• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pola Pembinaan Disiplin dan Bimbingan Bagi Anak Asuh

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 47-52)

Keberadaan Panti Sosial Asuhan Anak ( PSAA ) sebagai wadah pendidikan sangat penting dan berperan dalam mengembangkan potensi anak baik fisik, mental, sosial serta kemampuannya secara wajar melalui pelayanan yang profesional ( diungkapkan oleh R1, R2, R3, ) terbentuknya manusia-manusia yang berkepribadian matang dan berdedikasi, mempunyai keterampilan kerja yang mampu menopang hidupnya dan keluarganya.

Pola pembinaan disiplin ialah dengan diberikannya peraturan dan tata tertib, dimana merupakan alat bagi anak asuh untuk memiliki kebiasaan yang baik, mandiri dan melaksanakan kewajibannya sebgai individu yang bertanggung jawab, dan dengan diberikannya sanksi atau hukuman bagi mereka yang melanggarnya. ( Diungkapkan oleh R2, R3 ).

Sebagai contoh pola pembinaan yang diterapkan di Panti ini yakni berdasarkan surat keputusan ketua Panti Sosial Asuhan Anak ( PSAA ) Bhakti Pertiwi yang telah ditetapkan bahwa Jenis-jenis pelanggaran berat misalnya :

1. Merokok.

2. Mencuri, berkelahi.

3. Bolos sekolah, keluar Panti tanpa ijin.

4. melawan pengurus, menghina teman atau orang lain. 5. tidak shalat fardu berjamaah.

Adapun hukuman yang dikenakan dari pelanggaran-pelanggaran berat di atas seperti mencuri, berkelahi, melawan pengurus, menghina teman atau orang lain, meminum minuman keras atau memakai narkoba, maka pimpinan Panti dapat mengeluarkan atau memulangkan anak asuh yang bersangkutan kepada sanak keluarganya. Akan tetapi sampai saat ini di Panti Sosial Asuhan Anak ( PSAA ) Bhakti Pertiwi tidak ada anak asuh yang melakukan pelanggaran berat seperti yang di ungkapkan di atas, walaupun ada itu sudah lama terjadi dan pengurus Panti atas kesepakatan bersama terpaksa memulangkan anak tersebut karena anak yang bersangkutan tidak mau lagi dibina, dididik dan diasuh ( diungkapkan oleh R3 ). Sementara itu pelanggaran yang sering terjadi yaitu tidak shalat berjamaah kecuali wanita yang sedang datang haid, maka pengurus memberikan hukuman yaitu dengan uang tranportasi untuk pergi ke sekolah tidak diberikan dan mereka harus berjalan kaki ke sekolah atau membersihkan seluruh ruangan yang ada di Panti. Hukuman yang diberikan terhadap anak asuh yang melanggar itu adalah bertujuan untuk mendidik anak agar bisa mematuhi peraturan yang ada di Panti atau bisa melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab.

Peranan pembimbing yang lain yaitu sebagai pelaksana administrasi yang mencakup : (1) administrasi pegawai; (2) administrasi anak; (3) administrasi Panti. Semua kegiatan administrasi ditangani oleh sub bagian tata usaha membuat daftar hadir petugas, sistem kerja harus dilaksanakan tugas sehari-hari dengan penuh tanggungjawab. Dalam

melaksanakan administrasi anak sub bagian tata usaha membuat daftar SPP anak ( Pendidikan formal ) menyimpan dana untuk kebutuhan anak yang tidak diduga ( seperti membayar LKS, renang, dan kegiatan yang lainnya ). Sedangkan dalam melaksanakan administrasi Panti diantaranya membuat daftar menu, mengecek keperluan kegiatan Panti. Keterbukaan administrasi seperti pemakaian dana diungkapkan saat ada pemakaian saja atau kadang-kadang satu tahun sekali. Dana diperoleh dari Pemerintah, orang tua asuh dan adanya donatur yang tetap maupun tidak tetap (diungkapkan oleh R1, R2, R3,).

Semua petugas berhak memberikan pembinaan dan bimbingan kepada anak binaan. Tidak ditetapkan berapa anak asuh yang harus dibina melainkan seluruh anak yang berada di Panti merupakan tanggungjawab dari seluruh pengurus Panti. Kehidupan di Panti layaknya hidup dalam lingkungan keluarga sendiri. Pembimbing dianggap sebagai orang tua sendiri sehingga anak kapan pun dapat mencurahkan permasalahan yang dihadapi baik masalah pribadi maupun dalam pendidikan dan pembimbing membantu sesuai dengan kemampuannya.

Pola pembinaan dan bimbingan Panti Sosial Asuhan Anak Bhakti Pertiwi dilaksanakan sejak anak binaan bersedia untuk tinggal di Panti dan mematuhi serta bertanggungjawab terhadap peraturan yang berlaku sampai anak binaan selesai melaksanakan pendidikan formal ( lulus SMK/SMU ). Semua responden mengatakan bahwa pembinaan dan bimbingan yang dilaksanakan Panti cukup efektif karena sejak masih kecil ( usia SD )

sampai beranjak dewasa (usia 18 tahun) anak dibina dan dibimbing dengan penuh kasih sayang dan anak dapat merasakan bahwa kebutuhan fisik, mental dan sosialnya dapat dipenuhi dibandingkan tinggal dengan latar belakang kehidupan keluarga yang serba kekurangan.

Yang menjadi sasaran utama pola pembinaan dan bimbingan anak binaan menurut semua responden memberikan pendapat yang intinya sama yaitu sasaran utama dari program pembinaan dan bimbingan anak binaan ini adalah agar anak dapat diarahkan kepada sikap dan perilaku yang baik dengan tetap membina potensi belajarnya agar lebih baik prestasinya. Menurut R1 dan R2 sasaran utama dalam pembinaan dan bimbingan tersebut agar dapat diarahkan dan diaplikasikan dalam berbagai bentuk kegiatan yang menjadi rutinitas anak yang bersifat fisik, mental, spiritual, sosial, etika atau budi pekerti, kepribadian, intelektual dan sebagainya.

Pola pembinaan dan bimbingan di Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Bhakti Pertiwi selain membina anak asuh pihak Panti juga dalam pola pembinaan dan bimbingan mengundang pada orang tua/ keluarga anak asuh. Dalam hal ini R1,R2,R3 mengemukakan pendapat yang hampir sama bahwa pola pembinaan dan bimbingan bagi orang tua/ keluarga ini diberikan melalui penyuluhan dan pengarahan, serta konsultasi mengenai pemantapan fungsi keluarga, bimbingan, rawatan, asuhan anak, pentingnya pendidikan dan pembentukan sikap dan kepibadian anak yang baik sejak dini yang dilaksanakan pada saat kegiatan motivasi dan pada saat kunjungan orang tua/ keluarga anak asuh ke Panti.

Sedangkan menurut R2, R3, bahwa pola pembinaan dan bimbingan bagi orang tua/ keluarga anak asuh tersebut bertujuan supaya orang tua/ keluarga dapat mengerti dalam membina dan mendidik anaknya, karena dilihat dari latar belakang masalah keluarganya kebanyakan yang kurang mendapatkan perhatian orang tua/ keluarganya yang bisa menyebabkan anak mengalami kekecewaan, dan sebagai wujud dari perasaan kekecewaannya itu dilampiaskan dengan perilaku anak yang bisa beraneka ragam misalnya dengan sifat pendiamnya, tidak disiplin, dan perilaku menyimpang lainnya. Semua itu pada dasarnya anak tersebut lakukan untuk mencari perhatian yang tidak ia dapatkan dari orang tua/ keluarganya.

Pola pembinaan dan bimbingan di Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Bhakti Pertiwi yaitu dilihat dulu dari karakter anak (secara kelompok), pembinaan secara individual, dengan secara bijaksana menangani anak yang bermasalah. Pola pembinaan dan bimbingan dilaksanakan melalui beberapa tahapan kegiatan yaitu mulai dari tahap awal seperti memberikan motivasi, orientasi, kepada anak asuh dengan cara anak asuh yang mempunyai prestasi yang bagus dan sukses dalam karirnya maka diberikan kesempatan oleh pengurus Panti untuk menceritakan kepada adik-adiknya tentang keberhasilannya, sehingga anak-anak yang lain menjadi lebih semangat lagi untuk mencapai cita-citanya. Kemudian tahap pelaksanaan, tahap pembinaan dan bimbingan dan sampai pada tahap akhir. Para responden pada intinya mengatakan hal

yang sama bahwa anak-anak yang telah mengikuti pembinaan dan bimbingan sosial di Panti ini sikap dan perilakunya menjadi lebih baik bahkan sudah banyak yang bekerja sehingga dapat menghidupi dirinya sendiri dan keluarganya.

3. Prioritas yang lebih didahulukan dalam Pembinaan Disiplin Anak

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 47-52)

Dokumen terkait