• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N. Nomor: 20/ G / 2016/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N. Nomor: 20/ G / 2016/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

Nomor: 20/ G / 2016/ PTUN-Pbr.

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ”

Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan Sengketa Tata Usaha Negara pada Tingkat Pertama dengan Acara Biasa telah memutuskan sebagaimana berikut dalam sengketa antara: --- KARTI CHAIRUDDIN, Warga Negara Indonesia, Pekerjaan Wiraswasta, Tempat Tinggal : Jalan Pangeran Hidayat Gang Abadi No.19 RT/005.RW/005 Kelurahan Tanah Datar, kota Pekanbaru;--- Berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 8 Maret 2016 telah memberikan kuasa kepada;--- 1. ASWIN,S.H.;--- 2. NITA WIDYASTUTHIE, S.H.,M.H;--- 3. RICHI RAHMAN, S.H.;--- 4. YUNDRI,S.H.;--- Keempatnya berkewarganegaraan Indonesia, pekerjaan : Advokat / Pengacara pada Kantor Hukum ADVISEUR, Alamat Kantor : Jalan H.R. Soebrantas KM.13 No.9 Kelurahan Tuah Karya Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru;---Selanjutnya disebut sebagai………...……PENGGUGAT.

(2)

1. CAMAT TENAYAN RAYA, Tempat Kedudukan Jalan Budi Luhur Kelurahan Sail, Kacamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru;- Berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 12 Juli 2016 telah memberikan kuasa kepada;--- 1. H.FIRDAUS AJIS,S.H.,M.H;--- 2. YUS’AD,S.H.,M.H;--- 3. MAIDIZON, S.H.;--- Ketiganya berkewarganegaraan Indonesia, pekerjaan : Advokat pada kontor FIRDAUS AJIS,S.H.,M.H., Alamat Kantor : Jalan Hangtuah Ujung No.247 Kota Pekanbaru;----Selanjutnya disebut sebagai………..…...………TERGUGAT.

2. EFREDI Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Wiraswasta,Tempat Tinggal Jalan Pesisir RT.002.RW.007,Kelurahan Meranti Pandak Kecamatan Pesisir. Berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 16 September 2016 telah memberikan kuasa kepada :--- 1. H.FIRDAUS AJIS,S.H.,M.H;--- 2. MAIDIZON, S.H.;---

Keduanya berkewarganegaraan Indonesia, pekerjaan : Advokat pada kantor FIRDAUS AJIS,S.H.,M.H., Alamat Kantor : Jalan Hangtuah Ujung No.247 Kota Pekanbaru Selanjutnya disebut sebagai...TERGUGAT II INTERVENSI.

Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru telah membaca dan memeriksa: ---

(3)

- Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru No. 20/PEN-MH/2016/PTUN-Pbr. tanggal 4 Mei 2016. Tentang Penunjukan Majelis Hakim yang memutus dan menyelesaikan perkara ini; --- - Penetapan Ketua Majelis No. 20/PEN-PP/2016/PTUN-Pbr., Tanggal

4 Mei 2016 Tentang Pemeriksaan Persiapan; --- - Penetapan Ketua Majelis No.20/PEN-HS/2016/PTUN-Pbr., Tanggal

7 Juni 2016 Tentang Penetapan Hari Persidangan dalam perkara tersebut; --- - Putusan Sela Nomor 20/G/2010/PTUN.Pbr tanggal 13 September 2016 tentang masuknya Efredi sebagai pihak Tergugat II Intervensi; - Membaca Berkas perkara dan surat-surat lainnya yang

bersangkutan dengan berkas perkara tersebut;--- - Telah mendengarkan keterangan saksi-saksi yang diajukan

didalam peridangan ;--- - Telah melaksanakan pemeriksaan setempat tanggal 30 Agustus

2016 ;--- - Telah memperhatikan segala sesuatu yang terjadi dalam persidangan;--- ---TENTANG DUDUK SENGKETANYA ---

Bahwa Penggugat dalam gugatannya tertanggal 2 Mei 2016 yang didaftarkan di Kepaniteraan Perkara Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru pada 4 Mei 2016, yang telah diperbaiki pada 7 Juni 2016 dalam Register Perkara No.20/G/2016/PTUN-Pbr,mengemukakan alasan dan hal-hal sebagai berikut; ---

(4)

A. OBJEK GUGATAN;--- Bahwa yang menjadi objek sengketa gugatan Tata Usaha Negara ini adalah Surat Keputusan Tata Usaha Negara yang dikeluarkan oleh Tergugat berupa Surat Keterangan Ganti Kerugian (SKGR) atas nama EFREDI tertanggal 6 Februari 2006 luas tanah 1395 M², Kelurahan Kulim Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, yang telah Terdaftar di Kecamatan Tenayan Raya dengan Register No: 148/TR/2006 tanggal 8 Februari 2006;--- B. TENGGANG WAKTU:--- 1. Bahwa sekira bulan Januari tahun 2016 Penggugat (Keluarga)

datang ke lokasi tanah dan pada saat itu tanah tersebut di klaim oleh Sdr Nasir yang menyatakan bahwa tanah tersebut adalah miliknya dengan memperlihatkan kwitansi pembelian tanah, dan Penggugat dilarang untuk melakukan pengukuran;--- 2. Bahwa pada tanggal 17 Maret 2016 Penggugat mendatangi Ketua

RW 21 Kelurahan Kulim untuk mempertanyakan masalah tanah tersebut, dan oleh Ketua RW dijanjikan untuk diadakan pertemuan pada 21 Maret 2016;--- 3. Bahwa pada tanggal 21 Maret 2016 bertempat di Kediaman Ketua

RW 21, diadakan pertemuan antara Penggugat dan pihak yang mengklaim lahan tersebut yaitu Sdr Nasir, akan tetapi Sdr Nasir tidak hadir dan diwakili oleh Saudara iparnya yaitu Sdr Efredi, dan pada pertemuan tersebut Penggugat baru mengetahui adanya Surat Keterangan Ganti Kerugian lain yang terbit diatas lahan Penggugat;- 4. Bahwa pada tanggal 22 Maret 2016 Penggugat mencoba

(5)

dimiliki oleh pihak lain tersebut pada Kantor Kecamatan Tenayan Raya dan Pihak Kantor Kecamatan Tenayan Raya tidak menemukan buku Register tahun 2006 untuk nomor register yang rendah, lalu menyarankan untuk mengecek di kantor Lurah Kulim dan mengatakan bahwa apabila Surat Keterangan Ganti Kerugian tersebut telah teregister di Kantor Lurah maka surat tersebut juga telah teregister di Kantor Kecamatan Tenayan Raya;--- 5. Bahwa pada tanggal yang sama, Penggugat langsung mengecek di

Kantor Lurah Kulim dan pihak Kantor Lurah Kulim membenarkan jika Surat Keterangan Ganti Kerugian tersebut telah teregister dengan Nomor 49/593/KL/2006 tanggal 8 Februari 2006;--- Maka beralasan hukum gugatan Penggugat dapat diterima dan diperiksa di Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru karena gugatan ini diajukan masih dalam tenggang waktu yang ditentukan oleh Pasal 55 Undang-Undang Nomor 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang berbunyi :---

“Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu 90 (Sembilan puluh hari) terhitung sejak diterimanya atau diumumkannya Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara”;--- C. KEPENTINGAN PENGGUGAT :---

1. Bahwa Penggugat adalah pemilik objek perkara dengan dasar kepemilikan Surat Keterangan Ganti Rugi yang didasarkan kepada Akta Jual Beli No. 3369/SH/1987 tertanggal 29 Oktober 1987, dengan luas 6750 M², yang terdaftar di Kepala Desa Kulim dengan No. Reg. 163/593.2/BR-DK/99 dan terdaftar pada Kecamatan Bukit

(6)

Raya dengan No. Reg. 823/BR/1990. Dan Penggugat menjual tanah tersebut kepada Hj. Desilidita Thahar, SE seluas 3348,03 M² Dan telah terdaftar di Kantor Kecamatan Tenayan Raya dengan Register No: 1778/TR/2006 tanggal 13 september 2006 dan pada tahun 2007 Hj. Desilidita Thahar, SE telah mendaftarkan Permohonan Hak atas tanah tersebut pada Kantor Pertanahan kota pekanbaru dan pada tahun 2008 Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru telah menerbitkan Sertifikat Hak Milik atas lahan tersebut yaitu Sertifikat Hak Milik Nomor 3236, dan dari penjualan tersebut, Penggugat masih memiliki lahan sisa ditanah tersebut yaitu seluas 3401,97 M²;--- 2. Bahwa atas sisa tanah milik penggugat tersebut, pada tahun 2006 terbit Surat Keterangan Ganti Kerugian (SKGR) atas nama EFREDI tertanggal 6 Februari 2006 luas tanah 1395 M², yang terletak RT 02 RW 08, Kelurahan Kulim Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, yang telah Terdaftar di Kecamatan Tenayan Raya dengan Register No: 148/TR/2006 tanggal 8 Februari 2006 ;--- 3. Bahwa atas terbitnya surat tersebut maka Penggugat tidak dapat

menguasai dan memanfaatkan lahan tersebut, yang menyebabkan penggugat mengalami kerugian, yaitu kehilangan hak atas kepemilikan atas lahan tersebut, sehingga gugatan yang diajukan oleh Penggugat telah sesuai dan memenuhi ketentuan Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 yang berbunyi :--- Orang atau Badan Hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat

(7)

mengajukan gugatan tertulis kepada pengadilan yang berwenang yang berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan itu dinyatakan batal dan tidak sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/atau direhabilitasi”,---

D. DASAR GUGATAN :--- 1. Bahwa Penggugat adalah pemilik sebidang tanah yang terletak di

Desa Kulim Kecamatan Bukit Raya, terdaftar dengan Nomor Register : 823/BR/1990 tanggal 25 September 1990 dan di Kantor Kepala Desa Kulim dengan Nomor Register : 163/593.2/BR.DK/90 tanggal 11 September 1990, seluas 6750 M², dengan batas-batas sebagai berikut:--- - Sebelah Utara dengan tanah Bachtiar. uk = 75 Meter ;--- - Sebelah Selatan dengan tanah jalan. uk = 15 Meter ;--- - Sebelah Barat dengan tanah Surip. uk = 150 Meter;--- - Sebelah Timur dengan tanah Ripin. uk = 150 Meter;--- 2. Bahwa pada tahun 2003 terjadi pemekaran wilayah sebagaimana ketentuan Peraturan Daerah Pekanbaru No. 3 Tahun 2003 Tentang Pembentukan Kecamatan Marpoyan Damai, Kecamatan Tenayan Raya, Kecamatan Payung Sekaki dan Kecamatan Rumbai Pesisir, dalam ketentuan Pasal 4 yang menyatakan “Wilayah Kecamatan Tenayan Raya yang berasal dari sebagian dari wilayah Kecamatan Bukit Raya, yang terdiri dari Kelurahan Kulim, Kelurahan Sail, Kelurahan Tangkerang Timur dan Kelurahan Rejosari”;---

(8)

3. Bahwa berdasarkan Peraturan Daerah tersebut maka secara administrasi objek tanah milik Penggugat berubah alamat menjadi Kelurahan Kulim Kecamatan Tenayan Raya;--- 4. Bahwa pada tahun 2006 Penggugat menjual sebagian objek

tanah tersebut kepada Hj. Desilidita Thahar, SE seluas 3348,03 M² Dan telah terdaftar di Kantor Kecamatan Tenayan Raya dengan Register No: 1778/TR/2006 tanggal 13 september 2006 dan pada tahun 2007 Hj. Desilidita Thahar, SE telah mendaftarkan Permohonan Hak atas tanah tersebut pada Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru dan pada tahun 2008 Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru telah menerbitkan Sertifikat Hak Milik atas lahan tersebut yaitu Sertifikat Hak Milik Nomor 3236 tanggal 24 Januari 2008;--- 5. Bahwa dengan penjualan sebagian objek tanah tersebut maka batas objek tanah milik Penggugat sebelah selatan berubah menjadi berbatasan dengan Hj. Desilidita Thahar, SE dan ini sesuai dengan sertifikat No. 3238, pada bagian Utara sertifikat tersebut berbatasan dengan Karti Chairuddin (Penggugat);--- 6. Bahwa atas penjualan tersebut, Penggugat masih memiliki sisa

lahan seluas 3401,97 M², atas sisa objek tanah dari penjualan Karti Chairuddin kepada Hj. Deslidita Thahar, SE;--- 7. Bahwa pada tahun 2006 terbit surat keterangan ganti kerugian atas nama Efredi tertanggal 6 Februari 2006, diatas objek yang sama dilahan Penggugat sendiri dengan batas-batas sebagai berikut:--- - Sebelah Utara dengan tanah Wella Hasnita uk = 50 Meter;--

(9)

- Sebelah Selatan dengan tanah Surip uk = 43 Meter;-- - Sebelah Barat dengan tanah Jalan uk = 30 Meter;- - Sebelah Timur dengan tanah Kumala Dewi uk = 30 Meter;- 8. Bahwa dengan terbitnya Surat Keterangan Ganti Kerugian atas

nama Efredi tersebut maka terdapat tumpang tindih alas hak terhadap satu objek tanah, yaitu Surat Keterangan Ganti Kerugian Register : 823/BR/1990 tanggal 25 September 1990 dan di Kantor Kepala Desa Kulim dengan Nomor Register: 163/593.2/BR.DK/90 tanggal 11 September 1990, seluas 6750 M², yang merupakan alas hak milik Penggugat dan Surat Keterangan Ganti Kerugian Register 148/TR/2006 tanggal 8 Februari 2006 atas nama Efredi;--- 9. Bahwa alas hak milik atas nama Penggugat maupun atas nama

Efredi merupakan alas hak yang setara dimana keduanya dikeluarkan oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah Sementara yaitu Camat, dimana kewenangan camat sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah ditentukan dalam PERATURAN MENTERI NEGARA AGRARIA/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 1998 TENTANG PELIMPAHAN WEWENANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN CAMAT SEBAGAI PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH, dalam ketentuan Pasal 2 ayat (1) yang menyatakan “Camat dapat diangkat sebagai PPAT apabila di daerah kerja Camat yang bersangkutan berada dalam daerah Kabupaten / Kotamadya yang formasi PPAT nya dinyatakan masih belum tertutup” dan ketentuan Pasal 4 yang menyatakan “Daerah kerja Camat sebagai PPAT sama dengan Kecamatan wilayah kerja Camat yang bersangkutan”;---

(10)

10. Bahwa sebagai PPAT Sementara memiliki kewenangan

sebagaimana PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 1998 TENTANG PERATURAN JABATAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH Pasal 2 yang menyatakan “PPAT bertugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan pendaftaran tanah dengan membuat akta sebagai bukti telah dilakukannya perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun, yang akan dijadikan dasar bagi pendaftaran perubahan data pendaftaran tanah yang diakibatkan oleh perbuatan hukum itu”; --- Bahwa Perbuatan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut : --- a. jual beli;--- b. tukar menukar;--- c. hibah;--- d. pemasukan ke dalam perusahaan (inbreng);--- e. pembagian hak bersama;--- f. pemberian Hak Guna Bangunan/Hak Pakai atas Tanah

Hak Milik;--- g. pemberian Hak Tanggungan;--- h. pemberian Kuasa membebankan Hak Tanggungan.;--- 11. Bahwa berdasarkan kewenangan tersebut maka Camat dapat

mengeluarkan surat sebagai alas hak penguasaan tanah dalam hal ini Surat Keterangan Ganti Rugi yaitu Jual Beli hak atas tanah, akan tetapi kewenangan yang dimiliki oleh Camat sebagai PPAT Sementara harus memperhatikan peraturan perundang-undangan

(11)

sehubungan dengan alas hak yang dikeluarkan olehnya dimana setiap keluar alas hak atas tanah haruslah sesuai dengan prosedur administrasi yang telah di tetapkan;--- 12. Bahwa dengan terbitnya alas hak kepemilikan tanah (atas Nama Efredi) di atas tanah yang telah memiliki alas hak sebelumnya (alas hak milik Penggugat) maka perbuatan Camat sebagai PPAT telah cacat Prosedur administrasi sebagaimana yang telah ditetapkan dalam PERATURAN METERI NEGARA AGRARIA / KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PEMBATALAN HAK ATAS TANAH NEGARA DAN HAK PENGELOLAAN Pasal 107 Cacat hukum administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1) adalah:--- a. Kesalahan prosedur;--- b. Kesalahan penerapan peraturan perundang-undangan;--- c. Kesalahan subjek hak; --- d. Kesalahan objek hak;--- e. Kesalahan jenis hak;--- f. Kesalahan perhitungan luas;--- g. Terdapat tumpang tindis hak atas tanah;--- h. Data yuridis atau data fisik tidak benar; atau;--- i. Kesalahan lainnya yang bersifat hukun administratif.;--- 13. Bahwa berdasarkan ketentuan pada point 12 tersebut diatas

maka dengan adanya tumpang tindih alas hak yaitu Surat Keterangan Ganti Kerugian milik Penggugat dan surat Keterangan Ganti Kerugian atas nama Efredi maka sudah jelas

(12)

terbitnya Surat Keterangan Ganti Kerugian atas nama Efredi merupakan Cacat Hukum Administrasi sebagaimana Ketentuan Pasal 107 huruf g pada point 12 diatas;--- 14. Bahwa selain cacat hukum administrasi perbuatan Tergugat juga

telah melanggar asas-asas pemerintahan yang layak sebagaimana yang telah di tentukan dalam ketentuan Pasal 3 Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Pemerintah Yang Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, dimana bertentangan dengan asas-asas sebagai berikut :--- a. Asas kepastian hukum, merupakan asas yang mengutamakan peraturan perundang-undangan, kepatutan, dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggaraan Negara;--- Bahwa sesuai dengan tujuan dari pendaftaran tanah sebagaimana ditentukan dalam PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH, Pasal 3 yang menyatakan “Pendaftaran tanah bertujuan : --- a) untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum kepada pemegang hak atas suatu bidang tanah, satuan rumah susun dan hak-hak lain yang terdaftar agar dengan mudah dapat membuktikan dirinya sebagai pemegang hak yang ber-sangkutan;--- b) untuk menyediakan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan termasuk Pemerintah agar dengan mudah dapat memperoleh data yang diperlukan dalam

(13)

mengada-kan perbuatan hukum mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-satuan rumah susun yang sudah terdaftar;--- c) untuk terselenggaranya tertib administrasi pertanahan;--- Bahwa dengan terbitnya Surat Keterangan Ganti Kerugian atas nama Efredi diatas tanah yang telah memiliki alas hak Surat Keterangan Ganti Kerugian atas nama Penggugat maka perbuatan Tergugat jelas dan terang telah melanggar tujuan dari pendaftaran tanah yaitu untuk menjamin kepastian hukum atas pemegang hak dan telah melanggar tertib administrasi pertanahan;---

Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, maka tindakan Tergugat telah memenuhi ketentuan Pasal 53 ayat 2 huruf a dan b Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, oleh karenanya Surat Keputusan objek sengketa a quo yang diterbitkan oleh Tergugat harus dinyatakan BATAL atau TIDAK SAH dan Tergugat diwajibkan untuk mencabut objek sengketa a quo;--- Berdasarkan uraian dan dasar gugatan diatas, Penggugat memohon Kepada Ketua Majelis/ Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru Riau, yang memeriksa dan mengadili sengketa ini memberikan amar putusan sebagai berikut :--- 1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;--- 2. Menyatakan BATAL atau TIDAK SAH, Surat Keputusan Tata Usaha Negara berupa ;--- Surat Keterangan Ganti Kerugian (SKGR) atas nama EFREDI tertanggal 6 Februari 2006 luas tanah 1395 M², Kelurahan Kulim Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, yang telah Terdaftar di

(14)

Kecamatan Tenayan Raya dengan Register No: 148/TR/2006 tanggal 8 Februari 2006;--- 3. Mewajibkan Tergugat untuk Mencabut Surat Keputusan Tata Usaha

Negara berupa :--- Surat Keterangan Ganti Kerugian (SKGR) atas nama EFREDI tertanggal 6 Februari 2006 luas tanah 1395 M², Kelurahan Kulim Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, yang telah Terdaftar di Kecamatan Tenayan Raya dengan Register No: 148/TR/2006 tanggal 8 Februari 2006;--- 4. Menghukum Tergugat untuk membayar seluruh biaya perkara yang

timbul dalam sengketa ini;--- Bahwa atas Gugatan Penggugat a quo Tergugat telah mengajukan Jawabannya tertanggal 19 Juli 2016, yang pada pokoknya memuat Eksepsi dan Jawaban terhadap Pokok Sengketa sebagai berikut: --- I. Tentang Eksepsi :---

Tergugat membantah dengan tegas seluruh dalil gugatan Penggugat, kecuali yang dengan tegas diakui dibawah ini : --- 1. Eksepsi mengenai wewenang absolute : --- 1.1. Gugatan Penggugat seharusnya ditujukan kepada Pengadilan

Negeri Pekanbaru bukan kepada Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru karena yang disengketakan dalam perkara aquo adalah sengketa kepemilikan antara Penggugat (ic. Memiliki alas hak berupa SKGR 823/BR/1990 tanggal 25 September 1990 dan terdaftar juga di kantor Kepala Desa Kulim dengan register Nomor 163/593.2/BR.DK/90 tanggal 11 September 1990 seluas 6750 M2) berlawanan dengan Tuan Efredi (ic. Memiliki alas hak

(15)

berupa SKGR Nomor 148/TR/2006 tanggal 8 Februari 2006, sebagaimana ditegaskan oleh Penggugat pada posita angka 1 s.d 8 yang pada pokoknya menegaskan bahwa Penggugat memiliki alas hak atas tanah yang sama (objek gugatan) dengan dasar kepemilikan yang dimiliki oleh Tuan Efredi;--- 1.2. Bahwa sengekta kepemilikan ini sangat jelas terlihat pada dalil

gugatan pada poin 4 dihubungkan dengan dalil pada poin 7 dimana berdasarkan alas hak semula yang terbit tahun 1990, pada bulan September 2006, Penggugat masih melakukan transaksi atas lahan sehamparan, yang pada lahan sehamparan tersebut sebelumnya menurut Tergugat pada bulan Februari 2006 telah diterbitkan SKGR atas nama Efredi diatas tanah tersebut;--- 1.3. Bahwa seandainya benar pengakuan dari Penggugat pada bulan September 2006 bahwa sebagian lahannya telah dipindahtangankan kepada pihak ketiga bernama HJ. Desilidita Thahar,SE, maka pada saat bersamaan akan ketahuan dimana pada lahan sehamparan dari tanah tersebut telah dikuasai oleh Tuan Efredi oleh karena sesuai dengan pengakuan Penggugat tuan Efredi telah memiliki alas hak berupa SKGR sejak tanggal 6 Februari 2006 (kira kira 6 bulan sesudah adanya transaksi antara Penggugat dengan HJ. Desilidita Thahar,SE);--- 1.4. Berdasarkan kenyataan diatas perlu dipertanyakan, siapakah pemilik sah atas tanah sehamparan tersebut, apakah Penggugat atau Tuan Efredi, sebab bilamana Penggugat memiliki tanah tersebut (ic. Terakhir berdasarkan transaksi dengan HJ. Desilidita Thahar,SE pada bulan September tahun 2006 tentu

(16)

tidak mungkin sebelumnya diatas tanah sehamparan sebelumnya telah ada transaksi yang dilakukan oleh Tuan Efredi, sehingga dengan demikian perlu diperiksa oleh Pengadilan Perdata terlebih dahulu siapakah yang memiliki alas ha katas tanah objek sengketa terlebih dahulu, untuk mengetahui apakah keputusan atas kedua SKGR tersebut melanggar hokum Tata usaha Negara atau melanggar peraturan perundangan dan azas azas pemerintahan yang baik; --- 1.5. Bahwa terlebih dari itu, Penggugat tidak menjelaskan dari mana pihak Penggugat dan Tuan Efredi memperoleh tanah objek sengketa, sebab berdasarkan keterangan dari RW.21 kelurahan Kulim kecamatan Tenayan Raya diperoleh imformasi dimana kedua belah pihak memperoleh tanah tersebut dari orang yang sama sehingga perlu ditegaskan lagi secara perdata siapa pemilik sah atas objek sengketa tersebut, yang dalam hal ini merupakan wewenang Pengadilan Negeri Pekanbaru, maka sebelum masalah sengketa perdata ini diperiksa terlebih dahulu maka gugatan TUN ini menjadi kontra produktif atau sama sekali tidak bermanfaat bagi para pihak sehingga melanggar azas kecermatan dalam Tata Usaha Negara yang justru bentengnya ada di Pengadilan Tata Usaha Negara ic PTUN Pekanbaru. Hal ini sesuai dengan Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 88/K/TUN-1993, tanggal 7 September 1994 yang berbunyi : “ Meskipun sengketa ini terjadi dari adanya keputusan pejabat, tetapi jika dalam perkara tersebut menyangkut pembuktian hak kepemilikan atas tanah maka, gugatan atas sengketa tersebut

(17)

harus diajukan terlebih dahulu ke Peradilan Umum. Oleh karena itu gugatan Penggugat haruslah dinyatakan tidak dapat diterima;- 2. Eksepsi mengenai lampau waktu:--- 2.1. Bahwa berdasarkan posita angka 1 s.d 8 yang pada pokoknya menegaskan Penggugat Memiliki alas hak berupa SKGR 823/BR /1990 tanggal 25 September 1990 dan terdaftar juga di kantor Kepala Desa Kulim dengan register Nomor 163/593.2/BR.DK/90 tanggal 11 September 1990 seluas 6750 M2) dimana pada poin 7 ditegaskan atas sebagian objek sengketa ini telah pernah dialihkan kepada pihak ketiga bernama HJ. Desilidita Thahar,SE dan telah pula memperoleh pengasan hak dari Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru berupa SHM atas nama HJ. Desilidita Thahar,SE . Bahwa akan tetapi Penggugat juga mendalilkan pada hamparan yang sama 6 bulan sebelumnya telah ada alas hak diatas tanah objek sengketa tersebut atas nama orang lain bernama Tuan Efredi;--- 2.2. Bahwa berdasarkan kenyataan diatas, bilamana benar pada

bulan September tahun 2006, Penggugat ada melakukan melakukan transaksi dengan HJ. Desilidita Thahar,SE atas sebagian objek sengketa, maka sudah pasti akan diketahui atau diperoleh imformasi oleh Penggugat, baik melalui RT, RW, Lurah maupun Camat akan diketahui terhadap hamparan tersebut telah dilakukan transaksi oleh orang lain (ic. Tuan Efredi) diatas tanah sehamparan, dan tentu saja seharusnya paling lama 3 (tiga) bulan sejak diketahui oleh Penggugat ketika itu yaitu terhitung sejak bulan September 2006 saat mana Penggugat mengalihkan sebagian haknya kepada orang lain bernama HJ. Desilidita

(18)

Thahar,SE, Penggugat harus mengajukan gugatan administrasi kepada PTUN Pekanbaru;--- 2.3. Bahwa ternyata pada saat yang ada tersebut, Penggugat tidak

mengajukan gugatan ke PTUN Pekanbaru, oleh Karena bila memang benar diatas tanah milik Penggugat sehamparan ada dikuasai oleh pihak ketiga bernama Tuan Efredi, tentu saja dengan mudah diketahui untuk dilakukan gugatan Tata Usaha Negara, sehingga dengan demikian gugatan ini telah melampauai waktu sebagaimana yang ditentukan oleh undang undang, dan karenanya gugatan dari Penggugat haruslah dinyatakan tidak dapat diterima;--- Berdasarkan fakta diatas jelas terbukti bahwa gugatan Penggugat tidak diajukan dalam jangka waktu sembilan puluh hari seperti ketentuan dalam pasal 55 UU 5/1986 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 9 tahun 2004 dan oleh karenanya gugatan Penggugat haruslah dinyatakan tidak dapat diterima;--- 2. Dalam Pokok Perkara:--- 1. Bahwa Tergugat menolak seluruh dalil dalil gugatan Penggugat kecuali yang secara tegas diakui oleh Tergugat;--- 2. Bahwa bila diperhatikan alasan gugatan poin 1 sampai dengan 8

ternyata yang menjadi pokok persoalan adalah kepemilikan Penggugat sebagian dari sisa yang telah dijual kepada pihak ketiga yaitu seluas 1395 dari luas keseluruhan kurang lebih 3401, 97 M2, akan tetapi berdasarkan data yang Tergugat temui pada register yang disediakan untuk itu dikantor Tergugat, tidak ditemui data data mengenai transaksi transaksi SKGR kedua belah pihak, sehingga untuk mengetahui

(19)

kebenaran data data tersebut pihak Penggugat harus membuktikannya terlebih dahlu melalui peradilan umum atau di Pengadilan Negeri Pekanbaru;--- 3. Bahwa secara administrasi semua transaksi SKGR yang sampai

kepada Tergugat, bermula dari adanya proses transaksi antara kedua belah pihak, kemudian dilakukan pengukuran kelapangan dengan mengikut sertakan pihak RT. Dan RW setempat serta pihak kelurahan, kemudian setelah semua pihak menandatanganinya barulah pihak Tergugat ikut mengetahui serta memberikan nomor registrasi atas transaksi yang dilakukan oleh para pihak;--- 4. Bahwa oleh karena transaksi antara kedua belah pihak (ic. Milik

Penggugat maupun Pihak ketiga bernama tuan Efredi) tidak ditemukan data nya lagi dan seterusnya kalaupun benar data yang dimiliki oleh Penggugat dan atau pihak ketiga bernama Efredi, haruslah dibuktikan terlebih dahulu pada perkara perdata, maka dalil dalil pada poin 9 sampai dengan 14 haruslah ditolak karena tidak ada relevansi nya dalam perkara ini;--- Bahwa berdasarkan uraian uraian tersebut diatas, mohon kepada Ketua / Majlis Hakim yang memeriksa perkara incasu untuk memutuskan :- Dalam eksepsi :---

- Menerima dan mengabulkan eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;--- - Menyatakan Pengadilan tata Usaha Negera Pakanbaru tidak

berwenang mengadili, memeriksa dan memutus perkara aquo;--- - Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke

verklaard);--- Dalam pokok perkara :---

(20)

1. Menolak gugatan Penggugat seluruhnya ;--- 2. Menyatakan bahwa Penggugat terbukti telah melakukan pelanggaran hukum ;--- 3. Menghukum para Pernggugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini.;--- Menimbang, bahwa Tergugat II Intervensi atas gugatan Penggugat tersebut telah mengajukan Tangapannya tertanggal 20 September 2016. yang pada pokoknya sebagai berikut : ---Tangapan Tergugat II Intervensi;---

I. Tentang Eksepsi :--- Tergugat membantah dengan tegas seluruh dalil gugatan Penggugat, kecuali yang dengan tegas diakui dibawah ini : --- 1.Eksepsi mengenai wewenang absolute.;--- 1.1. Gugatan Penggugat seharusnya ditujukan kepada Pengadilan

Negeri Pekanbaru bukan kepada Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru karena yang disengketakan dalam perkara aquo adalah sengketa kepemilikan antara Penggugat (ic. Mengaku memiliki alas hak berupa SKGR 823/BR /1990 tanggal 25 September 1990 dan terdaftar juga di kantor Kepala Desa Kulim dengan register Nomor 163/593.2/BR.DK/90 tanggal 11 September 1990 seluas 6750 M2 berlawanan dengan Tergugat II Intervensi (ic. Tuan Efredi yang memiliki alas hak berupa SKGR Nomor 148/TR/2006 tanggal 8 Februari 2006), sebagaimana ditegaskan oleh Penggugat pada posita angka 1 s.d 8 yang pada pokoknya menegaskan bahwa Penggugat

(21)

memiliki alas hak atas tanah yang sama (objek gugatan) dengan dasar kepemilikan yang dimiliki oleh Tergugat II Intervensi;--- 1.2. Bahwa sengketa kepemilikan ini sangat jelas terlihat pada dalil gugatan pada poin 4 dihubungkan dengan dalil pada poin 7 dimana berdasarkan alas hak semula yang terbit tahun 1990, pada bulan September 2006, Penggugat masih melakukan transaksi atas lahan sehamparan, yang pada lahan sehamparan tersebut sebelumnya menurut Penggugat pada bulan Februari 2006 telah diterbitkan SKGR atas nama Tergugat II Intervensi diatas tanah tersebut dengan luas kurang lebih 1395 M2;--- 1.3. Bahwa tidak benar pengakuan dari Penggugat dimana sisa tanah miliknya (tepatnya bagian sebelah Utara dari yang semula sudah dijualatau dipindahtangankan kepada pihak ketiga bernama HJ. Desilidita Thahar,SE) telah dikuasai oleh Tergugat II Intervensi oleh karena Tergugat II Intervensi menguasai dan memiliki tanah tersebut secara sah yaitu dengan cara mengganti rugi kepada pemilik asal bernama Surip (ic. istri Tuan Bachtiar) sebagaimana disebut dalam SKGR Nomor 148/TR/2006 tanggal 8 Februari 2006, Pihak Suri mana menerima ganti rugi berdasarkan alas hak yang sah yaitu berdasarkan Akta jual beli yang dimilikinya sebagaimana terdaftar di kantor Camat Siak Hulu dengan register Nomor 162/SH/1984;--- 1.4. Bahwa bila diteliti transaksi penjualan yang terdapat pada Akta jual beliNomor 162/SH/1984 yang menjadi dasar ganti rugi dari Tergugat II Intervensi kepada Surip (ic. istri Tuan Bachtiar), ternyata surat kepemilikan dari Tergugat II Intervensi terdapat

(22)

pengurangan dari surat induk yaitu Akta jual beliNomor 162/SH/1984;--- 1.5. Bahwa akan tetapi sebaliknya ternyata bila diteliti transaksi

penjualan yang terdapat pada Akta jual beliNomor 162/SH/1984 tidak terdapat pengurangan apapun yang tertulis atas nama Penggugat dari pemilik asal yaitu Surip (ic. istri Tuan Bachtiar) sehingga surat kepemilikan dari Penggugat (ic. Sebagaimana disebut pada SKGR 823/BR /1990 tanggal 25 September 1990) tidak memiliki alas hak sama sekali atau setidak tidaknya diragukan kepemilikannya;--- 1.6. Bahwa selanjutnya setelah Tergugat II Intervensi mengkomfirmasi kepada Surip (ic. istri Tuan Bachtiar) ternyata benar ia tidak pernah menjual tanah kepada Penggugat dan hanya menjual kepada Ny. Lena dengan ukuran kurang lebih 4500 M2 sehingga kalaupun Penggugat kemudian membeli dari sdri Leina sesuai yang dimiliknya tentu saja sisa tanah Penggugat tidak sesuai dengan jumlah gugatan lagi yaitu seluas kurang lebih 340,97 m2dan oleh karena itu sebelum Penggugat mengajukan gugatan ini kepada Pengadilan Tata Usaha Negara maka sebelumnya Penggugat seharusnya menggugat pemilik asal bernama Surip (ic. istri Tuan Bachtiar)ke Pengadilan Negeri Pekanbaru kalau memang Penggugat mengakui juga telah membeli diatas hamparan tanah yang sama dengan yang dikuasai oleh Tergugat II intervensi;--- 1.7. Bahwa Penggugat dan Tergugat II Intervensi sama sama

mengakui hamparan yang sama dan karenanya sebelum masalah sengketa perdata antara Penggugat dengan Surip (ic.

(23)

istri Tuan Bachtiar) diperiksa terlebih dahulu maka gugatan TUN ini menjadi kontra produktif atau sama sekali tidak bermanfaat bagi para pihak sehingga melanggar azas kecermatan dalam Tata Usaha Negara yang justru bentengnya ada di Pengadilan Tata Usaha Negara ic PTUN Pekanbaru. Hal ini sesuai dengan Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 88/K/TUN-1993, tanggal 7 September 1994 yang berbunyi : “ Meskipun sengketa ini terjadi dari adanya keputusan pejabat, tetapi jika dalam perkara tersebut menyangkut pembuktian hak kepemilikan atas tanah maka, gugatan atas sengketa tersebut harus diajukan terlebih dahulu ke Peradilan Umum. Oleh karena itu gugatan Penggugat haruslah dinyatakan tidak dapat diterima;--- 2. Eksepsi mengenai lampau waktu;--- 2.1. Bahwa berdasarkan posita angka 1 s.d 8 yang pada pokoknya

menegaskan Penggugat Memiliki alas hak berupa SKGR 823/BR /1990 tanggal 25 September 1990 dan terdaftar juga di kantor Kepala Desa Kulim dengan register Nomor 163/593.2/BR.DK/90 tanggal 11 September 1990 seluas 6750 M2) dimana pada poin 7 ditegaskan atas sebagian objek sengketa ini telah pernah dialihkan kepada pihak ketiga bernama HJ. Desilidita Thahar,SE dan telah pula memperoleh pengasan hak dari Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru berupa SHM atas nama HJ. Desilidita Thahar,SE . Bahwa akan tetapi Penggugat juga mendalilkan pada hamparan yang sama 6 bulan sebelumnya telah ada alas hak diatas tanah objek sengketa tersebut atas nama orang lain bernama Tuan Efredi;---

(24)

2.2. Bahwa berdasarkan kenyataan diatas, bilamana benar pada bulan September tahun 2006, Penggugat ada melakukan melakukan transaksi dengan HJ. Desilidita Thahar,SE atas sebagian objek sengketa, dan ternyata sebelum Penggugat mengalihkan sebagian haknya kepada orang lain bernama HJ. Desilidita Thahar,SE, telah terdapat perdamaian antara Penggugat dengan Tuan Bachtiar sebagaimana disebut dalam surat perjanjian perdamaian tertanggal 3 September 2006 dimana terhadap hamparan yang menjadi objek sengketa dalam perkara ini telah diketahui oleh Penggugat ada terbit SKGR diatasnya sehingga seharusnya Penggugat mengajukan gugatan 90 hari sejak tanggal 3 September 2006 tersebut sehingga sehingga dengan demikian gugatan ini telah melampauai waktu sebagaimana yang ditentukan oleh undang undang, dan karenanya gugatan dari Penggugat haruslah dinyatakan tidak dapat diterima;--- Berdasarkan fakta diatas jelas terbukti bahwa gugatan Penggugat tidak diajukan dalam jangka waktu sembilan puluh hari seperti ketentuan dalam pasal 55 UU 5/1986 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 9 tahun 2004 dan oleh karenanya gugatan Penggugat haruslah dinyatakan tidak dapat diterima;--- 2. Dalam Pokok Perkara;--- 1. Bahwa Tergugat II Intervensi menolak seluruh dalil dalil gugatan

Penggugat kecuali yang secara tegas diakui oleh Tergugat II Intervensi;---

(25)

2. Bahwa bila diperhatikan alasan gugatan poin 1 sampai dengan 8 ternyata Penggugat dan Tergugat II Intervensi sama sama mengakui hamparan yang sama yaitu Penggugat Memiliki alas hak berupa SKGR 823/BR /1990 tanggal 25 September 1990 dan terdaftar juga di kantor Kepala Desa Kulim dengan register Nomor 163/593.2/BR.DK/90 tanggal 11 September 1990 seluas 6750 M2) dan Tergugat II Intervensi juga memiliki lahan berdasarkan alas hak berupa SKGR Nomor 148/TR/2006 tanggal 8 Februari 2006 dengan luas kurang lebih 1395 M2;--- 3. Bahwa bila diteliti transaksi penjualan yang terdapat pada Akta jual beliNomor 162/SH/1984 yang menjadi dasar ganti rugi dari Tergugat II Intervensi kepada Surip (ic. istri Tuan Bachtiar), ternyata surat kepemilikan dari Tergugat II Intervensi terdapat pengurangan dari surat induk yaitu Akta jual beliNomor 162/SH/1984;--- 4. Bahwa akan tetapi sebaliknya ternyata bila diteliti transaksi penjualan

yang terdapat pada Akta jual beliNomor 162/SH/1984 tidak terdapat pengurangan apapun yang tertulis atas nama Penggugat dari pemilik asal yaitu Surip (ic. istri Tuan Bachtiar) sehingga surat kepemilikan dari Penggugat (ic. Sebagaimana disebut pada SKGR 823/BR /1990 tanggal 25 September 1990) tidak memiliki alas hak sama sekali atau setidak tidaknya diragukan kepemilikannya;--- 5. Bahwa selanjutnya setelah Tergugat II Intervensi mengkomfirmasi kepada Surip (ic. istri Tuan Bachtiar) ternyata benar ia tidak pernah menjual tanah kepada Penggugat dan hanya menjual kepada Ny. Lena dengan ukuran kurang lebih 4500 M2 sehingga kalaupun Penggugat kemudian membeli dari sdri Leina sesuai yang dimiliknya tentu saja

(26)

sisa tanah Penggugat tidak sesuai dengan jumlah gugatan lagi yaitu seluas kurang lebih 340,97 m2;--- 6. Bahwa berdasarkan alasan alasan diatas maka penerbitan SKGR 823/BR /1990 tanggal 25 September 1990 dan terdaftar juga di kantor Kepala Desa Kulim dengan register Nomor 163/593.2/BR.DK/90 tanggal 11 September 1990 seluas 6750 M2atas nama Penggugat tanpa memiliki alas hak yang jelas telah cacat prosedur administrasi sehingga tumpang tindih dengan hak kepemilikan dari Tergugat II Intervensi yang dengan iktikat baik telah membeli dan menguasai tanah berdasarkan alas hak ganti rugi kepada pemilik asal yaitu Surip (ic. istri Tuan Bachtiar) dan telah dikurangi dari alas hak yang jelas yaitu telah dipisahkan dari Akta jual beliNomor 162/SH/1984 dan karenanya ternyata tindakan Penggugat yang telah cacat prosedur dan memenuhi ketentuan pasal 53 ayat I huruf a dan b UU Nomor 9 tahun 2004 tentang perubahan atas UU Nomor 5 tahun 1986 Tentang peradilan tata Usaha Negara, oleh karenanya haruslah dinyatakan batal atau tidak sah dan Tergugat wajib mencabut surat kepemilikan dari Penggugat atau setidak tidaknya gugatan Penggugat haruslah dinyatakan ditolak;--- Bahwa berdasarkan uraian uraian tersebut diatas, mohon kepada Ketua / Majlis Hakim yang memeriksa perkara incasu untuk memutuskan :- Dalam eksepsi :---

- Menerima dan mengabulkan eksepsi Tergugat II Intervensi untuk seluruhnya;--- - Menyatakan Pengadilan tata Usaha Negera Pekanbaru tidak

(27)

- Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke verklaard);--- Dalam pokok perkara :---

1. Menolak gugatan Penggugat seluruhnya ;--- 2. Menyatakan bahwa Penggugat terbukti telah melakukan pelanggaran hukum;--- 3. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini.;---

Bahwa terhadap Jawaban Tergugat a quo, Penggugat telah membantahnya dengan mengajukan Replik tertanggal 26 Juli 2016 , yang

atas Replik tersebut, Tergugat telah mengajukan Duplik tertanggal 2 Agustus 2016 ;---

Bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan alat-alat bukti di persidangan berupa fotocopy surat yang telah diberi materai secukupnya dan telah disesuaikan dengan aslinya yang diberi tanda P-1 s/d P-7 kecuali P-7.1., s/d P-7.8. berupa Fotocopy dari Fotocopy sebagai berikut; --- 1. Bukti P-1 : Fotocopy Surat Keterangan Ganti kerugian (SKGR) an.

Karti Chairuddin tertanggal 21 Agustus 1990, yang telah terdaftar di Kecamatan Bukit Raya dengan Nomor Register : 823/BR/1990 tanggal 25 September 1990 (fotocopy sesuai dengan asli );---

2. Bukti P-2 : Fotocopy Surat Keterangan Kecamatan Bukit raya No: 100/BR/2016/III/54 tertanggal 22 maret 2016 yang menyatakan bahwa SKGR an. Karti Chairuddin

(28)

tertanggal 21 Agustus 1990, yang telah terdaftar di Kecamatan Bukit Raya dengan Nomor Register : 823/BR/1990 tanggal 25 September 1990 terdaftar di Kecamatan Bukit RayaPekanbaru. (fotocopy sesuai dengan asli );---

3. Bukti P-3 : Fotocopy Surat catatan yang menerangkan bahwa Tanah dengan SKGR an. Karti Chairuddin telah dijual sebagian yaitu 50/15 x 106,50/111,80 M² kepada Hj. Desilidita Thahar, SE, pada tanggal 12 September 2006, dengan Register Camat Tenayan Raya No. 1778/TR/2006 tanggal 13 September 2006(fotocopy sesuai dengan asli );--- 4. Bukti P-4 : Fotocopy Surat permohonan Pengecekan Registrasi

Surat Registrasi an. Hj. Desilidita Thahar, SE, tertanggal 25 Juli 2016 (Foto copy sesuai asli);---

5. Bukti P-5 : Fotocopy Sertifikat Hak Milik No. 3236 an. Hj. Desilidita Thahar,SE dengan Surat Ukur No. 2347/Kulim/2008 (Foto copy sesuai asli);---

6. Bukti P-6 : Fotocopy Akta Jual Beli N0. 3369/SH/1987 tertanggal 29 Oktober 1987 (fotocopy sesuai dengan asli );---

7. Bukti P-7 : Fotocopy Akta Warkah Sertifikat Hak Milik No.3236 an Hj. Desilidita Thahar yang terdiri dari:---

P.7.1. Surat Keterangan Ganti Kerugian an. Hj. Desilidita Thahar, SE

(29)

tertanggal 4 Agustus 2006 yang terdaftar di kecamatan Tenayan

Raya dengan Register

No.1778/TR/2006 tanggal 13 September 2006(copy dari foto copy);--- P.7.2. Surat Pernyataan Tidak

Bersengketa an. Karti Chairuddin tertanggal 4 Agustus 2006 (copy dari foto copy);--- P.7.3. Surat Pernyataan an. Hj. Desilidita Thahar, SE tertanggal 4 Agustus 2006 (copy dari foto copy);--- P.7.4. Berita Acara Pemeriksaan /

Pengukuran tanah tertanggal 4 Agustus 2006 (copy dari foto copy);--- P.7.5. Gambar Situasi tanah tertanggal 4

Agustus 2006 (copy dari foto copy);--- P.7.6. Surat Pernyataan antara Karti

Chairudin (Pihak Pertama / Penjual) dan Hj. Desilidita Thahar,

(30)

Pembeli)tertanggal 4 Agustus 2006 (copy dari foto copy);--- P.7.7. Surat Pernyataan Hj. Desilidita Thahar, SE dan Drs. H. Jufri yang telah membeli tanah dari Karti Chairuddin tertanggal 4 Agustus 2006 (copy dari foto copy);--- P.7.8. Surat Perjanjian Perdamaian antara

Bachtiar dan Karti Chairuddin tertanggal 8 September 2006 (copy dari foto copy);--- Menimbang, bahwa dalam perkara ini Tergugat tidak mengajukan bukti surat dan tidak mengajukan saksi meskipun telah diberikan beban pembuktian dengan kesempatan yang cukup untuk itu;---

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil bantahannya, Tergugat II Intervensi telah mengajukan alat bukti berupa fotocopy surat yang telah diberi materai secukupnya yang telah dilegalisir dan setelah dicocokkan sesuai dengan aslinya Bukti T.II.Intv-1 sampai dengan T.II.Intv-6., kecuali bukti T.II.Intv-3 dan bukti T.II.Intv-4 yang merupakan copy dari fotocopy sebagai berikut; ---

1. Bukti T.II Intv-1 : Fotocopy Akta jual beli Nomor 162/SH/1984 tanggal 23 Januari 1984 yang dikeluarkan oleh Kepala Kecamatan Siak Hulu selaku PPAT bernama Drs.M.Yunus. (Fotocopy sesuai dengan

(31)

Asli);--- 2. Bukti T.II Intv-2 : Fotocopy SKGR Nomor 148/TR/2006

tanggal 8 Februari 2006 berserta lampirannya atas nama EFREDI yang dikeluarkan oleh Camat Tenayan Raya kotaPekanbaru. (Fotocopy sesuai dengan Asli);---

3. Bukti T.II Intv-3 : Fotocopy SKGR Nomor 2276/BR/1994 tanggal 01 September 1994 atas nama WELAHASNITA M.NASIR berserta lampirannya yang dikeluarkan oleh Camat Bukit Raya Kota Pekanbaru. (Fotocopy sesuai dengan fotocopy);--- 4. Bukti T.II Intv-4 : Fotocopy perjanjian perdamaian tertanggal 3 September 2006 antara Tuan Bachtiar dengan Tuan Karti Chairuddin (Fotocopy sesuai dengan fotocopy) ;--- 5. Bukti T.II Intv-5 : Fotocopy Surat Keterangan Pemilik Tanah Nomor 529/II/4/1982 tanggal 1 Januari 1982 yang dikeluarkan oleh Kepala Desa Kulim Atas Kecamatan Siak Hulu bernama Sumarno Tohir dan diketahui oleh Camat Siak Huluh Drs. Syahril b. (fotocopy sesuai dengan Asli);---

(32)

6. Bukti T.II Intv-6 : Fotocopy Surat Keterangan Ahli Waris nomor 477.20.5/VIII/2011/512 tanggal 18 Agustus 2011 yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pekanbaru. (fotocopy sesuai dengan Asli);-

Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat tidak mengajukan saksi dalam perkara ini namun Tergugat II Intervensi selain mengajukan bukti berupa surat juga mengajukan bukti berupa saksi sebanyak 2 (dua) orang, yang keterangan lengkapnya termuat dalam Berita Acara Persidangan, yaitu:--- 1. BACHTIAR ( dibawah sumpah ) pada pokoknya menerangkan sebagai

berikut;--- - Bahwa benar saksi mengetahui dimana lokasi yang dijadikan Objek sengketa dalam perkara ini. Yaitu Jalan Lintas Timur RT.002/RW.008, Kelurahan Kulim, Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru;--- - Bahwa benar tanah yang dijadikan Objek sengketa ini miliknya

Surip Istri Saksi;--- - Bahwa benar Saksi Kenal dengan Karti Chairuddin.;--- - Bahwa benar Terhadap Bukti P-6 saksi mengetahui akan kebenarannya.;--- - Bahwa benar Saksi Kenal dengan EFREDI.;--- - Bahwa benar saksi Tidak Ingat lagi menjual tanah pada EFREDI.;---- - Bahwa benar sepengetahuan saksi, Surip pernah menjual tanah pada Ibu Lena seluas 3600 m²;---

(33)

- Bahwa benar saksi tidak pernah menjual tanah kepada orang lain selain Ibu Lena.;--- - Bahwa saksi tidak mengetahui bahwa Ibu Lena menjual tanahnya

pada Karti Chairuddin.;---

- Bahwa benar saksi Sepengetahuan saksi Setelah terjadi jual beli dari Surip dan Ibu Lena ada tanah kosong dilokasi objek sengketa.;--- - Bahwa benar Disamping Objek sengketa ada jalan lurus kebawah,

diketahui saksi sudah lama ada.;--- - Bahwa benar Pada tahun 2006 saksi tidak pernah terima uang

sebagai Janji Perdamain dengan Karti Chairuddin.;--- - Bahwa benar Surip meninggal Dunia. Pada tahun 2000.;--- 2. M. NASIR ( dibawah sumpah ) pada pokoknya menerangkan sebagai berikut;--- - Bahwa benar saksi ada hubungan keluarga dengan Tergugat II Intervensi.;--- - Bahwa benar sudah diingatkan oleh Hakim Ketua Majelis didalam

persidangan bahwa saksi dipersilahkan untuk mengundurkan diri untuk menjadi saksi dalam perkara ini, namun Saksi M. NASIR tetap memberikan kesaksiannya didalam persidangan.;--- - Bahwa benar saksi mengetahui dimana lokasi yang dijadikan Objek

sengketa dalam perkara ini. Yaitu Jalan Lintas Timur RT.002/RW.008, Kelurahan Kulim, Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru.;--- - Bahwa benar tanah yang dijadikan Objek sengketa ini miliknya

(34)

- Bahwa benar Tergugat II Intervensi Beli Tanah dari Surip Istri Bapak BACHTIAR.;--- - Bahwa benar Tanah saksi sepadan dengan tanah Tergugat II Intervensi, dan jaraknya dari rumah saksi ±10 Meter.;--- - Bahwa benar terhadap Bukti T.II Intv-4, saksi mengetahui akan

kebenarannya.;--- - Bahwa benar Tergugat II Intervensi tinggal pada lokasi Objek

sengketa, pada Tahun 1994 s/d 1997.;--- - Bahwa benar Tergugat II Intervensi beli tanah dari Bapak BACHTIAR.;--- - Bahwa benar Istri BACHTIAR meninggal Dunia Pada tahun 2007.;-- - Bahwa benar sepengetahuan saksi tidak tahu bahwa ada Badan

Pertanahan datang pada lokasi Objek sengketa untuk mengukur tanah.;--- - Bahwa benar tanah yang dibeli EFREDI dari Bapak BACHTIAR,

berukuran 45X50.;--- - Bahwa benar EFREDI tidak pernah menjual tanahnya pada orang

lain.;--- - Bahwa benar saksi mengetahui bahwa adanya surat perjanjian antara KARTI CHIRUDDIN dengan BACHTIAR dari Bapak BACHTIAR sendiri.;--- - Bahwa benar saksi lupa pada tahun 2005 sampai dengan Tahun 2007 EFREDI memperlihatkan surat tanahnya.;--- - Bahwa benar tanah EFREDI berbatas dengan tanah saksi.;--- - Bahwa benar saksi tidak mengetahui bahwa tanah EFREDI tidak

(35)

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah melaksanakan sidang Pemeriksan setempat pada tanggal 30 Agustus 2016 di tanah obyek sengketa yang teretak di Jalan Lintas Timur gang Mekar I Rt. 01 RW. 21 Kelurahan Kulim Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru;---

Menimbang, bahwa para pihak telah menyerahkan Kesimpulannya masing-masing dalam persidangan Tanggal 4 Oktober 2016, yang pada pokoknya para pihak tetap pada pendiriannya, selanjutnya mohon Putusan; ---

Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian Putusan ini, maka segala sesuatu yang tertera dalam Berita Acara Pemeriksaan Persiapan dan Berita Acara Persidangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Putusan ini; ---

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM:

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana terurai dalam duduknya perkara; ---

Menimbang, bahwa dalil-dalil gugatan Penggugat pada pokoknya menyatakan bahwa Penerbitan obyek sengketa berupa Surat Keterangan Ganti Kerugian (SKGR) atas nama EFREDI tertanggal 6 Pebruari 2006 luas tanah 1395 M², Kelurahan Kulim Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru yang telah didaftar di Kecamatan Tenayan Raya dengan register No. : 148/TR/2006 tanggal 8 Pebruari 2006; adalah bertentangan dengan peraturan perundang–undangan yang berlaku dan asas-asas umum pemerintahan yang baik khususnya Asas kepastian hukum sehingga merugikan kepentingan hukum Penggugat ; ---

(36)

Dalam Eksepsi;---

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat, Tergugat mengajukan jawaban dalam pokok perkara yang didalamnya juga memuat eksepsi, dan Tergugat II Intervensi telah mengajukan tanggapan atas pokok perkara yang juga memuat eksepsi yang sama dengan eksepi Penggugat, adapun eksepsi Tergugat dan Tergugat II Intervensi tersebut sebagai berikut :--- Tentang Kewenangan Absolut;---

Bahwa gugatan Penggugat seharusnya ditujukan kepada Pengadilan Negeri Pekanbaru bukan kepada Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru karena yang disengketakan dalam perkara a quo adalah sengketa kepemilikan antara Penggugat yang mengaku memiliki alas hak berupa SKGR 823/BR/1990 tanggal 25 September 1990 dan terdaftar juga di kantor Kepala Desa Kulim dengan register Nomor 163/593.2/BR.DK/90 tanggal 11 September 1990 seluas 6750 M² berlawanan dengan Tergugat II Intervensi yang memiliki alas hak berupa SKGR Nomor 148/TR/2006 tanggal 8 Pebruari 2006, yang pada pokoknya menegaskan bahwa Penggugat memiliki alas hak atas tanah yang sama (objek gugatan) dengan dasar kepemilikan yang dimiliki oleh Tergugat II Intervensi;--- Tentang Gugatan melewati Tenggang Waktu;---

Bahwa pada bulan September 2006, Penggugat melakukan transaksi dengan Hj. Desilidita Thahar, SE atas sebagian objek sengketa dan telah terjadi perdamaian antara Penggugat dengan Bachtiar sebagaimana surat perjanjian perdamaian tertanggal 3 September 2006 dimana terhadap hamparan yang menjadi objek sengketa dalam perkara ini telah diketahui

(37)

oleh Penggugat ada terbit SKGR diatasnya sehingga dengan demikian gugatan ini telah melampaui waktu sebagaimana yang ditentukan oleh Undang-undang;---

Menimbang, bahwa terhadap eksepsi-eksepsi dari Tergugat tersebut dibantah oleh Penggugat, sebagaimana termuat dalam Repliknya tertanggal 26 Juli 2016;--- Menimbang, bahwa terhadap Replik dari Penggugat, Tergugat mengajukan Dupliknya tertanggal 02 Agustus 2016;---

Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim mempertimbangkan tentang pokok permasalahan dalam sengketa ini, maka terlebih dahulu akan mempertimbangkan tentang eksepsi yang diajukan Tergugat dan eksepsi Tergugat II Intervensi sebagaimana dimuat dalam tanggapan, sebagai berikut ;---

Menimbang, bahwa Majelis Hakim terlebih dahulu akan mempertimbangkan eksepsi Tergugat dan Tergugat II Intervensi tentang kompetensi/kewenangan absolute ;--- Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 77 ayat (1) Undang-Undang No. 51 Tahun 2009 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara ditegaskan bahwa “ Eksepsi tentang kewenangan absolut Pengadilan dapat diajukan setiap waktu selama pemeriksaan dan meskipun tidak ada eksepsi tentang kewenangan absolut Pengadilan apabila Hakim mengetahui hal itu, ia karena jabatannya wajib menyatakan bahwa Pengadilan tersebut tidak berwenang mengadili sengketa yang bersangkutan;---

(38)

Menimbang, bahwa mengacu pada ketentuan Pasal 77 ayat 1 Undang-Undang No. 51 Tahun 2009 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, maka Majelis Hakim akan menguji apakah benar sengketa a quo merupakan kompetensi absolut dari Pengadilan Negeri/Peradilan Umum ataukah menjadi Kompetensi absolut dari Pengadilan Tata Usaha Negara;-

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan kompetensi absolut adalah wewenang Badan Pengadilan dalam memeriksa jenis perkara tertentu yang secara mutlak tidak dapat diperiksa oleh Badan Pengadilan lain, baik dalam lingkungan peradilan yang sama;---

Menimbang, bahwa untuk membuktikan apakah objek sengketa merupakan kompetensi absolut dari Pengadilan Negeri atau Pengadilan Tata Usaha Negara kaitannya dengan pengujian surat keterangan ganti kerugian (SKGR), maka terlebih dahulu Majelis Hakim akan menguraikan mengenai apa yang menjadi kewenangan absolut dari Pengadilan Tata Usaha Negara;--- Menimbang, bahwa mengenai kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara berdasarkan Undang-Undang No. 51 Tahun 2009 Tentang perubahan kedua atas Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara secara tegas memberikan batasan mengenai kompetensi absolut dari Pengadilan Tata Usaha Negara yaitu sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 47, Pasal 50, Pasal 1 angka 10 jo Pasal 1 angka 9 dan Pasal 3 dengan pengecualian Pasal 2 dan Pasal 49;--

Menimbang, bahwa yang menjadi objek sengketa aquo adalah Surat Keterangan Ganti Kerugian (SKGR) atas nama EFREDI

(39)

tertanggal 6 Pebruari 2006 luas tanah 1395 M², Kelurahan Kulim Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru yang telah didaftar di Kecamatan Tenayan Raya dengan register No. : 148/TR/2006 tanggal 8 Pebruari 2006;---

Menimbang, bahwa setelah mencermati isi surat gugatan Penggugat, Majelis Hakim berpendapat bahwa apa yang didalilkan oleh Penggugat bukanlah tentang sengketa hak kepemilikan dari suatu surat keterangan ganti kerugian sebagai pembuktian terhadap hak atas tanah, tetapi Penggugat memohon kepada Pengadilan untuk membatalkan objek sengketa aquo karena perbuatan camat yang menerbitkan nomor registrasi surat keterangan ganti kerugian sebagai alas hak penguasaan tanah telah cacat prosedur sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Pasal 106 ayat (1) huruf (g) Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pemberian dan Pembatalan Hak Atas Tanah Negara dan Hak Pengelolaan;--- Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P-7.8 berupa Surat Perjanjian Perdamaian ditandatangani tanggal 8 September 2006 yang juga ditunjukkan kepada Majelis Hakim pada pemeriksaan Setempat tanggal 30 Agustus 2016 oleh Saudara M Nasir (yang kemudian menjadi saksi dipersidangan), yang merupakan perjanjian antara Penggugat dengan Bachtiar yang diakui para pihak sebagai pemilik awal dari tanah Penggugat maupun Tergugat II Intervensi, diketahui bahwa Bachtiar telah mengakui kepemilikan tanah Penggugat tertulis sebagaimana Surat Keterangan Bukti Kepemilikan Nomor 823/BR/1990 tanggal 25 September 1990 serta menjamin tidak ada lagi gugatan maupun tuntutan dikemudian hari;---

(40)

Menimbang, bahwa oleh karena Bachtiar selaku pihak yang diakui oleh Para Pihak sebagai pemilik asal tanah yang disebutkan dalam kedua surat keterangan ganti rugi atas nama Penggugat dan atas nama Tergugat II Intervensi, dan Tergugat telah mengakui kepemilikan tanah Penggugat yang tertuang dalam SKGR 823/BR/1990 tanggal 25 September 1990 serta menjamin tidak ada lagi gugatan atau tuntutan dikemudian hari, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa pemeriksaan sengketa a quo tidak bersangkutan dengan pembuktian hak kepemilikan atas tanah, oleh karenanya kaidah hukum yang termuat dalam Yurisprudensi Putusan Nomor : 88K/TUN/1993 tanggal 17 september 1994 tidak dapat diterapkan dalam sengketa a quo;---

Menimbang, bahwa oleh karena yang dipersoalkan oleh Penggugat dalam gugatannya pada hakekatnya adalah menyangkut tindakan Tergugat mengenai administrasi dalam meregister atau mencatatkan surat keterangan ganti kerugian atas nama Efredi diatas tanah yang sebelumnya telah diregistrasi atau dicatatkan dalam Surat Keterangan Ganti Keugian atas nama Penggugat, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa pokok sengketa yang dipersoalkan Penggugat dalam sengketa ini adalah adanya kesalahan administrative yang dilakukan oleh Tergugat berupa pencatatan ganda atas satu bidang tanah sehingga merupakan kewenangan Peradilan Tata Usaha Negara untuk memeriksa dan mengadilinya dan oleh karenanya eksepsi Tergugat dan Tergugat II Intervensi mengenai kompetensi absolut haruslah ditolak;---

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan eksepsi Tergugat dan Tergugat II Intervensi Tentang

(41)

Gugatan Penggugat telah lewat waktu/daluarsa dengan pertimbangan hukum sebagai berikut :---

Menimbang, bahwa sebagaimana telah diatur didalam Pasal 55 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 yang menyebutkan bahwa gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu sembilan puluh hari sejak diterimanya atau diumumkannya keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara;---

Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat adalah pihak ke tiga yang tidak dituju oleh Keputusan Tata Usaha Negara yang menjadi obyek sengketa a quo, maka untuk memenuhi rasa keadilan penghitungan tenggang waktu bagi Penggugat dihitung sejak diketahuinya obyek sengketa a quo (vide Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 5K/TUN/1992, tanggal 2 Januari 1993);---

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti T.II.I-2 berupa objek sengketa a quo yang ditandatangani Tergugat tanggal 8 Pebruari 2006, sedangkan Penggugat dalam dalil gugatannya menyatakan bahwa obyek gugatan baru diketahui oleh Penggugat pada tanggal 21 Maret 2016 pada saat pertemuan antara Penggugat dan pihak yang mengklaim lahan tersebut yaitu saudara M. Nasir yang diwakili oleh Sdr. Efredi yang bertempat di kediaman Ketua RW. 21;---

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P-5, P-7.1 diketahui bahwa Sertifikat Hak Milik Nomor 3236 tanggal 17 April 2008 atas nama Hj. Desilidita Thahar, SE seluas 3.045 M² terletak di Kelurahan Kulim Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru adalah berdasarkan Surat Keterangan Ganti Kerugian Nomor 1778/TR/2006 tanggal 13 September

(42)

2006 dari pihak pertama yakni Penggugat sebagai yang menerima uang ganti kerugian dengan pihak kedua Hj. Desilidita Thahar, SE sebagai pihak yang membayar ganti kerugian, namun dari Sertifikat Hak Milik maupun Surat Keterangan Ganti Kerugian tersebut tidak terdapat bukti yang menunjukkan keberadaan bahwa tanah obyek sengketa aquo yang merupakan satu hamparan dengan Sertifikat Hak Milik Nomor 3236 telah terbit Surat Keterangan Ganti Kerugian atas nama Efredi yang menjadi obyek sengketa;---

Menimbang, bahwa terhadap bukti P-7.8 berupa Surat Perjanjian Perdamaian ditandatangani tanggal 8 September 2006 yang merupakan perjanjian antara Penggugat dengan Bachtiar sebagai pemilik awal dari tanah Penggugat maupun Tergugat II Intervensi, sehingga Majelis Hakim berpendapat bahwa adanya surat perjanjian tersebut tidak menyebutkan mengenai keberadaan obyek sengketa aquo sehingga tidak dapat dijadikan sebagai dasar penghitungan tenggang waktu pengajuan gugatan Penggugat.--- Menimbang, bahwa berdasarkan keseluruhan alat bukti diatas, Majelis Hakim berpendapat oleh karena tidak adanya petunjuk lain dari alat bukti yang diajukan dipersidangan dan akan tidak relevan apabila dalam menentukan tenggang waktu gugatan dengan mendasari Bukti P-5, P-7.1 dan P-7.8 tersebut karena tidak mencantumkan secara jelas dan konkrit surat keterangan ganti Kerugian, Letak, Luas, dan atas nama pemegang Objek sengketa in litis, serta tidak adanya bukti-bukti surat dan keterangan saksi yang membuktikan adanya waktu lain selain dalil Penggugat mengenai waktu Penggugat mengetahui obyek sengketa aquo pada tanggal 21 Maret 2016, maka menurut hemat Majelis Hakim gugatan

(43)

Penggugat yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru pada tanggal 2 Mei 2016 diajukan masih dalam tenggang waktu 90 (sembilan puluh) hari sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 Undang-Undang Nomor : 5 Tahun 1986 Juncto Undang-Undang Nomor : 9 Tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara dan oleh karenanya Eksepsi Tergugat dan Tergugat II Intervensi adalah tidak beralasan hukum dan haruslah dinyatakan ditolak;---

Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi Tergugat dan Tergugat II Intervensi telah ditolak seluruhnya, maka Majelis Hakim selanjutnya akan mempertimbangkan tentang pokok pekara;--- DALAM POKOK PERKARA :---

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan surat gugatan Penggugat adalah sebagaimana diuraikan dalam duduk perkara ;---

Menimbang, bahwa Penggugat pada pokoknya berkeberatan dengan diterbitkannya objek sengketa aquo oleh Tergugat karena mengandung unsur pelanggaran terhadap undang undang maupun Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik (AAUPB), atas dasar alasan sebagaimana telah diuraikan dalam duduknya sengketa diatas ;---

Menimbang, bahwa berdasarkan Gugatan, Jawab jinawab serta alat bukti yang diajukan para pihak baik bukti surat maupun saksi-saksi dalam persidangan dan pengetahuan hakim pada saat dilaksanakan sidang pemeriksaan setempat, maka ditemukan fakta-fakta hukum sebagai berikut :---

1. Bahwa Penggugat adalah pemegang Surat Keterangan Ganti Rugi atas tanah yang terdaftar di Kepala Desa Kulim dengan No. Reg.

(44)

163/593.2/BR-DK/99 tanggal 11 September 1990 dan terdaftar pada Kecamatan Bukit Raya dengan No. Reg. 823/BR/1990. Tanggal 25 September 1990, atas tanah dengan ukuran batas-batas sebagai berikut:--- - Sebelah Utara dengan tanah Bachtiar. uk = 75 Meter ;--- - Sebelah Selatan dengan tanah jalan. uk = 15 Meter ;--- - Sebelah Barat dengan tanah Surip. uk = 150 Meter;--- - Sebelah Timur dengan tanah Ripin. uk = 150 Meter;--- 2. Bahwa pada tahun 2003 secara administrasi objek tanah milik Penggugat berubah alamat menjadi Kelurahan Kulim Kecamatan Tenayan Raya karena terjadi pemekaran wilayah sebagaimana ketentuan Peraturan Daerah Pekanbaru No. 3 Tahun 2003 Tentang Pembentukan Kecamatan Marpoyan Damai, Kecamatan Tenayan Raya, Kecamatan Payung Sekaki dan Kecamatan Rumbai Pesisir, dalam ketentuan Pasal 4 yang menyatakan “Wilayah Kecamatan Tenayan Raya yang berasal dari sebagian dari wilayah Kecamatan Bukit Raya, yang terdiri dari Kelurahan Kulim, Kelurahan Sail, Kelurahan Tangkerang Timur dan Kelurahan Rejosari”;--- 3. Bahwa mengenai riwayat kepemilikan tanah Penggugat sebagaimana

fakta hukum angka 1 dan 2 diatas adalah sebagai berikut :--- a. Bahwa Tanah Penggugat pada pangkalnya adalah sebagian dari tanah BACHTIAR yang mana sebelumnya BACHTIAR memiliki sebidang tanah seluas 140.000 M² berdasarkan Surat Keterangan Pemilikan Tanah Nomor : 529/II/4/1982 tanggal 1 Januari 1982 yang diterbitkan oleh Kepala Desa Kulim Atas Kecamatan Siak Hulu (vide bukti T.II.I-5);---

(45)

b. Bahwa kemudian sebagian tanah BACHTIAR tersebut dijualbelikan kepada SURIP (istri BACHTIAR) dengan ukuran dan batas-batas sebagaimana termuat dalam Akta Jual Beli Nomor 162/SH/1984 tanggal 23 Januari 1984 (vide bukti T.II.I-1 dan Keterangan saksi BACHTIAR);--- c. Bahwa selanjutnya sebagian tanah tersebut dijual kepada LEINA berdasarkan jual beli dari SURIP dengan ukuran dan batas-batas sebagaimana diterangkan dalam Akta Jual Beli Nomor 3369/SH/87 tanggal 29 Oktober 1987 dengan ukuran sebelah utara 75 M, sebelah selatan 15 M, sebelah barat 150 M dan sebelah Timur 150 M (vide bukti P-6);--- d. Bahwa kemudian LEINA menjual tanah kepada Penggugat

sebagaimana diterangkan dalam Surat Keterangan Ganti Kerugian Register Kepala Desa Kulim Nomor 163/593.2/BR-DK/99 dan register Camat Bukit Raya Nomor 823/BR/1990 tanggal 25 September 1990 dengan ukuran sebelah utara 75 M, sebelah selatan 15 M, sebelah barat 150 M dan sebelah Timur 150 M (vide Bukti P-1); --- e. Bahwa atas SKGR Penggugat tersebut terdapat Surat

Keterangan Camat Bukit Raya yang ditandatangani oleh Sekcam kecamatan Bukit Raya Nomor 100/BR/2016/III/54 tanggal 22 Maret 2016 yang pada pokoknya menerangkan bahwa dalam buku register tanah Nomor 823/BR/1990 tanggal 25 September 1990 atas nama Penggugat telah terdaftar di Kantor Camat Bukit Raya (vide bukti P-2);--- f. Bahwa tanah Penggugat tersebut selanjutnya sebagiannya dijual kepada HJ. DESILIDITA THAHAR, S.E. berdasarkan Surat

(46)

Keterangan Ganti Kerugian dengan Register Lurah Kulim Nomor 463/593/Kl/2006 tanggal 12 September 2006 dan Register Camat Tenayan Raya Nomor 1778/TR/2006 tanggal 13 September 2006, dengan ukuran sebelah utara 50 M, sebelah selatan 15 M, sebelah barat 106,50 M dan sebelah timur 111, 80 M (vide bukti P-3, P-7.1) dan atas tanah tersebut saat ini telah terbit Sertifikat Hak Milik Nomor 3236 atas nama Hj. Desilidita Thahar tanggal 17 April 2008 seluas 3.045 M² (yang tertulis berdasarkan Surat Keterangan Ganti Kerugian Nomor 1778/TR/2006 tanggal 13 September 2006), yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru(Vide Bukti P-5, P-7.1 s/d P-7.8);--- g. Bahwa setelah dijual sebagian kepada HJ. DESILIDITA THAHAR, S.E. tersebut Surat Keterangan Ganti Kerugian Register Kepala Desa Kulim Nomor 163/593.2/BR-DK/99 dan register camat bukit raya Nomor 823/BR/1990 tanggal 25 September 1990 (vide Bukti P-1) masih berlaku dengan keadaan ukuran dan batas-batas yang telah terkurangi dengan Tanah HJ. DESILIDITA THAHAR, S.E.;--- 4. Bahwa Tergugat II Intervensi adalah pemegang Surat Keterangan Ganti Kerugian Register Lurah Kulim Nomor 49/593/KL/2006 tanggal 8 Pebruari 2006 dan Register Camat Tenayan Raya Nomor 148/TR/2006 tanggal 8 Pebruari 2006 seluas 1395 M² (bukti TII.I-2), yang riwayat kepemilikannya adalah sebagai berikut :---

a. Bahwa Tanah Tergugat II Intervensi pada pangkalnya adalah sebagian dari tanah BACHTIAR yang mana sebelumnya BACHTIAR memiliki sebidang tanah seluas 140.000 M²

(47)

berdasarkan Surat Keterangan Pemilikan Tanah Nomor : 529/II/4/1982 tanggal 1 Januari 1982 yang diterbitkan oleh Kepala Desa Kulim Atas Kecamatan Siak Hulu (vide bukti T.II.I-5);--- b. Bahwa kemudian sebagian tanah BACHTIAR tersebut

dijualbelikan kepada SURIP (istri BACHTIAR) dengan ukuran dan batas-batas sebagaimana termuat dalam Akta Jual Beli Nomor 162/SH/1984 tanggal 23 Januari 1984 (vide bukti T.II.I-1 dan Keterangan saksi BACHTIAR);--- c. Bahwa selanjutnya sebagian tanah SURIP tersebut sebagiannya dijual kepada EFREDI berdasarkan Surat Keterangan Ganti Kerugian Register Lurah Kulim Nomor 49/593/KL/2006 tanggal 8 Pebruari 2006 dan Register Camat Tenayan Raya Nomor 148/TR/2006 tanggal 8 Pebruari 2006 seluas 1395 M² (bukti TII.I-2);--- 5. Bahwa tanah Penggugat dan tanah Tergugat II Intervensi pada

pangkalnya sama-sama berasal dari tanah Bachtiar berdasarkan alas hak berupa Akta Jual Beli Nomor 162/SH/1984 tanggal 23 Januari 1984 (vide bukti T II.I-1);--- 6. Bahwa telah terjadi perselisihan antara Penggugat dengan BACHTIAR yang berakhir dengan surat perjanjian perdamaian antara Bachtiar dengan Penggugat tanggal 8 september 2006 yang juga ditandatangani para pihak, saksi-saksi dan Camat Tenayan Raya, yang pada pokoknya menyatakan bahwa Bachtiar telah menerima sejumlah uang dari Penggugat dan telah mengakui sepenuhnya hak kepemilikan Penggugat atas tanah sesuai dengan Surat Keterangan Bukti

(48)

Kepemilikan No 823/BR/1990 tanggal 25 September 1990 (vide bukti P-7.8=T II.I-4);--- 7. Bahwa Saksi Nasir dalam persidangan pada pokoknya menerangkan :-- a. Bahwa Saksi yang membeli tanah dari Bachtiar kemudian diberikan pada Efredi;--- b. Bahwa telah ada perdamaian antara Bachtiar dan Karti Chairuddin; c. Bahwa tanah obyek sengketa sebelah selatan berbatas dengan

tanah milik Desilidita Thahar;--- 8. Bahwa Saksi Bachtiar dalam persidangan pada pokoknya

menerangkan:--- a. Bahwa saksi sebagai pemilik pertama dari tanah obyek sengketa;---- b. Bahwa Alm. Surip adalah isteri saksi;--- c. Bahwa Saksi pernah melakukan jual beli sebidang tanah dengan surip;--- d. Bahwa Surip juga pernah menjual sebagian tanah tersebut kepada Efredi;--- 9. Bahwa pada saat dilakukan pemeriksaan setempat diketahui bahwa

terhadap tanah obyek sengketa sebagaimana pengakuan Penggugat dan saksi M Nasir ternyata tanah Penggugat dan tanah Tergugat II Intervensi adalah tumpang tindih/berada pada tanah yang sama yang terletak Jalan Lintas Timur Gang. Mekar 1 RT. 01 RW. 21 Kelurahan Kulim Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, dengan batas-batas saat ini sebagai berikut:---

 Sebelah utara dengan tanah Wella Hasnita;---  Sebelah selatan dengan tanah Hj. Desilidita Thahar, S.E.;---  Sebelah barat dengan Gang;---

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang bahwa berdasarkan fakta dan pertimbangan hukum tersebut, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa Tergugat dalam menerbitkan obyek sengketa a quo berupa Surat

Menimbang, bahwa berpedoman pada ketentuan tersebut di atas, Majelis Hakim selanjutnya mencermati dalil dan alasan Penggugat dalam Gugatannya yang pada pokoknya

Menimbang, bahwa menurut Majelis Hakim hal tersebut penting untuk diketahui terlebih dahulu, mengingat surat keputusan yang menjadi obyek sengketa a quo yang

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa dalil gugatan Penggugat/Terbanding terutama

Menimbang, bahwa setelah mencermati objek sengketa a quo yaitu berupa pemberhentian tidak dengan hormat atas nama Penggugat (Vide : Bukti P-1=T-1), serta dihubungkan

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian-uraian pertimbangan hukum tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa dalam Penerbitan objek sengketa berupa Keputusan

sesuai dengan fakta sebenarnya (vide Bukti P-1=T-4); --- Menimbang, bahwa berdasarkan uraian Surat Gugatan dan Replik Penggugat dan Jawaban serta Duplik Tergugat,

Menimbang bahwa, apabila ketentuan pada Pasal 87 ayat (2) tersebut dikaitkan dengan obyek sengketa / fakta hukum pada angka 7 maka Majelis hakim menilai bahwa