• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pengaturan Perjanjian Asuransi Pertanian Menurut Undang-Undang

4. Polis Asuransi Pertanian Sebagai Perjanjian

Pengertian asuransi pertanian menurut Undang-Undang Nomor 19 tahun 2013 Pasal 1 angka (16), ialah :

”Asuransi pertanian adalah perjanjian antara petani dan pihak perusahaan asuransi untuk mengikatkan diri dalam pertanggungan risiko usaha tani”.

Pengertian polis, ialah :27

Polis asuransi pertanian adalah dokumen perikatan asuransi pertanian, memuat antara lain hak dan kewajiban masing-masing pihak sebagai bukti tertulis terjadinya perjanjian asuransi dan ditandatangani oleh penanggung”.

26

Sumaryanto dan A. R. Nurmanaf, “Simpul-Simpul Strategis Perkembangan Asuransi

Pertanian Untuk Usaha tani Padi Di Indonesia” Dalam Forum Penelitian Agro Ekonomi, Vol. 25 (2) :

hlm. 89-90

27

Lihat Pasal 1 angka (6) Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor: 40/Permentan/SR.230/2015 tentang Fasilitasi Asuransi Pertanian (Permentan FAP).

Pengaturan asuransi dalam KUHD mengutamakan segi keperdataan yang didasarkan pada perjanjian antara tertanggung dan penanggung. Perjanjian tersebut menimbulkan kewajiban dan hak tertanggung dan penanggung secara bertimbal balik. Sebagai perjanjian khusus, asuransi dibuat secara tertulis dalam bentuk akta yang disebut polis asuransi.28

Undang-Undang menentukan bahwa setiap polis harus memenuhi syarat minimal sebagaimana diatur dalam Pasal 256 KUHD sebagai syarta-syarat umum. Disamping syarta-syarat umum setiap jenis polis sesuai dengan jenis asuransi masih harus ditambah dengan syarat-syarat khusus. Pasal 256 KUHD menyebutkan bahwa kecuali yang mengenai pertanggungan jiwa maka harus menyatakan :

a) Hari ditutupnya pertanggungan, yaitu merupakan suatu saat atau moment yang penting saat tercapainya kata sepakat diantara kedua belah pihak yang mengadakan perjanjian asuransi, secara sah merupakan syarat sah perjanjian.

b)Nama orang yang menutup perjanjian asuransi atas tanggungan sendiri atau terhadap tanggungan orang ketiga.

c) Suatu uraian yang cukup jelas mengenai barang yang dipertanggungkan. d)Jumlah uang untuk pertanggungan

e) Bahaya-bahaya yang ditanggung oleh sipenanggung

28

f) Saat mana pertanggungan atas bahaya tersebut mulai berlaku dan kapan saat berakhirnya

g)Premi atas pertanggungan tersebut

h)Pada umumnya semua kejadian yang kiranya dianggap penting bagi si penanggung untuk diketahuinya dan segala syarat yang diperjanjikan oleh kedua belah pihak.

Pada asuransi pertanian, selain syarat-syarat khusus yang telah dikemukakan tadi, dalam polisnya harus dimuat juga ketentuan tambahan, yaitu ketentuan Pasal 299 KUHD tentang asuransi hasil pertanian :

(a) Letak dan perbatasan tanah-tanah yang hasilnya diasuransikan dan (b) Pemakaiannya

Penjelasan pada Pasal 299 ayat (1) ialah pentingnya untuk menetapkan sampai dimana tanggung jawab atas kerugian yang kemungkinan besar yang akan menimpah hasil pertanian pihak tertanggung. Seandainya areal pertanian tersebut dekat dengan sungai yang airnya sering meluap sampai dipermukaan tanah. Sehingga banjir, maka mengakibatkan tanaman atau hasil pertanian yang ada didekat sungai tersebut akan lenyap terbawa arus air, kerusakan ini

sangat besar dibanding dengan areal pertanian yang jauh dari sungai tersebut.29

Dalam Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), menurut Undang-Undang Nomor 19 tahun 2013, di dalam polis mengenai pencantuman kejadian luar biasa yang menimpa hasil pertanian harus memuat :

1)Terhadap rincian tentang banjir dan kekeringan, akan dicantumkan didalam polis asuransi usaha tani padi dan berdasarkan kesepakatan bersama.

2)Kemudian terkait hama dan penyakit dibatasi pada hama atau penyakit utama yang selama ini dipantau oleh Kementerian Pertanian atau yang dijelaskan didalam polis asuransi usaha tani padi, tetapi juga hama dan penyakit setempat yang menyerang tanaman padi dan dicatat serta dilaporkan oleh pengendali organisme pengganggu tumbuhan dan pengamat hama dan penyakit.

3)Serta dalam ikhtisar polis (policy schedule) yaitu lembar lampiran pada polis berisi informasi tentang tertanggung, pokok-pokok pertanggungan, harga pertanggungan dan perhitungan premi.

29

http://www. Ejournal –s1.undip.ac.id/index.php/dlr. Di akses 29 maret 2017, pukul 19.30 WITA.

Mekanisme pendaftaran calon peserta asuransi pertanian30 :

a) Tanaman padi yang dapat didaftarkan menjadi peserta asuransi harus tanaman padi maksimal berumur 30 hari, penilaian kelayakan menjadi peserta asuransi dilakukan oleh perusahaan asuransi pelaksana.

b)Kelompok tani dapat didampingi oleh petugas pertanian dalam mengisi formulir pendaftaran sesuai dengan formulir yang telah disediakan(Form AUTP-2).

c) Premi swadaya dibayarkan ke rekening asuransi pelaksana (penanggung) dan menyerahkan bukti pembayaran kepada asuransi pelaksana.

d)Asuransi pelaksana memberikan bukti asli yang terdiri dari: (a) pembayaran premi swadaya (20%) dan (b) polis/sertifikat asuransi kepada kelompok tani.

e) UPTD (MANTRI TANI/KCD) membuat rekapitulasi peserta asuransi (Form AUTP-3) berikut kelengkapannya (asli Form AUTP-1 dan Form AUTP-2) dan disampaikan ke Dinas Pertanian Kabupaten/Kota untuk menjadi dasar keputusan penetapan Peserta Definitif (Form AUTP f) Dinas Pertanian Kabupaten/Kota membuat Daftar Peserta Definitif

(DPD) AUTP dengan memeriksa bukti pembayaran (asli) dari asuransi pelaksana. Selanjutnya, Dinas Pertanian Kabupaten/Kota

30

Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor: 02/Kpts/Sr.220/01/2016 tentang Pedoman Bantuan Premi Asuransi Usaha Tani Padi.

menyampaikan DPD dan fotokopi Form AUTP-1 dan Form AUTP-2 ke Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian dengan tembusan kepada Dinas Pertanian Provinsi ;

g)Dinas Pertanian Provinsi merekapitulasi DPD dari masing-masing Kabupaten/Kota dan menyampaikannya ke Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (Form AUTP-4).

Adapun tahapan penerbitan polis Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), yaitu :

a) Agen asuransi bersama-sama Mantri Tani, dan atau PP, POPT-PHP melakukan pendaftaran calon peserta melalui Kelompok Tani dengan Formulir Pendaftaran Asuransi Usahatani Padi (FP-AUTP), dilengkapi dengan bukti pembayaran premi asuransi.

b) FP-AUTP ditandatangani oleh petani/kelompok tani dan diketahui oleh Mantri Tani, dan atau PP, POPT-PHP setempat. Berdasarkan dokumen tersebut Agen Asuransi membuat Rekapitulasi Peserta Asuransi Usahatani Padi (RP-AUTP) untuk diserahkan kepada perusahaan asuransi.

c) Berdasarkan RP-AUTP, perusahaan asuransi menerbitkan Polis Asuransi Usahatani Padi untuk setiap kelompok tani dan menyerahkannya melalui Agen Asuransi di setiap Kabupaten/Kota dan kecamatan setempat.

d) Polis asuransi usahatani padi diterima Kelompok Tani, sementara ikhtisar polis asuransi untuk dibagikan kepada masing-masing petani peserta asuransi dalam kelompoknya.

Berdasarkan ujicoba Asuransi Usahatani Padi (AUTP) pada kelompok tani Ngudi Mulyo di Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik, Propinsi Jawa Timur diatur mengenai prosedur penerbitan Polis dalam uji coba asuransi pertanian, yaitu : 31

a) PT.Petrokimia Gresik menandatangani perjanjian kerjasama asuransi usaha tani padi. Kemudian, agen asuransi bersama-sama dengan POPT-PHP menyiapkan formulir pendaftaran asuransi usaha tani padi dan melakukan pendaftaran calon peserta melalui kelompok-kelompok tani. b) Formulir ditandatangani dan agen asuransi membuat rekapitulasi peserta

asuransi usaha tani padi untuk diserahkan kepada perusahaan asuransi. c) Pihak penanggung akan menilai kelayakan obyek yang

dipertanggungkan melalui survei langsung kepada obyek yang akan dipertanggungkan dalam hal ini obyek yang akan dipertanggungkan adalah tanaman padi. Setelah dilakukan penilaian risiko dari obyek yang dipertanggungkan dan jika obyek yang dipertanggungkan telah memenuhi syarat, maka setelah itu,

31

d) Agen asuransi melakukan perhitungan premi yang menjadi bagian `yang harus dibayarkan oleh setiap petani dan melakukan penagihan premi secara tunai kepada petani saat pendaftaran. Premi yang telah disetor kemudian dihitung dan disetorkan seluruh sisa premi yang menjadi hak perusahaan asuransi ke rekening perusahaan asuransi di bank pemerintah setempat.

e) Perusahaan asuransi menerbitkan polis Asuransi Usaha tani Padi (AUTP) untuk setiap kelompok tani dan menyerahkannya melalui Agen Asuransi di setiap Kabupaten/Kota dan kecamatan setempat namun ikhtisar polis asuransi diberikan kepada masing-masing petani peserta asuransi didalam kelompoknya. Perusahaan asuransi juga melakukan penagihan kepada PT Petrokimia Gresik sebesar 80% dengan melampirkan daftar peserta asuransi usaha tani padi, tembusan asli polis dan kuitansi yang kemudian dibayarkan selambat lambatnya 15 hari setelah tagihan diterima.

Dokumen terkait