• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah

153 siswi SMK Al-Furqon Bantarkawung yang mempunyai riwayat

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari keseluruhan obyek yang diteliti dan

dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010).

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

purposive sampling dimana pengambilan sampel secara purposive

didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti

sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui

sebelumnya (Notoatmodjo, 2010).

Sampel dalam penelitian ini adalah remaja yang mengalami

dismenore dan memiliki kriteria-kriteria sebagai berikut: a. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:

1) Siswi yang mengalami nyeri haid pada hari pertama menstruasi

dalam tiga bulan terakhir berturut-turut.

2) Siswi yang tidak memiliki riwayat menggunakan terapi

farmakologis selama nyeri haid.

3) Siswi yang memiliki siklus haid yang teratur selama 28 hari.

b. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah:

1) Menderita penyakit ginekologis tertentu (dismenore sekunder). 2) Mengalami dismenore berat.

Penulis membuat perhitungan besar sampel minimal dengan

menggunakan uji hipotesis beda dua mean dengan derajat kemaknaan

5% dan kekuatan uji 90% dengan rumus sebagai berikut:

n = 2.σ2

(Z1-α/2 + Z1-β)2 ( μ1- μ2)2

Keterangan:

n = Besar sampel minimal σ2

= Standar deviasi

Z1-α =Nilai Z pada derajat kemaknaan tertentu yang ditetapkan peneliti (90%, 95%, 99% = 1,64; 1,96; 2,58)

Z1-β = Nilai Z pada kekuatan uji (power) tertentu yang ditetapkan peneliti (80%, 90%, 95%, 99% = 0,84; 1,28;

1,64; 2,33)

μ1 = rata-rata tingkat nyeri pada penelitian sebelumnya

μ2 = rata-rata tingkat nyeri yang ditentukan peneliti

Sedangkan perhitungan besar sampel yang digunakan dengan

menggunakan nilai rata-rata penurunan intensitas nyeri haid

berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya oleh

Abbaspour Z. MSc et al (2006) diperoleh μ1 (4,63) dan μ2 (2,84).

Berdasarkan rumus besar sampel minimal di atas didapatkan

adalah:

n= 2. (0,236)2 . (1,96 + 1,28)2

(5,75 – 5,55)2 = 30

Jadi, diperlukan sampel dengan 30 orang. Untuk menghindari

adanya sampel drop out dan sebagai cadangan penelitian maka ditambahkan 10% dari jumlah sampel minimal: 10% x 30 = 3 orang.

Maka total sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 + 3 = 33 orang.

D. Pengumpulan Data 1. Sumber Data

Data primer merupakan data sumber pertama yang diperoleh

dari individu atau secara perorangan misalnya hasil wawancara atau

hasil pengisian kuesioner yang dilakukan oleh peneliti (Sugiyono,

2012). Data primer diperoleh dengan cara memberikan lembar

pengukuran tingkat nyeri (Faces Pain Scale-Revised). 2. Tahap Pengumpulan Data

a. Peneliti mengajukan surat permohonan izin penelitian yang

dikeluarkan oleh Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan ditujukan kepada Kepala

b. Setelah peneliti mendapatkan izin dari Kepala Sekolah SMK Al

Furqon Bantarkawung, peneliti menyiapkan diri dengan melakukan

latihan abdominal stretching.

c. Peneliti datang ke SMK Al Furqon lalu mensosialisasikan kegiatan

yang akan dilakukan di SMK Al Furqon. Peneliti juga meminta

kerjasama dari guru selama penelitian berlangsung dan

memberikan penjelasan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

penelitian, serta meminta ijin disediakan ruangan untuk

pelaksanaan latihan abdominal stretching.

d. Peneliti menentukan jumlah dan nama responden yang termasuk

kriteria inklusi dengan total berjumlah 33 siswi.

e. Peneliti mengumpulkan responden dalam satu ruangan.

f. Peneliti menjelaskan tujuan prosedur penelitian dan teknik

penelitian pada responden.

g. Peneliti meminta persetujuan dari calon responden untuk

berpartisipasi dalam penelitian. Setiap responden diberikan

kebebasan untuk memberikan persetujuan atau menolak untuk

menjadi subjek penelitian. Setelah calon responden menyatakan

bersedia untuk mengikuti prosedur penelitian, maka responden

diminta untuk menanda tangani lembar informed consent yang telah disiapkan peneliti.

h. Setelah responden mengisi lembar informed consent, kemudian responden diminta untuk mengisi data demografi meliputi nama,

usia, kelas, alamat, dan nomor kontak.

i. Peneliti memberikan lembar pengukuran tingkat nyeri pada

responden dan menjelaskan cara mengisi lembar pengukuran

tingkat nyeri.

j. Peneliti memberikan penjelasan mengenai latihan abdominal stretching dan lama waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari latihan abdominal stretching yang akan dijalani responden.

k. Peneliti menginformasikan bahwa teknik abdominal stretching

dilakukan oleh responden saat nyeri haid hari pertama dan akan di

observasi oleh peneliti.

l. Peneliti membagikan pedoman latihan abdominal stretching. m. Pelaksanaan latihan abdominal stretching dilakukan di ruang kelas

SMK Al Furqon Bantarkawung pukul 15.00 WIB.

n. Peneliti mengajarkan latihan abdominal stretching pada responden selama satu hari sampai responden benar-benar hafal dan paham

tekniknya.

o. Peneliti membagi kelompok untuk lebih awal diajarkan latihan

abdominal stretching sesuai tanggal haid bulan sebelumnya.

p. Setelah peneliti mengajarkan latihan abdominal stretching, menunggu sampai responden menstruasi.

q. Saat terjadi dismenore pada menstruasi hari pertama, responden melaporkan pada peneliti melalui via sms atau telpon, lalu peneliti

memberikan lembar pengukuran tingkat nyeri (Faces Pain Scale-Revised), selanjutnya responden mengisi skala nyeri yang dirasakan saat itu.

r. Responden melakukan teknik abdominal stretching sendiri saat nyeri haid dan di observasi oleh peneliti. Hasil observasi

didokumentasikan pada lembar observasi abdominal stretching. s. 15 menit setelah selesai melakukan teknik abdominal stretching,

peneliti meminta responden untuk mengisi kembali lembar

pengukuran skala nyeri (Faces Pain Scale-Revised).

t. Peneliti memberikan reinforcement positif pada semua responden atas keterlibatannya dalam penelitian.

3. Alat Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu

lembar pengukuran tingkat nyeri. pengukuran intensitas nyeri haid

pada penelitian ini menggunakan Faces Pain Scale-Revised (FPS-R). Alat ini digunakan sebagai pengganti alat pendeskripsi kata nyeri

(Visual Desriptor Scale). Faces Pain Scale-Revised menggunakan wajah yang tersenyum untuk angka 0 pada garis paling kiri yang

menunjukkan tidak terasa nyeri sampai wajah yang berlinang air mata

untuk angka 5 pada garis paling kanan menunjukkan nyeri sangat tak

Gambar 4.1 Faces Pain Scale-Revised Instrumen

Faces Pain Scale-Revised (FPS-R) merupakan skala yang mudah dipahami dan digunakan. Alat ini juga sudah teruji validitas

dan reliabilitasnya berdasarkan hasil penelitian Li, Liu dan Herr

(2007) dengan membandingkan empat skala nyeri yaitu Numeric Rating Scale (NRS), Verbal Descriptor Scale (VDS), Faces Pain Scale Revised (FPS-R) dan Visual Analog Scale (VAS) pada pasien pasca bedah menunjukkan keempat skala nyeri memberikan hasil uji

validitas dan reliabilitas yang baik. Uji reliabilitas menggunakan

Intraclass Correlation Coefficients (ICC’s) dan keempat skala menunjukkan konsistensi penilaian (0,673-0,825) serta mempunyai

kekuatan uji (r=0,71-0,99).

Untuk pengukuran dengan Faces Pain Scale-Revised (FPS-R), responden diminta untuk menandai salah satu wajah yang dianggap

Dokumen terkait