• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengangkutan Sampah Kota Bogor

KECAMATAN : TANAH SAREAL

3.9.1 Pola Pengurangan

Laporan Akhir

PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

Gambar 3.71Persentase Jumlah Truk

3.9 TEKNIS OPERASIONAL (PENGURANGAN SAMPAH MELALUI 3R)

3.9.1 Pola Pengurangan

Pola pengurangan sampah di Kota Bogor yakni dilakukan melalui pengelolaan sampah dengan program 3R, yang mulai dilakukan sejak Tahun 2005 secara swadaya murni di perumahan Griya Melati. Kemudian dilanjutkan dengan pembangunan pilot project TPST 3R dibeberapa lokasi lainnya.Saat itu, Pemerintah Kota Bogor hanya memberikan pendampingan, sosialisasi dan bantuan operasional. Dinas kebersihan dan Pertamanan sendiri baru mulai mendirikan TPST 3R pada tahun 2011. Sehingga sejak itu, pengelolaan sampah di Kota Bogor mulai mengalami perkembangan melalui Program Pengurangan Sampah dengan upaya 3R (Reduse, Re-use dan Recycle).

Penerapan dan fokus program 3R di Kota Bogor diprioritaskan untuk wilayah yang tidak terlayani oleh armada pengangkut sampah, dengan tujuan adanya pengurangan sampah di sumber serta mengurangi residu sampah yang dibuang pada TPA Galuga.Adapun pengurangan sampah melalui program 3R di Kota Bogor hingga kini sebesar 13%.

Program 3R yang dimaksud yakni berupa pengurangan/pembatasan timbulan sampah, daur ulang sampah, dan/atau pemanfaatan kembali sampah, dimana dalam penerapannya terdapat dua alternatif pengelolaan sesuai dengan lingkup pelayanannya, yaitu sistem pengelolaan sampah 3R berbasis masyarakat skala kawasan dan sistem pengelolaan sampah 3R berbasis masyarakat skala rumah tangga.

Laporan Akhir

PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

Dalam rangka menunjang keberhasilan program pengelolaan sampah berbasis masyarakat, Dinas Kebersihan dan Pertamana melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah, diantaranya; edukasi; sosialisasi; pelatihan pengelolaan sampah dengan pola 3R; kampanye 3R melalui siaran radio komunikasi publik “Sipatahunan” serta program pendampingan untuk 3R lokasi 3R eksisting. Pendampingan TPST 3R tersebut umumnya juga dilakukan melalui program-program Corporate Social Responsibility (CSR). Pada umumnya TPST 3R tersebut merupakan pengelolaan sampah berbasis masyarakat, hanya 2 TPST 3R yang berbasis aparatur, yakni TPST Indraprasta dan TPST Bantar Kemang. Selain itu, Dinas Kebersihan dan Pertamanan juga mengupayakan program Bank Sampah yang terintegrasi dengan TPST 3R tersebut, meskipun juga terdapat beberapa Bank Sampah yang terbentuk diluar TPST tersebut. Rekapitulasi Program 3R pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor dapat dilihat pada Tabel 3.33 berikut.

Tabel 3.33Lokasi 3R Kota Bogor

Lokasi Jenis Program 3R Kelurahan Kecamatan Keterangan

Perumahan Griya

Melati TPST 3R Bubulak Bogor Barat

Swadaya murni masyarakat (2005)

Indraprasta TPST 3R Bantarjati Bogor Utara Berbasis aparatur (2008), APBD 1

Bantarkemang TPST 3R Barangsiang Bogor Timur Berbasis aparatur (2009), APBD 1

Ciparigi TPST 3R Ciparigi Bogor Utara Berbasis masyarakat

(2011) APBD 2 UPTD Rusunawa TPST 3R, Bank Sampah Menteng Bogor Barat Berbasis masyarakat (2011) APBD 2 Mutiara Bogor Raya TPST 3R, Bank Sampah Katulampa Bogor Timur Berbasis masyarakat (2011) APBD 2 Griya Katulampa TPST 3R, Bank Sampah Katulampa Bogor Timur Berbasis masyarakat (2011) APBD 2 Kertamaya TPST 3R, Bank Sampah Kertamaya Bogor Selatan Berbasis masyarakat (2011) APBD 2 Mulyaharja TPST 3R, Bank Sampah Mulyaharja Bogor Selatan Berbasis masyarakat (2011) APBD 2 Kp. Situ Pete RW 02,

Sukadamai TPST 3R Sukadamai Tanah Sareal

Berbasis masyarakat (2012) APBD 2 Kp. Sremped RW 04,

Cibadak TPST 3R Cibadak Tanah Sareal

Berbasis masyarakat (2012) APBD 2 Kayumanis RW 04 TPST 3R Kayumanis Tanah Sareal Berbasis masyarakat (2012), APBD 1 Perumahan Dharmais

RW 13

TPST 3R, Bank

Sampah Kencana Tanah Sareal

Berbasis masyarakat, APBD Tahun Anggaran

2013

PUSDIKZI ZENI TPST 3R Lawangintung Bogor Selatan

Berbasis masyarakat, APBN Tahun Anggaran

2013

Laporan Akhir

PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

Lokasi Jenis Program 3R Kelurahan Kecamatan Keterangan

Kebon Kalapa Bank Sampah Kebon Kalapa Bogor Tengah

Cilendek Timur Bank Sampah Cilendek Timur Bogor Barat

Paledang Bank Sampah Paledang Bogor Tengah

Sumber: Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor (2014)

3.9.2 Kondisi dan Kendala Program 3R

Kini terdapat 2 TPS yang sedang dilakukan revitalisasi untuk peningkatan fungsi dari TPST 3R menjadi Transfer Depo dan juga peningkatan kapasitas pelayanan, dari 1 RW menjadi 4 RW. Adapun 2 TPST 3R yang sedang direvitalisasi adalah TPST Indraprasta dan Bantar Kemang. Seluruh program 3R tersebut, terutama TPST 3R, mendapatkan pembinaan dan pendampingan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor hingga TPST 3R tersebut menjadi mandiri, yang ditandai dengan surplus selama 1 tahun. Setelah TPST 3R tersebut mendapatkan surplus selama 1 tahun, baru kemudian Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor melepas pendampingannya.Seperti pada TPST 3R Mutiara Bogor Raya dan Mulyaharja yang telah lepas pendampingan kecuali biaya perawatan.

Adapun beberapa kendala dalam kelangsungan TPST 3R terutama, yaitu sulitnya mencapai kemandiriannya untuk dapat lepas dari pendampingan Dinas Kebersihan dan Pertamanan, mengingat biaya operasional TPST 3R tersebut yang cukup tinggi. Selain itu, untuk mendirikan suatu TPST 3R pun cukup sulit terutama pada tahap pendekatan kepada masyarakat.

Berdasarkan RPJMD 2015 – 2019, Dinas Kebersihan dan Pertamanan menargetkan total pengurangan reduksi sampah sebesar 20% pada tahun 2019, dengan target pengurangan sebesar 1% setiap tahunnya. Dimana, khusus untuk program 3R Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota Bogor menargetkan pendirian 1 TPST 3R setiap tahunnya dilokasi yang belum terlayani oleh angkutan, sehingga ditargetkan akan didirikan 5 TPST 3R baru pada tahun 2019. Sementara itu, target pendirian Bank Sampah berdasarkan RPJMD 2014 – 2019 yakni sebanyak 15 buah setiap tahunnya sehingga total Bank Sampah pada tahun 2019 di Kota Bogor akan berjumlah 85 Bank Sampah. Dalam mengupayakan pencapaian target pengurangan sampah tersebut, maka direncanakan pembangunan Recycling Centre pada SPA Ciluar, namun lahan untuk akses jalan masuk ke SPA tersebut belum dibebaskan.

3.10

TEKNIS OPERASIONAL (TEMPAT PEMROSESAN AKHIR GALUGA)

Hingga kini Kota Bogor masih menggunakan TPA di luar wilayah Kota Bogor, yakni wilayah Kabupaten Bogor, yang mengakibatkan adanya biaya tambahan untuk pelayanan pembuangan ke TPA tersebut.

Laporan Akhir

PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

Kerjasama Pengelolaan TPA Galuga antara Pemerintah Kota Bogor dengan Pemerintah Kabupaten Bogor dilakukan melalui Perpanjangan Surat Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga, yang telah berakhir pada tanggal 24 Juli 2011. Kemudian perjanjian kerjasama tersebut diperpanjang berdasarkan atas surat perjanjian kerjasama Nomor 658.1/2/PRJN/KS/2011 dan 658.1/Perj.199-DKP/2011 tanggal 16 Juni 2011, yang berlaku selama 4 tahun 6 bulan terhitung mulai tanggal 25 Juli 2011 hingga 31 Desember 2015. Perpanjangan tersebut terus dilakukan seiring dengan persiapan TPST Regional Nambo hingga TPST Regional tersebut siap difungsikan.

Awal mula luas lahan yang tersedia pada TPA Galuga yakni 24 Ha, kemudian terdapat penambahan lokasi lahan TPAS Galuga sebanyak 3,8 ha yang berasal dari lahan longsoran sebelah timur TPA Galuga dan berfungsi sebagai buffer zone. Sehinggaluas areal TPAS Galuga milik Kota Bogor sampai akhir tahun 2011menjadi 27,8 ha, sedangkan milik Kabupaten Bogor yakni seluas 4 Ha. Dengan demikian, luas keseluruhan TPA Galuga adalah 31.8 Ha. Adapun rincian penggunaan lahan TPA Galuga milik Pemerintah Kota Bogor adalah sebagai berikut:

a Areal pembongkaran sampah seluas 1,040 Ha b Sarana jalan dan saluran drainase seluas 0,510 Ha c Saluran dan kolam pengolahan lindi seluas 0,360 Ha d Kantor dan pos pengawas seluas 0,600 Ha

e Pos pelayanan kesehatan seluas 0,020 Ha f Lahan penampungan sampah seluas 7,476 Ha g Pabrik kompos seluas 1,000 Ha

h Penggunaan lainnya seluas 3,500 Ha i Lahan timbunan longsoran seluas 9,494 Ha j Lahan kosong seluas 3,800 Ha

Sementara itu, unit-unit yang terdapat pada TPA Galuga adalah sebagai berikut: a Pos pencatatan ritasi

b Hanggar alat berat/bengkel dan gudang c Kantor TPA Galuga

d Mushola

e Pos jaga emplacement f Emplacement Kota Bogor g Emplacement Kabupaten Bogor h Pos jaga gedung IPAL

i Gedung IPAL

Laporan Akhir

PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

Fasilitas penunjang lainnya yang terdapat pada TPA Galuga, yaitu: jalan akses sepanjang 1 km; tembok pembatasan areal TPAS Galuga; fasilitas air bersih untuk warga Desa Galuga dan sekitarnya; saluran pembuangan lindi; kolam penampungan lindi (terkubur longsoran sampah tahun 2010).

Dalam penerapannya, TPA Galuga masih beroperasi dengan sistem open dumping dengan 2 zona, namun pembagian zonasi tersebut hanya membedakan antara zona aktif Kota Bogor dengan zona aktif Kabupaten Bogor yang dimulai sejak bulan April 2014. TPA Galuga diperkirakan memiliki zona aktif seluas 9 Ha dan zona pasif seluas 3 Ha. Namun, Pembagian zonase tersebut belum terlihat dengan rapi dan jelas batasannya. Mengingat operasional TPA Galuga masih menerapkan sistem Open Dumping, maka pengelolaan gas belum maksimal dilakukan, terutama dalam penanganan gas Methane.

Sampah yang masuk ke TPA Galuga yakni berasal dari sekitar 98 truk Kota Bogor atau sekitar 1.650 m3 berdasarkan perhitungan ritasi kendaraan pengangkut yang masuk ke TPA Galuga, seperti pada tabel dibawah, sedangkan buangan sampah dari Kabupaten Bogor berkisar antara 700 hingga 800 m3.. Sehingga total sampah yang masuk ke TPA Galuga setiap harinya berkisar 2.450 m3.

Tabel 3.34Sampah yang Masuk ke TPA Galuga Berdasarkan Ritasi Armada Pengangkut

Volume Sampah (m3) Jumlah Truk (unit) Rata-rata Ritasi (rit) Jumlah Ritasi (/hari)

862,4625 87,625 1,08257 95

Sumber Data : Survei Konsultan, 2014

Pembuangan sampah ke TPA Galuga didukung oleh sarana pengakutan sampah dengan jumlah armada yang tersebar di seluruh wilayah pelayanan Kota Bogor, seperti yang dirinci pada Tabel 3.35 berikut.

Tabel 3.35Rekapitulasi Truk Sampah ke TPA Galuga

No Jenis Armada Jumlah Armada Jumlah Armada Efektif

1. Dump Truk 65 64

2. Arm Roll 37 30

3. Compactor Truk 4 4

Sumber: Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor (2014)

Selain itu, UPTD TPA Galuga Kota Bogor hingga kini memiliki sarana penunjang operasional TPA yang terdiri dari 4 bulldozer, 1 excavator dan 2 backhoe sehingga total alat berat yaitu

Laporan Akhir

PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

sebanyak 7 unit. Sementara itu, pihak Kabupaten Bogor menempatkan masing-masing 1 unit bulldozer dan backhoe pada area TPA Galuga Kabupaten Bogor. Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa pada TPA Galuga terdapat pengolahan sampah organik yang berasal dari pasar menjadi kompos walaupun belum secara maksimal dilakukan, salah satunya disebabkan karena alat/mesin yang rusak. Kompos yang dihasilkan tersebut dipergunakan sendiri untuk keperluan TPA Galuga dan juga lingkungan sekitar.

Adapun waktu pengangkutan sampah ke TPA Galuga dilaksanakan setiap hari dimulai pada pukul. 05.00 WIB dan berakhir pada pukul 17.00 WIB. Pencatatan nomor kendaraan dan Berat sampah yang diangkut setiap harinya dilakukan pada tiap kendaraan yang masuk ke emplacement TPA Galuga dan dilaporkan ke UPTD – Pengolahan Sampah pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor.

Dokumen terkait