlah DKI Jakarta 102,2763

Sumber : Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta Bidang Pertanian

Tabel 42 Ruang Terbuka Hijau Pertanian dan Kebun Bibit DKI Jakarta

No Wilayah Luas RTH Pertanian (ha) Luas Wilayah (ha) Persentase (%) 1 Jakarta Pusat 2,0000 4.820,00 0,04 2 Jakarta Utara 593,0000 13.955,56 4,25 3 Jakarta Barat 593,0000 12.819,00 4,63 4 Jakarta Selatan 507,0000 14.573,00 3,48 5 Jakarta Timur 434,0000 18.775,00 2,31

6 Kebun Bibit / Balai Benih

Pertanian dan Kehutanan

102,2763 64.942,56 0,16

Jumlah DKI Jakarta 2.231,2763 64.942,56 3,44

Sumber : Olahan data Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta Bidang Pertanian

4.5.2 Ruang Terbuka Hijau Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta

RTH Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta berdasarkan data 2009 terdiri dari RTH taman kota 236,9029 ha, jalur hijau jalan 568,1242 ha, taman bangunan umum 369,0347 ha, tepian air 57,1385 ha, taman rekreasi 872,317 ha dan RTH pemakaman 523,6253 ha (Tabel 43). Jumlah luas RTH Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta adalah sebesar 2.627,1426 ha atau 4,05% luas kelima wilayah DKI Jakarta (Tabel 44).

(26)

Tabel 43 RTH Taman Kota, Jalur Hijau Jalan, Tepian Air, Taman Rekreasi dan Pemakaman DKI Jakarta

Luas Taman Kota (ha) Luas Jalur Hijau Jalan (ha) Luas Taman Bangunan Umum (ha) Luas Tepian Air (ha) Luas Taman Rekreasi (ha) Luas Pemakaman (ha) 1 Jakarta Pusat 126,0467 136,3227 102,8363 3,0917 11,317 37,9477 417,5621 2 Jakarta Utara 24,3931 77,7171 0,7252 2,0325 72,7952 177,6631 3 Jakarta Barat 12,2394 61,4118 5,7518 15,3348 89,0254 183,7632 4 Jakarta Selatan 46,2349 128,8573 21,1954 12,9475 205,000 150,8332 565,0683 5 Jakarta Timur 27,9888 163,8153 238,5260 23,7320 656,000 173,0238 1.283,0859 236,9029 568,1242 369,0347 57,1385 872,317 523,6253 2.627,1426 Jumlah DKI Jakarta

Jumlah RTH Pertamanan& Pemakaman

(ha) Luas Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pertamanan

Wilayah DKI Jakarta No

Sumber : Olahan data Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta

Tabel 44 RTH Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta

1 Jakarta Pusat 417,5621 4.820,00 8,66 2 Jakarta Utara 177,6631 13.955,56 1,27 3 Jakarta Barat 183,7632 12.819,00 1,43 4 Jakarta Selatan 565,0683 14.573,00 3,88 5 Jakarta Timur 1.283,0859 18.775,00 6,83

Jumlah DKI Jakarta 2.627,1426 64.942,56 4,05 Persentase (%) No Wilayah DKI Jakarta Jumlah RTH

Pertamanan (ha) Luas Wilayah (ha)

Sumber : Olahan data Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta

4.5.3 Ruang Terbuka Hijau Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Jakarta

RTH Olahraga dan Pemuda DKI Jakarta berdasarkan data tahun 2009 adalah sebesar 67,9239 ha atau 0,10% luas kelima wilayah DKI Jakarta (Tabel 45).

Tabel 45 RTH Dinas Olah Raga dan Pemuda DKI Jakarta

No Wilayah Luas RTH Olahraga dan Pemuda (ha) Luas Wilayah (ha) Persentase (%) 1 Jakarta Timur 12,4377 18.775,00 0,07 2 Jakarta Selatan 14,7890 14.573,00 0,10 3 Jakarta Barat 8,1044 12.819,00 0,06 4 Jakarta Pusat 9,0407 4.820,00 0,19 5 Jakarta Utara 23,5521 13.955,56 0,17

Jumlah DKI Jakarta 67,9239 64.942,56 0,10 Sumber : Olahan data Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Jakarta

(27)

4.6 Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Di DKI Jakarta

Rencana tata ruang wilayah DKI Jakarta diwujudkan dalam Pola Pemanfaatan Ruang Wilayah Propinsi, dan pemanfaatan ruang di masing-masing kotamadya di DKI Jakarta. Penyusunan RTRW Propinsi DKI Jakarta disusun tahun 1998 dan selesai pada tahun 1999. Adapun perda RTRW Propinsi DKI dengan Nomor 6 Tahun 1999. Status RTRW propinsi, kota dan kabupaten di DKI Jakarta tertera pada Tabel 46. Penyusunan RTRW Kota-kota Jakarta tidak terpisah dari RTRW Propinsi DKI Jakarta. Dengan demikian, RTRW kota-kota di Propinsi DKI Jakarta merupakan satu penyusunan dan satu perda dengan RTRW Propinsi DKI Jakarta.

Tabel 46 Status RTRW Kota-kota dan Kabupaten di Propinsi DKI

Status Perda Bentuk Rencana Disusun Tahun Selesai Tahun Proses Legalitas No & Tgl Perda Permasalahan Daerah (Terkait Pengembangan Wilayah) RTRW Propinsi 1998 1999 - 6 Th.1999 - RTRW Kabupaten Kepulauan Seribu 2002 2002 V - Kab. Baru RTRW Kota : Jakarta Selatan Jakarta Timur Jakarta Pusat Jakarta Barat Jakarta Utara 1999 1999 1999 1999 1999 1999 1999 1999 1999 1999 6 Th.1999 6 Th.1999 6 Th.1999 6 Th.1999 6 Th.1999 Catatan : RTRW Kabupaten Belum Perda = 1 Kabupaten

Gambar

Gambar 10.  Peta Orientasi Propinsi DKI Jakarta
Gambar 11.  Peta Administrasi Propinsi DKI Jakarta
Tabel 12  Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk di Wilayah Jakarta Utara  Tahun 2002-2006
Tabel 13  Luas Wilayah, Jumlah dan Kepadatan Penduduk Per-Kecamatan di  Wilayah Jakarta Utara
+6

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa goal specificity tidak berpengaruh positif signifikan terhadap psychological empowerment, dan goal difficulty berpengaruh positif signifikan

2.1 Ringkasan Sebut Harga hendaklah menjadi sebahagian daripada Borang Sebut Harga ini dan hendaklah menjadi asas Jumlah Harga Sebut Harga. 2.2 Harga-harga dalam Ringkasan Sebut

Kerusakan kornea terdapat pada lapisan membran Bowman yang disebabkan oleh pertumbuhan jaringan fibrovaskular dan sering disertai dengan inflamasi ringan.. Kerusakan

Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mendeskripsikan penerapan teknik two stay two stray dengan Multimedia untuk meningkatkan pembelajaran IPS tentang

NO JADWAL NUPTK NAMA JENJANG TEMPAT TUGAS KECAMATAN USIA MK GOL STATUS PEGAWAI BIDANG STUDI SERTIFIKASI..

MA dalam 14 hari sejak Permohonan didaftar (ps 12 ayat 4) didaftar (ps 12 ayat 4) MA wajib pelajari MA wajib pelajari Permohonan dan Permohonan dan tetapkan hari tetapkan hari

Persentase aktivitas harian owa Jawa selama di penangkaran berturut-turut adalah sebagai berikut makan (12,77%), minum (0,96%), defekasi (1,97%), urinasi (2,43%), dan ini

Infiltrasi memiliki peranan yang sangat penting di alam dan dalam kehidupan manusia karena mampu menyediakan air untuk pertumbuhan tanaman, mampu menyumbangkan air ke