• Tidak ada hasil yang ditemukan

Populasi dan Sampel

Dalam dokumen Jakarta, Desember 2008 (Halaman 40-44)

Consistency check  Analisis  syntax

BAB 2. METODOLOGI RISET KESEHATAN DASAR

2.3 Populasi dan Sampel

Populasi dalam Riskesdas 2007 Provinsi Jawa Timur adalah seluruh rumah tangga di seluruh pelosok Provinsi Jawa Timur. Sampel rumah tangga dan anggota rumah tangga dalam Riskesdas 2007 identik dengan daftar sampel rumah tangga dan anggota rumah tangga Susenas 2007. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metodologi penghitungan dan cara penarikan sampel untuk Riskesdas 2007 identik pula dengan

two stage sampling yang digunakan dalam Susenas 2007. Berikut ini adalah uraian

2.3.1 Penarikan Sampel Blok Sensus

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, Riskesdas menggunakan sepenuhnya sampel yang terpilih dari Susenas 2007. Dari setiap kabupaten/Kota yang masuk dalam kerangka sampel kabupaten/Kota diambil sejumlah blok sensus yang persentaseonal terhadap jumlah rumah tangga di kabupaten/Kota tersebut. Kemungkinan sebuah blok sensus masuk kedalam sampel blok sensus pada sebuah kabupaten/Kota bersifat persentaseonal terhadap jumlah rumah tangga pada sebuah kabupaten/Kota (probability proportional to size). Bila dalam sebuah blok sensus terdapat lebih dari 150 (seratus lima puluh) rumah tangga maka dalam penarikan sampel di tingkat ini akan dibentuk sub-blok sensus. Secara keseluruhan, berdasarkan sampel blok sensus dalam Susenas 2007 yang berjumlah 1872(seribu delapan ratus tujuh puluh dua) sampel blok sensus, Riskesdas berhasil mengunjungi 1872 blok sensus dari 38 jumlah kabupaten/Kota. Penarikan Sampel Rumah Tangga

Dari setiap blok sensus terpilih kemudian dipilih 16 (enam belas) rumah tangga secara acak sederhana (simple random sampling), yang menjadi sampel rumah tangga dengan jumlah rumah tangga di blok sensus tersebut. Secara keseluruhan, jumlah sampel rumah tangga dari 38 kabupaten/Kota Susenas 2007 Provinsi Jawa Timur adalah 29.952 (dua puluh Sembilan ribu Sembilan ratus lima puluh dua), dimana Riskesdas berhasil mengumpulkan 28.563 (dua puluh delapan ribu lima ratus enam puluh tiga) rumah tangga.

Selanjutnya, seluruh anggota rumah tangga dari setiap rumah tangga yang terpilih dari kedua proses penarikan sampel tersebut diatas maka diambil sebagai sampel individu. Dari 38 kabupaten/Kota pada Susenas 2007 terdapat 110.412 (seratus sepuluh ribu empat ratus dua belas) sampel anggota rumah tangga. Riskesdas berhasil mengumpulkan 100.966 (seratus ribu Sembilan ratus enalpuluh enam) individu yang sama dengan Susenas.

2.3.2 Penarikan Sampel Biomedis

Sampel untuk pengukuran biomedis adalah anggota rumah tangga berusia lebih dari 1 (satu) tahun yang tinggal di blok sensus dengan klasifikasi Perkotaan. Di Provinsi Jawa Timur, terpilih sampel anggota rumah tangga berasal dari 124 blok sensus Perkotaan yang terpilih tersebar di 38 kabupaten/Kota dalam Susenas 2007. Khusus untuk pengukuran gula darah, sampel diambil dari anggota rumah tangga berusia lebih dari 15 tahun.

2.3.3 Penarikan Sampel Yodium

Ada 2 (dua) pengukuran yodium. Pertama, adalah pengukuran kadar yodium dalam garam yang dikonsumsi rumah tangga, dan kedua adalah pengukuran yodium dalam urin. Pengukuran kadar yodium dalam garam dimaksudkan untuk mengetahui jumlah rumah tangga yang menggunakan garam beryodium. Sedangkan pengukuran yodium dalam urin adalah untuk menilai kemungkinan kelebihan konsumsi garam yodium pada penduduk. Pengukuran kadar yodium dalam garam dilakukan dengan test cepat menggunakan “iodina” dilakukan pada seluruh sampel rumah tangga. Dalam Riskesdas

Untuk pengukuran kedua, dipilih secara acak 2 Rumah tangga yang mempunyai anak usia 6-12 tahun dari 16 RT per blok sensus di 30 kabupaten yang dapat mewakili secara nasional diantaranya 5 kabupaten di Jawa Timur. Dari rumah tangga yang terpilih, sampel garam rumah tangga diambil, dan juga sampel urin dari anak usia 6-12 tahun yang selanjutnya dikirim ke laboratorium Universitas Diponegoro, Balai GAKY-Magelang, dan Puslitbang Gizi dan Makanan, Bogor. Pemilihan 30 kabupaten berdasarkan hasil survei konsumsi garam beryodium pada Susenas 2005 dengan memilih secara acak 10 (sepuluh) kabupaten dimana tingkat konsumsi garam yodium rumah tangga tinggi, 10 (sepuluh) kabupaten dengan tingkat konsumsi garam yodium rumah tangga sedang dan 10 (sepuluh) kabupaten dengan tingkat konsumsi garam yodium rumah tangga rendah..

2.4 Variabel

Berbagai pertanyaan terkait dengan kebijakan kesehatan Indonesia dioperasionalisasikan menjadi pertanyaan riset dan akhirnya dikembangkan menjadi variabel yang dikumpulkan dengan menggunakan berbagai cara. Dalam Riskesdas 2007 terdapat 967 variabel yang tersebar didalam 6 (enam) jenis kuesioner, dengan rincian sebagai berikut:

a. Kuesioner rumah tangga (RKD07.RT) yang terdiri dari:  Blok I tentang pengenalan tempat (9 variabel);

 Blok II tentang keterangan rumah tangga (7 variabel);  Blok III tentang keterangan pengumpul data (6 variabel);  Blok IV tentang anggota rumah tangga (12 variabel);  Blok V tentang mortalitas (10 variabel);

 Blok VI tentang akses dan pemanfaatan pelayanan kesehatan (11 variabel);  Blok VII tentang sanitasi lingkungan (17 variabel);

b. Kuesioner gizi (RKD07.GIZI), yang terdiri dari:

 Blok VIII tentang konsumsi makanan rumah tangga 24 jam lalu; c. Kuesioner individu (RKD07.IND), yang terdiri dari:

 Blok IX tentang keterangan wawancara individu (4 variabel);  Blok X tentang keterangan individu dikelompokkan menjadi:

Blok X-A tentang identifikasi responden (4 variabel);

Blok X-B tentang penyakit menular, tidak menular, dan riwayat penyakit turunan (50 variabel);

- Pelayanan Rawat Inap (11 variabel) - Pelayanan Berobat Jalan (10 variabel);

Blok X-D tentang pengetahuan, sikap dan perilaku untuk semua anggota rumah tangga umur≥ 10 tahun (35 variabel);

Blok X-E tentang disabilitas/ketidakmampuan untuk semua anggota rumah tangga≥ 15 tahun (23 variabel);

Blok X-F tentang kesehatan mental untuk semua anggota rumah tangga ≥ 15 tahun (20 variabel);

Blok X-G tentang imunisasi dan pemantauan pertumbuhan untuk semua anggota rumah tangga berumur 0-59 bulan (11 variabel);

Blok X-H tentang kesehatan bayi (khusus untuk bayi berumur < 12 bulan (7 variabel);

Blok X-I tentang kesehatan reproduksi – pertanyaan tambahan untuk 5 provinsi: NTT, Maluku,Maluku Utara, Papua Barat, Papua (6 variabel);  Blok XI tentang pengukuran dan pemeriksaan (14 variabel);

d. Kuesioner autopsi verbal untuk umur <29 hari (RKD07.AV1), yang terdiri dari:  Blok I tentang pengenalan tempat (7 variabel);

 Blok II tentang keterangan yang meninggal (6 variabel);  Blok III tentang karakteristik ibu neonatal (5 variabel);  Blok IVA tentang keadaan bayi ketika lahir (6 variabel);  Blok IVB tentang keadaan bayi ketika sakit (12 variabel);

 Blok V tentang autopsi verbal kesehatan ibu neonatal ketika hamil dan bersalin (2 variabel);

 Blok VIA tentang bayi usia 0-28 hari termasuk lahir mati (4 variabel);  Blok VIB tentang keadaan ibu (8 variabel);

e. Kuesioner autopsi verbal untuk umur <29 hari - < 5 tahun (RKDo7.AV2), yang terdiri dari:

 Blok I tentang pengenalan tempat (7 variabel);

 Blok II tentang keterangan yang meninggal (7 variabel);

 Blok III tentang autopsi verbal riwayat sakit bayi/balita berumur 29 hari - <5 tahun (35 variabel);

f. Kuesioner autopsi verbal untuk umur 5 tahun keatas (RKD07.AV3), yang terdiri dari:

 Blok I tentang pengenalan tempat (7 variabel);

 Blok II tentang keterangan yang meninggal (7 variabel);

 Blok IIIA tentang autopsi verbal untuk umur 5 tahun keatas (44 variabel);  Blok IIIB tentang autopsi verbal untuk perempuan umur 10 tahun keatas (4

variabel);

 Blok IIIC tentang autopsi verbal untuk perempuan pernah kawin umur 10-54 tahun (19 variabel);

 Blok IIID tentang autopsi verbal untuk laki-laki atau perempuan yang berumur 15 tahun keatas (1 variabel);

 Blok IV tentang resume riwayat sakit untuk umur 5 tahun keatas (5 variabel). Catatan

Selain keenam kuesioner tersebut diatas, terdapat 2 formulir yang digunakan untuk pengumpulan data tes cepat yodium garam (Form Garam) dan data yodium didalam urin (Form Pemeriksaan Urin).

Dalam dokumen Jakarta, Desember 2008 (Halaman 40-44)

Dokumen terkait