• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I I TINJAUAN PUSTAKA

C. Metode Pelaksanaan Penelitian

3. Populasi dan Sampel

Menurut Mudrajad Kuncoro (2013) populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, berupa orang, kejadian, atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu dimana akan ditarik menjadi sebuah objek penelitian. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah berjumlah 6 orang, 1 pelaku UMKM dan 5 pegawai Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan Sungguminasa.

b.) Sampel

Sampel menurut Mudjarat Kuncoro (2013), sampel merupakan bagian dari jumlah yang dimiliki.

Maka sampel yang di ambil atau digunakan ialah sampel yang diberikan oleh Kantor pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan Sungguminasa.

4. Jenis dan Sumber Data a.) Jenis Data

jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Data Subyektif

Data subyektif adalah jenis data penelitian yang beruba opini, sikap, pengalaman atau karateristik dari seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subyek penelitian.

b.) Data Dokumentar

Data dokumentar adalah jenis data penelitian yang antara lain:

jurnal, surat-surat, atau dalam bentuk laporan program c.) Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

i. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber asli (tanpa melalui perantara).

ii. Data Sekunder

Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah terusun arsip yang dipublikasikan atau tidak dipublikasi.

5. Teknik Pengumpulan Data

a.) Teknik Observasi, merupakan sebuah proses yang kompleks suatu proses yang tersusun sedemikian rupa yang terutama dalam proses ini ialah pengamatan terkait dengan objek penelitian.

b.) Wawancara adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan bertanya langsung kepada informan berkaitan dengan data yang dibutuhkan.

c.) Studi kepustakaan, penelitian ini didasarkan pada bahan-bahan dari literatur, buku, dan bahan tulisan atau dokumentasi yang beruhubungan dengan penelitian.

d.) Teknik dokumen adalah catatan peristiwa terkait suatu yang diteliti. Dokumen pula dapat berbentuk tulisan, gambar, vidio, atau karya- karya seseorang.

6. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis dari hasil studi dokumentasi dan wawancara dengan cara mengabungkan data dan memilih mana yang paling penting dan mana yang perlu dipelajari serta menarik kesimpulan sehingga mudah dipahami. teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang digunakan peneliti sebagai mana yang di kemukakan oleh hubrman (sugiyono,2007:207) yaitu pengumpulan data reduksi data, penyajian data dan langkah terakhir penarikan kesimpulan adapun langkah-langkah teknik analisis data sebagai berikut:

a.) Reduksi Data

Reduksi data ialah penyederhanaan yang dilakukan melalui selekasi pemokusan serta keabsahan data mentah dan di olah menjadi informasih yakan dijadikan penarikan kesimpulan.

b.) Penyajian Data

Penyajian data dalam metode kualitatif yaitu berbentuk naratif dan tersusun secara sistematis sehingga mudah dipahami.

c.) Penarikan Kesimpulan

Tahap terakhir ialah penarikan kesimpulan yang mengacu pada perumusan masalah data yang telah tersusun kemudain

dibandingkan antara data satu dengan data yang lainnya kemdian ditarik menjadi suatu kesimpulan dari prihal masalah yang ada.

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat

Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan Sungguminasa (KP2KP) bertempat di jalan Masjid Raya No. 24 Sungguminasa, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa di bawah wilayah kerja KPP Pratama Bantaeng sesuai dengan keputusan Menteri Keuangan RI Nomor: 94/KMK.01/1994 Tanggal 29 Maret 1994 tentang Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Jendral Pajak sebagai pelaksanaan Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor: 162/KMK.01/1997 tanggal 10 April 1997. Sejak bulan Juni 2008 Menteri Keuangan Republik Indonesia bersama dengan Direktur Jendral Pajak meresmikan dua Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak (Kanwil DJP) Modern yaitu Kanwil DJP Naggroe Aceh Darussalam dan Kanwil DJP Sumatera Utara II, serta 40 Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama dan 37 Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) di lingkungan Kanwil-Kanwil DJP.

Sumatera Utara I, Riau dan Kepulauan Riau, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara (Sultanbatara). Pembentukan dua Kanwil DJP modern dan Pembentukan KPP Pratama dan KP2Kp di wilayah di 4 Kantor Wilayah DJP ini merupakan tahapan proses modernisasi di Direktorat Jendral Pajak. Sejak 55 diresmikannya sejumlah KPP Pratama dan KP2KP di wilayah Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara oleh Menteri Keuangan, maka KP4 Sungguminasa mengalami perubahan menjadi KP2Kp Sungguminasa. Ini juga berarti bahwa Kode Nomor Pokok Wajib Pajak yang digunakan juga mengalami

25

perubahan yang semula 805 menjadi 807 untuk wilayah Gowa dan juga karena wilayah KP2Kp Sungguminasa tidak lagi dinaungi oleh KPP Pratama Makassar Selatan tetapi di bawah naungan KPP Pratama Bantaeng. KP2KP Sungguminasa bertanggung jawab untuk melaksanakan pelayanan perpajakan di Kabupaten Gowa. Secara geografis terletak pada 12o38 6- 13o15 17 BT dan antara 5o5- 5o347 LS.

Luas wilayah Kabupaten Gowa adalah 1.883,33 Km2 atau sama dengan 3.01% dari luas wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, yang mencakup 18 Kecamatan, 167 desa atau kelurahan dan 726 dusun atau lingkungan.

Tahun 2018 jumlah penduduk Kabupaten Gowa berdasarkan data BPS adalah 740.292 jiwa.

1. Visi Dan Misi a.) Visi

“Menjadi institusi pemerintah yang menyelenggarakan sistem administrasi Perpajakan modern yang efektif, efisien dan dipercaya masyarakat dengan integritas dan profesionalisme yang tinggi.”.

b.) Misi

“menghimpun penerimaan pajak negara berdasarkan undang-undang perpajakan yang mampu mewujudkan kemandirian anggaran pendapatan dan belanja negara melalui sistem administrasi perpajakan yang efektif dan efisien.”

2. Struktur dan Job Description

KP2KP Sungguminasa membentuk suatu struktur organisasi agar lebih mempermudah pelayanan kepada Wajib Pajak, sehingga dalam pelaksanaan tugas pokoknya dapat terorganisir dengan baik.

Seksi Konsultasi Hal ini sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 535/KM.01/2001 tentang Susunan dan Tugas Koordinator Pelaksanan di Lingkungan Dirjen Pajak, dan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 443/KMK.01/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Dirjen Pajak, Kantor Pelayanan Pajak, Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan, Kantor Pemeriksaan serta Penyidikan Pajak dan Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan.

Tata kerja semua unit struktur organisasi dalam melaksanakan tugasnya menerapkan prinsip koordinasi, integritas dan singkronisasi, Tata kerja semua unit struktur organisasi dalam melaksanakan tugasnya menerapkan prinsip koordinasi, integritas dan singkronisasi.

Berikut gambar struktur organisasi KP2KP Sungguminasa

Seksi Penyuluhan Seksi Pelayanan

KEPALA KANTOR KP2KP SUNGGUMINASA

Gambar 3.1 Struktur organisasi

Masing masing organisasi di Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan Sungguminasa mempunyai tugas yang sesuai dengan bidangnya. Tugas-tugas tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a.) Kepala Kantor mempunyai tugas menilai dan mengawasi staff atau anggota kantor dalam memberikan pelayanannya kepada wajib pajak.

b.) Seksi Pelayanan mempunyai tugas melakukan penetapan dan penertiban produk hukum perpajakan, penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan, Penerimaan Surat lainnya, serta pelaksanaan Pendaftaran Wajib Pajak.

c.) Seksi Konsultasi mempunyai tugas melakukan proses penyelesaian permohonan wajib pajak, usulan pembetulan ketetapan pajak, bimbingan dan konsultasi teknis perpajakan kepada Wajib Pajak.

d.) Seksi Penyuluhan mempunyai tugas melakukan pengamatan potensi perpajakan pendataan objek dan subjek pajak, pembentukan dan pemutakhiran basis data nilai objek pajak dalam menunjang ekstensifikasi, bimbingan pengawasan Wajib Pajak baru, serta penyuluhan perpajakan.

B. Hasil Penelitian

1. Jumlah WP OP yang terdaftar dalam sektro Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Tahun 2018-2020 pada KP2KP

Sungguminasa.

Tabel 3.1

daftar WP OP sektor UMKM

No Tahun Jumlah WP OP terdaftar

dalam kegiatan UMKM

1 2018 20.817

2 2019 35.884

3 2020 45.050

Sumber : Staf Pengelolah Data (2021)

Pada tabel 3.1 diatas dapat diketahui jumlah wajib pajak orang pribadi yang terdaftar dalam kegiatan UMKM pada tahun 2018 berjumlah 20.817 wajib pajak, mengalami kenaikan sebesar 15.067 wajib pajak.

Sehingga pada tahun 2019 wajib pajak orang pribadi yang terdaftar menjadi 35.884. Dan terjadi peningkatan lagi di tahun 2020, dengan kenaikan sebesar 9.166 wajib pajak, sehingga total wajib pajak orang pribadi yang terdaftar pada tahun 2020 ialah sebesar 45.050.

2. Jumlah WP OP Lapor dalam sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Tahun 2018-2020 pada KP2KP Sungguminsa

Tabel 3.2

WP OP Lapor Sektor UMKM

No Tahun Jumlah WP OP Lapor dalam sektor

UMKM

1 2018 10.753

2 2019 9.523

3 2020 7.952

Sumber : Staf Pengelolah Data (2021)

Pada tabel 3.2 diatas dapat diketahui bahwa jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang Lapor dalam Sektor UMKM pada tahun 2018 sejumlah 10.753 wajib pajak dan mengalami penurunan sebesar 1.230 wajib pajak. Sehingga pada tahun 2019 wajib pajak yang lapor hanya sebesar 9.523. Dan terjadi penurunan lagi di tahun 2020 sebesar 1.571 wajib pajak, sehingga total Wajib Pajak Orang Pribadi yang Lapor dalam Sektor UMKM pada tahun 2020 hanya sebesar 7.952 wajib pajak.

Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto bisa dikategorikan sudah diterapkan sesuai dengan aturan Pemerintah No. 23 Tahun 2018 dapat dilihat dengan data penerimaan pajak UMKM mulai dari tahun 2018-2020 pihak instansi Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan Sungguminasa benar-benar sudah berusaha

memaksimalkan dengan membuat baliho, menyebarkan informasi lewat sosmed tentang penurunan wajib pajak orang pribadi UMKM yang dulunya 1% dipangkas menjadi 0,5% dan KP2KP Sungguminasa juga membuka pos-pos pajak diwilayah terpencil Kabupaten Gowa yang diperuntukkan bagi wajib pajak yang jauh dari KP2KP atau yang mengalami masalah pajaknya bisa langsung mendatangi pos pajak yang sudah disiapkan.

C. Pembahasan

a. Wajib Pajak Orang Pribadi yang Lapor dan Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang Terdaftar

Tabel 3.3

Wajib Pajak Orang Pribadi yang Lapor dan Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang Terdaftar pada Tahun Pajak 2018-2020

No Tahun Jumlah WP Tahun 2018 yang diterapkan KP2KP Sungguminasa maka digunakan rasio sebagai berikut :

x 100%

 Tingkat efektivitas dari implementasi PP No. 23 Tahun 2018 yang diterapkan KP2KP Sungguminasa pada Tahun Pajak 2018

x 100%

=

x 100%

= 51,65%

 Tingkat efektivitas dari implementasi PP No. 23 Tahun 2018 yang diterapkan KP2KP Sungguminasa pada Tahun Pajak 2019

yang diterapkan KP2KP Sungguminasa pada Tahun Pajak 2020

Persentase efektivitas hubungan antara Jumlah WP OP Lapor dengan Jumlah WP OP Terdaftar pada Tahun Pajak 2018-2020

No Tahun Jumlah WP

Sumber : Staf Pengelolah Data (2021)

Berdasarkan tabel 3.4 dapat dilihat bahwa tingkat efektivitas dari implementasi PP No. 23 Tahun 2018 sektor UMKM yang diterapkan KP2KP Sungguminasa pada tahun 2018-2020 masih rendah dan mengalami penurunan yang sangat drastis ini disebabkan

dengan ketidaktahuan pelaku UMKM dalam kutipan wawancara Ibu Firda Nur Alfir Food and Drink dengan pertanyaan apa kendala sehingga pelaku UMKM tidak membayar PPh Finalnya?

“Kemudian dijawab menurut saya kurangnya pemberitahuan baik melalui call ataupun email”

. Hal ini berkenaan dengan tingkat efektivitas dari implementasi PP No. 23 Tahun 2018 terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi UMKM tahun 2018 sampai dengan 2020 yaitu 51,65% , 26,53% dan 17,65%. Padahal jika diamati dari Jumlah WP OP yang Terdaftar terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Akan tetapi kendala yang terjadi pada WP OP yang Lapor mengakibatkan penurunan wajib pajak yang cukup drastis sehingga secara tidak langsung akan sangat berpengaruh pada tingkat efektivitasnya.

Efektifnya implementasi PP No. 23 Tahun 2018 sektor UMKM yang diterapkan KP2KP Sungguminasa terjadi apabila rasionya sama dengan 1 atau setara dengan 100%. Hambatan yang dialami WP OP UMKM Menurut wawancara dengan bapak Imam selaku Staf Seksi Pelayanan :

“ada bebrapa kendala dan hambatan yang dialami oleh wajib pajak khususnya sektor UMKM adalah kesadaran wajib pajak dalam membayar pph finalnya terbilang masih rendah.

Ada beberapa wajib pajak yang kurang teliti atau kurang paham prosedur dan tata cara dalam membayar pph finalnya. Turunnya tingkat kepercayaan masyarakat mengenai pajak. Adanya keterbatasan sumber daya manusia (SDM) di KP2KP Sungguminsa. Tertutupnya kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan Sungguminasa untuk melakukan pelayanan secara tatapa muka dan beberapa wilayah wajib pajak untuk ke KP2KP cukup jauh serta terbatasnya teknologi dan jaringan internet”

Upaya yang dilakuakan KP2KP Sungguminasa dalam penerapana PP No 23/2018 wajib pajak orang pribadi sektor UMKM.

Menurut wawancara Emi nabila burhany selaku staf KP2KP Sungguminasa dalam kutipannya mengtakan :

“aturan mengenai PP NO 23/ 2018 disosialisasikan kepada wajib pajak sejak saat terdaftr saat pengambilan kartu maupun pendaftaran WP diberikan edukasi mengenai tanggal jatuh tempohnya pembayaran, dan tarif PP No 23 yang menjadi kewajibannya. Sistem pajak di negara kita yaitu self assessment membuat perhitungan dan pembayaran dilakukan oleh wp sendiri, maka kesadaran wp sangat berpengaruh terhadap tingkat kepatuhannya. Fiskus hanya bisa mengawasi dan memberi konsultasi terkait pp 23 ini”

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Implementasi PP No 23 tahun 2018 tentang penghasilan yang diperoleh wajib pajak sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah pada Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan sudah terlaksana atau bisa dikatakan efektif dengan melihat jumlah WP OP UMKM yang Terdaftar dari tahun 2018-2020 terus meningkat hal ini disebabkan pihak KP2KP Sungguminasa terus melakukan pengawasan, bersosialisasi, dan terus membuat berita-berita atau pamflet mengenai adanya pp 23 dengan tarif pph final UMKM 0,5%

dalam wawancara imam selaku staf mengatakan :

“Untuk saat ini pp no 23/ 2018 sudah berjalan efektif dilihat dari persentase pertumbuhan penerimaan, beberapa tahun belakangan ini dikarenakan juga pp no 23/ 2018 sudah berlaku beberapa tahun ini sehingga lebih mudah memberkan pemahaman kepada wajib pajak UMKM”

Dari hasil dan pembahasan penelitian yang telah disajikan pada bab bab yang tertera, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

daftar UMKM berbanding terbalik dengan Penerimaan pajak UMKM dalam upaya yang dilakukan KP2KP Sungguminasa belum efektif dalam menerapkan pph final wajib pajak orang pribadi sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Beberapa faktor penerapan pp 23 tahun 2018 di KP2KP Sungguminasa yaitu :

35

yang pertama faktor internal KP2KP Sungguminasa mengatakan peraturan pp 23 tahun 2018 sudah efektif dalam kutipan wawancara Ibu Emi Nabila Burhany mengatakan :

“sudah sangat efektif dikarenakan pertumbuhan pembayaran yang positif serta dengan berubahnya tarif dari 1% menjadi 0,5% sehingga lebih memudahkan wajib pajak”

Sedangkan yang kedua faktor eksternal yaitu pihak pelaku UMKM yang mengatakan dengan ketidak tahuannya mengenai adanya pp nomor 23 tahun 2018 ini dalam kutipan wawancara Ibu Firda Nur Usaha Alfir Food And Drink mengatakan :

“saya tidak mengetahui dengan adanya peraturan pemerrintah nomor 23 tahun 2018 ini “

Bisa dilihat dari kedua faktor diatas bahwasanya penerapan pp nomor 23 tahun 2018 ini belum sepenuhnya 100% efektif berdasarkan hasil wawancara dari pelaku UMKM.

B. Saran

1. Saran untuk KP2KP Sungguminasa

KP2KP Sungguminasa dapat untuk lebih intensif mengadakan suatu pelatihan maupun sosialisasi secara langsung atau pendekatan personal kepada pelaku UMKM mengenai Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018. Sehingga pemilik UMKM memiliki pemahaman tentang tujuan dikeluarkannya peraturan tersebut agar terdorong untuk membayar pajaknya.

2. Saran untuk penenitian selanjutnya

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan penelitian tersebut, maka peneliti memberikan saran untuk peneliti selanjutnya agar dapat memperbaiki penelitian ini dengan menambah informan pihak pelaku UMKM, tujuannya adalah untuk mengetahui pendapat para pelaku UMKM perubahan peraturan tersebut dan juga untuk mencari tahu masalah-masalah apa saja yang dihadapi oleh wajib pajak yang menggunakan PP No 23 Tahun 2018 terkait dengan membayar pajaknya. Hal tersebut nantinya dapat dijadikan masukan-masukan bagi Kantor Pelayanan Pajak agar bisa memberikan Pelayanan terbaik bagi wajib pajak dan wajib pajak menjadi nyaman serta taat dalam membayar pajaknya.

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku dan Artikel

Amwa Dhasa Amalia, Eko Madyo Sutanto. 2020. “Pengaruh Implementasi Sistem E-Filing Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Umkm Dengan Pemahaman Internet Sebagai Pemoderas”. Jurnal Pendidikan Ekonomi.

Vol 5.

Cahyani Luh Putu Gita,Naniek Noviari. 2019. “Pengaruh Tarif Pajak, Pemahaman Perpajakan, dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol 23 Kuncoro (2013) “sampel merupakan bagian dari jumlah yang dimiliki”

Mudrajad Kuncoro (2013) “Populasi merupakan kelompok elemen yang lengkap, berupa orang, kejadian, atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu”

Pebrina Rizky, Amir Hidayatulloh. 2020. “Pengaruh Penerapan E-Spt, Pemahaman Peraturan Perpajakan, Sanksi Perpajakan, Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak”. Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis. Vol 17.

Ponarica & al-saedi (2015) “Merekomendasikan perlu dibuat kebijakan dan meminimalakan biaya kepatuhan bagi para pelaku UMKM”

Rochmat soemitro.2010 “Pajak adalah piutang yang di lakukan Negara kepada rakyat berdasarkan undang-undang yang bersifap memaksa dan tidak dirasakan secara langsung manfaatnya”

Sugiyono,2007:207.”pengumpulan data,reduksi data, penyajian data dan langkah terakhir penarikan kesimpulan”

Sumber undang-undang

UU No 28 Tahun 2007 “tetnang Undang-undang Perapajakan”

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 yang mengatur tentang UMKM

Sumber internet www.bps.go.id

file:///C:/Users/USER/Downloads/BAB%20III.pdf

http://manajemenbr.blogspot.com/2018/12/usaha-mikro-kecil-dan-menengah-umkm.html

https://klikpajak.id/blog/penghitungan-pajak/cara-menghitung-pajak-umkm/

https://www.bukukas.co.id/pajak-umkm-jenis-jenis-tarif-cara-hitung-dan-bayarnya/

www.katadata.co.id/penulsdwi hadya www.Kontan.co.id

LAMPIRAN 1 SURAT PENELITIAN

LAMPIRAN 2

DAFTAR PERTANYAAN DAN HASIL WAWANCARA

Wawancara pengawai KP2KP Sungguminasa

1. Bagaimana impelementasi PP No 23 Tahun 2018 Tentang Penghasilan Yang Diperoleh Wajib Pajak Sektor UMKM pada KP2KP Sungguminasa?

“ibu Friska Olivia M menjawab sudah baik, tapi perlu dilakukan pengawasan atas pemenuhan kewajiban perpajakan oleh wajib pajak”

2. Untuk mengetahui implementasi PP No 23 Tahun 2018 Tentang Penghasilan yang diperoleh wajib pajak sektor UMKM apakah benar-benar sudah efektif di KP2KP Sungguminasa?

“ibu Friska Olivia M menjawab sudah berjalan dengan baik jika dilihat dari presentase kenaikan pembayaran setiap tahun”

3. Bagaimana impelementasi PP No 23 Tahun 2018 Tentang Penghasilan Yang Diperoleh Wajib Pajak Sektor UMKM pada KP2KP Sungguminasa?

“Ibu Hasti Zulfauzi menjawab setiap wajib pajak UMKM di KP2KP Sungguminasasudah sepatutnya menggunakan tarif 0,5% seperti yang terdapat pada PP No 23 Tahun 2018. Dengan PP No 23 Tahun 2018, perhitungan Pph Terutang simple dan dapat diterapkan dengan mudah

4. Untuk mengetahui implementasi PP No 23 Tahun 2018 Tentang Penghasilan yang diperoleh wajib pajak sektor UMKM apakah benar-benar sudah efektif di KP2KP Sungguminasa?

“Ibu Hasti Zulfauzi menjawab pembayaran PP No 23 Tahun 2018 sudah terbilang efektif dengan dapat dilihat pembayaran tahun sebelumnya. Jika dilihat pembayaran pphnya terlihat naik dari bulan ke bukan.

5. Bagaimana impelementasi PP No 23 Tahun 2018 Tentang Penghasilan Yang Diperoleh Wajib Pajak Sektor UMKM pada KP2KP Sungguminasa?

“Ibu Nabila Burhany mengatakan aturan mengenai PP No 23 Tahun 2018 disosialisasikan kepada wajib pajak sejak saat terdatar saat pengambilan katru maupun pendaftaran WP diberikan edukasi mengenai tanggal jatuh tempo pembayaran, dan tarif PP No 23 yang menjadi kewajibannya sistem pajak dinegara kita yaitu self assessment membuat perhitungan dan pembayaran dilakukan oleh WP sendiri, maka kesadaran WP sangat berpengaruh terhadap tingkat kepatuhannya. Fiskus hanya bisa mengawasi dan memberi konsultasi terkait PP No 23.

6. Untuk mengetahui implementasi PP No 23 Tahun 2018 Tentang Penghasilan yang diperoleh wajib pajak sektor UMKM apakah benar-benar sudah efektif di KP2KP Sungguminasa?

“Ibu Emi Nabila Burhany mengatakan sudah sangat efektif, dikarena pertumbuhan pembayaran yang positif serta dengan berubahnya tarif dari 1% menjadi 0,5% sehingga lebih memudahkan wajib pajak.

7. Bagaimana impelementasi PP No 23 Tahun 2018 Tentang Penghasilan Yang Diperoleh Wajib Pajak Sektor UMKM pada KP2KP Sungguminasa?

“Bapak Fadly mengatakan Implementasi PP 23 2018 terkait turunnya tarif pajak UMKM dari yang semula 1% menjaadi 0,5% sudah terimplementasi sejak aturan diberlakukan”

8. Untuk mengetahui implementasi PP No 23 Tahun 2018 Tentang Penghasilan yang diperoleh wajib pajak sektor UMKM apakah benar-benar sudah efektif di KP2KP Sungguminasa?

“Bapak Fadly mengatakan Aturan PP No 23 Tahun 2018 mengenai WP UMKM sudah benar benar diberlakukan dan efektif dilaksanakan di KP2KP Sungguminasa, ini terlihat pemnayaran WP UMKM tumbuh dari tahun tahun sebelumnya”

Wawancara Pihak Pelaku UMKM

1. Manfaat apa saja yang dirasakan wajib pajak UMKM setelah pp finalnya dipangkas menjadi 0,5%

“Ibu Firda Nur Usaha Alfir Food And Drink mengatakan jauh lebih baik karena adanya pangkass jadi 0,5% sehingga dapat lebih membantu, dan membuat masyarakat terbantu”

2. Apakah wajib pajak UMKM mengetahui dengan adanya pp no 23 tahun 2018

“Ibu Firda Nur Usaha Alfir Food And Drink mengatakan saya tidak mengetahuinya”

3. Apa kendala sehingga para pelaku UMKM tidak membayar pph finalnya

“Ibu Firda Nur Usaha Alfir Food And Drink mengatakan menurut saya kurangnya pemberitahuan baik melalui call ataupun email”

LAMPIRAN 3 DOKUMENTASI

Gambar I : Halaman depan Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan Sunguminasa (23 agustus 2021)

Gambar II : Ruang tunggu wajib pajak ketika sudah dapat nomor antrian (23 agustus 2021)

Gambar III : tempat karyawan layani wajib pajak (24 agustus 2021)

Gambar IV : wawancara staf KP2KP Sungguminasa (24 agustus 2021)

Gambar V : wawancara tertulis pegawai KP2KP Sungguminasa (25 agustus 20121

Gambar VI : wawancara tertulis pegawai KP2KP Sungguminasa (25 agustus 2021)

Gambar VII : wawancara tertulis pegawai KP2KP Sungguminasa

(26 agustus 2021)

Gambar VIII : wawancara tertulis pegawai KP2KP Sungguminasa

(26 agustus 2021)

RIWAYAT HIDUP

Nama lengkap penulis TRY AYU, lahir pada tanggal 23 Februari 1999 di kabupaten wajo kecamatan belawa.

Yang merupakan buah hati Ayahanda Mustafa dan

Yang merupakan buah hati Ayahanda Mustafa dan

Dokumen terkait