• Tidak ada hasil yang ditemukan

Population and Manpower Penduduk

Dalam dokumen Simeulue Dalam Angka 2015 (Halaman 100-104)

Population and Manpower

Penduduk

Penduduk merupakan subjek dan objek indikator pembangunan yang paling urgen. Sebagai objek, penduduk merupakan faktor yang harus ditingkatkan kualitas hidupnya. Sedangkan sebagai subjek, penduduk sebagai faktor yang memproses pembangunan itu sendiri.

Dalam kurun waktu lima tahun ini, jumlah penduduk Kabupaten Simeulue berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil cenderung mengalami peningkatan. Tercatat pada tahun 2010 berjumlah 84.704 jiwa. Lalu pada tahun 2011 bertambah menjadi 86.190 jiwa. Selanjutnya tahun 2012 bertambah lagi menjadi 88.963 jiwa. Pada tahun 2013 bertambah lagi menjadi 91.149 jiwa. Dan data terakhir yaitu pada tahun 2014 bertambah lagi menjadi 93.499 jiwa dengan komposisi jenis kelamin yaitu : laki laki 47.969 jiwa dan perempuan 45.530 jiwa. Jumlah penduduk laki-laki lebih banyak daripada perempuan sehingga rasio jenis kelamin penduduk Kabupaten Simeulue pada tahun 2014 adalah sebesar 106 jiwa, artinya setiap 106 orang penduduk laki-laki terdapat 100 orang penduduk perempuan.

Population

Population is the subject and the

object of the most urgent

development indicators. As an object, the population is a factor that must be improved their quality of life. While as a subject, the

population as a factor in

development process.

Over five years, the population of Simeulue based on data from the Department of Population and Civil Registry tends to increase. Recorded in 2010 amounted to 84 704 people. Then in 2011 increased to 86 190

people. Furthermore in 2012

increased again to 88 963 people. In 2013 increased again to 91 149 people. And in 2014 increased again to 93 499 people with sex composition are: men's 47 969 people and women's 45 530 people. Total population of males more than females so that the population sex ratio of Simeulue in 2014 amounted to 106 people, that meaning every 106 people of the male population there are 100 female population.

http://simeuluekab.bps.go.id

Bila dihitung dari segi persentase pertumbuhan penduduk secara rata-rata mengalami peningkatan sebesar 2,5%. Sedangkan kepadatan penduduk rata-rata 50 jiwa/km².

Permasalahan yang paling utama dari segi kependudukan adalah pertumbuhan penduduk itu sendiri. Hampir setiap daerah di Indonesia sulit melakukan kontrol

terhadap pertumbuhan

penduduk.

Oleh karenanya dari tahun ke tahun jumlah penduduk terus mengalami peningkatan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi masing-masing daerah dalam menyikapinya. Pertumbuhan penduduk bisa dijadikan potensi dan modal yang luar biasa dalam pembangunan bila pemerintah daerah mampu meningkatkan kualitas SDM nya. Sebaliknya

justru menjadi beban

pembangunan daerah bila tidak diserta dengan SDM yang berkualitas dan dikelola dengan baik.

Ketenagakerjaan

Ketenagakerjaan merupakan salah satu kompleksitas yang timbul dari peningkatan jumlah penduduk.

If calculated in terms of the percentage of population growth on average increased by 2.5%. While average population density of 50 people / km².

The most important issues in terms of population is the population growth. Almost every region in Indonesia is hard to control the population growth.

Therefore, number of population continues to increase. It is a challenge for each region in react it. The population growth can be potential and stock in the

development if the local

government can improve the quality of human resources. Otherwise became the load of regional development when it’s not accompanied with qualified

human resources and

well-managed.

Manpower

Manpower is one of the

complexities arising from the increase in population.

Tingkat pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi, mempengaruhi pertumbuhan angkatan kerja. Pada tingkat ini maka berlaku prinsip supply and demand, dimana ketersediaan angkatan kerja harus diimbangi oleh ketersediaan lapangan pekerjaan. Masalah akan timbul apabila terdapat kesenjangan antara jumlah angkatan kerja dengan lapangan pekerjaan. Serapan tenaga kerja yang rendah berakibat pada munculnya pengangguran dan eksesnya adalah meningkatnya jumlah penduduk miskin dan berbagai macam efek negatif. Dan ini prinsip ini merupakan tugas pemerintah dalam mewujudkan keseimbangannya.

Bila kita perhatikan uraian diatas, Kabupaten Simeulue saat ini dihadapkan pada fakta tersebut. Pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi namun tidak diimbangi dengan ketersediaan lapangan pekerjaan. Berdasarkan data Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Simeulue, jumlah pencari dalam tiga tahun terakhir mengalami trend penurunan. Pada tahun 2012 tercatat sebanyak 122 orang. Lalu tahun 2013 tercatat 91 orang. Dan data terakhir yaitu tahun 2014 tercatat sebanyak 67 orang.

Population growth rate is

relatively high, affecting the growth of the labor force. At this level then applies the principle of supply and demand, where the availability of labor force should be balanced by the availability of jobs.

Problems will arise if there is a gap between the number of labor force with jobs. Uptake of low labor resulted in the rise of unemployment and the result is the increasing number of poor people and a wide variety of negative effects. This is the task of the government in realizing its balance.

If we consider the description above, Simeulue is currently faced with these facts. The relatively high population growth but not matched by the availability of jobs.

Based on data from the Social and Manpower service of Simeulue Regency, the number of job seekers in the last three years experienced a decrease trend. In 2012, there were 122 people. Then in 2013 carrying 91 people. And recent data that in 2014 there were 67 people.

Bila dibagi berdasarkan proporsi jenis kelamin, pada tahun 2014 pencari kerja laki-laki berjumlah 35 orang dan perempuan 32 orang. dan sebagian besar dari pencari kerja tersebut berpendidikan Sarjana (S1). Berbeda dengan sebelumnya

yang sebagian besar

berpendidikan Diploma III (D3). Ini merupakan hal yang positif dari sisi kualifikasi pendidikan para pencari kerja di Kabupaten Simeulue.

When divided by the proportion of the sexes, in 2014 male job seekers numbered 35 people and women 32 people. and most of the job seekers educated Bachelor (S1). In contrast to the previous, mostly educated Diploma III (D3). This is a positive thing from the educational qualifications of job seekers in the district of Simeulue.

2 596

5 245

5 405

4 947

4 034

4 272

4 386

4 080

3 162

2 736

2 179

1 803

1 136

819

649

520

2 505

4 802

4 948

4 617

3 998

4 230

4 180

3 626

2 797

2 453

2 009

1 770

1 096

1 002

717

780

8 000 6 000 4 000 2 000 0 2 000 4 000 6 000 8 000 00 - 04 05 - 09 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69 70 - 74 75 +

Dalam dokumen Simeulue Dalam Angka 2015 (Halaman 100-104)

Dokumen terkait