• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4. METODOLOGI PENELITIAN

2. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2010). Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah keluarga yang memiliki lanjut usia pria dan wanita yang berusia 60 tahun keatas. Berdasarkan data yang didapat dari Kelurahan Pahlawan Binjai bahwa jumlah lanjut usia yang tinggal di kelurahan tersebut 706 orang dimana lansia tersebut tinggal satu rumah dengan keluarga dan ada juga lansia yang tidak tinggal dengan keluarga tetapi keluarga lansia selalu mengunjungi lansia.

2.2 Sampel Penelitian

Sampel penelitian adalah bagian dari populasi yang akan diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Pada penelitian ini tidak semua jumlah populasi yang diteliti tetapi hanya mengambil beberapa perwakilan dari keseluruhan populasi. Menurut Arikunto (2006) apabila jumlah populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua tetapi jika jumlah populasi lebih dari 100 maka pengambilan sampel 10-15% atau 20-25%. Besarnya jumlah sampel pada penelitian ini yaitu sampel diambil sebanyak 10% dari total populasi sehingga sampel pada penelitian

ini berjumlah 71 keluarga karena mempertimbangkan kemampuan peneliti dilihat dari keterbatasan biaya, waktu, dan tenaga.

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu responden dijadikan sampel sesuai dengan karakteristik yang telah dikenal dan telah memenuhi kriteria sampel yang telah ditentukan terlebih dahulu (Nursalam, 2003).

Adapun kriteria sampel yang layak di teliti terdiri dari :

a. Keluarga dari lansia (suami/istri, anak, kakak/adik, keponakan) maupun sanak saudara lainnya yang menjadi bagian dari keluarga yang tinggal satu rumah dengan lansia ( lansia yang berusia 60 tahun keatas) di Kelurahan Pahlawan Binjai.

b. Dapat membaca dan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik c. Bersedia menjadi responden

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Pahlawan Binjai dengan mempertimbangkan bahwa di kelurahan tersebut terdapat keluarga yang memiliki lanjut usia baik pria maupun wanita yang berumur 60 tahun keatas. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April 2012. Adapun daerah ini dipilih karena lokasi ini mempunyai jumlah sampel yang memadai untuk dilakukan penelitian serta karena keterbatasan kemampuan, waktu, dan dana.

4. Pertimbangan Etik

Pada penelitian ini dilakukan pertimbangan etik yaitu pada awalnya peneliti memperkenalkan diri kepada calon responden kemudian memberikan penjelasan tentang informasi dari penelitian yang akan dilakukan antara lain tujuan, manfaat, serta hak-hak responden dalam penelitian ini. Sebelum menandatangani lembar persetujuan menjadi responden, calon responden diberi waktu hingga benar-benar paham sepenuhnya atas apa yang akan dijalaninya dalam penelitian. Apabila calon responden bersedia, maka calon responden dipersilahkan untuk manandatangani lembar persetujuan menjadi responden. Tetapi jika calon responden tidak bersedia maka calon responden berhak untuk menolak atau mengundurkan diri selama proses pengumpulan data berlangsung.

Penelitian ini tidak menimbulkan resiko bagi individu yang menjadi responden baik itu resiko fisik maupun psikis serta dilakukan secara sukarela. Kerahasiaan catatan mengenai data responden dijaga baik dengan tidak menuliskan nama responden pada instrumen tetapi hanya menuliskan nomor kode yang digunakan untuk menjaga kerahasiaan semua informasi yang diberikan. Data-data yang diperoleh hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner yang disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka yang berisikan pernyataan yang harus dijawab responden. Instrumen ini terdiri dari tiga bagian yaitu instrumen pertama tentang data demografi, instrumen kedua adalah kuesioner tentang pengetahuan dan instrumen ketiga adalah kuesioner tentang sikap.

5.1 Kuesioner Data Demografi

Instrumen tentang data demografi berisi usia, jenis kelamin, suku, agama, tingkat pendidikan, pendapatan, dan hubungan dengan lansia.

5.2 Kuesioner Pengetahuan

Instrumen kedua berupa kuesioner pengetahuan yang terdiri atas 10 pernyataan. Pernyataan pada kuesioner pengetahuan terdiri dari 5 pernyataan positif (nomor 1, 3, 4, 9, 10) dan 5 pernyataan negatif ( nomor 2, 5, 6, 7, 8) . Setiap jawaban pernyataan yang benar mendapatkan skor 1 sedangkan jawaban pernyataan yang salah tidak ada skor. Nilai terendah yang mungkin dicapai responden adalah 0 dan nilai tertinggi adalah 10. Pengetahuan keluarga tentang pencegahan kejadian jatuh dapat dikategorikan dengan menggunakan rumus Sudjana : kelas Banyak g n P= Re tan

Dimana P merupakan panjang kelas dengan rentang 10 dan dibagi dalam tiga kategori kelas untuk menilai pengetahuan yaitu kurang, cukup, dan baik maka didapat panjang kelas sebesar 3 untuk nilai terendah 0 sebagai batas bawah kelas interval maka pembagian skornya adalah kurang (0-3), cukup (4-6) dan baik (7- 10).

5.3 Kuesioner Sikap

Instrumen ketiga berupa kuesioner sikap terdiri dari 15 pernyataan. Pernyataan pada kuesioner sikap terdiri dari 8 pernyataan positif (nomor 1, 4, 5, 7, 10, 11, 13, 15) dan 7 pernyataan negatif (nomor 2, 3, 6, 8, 9, 12, 14). Penilaian pada pernyataan positif dilakukan dengan cara menetapkan bobot jawaban terhadap tiap-tiap jawaban yaitu sangat setuju (skor 4), setuju (skor 3), tidak setuju (skor 2), dan sangat tidak setuju (skor 1) sedangkan penilaian pada pernyataan negatif juga dilakukan dengan cara menetapkan bobot jawaban terhadap tiap-tiap jawaban yaitu sangat tidak setuju (skor 4), tidak setuju (skor 3), setuju (skor 2), dan sangat setuju skor (skor 1) . Total skor terendah yaitu 15 dan yang tertinggi 60. Tingkat sikap masyarakat dalam pencegahan kejadian jatuh dikategorikan berdasarkan rumus Sudjana :

kelas Banyak

g n P= Re tan

Dimana P merupakan panjang kelas dengan rentang (nilai tertinggi dikurang dengan nilai terendah) sebesar 45 dan dibagi atas 2 kategori kelas untuk sikap positif dan negatif maka diperoleh panjang kelas sebesar 22 dimana nilai terendah 15 sebagai batas bawah kelas maka pembagian skornya adalah sebagai berikut 15- 37 adalah sikap negatif dan 38-60 adalah sikap positif.

6. Uji Validitas & Uji Reliabilitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan atau mampu mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan

sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud (Arikunto, 2010). Uji validitas terhadap kuesioner pengetahuan dan sikap keluarga tentang pencegahan kejadian jatuh pada lansia di Kelurahan Pahlawan Binjai dilakukan oleh Ibu Siti Zahara Nasution, Skp, MNS.

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2010). Uji realibilitas dilakukan terhadap 10 responden yang memenuhi kriteria di Kelurahan Nangka Binjai. Uji realibilitas yang digunakan untuk kuesioner pengetahuan keluarga menggunakan K-R 21 (Kuder dan Richardson). Adapun hasil yang didapat dari hasil uji reliabilitas yaitu 0,736 sehingga dikatakan instrument reliabel. Hal ini dapat diterima dengan pendapat Notoatmojo (2010) yang menyatakan bahwa suatu instrumen dikatakan reliabel jika memiliki nilai reliabilitas > 0,632 sedangkan uji reliabilitas yang digunakan untuk kuesioner sikap keluarga menggunakan rumus alpha dengan bantuan komputerisasi dengan hasil reliabilitas diperoleh hasil 0,929 sehingga dikatakan instrument reliabel. Hal ini dapat diterima dengan pendapat Polit & Hungler (1999) yang menyatakan bahwa suatu intrumen dikatakan reliabel jika memiliki nilai reabilitas > 0.70.

7. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan berdasarkan beberapa prosedur yaitu peneliti terlebih dahulu mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada institusi pendidikan fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, kemudian mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian kepada

Kepala Kelurahan Pahlawan Binjai setelah mendapatkan izin dari kepala Kelurahan Pahlawan Binjai, peneliti mengambil data. Pada awalnya peneliti mendatangi rumah masyarakat satu persatu dengan ditemani oleh Ibu peneliti serta memperkenalkan diri kepada keluarga yang didatangi bahwa peneliti merupakan mahasiswa dari Fakultas Keperawatan USU yang sedang melakukan penelitian di Kelurahan Pahlawan dan juga peneliti menunjukkan surat izin dari Kepala Kelurahan Pahlawan bahwa peneliti diizinkannya melakukan penelitian di Kelurahan tersebut kemudian peneliti bertanya kepada keluarga yang didatangi apakah keluarga tersebut memiliki lansia serta tinggal bersama lansia tersebut. Apabila mereka mengatakan ada maka peneliti langsung menjelaskan kepada calon responden tersebut tentang maksud dan tujuan peneliti yaitu untuk mengambil data mengenai pengetahuan dan sikap keluarga tentang pencegahan jatuh pada lansia sedangkan bagi keluarga yang tidak bersedia maka peneliti mengucapkan terima kasih atas kesediaan waktu yang diluangkan oleh keluarga. Pada saat pengumpulan data ada calon responden yang tidak bersedia menjadi responden oleh sebab itu peneliti mencari calon responden lain. Setelah itu peneliti bersama ibu mendatangi rumah keluarga lainnya. Bagi calon responden yaitu anggota keluarga yang bersedia menjadi responden maka peneliti mengajukan lembar informed concent untuk ditandatangani sebagai bukti tanda bersedia menjadi responden kemudian peneliti mengajukan kuesioner yang terdiri dari 25 pernyataan dan bertanya kepada responden apakah ia ingin kuesioner tersebut dibacakan oleh peneliti atau ingin membacanya sendiri. Apabila responden ingin dibacakan maka peneliti membacakan kuesioner untuk responden

serta membantu responden dalam hal menceklis jawaban tetapi tidak mempengaruhi responden dalam menjawab pernyataan sementara apabila responden ingin membacanya sendiri maka peneliti menunggu serta memberi kesempatan kepada responden untuk bertanya apabila ada pernyataan yang tidak dipahami serta menyuruh responden untuk menceklis salah satu jawaban dari pernyataan tersebut. Setelah kuesioner diisi maka peneliti mengecek kuesioner apakah masih ada pernyataan yang belum diisi oleh responden. Apabila ada yang belum diisi maka responden langsung memberitahukan kepada responden untuk kembali mengisi kuesioner yang belum diisi. Setelah itu peneliti mengucapkan terimakasih kepada peneliti karena telah bersedia menjadi responden dan memberikan reward ataupun kenang-kenangan. Setelah itu peneliti bertanya kepada responden tersebut apakah di sekitar rumahnya ada lansia yang tinggal dengan keluarga. Apabila ada maka peneliti langsung pergi ke rumah calon responden yang ditunjukkan oleh responden sebelumnya.

8. Analisa Data

Analisa data dilakukan setelah semua data terkumpul. Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu : (1) Editing, dilakukan untuk memeriksa ketepatan dan kelengkapan data. Apabila data belum lengkap ataupun ada kesalahan data maka harus dilengkapi dengan menanyakannya kembali kepada responden. (2) Coding, data yang telah terkumpul dan dikoreksi ketepatan dan kelengkapannya kemudian diberi kode secara manual sebelum diolah dengan komputer. (3) Entri, data yang telah diberi kode dimasukkan ke dalam program komputer. (4) Tabulating, memasukkan data

ke dalam tabel kemudian dilanjutkan dengan menganalisis data yang telah terkumpul. Penyajian data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase.

Dokumen terkait