• Tidak ada hasil yang ditemukan

Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAHs)

Dalam dokumen FINAL Bahan Ajar Presentasi Kimia Umum (Halaman 79-82)

o PAH adalah Senyawa hidrokarbon aromatis yang terdiri atas tiga atau lebih cincin benzena yang bertumpang tindih.

o Empat syarat aromatisitas:

o 1) Jumlah elektron pi sesuai aturan Huckel, Σe=4n+2, n=0,1,2,3,... o 2) Elektron pi terdelokalisasi

o 3) Siklik

o 4) Senyawanya Planar

o Derajat aromatisitas mengikuti aturan Clar :

o “di antara beberapa struktur PAHs yang memiliki komposisi kimia yang sama, struktur dengan cincin sextet aromatis terbanyak ialah struktur yang paling penting (paling aromatis)”

o “untuk beberapa struktur PAHs dengan jumlah cincin sextet aromatis yang sama, strukur yang paling penting ialah yang memiliki superposisi terbesar”

Lihat ikatan rangkap pada cincin aromatis diatas. Struktur clar yang berbentuk lingkaran hanya diberikan kepada ikatan rangkap yang paling banyak

Dan pada senyawa yang bisa beresonansi dan memiliki ikatan rangkap yang sama, maka penulisannya harus dengan panah yang artinya derajat aromatisitasnya hanya 1 namun bisa berpindah pindah lokasi siklisnya

o PAH merupakan polutan atmosfer terkuat yang terdiri dari banyak cincin aromatis yang menyatu dan tidak mengandung substituent atau heteroatom

o Sebagian adalah pollutan, beberapa bersifat karsinogenik dan sebagian bersifat lipofilik o PAH memiliki sejumlah bahaya kesehatan:

o Terbentuk saat pembakaran bensin melalui proses pirolisis o Beberapa memiliki sifat karsinogenik, mutagenik, dan teratogenik. o Pirena  Bersifat karsinogenik terutama pada ginjal dan hati o Antraksena  tidak karsinogenik namun beracun bagi tubuh o Menanggulangi bahaya PAH

o Menggunakan filter knalpot o Melakukan pengujian emisi

o Merawat mesin kendaraan bermotor Pembahasan studi kasus:

Penggunaan gasohol, termasuk E10, dibanding bensin sebagai bahan bakar motor memudahkan pencapaian standar Euro-2 karena E10 menghasilkan lebih sedikit gas karbon monoksida.

Pertanyaan Diskusi

1. Ethanol bisa larut dalam isooktana, padahal sesuai konsep like dissolve like, senyawa polar hanya bisa melarutkan nyawa polar, dan begitu pula senyawa nonpolar. Mengapa demikian?

Pada dasarnya perlu diingat bahwa tidak ada senyawa yang larut secara sempurna. Namun senyawa dapat larut asal ada kesamaan sifat baik bentuk senyawa maupun kesamaan sifatnya. Isooktana adalah alkana, ethanol adalah alkana dengan gugus fungsi – OH. Pada alcohol, dijumpai gugus hidrofil dan hidrofob. Gugus hidrofil sendiri adalah –OH sementara gugus hidrofob adalah rantai alkil. Semakin panjang rantai alkil semakin mirip sifatnya dengan alkane dan sifat polaritas alcohol pun berkurang. Sehingga, gugus hidrofob alcohol dapat berinteraksi dengan alkane dan alcohol yang memiliki kemiripan sifat dengan rantai alkil dapat larut.

Namun demikian, alcohol larut bukan karena kepolarannya melainkan kemiripan sifat dengan rantai alkil. 2. Apakah sintesa alkena sama dengan sintesa bensin?

Alkena dibuat dengan adisi alkana. Caranya beragam, bisa tercipta dengan banyak cara. Salah satunya memang bisa dengan kolom distilasi.

3. Bagaimanakah mekanisme catalytic converter untuk mengurangi emisi hidrokarbon?

Catalytic converter memiliki dua fungsi, untuk menurunkan energy aktivasi reaksi dan untuk mengonversi gas buang yang berbahaya sehingga tidak membahayakan lingkungan. Catalytic converter bekerja seperti knalpot. Mula-mula dimasukkanlah gas HC, NOx, dan CO. dengan katalis Paladium dan Platinum, gas berbahaya akan dikonversi menjadi CO2 dan H2O setelah keluar dari knalpot. Catalytic converter ini penting pada kendaraan agar gas sisa pembakaran dapat hancur dengan sempurna menjadi bagian yang paling sederhana dan tidak melukai lingkungan.

4. Bagaimana mekanisme pembuatan gasohol, misal E10? Konsep awalnya adalah

M1.V1 = M2. V2

Jika kita ingin membuat E10 berarti kadar etanol harus 10% dan sisanya adalah bensin. Untuk mengatur kadal etanol kita hanya tinggal menambah/mengurangi air di dalamnya. Etanol yang mengalir lewat pipa, diatur kadarnya lewat kran berpengontrol yang diatur dalam sistem di pabrik. Ketika dibutuhkan sedikit saja etanol, maka kran airlah yang dibuka untuk mengencerkannya. Namun ketika etanol yang dibutuhkan banyak, kran pipa dikecilkan lalu ditutup dan kran etanol dibuka maksimum. Sama halnya untuk membuat E25, E65 dan E90

5. Apakah pertamax dan premium sudah memenuhi standar untuk euro 3?

Euro-3 sudah keluar sejak Agustus 2013. Namun, dalam penerapannya kita belum bisa mencapai standar tersebut. Untuk kendaraan mobil, sudah tercapai karena terdapat biodiesel/biofuel. Tetapi untuk motor sendiir, belum bisa mencapai standar tersebut karena masih menggunakan pertamax dan premium. Jadi singkatnya, euro-3 sudah dikeluarkan namun pancapaiannya masih belum dengan bahan bakar yang ada saat ini.

6. Indonesia memiliki Standar emisi rendah kenapa mobil listrik tetap tidak lolos uji emisi?

Pada dasarnya bukan standarnya yang membuat tidak lolos. Tetapi permainan politik di atas (kalangan pejabat) yang membuat urusan seperti ini jadi gagal. Mobil listrik yang ada di Indonesia sebenarnya tidak mengeluarkan emisi gas buang dan aman dari segi polusi. Tetapi mobil ini ditolak agar tidak menyaingi produk luar (Amerika Serikat) yang beberapa hari kemudian langsung ditawari dan diizinkan turun di Indonesia. Kendati sama-sama tidak berpolusi, ternyata pemerintah Indonesia lebih menyukai jika mobil asing yang beredar di Indonesia ketimbang mobil dalam negeri. Hal ini terutama alasan persaingan bisnis dan pertimbangan kebijakan ekonomi yang lain.

7. Apakah bisa membuat saringan knalpot untuk mencapai euro 2?

Sebenarnya bisa saja, mungkin akan dibuat seperti katalis converter namun lebih sederhana. Tetapi akan menyusahkan apabila menggantinya secara berkala. Dan tentu akan melibatkan banyak aspek (pabrik, bahan baku, modal) dan tentu saja lebih mahal jika dipraktekkan di Indonesia. Maka itu Indonesia memfokuskan diri pada bahan bakarnya

(meminimalisir modifikasi kendaraan) untuk mencapai euro -2.

8. Apakah efek penggunaan bahan bakar etanol pada motor lama? Mengapa harus diganti bagian demi bagian?

Kadar etanol dalam bensin berbanding lurus dengan kebutuhan modifikasi mesin. Apabila tidak dimodifikasi, bahan bakar etanol tidak bisa teroksidasi sempurna dan kinerja motor akan sangat menurun. Selain itu kerusakan mesin dapat terjadi. Maka dibutuhkanlah modifikasi yang dapat memenuhi kebutuhan oksidasi bahan bakar yang mengandung ethanol. Masalah mengenai mengapa karburatornya harus diganti, dan bagian-bagian lain kami belum bisa menjawab karena hal tersebut lebih mengarah ke studi yang lain (tentang cara kerja mesin) yang kami sendiri belum menguasai.

9. Mengapa motor 2 tak tidak bisa menggunakan pertamax?

Yang kelompok kami bisa pahami adalah sesungguhnya, pertamax dapat digunakan pada motor apapun. Namun sangat disarankan bagi motor berkompresi rendah (mesin 2 tak) menggunakan bensin dengan alasan bilangan

oktannya lebih rendah yang berarti butuh sedikit tekanan agar bensin bisa terbakar spontan. Pada mesin 4 tak, tekanan yang diberikan besar untuk membakar bensin dengan sempurna. Selain itu, motor 2 tak disarankan tidak

terbakar dengan sempurna. Hal ini tentu akan buruk karena tangki bahan bakar dapat berkarat dan akan mengganggu kerja mesin

10. Standar euro-2 terpenuhi bila BBM memiliki bilangan oktan 88. Berapa bilangan oktan dari biofuel? Dan yang bisa mencapai standar tersebut bensin atau biofuel?

Biofuel memiliki bilangan oktan 110-129 dimana bilangan oktannya lebih tinggi dari BBM/bensin. Namun jika di dalam penggunaannya biofuel akan dicampur dengan bensin, dan bensin dalam meningkatkan bilangan oktannya ditambah suatu zat seperti MTBE

11. Mengapa Indonesia tidak mengembangkan fermentasi ganggang dalam memproduksi biofuel? (padahal indonesia negara maritim)?

Hal ini berkaitan dengan masih rendahnya kualitas teknologi di negeri kita yang belum mumpuni untuk mengolah bahan seperti ganggang, mungkin beberapa tahun ke depan akan lebih dikembangkan untuk mengimprovisasi pemberdayaan Biofuel.

12. Apakah jenis bahan dalam fermentasi memengaruhi bilangan oktannya?

Ya tentu saja, produk hasil fermentasi tiap jenis tentu berbeda misalkan saja methanol, etanol yang masing masing memiliki entalpi pembakaran berbeda sehingga bilangan oktannya pun berbeda

13. Menurut saudara apakah kita sudah siap untuk menuju euro-3 dan kira-kira dalam kurun waktu berapa lama untuk siap?

Kita sudah menuju euro-3. Hal ini dapat dibuktikan dengan kendaraan roda 2 yang semenjak agustus 2013 sudah menggunakan standar emisi euro-3. Tetapi jika kendaraan roda 4 atau lebih maka kita membutuhkan waktu yang lebih lama karena harus membuat distribusi pertamax lebih massal dan harus mengganti seluruh mesin mobil yang telah beredar di indonesia

14. Nitrogen monoksida selain membentuk asam nitrat akan membentuk senyawa lain apa saja yang dapat menyebabkan hujan asam?

Saat NO dan NO2 bereaksi akan membentuk zat katalis berupa nitrogen oksida tertentu yang akan mempercepat pembentukan HNO3 yang akan mempercepat proses hujan asam.

Dalam dokumen FINAL Bahan Ajar Presentasi Kimia Umum (Halaman 79-82)

Dokumen terkait