• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N NOMOR: 02/G/2016/PTUN-SMD DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N NOMOR: 02/G/2016/PTUN-SMD DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

Putusan : 02/G/2016/PTUN-SMD, halaman 1 dari 92 halaman P U T U S A N

NOMOR: 02/G/2016/PTUN-SMD

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa tata usaha negara pada peradilan tingkat pertama dengan acara biasa telah menjatuhkan Putusan sebagaimana tersebut di bawah ini, dalam sengketa antara:

AHMAD MAULADIN, Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat Jln Dewi Sartika RT. 13,Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara;

Dalam hal ini diwakili oleh kuasanya Muhammad Ichsan,SH, Advokat/Konsultan Hukum pada Kantor Law Office Ichsan & Partners Jln. Poros Makasar-Maros Km. 25, Komp. Darul Istiqamah 5, Maccopa, Kel. Bontoa, Kec. Mandai, Kab. Maros, Sulawesi Selatan, untuk selanjutnya disebut sebagai ……….PENGGUGAT;

MELAWAN

BUPATI PENAJAM PASER UTARA, Berkedudukan di Kompleks Pemerintahan, Jln. Propinsi KM. 09, Kel. Nipah-Nipah, Kec. Penajam, Kab. Penajam Paser Utara:

Dalam hal ini diwakili oleh:

1. SUHARDI,SIP.,MM, sebagai Plh Kepala Bagian Hukum;

(2)

Putusan : 02/G/2016/PTUN-SMD, halaman 2 dari 92 halaman 2. PITONO,SH, sebagai Kasubag Bankum & HAM; 3. M. RAMLI NA,SH, sebagai Kasubag Perencanaan

Perundang-Undangan;

4. GUNAWAN NU,SH, sebagai Kasubag Dokumentasi dan Informasi;

Kesemuanya adalah Pegawai Negeri Sipil Pada Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 15 Februari 2016;

5. ZULIKAR TANJUNG,SH.,MH, Jabatan Kepala Kejaksaan Negeri Penajam, Alamat Jln. Propinsi Km.09, Kelurahan Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam, berdasarkan surat kuasa Khusus tertanggal 22 Februari 2016;

Untuk selanjutnya disebut sebagai …..TERGUGAT;

Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda tersebut :

 Telah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda Nomor: 02/PEN-DIS/2016/PTUN.SMD tanggal 26 Januari 2016;  Telah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara

Samarinda Nomor : 02/PEN/2016/PTUN.SMD tanggal 26 Januari 2016 tentang Penunjukkan Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara ini;

 Telah membaca Penetapan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda Nomor: 02/G/2016/PTUN.SMD tanggal 26 Januari 2016 tentang Penunjukkan Panitera Pengganti dan Juru Sita Pengganti;

(3)

Putusan : 02/G/2016/PTUN-SMD, halaman 3 dari 92 halaman  Telah membaca Penetapan Hakim Ketua Majelis Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda Nomor : 02/PEN-PP/2016/PTUN.SMD tanggal 26 Januari 2016 tentang Hari Pemeriksaan Persiapan perkara ini ;

 Telah membaca Penetapan Hakim Ketua Majelis Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda Nomor : 02/PEN-HS/2016/PTUN.SMD tanggal 17 Februari 2016 tentang Hari Sidang Pertama terbuka untuk umum perkara ini;

 Telah membaca berkas-berkas yang berkaitan dengan perkara tersebut;  Telah mendengarkan keterangan dari pihak Penggugat dan Tergugat

maupun saksi-saksi yang diajukan oleh kedua belah pihak;

TENTANG DUDUKNYA PERKARA

Menimbang bahwa Penggugat telah mengajukan gugatannya tertanggal 25 Januari 2016, yang didaftar di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda pada tanggal 25 Januari 2016 dengan Register perkara Nomor : 02/G/2016/PTUN-SMD, yang telah diperbaiki pada tanggal 17 Februari 2016, mengemukakan dalil-dalil sebagai berikut ;

1. Bahwa Penggugat adalah peserta calon kepala desa pada Pimilihan Kepala Desa Tengin Baru , Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, yakni sebagai Calon Nomor Urut 3 (tiga), dari tiga calon kepala desa yang ditetapkan oleh Panitia Pimilihan Kepala Desa Tengin Baru, tahun 2015, yang urutannya sebagai berikut :

- Calon Nomor 1 (satu) : Abdul Haris Nasution - Calon Nomor 2 (dua) : Sutarto

(4)

Putusan : 02/G/2016/PTUN-SMD, halaman 4 dari 92 halaman Yang selanjutnya pada tanggal 16 Nopember 2015, ketiga Calon Kepala Desa Tengin Baru membuat dan menyatakan MoU Deklarasi Damai yang diketahui pihak Panitia dan Camat serta Aparat Keamanan Setempat;

2. Bahwa atas Pemilihan Kepala Desa Tengin Baru tahun 2015, oleh Panitia dilaksanakan Pemungutan Suara pada tanggal 15 Desember 2015, yakni pada 2 TPS (Tempat Pemungutan Suara), yakni pada : - TPS 01 dengan jumlah Pemilih dalam DPT sebanyak 1.036 Pemilih,

dan yang menggunakan hak pilihnya 791 Pemilih, dan yang tidak menggunakan hak pilihnya 245 Pemilih, dan jumlah kartu suara yang dinyatakan sah 782 lembar, sedangkan jumlah kartu suara yang dinyatakan tidak sah 9 lembar;

- TPS 02 dengan jumlah Pemilih dalam DPT sebanyak 1.437 Pemilih, dan yang menggunakan hak pilih 964 Pemilih, dan yang tidak menggunakan hak pilihnya 473 Pemilih, dan jumlah kartu suara yang dinyatakan sah 931 lembar, sedangkan jumlah kartu suara yang dinyatakan tidak sah 33 lembar;

3. Bahwa setelah selesai Pemungutan Suara dilaksanakan pada tanggal 15 Desember 2015, berdasarkan Berita Acara Pemungutan Suara Kegiatan Pemilihan Kepala Desa Tengin Baru TPS 01 dan TPS 02, maka jumlah perolehan suara setiap calon Kepala Desa, adalah sebagai berikut. :

Nomor Urut NAMA CALON PEROLEHAN SUARA JUMLAH TPS 01 TPS 02

1 Abdul Haris Nasution 462 286 748

(5)

Putusan : 02/G/2016/PTUN-SMD, halaman 5 dari 92 halaman

3 Ahmad Mauladin 291 456 747

4. Bahwa hasil Pemungutan Suara pada Pemilihan Kepala Desa Tengin Baru sebagaimana yang diuraikan pada poin 3 di atas, oleh Panitia telah disampaikan kepada Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Tengin Baru mengenai calon terpilih Kepala Desa Tengin Baru, yakni Nomor Urut 1 atas nama Abdul Haris Nasution, dan BPD Desa Tengin Baru telah menyampaikan mengenai calon terpilih tersebut kepada Bupati Kabupaten Penajam Paser Utara/Tergugat pada tanggal 17 Desember 2015;

.Bahwa selanjutnya Bupati Kabupaten Penajam Paser Utara/Tergugat kemudian menerbitkan : Surat Keputusan Bupati Penajam Paser Utara Nomor : 141/21/2016, tanggal 21 Januari 2016, tentang Pengesahan Pengangkatan Kepala Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku, Periode 2016-2022, yang mana Surat Keputusan tersebut diketahui oleh Penggugat pada tanggal 22 Januari 2016, yang dalam perkara ini Surat Keputusan tersebut selanjutnya disebut sebagai obyek gugatan;

Bahwa terhadap surat yang menjadi obyek gugatan yakni : Surat Keputusan Bupati Penajam Paser Utara Nomor : 141/21/2016, tanggal 21 Januari 2016, tentang Pengesahan Pengangkatan Kepala Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku, Periode 2016-2022, yang telah diterbitkan/dikeluarkan oleh Tergugat tersebut, adalah Penggugat mengetahuinya pada tanggal 22 Januari 2016, sehingga batas tenggang waktunya 90 hari adalah masih memenuhi syarat untuk diajukan sebagai obyek gugatan pada Pengadilan Tata Usaha Negara, sebagaimana yang

(6)

Putusan : 02/G/2016/PTUN-SMD, halaman 6 dari 92 halaman dimaksud dalam pasal 55 Undang-Undang Nomor 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, jo Undang-Undang Nomor 9 tahun 2004 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 5 tahun 1986;

5. Bahwa obyek gugatan, yakni : Surat Keputusan Bupati Penajam Paser Utara Nomor : 141/21/2016, tanggal 21 Januari 2016, tentang Pengesahan Pengangkatan Kepala Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku, Periode 2016-2022, yang telah diterbitkan/dikeluarkan oleh Tergugat tersebut, adalah merupakan Keputusan Tata Usaha Negara menurut Undang-Undang Nomor 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, jo Undang-Undang Nomor 9 tahun 2004 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 5 tahun 1986, oleh karena dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang dalam hal ini adalah Bupati Penajam Paser Utara (Tergugat) dan karenanya bersifat konkrit, individual, dan final, serta menimbulkan akibat hukum; 6. Bahwa Penggugat mengajukan obyek gugatan ini ke Pengadilan Tata

Usaha Negara Samarinda, karena kepentingan hukum Penggugat adalah sangat dirugikan dengan adanya Surat Keputusan Bupati Penajam Paser Utara Nomor : 141/21/2016, tanggal 21 Januari 2016, tentang Pengesahan Pengangkatan Kepala Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku, Periode 2016-2022, oleh karena ada pelanggaran hukum atau peraturan dalam tahapan penetapan calon terpilih dan dalam tahapan pemungutan suara khususnya di TPS 01 pada Pemilihan Kepala Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku, sehingga Penggugat dirugikan karena terhalangi untuk terpilih sebagai Kepala Desa Tengin Baru secara sah dan benar menurut hukum;

7. Bahwa Surat Keputusan Bupati Penajam Paser Utara Nomor : 141/21/2016, tanggal 21 Januari 2016, tentang Pengesahan

(7)

Putusan : 02/G/2016/PTUN-SMD, halaman 7 dari 92 halaman Pengangkatan Kepala Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku, Periode 2016-2022, adalah telah waktu dalam penerbitannya atau melanggar pasal 14 huruf (c) Peraturan Bupati Penajam Paser Utara Nomor : 21 tahun 2015 tentang Tata Cara Pemilihan Kepala Desa, oleh karena berdasarkan pasal 14 huruf (c) dari Peraturan Bupati tersebut diatur bahwa : “Bupati menerbitkan keputusan mengenai pengesahan dan pengangkatan kepala Desa paling lambat 30 (tiga puluh) Hari sejak diterima laporan dari Badan Permusyawaratan Desa”, sementara Bapan Permusyawaratan Desa Tengin Baru telah menyampaikan mengenai calon terpilih kepala desa kepada Bupati Kabupaten Penajam Paser Utara/Tergugat adalah pada tanggal 17 Desember 2015, dengan demikian telah lewat waktu 5 (lima) hari, dan karenanya Surat Keputusan Bupati Penajam Paser Utara Nomor : 141/21/2016, tanggal 21 Januari 2016, tentang Pengesahan Pengangkatan Kepala Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku, Periode 2016-2022, adalah lewat waktu/melanggar batas waktu dan karenanya gugur atau tidak sah menurut hukum;

8. Bahwa Surat Keputusan Bupati Penajam Paser Utara Nomor : 141/21/2016, tanggal 21 Januari 2016, tentang Pengesahan Pengangkatan Kepala Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku, Periode 2016-2022, adalah tidak didasari oleh hasil pemungutan suara yang sesuai hukum atau peraturan dalam Pemilihan Kepala Desa, oleh karena melanggar pasal 12 huruf (d) angka 3 Peraturan Bupati Penajam Paser Utara Nomor 21 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pemilihan Kepala Desa, yang menyatakan bahwa kelancaran pelaksanaan Pemungutan Suara, Panitia Pemungutan Suara (PPS) menyediakan : “surat suara yang memuat tanda gambar Calon yang

(8)

Putusan : 02/G/2016/PTUN-SMD, halaman 8 dari 92 halaman berhak dipilih dan pada bagian bawahnya ditandatangani oleh Ketua Panitia sebagai tanda sahnya surat suara”, ternyata pada saat pemungutan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 01 pada tanggal 15 Desember 2015 di Desa Tengin Baru, ada ditemukan surat suara yang memuat tanda gambar Calon yang tidak berhak dipilih yakni surat suara dari Desa Wonosari dan ternyata pada bagian bawahnya ditandatangani oleh Ketua Panitia PPS di TPS 01 sebagai tanda sahnya surat suara, dan surat suara tersebut oleh Panitia Pemungutan Suara TPS 01 tetap dihitung sebagai surat suara pada saat perhitungan surat suara, yakni surat suara tidak sah, surat suara yang dimaksud tersebut ketahuan setelah dilakukannya perhitungan suara oleh PPS di TPS 01. Dengan digunakannya surat suara dari Desa Wonosari tersebut, maka pemungutan suara di TPS 01 adalah telah nyata melanggar pasal 12 huruf (d) angka 3 Peraturan Bupati Penajam Paser Utara Nomor 21 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pemilihan Kepala Desa, dan karenanya hasil pemungutan suara di TPS 01 adalah tidak sah menurut hukum, dan karena itu maka Pemungutan Suara di TPS 01 Desa Tengin Baru adalah harus diulang demi kepastian hukum;

9. Bahwa Pemungutan Suara di TPS 01 Desa Tengin Baru adalah juga melanggar Keputusan Panitia Pemilihan Kepala Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara, Nomor : 01 Tahun 2015, Tentang Tata Tertib Pemilihan Kepala Desa, yakni Pasal 3 ayat (2) huruf (a), yaitu wewenang Panitia Pemilihan adalah “ menjaga netralitas dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa”, oleh karena ternyata Panitia Pemilihan Kepala Desa yang bertugas pada TPS 01 adalah tidak menjaga netralitas dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa, berdasarkan fakta antara lain :

(9)

Putusan : 02/G/2016/PTUN-SMD, halaman 9 dari 92 halaman  Pada tanggal 14 Desember 2015 tepatnya pada hari H-1, ada surat undangan pemilih untuk 9 orang di RT 006, oleh panitia pemilihan diserahkan kepada salah satu calon Kepala Desa yakni calon Nomor Urut 1 (Abdul Haris Nasution) untuk disampaikan pada pemilih, yang seharusnya undangan pemilihan tersebut diserahkan kepada Ketua RT/ Dusun setempat untuk dibagikan kepada warga yang memiliki hak suara yang namanya telah tercantum dalam undangan tersebut;

 Adanya perbedaan perlakuan aturan / tata tertib antara TPS 01 dengan TPS 02 , yang mana ada beberapa Pemilih yang tidak tercantum didalam Dafar Pemilih Tetap (DPT) diwilayah TPS 02 diperbolehkan untuk memberikan Hak suaranya dengan memperlihatkan identitas dirinya (vide : Pasal 45 ayat (1) dan Ayat (2) tentang Tata Tertib Pemilihan Kepala Desa), sedangkan di TPS 01 dengan hak yang serupa tidak diperbolehkan untuk memberikan hak suaranya;

 Adanya perbedaan dalam menyebutkan nama Calon Kepala Desa dan atau nomor urut calon, yakni tidak sama dalam menyebutkan atau membacakan surat suara di TPS 01 untuk setiap calon, hal mana melanggar Pasal 50, Ayat (5) dari Keputusan Panitia Pemilihan Kepala Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara, Nomor : 01 Tahun 2015 Tentang Tata Tertib Pemilihan Kepala Desa;

Dengan demikian maka nyata adanya pelanggaran hukum atau peraturan dalam pemungutan suara di TPS 01 Desa Tengin Baru, dan karenanya hasil pemungutan suara di TPS 01 tersebut adalah tidak sah menurut hukum, dan karena itu maka Pemungutan Suara di TPS 01

(10)

Putusan : 02/G/2016/PTUN-SMD, halaman 10 dari 92 halaman Desa Tengin Baru adalah harus diulang demi kepastian dan keadilan hukum dan untuk menjaga asas-asas pemerintahan baik menurut hukum;

10. Bahwa Penggugat telah melakukan keberatan/protes atas pelanggaran peraturan dalam Pemilihan Kepala Desa Tengin Baru, yang mana pengajuan keberatan dimulai sejak di TPS 01 sampai di kantor camat dan juga sampai di Bupati Penajam Paser Utara, namun tidak ada hasilnya dan tidak diindahkan, sehingga Tergugat nyata melanggar asas keterbukaan;

11. Bahwa surat a quo yang diterbitkan oleh Tergugat bertentangan dengan hukum atau peraturan yang berlaku dalam Pemilihan Kepala Desa, sehingga merugikan kepentingan hukum Penggugat, dan bertentangan dengan asas kepastian hukum dan asas keterbukaan sebagaiamana dimaksud dalam pasal 3 Undang-Undang No. 28 tahun 1999 tentang Penyelengaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, oleh kerena Tergugat memberi info bahwa tidak akan ada penerbitan surat pengesahan dan pelantikan kepala desa Tengin Baru karena bermasalah, namun kenyataanya tidak demikian ;

12. Bahwa oleh karena Surat Keputusan Bupati Penajam Paser Utara Nomor : 141/21/2016, tanggal 21 Januari 2016, tentang Pengesahan Pengangkatan Kepala Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku, Periode 2016-2022, adalah melanggar peraturan terkait dengan Pemilihan Kepala Desa, dan merugikan kepentingan hukum Penggugat, serta melanggar asas kepastian hukum dan asas keterbukaan, maka mohon untuk dinyatakan batal atau tidak sah menurut hukum;

(11)

Putusan : 02/G/2016/PTUN-SMD, halaman 11 dari 92 halaman Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, maka Penggugat mohon kepada Ketua/Majelis Hakim Yang Mulia Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda berkenan memeriksa dan memutuskan sebagai berikut:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;

2. Menyatakan batal atau tidak sah Surat Keputusan Bupati Penajam Paser Utara Nomor : 141/21/2016, tanggal 21 Januari 2016, tentang Pengesahan Pengangkatan Kepala Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku, Periode 2016-2022;

3. Memerintahkan kepada Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Bupati Penajam Paser Utara Nomor : 141/21/2016, tanggal 21 Januari 2016, tentang Pengesahan Pengangkatan Kepala Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku, Periode 2016-2022;

4. Memerintahkan kepada Tergugat, cq Panitia Pemilihan Kepala Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku untuk mengadakan Pemungutan Suara Ulang pada TPS 01 Desa Tengin Baru, paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak putusan pengadilan dalam perkara ini berkekuatan hukum tetap; 5. Menghukum Tergugat membayar biaya yang timbul dalam perkara ini.

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat melalui kuasanya telah mengajukan eksepsi dan jawabannya tertanggal 03 Maret 2016 dan disampaikan dipersidangan tanggal 03 Maret 2016, yang pada pokoknya mengemukakan dalil-dalil sebagai berikut;

I. DALAM EKSEPSI

1. Bahwa semua dalil-dalil gugatan yang diajukan oleh PENGGUGAT, tidak beralasan Hukum yang sah, dengan ini TERGUGAT menolak dan tidak menerima keseluruhan isi Gugatan PENGGUGAT tanpa terkecuali;

(12)

Putusan : 02/G/2016/PTUN-SMD, halaman 12 dari 92 halaman 2. Bahwa TERGUGAT mohon agar segala sesuatu yang tidak secara tegas diakui, harap dianggap ditolak dan/atau disangkal, dengan ini TERGUGAT menolak dan tidak menerima keseluruhan isi Gugatan PENGGUGAT tanpa terkecuali;

3. Bahwa PENGGUGAT Tidak Mempunyai Legal Standing (Persona Standi In Judicio) dan Tidak Mempunyai dan Kepentingan Hukum dalam Mengajukan Gugatan dalam Perkara aquo (Disqualificatoire Exceptie) pada perkara aquo di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN);

a. Berdasarkan Pasal 23 Peraturan Bupati Nomor 21 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pemilihan Kepala Desa menjelaskan:

1) Ayat (1) “Keberatan terhadap penetapan hasil pemilihan Kepala Desa dapat diajukan oleh calon Kepala Desa kepada Bupati melalui Camat dalam waktu paling lama 3 (tiga) hari setelah penetapan hasil pemilihan”.

2) Ayat (2) “Keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), hanya berkenaan dengan hasil penghitungan suara yang mempengaruhi terpilihnya pasangan calon”.

3) Ayat (3) “Dalam hal terjadi perselisihan hasil pemilihan kepala Desa, Bupati wajib menyelesaikan perselisihan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) Hari”.

b. Berdasarkan Pasal 24 Peraturan Bupati Nomor 21 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pemilihan Kepala Desa menyatakan “dalam rangka fasilitasi pemilihan Kepala Desa dan Penyelesaian sengketa pemilihan Kepala Desa maka dibentuk tim fasilitasi pemilihan Kepala Desa dan penyelesaian sengketa pemilihan Kepala Desa di tingkat kecamatan dan di tingkat kabupaten”;

(13)

Putusan : 02/G/2016/PTUN-SMD, halaman 13 dari 92 halaman c. Berdasarkan Pasal tersebut, maka Bupati Penajam Paser Utara menetapkan Surat Keputusan Bupati Penajam Paser Utara Nomor: 079.05/414/2015 tentang Pembentukan Tim Fasilitasi dan Penyelesaian Sengketa Pemilihan Kepala Desa Tingkat Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2015 dengan uraian Tugas yaitu:

1) Merencanakan, Mengkoordinasikan dan Menyelenggarakan

semua tahapan Pelaksanaan Pemilihan tingkat kabupaten.

2) Melakukan bimbingan teknis Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa terhadap Panitia Pemilihan Kepala Desa tingkat Desa.

3) Memfasilitasi Penyelesaian Permasalahan Pemilihan Kepala Desa tingkat Kabupaten.

4) Melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan Pemilihan.

d. Berdasarkan Pasal 27 Peraturan Bupati Nomor 21 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pemilihan Kepala Desa menjelaskan “tim fasilitasi pemilihan Kepala Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 dan Pasal 26 membuat Laporan Penyelesaian Sengketa Pemilihan Kepala Desa yang disampaikan kepada Bupati melalui Kepala BPMPD”;

e. Bahwa pada Tanggal 16 Desember 2015 calon Kades Tengin Baru Ahmad Mauladin mengajukan Surat Gugatan Kepada Bupati Penajam Paser Utara dengan tuntutan meminta dilaksanakan Pemilihan Ulang Kepala Desa Tengin Baru atau Pemungutan Suara kembali;

f. Bahwa pada Tanggal 18 Desember 2015 Tim Fasilitasi dan Penyelesaian Sengketa Pemilihan Kepala Desa tingkat Kabupaten mengadakan Rapat terkait gugatan calon Kades Tengin Baru Ahmad Mauladin dengan kesepakatan menolak gugatan yang disampaikan

(14)

Putusan : 02/G/2016/PTUN-SMD, halaman 14 dari 92 halaman oleh saudara Ahmad Mauladin dan melanjutkan tahapan Pemilihan Kepala Desa Tengin Baru;

g. Pada Tanggal 21 Desember 2015 Bupati Penajam Paser Utara Melayangkan Surat kepada Saudara Ahmad Mauladin dengan surat Nomor: 140/1101/Tu-Pimp/890/BPM-PD, Perihal: Tanggapan Gugatan Pemilihan Kepala Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku oleh Calon Kepala Desa A.n. Ahmad Mauladin.

h. Bahwa permasalahan perselisihan Pemilihan Kepala Desa di Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku telah diselesaikan oleh Tim Fasilitasi dan Penyelesaian Sengketa Pemilihan Kepala Desa Tingkat Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2015 sebagaimana amanat:

1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dalam Pasal 37 Ayat (6) menyatakan “Dalam hal terjadi perselisihan hasil pemilihan Kepala Desa, Bupati/Walikota wajib menyelesaikan perselisihan dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (5)”;

2) Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 41 Ayat (7) menyatakan “Dalam hal terjadi perselisihan hasil pemilihan kepala Desa, bupati/walikota wajib menyelesaikan perselisihan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) Hari”; 3) Peraturan Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Nomor 1

(15)

Putusan : 02/G/2016/PTUN-SMD, halaman 15 dari 92 halaman hal terjadi perselisihan hasil pemilihan Kepala Desa, Bupati wajib menyelesaikan perselisihan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) Hari”;

4) Pasal 24 Peraturan Bupati Nomor 21 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pemilihan Kepala Desa menyatakan “Dalam rangka fasilitasi pemilihan Kepala Desa dan penyelesaian sengketa pemilihan Kepala Desa maka dibentuk tim fasilitasi pemilihan Kepala Desa dan penyelesaian sengketa pemilihan Kepala Desa di tingkat kecamatan dan di tingkat kabupaten.

Bahwa telah jelas Ahmad Mauladin tidak Mempunyai Legal Standing (Persona Standi In Judicio) dan Tidak Mempunyai Kepentingan Hukum dalam Mengajukan Gugatan dalam Perkara aquo (Disqualificatoire Exceptie) pada perkara aquo di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) dikarenakan permasalahan perselisihan Pemilihan Kepala Desa di Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku telah dianggap selesai.

4. Bahwa Gugatan PENGGUGAT Kabur (obscuur libel), karena surat Gugatan tidak terang isinya (onduidlijk) dan formulasi Gugatan tidak jelas atau tegas (duidelijk) serta tidak terdapat penegasan dalam merumuskan Gugatan secara jelas dan terang, karena tanpa didasarkan fundamenteum Petendi atau Posita yang menjelaskan keadaan, peristiwa dan penjelasan yang berhubungan dengan Hukum yang dijadikan dasar atau alasan Gugatan PENGGUGAT, sehingga berakibat terbitnya Surat Keputusan Bupati Penajam Paser Utara Nomor: 141/21/2016 tentang Pengesahan Pengangkatan Kepala Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku Periode 2016-2022 Tanggal 21 Januari 2016 dan tanpa memuat alasan-alasan dengan berdasarkan keadaan dan tanpa memuat alasan-alasan yang berdasarkan Hukum

(16)

Putusan : 02/G/2016/PTUN-SMD, halaman 16 dari 92 halaman secara jelas dan nyata serta tanpa penjelasan peristiwa Hukum yang menjelaskan dasar-dasar dan alasan terhadap penerbitan Surat Keputusan tersebut;

Bahwa Petitum atau Tuntutan harus berdasarkan Hukum dan harus pula didukung oleh Posita. Pada prinsipnya Posita yang tidak didukung oleh Petitum berakibat tidak diterimanya Tuntutan, demikian juga sebaliknya Petitum yang tidak didukung oleh Posita berakibat tuntutan PENGGUGAT ditolak;

Dengan hal demikian, maka Gugatan PENGGUGAT menjadi kabur (obscuur libel), karena surat Gugatan tidak terang isinya (onduidlijk) dan formulasi Gugatan tidak jelas atau tegas (duidelijk) serta tidak terdapat penegasan dalam merumuskan Gugatan secara jelas dan terang.

5. Bahwa PENGGUGAT telah melakukan kesalahan gugatan pada Subjek Sengketa yakni Bupati Penajam Paser Utara sebagai Pejabat Tata Usaha Negara yang menjalankan Tugas, Pokok dan fungsinya; Bahwa Ahmad Mauladin selaku PENGGUGAT telah melakukan Gugatan kepada Bupati Penajam Paser Utara selaku Pejabat Tata Usaha Negara sebagaimana tercantum dalam Surat Gugatan pada Perkara Nomor: 02/G/2016/PTUN.SMD Tanggal 17 Februari 2016 pada halaman 1, semestinya Gugatan PENGGUGAT ditujukan kepada Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai Lembaga Penyelenggara Pemerintahan Desa yang telah menetapkan Surat Keputusan Badan Permusyawaratan Desa Tengin Baru Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penetapan Calon Kepala Desa Terpilih Pada Pemilihan

(17)

Putusan : 02/G/2016/PTUN-SMD, halaman 17 dari 92 halaman Kepala Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara Pada Tanggal 16 Desember 2015.

a. Kedudukan Bupati Penajam Paser Utara sebagai Kepala Daerah: 1) Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah Pasal 1 angka 3 menyatakan “Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom”, sementara Pasal 59 menyatakan “Setiap Daerah dipimpin oleh kepala Pemerintahan Daerah yang disebut kepala daerah dan kepala daerah Provinsi disebut Gubernur, untuk daerah Kabupaten disebut Bupati dan untuk Daerah Kota disebut Walikota”. Dengan hal tersebut, maka jelas menurut Hukum bahwa Pemerintah Daerah adalah Lembaga penyelenggara Negara yang mempunyai kewenangan dalam pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah sementara Kepala Daerah atau dalam hal ini adalah Bupati adalah termasuk dalam salah satu unsur atau perangkat dari Lembaga Penyelenggara urusan Pemerintahan Daerah.

2) Bahwa patut kiranya untuk menelaah buku “Hukum Acara Perdata” karangan M. Nur Rasaid, S.H. , Penerbit Sinar Grafika, cetakan terakhir Maret 2013, pada halaman 9 paragraf 3 yang menyatakan:

“Demikian pula halnya kalau Negara yang digugat, maka gugatan harus diajukan terhadap Pemerintah Republik Indonesia, dalam hal ini maka yang akan mewakilinya adalah

(18)

Putusan : 02/G/2016/PTUN-SMD, halaman 18 dari 92 halaman salah satu departemen yang ada hubungannya dengan masalah yang dihadapi, ……”

Sementara Gugatan kepada Bupati sebagai Kepala Daerah telah dijelaskan dalam Pasal 1 Angka 11 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara. Dalam Pasal dan Angka tersebut dinyatakan bahwa “Gugatan adalah dan diajukan ke pengadilan untuk mendapatkan putusan”, sementara dalam Pasal 12 menyatakan “Tergugat adalah Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang mengeluarkan keputusan berdasarkan wewenang yang ada padanya atau yang dilimpahkan kepadanya, yang digugat oleh orang atau badan hukum perdata”. b. Kedudukan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Tengin Baru

Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara:

1) Bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dalam Pasal 1 angka menyatakan “Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis” sementara fungsi Badan Permusyawaratan Desa diatur dalam Pasal 55: (1)membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan Desa bersama Kepala Desa, (2)menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Desa; dan (3)melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa, selanjutnya dalam Pasal 63 dinyatakan Hak BPD yakni: (1)mengajukan usul rancangan Peraturan Desa,

(19)

Putusan : 02/G/2016/PTUN-SMD, halaman 19 dari 92 halaman (2)mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul dan/atau pendapat, (3)memilih dan dipilih; dan (4)mendapat tunjangan. 2) Bahwa dengan adanya kewewenangan untuk melaksanakan

urusan pemerintahan yang menjadi ukuran untuk disebut sebagai Badan/Pejabat Tata Usaha Negara, maka penetapan Surat Keputusan Badan Permusyawaratan Desa Tengin Baru Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penetapan Calon Kepala Desa Terpilih Pada Pemilihan Kepala Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara Pada Tanggal 16 Desember 2015 bisa dikategorikan sebagai Keputusan TUN, karena telah memenuhi persyaratan yakni penetapan tertulis, bersifat konkrit, individual dan final, serta menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata dan telah sesuai dengan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara Juncto. Pasal 1 Butir 3 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara;

3) Dalam bukunya, Usaha Memahami Undang-Undang tentang Peradilan Tata Usaha Negara (1993), Indroharto menegaskan bahwa siapa saja dan apa saja yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku berwenang melaksanakan suatu bidang urusan pemerintahan maka ia dapat dianggap berkedudukan sebagai Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara. Dalam perspektif Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

(20)

Putusan : 02/G/2016/PTUN-SMD, halaman 20 dari 92 halaman diakui sebagai salah satu bentuk peraturan daerah dan masih diakui sebagai bentuk peraturan perundang-undangan lain.

4) Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara menyebutkan “Badan/Pejabat Tata Usaha Negara adalah badan atau pejabat yang melaksanakan urusan pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan berlaku”

Bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara “Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, bersifat konkrit, individual, dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata”.

Dengan hal tersebut, maka suatu badan bisa disebut Badan Tata Usaha Negara jika menurut peraturan perundang-undangan mempunyai wewenang untuk melaksanakan urusan pemerintahan. c. Bahwa penerbitan Surat Keputusan Bupati Penajam Paser Utara

Nomor: 141/21/2016 tentang Pengesahan Pengangkatan Kepala Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku Periode 2016-2022 Tanggal 21 Januari 2016 adalah sebuah ketetapan yang bersifat deklaratur yakni ketetapan yang menyatakan bahwa hukumnya demikian (rechtsvastellende beschking) artinya keputusan itu untuk mengakui

(21)

Putusan : 02/G/2016/PTUN-SMD, halaman 21 dari 92 halaman suatu hak yang telah ada dan diberikan karena telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan. Hal ini juga bisa dilihat dalam: 1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 37

Ayat (5) menyatakan “Bupati/Walikota mengesahkan calon Kepala Desa terpilih sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menjadi Kepala Desa paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal diterimanya penyampaian hasil pemilihan dari panitia pemilihan Kepala Desa dalam bentuk keputusan Bupati/Walikota”;

2) Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 41 Ayat (5) abjad C menyatakan “bupati/walikota menerbitkan keputusan mengenai pengesahan dan pengangkatan kepala Desa paling lambat 30 (tiga puluh) Hari sejak diterima laporan dari Badan Permusyawaratan Desa; dan”

3) Peraturan Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Nomor 1 Tahun 2015 tentang Desa Pasal 90 Ayat (1) abjad c menyatakan “Bupati menetapkan keputusan mengenai pengesahan dan pengangkatan Kepala Desa paling lambat 30 (tiga puluh) Hari sejak diterima laporan dari BPD; dan”

4) Peraturan Bupati Penajam Paser Utara Nomor 21 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pemilihan Kepala Desa Pasal 14 abjad c menyatakan “Bupati menerbitkan keputusan mengenai pengesahan

(22)

Putusan : 02/G/2016/PTUN-SMD, halaman 22 dari 92 halaman dan pengangkatan kepala Desa paling lambat 30 (tiga puluh) Hari sejak diterima laporan dari Badan Permusyawaratan Desa; dan”. Bahwa dari ketentuan tersebut, maka telah jelas Surat Keputusan Bupati Penajam Paser Utara Nomor: 141/21/2016 tentang Pengesahan Pengangkatan Kepala Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku Periode 2016-2022 Tanggal 21 Januari 2016 adalah sebuah keputusan yang didasari oleh sebuah keputusan Badan Permusyawaratan Desa dan keputusan tersebut adalah sebuah pengakuan suatu hak yang telah ada dan diberikan karena telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan oleh ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bahwa dengan demikian, seharusnya pihak PENGGUGAT dalam

memformulasikan gugatannya menunjuk Badan Permusyawaratan

Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara yang merupakan pejabat penyelenggara urusan Pemerintahan Desa sebagai TERGUGAT, sehingga Gugatan PENGGUGAT adalah salah karena melaksanakan Gugatan Kepada Bupati Penajam Paser Utara.

6. Bahwa penerbitan Surat Keputusan Bupati Penajam Paser Utara Nomor: 141/21/2016 tentang Pengesahan Pengangkatan Kepala Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku Periode 2016-2022 Tanggal 21 Januari 2016 oleh Bupati Penajam Paser Utara telah sesuai dengan Asas legalitas (asas wetmatigheid van het bestuur) yang menyatakan bahwa tanpa adanya dasar wewenang yang diberikan oleh suatu perundang-undangan yang berlaku, maka Pejabat Tata Usaha Negara tidak akan memiliki wewenang yang dapat mempengaruhi atau mengubah keadaan atau posisi hukum warga masyarakatnya. Ini

(23)

Putusan : 02/G/2016/PTUN-SMD, halaman 23 dari 92 halaman berarti, bahwa wewenang penerbitan objek sengketa oleh TERGUGAT adalah wewenang pejabat Tata Usaha Negara untuk melakukan kebijaksanaan dan tindakan hukum Tata Usaha Negara berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengaturnya;

Bahwa dengan demikian penerbitan objek sengketa adalah didasarkan pada ketentuan peraturan perundang-Undangan yang mengatur terhadap penerbitan Surat Keputusan Bupati Penajam Paser Utara Nomor: 141/21/2016 tentang Pengesahan Pengangkatan Kepala Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku Periode 2016-2022 Tanggal 21 Januari 2016 yang telah diterbitkan oleh TERGUGAT.

7. Bahwa setelah mempelajari dan mencermati materi Gugatan PENGGUGAT pada Perkara Nomor: 02/G/2016/PTUN.SMD Tanggal 17 Februari 2016 dalam perkara ini adalah berkaitan pemungutan ulang pada Tempat Pemilihan Suara (TPS) I Desa Tengin Baru, maka Petitum atau Tuntutan yang disampaikan PENGGUGAT adalah bukan merupakan kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara (Competensi Absolut); Bahwa Sesuai dengan Pasal 53 ayat (1) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, menyatakan “seseorang atau badan hukum perdata yang kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan gugatan tertulis kepada Pengadilan yang berwenang berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha negara yang disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/atau rehabilitasi:

Bahwa berdasarkan fakta hukum terurai diatas, maka dapat disimpulkan yang dimohonkan oleh PENGGUGAT bukan merupakan kewenangan

(24)

Putusan : 02/G/2016/PTUN-SMD, halaman 24 dari 92 halaman Pengadilan Tata Usaha Negara dan berkaitan dengan Competensi Absolut (kewenangan mengadili), maka sudah selayaknya dan sepatutnya menurut hukum gugatan PENGGUGAT untuk ditolak, oleh karenanya telah cukup alasan bagi Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tanah Grogot yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menyatakan gugatan PENGGUGAT tidak dapat di terima ( Niet Onvankelijkverklard );

Berdasarkan tanggapan sebagaimana terurai diatas, EKSEPSI TERGUGAT mempunyai dasar/alasan Hukum yang sah dan kuat sehingga sudah sepantasnyalah EKSEPSI TERGUGAT mohon diputuskan lebih dahulu sebelum memeriksa dan memutuskan Pokok Perkara.

Berdasarkan eksepsi TERGUGAT tersebut di atas, cukup alasan Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara aquo untuk menerima eksepsi TERGUGAT dan mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara yang memeriksa dan mengadili perkara ini menyatakan Gugatan PENGGUGAT dinyatakan tidak dapat diterima (Niet onvankelijkverklard);

II. DALAM POKOK PERKARA

1. Bahwa TERGUGAT menyatakan menolak dengan tegas semua dalil gugatan PENGGUGAT dalam Pokok Perkara dan memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara aquo agar segala hal yang telah TERGUGAT uraikan dalam EKSEPSI di atas terbaca kembali dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Jawaban TERGUGAT dalam pokok perkara ini;

2. Bahwa terhadap dalil-dalil yang disampaikan PENGUGGAT pada Nomor: 1 sampai dengan 4 Halaman 1 sampai dengan 2, maka

(25)

Putusan : 02/G/2016/PTUN-SMD, halaman 25 dari 92 halaman TERGUGAT akan menyampaikan kronologis pelaksanaan pemilihan Kepala Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara dan penerbitan Surat Keputusan Bupati Penajam Paser Utara Nomor: 141/21/2016 tentang Pengesahan Pengangkatan Kepala Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku Periode 2016-2022 Tanggal 21 Januari 2016 yakni:

a. Pada Tanggal 14 September 2015 Badan Permusyawaratan Desa Tengin Baru melaksanakan Pembentukan Panitia Pemilihan Kepala Desa Tengin Baru dengan menetapkan Keputusan Badan Permusyawaratan Desa Nomor 01 Tahun 2015, hai ini berdasarkan Pasal 7 huruf (b) Peraturan Bupati Penajam Paser Utara Nomor 21 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pemilihan Kepala Desa “pembentukan Panitia Pemilihan Kepala Desa Oleh Badan Permusyawaratan Desa yang ditetapkan dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari setelah pemberitahuan akhir masa jabatan”;

b. Panitia Pemilihan Kepala Desa Tengin Baru melaksanakan pendataan Pemilih di Desa Tengin Baru pada 16 September - 15 Oktober 2015;

c. Pada Tanggal 16 - 21 OKtober 2015 Panitia Pemilihan Kepala Desa Tengin Baru melaksanakan penetapan Pemilih Sementara;

d. Pada Tanggal 14 - 22 Oktober 2015, Panitia Pemilihan Kepala Desa Tengin Baru melaksanakan pengumuman dan pendaftaran Bakal Calon Kepala Desa Tengin Baru, hal ini berdasarkan Pasal 9 huruf (a) Peraturan Bupati Penajam Paser Utara Nomor 21 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pemilihan Kepala Desa “pengumuman dan pendaftaran bakal calon dalam jangka waktu 9 (sembilan) hari”;

(26)

Putusan : 02/G/2016/PTUN-SMD, halaman 26 dari 92 halaman e. Penelitian Berkas Calon, Klarifikasi dan Penetapan dilaksanakan

pada tanggal 23 Oktober - 12 Nopember 2015;

f. Pada Tanggal 13 Nopember 2015 Panitia Pemilihan Kepala Desa Tengin Baru melaksanakan Penetapan Calon Kepala Desa yang akan dipilih dengan Keputusan Panitia Pemilihan Kepala Desa Tengin Baru dengan Nomor : 02 Tahun 2015, hal ini didasarkan Pasal 9 huruf (b) Peraturan Bupati Nomor 21 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pemilihan Kepala Desa “penelitian kelengkapan pesyaratan administrasi, klarifikasi, serta penetapan dan pengumuman nama calon dalam jangka waktu 20 (dua puluh) hari”; g. Pengumuman Calon Kades di Desa Tengin Baru dilaksanakan oleh

Panitia Pemilihan Kepala Desa Tengin Baru pada Tanggal 2 - 8 Desember 2015;

h. Pelaksanaan masa kampanye bagi para Calon Kepala Desa Tengin Baru dilaksanakan pada tanggal 9 - 11 Desember 2015, hal tersebut berdasarkan Pasal 9 huruf (f) Peraturan Bupati Nomor 21 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pemilihan Kepala Desa “pelaksanaan Kampanye Calon Kepala Desa paling lama 3 (tiga) hari”

i. Masa Tenang pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa Tengin Baru pada tanggal 12 - 14 Desember 2015, berdasarkan Pasal 9 huruf (g) Peraturan Bupati Nomor 21 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pemilihan Kepala Desa “masa tenang paling lama 3 (tiga) hari”; j. Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Penajam Paser Utara Nomor

140/384/2015 tentang Penetapan Hari dan Tanggal Pelaksanaan Pemungutan Suara Pemilihan Kepala Desa di Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2015, maka pelaksanaan Pemungutan Suara di Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku dilaksanakan di Tempat

(27)

Putusan : 02/G/2016/PTUN-SMD, halaman 27 dari 92 halaman Pemilihan Suara (TPS) I dan Tempat Pemilihan Suara (TPS) II dilaksanakan pada Tanggal 15 Desember 2015 mulai Pukul 07.30 - 13.00 Wita yakni:

1) Bahwa Berita Acara Rekapitulasi Hasil Pemungutan Suara Kegiatan Pemilihan Kepala Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara FORMAT N, maka pelaksanaan pemungutan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 01 dari jumlah 1036 pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap, pemilih yang mengunakan hak pilinya 791 pemilih dan 245 pemilih tidak mengunakan hak pilihnya, jumlah kartu suara yang dinyatakan sah 782 lembar dan kartu suara yang tidak sah 9 lembar, dengan hasil perolehan suara bagi calon kepala desa yakni:

- Abdul Haris Nasution = 462 suara - Sutarto = 29 suara - Ahmad Mauladin = 291 suara

2) Bahwa Berita Acara Rekapitulasi Hasil Pemungutan Suara Kegiatan Pemilihan Kepala Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara FORMAT N, maka pelaksanaan pemungutan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 02 dari jumlah 1437 pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap, pemilih yang mengunakan hak pilinya 964 pemilih dan 473 pemilih tidak mengunakan hak pilihnya, jumlah kartu suara yang dinyatakan sah 931 lembar dan kartu suara yang tidak sah 33 lembar, dengan hasil perolehan suara bagi calon kepala desa yakni:

- Abdul Haris Nasution = 286 suara - Sutarto = 189 suara

(28)

Putusan : 02/G/2016/PTUN-SMD, halaman 28 dari 92 halaman - Ahmad Mauladin = 456 suara

k. Bahwa berdasarkan Berita Acara Rekapitulasi Hasil Pemungutan Suara Kegiatan Pemilihan Kepala Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara FORMAT Q, maka pelaksanaan pemungutan suara di Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara yang dilaksanakan pada Tanggal 15 Desember 2015, dari jumlah 2473 pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap, pemilih yang mengunakan hak pilinya 1755 pemilih dan 718 pemilih tidak mengunakan hak pilihnya, jumlah kartu suara yang dinyatakan sah 1713 lembar dan kartu suara yang tidak sah 42 lembar, dengan hasil perolehan suara bagi calon kepala desa yakni:

- Abdul Haris Nasution = 748 suara - Sutarto = 218 suara - Ahmad Mauladin = 747 suara

l. Pada Tanggal 16 Desember 2015 Badan Permusyawaratan Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku menerbitkan Keputusan Badan Permusyawaratan Desa Tengin Baru Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penetapan Calon Kepala Desa Terpilih Pada Pemilihan Kepala Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara; m. Bahwa pada Tanggal 16 Desember 2015 calon Kades Tengin Baru

Ahmad Mauladin mengajukan Surat Gugatan Kepada Bupati Penajam Paser Utara dengan tuntutan meminta dilaksanakan Pemilihan Ulang Kepala Desa Tengin Baru atau Pemungutan Suara kembali;

n. Pada Tanggal 16 Desember 2015 Badan Permusyawaratan Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku mengirimkan surat kepada Bupati Penajam

(29)

Putusan : 02/G/2016/PTUN-SMD, halaman 29 dari 92 halaman Paser Utara Cq. Camat Sepaku Nomor Surat: 140/11/BPD-TB, Perihal: Laporan Pelaksanaan Pilkades;

o. Pada Tanggal 17 Desember 2015 Camat Sepaku berkirim Surat kepada Bupati Penajam Paser Utara Cq. Kepala BPMPD Kabupaten Penajam Paser Utara Nomor Surat: 140/1195/Tapem, Perihal: Laporan Hasil Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku;

p. Pada Tanggal 18 Desember 2015 Tim Fasilitasi dan Penyelesaian Sengketa Pemilihan Kepala Desa tingkat Kabupaten mengadakan Rapat terkait gugatan Pemilihan Kepala Desa Tengin Baru dengan kesimpulan:

1) Tuntutan Pemilihan Ulang atas dasar materi gugatan oleh calon Kepala Desa a.n. Ahmad Mauladin tidak dapat ditindaklanjuti oleh Tim Fasilitasi dan Penyelesaian Sengketa Pemilihan Kepala Desa karena bukan terkait materi gugatan hasil penghitungan suara. 2) Gugatan calon Kepala Desa Tengin Baru a.n. Ahmad Mauladin

dapat dilaksanakan melalui Pengadilan dan tidak memperngaruhi tahapan Pemilihan Kepala Desa selanjutnya.

q. Pada Tanggal 21 Desember 2015 Kepala BPMPD mengajukan Telahaan Staf dengan Surat Nomor: 140/902/BPMPD Perihal: Pengesahan Kepala Desa Terpilih Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku;

r. Pada Tanggal 21 Desember 2015 Bupati Penajam Paser Utara Melayangkan Surat kepada Saudara Ahmad Mauladin dengan surat Nomor: 140/1101/Tu-Pimp/890/BPM-PD dengan perihal Tanggapan Gugatan Pemilihan Kepala Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku oleh Calon Kepala Desa A.n. Ahmad Mauladin dan pada Poin (4)

(30)

Putusan : 02/G/2016/PTUN-SMD, halaman 30 dari 92 halaman Surat tersebut disimpulkan bahwa Bupati menolak gugatan A.n. Ahmad Mauladin.

s. Pada Tanggal 21 Januari 2015 Bupati Penajam Paser Utara menerbitkan Surat Keputusan Bupati Penajam Paser Utara Nomor: 141/21/2016 tentang Pengesahan Pengangkatan Kepala Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku Periode 2016-2022 Tanggal 21 Januari 2016.

3. Bahwa terhadap dalil-dalil yang disampaikan PENGUGGAT pada Nomor: 5 Halaman 2, maka dapat TERGUGAT sampaikan:

a. Bahwa penerbitan Surat Keputusan Bupati Penajam Paser Utara Nomor Surat: 141/21/2016 tentang Pengesahan Pengangkatan Kepala Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku Periode 2016-2022 Tanggal 21 Januari 2016, didasarkan:

1) Peraturan Perundang-Undangan, yaitu:

a) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 37 ayat (5), bahwa Bupati mengesahkan calon Kepala Desa terpilih menjadi Kepala Desa paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal diterimanya penyampaian hasil pemilihan dari panitia pemilihan Kepala Desa dalam bentuk keputusan Bupati;

b) Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 41 ayat (5) huruf c sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, bahwa bupati menerbitkan keputusan mengenai pengesahan dan pengangkatan kepala

(31)

Putusan : 02/G/2016/PTUN-SMD, halaman 31 dari 92 halaman Desa paling lambat 30 (tiga puluh) Hari sejak diterima laporan dari Badan Permusyawaratan Desa;

c) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala Desa Pasal 44 ayat (2) dan ayat (3), bahwa Bupati menetapkan pengesahan dan pengangkatan kepala desa dengan keputusan Bupati berdasarkan penyampaian BPD mengenai calon kepala desa terpilih berdasarkan suara terbanyak kepada Bupati melalui Camat; d) Peraturan Bupati Penajam Paser Utara Nomor 21 Tahun 2015

Tentang Tata Cara Pemilihan Kepala Desa Pasal 14 huruf c, bahwa Bupati menerbitkan keputusan mengenai pengesahan dan pengangkatan kepala Desa paling lambat 30 (tiga puluh) Hari sejak diterima laporan dari Badan Permusyawaratan Desa. 2) Berdasarkan dokumen Pemilihan Kepala Desa Tengin Baru, yaitu: a) Surat Pengantar Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) kepada Kepala Bagian Hukum Setda. Kabupaten Penajam Paser Utara Nomor: 045.2/929/BPM-PD tanggal 30 Desember 2015;

b) Telaahan Staf Kepala BPMPD Kabupaten Penajam Paser Utara kepada Bupati Penajam Paser Utara cq Sekretaris Daerah Nomor 140/902/BPM-PD tanggal 21 Desember 2015 perihal Pengesahan Kepala Desa Terpilih Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku, yang didalamnya tercantum berkas pemilihan Kepala Desa, antara lain:

1. Surat Camat Sepaku Nomor: 140/1195/Ta.Pem Tanggal 17 Desember 2015 perihal Laporan Hasil Pelaksanaan Pilkades Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku kepada

(32)

Putusan : 02/G/2016/PTUN-SMD, halaman 32 dari 92 halaman Bupati Penajam Paser Utara cq Kepala BPMPD Kabupaten Penajam Paser Utara;

2. Surat Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Nomor: 140/11/BPD-TB tanggal 16 Desember 2015 perihal Laporan Pelaksanaan Pilkades kepada Bupati Penajam Paser Utara cq Camat Sepaku;

3. Keputusan BPD Tengin Baru Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penetapan Calon Kepala Desa Terpilih Pada Pemilihan Kepala Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara tanggal 16 Desember 2015.

b. Bahwa untuk melaksanakan perintah peraturan perundang-undangan sebagaimana tersebut, Bupati Penajam Paser Utara harus menerbitkan keputusan mengenai pengesahan dan pengangkatan kepala Desa Tengin Baru paling lambat 30 (tiga puluh) Hari sejak diterima laporan dari Badan Permusyawaratan Desa Tengin Baru yang telah disampaikan kepada Bupati Penajam Paser Utara melalui Camat Sepaku;

c. Bahwa sesuai berkas Dokumen sebagaimana tersebut, Badan Permusyawaratan Desa Tengin Baru telah menyampaikan Laporan Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Tengin Baru kepada Bupati Penajam Paser Utara melalui Camat Sepaku, yang kemudian ditindaklanjuti oleh Camat Sepaku berupa penyampaian Laporan Pilkades dimaksud kepada Bupati Penajam Paser Utara melalui Kepala BPMPD Kabupaten Penajam Paser Utara;

d. Selanjutnya berdasarkan dokumen permohonan usulan penerbitan Keputusan Bupati yang disampaikan oleh Kepala BPMPD Kabupaten Penajam Paser Utara kepada Bupati Penajam Paser

(33)

Putusan : 02/G/2016/PTUN-SMD, halaman 33 dari 92 halaman Utara melalui Sekretaris Daerah dan diteruskan kepada Bagian Hukum Setda. Kabupaten Penajam Paser Utara untuk ditindaklanjuti, maka pada Tanggal 21 Januari 2016, Bupati Penajam Paser Utara menetapkan Surat Keputusan Bupati Penajam Paser Utara Nomor Surat: 141/21/2016 tentang Pengesahan Pengangkatan Kepala Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku Periode 2016-2022 Tanggal 21 Januari 2016.

4. Bahwa terhadap dalil-dalil yang disampaikan PENGUGGAT pada Nomor 6 sampai dengan 8 Halaman 2 sampai dengan 3, maka TERGUGAT sampaikan:

a. Bahwa Surat Keputusan Bupati Penajam Paser Utara Nomor Surat: 141/21/2016 tentang Pengesahan Pengangkatan Kepala Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku Periode 2016-2022 ditetapkan pada Tanggal 21 Januari 2016;

b. Bahwa Surat Keputusan Bupati Penajam Paser Utara Nomor: 141/21/2016 tentang Pengesahan Pengangkatan Kepala Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku Periode 2016-2022 Tanggal 21 Januari 2016 telah sesuai dengan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara Juncto. Pasal 1 Butir 3 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yang merumuskan “Keputusan Tata Usaha Negara adalah penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara berdasarkan perundang-undangan yang berlaku yang bersifat konkrit, individual, dan tindakan yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata”;

(34)

Putusan : 02/G/2016/PTUN-SMD, halaman 34 dari 92 halaman c. Bahwa Objek Sengketa merupakan tindakan aktif dari pejabat administrasi Negara dan termasuk dalam ruang lingkup Keputusan Tata Usaha Negara sebagaimana diatur Pasal 1 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara Juncto. Pasal 1 Butir 3 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara;

d. Bahwa Objek Sengketa telah pula memenuhi unsur-unsur Keputusan Tata Usaha Negara yakni:

1) Suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Pejabat Tata Usaha Negara;

Bahwa Surat Keputusan Bupati Penajam Paser Utara Nomor: 141/21/2016 tentang Pengesahan Pengangkatan Kepala Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku Periode 2016-2022 Tanggal 21 Januari 2016 ditetapkan oleh Bupati Penajam Paser Utara selaku Pejabat Tata Usaha Negara.

2) Yang berisi tindakan Hukum Tata Usaha Negara yang berdasarkan Peraturan Per-Undang-Undangan yang berlaku; Bahwa Surat Keputusan Bupati Penajam Paser Utara Nomor Surat: 141/21/2016 tentang Pengesahan Pengangkatan Kepala Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku Periode 2016-2022 Tanggal 21 Januari 2016 merupakan tindakan Hukum yang sesuai dan berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku di Indonesia.

3) Yang bersifat konkret, Individual dan Final;

Bahwa Surat Keputusan Bupati Penajam Paser Utara Nomor Surat: 141/21/2016 tentang Pengesahan Pengangkatan Kepala

(35)

Putusan : 02/G/2016/PTUN-SMD, halaman 35 dari 92 halaman Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku Periode 2016-2022 Tanggal 21 Januari 2016 ditujukan kepada Abdul Haris Nasution dan bersifat definitive terhadap hasil pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa di Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku.

4) Yang menimbulkan akibat Hukum bagi seseorang atau Badan Hukum Perdata.

Bahwa Surat Keputusan Bupati Penajam Paser Utara Nomor Surat: 141/21/2016 tentang Pengesahan Pengangkatan Kepala Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku Periode 2016-2022 Tanggal 21 Januari 2016 tidak akan berpengaruh secara Hukum terhadap PENGGUGAT, dikarenakan dengan terbitnya objek sengketa tersebut berarti TERGUGAT telah memberikan kepastian hukum kepada masyarakat Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku umumnya dan PENGGUGAT khususnya atas perolehan hasil pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa di Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku.

e. Bahwa penerbitan objek sengketa yakni Surat Keputusan Bupati Penajam Paser Utara Nomor Surat: 141/21/2016 tentang Pengesahan Pengangkatan Kepala Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku Periode 2016-2022 Tanggal 21 Januari 2016 merupakan tindakan aktif dari pejabat administrasi Negara dengan kewenangannya untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. 5. Bahwa TERGUGAT membantah dan menolak dalil Gugatan

PENGGUGAT pada Surat Gugatan Nomor 9 Halaman 3 dengan jawaban sebagai berikut:

a. Bahwa penerbitan objek sengketa yakni Surat Keputusan Bupati Penajam Paser Utara Nomor: 141/21/2016 tentang Pengesahan

(36)

Putusan : 02/G/2016/PTUN-SMD, halaman 36 dari 92 halaman Pengangkatan Kepala Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku Periode 2016-2022 Tanggal 21 Januari 2016 telah sesuai dan berdasarkan Peraturan Bupati Penajam Paser Utara Nomor 21 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Pemilihan Kepala Desa Pasal 14 huruf c, yang menyatakan “Bupati menerbitkan keputusan mengenai pengesahan dan pengangkatan kepala Desa paling lambat 30 (tiga puluh) Hari sejak diterima laporan dari Badan Permusyawaratan Desa”;

b. Bahwa pada Tanggal 16 Desember 2015 Badan Permusyawaratan Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku mengirimkan surat kepada Bupati Penajam Paser Utara Cq. Camat Sepaku Nomor Surat: 140/11/BPD-TB, Perihal: Laporan Pelaksanaan Pilkades dan pada Tanggal 17 Desember 2015 Camat Sepaku berkirim Surat kepada Bupati Penajam Paser Utara Cq. Kepala BPMPD Kabupaten Penajam Paser Utara Nomor Surat: 140/1195/Tapem, Perihal: Laporan Hasil Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku;

c. Bahwa berdasarkan ketentuan Bab I Ketetuan Umum Pasal 1 angka 13 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, menyatakan “Hari adalah hari kerja”, dengan demikian maka telah jelas menurut hukum, hitungan hari yang dimaksud dalam Peraturan Bupati Penajam Paser Utara Nomor 21 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Pemilihan Kepala Desa Pasal 14 huruf c adalah hitungan hari kerja bukanlah hari kalender;

Dengan demikian, maka telah jelas menurut hukum apabila dihitung hari kerja maka penyampaian Badan Permusyawaratan Desa Tengin

(37)

Putusan : 02/G/2016/PTUN-SMD, halaman 37 dari 92 halaman Baru Kecamatan Sepaku kepada Bupati Penajam Paser Utara Cq. Camat Sepaku pada Tanggal 16 Desember 2015 dan penerbitan Objek Sengketa pada Tanggal 21 Januari 2016 adalah 37 Hari Kalender dikurangi 13 hari kerja, dengan demikian maka jumlah hari yang disandarkan pada penerbitan objek sengketa adalah sejumlah 24 hari dan telah mencukupi waktu sebagaiaman diatur dalam Peraturan Bupati Penajam Paser Utara Nomor 21 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Pemilihan Kepala Desa Pasal 14 huruf c;

d. Bahwa telah jelas menurut hukum, pengertian hari yang dimakudkan dalam Peraturan Bupati Penajam Paser Utara Nomor 21 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Pemilihan Kepala Desa Pasal 14 huruf c, yang menyatakan “Bupati menerbitkan keputusan mengenai pengesahan dan pengangkatan kepala Desa paling lambat 30 (tiga puluh) Hari sejak diterima laporan dari Badan Permusyawaratan Desa” adalah hitungan hari kerja dan bukanlah hari kalender sebagaimana dimaksudkan dalam Surat Gugatan PENGGUGAT.

6. Bahwa TERGUGAT membantah dan menolak dengan tegas dalil Gugatan PENGGUGAT dalam Surat Gugatan pada Nomor 10 Halaman 3 Perkara: 02/G/2016/PTUN.SMD dengan jawaban sebagai berikut:

a. Bahwa berdasarkan Pasal 12 huruf d nomor 3 Peraturan Bupati Penajam Paser Utara Nomor 21 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Pemilihan Kepala Desa menyatakan “untuk kelancaran pelaksanaan Pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada huruf a, Panitia Pemungutan Suara menyediakan: surat suara yang memuat tanda gambar Calon yang berhak dipilih dan pada bagian bawahnya ditandatangani oleh Ketua Panitia sebagai tanda sahnya”;

(38)

Putusan : 02/G/2016/PTUN-SMD, halaman 38 dari 92 halaman b. Bahwa terhadap surat suara yang memuat tanda gambar calon yang tidak berhak dipilih yakni surat suara dari Desa Wonosari Kecamatan Sepaku yang pada bagian bawahnya ditandatangani oleh Ketua Panitia Pemunggutan Suara pada Tempat Pemunggutan Suara (TPS) 01, maka pemilih yang bersangkutan dalam melaksanakan pencoblosan surat suara tersebut tidak mengajukan dan meminta penganti surat suara sebelum melakukan pencoblosan;

c. Bahawa berdasarkan Pasal 12 huruf n Peraturan Bupati Penajam Paser Utara Nomor 21 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Pemilihan Kepala Desa menyatakan “Setelah menerima surat suara, pemilih memeriksa surat suara dan apabila surat suara cacat atau rusak, pemilih berhak meminta surat suara baru setelah menyerahkan kembali surat suara yang cacat atau rusak tersebut kepada Panitia” dan dengan tersebut, maka surat suara sebagaimana dimaksud tidak dihitung oleh Panitia Pemunggutan Suara pada Tempat Pemunggutan Suara (TPS) 01 dan dianggap cacat atau rusak.

Dengan dalil tersebut, maka telah jelas menurut hukum pelaksanaan Pemunggutan Suara pada Tempat Pemunggutan Suara (TPS) 01 Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku adalah berdasarkan kaidah aturan yang berlaku sehingga hasil yang dicapai sah menurut hukum.

7. Bahwa TERGUGAT membantah dan menolak dengan tegas dalil Gugatan PENGGUGAT dalam Surat Gugatan pada Nomor 11 Halaman 4 Perkara: 02/G/2016/PTUN.SMD dengan jawaban sebagai berikut:

a. Bahwa berdasarkan Peraturan Bupati Penajam Paser Utara Nomor 21 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Pemilihan Kepala Desa Pasal 12

(39)

Putusan : 02/G/2016/PTUN-SMD, halaman 39 dari 92 halaman huruf f angka 2, yang menyatakan “Penyampaian Surat undangan kepada pemilih harus dilengkapi dengan tanda terima”.

Bahwa berdasarkan bukti dokumen tanda terima undangan yang disampaikan oleh Panitia Pemungutan Suara kepada pemilih, undangan telah disampaikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yakni Peraturan Bupati Penajam Paser Utara Nomor 21 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Pemilihan Kepala Desa Pasal 12 huruf f angka 2. Bahwa sebagai calon Kepala Desa dengan Nomor urut 1, maka Abdul Haris Nasuution tidak pernah menyampaikan Undangan Pemilih secara langsung kepada calon pemilih di RT. 06 Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku.

Bahwa yang sebenarnya adalah, pada Tanggal 14 Desember 2015, Ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku sempat menitipkan sejumlah 9 (Sembilan) Surat Undangan Pemilih kepada Abdul Haris Nasuution, untuk diserahkan kepada Ketua RT. 06, namun demikian berselang kurang lebih 20 menit Surat Undangan Pemilih sebagaimana dimaksud telah diminta kembali, karena Ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku menyadari adanya kekeliruan bahwa Abdul Haris Nasution adalah termasuk salah satu calon Pemilihan Kepala Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku dan kemudian Ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku, yang membawa dan menyerahkan Surat undangan Pemilih kepada ketua RT. 06 di rumah Ketua RT. 06 secara langsung.

Bahwa terhadap dalil-dalil yang disampaikan PENGGUGAT, maka TERGUGAT mensomir kepada PENGGUGAT untuk membuktikan kebenaran dalil-dalil pada perkara aquo.

(40)

Putusan : 02/G/2016/PTUN-SMD, halaman 40 dari 92 halaman b. Bahwa pada proses pelaksanaan pemungutan suara yang dilaksanakan oleh Panitia Pemungutan Suara pada Tempat Pemungutan Suara (TPS) 01 dan TPS 02 dilaksanakan sesuai dengan kaidah dan aturan sebagaimana diatur dalam Pasal 45 Ayat (1) dan Ayat (2) Keputusan Panitia Pemilihan Kepala Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku tentang Tata Tertib Pemilihan Kepala Desa;

Bahwa proses pelaksanaan pemungutan suara pemilihan Kepala Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku oleh masyarakat, yang dilaksanakan oleh Panitia Pemungutan Suara pada Tempat Pemungutan Suara (TPS) 01 diberlakukan sama dengan pada proses pelaksanaan pemungutan suara yang dilaksanakan oleh Panitia Pemungutan Suara pada Tempat Pemungutan Suara (TPS) 02 yakni memberikan kesempatan kepada masyarakat yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap dan tidak membawa undangan pemilihan untuk memberikan hak suara dengan memperlihatkan identitas diri. Bahwa terhadap dalil-dalil yang disampaikan PENGGUGAT, maka TERGUGAT mensomir kepada PENGGUGAT untuk membuktikan kebenaran dalil-dalil pada perkara aquo.

c. Bahwa dalam proses pelaksanaan pemungutan suara pemilihan Kepala Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku oleh masyarakat, yang dilaksanakan oleh Panitia Pemungutan Suara pada Tempat Pemungutan Suara (TPS) 01 dilaksanakan sesuai dengan kaidah dan aturan sebagaimana diatur dalam Pasal 50 Ayat (5) Keputusan Panitia Pemilihan Kepala Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku tentang Tata Tertib Pemilihan Kepala Desa;

(41)

Putusan : 02/G/2016/PTUN-SMD, halaman 41 dari 92 halaman Bahwa dalam penyebutan nama Calon Kepala Desa dan atau Nomor Urut calon oleh Panitia Pemungutan Suara pada Tempat Pemungutan Suara (TPS) 01 dilaksanakan dan dibacakan sesuai dengan nama Calon Kepala Desa dan Nomor Urut calon dan tidak ada penyebutan yang salah sebagaimana dalil yang disampaikan oleh PENGGUGAT.

Bahwa terhadap dalil-dalil yang disampaikan PENGGUGAT, maka TERGUGAT mensomir PENGGUGAT untuk membuktikan kebenaran dalil-dalil tersebut pada perkara aquo.

Bahwa dengan dalil tersebut, maka telah jelas menurut hukum proses pelaksanaan pemungutan suara yang dilaksanakan oleh Panitia Pemungutan Suara pada Tempat Pemungutan Suara (TPS) 01 dan TPS 02 Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku adalah berdasarkan kaidah aturan yang berlaku dan telah sesuai dengan Keputusan Panitia Pemilihan Kepala Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku tentang Tata Tertib Pemilihan Kepala Desa sehingga hasil yang dicapai sah menurut hukum.

8. Bahwa menanggapi dalil-dalil Gugatan PENGGUGAT dalam Surat Gugatan pada Nomor 12 Halaman 4 Perkara: 02/G/2016/PTUN.SMD dengan jawaban sebagai berikut:

a. Bahwa berdasarkan Berita Acara Rekapitulasi Hasil Pemungutan Suara Kegiatan Pemilihan Kepala Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara FORMAT N, maka pelaksanaan pemungutan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 01 telah dianggap syah dengan telah ditandatangani berita acara sebagaimana dimaksud dan dianggap semua pihak yang terlibat

(42)

Putusan : 02/G/2016/PTUN-SMD, halaman 42 dari 92 halaman dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa Tengin Baru di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 01 menyetujui hasil pemungutan suara; b. Berdasarkan Pasal 24 Peraturan Bupati Nomor 21 Tahun 2015

tentang Tata Cara Pemilihan Kepala Desa menyatakan “dalam rangka fasilitasi pemilihan Kepala Desa dan Penyelesaian sengketa pemilihan Kepala Desa maka dibentuk tim fasilitasi pemilihan Kepala Desa dan penyelesaian sengketa pemilihan Kepala Desa di tingkat kecamatan dan di tingkat kabupaten”;

c. Berdasarkan Pasal 27 Peraturan Bupati Nomor 21 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pemilihan Kepala Desa menjelaskan “tim fasilitasi pemilihan Kepala Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 dan Pasal 26 membuat Laporan Penyelesaian Sengketa Pemilihan Kepala Desa yang disampaikan kepada Bupati melalui Kepala BPMPD”;

d. Berdasarkan perintah tersebut, maka Bupati penajam Paser Utara menetapkan Surat Keputusan Bupati Penajam Paser Utara Nomor: 079.05/414/2015 tentang Pembentukan Tim Fasilitasi dan Penyelesaian Sengketa Pemilihan Kepala Desa Tingkat Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2015 dengan uraian Tugas yaitu:

1) Merencanakan, Mengkoordinasikan dan Menyelenggarakan semua tahapan Pelaksanaan Pemilihan tingkat kabupaten.

2) Melakukan bimbingan teknis Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa terhadap Panitia Pemilihan Kepala Desa tingkat Desa.

3) Memfasilitasi Penyelesaian Permasalahan Pemilihan Kepala Desa tingkat Kabupaten.

(43)

Putusan : 02/G/2016/PTUN-SMD, halaman 43 dari 92 halaman d. Bahwa pada Tanggal 16 Desember 2015 calon Kades Tengin Baru Ahmad Mauladin mengajukan Surat Gugatan Kepada Bupati Penajam Paser Utara dengan tuntutan meminta dilaksanakan Pemilihan Ulang Kepala Desa Tengin Baru atau Pemungutan Suara kembali;

e. Bahwa pada Tanggal 18 Desember 2015 Tim Fasilitasi dan Penyelesaian Sengketa Pemilihan Kepala Desa tingkat Kabupaten mengadakan Rapat terkait gugatan Pemilihan Kepala Desa Tengin Baru adapun hasil kesimpulan rapat adalah:

1) Tuntutan Pemilihan Ulang atas dasar materi gugatan oleh calon Kepala Desa a.n. Ahmad Mauladin tidak dapat ditindaklanjuti oleh Tim Fasilitasi dan Penyelesaian Sengketa Pemilihan Kepala Desa karena bukan terkait materi gugatan hasil penghitungan suara. 2) Gugatan calon Kepala Desa Tengin Baru a.n. Ahmad Mauladin

dapat dilaksanakan melalui Pengadilan dan tidak memperngaruhi tahapan Pemilihan Kepala Desa selanjutnya.

f. Dari hasil Kesimpulan tersebut maka Tim Fasilitasi dan Penyelesaian Sengketa Pemilihan Kepala Desa Tingkat Kabupaten merekomendasikan kepada Bupati agar menolak gugatan yang disampaikan oleh saudara Ahmad Mauladin dan melanjutkan tahapan Pemilihan Kepala Desa Tengin Baru;

g. Pada Tanggal 21 Desember 2015 Bupati Penajam Paser Utara Melayangkan Surat kepada Saudara Ahmad Mauladin dengan nomor surat: 140/1101/Tu-Pimp/890/BPM-PD dengan perihal Tanggapan Gugatan Pemilihan Kepala Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku oleh Calon Kepala Desa A.n. Ahmad Mauladin

Referensi

Dokumen terkait

“Sekarang pada peralihan zaman dari milenium kedua hingga ketiga, banyak orang Nias sudah pergi keseberang, “Mangalui” katanya, “mencari” pekerjaan,

Pengaruh Pupuk Mabar Fine Compost terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Kedelai Dari hasil penelitian diketahui bahwa perlakuan pupuk Mabar Fine Compost berpengaruh

Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini menggunakan landasan teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dipergunakan untuk menyelesaikan masalah. Pembahasan pada

Dengan permainan bola warna berekor (bonakor) tersebut diharapkan pembelajaran lempar tangkap bola akan lebih menyenangkan dan siswa akan tertarik untuk mempelajari

atau Pb dalam udara, dan merkuri dalam bulu bebek. Tahap selanjutnya adalah memperkirakan jumlah masyarakat exposed yang ada, dengan memperhatikan ada tidaknya riwayat kontak

Dalam penelitian ini, istilah populasi, sampel, dan sumber data dijelaskan. Istilah ini muncul karena pendekatan penelitian ini bersifat campuran, kuantitatif dan

Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk

Hal tersebut tidak lain merupakan sebuah frustasi dan agresi serta perasaan superior terhadap orang lain yang menjadi sumber motivasional mahasiswa