• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Pola Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Memaksimalkan

Kepemimpinan pada hakikatnya merupakan suatu proses menggerakkan, mengarahkan dan mengendalikan anggota organisasi serta mendayagunakan seluruh sumber daya organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah 12 Makassar merupakan amal usaha Muhammadiyah tentu ada upaya-upaya yang dilakukan kepala sekolah melalui strategi dan program. Startegi mencakup cara-cara yang ditempuh sedangkan program menyangkut kegiatan operasional yang perlu dilakukan. Strategi dan program merupakan dua hal yang selalu berkaitan antara lain melalui kebijakan pimpinan sekolah, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas, kegiatan ekstrakurikuler di luar kelas serta tradisi dan perilaku warga sekolah secara kontinyu dan konsisten, sehingga tercapai fungsi sekolah secara maksimal.

Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu N.H (47) mengenai upaya-upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah SMP Muhamadiyah 12 Makassar

“Kami selalu membiasakan disiplin dan gembangan nilai-nilai Islami di ilingkungan sekolah, terlihat dari pembiasaan yang dilakukan dengan bertumpu pada Visi Misi sekolah SMP Muhamadiyah 12” (Wawancara, N.H. 08/09/2020)

Ibu N.H (47) mengatakan bahwa dalam kepemimpinannya selalu berdasarkan visi misi sekolah dan SMP Muhammadiyah merupakan Amal usaha Muhammadiyah sehingga setiap merumuskan program kerja harus sesuai dengan visi misi dan organisasi Muhammadiyah. Maka upaya yang dilakukan adalah pembiasaan Nilai-nilai keislaman di lingkungan sekolah.

Kepala sekolah sebagai pemimpin mempunyai tanggungjawab penuh dalam menjalankan organisasi sekolah, mulai dari perencanaan program, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengontrolan sebagai usaha dalam pengevaluasian. Dalam menjalankan kepemimpinan kepala sekolah SMP Muhammadiyah 12 Makassar mempunyai pola-pola dalam menyusun strategi dan program sesuai dengan keadaan sekolah yaitu tenaga pendidik dan kependidikan, siswa dan sarana prasarana.

a. Tenaga Pendidik dan Kependidikan

Dari hasil Observasi yang dilakukan bahwa keadaan tenaga pendidik dan kependidikan intensitas kehadiran mereka di sekolah kurang dan tidak setiap hari mereka hadir di sekolah ada guru yang kesekolah hanya pada saat ada jam pelajaran apa lagi dalam keadaan pademi Covid 19 sehingga sebagaian guru melakukan pembelajaran daring. Tetapi ada juga yang datang kesekolah untuk melakukan pembelajaran secara langsung. (Observasi/21/9/2020).

Hal ini dipertegas lagi dengan hasil Wawamcara peneliti dengan kepala sekolah SMP Muhammadiyah 12 Makassar ibu N.H(47).

“kalau tenaga pendidik memang hampir sebagian besar guru di SMP Muhammadiyah 12 Makassar memiliki jam mengajar di sekolah lain. Tetapi

kalau ada jam mengajarnya di sekolah pasti datang kecuali guru PNS dan guru tetap di sekolah pasti dia datang terus” (Wawancara, N.H. 08/09/2020) Senada dengan apa yang di katakan oleh bapak FM (30). Sebagai guru seni budaya.

“iya saya punya jam di sekolah lain tetapi saya selalu datang dan memberikan pelajaran bagi ketika ada jam mata pelajaran di sekolah”(wawancar FM 24/09/2020)

Dari hasil Observasi dan wawancara bahawa kehadiran guru di sekolah sangat kurang karena di SMP Muhammadiyah 12 Makassar ada bebarapa guru yang mempunyai jam pelajaran di sekolah lain sehingga mereka datang kesekolah itu ketika ada jam pelajaran. Tetapi di pertegas ibu NH bahwa guru yang tidak mempunyai jam pelajaran di sekolah lain harus selalu datang kesekolah. Di SMP Muhammadiyah 12 Makassar juga ada perbedaan status guru, ada guru honorer dan PNS. Tatapi dengan ketegasan yang dilakukan oleh kepala sekolah sehingga semua tenaga pendidiki dan kependidikan tetap terlaksana tugasnya.

Hal ini dipertegas lagi dengan hasil Wawancara peneliti dengan kepala sekolah SMP Muhammadiyah 12 Makassar ibu N.H(47).

“ya walaupun ada guru yang mempunyai jam mengajar di sekolah lain saya membolehkan karena mereka juga punya kebutuhan yang lain tetapi saya tegasi pada saat ada jam pelajaran di sekolah harus hadir dan selalu saya mengontrol setiap kegiatan pembelajaran dan perangkat-perangkat pembelajaran mereka” (Wawancara, N.H. 08/09/2020).

Senada dengan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan ibu N sebagai kepala staf tata usaha sekolah.

“kepala sekolah sangat disiplin dan tertib orangnya, tegas, sangat percaya diri, jujur, amanah dan baik dan tidak membeda-bedakan status guru semuanya sama”(Wawancara, N.10/09/2020)

Dari Hasil wawacara diatas bahwa Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam kepemimpinannya menjunjung tinggi kedisiplinan dan tertib pada aturan sekolah dan administrasi-administrasi sekolah, dengan bersikap tegas oleh kepala sekolah memberikan dapampak positif sekolah dalam pelaksanaan proses pembelajaraan, karena memang pada hakikatnya seorang pemimpin yang baik harus bisa memberikan panutan kepada bawahannya, begitu juga yang harus dilakukan oleh tenaga pendidik dan kependidikan.

Kepala Sekolah harus memberikan pelayanan yang maksimal kepada warga sekolah melalui proses pembelajaran, maka tugas pengawasan oleh kepala sekolah harus di maksimalkan mulai dari kehadiran, model pembelajaran, memberikan inovasi – inovasi dan perangkat-perangkat pembelajaran.

Hasil wawancara peneliti dengan Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 12 Makassar ibu N.H (47).

“saya selalu mengntrol setiap proses pembelajar, perangkat-perangkat pembelajaran guru, mulai dari silabus, RPP dan jadwal megajar guru” (Wawancara, N.H. 08/09/2020).

Senada dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu N.I.M (29). sebagai guru mata pelajaran bahasa inggris.

“kepala sekolah selalu melakuna pengawasan tentang perangkat-perangkat pembelajaran, seperti menanyakan tentang RPP, Laporan nilai dan kalau ada guru yang telat masuk kelas ibu selalu mengingatkan” (Wawancara, N.I.M.10/09/2020.

Dari hasil wawancara diatas bahwa kepala sekolah menjalakan tugas pengawasan kepala sekolah terhadap kinerja dari Guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar guru harus menggunakan

Rancangan Proses Pembalajar (RPP) sabagai pedoman, selain itu guru juga harus memiliki kemampuan dengan menerapkan model pembalajaran yang kreatif dan inovati agar siswa tidak bosan dalam menerima pelajaran.

Gambar : 5.1. Pengawasan langsung Kepala Sekolah terhadap administrasi sekolah dan perangkat pembelajaran guru.

Pengawasan merupakan tugas pokok yang dijalankan oleh kepala sekolah untuk melihat bagaimana kinerja dari tenaga pendidik dan kependidikan agar setiap tenaga pendidik dan kependidikan lebih menunjukan integritas dalam bekerja. Guru sebagai pendidik harus memiliki kemampuan dalam melaksanakan proses belajar mengajar.

Hasil wawancara peneliti dengan ibu N.H (47) sebagai kepal sekolah SMP Muhammadiyah 12 Makassar.

“kalau kemapuan dari para guru semua memiliki standar dan mampu melaksanakan tugas-tugasnya. Dan kalau model-model pembelajarankan pasti di upgreid terus seperti “Mendorong atau mengikutkan guru dalam kegiatan workshop/MGMP baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun sekolah itu sendiri”” (Wawancara, N.H. 08/09/2020)

Tambahan dari Ibu N.H (47).

“saya, selalu melakukan supervisi baik secara langsung melihat PBM maupun cara wawancara dengan guru yang bersangkutan setiap semester atau minimal 2x dalam setiap tahun ajaran”(Wawancara, N.H. 08/09/2020)

Ibu N.H (47) mengatakan bahwa ada berbagai upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan kulialitas dari tenaga pendidik yaitu Mendorong atau mengikutkan guru dalam kegiatan workshop/MGMP baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun sekolah itu sendiri karena guru merupakan hal yang sentaral dalam melaksanakan proses pembelajaran sehingga kemampuan guru harus di tingkatkan sesuai dengan kebutuhan di masyarakat selain itu kepala sekolah selalu melakukan supervisi sebagai bentuk evaluasi dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.

Kepemimpinan Kepala Sekolah juga tidak terlepas pada pengambilan keputusan dalam setiap penentuan kebijakan dan program kerja. Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan ibu N.H (47). sebagai kepal sekolah SMP Muhammadiyah 12 Makassar

“Oh iya, dalam menetapkan program kerja atau kebijakan saya selalu melibatkan guru-guru dan staf sekolah untuk memberikan pendapat, masukan, yang sesuai dengan kebutuhan sekolah”(Wawancara, N.H. 08/09/2020).

Senada dengan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan ibu N (51) Kepala Tata usaha SMP Muahammadyah 12 Makassar.

“Ibu selalu melibatka kami dalam merencanakan program kerja dalam menetapkan keputusan sehingga kami tau proses pelaksanaan, apa hambatan-hambatanya dan ibu sealalu siap memberikan soslusi ketika ada masalah. ”(Wawancara, N.08/09/2020).

Ibu N.H (47) mengatakan bahwa selalu melibatan tenaga pendidik dan kependidikan dalam merencanakan program kerja, dan meminta pendapat, masukan dan saran dalam setiap merumuskan program kerja. Begitu juga yang di katakan oleh Ibu N (51) bahwa kepala sekolah selalu melibatkan guru staf dalam

merumuskan program kerja dan menentukan kebijakan, dampak dari melibatkan guru dan staf bahwa mereka sudah mengetahui bagaimana proses pelaksaannya sehinga berbagai macam kemungkinan-kemungkinan bisa teratasi. Dipertegas dengan hasil wawncara yang dilakukan dengan ibu N.H sebagai kepala sekolah SMP Muhammadiyah 12 Makassar.

“Iya, saya selalalu bermusyawarah dengan guru dan staf dalam menentukan keputusan karea kepemimpinan yang saya terapkan adalah kepemimpinan yang demokratis”(Wawancara, N.H. 08/09/2020).

Ibu N.H (47) mengatakan bahwa kepemimpinan yang terepkan adalah model kepemimpinan yang demokratis yang memberikan ruang sebebas-bebasnya kepada bawahan untuk menyampaikan pendapat, memberikan kritik dan ikutserta dalam mengambil keputusan Melalui Musyawarah.

Sekolah sebagai tempat berlangsung proses belajar mengajar tentu tenaga pendidik dan kependidikan harus memberikan pelayanan pendidikan yang maksimal, apa lagi dalam keadaan pandemi covid 19 sehingga model pembelajaran harus di sesuaikan dengan keadaan tersebuat.

Dari hasi observasi yang dilakukan bahwa model pembelajaran yang dilakukan yaitu membuat kelompok-kelompok kecil untuk belajara di sekolah dengan jumlah terbatas (Observasi/21/9/2020).

Dipertegas lagi hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu N.I.M (29) sebagai guru mata pelajaran bahasa inggris.

“ya walaupun dalam keadaan pandemi covid 19 kami tetap melakukan pembelajaran kalau sisiwa yang punya HP anraoid kami melakukan pembelajaran lewet daring tetapi kalau tidak ada HP hanya ya kami buat kelompok-kelompok kecil untuk belajar” (Wawancara, N.I.M.10/09/2020).

Dari hasil observasi dan wawancara di atas dalam proses pembelajran SMP Muhammadiyah 12 Makassar guru di haruskan harus menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan keadaan sekarang. Pandemi covid 19 mengakibatkan perubahan dari berbagai aspek kehidupan salah satunya di aspek pendidikan maka sesuaikan dengan kondisi dalam proses pembelajraan. model pembelajran di sekolah harus di sesuaikan yaitu pembelajaran melalui daring dan membentuk kelompok-kelompok kecil untuk belajaran.

Gambar 5.2. proses pembelajaran dalam keadaan pandemi covid 19.

Pelaksanaan pembelajaran seorang guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang nyaman dan kondusif agar proses transformasi pengetahun berjalan dengan maksimal dan siswa nyaman dalam menerima pelajaran.Hasil wawancara dengan dan ibu A.H.J (36) sebagai guru mata pelajaran IPS dan kepala perpustakan SMP Muhammadiyah 12 Makassar.

“ya kami guru harus menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan tujuan sekolah, jadi kami harus menerapkan model-model pembelajaran yang menyenangkan siswa. Apa lagi krakternya beragam jadi kamu harus benar-benar tau apa maunya siswa”(Wawancara, A.H.J. 21/09/2020)

Senada dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan siswa M.H (14) siswa kelas IX A dan sebagai ketua ranting IPM SMP Muhammadiyah 12 Makassar.

“kalau pada saat pembelajaran ada guru yang tegas dan metode pembelajaranya menyenangkan, membuat kami cepat mengerti”( Wawancara, M.H.28/09/2020).

Dari Hasil wawancara diatas Kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran yang kreatif dan inofatif memberikan suasana yang nyaman dan kondusif kepada siswa dalam menerima pelajaran. Ini merupakan kompetensi guru di SMP Muhammadiyah 12 Makassar dapat memberikan pelayanan yang maksimal bagi siswa dan sekolah.

Pola Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam memaksimalkan fungsi Sekolah dari aspek tenaga pendidik kepala sekolah menekankan kepada tenaga pendidik dan seluruh warga sekolah untuk disiplin dan tertib selanjutnya Kepala sekolah SMP Muhammadiyah 12 Makassar menerapkan gaya kepemimpinan yang demokratis dengan melibatkan seluruh warga sekolah dalam memutuskan dan menetapkan sebuah kebijakan, Kepala sekolah menjalan tugas pengawasan yang intens kepada tenaga pendidik dan kepandidikan mulai dari administrasi sekolah dan proses pembelajaran, selanjutnya kepala sekolah juga lebitakan guru pada kegitan-kegiatan yang bersifat meningkatkan kemampuan guru.

b. Siswa SMP Muhammadiyah 12 Makassar

Siswa merupakan pelajar untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan untuk mencapai pemahaman ilmu yang telah didapat dunia pendidikan. Siswa SMP Muhammadiyah 12 Makassar berjumlah 107 orang yang tebagai 6 kelas. Siswa

SMP Muhammadiyah 12 Makassar memliki latarbelakang kehidupan yang berbeda selain itu dari jumlah siswa yang ada di tersebut memiliki krakter yang berbeda-beda.

Hasil Observasi yang dilakukan bahwa keadaan Siswa-siswi di SMP Muhammadiya 12 Makassar sangat beragam mulai dari perilaku dan komunikasi antar mereka, sama halnya ketika dalam proses pembelajaran ada siswa yang jail dan tidak tertib, dalam kondisi pandemi Covid 19 ada intensistas kehadiran mereka untuk mengikiti pelajaran kurang (Observasi/21/9/2020).

Dipertegas Hasil wawancara peneliti dengan ibu N.H (47) sebagai kepal sekolah SMP Muhammadiyah 12 Makassar.

“Siswa-siswa di sekolah ini banyak yang harus memberi pemahan yang intensif mengenai perilaku mereka, karena lingkungan pergaulan mereka pun ada bukan dari pelajar sehingga kehadiran mereka di sekolah juga malas” (Wawancara, N.H. 08/09/2020)

Senada dengan hasil wawancara dengan dan ibu A.H.J (36) sebagai guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS”) dan Kepala Perpustakan SMP Muhammadiyah 12 Makassar.

“siswa-siswa disini susah diatur apa lagi pada saat proses pembelajaran berlangsung ada yang keluar masuk kelas apa lagi pada saat pandemi ini banyak malas ikut pelajaran melalui daring dan malas kejakan tugas” (Wawancara, A.H.J. 21/09/2020)

Dari hasil obsevasi dan wawancara di atas bahwa siswa SMP Muhammadiyah 12 Makassar mempunyai lingkungan pergaulan yang berbeda sehingga krakter dan perilaku mereka di lingkungan sekolah pun beragam. Salah satu faktor yang mempengaruhi Perilaku seseorang adalah lingkungan, lingkungan mempunyai pengaruh besar pada perilaku dan kebiasaan seseorang. ini terlihat ketika interaksi

antar mereka dan pada saat menerima pelajaran. Maka dari itu pada kepemimpinan SMP Muhammadiyah 12 Makassar mempunyai pola dalam melakukan pembinaan yang intensif agar bisa memberikan pengaruh pada perilaku siswa.

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhmmadiyah merupakan amal usaha Muhammadiyah maka lingkungan yang di bangun adalah bernunsa islami Hasil wawancara peneliti dengan ibu N.H (47) sebagai kepal sekolah SMP Muhammadiyah 12 Makassar.

“SMP Muhammadiyahkan sekolah islami jadi budaya dan lingkungan sekolah itu selalu nuansa-nuansa islami. Yang lebih kami tekankan di sini adalah setiap pembelajaran atau kegiatan yang ada di sekolah harus bernuasa islami.” (Wawancara, N.H. 08/09/2020).

Pembiasaan nilai-nilai Islami di lingkungan sekolah akan memberikan efek yang positif bagi perilaku siswa tentu melalui program-program dari sekolah keterlibatan dari seluruh elemen sekolah mulai dari kepala sekolah, guru, staf atau kariyawan dan siswa. Di pertegas kembali hasil wawancara peneliti dengan ibu N.H (47) sebagai kepala sekolah SMP Muhammadiyah 12 Makassar.

“Dalam menerapkan itu, saya sebagai kepala sekolah terus memberikan contoh kepada guru-guru begitu juga guru-guru dan semua Stake Holder yang ada di sekolah ini harus memberikan contoh berperilaku yang baik di hadapan semua warga yang ada di SMP Muhammadiyah 12 Makassar” (Wawancara, N.H. 08/09/2020).

Senada dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu N.I.M. (29) sebagai guru mata pelajaran bahasa inggris.

“yang paling pertama yang harus diterapkan yaitu akhalakul kharimah, contoh-contoh yang baik, dan kita selalu menekankan kepada siswa bagaimana dia bersikap serta memberikan contoh yang baik kepada lingkungan masyarakat yang ada disekitarnya”(Wawancara, N.I.M.10/09/2020).

Dari hasil wawancara di atas bahwa kepala sekolah menekankan pembinaan perilaku siswa harus mulai dari para pendidiki kerena proses transformasi pengetahuan itu harus di mulai dari guru agar siswa dapat menerima apa yang di ajarkan dan menjadikan guru tersebut sebagai teladan. Para pendidik memberikan contoh perilaku yang baik kepada siswa di lingkungan sekolah dan melalui proses pembelajaran.

Hasil wawancara peneliti dengan ibu N.H (47) sebagai kepala sekolah SMP Muhammadiyah 12 Makassar.

“Salah satu yang menjadi program unggulan di sekolah ini yaitu sebelum pembelajaran di mulai, siswa didampingi guru mata pelajaran harus memulai dengan taddarus. Jadi bukan hanya dijam pertama saja siswa melakukan taddarrus, namun setiap pergantian mata pelajaran siswa juga harus memulai dengan melakukan tadarrus. Selanjutnya kita upayakan bahwa siswa yang tamat disini menghafal minimal 30 juz. Yang terakhir yaitu mengupayakan salat duhur secarah berjamaah dirangkaikan dengan kultum. Dari program-program yang dibuat inilah yang menjadikan siswa lebih banyak mengalami perubahan tingkah laku”Wawancara, N.H. 08/09/2020). Ibu N.H (47) mengatakan bahwa upaya yang di lakukan dalam pembinaan perilaku siswa melalui pembiasan-pembiasan nilai islami seperti melaksanakan pengajian sebelum memulai pembelajaran dalam melaksanakan shalat Dzuhur berjamaah adalah bagaian dari pola-pola kepemimpinan kepala sekolah dalam menanamkan nilai-nilai islami kepada siswa agar perilaku yang dibawa oleh siswa dari lingkungan sosialnya dapat diatasi dengan pembiasaan-pembiasaan tersebut. Selain itu memberikan pengetahuan keagamaan kepada siswa menjadi bekal yang akan di terapkan di masyarakat.

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah 12 Makassar merupakan sekolah swasta sehingga pelaksanaan pendidikan tentu ada administrasi

pembayaran. Siswa-siswa SMP Muhammadiyah 12 Makassar mempunyai pendapatan keluarga yang berbeda-beda, dari data sekolah yang di dapatkan hampir rata-rata keluarga siswa penghasilannya 1.000.000-2.000.000/bulan. kepala sekolah SMP Muhammadiyah 12 makassar mengupayakan agar semua siswa dapat melanjutkan sekolah tampa memikirkan biaya.

Hasil wawancara peneliti dengan ibu N.H (47) sebagai kepala sekolah SMP Muhammadiyah 12 Makassar.

“ya kan pendapatan orang tua mereka kan berbeda-beda, jadi yang kami lakukan di sini adalah pembayaran di cicil yaitu 150/bulan agar bisa meringankan tetapi ada siswa yang pendapatan keluarganya besar kadang langsung membayar lunas” Wawancara, N.H. 08/09/2020)

Tambahan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan ibu N kepala tata usaha SMP Muahammadyah 12 Makassar.

“kami membrikan kebijakan untuk membayar cicil yaitu 150/bulan itu pun kadang ada yang sudah lewat ya kami hanya mengingatkan kami tidak menjadikan hal itu untuk siswa-siswa tidk mau bersekolah” Wawancara, N.08/09/2020).

Dari hasil wawancara diatas bahwa penadapat keluarga siswa yang berbada-beda sehingga kebijakan yang di berikan adalah membayar perbulan yaitu 150/bulah tetapi ditegaskan lagi oleh ibu N bahwa hal itu bukan menjadi beban kepada siswa untuk tidak mau bersekolah. Tentu kebijakan ini sangat membantu siswa.

Hasil wawancara yang dilakukan dengan siswa A.F (14) siswa kelas IX A.

“pembayaran di cicil kak dan ini sangat membantu sekali kak dan biasanya itu kadang lambat ka membayar dan ibu hanya mengingatkan saja. Tidak memaksa juga”(Wawancara A.F28/09/2020).

Siswa merupakan elemen terpenting dalam sekolah hak mereka adalah mendapatkan pengetahuan yang di berikan oleh sekolah di samping itu ada kewajiaban yang harus di penuhi oleh siswa tetapi kebijakan yang dilakukan oleh kepala sekolah SMP Muhammadiyah 12 Makassar sangat membatu siswa tidak menjadikan kewajiban mereka sebagai alasan untuk tidak mau bersekolah. Pola Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam memaksimalkan fungsi sekolah dari aspek siswa, bahwa dengan keadaan siswa yang beragam sehingga perilaku dan komunikasi yang perlu untuk dibina secara intens yang itu di lingkungan sekolah di terapkan nilai-nilai keislaman dan ini di haruskan kepada warga sekolah terutama tenaga pendidk dan kependidikan menjadikan dirinya sebagai contoh kepada siswa sehingga bisa menjadi teladan dan panutan bagi siswa. Selanjutnya pola yang di lakukan oleh kepala sekolah yaitu tidak memberikan beban kepada siswa terkait administrasi pembayaran.

2. Faktor Pendorong dan Penghambat Pola Kepemimpinan Kepala Sekolah

Dokumen terkait