• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N Nomor 0000/Pdt.G/2016/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N Nomor 0000/Pdt.G/2016/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

Nomor 0000/Pdt.G/2016/PTA.Btn

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada Tingkat Banding, dalam persidangan Majelis telah menjatuhkan putusan sebagai berikut, dalam perkara cerai gugat antara pihak-pihak:

Pembanding , umur 34 tahun, agama Islam, pekerjaan, bertempat tinggal di Kabupaten Tangerang, dalam hal ini memberi kuasa kepada Fadhly, SH.,MH dan Cakra Heru Sentosa, SH.,MH. Advokat pada kantor Konsultan Hukum Fadhly Masril, SH.,MH & Mitra, yang beralamat kantor di Komplek Kehakiman No. 33 Utan Kayu, Jakarta Timur 13120, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 13 Oktober 2015, dengan register Nomor 522/Kuasa/800/2015/PA. Tgrs tertanggal 15 Oktober 2015 dahulu sebagai Tergugat untuk selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING;

M e l a w a n

, umur 35 tahun, agama Islam, pekerjaan Kabupaten Tangerang, dalam hal ini memberi kuasa kepada Arthur Yudi Wardana, SH.,MH., Harry Haswidy, SH., Frank Citra, SH., Muhammad Solihin, SH. Advokat pada Mahady & Co Lawyers, yang beralamat kantor di Jl. Banjaran KM 14 No. 495B, Kabupaten Bandung 40376 , berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 12 Nopember 2015, dengan register Nomor 617/Kuasa/000/2015/ PA.Tgrs. tanggal 17

(2)

Hal. 2 dari 10 hal. Putusan Nomor 0000/Pdt.G/2016/PTA.Btn.

Nopember 2015 dahulu sebagai Penggugat untuk selanjutnya disebut sebagai TERBANDING; Pengadilan Tinggi Agama tersebut ;

Telah mempelajari berkas perkara serta semua surat yang berhubungan dengan perkara yang dimohonkan banding ;

DUDUK PERKARANYA

Mengutip segala uraian sebagaimana termuat dalam putusan Pengadilan Agama Tigaraksa Nomor 000/Pdt.G/2015/PA.Tgrs tanggal 6 Oktober 2015 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 22 Dzulhijjah 1436 Hijriyah yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

Dalam Konvensi

1. Mengabulkan gugatan Penggugat Konvensi untuk sebagaian ;

2. Menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat (Pembanding) kepada Penggugat (Terbanding);

3. Menetapkan 2 (dua) orang anak hasil perkawinan Penggugat Konvensi dan Tergugat Konvensi, masing-masing bernama Anak pertama umur 7 tahun 7 bulan danAnak kedua, umur 1 tahun 8 bulan berada di bawah pemeliharaan dan pengasuhan (hadlanah) Penggugat sebagai ibu kandungnya ;-

4. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Tigaraksa untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, dan kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Kelapa Dua untuk dicatat dalam register yang disediakan untuk itu ;

Dalam Rekonvensi

Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi / Tergugat Konvensi; Dalam Konvensi dan Rekonvensi

Membebankan kepada Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi untuk

(3)

Hal. 3 dari 10 hal. Putusan Nomor 0000/Pdt.G/2016/PTA.Btn.

rupiah);

Membaca akta permohonan banding yang dibuat di hadapan Panitera Pengadilan Agama Tigaraksa Nomor 000/Pdt.G/2015/PA.Tgrs yang menyatakan bahwa pada hari Kamis tanggal 15 Oktober 2015, Tergugat/Pembanding telah mengajukan permohonan banding atas putusan Pengadilan Agama Tigaraksa tanggal 6 Oktober 2015. Permohonan banding tersebut telah diberitahukan kepada Penggugat/Terbanding pada hari Selasa tanggal 10 Nopember 2015 ;

Membaca memori banding Tergugat/Pembanding tertanggal 27 Oktober 2015 yang diterima Pengadilan Agama Tigaraksa tanggal 28 Oktober 2015 yang pada pokoknya menyatakan bahwa Tergugat/Pembanding setuju dengan putusan Pengadilan Agama Tigaraksa yang menjatuhkan talak satu bain sughro Tergugat/Pembanding (Pembanding) terhadap Penggugat/Terbanding (Terbanding), akan tetapi tidak setuju dengan putusan yang menetapkan bahwa 2 (dua) orang anak yang bernama Anak pertama umur 7 tahun 7 bulan, perempuan dan Anak Kedua umur 1 tahun 8 bulan, perempuan dibawah pemeliharaan dan pengasuhan (hadhonah) Penggugat/Terbanding sebagai ibu kandungnya. Memori banding tersebut telah diberitahukan kepada Penggugat/Terbanding pada hari selasa tanggal 10 Nopember 2015;

Membaca kontra memori banding Penggugat/Terbanding tertanggal 13 Nopember 2015 yang diterima Pengadilan Agama Tigaraksa tanggal 17 Nopember 2015 yang pada pokoknya menyatakan bahwa apa yang telah dipertimbangkan oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama sudah tepat dan benar, sehingga keberatan Terugugat/Pembanding harus ditolak. Kontra memori banding tersebut telah diberitahukan kepada Tergugat/Pembanding pada hari senin tanggal 4 Januari 2016 ;

Membaca Surat Keterangan yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Tigaraksa tertanggal 27 Januari 2016 yang menerangkan bahwa Tergugat/Pembanding dan Penggugat/Terbanding tidak melakukan

(4)

Hal. 4 dari 10 hal. Putusan Nomor 0000/Pdt.G/2016/PTA.Btn.

pemeriksaan berkas perkara banding (inzage), meskipun kepada mereka telah diberitahukan tentang kesempatan inzage tersebut pada hari selasa tanggal 22 Desember 2016 dan hari Senin tanggal 4 Januari 2016;

TENTANG HUKUMNYA

Menimbang, bahwa Tergugat/Pembanding dalam perkara ini adalah sebagai pihak dalam tingkat pertama. Oleh karena itu berdasarkan Pasal 6 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1947 Tentang Pengadilan Peradilan Ulangan di Jawa dan Madura juncto Pasal 61 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, maka Tergugat/Pembanding adalah pihak yang mempunyai Legal Standing untuk mengajukan permohonan banding dalam perkara ini;

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding yang diajukan oleh Tergugat/Pembanding telah diajukan dalam tenggang waktu banding dan menurut tata cara yang ditentukan oleh Undang-Undang, maka berdasarkan Pasal 7 ayat 1,Pasal 10 dan Pasal 11 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1947 tentang Pengadilan Peradilan Ulangan di Jawa dan Madura, permohonan banding ini secara formil harus dinyatakan dapat diterima;

Menimbang, bahwa agar Pengadilan Tinggi Agama Banten yang juga sebagai judex factie dapat memberikan putusan yang benar dan adil, maka dipandang perlu memeriksa ulang tentang apa yang telah diperiksa, dipertimbangkan dan diputus oleh Pengadilan Agama Tigaraksa, untuk kemudian dipertimbangkan dan diputus ulang pada tingkat banding sebagai berikut:

Menimbang, bahwa Majlis Hakim Tingkat Banding setelah meneliti berkas perkara banding ini, Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama telah tepat dan benar dalam mempertimbangkan konvensi, rekonvensi dan putusan namun Majelis Hakim Tingkat Banding perlu melengkapi pertimbangan hukumnya sebagai berikut; Dalam Konvensi

(5)

Hal. 5 dari 10 hal. Putusan Nomor 0000/Pdt.G/2016/PTA.Btn.

Menimbang, bahwa dalam hal upaya perdamaian, Majelis Hakim Tingkat Pertama telah berusaha untuk mendamaikan kedua belah pihak berperkara, baik oleh majelis hakim sendiri, maupun melalui proses mediasi dengan mediator Dra. Ai Jamilah, MH., namun ternyata upaya perdamaian tersebut tidak berhasil. Sesuai dengan Berita Acara Sidang tanggal 17 Juni 2015 Oleh karena itu Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat upaya perdamaian tersebut telah memenuhi ketentuan Pasal 130 ayat (1) HIR juncto Pasal 82 UU Nomor 7 Tahun 1989 juncto Pasal 39 ayat (1) UU Nomor 1 Tahun 1974 juncto Pasal 31 ayat (1) PP Nomor 9 Tahun 1975 juncto Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2016, sehingga proses penyelesaian perkara secara litigatif dapat dilanjutkan;

Menimbang, bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan dipersidangan tingkat pertama sebagaimana terurai dalam Berita Acara Sidang Penggugat/Terbnding telah menghadirkan 3 (tiga) orang saksi yaitu saksi 1 dan saksi 2 Penggugat/Terbanding serta saksi 3 bahwa kedua saksi sebagai keluarga dekat Penggugat/Terbanding sebagaimana dimaksud Pasal 76 Pasal (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 serta perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama telah memenuhi syarat formil menerangkan pada pokoknya bahwa:

- Penggugat/Terbanding dan Tergugat/Pembanding adalah suami isteri yang menikah pada bulan mei tahun 2007 dan telah dikaruniai anak 2 (dua) orang dan semula rumah tangga Penggugat/Terbanding dan Tergugat/ Pembanding rukun dan harmonis;

- Sejak tahun 2010 antara Penggugat/Terbanding dan Tergugat/Pembanding sudah tidak harmonis lagi dan terjadi perselisihan dan pertengkaran, saksi melihat bahwa mata Pengguggat/Terbanding sembab dan Penggugat/Terbanding mengeluh dan curhat tentang kekurangan biaya kebutuhan hidup sehari-hari;

- Saksi melihat Tergugat/Pembanding berperangi buruk temperament dan bersikap tidak sopan kepada saksi dengan cara membentak;

(6)

Hal. 6 dari 10 hal. Putusan Nomor 0000/Pdt.G/2016/PTA.Btn.

- Penggugat/Terbanding dan Tergugat/Pembanding sudah berpisah ranjang selama 1 (satu) tahun ;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi yang dihadirkan Tergugat/Pembanding yaitu Saksi 1 sebagai ayah Tergugat/Pembanding, saksi 2 menerangkan pada pokoknya bahwa rumah tangga Penggugat/Terbanding dan Tergugat/Pembanding sudah sejak 1 (satu) tahun lalu berpisah rumah;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut maka dalil gugatan Penggugat/Terbanding terutama tentang telah terjadinya perselisihan dan pertengkaran (posita angka 8) harus dinyatakan terbukti sesuai Pasal 163 HIR;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa dalil gugatan Penggugat/Terbanding terutama tentang telah terjadinya perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat/Terbanding dan Tergugat/Pembanding harus dinyatakan terbukti dan rumah tangga yang dibangun oleh Penggugat/Terbanding dan Tergugat/Pembanding sudah pecah terlepas dari siapa dan apa penyebabnya hal ini sesuai dengan maksud dari Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 38 K/Ag/1990 tanggal 31 Oktober 1991 yang diambil alih sebagai pendapat Majelis Hakim Tingkat Banding dalam perkara a quo yang pada pokoknya menyatakan kalau Pengadilan telah yakin dalam perkawinan antara Penggugat/Terbanding dan Tergugat/Pembanding telah pecah maka terpenuhilah unsur yang dimaksud oleh Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975. Hal ini sejalan pula dengan pendapat ulama fiqh dalam kitab ghoyatul murom lis syarhil majdi yang diambil alih sebagai pendapat Majelis Hakim Tingkat Banding sebagai berikut :

ةجوزلا ةبغر مدع دتشا اذاو

ةقلط ىضاقلا هيلع قلط اھجوزل

Artinya : Apabila ketidak senangan isteri terhadap suaminya sudah sangat memuncak maka Hakim harus menceraikan/mejatuhkan thalak suaminya dengan satu talak;

(7)

Hal. 7 dari 10 hal. Putusan Nomor 0000/Pdt.G/2016/PTA.Btn.

Menimbang, bahwa prinsip dasar pemeliharaan anak dalam Agama lslam adalah memelihara dan mendidik anak agar kelak menjadi anak yang shalih, Kuat mentalnya, berakhlak mulia, dan kuat fisiknya serta sejahtera lahir dan bathin sebagaimana dalam Al Qur-an, Surat Al Nisa, ayat (9)

يلو

اديدس لاوق اولوقيلو وقتيلف مھيلع اوفاخ اف اعض ةيرذ مھفلخ نم اوكرتول نيذلا ىشخ

”... dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar";

Menimbang, bahwa menurut Hukum Islam pada dasarnya anak yang belum mumayyiz (belum berumur 12 tahun ) hak hadlonah ada pada ibunya sebagaimana dalam kitab Albajuri Juz II halaman 195 yang diambil alih menjadi pendapat Majelis Hakim Tingkat Banding yang berbunyi;

هتناضحب قحا يھف دلو اھنم هلو هتجوز لجرلا قراف اذاو

Artinya apabila seorang laki-laki bercerai dengan istrinya dan dia mempunyai anak

dari perkawinan dengan istrinya itu, maka istri lebih berhak untuk memeliharanya;

Hal ini sesuai pula dengan maksud Pasal 156 huruf (a) Kompilasi Hukum Islam yang menentukan hak hadlonah anak yang belum mumayyiz berada pada ibunya, ketentuan ini karena pada dasarnya ibu adalah orang yang secara Psychologis paling dekat dan akrab dengan anak sebagaimana dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor 27 K/AG/1982 dan Nomor 126 K/PDT/2001. Yang diambil alih menjadi pendapat Majelis Hakim Tingkat Banding.Oleh karena itu anak yang belum mumayyiz belum mampu menentukan sikap memilih mana yang terbaik bagi dirinya apakah tinggal dengan ibunya atau bapaknya. Berdasarkan alasan tersebut, maka Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa anak yang bernama Anak pertama , umur 7 tahun 7 bulan, perempuan dan Anak kedua , umur 1 tahun 8 bulan, perempuan berada di bawah pemeliharaan dan pengasuhan (hadhanah) Penggugat/Terbanding sebagai ibu kandungnya ;

Menimbang, bahwa sekalipun hak pemeliharaan anak ditetapkan kepada Penggugat Konvensi/ tergugat rekonvensi/ Terbanding, tetapi Tergugat Konvensi/

(8)

Hal. 8 dari 10 hal. Putusan Nomor 0000/Pdt.G/2016/PTA.Btn.

Penggugat Rekonvensi/ Pembanding mempunyai hak untuk menjenguk dan mengajak jalan-jalan untuk melepaskan rasa rindu seorang ayah dengan anaknya, hal ini untuk menjaga perkembangan pisik maupun psychis anak tersebut, serta Tergugat Konvensi Penggugat Rekonvensi/Pembanding berhak menentukan masa depan dan pendidikan anak sesuai kemampuan setelah musyawarah dengan Penggugat Konvensi Tergugat Rekonvensi/Terbanding;

Menimbang, bahwa Penggugat Konvensi/Tergugat rekonvensi/ Terbanding selaku pemegang hak hadlonah anak, dilarang menghalang-halangi Tergugat Konvensi/Penggugat rekonvensi/ Pembanding untuk bertemu dengan anaknya dan tidak boleh memutuskan hubungan kekerabatan antara anak dengan Tergugat Konvensi/Penggugat rekonvensi/ Pembanding serta dengan keluarga Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi/Pembanding sesuai makna yang terkandung pada Pasal 26 ayat (1 ) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas putusan pengadilan Agama Tigaraksa Nomor 800/Pdt.G/2015/PA.Tgrs tanggal 6 Oktober 2015 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 22 Dzulhijjah 1436 Hijriyah patut dipertahankan, oleh karena itu harus dikuatkan

Dalam Konvensi dan Rekonvensi

Menimbang, bahwa perkara a quo termasuk bidang perkawinan, maka berdasarkan ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006, dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama, maka biaya perkara pada tingkat banding dibebankan kepada Pembanding;

Mengingat segala ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dan hukum syar’i yang berkaitan dengan perkara ini ;

M E N G A D I L I

I. Menyatakan permohonan banding yang diajukan oleh Pembanding dapat diterima;

(9)

Hal. 9 dari 10 hal. Putusan Nomor 0000/Pdt.G/2016/PTA.Btn.

II. Menguatkan putusan Pengadilan Agama Tigaraksa Nomor 000/Pdt.G/2015/PA.Tgrs tanggal 6 Oktober 2015 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 22 Dzulhijjah 1436 Hijriyah ;

III. Membebankan kepada Pembanding untuk membayar biaya perkara pada tingkat banding sebesar Rp.150.000,- (Seratus lima puluh ribu rupiah) ;

Demikian putusan ini dijatuhkan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Tingkat Banding pada hari Rabu tanggal 23 Maret 2016 Masehi bertepatan dengan tanggal 14 Jumadil Akhir 1437 Hijriyah, dengan Drs. H. U.Wanuddin., S.H., M.H. selaku Hakim Ketua Majelis, Drs.H. Maftuh Abubakar., S.H., M.H. dan Drs. H. Nur Khazim, M.H., masing-masing selaku Hakim Anggota yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Tinggi Agama Banten untuk memeriksa perkara ini dalam tingkat banding dengan Penetapan Nomor 0017/Pdt.G/2016/PTA.Btn tanggal 7 Maret 2016 Putusan mana diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum pada hari Rabu tanggal 30 Maret 2016 Masehi bertepatan dengan tanggal 21 Jumadil Akhir 1437 Hijriyah, oleh Hakim Ketua Majelis tersebut dengan didampingi para Hakim Anggota tersebut, serta dibantu oleh Drs. H. E. Ali Mansur sebagai Panitera Pengganti, dengan tidak dihadiri oleh kedua belah pihak.

Ketua Majelis Drs. H. U.Wanuddin., S.H., M.H. Hakim Anggota, Drs.H. Maftuh Abubakar., S.H., M.H. Hakim Anggota, Drs. H. Nur Khazim, M.H.

(10)

Hal. 10 dari 10 hal. Putusan Nomor 0000/Pdt.G/2016/PTA.Btn. Panitera Pengganti, Drs. H. E. Ali Mansur Perincian Biaya 1. Biaya Proses : Rp. 139.000,- 2. Redaksi : Rp. 5.000,- 3. Materai : Rp. 6.000,- JUMLAH : Rp. 150.000,-

Referensi

Dokumen terkait

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-MU peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: Analisis Akuntansi

Penelitian pengembangan ini menggunakan model Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation (ADDIE). Tahap Analysis merupakan analisis terhadap

Bila hasil negatif, menunjukkan tidak adanya imunitas pada penderita dan perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan pada 17 sampai 20 minggu kehamilan.  Bila IgG menjadi

Selain itu daging dari ayam petelur medium cokelat lebih sedikit daripada telur putih.. Selain itu daging dari ayam petelur medium akan lebih laku dijual sebagai

Dasar pengobatan adalah dengan menggunakan obat-obat antikolinesterase misalnya neostigmin dan piridostigmin. Obat-obat ini berperan menghambat kolinesterase yang

Peningkatan aset yang terdiri dari penempatan deposito berjangka sebesar Rp 126,24 milyar, perolehan saham sebesar Rp 8 milyar dan perolehan aset tetap perusahaan sebesar Rp 7,58

kepuasan kerja yang tinggi dari para karyawannya sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan dalam mencapai tujuan suatu organisasi.. Mengingat pentingnya faktor-faktor

Beberapa hasil penelitian fermentasi bahan pakan yang secara nyata menghasilkan peningkatan nilai nutrisi bahan pakan menunjukkan bahwa teknologi fermentasi dapat