• Tidak ada hasil yang ditemukan

POLA MENONTON TELEVISI LOKAL

Dalam dokumen BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI (Halaman 43-47)

Setiap individu memiliki perilaku tertentu dalam menggunakan media massa. Perilaku menonton televisi adalah suatu tindakan menonton televisi karena adanya dorongan pada seseorang untuk menonton televisi. Dorongan ini dapat dikatakan sebagai motivasi. Menurut De Fleur (1983), ada tiga hal yang dapat dijadikan sebagai alat ukur untuk melihat perilaku penggunaan televisi, yaitu: 1) total waktu rata-rata yang digunakan untuk menonton televisi dalam sehari (durasi menonton), 2) pilihan acara yang ditonton dalam sehari, dan 3) frekuensi menonton. Penelitian ini hanya menggunakan dua alat ukur saja yaitu pilihan acara dan durasi menonton.

6.1 Pengaruh Motivasi Menonton Televisi Lokal Terhadap Pilihan Acara Respoden

Berikut ditampilkan tabel pengaruh motivasi menonton televisi lokal terhadap pilihan acara responden. Pada tabel dapat dilihat, responden yang memiliki motivasi tinggi disetiap motivasi memilih acara yang sesuai dengan motivasi mereka. Sebanyak 23 responden dengan motivasi informasi tinggi memilih jenis pilihan acara informasi seperti program berita (Detak Riau), talkshow (Talkshow obrolan politik), dialog (Dokter Anda), dan informasi olahraga (Venues). Sebanyak 17 responden dengan motivasi identitas pribadi tinggi memilih jenis pilihan acara pendidikan karena melalui acara ini responden dapat memperoleh tambahan nilai-nilai tertentu di dalam kehidupan sehari-hari seperti acara talkshow agama (Dialog Iqra’ Annisa, Dialog Islam bersama IKADI) ), dan acara informasi lainnya. Sebanyak 22 responden dengan motivasi integrasi dan interaksi sosial tinggi memilih jenis pilihan acara informasi karena melalui acara ini responden dapat memenuhi motivasi ingin berinteraksi dengan lingkungan sekitar seperti acara Berita Pilihan 7, Rentak Kota, Buka Mata, dan Kriminal Sepekan. Sebanyak 23 responden dengan motivasi hiburan tinggi memilih jenis acara hiburan seperti Bursa Nada dan Niaga, Mozaik Musik, Salam Dendang Melayu, dan wacara hiburan lainnya. Berdasarkan uji korelasi Spearman, diketahui bahwa ada hubungan yang positif (nyata) antara motivasi dan

68 pilihan acara. Semakin tinggi motivasi seseorang menonton televisi, maka semakin banyak pula jenis pilihan acara yang ditonton.

Tabel 35. Jumlah Responden Menurut Kategori Motivasi dan Jenis Pilihan Acara di RW 13 Kelurahan Simpang Baru Tahun 2009

Kategori Motivasi

Jenis Pilihan Acara Total Responden Pendidikan Informasi Hiburan

Motivasi Informasi Rendah Motivasi Informasi Tinggi

0 6 2 23 5 4 7 33 Motivasi Identitas Pribadi Rendah

Motivasi Identitas Pribadi Tinggi

3 17 4 10 1 5 8 32 Motivasi Integrasi dan Interaksi Sosial Rendah

Motivasi Integrasi dan Interaksi Sosial Tinggi

1 3 3 22 5 6 9 31

Motivasi Hiburan Rendah Motivasi Hiburan Tinggi

0 6 5 6 0 23 5 35

6.2 Pengaruh Motivasi Menonton Televisi Lokal Terhadap Durasi Menonton Responden

Berikut ditampilkan tabel pengaruh motivasi menonton televisi lokal terhadap durasi menonton responden. Pada tabel dapat dilihat, responden yang memiliki motivasi tinggi disetiap motivasi cenderung memiliki durasi menonton lebih lama. Rata-rata responden yang memiliki motivasi tinggi disetiap motivasi menghabiskan waktu 3 sampai 5 jam perhari untuk menonton televisi lokal. Berdasarkan uji korelasi Spearman, diketahui bahwa ada hubungan yang positif (nyata) antara motivasi dan durasi menonton. Semakin tinggi motivasi seseorang menonton televisi, maka semakin lama waktu yang digunakan untuk menonton acara tersebut.

69 Tabel 36. Jumlah Responden Menurut Kategori Motivasi dan Durasi Menonton di

RW 13 Kelurahan Simpang Baru Tahun 2009

Kategori Motivasi Durasi Menonton Total Responden < 3 jam/ Hari 3-5 jam/ Hari >5jam/ Hari Motivasi Informasi Rendah

Motivasi Informasi Tinggi

1 3 2 23 4 7 7 33 Motivasi Identitas Pribadi Rendah

Motivasi Identitas Pribadi Tinggi

4 6 1 18 3 8 8 32 Motivasi Integrasi dan Interaksi Sosial Rendah

Motivasi Integrasi dan Interaksi Sosial Tinggi

2 5 4 14 3 12 9 31 Motivasi Hiburan Rendah

Motivasi Hiburan Tinggi

1 2 2 20 2 13 5 35 6.3 Resume

Pengaruh motivasi menonton terhadap pilihan acara, responden yang memiliki motivasi tinggi disetiap motivasi memilih acara yang sesuai dengan motivasi mereka. Semakin tinggi motivasi seseorang menonton televisi, maka semakin banyak pula jenis pilihan acara yang ditonton. Responden dengan motivasi informasi tinggi memilih jenis pilihan acara informasi seperti program berita (Detak Riau), talkshow (Talkshow obrolan politik), dialog (Dokter Anda), dan informasi olahraga (Venues). Responden dengan motivasi identitas pribadi tinggi memilih jenis pilihan acara pendidikan karena melalui acara ini responden dapat memperoleh tambahan nilai-nilai tertentu di dalam kehidupan sehari-hari seperti acara talkshow agama (Dialog Iqra’ Annisa, Dialog Islam bersama IKADI), dan acara informasi lainnya. Responden dengan motivasi integrasi dan interaksi sosial tinggi memilih jenis pilihan acara informasi karena melalui acara ini responden dapat memenuhi motivasi ingin berinteraksi dengan lingkungan sekitar seperti acara Berita Pilihan 7, Rentak Kota, Buka Mata, dan Kriminal Sepekan. Responden dengan motivasi hiburan tinggi memilih jenis acara hiburan seperti Bursa Nada dan Niaga, Mozaik Musik, Salam Dendang Melayu, dan acara hiburan lainnya.

70 Responden yang memiliki motivasi tinggi disetiap motivasi cenderung memiliki durasi menonton lebih lama. Rata-rata responden yang memiliki motivasi tinggi disetiap motivasi menghabiskan waktu tiga sampai lima jam perhari untuk menonton televisi lokal. Semakin tinggi motivasi seseorang menonton televisi, maka semakin lama waktu yang digunakan untuk menonton acara tersebut.

71 BAB VII

KEPUASAN MENONTON TELEVISI LOKAL

McQuail (1991) mengemukakan ada empat jenis motivasi dalam diri individu yaitu motivasi informasi, motivasi identitas pribadi, motivasi integrasi dan interaksi sosial, dan motivasi hiburan. Masing-masing motivasi dikembangkan ke dalam beberapa bagian, sehingga diperoleh 21 submotivasi. Setiap motivasi diukur dengan pernyataan-pernyataan responden tentang apa yang dicari atau diharapkan dari acara-acara televisi. Setiap pernyataan motivasi tersebut diukur melalui skala mulai dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), setuju (3), dan sangat setuju (4). Skor-skor tersebut dijumlahkan untuk mendapatkan total skor untuk masing-masing motivasi, kemudian dikelompokkan menjadi motivasi rendah dan tinggi.

Kepuasan diukur dengan pernyataan-pernyataan responden tentang apa yang benar-benar mereka peroleh dari acara-acara televisi tersebut. Setiap kepuasan tersebut diberi skala mulai dari sangat tidak puas (1), tidak puas (2), puas (3), dan sangat puas (4). Skor-skor tersebut dijumlahkan untuk mendapatkan total skor untuk masing-masing kepuasan.

Pengukuran kepuasan menonton dilakukan dengan membandingkan skor motivasi dengan skor kepuasan yang diperoleh responden pada setiap motivasi. Dari hasil skor yang didapat, dikelompokkan menjadi tidak terpuaskan (rendah) dan terpuaskan (tinggi). Kepuasan dengan skor tinggi menunjukkan bahwa kepuasan tersebut lebih dominan dirasakan responden dalam menonton televisi lokal.

7.1 Kepuasan Informasi Menonton Televisi Lokal Berdasarkan Motivasi Informasi Menonton Televisi Lokal

Pada Tabel 37. disajikan tabel motivasi informasi menonton televisi dan kepuasan yang didapatkan. Dari hasil tersebut dapat dilihat, sebanyak 29 responden (72,5 persen) terpuaskan dengan acara informasi yang mereka tonton. Berdasarkan uji korelasi Spearman, diperoleh nilai +0.025 artinya antara motivasi informasi dan kepuasan informasi memiliki hubungan yang positif (nyata), dan hubungan tersebut kuat atau tinggi. Semakin tinggi

Dalam dokumen BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI (Halaman 43-47)

Dokumen terkait