BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.3 Analisis Tabel Tunggal
4.3.2 Pola Mengajar Guru
Tabel 6
Kepribadian yang Menyenangkan
No Jawaban F % 1 Tidak Menyenangkan 0 0.0 2 Menyenangkan 16 61.5 3 Sangat Menyenangkan 10 38.5 Total 26 100.0 P4/FC6
yang tidak menyenangkan, 16 orang reponden (61.5%) menyatakan bahwa guru-guru mereka memiliki kepribadian yang menyenangkan, dan 10 orang responden (38.5%) yang menyatakan bahwa guru-guru mereka memiliki kepribadian yang sangat menyenangkan. Dengan demikian, mayoritas responden menyatakan guru-guru yang mengajar di kelas internasional Shafiyyatul Amaliyyah Medan memiliki kepribadian menyenangkan, yaitu berjumlah 16 orang responden (61.5%). Dari hasil wawancara dengan responden, mereka menyatakan bahwa para guru kelas internasional selalu mencoba untuk bersikap baik, ramah, dan menjadi panutan bagi para siswa agar semua siswa tidak underestimate kepada para guru dan mau mendengarkan apa yang disampaikan oleh para guru.
Tabel 7
Mampu Menciptakan Suasana Belajar yang Menyenangkan
No Jawaban F % 1 Tidak Mampu 1 3.8 2 Mampu 17 65.4 3 Sangat Mampu 8 30.8 Total 26 100.0 P5/FC7
Berdasarkan tabel 12, maka dapat diketahui bahwa hanya 1 orang responden (3.8%) yang menyatakan bahwa guru-guru kelas internasional SMA YPSA tidak mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, 17 orang responden (65.4%) yang menyatakan guru-guru kelas internasional SMA YPSA mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, dan 8 orang responden (30.8%) yang menyatakan bahwa guru-guru kelas internasional SMA YPSA sangat
mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Dengan demikian, mayoritas responden menyatakan bahwa guru-guru kelas internasional SMA YPSA mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan yakni dinyatakan oleh 17 orang responden (65.4%). Para responden berpendapat bahwa guru kelas internasional memang harus bisa menciptakan suasana balajar yang menyenangkan, karena para siswa dituntut dan dipaksakan untuk dapat memahami penyampaian pelajaran oleh para guru dengan menggunakan bahasa Inggris yang membuat tenaga serta pikiran mereka terkuras. Selain itu, jam belajar mereka juga lebih panjang, yaitu dari pukul 7.30 – 16.00 WIB. Panjangnya jam belajar tersebut dapat menimbulkan rasa bosan di dalam hati para siswa. Suasana belajar yang menyenangkan, seperti humor-humor dari para guru atau games di sela-sela pelajaran, dapat menghilangkan rasa jenuh serta bosan para siswa.
Tabel 8
Mampu mendesain pelajaran dengan menggunakan bahasa Inggris dengan baik No Jawaban F % 1 Tidak Mampu 5 19.2 2 Mampu 12 46.2 3 Sangat Mampu 9 34.6 Total 26 100.0 P6/FC8
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui sebanyak 5 orang responden (19.2%) yang menyatakan bahwa guru-guru kelas internasional SMA YPSA tidak mampu mendesain pelajaran dengan menggunakan bahasa Inggris dengan baik,
12 orang responden (46.2) menyatakan bahwa guru-guru kelas internasional SMA YPSA mampu mendesain pelajaran dengan menggunakan bahasa Inggris dengan baik, dan sebanyak 9 orang responden menyatakan guru-guru kelas internasional SMA YPSA sangat mampu mendesain pelajaran dengan menggunakan bahasa Inggris dengan baik. Dengan demikian dapat diketahui bahwa mayoritas responden menyatakan guru-guru kelas internasional SMA YPSA mampu mendesain pelajaran dengan menggunakan bahasa Inggris dengan baik yang dinyatakan oleh 12 orang responden (46.2). Semua guru yang mengajar di kelas internasional merupakan guru-guru pilihan dan memiliki kemampuan mengajar yang lebih baik dibandingkan guru-guru di kelas regular. Mereka selalu dituntut untuk bisa mengajar dengan cara yang komunikatif dan mengajak siswa untuk lebih aktif berbicara dengan bahasa Inggris melalui diskusi dan presentasi di depan kelas.
Tabel 9
Mampu mengorganisir pelajaran dengan baik
No Jawaban F % 1 Tidak Mampu 3 11.5 2 Mampu 15 57.7 3 Sangat Mampu 8 30.8 Total 26 100.0 P7/FC9
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 3 orang responden (11.5%) menyatakan bahwa guru-guru kelas internasional SMA YPSA tidak mampu mengorganisir pelajaran dengan baik, sebanyak 15 orang responden
(57.7%) menyatakan bahwa guru-guru kelas internasional SMA YPSA mampu mengorganisir pelajaran dengan baik, dan sebanyak 8 orang responden (30.8%) menyatakan bahwa guru-guru kelas internasional SMA YPSA sangat mampu mengorganisir pelajaran dengan baik. Dengan demikian dapat diketahui bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa guru-guru kelas internasional SMA YPSA mampu mengorganisir pelajaran dengan baik yang dinyatakan oleh 15 orang responden (57.7%). Menurut mereka, guru-guru kelas internasional selalu dapat menyusun pengajaran dengan baik dari awal sampai dengan selesai sehingga siswa merasa betah dan semangat untuk belajar.
Tabel 10
Cermat dalam melihat persoalan pribadi siswa
No Jawaban F % 1 Tidak Cermat 6 23.1 2 Cermat 12 46.1 3 Sangat Cermat 8 30.8 Total 26 100.0 P8/FC10
Berdasarkan tabel 10 dapat dikatahui bahwa sebanyak 6 orang responden (23.1%) menyatakan bahwa guru-guru kelas internasional SMA YPSA merupakan orang-orang yang tidak cermat dalam melihat persoalan pribadi siswa, sebanyak 12 orang responden (46.1%) menyatakan bahwa guru-guru kelas internasional SMA YPSA merupakan orang-orang yang cermat dalam melihat persoalan pribadi siswa, dan sebanyak 8 orang responden (30.8%) menyatakan bahwa guru-guru kelas internasional SMA YPSA merupakan orang-orang yang
sangat cermat dalam melihat persoalan pribadi siswa. Dengan demikian, mayoritas responden menyatakan bahwa guru-guru kelas internasional SMA YPSA merupakan orang-orang yang cermat dalam melihat persoalan pribadi siswa yang dinyatakan oleh 12 orang responden (46.1%). Guru-guru yang mengajar di kelas internasional selalu memperhatikan keadaan siswa dengan cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan konsultasi di luar kelas. Konsultasi tersebut bisa berupa kendala siswa selama belajar di kelas maupun mengenai pelajaran yang diajarkan oleh para guru serta permasalahan pribadi siswa.
Tabel 11
Memiliki ketertarikan terhadap mata pelajaran yang diajarkan
No Jawaban F %
1 Tidak Memiliki Ketertarikan 0 0.0
2 Memiliki Ketertarikan 13 50.0
3 Sangat Memiliki Ketertarikan 13 50.0
Total 26 100.0
P9/FC11
Berdasarkan tabel 16 di atas dapat diketahui tidak ada responden (0.0%) yang menyatakan bahwa guru-guru kelas internasional SMA YPSA tidak memiliki ketertarikan terhadap mata pelajaran yang diajarkan, sebanyak 13 orang respoden (50.0%) menyatakan bahwa guru-guru kelas internasional SMA YPSA memiliki ketertarikan terhadap mata pelajaran yang diajarkan, dan sebanyak 13 orang responden (50%) menyatakan bahwa guru-guru kelas internasional SMA YPSA sangat memiliki ketertarikan terhadap mata pelajaran yang diajarkan. Dari
keterangan siswa, mereka mengatakan bahwa ketertarikan guru tersebut ditunjukkan dengan cara menerangkan pelajaran yang sangat jelas dan dengan memberikan contoh yang mudah dimengerti oleh para siswa. Selain itu, para guru juga terlihat bersemangat ketika menjelaskan materi pelajaran.
Tabel 12
Fleksibel menerima perkembangan teknologi dalam pembelajaran
No Jawaban F % 1 Tidak Fleksibel 3 11.5 2 Fleksibel 21 80.8 3 Sangat Fleksibel 2 7.7 Total 26 100.0 P10/FC12
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 3 orang responden (11.5%) menyatakan bahwa guru-guru kelas internasional SMA YPSA tidak fleksibel menerima perkembangan teknologi pembelajaran, sebanyak 21 orang responden (80.8%) menyatakan bahwa guru-guru kelas internasional SMA YPSA fleksibel menerima perkembangan teknologi pembelajaran, dan sebanyak 2 orang responden (7.7%) menyatakan bahwa guru-guru kelas internasional SMA YPSA sangat fleksibel menerima perkembangan teknologi pembelajaran. Dengan demikian, mayoritas responden menyatakan bahwa guru-guru kelas internasional SMA YPSA fleksibel menerima perkembangan teknologi pembelajaran yakni dinyatakan oleh 21orang 80.8%). Para guru kelas internasional SMA YPSA selalu memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mencari informasi serta materi pelajaran dari internet maupun literatur lainnya. Selain itu, para siswa juga
diperbolehkan untuk menggunakan media pembelajaran seperti OHP, laptop dan lain sebagainya untuk menunjang semangat belajar serta kreatifitas siswa dalam belajar.
Tabel 13
Memiliki pemahaman yang baik terhadap mata pelajaran
No Jawaban F %
1 Tidak Memilki Pemahaman yang Baik 0 0.0 2 Memiliki Pemahaman yang Baik 17 65.4 3 Sangat Memiliki Pemahaman yang Baik 9 34.6
Total 26 100.0
P11/FC13
Berdasarkan tabel 13 di atas dapat diketahui bahwa tidak ada responden (0.0%) menyatakan bahwa guru-guru kelas internasional SMA YPSA tidak memiliki pemahaman yang baik terhadap mata pelajaran, sebanyak 17 orang responden (65.4%) menyatakan bahwa bahwa guru-guru kelas internasional SMA YPSA memiliki pemahaman yang baik terhadap mata pelajaran, dan sebanyak 9 orang responden (34.6%) menyatakan bahwa bahwa guru-guru kelas internasional SMA YPSA sangat memiliki pemahaman yang baik terhadap mata pelajaran. Dengan demikian dapat diketahui bahwa mayoritas guru-guru kelas internasional SMA YPSA memiliki pemahaman yang baik terhadap mata pelajaran yang dinyatakan oleh 17 orang (65.4). Hal ini ditunjukkan dengan cara menjelaskan materi yang sangat jelas serta dapat menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh para siswa ketika ada siswa yang tidak memahami materi yang disampaikan.
4.3.3 Komunikasi Antarpribadi
Tabel 14
Terbuka dalam mengungkapkan ide atau gagasan
No Jawaban F % 1 Tidak Terbuka 4 15.4 2 Terbuka 15 57.7 3 Sangat Terbuka 7 26.9 Total 26 100.0 P12/FC14
Berdasarkan tabel 14 dapat diketahui bahwa sebanyak 4 orang responden (15.4%) menyatakan bahwa guru-guru kelas internasional SMA YPSA tidak terbuka dalam mengungkapkan ide atau gagasan, sebanyak 15 orang responden (57.7%) menyatakan bahwa guru-guru kelas internasional SMA YPSA terbuka dalam mengungkapkan ide atau gagasan, dan sebanyak 7 orang responden (26.9) menyatakan bahwa guru-guru kelas internasional SMA YPSA sangat terbuka dalam mengungkapkan ide atau gagasan. Dengan demikian dapat diketahui bahwa guru-guru kelas internasioanl SMA YPSA terbuka dalam mengungkapkan ide atau gagasan yang dinyatakan oleh 15 orang responden (57.7%). Keterbukaan para guru tersebut ditunjukkan ketika mereka melakukan pendekatan dengan para siswa dan ketika terjadi konsultasi, baik mengenai persoalan pribadi siswa maupun mengenai materi pelajaran. Hal ini dilakukan oleh para guru agar siswa tidak merasa tertekan dan agar terjadi hubungan yang baik antara guru dengan siswa yang akan berdampak pada semangat belajar siswa.
Tabel 15
Memiliki empati yang tinggi
No Jawaban F % 1 Tidak Memiliki 3 11.5 2 Memiliki 16 61.6 3 Sangat Memiliki 7 26.9 Total 26 100.0 P13/FC15
Berdasarkan tabel 15 dapat diketahui bahwa sebanyak 3 orang responden (11.5%) menyatakan bahwa guru-guru kelas internasional SMA YPSA tidak memiliki empati yang tinggi, sebanyak 16 orang responden (61.6%) menyatakan bahwa guru-guru kelas internasional SMA YPSA memiliki empati yang tinggi, dan sebanyak 7 orang responden (26.9%) menyatakan bahwa guru-guru kelas internasional SMA YPSA sangat memiliki empati yang tinggi. Dengan demikian mayoritas responden menyatakan bahwa guru-guru kelas internasional SMA YPSA memiliki empati yang tinggi yang dinyatakan oleh 16 orang responden (61.6%). Karena jam belajar yang panjang, maka guru-guru kelas internasional SMA YPSA selalu memperhatikan keadaan siswa. Ketika siswa mulai terlihat bosan dan lelah, maka guru-guru akan memberikan pencerahan kepada siswa melalui games atau lelucon yang dapat menghilangkan perasaan bosan dan lelah para siswa.
Tabel 16
Selalu memberikan dukungan untuk meningkatkan prestasi siswa
No Jawaban F %
1 Tidak Memberikan Dukungan 1 3.8
2 Memberikan Dukungan 10 38.5
3 Sangat Memberikan Dukungan 15 57.7
Total 26 100.0
P14/FC16
Berdasarkan tabel 16 dapat ketahui bahwa hanya 1 orang responden (3.8%) menyatakan bahwa guru-guru kelas internasional SMA YPSA tidak memberikan dukungan untuk meningkatkan prestasi siswa, sebanyak 10 orang responden (38.5%) menyatakan bahwa guru-guru kelas internasional SMA YPSA memberikan dukungan untuk meningkatkan prestasi siswa, dan sebanyak 15 orang responden (57.7%) menyatakan bahwa guru-guru kelas internasional SMA YPSA sangat memberikan dukungan untuk meningkatkan prestasi siswa. Dengan demikian, mayoritas responden menyatakan bahwa guru-guru kelas internasional SMA YPSA sangat memberikan dukungan untuk meningkatkan prestasi siswa yakni dinyatakan oleh 15 orang responden (57.7%). Berdasarkan informasi yang diperoleh di lapangan, guru-guru kelas internasional SMA YPSA selalu berusaha untuk mendorong siswa untuk terus semangat belajar dengan cara memberikan motivasi serta dukungan kepada siswa pada saat kegiatan belajar mengajar maupun di luar kelas. Hal ini dikarenakan kelas internasional merupakan kelas unggulan dan sering kali siswa dari kelas internasional menjadi utusan sekolah dalam berbagai kesempatan, seperti perlombaan antar sekolah ataupun olimpiade,
sehingga kualitas para siswa harus terus ditiingkatkan. Untuk mencapai tujuan tersebut, para guru sangat berperan dalam memberikan dukungan dan motivasi kepada para siswa untuk terus maju dan berprestasi.
Tabel 17
Memberikan respon positif ketika diberi pendapat atau kritik
No Jawaban F %
1 Tidak Memberi Respon Positif 4 15.4
2 Memberi Respon Positif 14 53.8
3 Sangat Memberi Respon Positif 8 30.8
Total 90 100.0
P15/FC17
Berdasarkan tabel 17 dapat diketahui bahwa sebanyak 4 orang responden (15.4%) menyatakan bahwa guru-guru kelas internasional SMA YPSA tidak memberi respon positif ketika diberi pendapat atau kritik, sebanyak 14 orang responden (53.8%) menyatakan bahwa guru-guru kelas internasional SMA YPSA memberi respon positif ketika diberi pendapat atau kritik, dan sebanyak 8 orang responden (30.8%) menyatakan bahwa guru-guru kelas internasional SMA YPSA memberi respon yang sangat positif ketika diberi pendapat atau kritik. Dengan demikian dapat diketahui mayoritas responden berpendapat bahwa guru-guru kelas internasional SMA YPSA memberi respon positif ketika diberi pendapat atau kritik yang dinyatakan oleh 14 orang responden (53.8%). Dari keterangan yang didapat oleh peneliti, para siswa kelas internasional merupakan siswa yang kritis. Sering sekali para siswa memberikan pendapat serta kritik kepada para guru, baik mengenai cara mengajar guru yang kurang disukai siswa, kesalahan
dalam penyampaian materi pelajaran, ataupun mengenai penggunaan bahasa Inggris yang kurang dimengerti siswa. Kritik dan pendapat yang bertujuan untuk membangun tersebut selalu diterima dengan baik oleh para guru. Setelah mendengar keluhan, pendapat, serta kritik para siswa, guru-guru selalu mendiskusikannya dengan para siswa dan juga kepala sekolah untuk mendapatkan solusi yang terbaik serta terjadi perbaikan dalam kualitas mengajar para guru.
Tabel 18
Memiliki kesamaan pandangan, ide, atau pemikiran ketika berbicara dengan siswa
No Jawaban F %
1 Tidak Memiliki Kesamaan 6 23.1
2 Memiliki Kesamaan 14 53.8
3 Sangat Memiliki Kesamaan 6 23.1
Total 26 100.0
P16/FC18
Berdasarkan tabel 18 dapat diketahui bahwa sebanyak 6 orang responden (23.1%) menyatakan bahwa guru-guru kelas internasional tidak memiliki kesamaan pandangan, ide, atau pemikiran ketika berbicara dengan siswa, sebanyak 14 orang responden (53.8%) menyatakan bahwa guru-guru kelas internasional memiliki kesamaan pandangan, ide, atau pemikiran ketika berbicara dengan siswa, dan sebanyak 6 orang responden (23.1%) menyatakan bahwa guru-guru kelas internasional sangat memiliki kesamaan pandangan, ide, atau pemikiran ketikan berbicara dengan siswa. Dengan demikian dapat diketahui mayoritas responden menyatakan bahwa bahwa guru-guru kelas internasional
memiliki kesamaan pandangan, ide, atau pemikiran ketika berbicara dengan siswa yang dinyatakan oleh 14 orang responden (53.8%). Dari hasil penelitian di lapangan, guru-guru selalu mencoba untuk memahami para siswa melalui pendekatan personal\ dengan cara berpikir seperti apa yang dipikirkan para siswa. Sehingga ketika mereka berbicara dengan siswa, maka akan terjadi pemahaman yang sama dengan dan terjadi sutu hubungan yang lebih akrab.
Tabel 19
Memiliki keterampilan yang baik dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris
No Jawaban F %
1 Tidak Memiliki Keterampilan yang Baik 3 11.5 2 Memiliki Keterampilan yang Baik 18 69.2 3 Sangat Memiliki Keterampilan yang Baik 5 19.3
Total 26 100.0
P17/FC19
Berdasarkan tabel 19 dapat diketahui bahwa sebanyak 3 orang responden (11.5%) menyatakan bahwa guru-guru kelas internasional SMA YPSA tidak memiliki keterampilan yang baik dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris, sebanyak 18 orang responden (69.2%) menyatakan bahwa guru-guru kelas internasional SMA YPSA memiliki keterampilan yang baik dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris, dan sebanyak 5 orang responden (19.3%) menyatakan bahwa guru-guru kelas internasional SMA YPSA memiliki keterampilan yang sangat baik dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris. Dengan demikian mayoritas responden menyatakan
bahwa guru-guru kelas internasional SMA YPSA memiliki keterampilan yang baik dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris yang dinyatakan oleh 18 orang responden (69.2%). Sebagai guru kelas internasional, kemampuan bahasa Inggris menjadi syarat utama yang harus dipenuhi oleh para guru. Maka dari itu, SMA YPSA melakukan penyaringan yang ketat dalam menerima guru-guru untuk mengajar di kelas internasional. Jika syarat tersebut tidak dapat dipenuhi oleh seorang guru, maka guru tersebut akan dipindah ke kelas regular.