• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

5.1. Pola Makan Siswi Kelas X Man 2 Model

5.1.1. Pola Makan Berdasarkan Jumlah Magnesium Yang Dikonsumsi Siswi Kelas X MAN 2 Model Medan

Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan formulir food recall 24 jam, dapat diketahui bahwa jumlah konsumsi magnesium pada siswi kelas X MAN 2 Model Medan yang terbanyak berada pada kategori cukup yaitu sebanyak 53,3 %. Rata-rata tingkat konsumsi magnesium siswi kelas X MAN 2 Model Medan dengan kategori cukup ialah sebesar 382,2 mg, dimana angka kecukupan Magnesium yang dianjurkan per orang/perhari yaiu sebesar 360 mg, dan hampir semua siswi kelas X MAN 2 Model mengkonsumsi magnesium yang cukup. Pada umumnya siswi kelas X MAN 2 model selalu mengkonsumsi bahan makanan yang banyak mengandung magnesium tinggi, seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, sereal yang merupakan sumber utama magnesium. Selain itu siswi X MAN 2 model juga banyak yang mengkonsumsi daging yang merupakan bahan makanan yang mengandung magnesium yang baik. Pada malam hari dan pagi hari siswi X MAN 2 Model Medan sering mengkonsumsi susu, dimana susu juga merupakan sumber magnesium yang baik.

Pada saat istirahat disekolah siswi kelas X MAN 2 Model banyak menghabiskan waktu istirahat dengan bersantai sambil mengkonsumsi makanan jajanan seperti coklat beng-beng, roti coklat, kerupuk singkong, dimana makanan jajanan tersebut mengandung magnesium. Begitu juga saat berada dirumah maupun

diluar sekolah, siswi X MAN 2 Model sering mengkonsumsi makanan-makan berat selain nasi seperti mie bakso daging sapi, mie ayam dan sebagainya dimana itu semua terdapat daging yang megandung magnasium.

Magnesium sangat berguna bagi tubuh, dalam tubuh magnesium berguna untuk merelaksasikan otot dan dapat memberikan rasa rileks yang dapat mengendalikan suasana hati yang murung ( hill, 2002). Selain itu Magnesium juga berfungsi untuk memperbesar pembuluh darah sehingga mencegah kekejangan otot dan dinding pembuluh darah. Oleh sebab itu magnesium berfungsi untuk mengurangi rasa sakit saat menstruasi (Dean, 2002).

5.1.2. Pola Makan Berdasarkan Jumlah Kalsium yang Dikonsumsi Siswi Kelas X MAN 2 Model Medan

Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan formulir food recall 24 jam, dapat diketahui bahwa jumlah konsumsi Kalsium pada siswi kelas X MAN 2 model Medan yang terbanyak berada pada kategori cukup yaitu sebanyak 58,3 %. Rata-rata tingkat konsumsi kalsium siswi kelas X MAN 2 Model dengan kategori cukup ialah sebesar 1339,4 mg, dimana angka kecukupan magnesium yan dianjurkan per orang/perhari yaiu sebesar 1300 mg, dan hampir semua siswi kelas X MAN 2 model mengkonsumsi kalsium yang cukup.

Sumber utama kalsium adalah susu dan hasil olahannya seperti keju. Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan food recall ternyata banyak siswi yang minum susu, baik susu cair, susu kental manis maupun susu coklat dimana semua minuman tersebut mengandung kalsium yang tinggi. Selain itu siswi kelas x

man 2 model juga selalu mengkonsumsi roti keju seperti rechesst, rechesst nabati, wafer keju yang merupakan sumber kalsium.

Dari hasil food recall 24 jam yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa hampir seluruh siswi mengkonsumsi ikan seperti ikan teri kering goreng, ikan tongkol dimana ikan tersebut merupakan sumber kalsium yang baik. Siswi kelas X MAN 2 Model juga mengkonsumsi bahan makanan hasil olahan kacang-kacangan seperti tahu dan tempe dimana tahu dan tempe merupakan sumber kalsium yang baik. Saat berada dirumah selesai makan siang maupun makan malam atau saat santai, siswi kelas X MAN 2 model Medan mengkonsumsi buah-buahan seperti jeruk, dimana jeruk juga mengandung kalsium. Pada saat istirahat disekolah siswi kelas X MAN 2 Model senang mengkonsumsi makanan jajanan seperti coklat-coklatan dimana coklat juga mengandung kalsium.

Dari hasil penelitian, siswi kelas X MAN 2 model Medan sudah mencapai tingkat kecukupan kalsium dengan kategori yang cukup. Hal ini dikarenaka banyak siswi yang mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung kalsium.

Kalsium merupakan mineral yang paling banyak dalam tubuh, dan banyak ditemukan ditulang juga di gigi. Kalsium bersama dengan Magnesium, berperan dalam trasisi syaraf. Jika otot tidak mempunyai cukup Kalsium, maka otot tidak dapat mngendur sehingga dapat menyebabkan kram (Hill, 2002).

5.1.3. Pola Makan Berdasarkan Jumlah vitamin E Yang Dikonsumsi Siswi Kelas X MAN 2 Model Medan

Dari hasil penelitin yang telah dilakukan dengan menggunakan food recall

Medan yang terbanyak berada pada kategori kurang yaitu sebanyak 65,0 %. Rata- rata tingkat konsumsi Vitamin E siswi kelas X MAN 2 Model Medan dengan kategori kurang ialah sebesar 8,9 mg/d, dimana angka kecukupan Vitamin E yang dianjurkan per orang/perhari yaiu sebesar 15 mg/d, dan hampir semua siswi kelas X MAN 2 model mengkonsumsi Vitamin E yang kurang.

Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan didalam tubuh (hill, 2002). Selain berfungsi sebagai antioksidan, Vitamin E sangat penting untuk melindungi tubuh dari serangan radikal bebas serta mencegah berbagai penyakit, mengurangi kelelahan, hingga memperlambat penuaan dini yang dikarenakan oleh proses oksidasi.

5.1.4. Pola Makan Berdasarkan Jumlah Niasin yang Dikonsumsi Siswi Kelas X MAN 2 Model Medan.

Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan formulir food recall 24 jam, dapat diketahui bahwa jumlah konsumsi Niasin pada siswi kelas X MAN 2 model medan yang terbanyak berada pada kategori cukup yaitu sebanyak 65,0 %. Rata-rata tingkat konsumsi kalsium siswi kelas X MAN 2 Model Medan dengan kategori cukup ialah sebesar 19,4 mg/d, dimana angka kecukupan niasin yang dianjurkan per orang/perhari yaiu sebesar 15 mg/d, maka rata-rata konsumsi niasin siswi kelas X MAN 2 model tidak jauh berbeda dengan kecukupan niasin rata-rata per orang/hari menurut angka kecukupan gizi yang dianjurkan. Hal ini disebabkan karena siswi kelas X MAN 2 model sering mengkonsumsi lauk pauk seperti daging, ikan, hati yang tinggi niasin secara bergantian setiap hari. Disamping itu, kebiasaan makan makanan jajanan seperti jajanan yang mengandung kacang-kacangan juga

berpengaruh pada tingkat konsumsi niasin, karena kacang-kacangan merupakan sumber niasin.

Niasin penting dalam peredaran darah dan juga mengurangi kolestrol dalam darah (Werbach, 2004). Akibat kekurangan niasin adalah kelemahan otot, anoreksia, gangguan pencernaan dan kulit memerah ( Almatsier, 2004).

Dokumen terkait