• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN KERAMAT KUBAH Letak Wilayah Tanjung Balai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN KERAMAT KUBAH Letak Wilayah Tanjung Balai"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM KELURAHAN KERAMAT KUBAH 2.1. LOKASI WILAYAH PENELITIAN

2.1.1 Letak Wilayah Tanjung Balai

Tanjung Balai merupakan salah satu kota di Provinsi Sumatera Utara, dengan luas wilayahnya 60,52 km2 dan jumlah penduduk sebanyak 154.445 jiwa. Kota Tanjungbalai berada di tepi Sungai Asahan yang meruapakan suangai terpanjang di Sumatera Utara. Sebelum Kota Tanjungbalai diperluas hingga 60,52 km2, Tanjungbalai pernah menjadi kota terpadat di Asia Tenggara dengan jumlah penduduk lebih kurang dari 40.000 orang dengan kepadatan penduduk lebih kurang 20.000.

Secara geografis kota Tanjung Balai berada dikawasan Pantai Timur Sumatera Utara berada pada koordinat 20 58’00’’ lintang utara, 990 48’00’’ bujur timur dengan ketinggian 0-3 meter dari permukaan air laut dan luas wilayah 6.052 Ha. Kota Tanjung Balai terdiri dari 6 kecamatan (31 kelurahan dan 177 lingkungan) yaitu Kecamatan Datuk Bandar, datuk Bandar Timur, Tanjungbalai Selatan, Tanjung Balai Utara, Sei TualangRaso dan Kecamatan Teluk Nibung. Secara administratif hampir seluruh wilayah kota Tanjungbalai dikelilingi oleh kabupaten Asahan, dengan batas-batasnya sebagai berikut:

(2)

1. Sebelah Utara berbatas dengan Kecamatan Tanjungbalai, Kabupaten Asahan

2. Sebelah Selatan berbatas dengan Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan

3. Sebelah Barat berbatas dengan Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan

4. Sebelah Timur berbatas dengan Kecamatan Sei Kepayang, Kabupaten Asahan

2.1.2 Kependudukan Wilayah Tanjung Balai

Jumlah penduduk Kota Tanjung Balai pada tahun 2008 sebanyak 163.679 jiwa, kecamatan Teluk Nibung merupakan kecamatan yang paling banyak penduduknya yitu sebanyak 37.838 jiwa dan kecamatan Tanjung Balai hanya sedikit penduduknya yaitu sekitar 17.641 jiwa.

Jika dirinci per kelurahan, maka yang paling padat penduduknya terdapat di Kelurahan Beting Kuala Kapias, Kecamatan Teluk Nibung yitu 10.246 jiwa dan yang paling sedikit jumlah penduduknya di Kelurahan Karya, Kecamatan Tanjungbalai Selatan yaitu 2.049 jiwa. Rata-rata persebaran penduduk yang paling tinggi di Kota Tanjung balai terdapat di Kecamatan Teluk Nibung yaitu 23,12% dengan kelurahan yang paling tinggi persebaran penduduknya yaitu di Kelurahan Beting Kuala Kapias yaitu sebesar 42,95% dan paling rendah di Kelurahan Sei Merbau sekitar 25,79%.

(3)

Sedangkan kecamatan yang paling rendah tingkat persebaran penduduknya adalah Kecamatan Tanjungbalai Utara yaitu 10,78%. Di kecamatan ini kelurahan yang tinggi tingkat persebaran penduduknya terdapat di Kelurahan Tanjungbalai Kota III yaitu 25,67% dan paling rendah di Kelurahan Mata Halasan 14,74%.

2.1.3 Sejarah Kota Tanjung Balai

Sejarah kerajaan Asahan dimulai dengan petan raja pertama kerajaan tersebut yang berlangsung meriah di sekitar Kampung Tanjung, peristiwa penobatan raja pertama kerajaan Asahan tersebut terjadi tepatnya pada tanggal 27 Desember 1620, dan tanggal 27 Desember yang kemudian ditetapkan sebagai “ Hari Kota Tanjungbalai” dengan surat keputusan DPRD kota Tanjung Balai Nomor: 4/DPRD/TB/1986 tanggal 25 November 1986. Asal mu asal nama Kota Tanjung Balai menurut cerita rakyat yang ada di TanjungBalai bermula dari sebuah kampong yang ada disekitar ujung tanjung di muara Sungai Silau dan aliran Sungai Asahan.

Lama kelamaan balai yang dibangun semakin ramai disinggahi karena tempatnya yang strategis sebagai bandar kecil tempat melintas ataupun orang-orang yang ingin berpergian ke hulu Sungai Silau. Tempat itu kemudian dinamai “Kampung Tanjung” dan orang lazim menyebutnya balai “Di Tanjung” ditemukannya Kampung Tanjung kemudian menjadikan daerah itu menjadi semakin ramai dan berkembang menjadi sebuah negeri.

(4)

Penabalan Sultan Abdul Jalil sebagai raja pertama Kerajaan Asahan di Kampung Tanjung kemudian memulai sejarah pemerintahan Kerajaan Asahan pada tahun 1620.

Dalam catatan sejarah, Kerajaan Asahan pernah diperintah oleh delapan orang raja yang sejak raja pertama Sultan Abdu Jalil pada tahun 1620 sampai dengan Sultan Syaibun Abdul Jalil Rahmadsyah tahun 1933, yang kemudian mangkat pada tanggal 17 April 1980 di Medan dan dimakamkan di kompleks Mesjid Raya Tanjungbalai.

Pertumbuhan dan perkembangan Kota Tanjungbalai sejak didirikan sebagai Gementee berdasarkan Besluit G.G tanggal 27 Juni 1917 dengan Stbl 1917 No. 284, sebagai akibat dibukanya perkebunan-perkebunan di Daerah Sumatera Timur termasuk Daerah Asahan seperti H.A.P.M, SIPEF, London Sumatera (Lonsum) dan lain-lain, maka Kota Tanjungbalai sebagai kota pelabuhan dan pintu masuk ke daerah Asahan menjadi penting artinya perkembangan perekonomian Belanda. Dengan telah berfungsinya jembatan Kisaran dan dibangunnya jalan kereta api Medan-Tanjungbalai, maka hasil-hasil dari perkebunan dapat lebih lancar disalurkan atau dieksport melalui Kota Pelabuhan Tanjungbalai.

Untuk memperlancar kegiatan perkebunan, maskapai-maskapai Belanda membuka kantor dagangannya di Kota Tanjungbalai antara lain : Kantor KPM, Borsumeij dan lain-lain, maka pada abad XX mulailah penduduk Bangsa Eropa

(5)

tinggal menetap di Kota Tanjungbalai, Asisten Resident van Asahan berkedudukan di Tanjungbalai dan karena jabatannya bertindak sebagai Walikota dan Ketua Dewan (Voorzitter van den Gemeenteraad). Sebagai kota pelabuhan dan tempat kedudukan Assisten Resident Tanjungbalai juga merupakan tempat kedudukan Sultan Kerajaan Asahan.

Pada waktu Gementee Tanjungbalai didirikan atas Besluit G.G tanggal 27 Juni 1917 No. 284, luas wilayah Gementee Tanjungbalai adalah 106 Ha. Atas persetujuan Bupati Asahan melalui maklumat tanggal 11 Januari 1958 No. 260 daerah-daerah yang dikeluarkan (menurut Stbl. 1917 No. 641) dikembalikan pada batas semula, sehingga menjadi seluas 200 Ha. Dengan dikeluarkannya Undang-Undang Darurat No. 9 Tahun 1956, Lembaran Negara 1956 No. 60 nama Hamintee Tanjungbalai diganti menjadi Kota Kecil Tanjungbalai dan jabatan Walikota Terpisah dari Bupati Asahan berdasarkan Surat Mentri Dalam Negeri tanggal 18 September 1956 No. UP 15/2/3. Selanjutnya dengan UU No. 1 Tahun 1957 nama Kota Kecil Tanjungbalai diganti menjadi Kota praja Tanjungbalai.

2.2. LOKASI KELURAHAN KERAMAT KUBAH

Pada mulanya Keramat Kubah yang dulunya disebut Kelurahan Sei Tualang Raso yang sekarang menjadi kecamatan merupakan bagian dari wilayah kabupaten asahan Kecamatan Tanjungbalai dengan luas wilayah ± 1600 Ha yang terdiri dari 20 dusun dengan pusat Pemerintahan kecamatan di kapias Pulau Buaya Tanjungbalai. Sesuai dengan peraturan pemerintah RI nomor 20 tahun 1987

(6)

tanggal 14 September 1987 tentang perubahan batas wilayah kotamadya Dati II Tanjungbalai dan Kabupaten Asahan, intruksi menteri dalam Negri Nomor 22 tahun 1987, maka Gubernur KDH TK I Sumatera Utara Kharuddin Nasution maka diresmikanlah perluasan wilayah Kotamadya Dati II Tanjungbalai pada tanggal 24 Maret 1988.

Berita acara penyerahan wilayaha Kabupaten Dati II Asahan kepada Pemerintah Kota Madya Tanjungbalai ditandatangani oleh Bapak Bupati Asahan H. Zulfirman Siregar dan walikota Tanjungbalai Bapak Ir. Marsal Hutagalung Nomor 138/1780 tanggal 24 Maret 1988 di Stasion Asahan Sakti Tanjungbalai. Dengan resminya perluasan wilayah kotamadya Tanjungbalai maka yang dulunya bernama Kelurahan Sei Tualang Raso dibagi menjadi 4 kelurahan Yaitu:

1. Sei Tualang Raso I, sekarang Kelurahan Keramat Kubah 2. Sei Tualang Raso II, sekarang Kelurahan Sumber Sari 3. Sei Tualang Raso III, sekarang Kelurahan Muara Sentosa. 4. Sei Tualang Raso IV, sekarang Kelurahan Pasar Baru dan

kelurahan ini dimekarkan lagi menjadi 1 kelurahan yaitu Sei Raja yang sekarang Kelurahan Sei Raja.

Sejak tanggal 29 Maret 1990 Kelurahan Sei Tualang Raso I menjadi Kelurahan Keramat Kubah oleh Bapak Walikota H. Bachtar Nizar Lubis, SH. Nama-nama pejabat yang pernah menjabat sebagai Kepala Kelurahan Keramat Kubah:

(7)

1. Ingah, Kepala kampung Tahun 1946 2. Bahrumsyah, Kepala kampung Tahun 1946-1967 3. Jamaluddin BS, Kepala desa Tahun 1967-2002 4. Paimun, Lurah Tahun 2002- 2007 5. Asmui Abdullah, Lurah Tahun 2007- 2012

6. Ferial S.Pd, Lurah Tahun 2012-sekarang

(8)

2.2.1. Geografi Kelurahan Keramat Kubah

Kelurahan Keramat Kubah termasuk kategori kelurahan pantai yang dihuni oleh masyarakat yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan, kelurahan ini terletak dibagian selatan dari Kecamatan Sei Tualang Raso dengan ketinggian 0-1 ½ meter dari permukaan air laut. Luas wilayah keramat Kubah ± 324.153,25 m2 dengan batas-batasnya sebagai berikut:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Sungai Kapias.

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan TB-IV dan Kelurahan Muara Sentosa.

3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Sumber Sari.

4. Sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Asahan dan Kelurahan Silo Bestari.

Kelurahan Keramat Kubah termasuk kategori kelurahan pantai yang dihuni oleh masyarakat yang sebagian besar adalah sebagai nelayan keadaan cuaca di daerah ini beriklim tropis yang dipengaruhi oleh musim hujan dan musim kemarau.

Untuk tiba di Kelurahan Keramat Kubah dapat menggunakan 2 alternatif bisa menggunakan transportasi Bus Umum “KUPJ” dan bisa juga menggunakan transportasi kereta api, lama perjalanan dari Medan menuju Keluruhan Keramat Kubah kurang lebih 5 ( lima) jam. Di Tanjung Balai merupakan pusat pemberhentian bus maupun kereta api, untuk menuju ke Kelurahan Keramat

(9)

Kubah harus dilanjutkan dengan naik becak, jika menggunakan transportasi Bus Umum maka untuk menuju kelurahan ini memakan waktu kurang lebih 30 menit sedangkan jika menggunakan transportasi kereta api hanya memakan waktu 10-15 menit untuk menuju kelurahan ini.

Namun jika ingin masuk ke derah Kelurahan Keramat Kubah hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki karena jalan menuju rumah penduduk sangat kecil dan sempit. Orbitrasi ( Jarak dari Pusat Pemerintahan ke Kelurahan) antara lain:

1. Jarak dari pemerintahan Kecamatan sekitar 1,5 ( satu setengah) km. 2. Jarak dari pemerintah Kota sekitar 9,5 (Sembilan setengah) km

(10)

2.3. DEMOGRAFI KELURAHAN KERAMAT KUBAH 2.3.1. Keadaan Penduduk Kelurahan Keramat Kubah

2.3.1.1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Penduduk Kelurahan Keramat Kubah merupakan masyarakat yang heterogen dan didiami oleh seluruh pelosok wilayah kelurahan, perincian tentang kelurahan ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1 :Jumlah Kepala Keluarga Perlingkungan dan Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2013

Sumber: kantor Kelurahan Keramat Kubah, Kecamatan Sei Tualang Raso. Jumlah Kepala Keluarga Perlingkungan Tahun

2013

Laki-Laki WNRI : 1.889 Jiwa Perempuan WNRI : 2.328 Jiwa

:

Laki-Laki WNA : - Jiwa Perempuan WNA : - Jiwa Jumlah : 4.217 Jiwa Jumlah Kepala Keluarga 1.432 KK

(11)

Sumber: Kantor Kelurahan Keramat Kubah, Kecamatan Sei Tualang Raso.

Berdasarkan register Kelurahan Keramat Kubah pada tahun 2013 diketahui bahwa jumlah seluruh penduduk Kelurahan Keramat Kubah mencapai 4,106 jiwa. Dari seluruh jumlah tersebut tercatat jumlah kepala keluarga sebanyak 1.432 kepala keluarga, keseluruhan jumlah penduduk tersebut tersebar ke dalam 6 (enam) lingkungan yang kepadatannya bervariasi antara satu dusun dengan dusun lainnya yang menyebabkan timbulnya beberapa buah dusun yang mempunyai kepadatan yang tinggi dan ada dusun yang mempunyai kepadatan yang rendah.

Dari seluruh jumlah penduduk yang berdiam di Kelurahan Keramat Kubah berdasarkan jumlah kelamin diketahui bahwa di kelurahan tersebut komposisi antara penduduk pria dan perempuan begitu mencolok. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan di

Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2013

No Lingkungan Laki-laki Perempuan Jumlah

1. Lingkungan I 301 321 622 2. Lingkungan II 499 548 1.047 3. Lingkungan III 495 555 1.050 4. Lingkungan IV 221 379 600 5. Lingkungan V 284 412 696 6. Lingkungan VI 89 113 202 Jumlah total 1.889 2.328 4.217

(12)

lingkungan I lebih besar jumlahnya yaitu 307 orang jika dibanding dengan jumlah penduduk bejenis kelamin laki-laki hanya berjumlah 295 orang, begitu juga dengan lingkungan II sampai dilingkungan VI hampir sebagian besar jumlah perempuan lebih besar dibandingkan jumlah pria.

Berdasarkan komposisi usia dapat diketahui bahwa di Kelurahan Keramat Kubah yang tergolong usia produktif yaitu 15 sampai 45 tahun, di kelurahan ini banyak ditemukan golongan remaja yang sudah/turut melakukan aktivitas mata pencaharian hidup, seperti nelayan, buruh pencuci kerang dan aktivitas lainnya. Tabel 2 (dua) menggambarkan situasi Kelurahan Keramat Kubah ditinjau dari penduduk berdasarkan usia.

Tabel 2: Penduduk Kelurahan Keramat Kubah Berdasarkan Usia Tahun 2013

Sumber: Sensus kantor Lurah Keramat Kubah No. USIA JUMLAH

1. 0-9 413 (10,0) 2. 10-16 337 (8,0) 3. 17-25 906 (21,0) 4. 26-40 1725 (41,0) 5. 41 keatas 836 (20,0) Jumlah Total 4.217 (100,0)

(13)

Berdasarkan tabel diatas usia yang memiliki jumlah terbanyak merupakan usia 26-40 tahun yaitu sebanyak 40,9 % sedangkan usia 10-16 sebanyak 7,9 pada semua jenis kelamin, usia pada anak balita dan anak-anak mulai dari usia 0-9 tahun sebanyak 9,7 %, usia yang masih produktif dari usia 17-25 tahun sebesar 21,4 % dan usia diatas 41 tahun sebanyak 19,8 %.

2.3.1.2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama

Penduduk Kelurahan Keramat Kubah yang berjumlah 4.106 jiwa dengan jumlah kepala keluarga 1.420 jiwa. Sebagian besar menganut agama Islam, keadaan ini dapat ditemui dengan jumlah mayoritas yaitu sebesar 83,5 % selebihnya penganut agama Kristen Protestan sebanyak 10,05%, Katolik 5,52%, agama Buddha 0,71 % dan agama lainnya hanya 0,16% .

Penduduk yang menganut agama Islam terdiri dari suku bangsa Batak, Melayu, Jawa, Aceh dan Minangkabau, sedangkan penduduk agama Buddha yang merupakan keturunan Tionghoa yang merupakan kelompok minoritas di Kelurahan Keramat Kubah. tabel 3 akan menunjukkan jumlah penduduk berdasarkan agama tersebut

(14)

Tabel 3: Penduduk Kelurahan Keramat Kubah Berdasarkan Agama Yang Dianut Tahun 2013

NO AGAMA JUMLAH PERSENTASE (%)

1. Islam 3523 84,0 % 2. Kristen Protestan 424 10,0 % 3. Kristen Khatolik 233 5,0 % 4. Buddha 30 1,0 % 5. Hindu - _ 6. Lainnya 7 0,0 % Jumlah 4217 100,0 % Sumber: Kantor Kelurahan Keramat Kubah tahun 2013

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa penganut agama yang paling banyak di kelurahan ini adalah agama Islam, hal ini dapat dimaklumi karena penduduk Kelurahan Keramat Kubah mayoritas bersuku Melayu dan Jawa yang identik dengan agama Islam, tidak hanya itu Suku Bangsa Minangkabau bahkan Suku Bangsa Aceh juga menganut agama Islam bahkan Suku Bangsa Batak juga ada yang menganut agama Islam dan yang menganut agama Kristen kebanyakan dari sub Suku Bangsa Batak (Batak Toba, Karo, Simalungun).

Selain dari ke-5 agama yang ada yaitu Islam, Kristen Protestan, Khatolik, Buddha, dan Hindu, terdapat juga agama lainnya yaitu agama Konghucu. Namun

(15)

persentase agama Konghucu sangatlah sedikit hanya 7 orang yang menganut agama ini

2.3.1.3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan.

Dalam bidang pendidikan ternyata penduduk Kelurahan Keramat Kubah masuk kedalam kriteria tidak tamat Sekolah Dasar yang mana mencapai persentase sebesar 34,08 % sedangkan yang Sekolah Dasar sebesar 30,9 %. Namun dalam tabel berikut ini akan terlihat bahwa pendidikan yang paling tinggi yaitu tingkat Universitas atau akademi, penduduk yang menempuh jenjang ini persentasenya hanya sebesar 0,09 %. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

(16)

Tabel 4: Penduduk Kelurahan Keramat Kubah Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2013

No TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH PERSENTASE (%) 1. Tidak Sekolah 1.059 34,0% 2. Tamat SD 961 31,0 % 3. Tamat SLTP 245 8,0 % 4. Tamat SMA 750 24,0 % 5. Tamat Akademi 89 3,0 % 6. Tamat Universitas 3 0,0 % Jumlah Total 3.107 100,0 %

Sumber: Kantor Lurah Keramat Kubah Tahun 2013 No. Belum Tamat

Pendidikan Jumlah (Jiwa) Persentase (%) 1. SD 281 27 2. SLTP 366 35 3. Akademi 369 35 4. Universitas 35 3 Jumlah Total 1.051 100

(17)

Berdasarkan data diatas dapat dilihat tingkat pendidikan masyarakat Kelurahan Keramat Kubah relatif rendah, ada sebanyak 1.059 orang yang tidak sekolah yaitu sekitar 34 % sedangkan yang tamat dari Perguruan Tinggi hanya mencapai 0,0 % yakni hanya 3 orang. Hal ini sangat terlihat jelas bahwa pendidikan pada masyarakat di kelurahan ini masih sedikit yang bisa mencapai tingkat perguruan tinggi.

Hal ini sangat erat kaitannya dengan keadaan tingkat pendapatan masyarakat yang masih relatif rendah, sehingga hal ini merupakan faktor yang menghambat untuk memperoleh pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.

2.3.1.4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Berdasarkan mata pencaharian Kelurahan Keramat Kubah memiliki mata pencaharian yang beragam tetapi sebagian besar masyarakat Kelurahan Keramat Kubah bekerja sebagai nelayan. Persentase bekerja sebagai nelayan sangat tinggi jumlahnya yaitu sebesar 43,3 % dari keseluruhan penduduk, utuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

(18)

Tabel 5: Penduduk Kelurahan Keramat Kubah Berdasarkan Mata Pencaharian Tahun 2013

Sumber: Kantor Lurah Keramat Kubah tahun 2013

No Jenis Mata Pencaharian Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1. PNS 252 6,0

2. Pegawai/ Karyawan Swasta 36 1,0

3. TNI/ POLRI 22 1,0 4. Pedagang 33 1,0 5. Buruh Pedagang 70 2,0 6. Nelayan 1827 43,0 7. Buruh Nelayan 669 16,0 8. Petani 284 7,0 9. Buruh Petani 139 3,0 10 Penarik Beca 280 7,0 11. Buruh Transportasi 55 1,0 12. Buruh lapangan kerja 205 5,0 13. Pekerjaan lainnya 345 8,0

14. Penganguran - -

(19)

Kelurahan Keramat Kubah tidak pernah lepas dengan namanya pasang surut air laut, hal ini disebabkan karena kelurahan ini merupakan daerah pantai sehingga penduduknya sebagian besar adalah nelayan. Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa mata pencaharian sebagai nelayan adalah mata pencaharian yang terbesar di kelurahan ini yaitu mencapai 43,3 %, hal ini sangat erat kaitannya dengan wilayah dan keadaan lingkungan yang mendukung masyarakat ini bekerja sebagai nelayan.

Di kelurahan ini masyarakat memiliki beragam pekerjaan selain sebagai nelayan ada yang bekerja sebagai PNS sebanyak 5,9 %, TNI sebesar 0,5 %, Penarik beca sebesar 6,6 %, Buruh lapangan kerja lainnya sebesar 4,8 % dan Pedagang dalam kriteria sebagai pedagang adalah pedagang dalam jumlah skala kecil, seperti usaha “kedai sampah”, kedai kelontong, kedai makanan seperti jualan miso, gorengan dan sebagainya.

Mata pencaharian sebagai pedagang hanya sebesar 0,7 %, di kelurahan ini tidak terdapat masyarakat yang tidak bekerja hampir secara keseluruhan memiliki pekerjaan seperti ibu rumah tangga juga memiliki pekerjaan sampingan untuk menambah uang untuk keperluan lainnya hampir setiap sore para ibu rumah tangga bekerja untuk membersihkan kerang untuk dijual kembali oleh si pemilik kerang.

(20)

2.3.1.5. Distribusi Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa

Suku bangsa di Kelurahan Keramat Kubah sangatlah beragam mulai dari Suku Bangsa Melayu, Minangkabau, Jawa, Batak, Aceh, Cina, bila dilihat di situasi Kelurahan Keramat Kubah yang mendominasi adalah Suku Bangsa Melayu namun berbeda dengan pencatatan jumlah identitas yang dilakukan oleh Kelurahan Keramat Kubah, pada pencatatan Suku Bangsa yang dominan pada wilayah ini adalah Suku Bangsa batak, namun identitas suku Batak tidak dijelaskan secara terperinci yang mana suku Batak meliputi Sub Suku Bangsa Batak Toba, Maindailing, Dan Simalungun.

Namun untuk Suku Bangsa Karo sudah diperincikan mengenai jumlahnya di Kelurahan Keramat Kubah. Untuk lebih jelasnya lagi tabel 6 akan menunjukkan susunan penduduk Kelurahan Keramat Kubah berdasarkan Suku Bangsa asalnya.

(21)

Tabel 6: Penduduk Kelurahan Keramat Kubah Berdasarkan Suku Bangsa Tahun 2013

Sumber: Kantor Lurah Keramat Kubah Tahun 2013

Jika dilihat berdasarkan tabel diatas, suku bangsa yang paling dominan di Kelurahan Keramat Kubah adalah Suku Bangsa Batak yang mencapai persentase sebanyak 28,5% dari keseluruhan penduduk namun tidak diperincikan secara jelaske dalam Sub Suku Bangsa Batak,didalamnya terdapat Suku Bangsa Batak Toba, Mandailing dan Simalungun, kemudian diikuti oleh Suku Bangsa Jawa yang mencapai 21,4 %, Suku Bangsa Minangkabau sebesar 9,9 %, Suku Bangsa Batak Karo sebesar 14,8 %, yang paling sedikit jumlah persentasenya di Kelurahan Keramat Kubah adalah Suku Bangsa Aceh yang jumlahnya hanya

No Suku Bangsa Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1. Melayu 479 11,0 2. Batak 1204 29,0 3. Minang 418 10,0 4. Jawa 903 21,0 5. Aceh 43 1,0 6. Cina 30 1,0 7. Karo 625 15,0 8. Lainnya 515 12,0 4.217 100,0

(22)

sebesar 1,0 % dan Suku Bangsa Cina yang hanya 0,7 %, dan ketegori “Lain-lainya” sebanyak 12,2 % namun kategori Suku Bangsa ini tidak dijelaskan secara terperinci apa saja Suku Bangsa yang termasuk didalamnya.

2.4. PEREKONOMIAN KELURAHAN KERAMAT KUBAH

Perekonomian Kelurahan Keramat kubah tidak terdapat pertanian pangan dan perkebunan rakyat, yang terdapat di kelurahan ini adalah bidang sektor perikanan, sektor perikanan ini merupakan yang mendukung di wilayah kelurahan Keramat Kubah yang dikelola oleh Dinas Perikanan Laut. Potensi dalam bidang ini adalah sebagai berikut:

1. Jumlah nelayan : 2.481 jiwa 2. Jumlah perahu bermotor : 43 buah 3. Jumlah perahu tidak bermotor : 22 Buah

Selain itu terdapat juga beberapa usaha dibidang industri di wilayah Kelurahan Keramat Kubah antara lain: penjemuran ikan dan pabrik es masing-masing berjumlah satu unit, dan pemasaran dari sektor perikanan sebagian besar dikirim ke daerah lain seperti Riau, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan.

2.4.1. Sarana dan Prasarana Kelurahan Keramat Kubah

Di Kelurahan Keramat Kubah terdapat prasana dan sarana, prasarana di Kelurahan Keramat Kubah berupa jalan aspal sepanjang 2.500 M, jalan setapak semen sepanjang 2.000 M, jalur sungai sepanjang 1.500 M dan tangkahan boat

(23)

sebanyak 2 unit, sedangkan sarana yang ada di Kelurahan Keramat Kubah berupa Sepeda sebanyak 90 buah, sepeda motor sebanyak 175 buah, truk roda 6 sebanyak 8 buah, jeep sebanyak 4 buah, mobil Pick up sebanyak 6 buah, Mobil sedan sebanyak 7 Buah, Mini bus sebanyak 8 buah, Mini bus umum sebanyak 2 buah, dan Bus service car sebanyak 6 buah. Di kelurahan ini juga terdapat sarana kesehatan namun sarana fisik dan dana sehat tidak tersedia di kelurahan ini, tenaga medis ada berupa bidan kelurahan sebanyak 5 orang, dukun/tabib sebanyak 1 orang, namun di kelurahan ini tidak terdapat dukun beranak.

2.5. SEJARAH KELURAHAN KERAMAT KUBAH KECAMATAN SEI TUALANG RASO

Menurut Bapak R. Silitonga yang mana Beliau sudah tinggal di kelurahan ini sejak Tahun 1975 dan sudah menjadi Kepala Lingkungan ditempat ini selama 31 tahun, beliau mengatakan bahwa zaman belanda sudah ada sejak dulu di Kelurahan Tualang Raso ini namun Beliau kurang tahu sejak kapan zaman Belanda sudah berada di kelurahan ini, Kelurahan ini dinamakan Sei Tualang Raso karena dulunya kelurahan ini dipenuhi sejenis tumbuhan “ Tualang Raso” yang berupa sejenis pandan yang banyak tumbuh disekitar wilayah tersebut karena begitu banyaknya tumbuhan Tualang Raso sehingga dibuatlah nama wilayah ini menjadi Sei Tualang Raso, dulunya Sei Tualang Raso ini merupakan Kabupaten Asahan namun pada tahun 1987 dimekarkan menjadi kota Tanjungbalai.

(24)

Dalam rangka perluasan Tanjungbalai dari 4 Km- 6 Km2, sesudah pemekaran Kelurahan Sei Tualang Raso dibagi menjadi 5 kelurahan sehingga Tualang Raso itu menjadi Kecamatan, yang mana kelima kelurahan itu antara lain: Kelurahan Keramat Kubah, Kelurahan Sumber Sari, Kelurahan Muara Sentosa, Kelurahan Pasar Baru, Kelurahan Sei Raja, yang beralih menjadi kelurahan dari pemekaran tersebut. Sehingga sekarang wilayah ini menjadi Kelurahan Keramat Kubah, Kecamatan Sei Tualang Raso.

Gambar

Tabel 1 :Jumlah  Kepala Keluarga  Perlingkungan  dan  Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin  Tahun 2013
Tabel 2 (dua)  menggambarkan situasi Kelurahan Keramat Kubah ditinjau dari  penduduk berdasarkan usia
Tabel 3:  Penduduk Kelurahan Keramat Kubah Berdasarkan  Agama Yang Dianut Tahun 2013
Tabel 4: Penduduk Kelurahan Keramat Kubah Berdasarkan  Tingkat Pendidikan Tahun 2013
+3

Referensi

Dokumen terkait

Q : Dalam hal nasabah telah melakukan penjualan valuta asing terhadap Rupiah melalui transaksi forward dengan underlying berupa kepemilikan dana valuta asing yang tidak memiliki

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aliran dua fase padat-cair terhadap kerugian tekanan dan pola aliran yang terjadi dengan menggunakan uji coba

This system includes several standalone tools that may be combined in different ways to accomplish various goals; that is, it may be used to perform a variety of tasks, as,

Secara singkat,komputer dapat didefnisikan sebagai suatu alat yang dipakai untuk mengolah data menurut perintah yang telah dirumuskan.Dalam arti yang lebih luas,

Perbedaan penelitian yang telah disebutkan dengan penelitian yang sedang dilakukan pada tugas akhir ini yaitu penelitian pada tugas akhir ini digunakan dua

Musculi plantar pedis melawan kekuatan yang cenderung mengurangi arcus longitudinalis dengan diterimanya berat pada ujung posterior arcus.. kemudian dipindahkan ke

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Analisis Hubungan

Dari fenomena tersebut penulis ingin mengetahui mengenai pengaruh kompetensi kewirausahaan terhadap kesuksesan wirausaha pada usaha mikro dengan lingkungan bisnis yang dibina