• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.2. Populasi Dan Sampel

Menurut Sugiarto (2003), populasi merupakan keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang akan diteliti. Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh masyarakat yang berada di kelurahan Pematang Raya, desa Sondi Raya, dan desa Merek Raya, dengan karakteristik telah bermukim di lokasi penelitian minimal 25 tahun dengan unit satuan kepala keluarga, pemilihan populasi dengan karakteristik tersebut oleh karena dengan kurun waktu minimal 25 tahun telah bermukim di lokasi penelitian diharapkan nilai budaya yang berlaku pada masyarakat setempat sudah melekat.

Mengingat jumlah populasi dengan karakteristik tersebut jumlahnya besar, maka perlu ditarik sampel yang mewakili populasi. Adapun penetapan jumlah sampel didasarkan atas pertimbangan Malo (1989:105) yang mengatakan bahwa besaran sampel yang tepat adalah tergantung pada ciri – ciri populasi dan maksud / tujuan penelitian itu sendiri. Bila populasi penelitian kita amat beraneka ragam atau sangat heterogen, maka jumlah sampel yang diperoleh juga semakin besar. Sementara itu bila populasi kita homogen, maka jumlah sampel yang dibutuhkan semakin sedikit.

Adapun yang menjadi ciri – ciri homogen dari populasi adalah etnik, yaitu etnik Batak Simalungun dan jenis pekerjaan / mata pencaharian, yaitu petani. Selain itu juga besarnya jumlah sampel dihitung dengan mempergunakan rumus Slovin (Umar:2003), yaitu: 2 1 N n N d = +

Dimana: n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi d = Presesi ( 10 % )

Berdasarkan rumus tersebut maka diketahui bahwa jumlah sampel dari penelitian ini

adalah: 2780 2 2780(0,10) 1 n =

2780 96, 53 28, 8

n = →

Dari perhitungan tersebut, maka banyaknya sampel dibulatkan menjadi 100 orang. Dari 100 orang sampel, didistribusikan ke masing – masing lokasi penelitian.

Tabel 2. Komposisi Penduduk Kecamatan Raya No Nama Kelurahan / Desa Luas Wilayah

(Ha) Jumlah Penduduk Kepala Keluarga (KK) 1. Pematang Raya 3800 6760 1352 2. Sondi Raya 2840 4210 842 3. Siporkas 1760 2455 491 4. Bahapal Raya 2400 1960 392 5. Simbou Baru 2200 1415 283 6. Merek Raya 1668 3430 586 7. Sihubu Raya 1717 1175 235 8. Raya Bosi 1315 1215 243 9. Dalig Raya 1218 1650 330 10. Silou Buttu 1807 1045 209 11. Bongguran Kariahen 1437 1285 257 12. Silou Huluan 1488 1055 211 13. Raya Bayu 1924 3640 728 14. Raya Usang 1780 2430 486 15. Raya Huluan 1020 1575 315 16. Dolog Huluan 1520 2190 438 17. Bah Bolon 980 1139 220

Sumber: Kantor Camat Raya, Februari 2007

Berdasarkan Tabel di atas maka pengambilan sampel dilakukan secara random sampling. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Distribusi Sampel

Nama Kelurahan / Desa Jumlah Populasi Jumlah Sampel

1. Pematang Raya 1352 40

2. Sondi Raya 842 30

3. Merek Raya 586 30

Jumlah 2780 100

3.3. Teknik Pengumpulan Data

3.3.1. Pengumpulan data primer, yaitu data yang diperoleh dengan melakukan penelitian secara langsung ke lokasi penelitian sesuai dengan masalah yang diteliti, yang dapat dilakukan dengan:

a. Pengamatan (observasi), yaitu dengan cara pengamatan atau bentuk observasi biasa yang bersifat non partisipasi, dimana penulis hanya mengamati dan mencatat hal – hal yang berkaitan dengan objek penelitian. Adapun objek penelitian yang diamati mencakup hal – hal yang berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian

b. Penyebaran Kuesioner. Kuesioner disebarkan kepada responden yang dimaksudkan untuk menyaring data yang berhubungan dengan variabel yang

(independent variable) yaitu nilai budaya dan variabel terikat (dependent variable) yaitu pembangunan wilayah

c. Wawancara. Wawancara dilakukan kepada responden dan kepada tokoh – tokoh Pemerintah, tokoh – tokoh adat, dan tokoh – tokoh masyarakat yang hasilnya diinterpretasikan lebih jauh untuk dapat menjawab permasalahan penelitian. Adapun yang menjadi pedoman wawancara adalah hal – hal yang berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian

3.3.2. Pengumpulan data sekunder, yaitu dengan studi kepustakaan untuk mendapatkan data melalui buku, majalah, dokumen – dokumen, internet, serta media massa lainnya.

3.4. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini dipergunakan analisis deskriptif, yaitu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek / objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta – fakta yang tampak. Menurut Arikunto (2000),” penelitian deskriptif berupaya mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan”.

Dalam penelitian ini, data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara akan dijadikan sebagai data pendukung. Sedangkan data yang diperoleh dari analisa

kuesioner akan ditampilkan melalui tabel tunggal lalu diinterpretasikan lebih jauh untuk menjawab permasalahan penelitian yang diajukan.

3.5. Definisi Konsep

Adapun definisi konsep penelitian ini adalah:

1. Orientasi nilai budaya masyarakat adalah pandangan masyarakat tentang hal- hal yang mereka anggap amat berharga dalam hidup, yang mereka jadikan sebagai pedoman atau pegangan hidup dalam bersikap dan bertingkah laku. Orientasi nilai budaya yang dimaksud dalam penelitian ini adalah menyangkut hakekat hidup, hakekat karya sebagai perilaku ekonomis, hakekat waktu, hakekat hubungan manusia dengan alam sekitarnya dan hakekat hubungan manusia dengan sesamanya.

2. Hakekat hidup manusia adalah pandangan masyarakat mengenai makna hidup. Adapun alternatif dari hakekat hidup dalam penelitian ini adalah hidup ini sudah ditakdirkan, hidup ini sudah ditakdirkan tetapi kita bisa mengubahnya, dan hidup ini harus diperjuangkan.

3. Hakekat karya sebagai perilaku ekonomis adalah pandangan masyarakat mengenai makna kerja. Indikator hakekat karya sebagai perilaku ekonomis dalam penelitian ini diukur dari upaya masyarakat dalam rangka meningkatkan produktivitas hasil pertanian dan pandangan masyarakat terhadap fungsi kerja.

4. Hakekat waktu adalah pandangan masyarakat terhadap makna waktu untuk persiapan masa depan. Indikator dari hakekat waktu dalam penelitian ini diukur dari pandangan masyarakat terhadap penggunaan uang berlebih dan pandangan terhadap konsep menabung.

5. Hakekat hubungan manusia dengan alam sekitarnya adalah pandangan masyarakat mengenai makna hubungan antara manusia dengan alam sekitarnya. Indikator dari hakekat hubungan manusia dengan alam sekitarnya dalam penelitian ini diukur dari upaya masyarakat dalam menjaga / memelihara lahan pertaniannya, jumlah jam / hari yang dipergunakan untuk bekerja, siapa yang membantu pada saat bekerja, dan pandangan terhadap sebab – sebab tinggi rendahnya panen yang diperoleh.

6. Hakekat hubungan manusia dengan sesamanya adalah pandangan masyarakat mengenai makna hubungan antara sesama manusia, hubungan ini apakah menekankan kepada hubungan yang horizontal atau yang menekankan kepada hubungan vertikal atau bergantung kepada kekuatan sendiri. Indikator mengenai hakekat hubungan manusia dengan sesamanya dalam penelitian ini diukur dari pandangan masyarakat terhadap kehadiran Koperasi sebagai lembaga yang menyediakan kredit simpan pinjam dan menyediakan saprodi (sarana produksi ) untuk pertanian mereka serta kehadiran Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) yang memberikan penyuluhan pertanian.

7. Pembangunan wilayah adalah meningkatnya taraf hidup masyarakat menjadi lebih baik. Indikator pembangunan wilayah dalam penelitian ini diukur dari jumlah pendapatan, capaian pendidikan, capaian pendidikan anak, kepemilikan rumah, jenis bahan bangunan rumah, kepemilikan kenderaan.

Dokumen terkait