• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN TEORI

2.7 Analisa Rutin Batuan Inti

2.7.1 Porositas

Porositas merupakan ukuran ruang-ruang kosong dalam suatu batuan. Secara definitif porositas merupakan perbandingan antara volume ruang yang terdapat dalam batuan yang berupa pori-pori terhadap volume batuan secara keseluruhan, biasanya dinyatakan dalam fraksi atau persen. Besar-kecilnya porositas suatu batuan akan menetukan kapasitas penyimpanan fluida reservoir (Monicard, 1980;7)

Secara matematis porositas dapat dinyatakan sebagai:

... (Persamaan 2.1)

... (Persamaan 2.2) Keterangan :

ΓΈ = porositas pori dalam % Vp = Volume pori-pori, (cm3) Vb = Volume bulk, (cm3) Vg = Volume grain, (cm3 )

βˆ… =𝑉𝑝

𝑉𝑏π‘₯100%

βˆ… =𝑉𝑏 βˆ’ 𝑉𝑔

𝑉𝑏 π‘₯100%

Tabel 2.1 Tabel Ukur Porositas dan Kuantitas

Porositas (%) Kuantitas

( 0% – 5 %) Dapat diabaikan (negligible)

(5% – 10%) buruk (poor)

(10%- 15%) cukup baik (fair)

(15%- 20%) baik (good)

(20%- 25%) sangat baik (very good) (>25%) istimewa (excellent)

(Koesoemadinata, 1980;81) 2.7.2 Permeabilitas

Permeabilitas adalah sifat fisik inti batuan yang merupakan kemampuan batuan reservoir untuk dapat meloloskan atau melewatkan fluida melalui pori-pori yang saling berhubungan tanpa merusak partikel pembentuk batuan tersebut.

Untuk pengukuran permeabilitas dapat menggunakan metode Micro Permeameter, Automated Permeameter & porosimeter serta Dual Cell Plug Permeameter.

Secara kuantitatif besarnya permeabilitas suatu batuan dapat ditentukan berdasarkan rumus Darcy. Definisi batuan mempunyai permeabilitas 1 Darcy menurut hasil percobaan ini adalah apabila batuan mampu mengalirkan fluida dengan laju 1cm3/s berviskositas 1cp, sepanjang 1cm dan mempunyai penampang 1cm2, perbedaan tekananan sebesar 1atm (Monicard, 1980;43)

22

Sehingga persamaan permeabilitas (K) dapat ditulis sebagai berikut :

... (Persamaan 2.3) Keterangan :

K= Permeabilitas, darcy Q = Debit Aliran, cm3/s

= Viskositas Fluida, cp

A = Luas Penampang Media, cm2

βˆ†P = Beda tekanan masuk dengan tekanan keluar. Atm

βˆ†l = Panjang media berpori

Tabel 2.2 Skala permeabilitas di Lapangan

Skala Permeabilitas (mD) Keterangan

< 5 Ketat

5 – 10 Cukup

10 – 100 Baik

100 – 1000 Baik sekali

(Koesoemadinata, 1980;83) K=QΞΌL

Aβˆ†P

2.7.3 Densitas Mineral Batuan Sedimen

Dalam teknik perminyakan dikenal istilah - istilah densitas (berat jenis) sebagai berikut :

Grain Density (GD), yaitu densitas batuan formasi tanpa adanya fluida dalam batuan.

... (persamaan 2.4) 2.7.4 Saturasi

Saturasi fluida merupakan perbandingan antara volume pori batuan yang ditempati oleh satu fluida tertentu dengan volume pori batuan, untuk menentukan ada dua metode yang dapat digunakan yaitu metode deanstark dan metode retort (Monicard, 1980;85) Adapun jenis- jenis dari saturasi batuan reservoir yaitu:

1. Saturasi gas adalah volume pori yang diisi gas dibagi dengan volume total yang dinyatakan dengan Sg.

2. Saturasi minyak adalah volume pori yang diisi minyak dibagi dengan volume pori total yang dinyatakan dengan So.

3. Saturasi air adalah volume pori yang diisi air dibagi volume pori total yang dinyatakan dengan Sw.

Persamaan untuk saturasi suatu fluida dapat dirumuskan sebagai berikut :

24

Jika pori – pori batuan diisi oleh fluida minyak, gas, dan air, maka berlaku hubungan :

... (persamaan 2.8)

Jika diisi oleh minyak dan air saja, maka berlaku hubungan :

... (persamaan 2.9) Adapun metode-metode dalam pengukuran saturasi

a. Metode penjenuhan (Retort Summation Method) b. Metode Dean Stark

Salah satu metoda yang populer untuk menghitung saturasi fluida adalah dengan Retort Method dan Dean Stark Method. Prinsip dasar dari metode Dean Stark ini adalah dengan memanaskan fresh

core sample dengan menggunakan toluen, sehingga air yang ada di dalam sample menguap dan kemudian terkondensasi dan uap airnya tertampung pada glass penerima, sedangkan minyak yang ada dalam sample akan larut oleh toluen.

Sedangkan prinsip Retort Method mencari kandungan air dan minyak dengan memanaskan 100 gram core sample yang dimasukkan ke dalam bom pada suhu 400oF kemudian air dicatat sebagai Initial Water, selanjutnya suhu dinaikkan ke 1200Β°F untuk memperoleh minyak yang dicatat sebagai Observed Oil.

Pada umumnya reservoir didalam tanah akan diisi oleh air kecuali di dalam reservoir hidrokarbon. Dikatakan saturasi seratus persen apabila reservoir tersebut tersebut diisi oleh satu fasa sepenuhnya.

2.8 Analisa Spesial Batuan Inti

Analisa spesial batuan ini dapat dikelompokkan menjadi dua tipe pengukuran, yaitu pengukuran pada kondisi statis dan pengukuran pada kondisi dinamis. Pengukuran pada kondisi statis meliputi pengukuran tekanan kapiler, sifat-sifat listrik dan kecepatan rambat suara, wetabilitas, kompresibilitas batuan, dan study petrografi. Sedangkan yang termasuk dalam pengukuran pengukuran pada kondisi dinamis meliputi permebilitas relative, thermal recovery, residual saturasi, water flood evaluation, liquid permeabilitas dan formation damage.

26

Analisa special batuan inti (core) biasanya dilakukan pada sumur-sumur eksploitasi dan sumur-sumur-sumur-sumur pengembangan. Pada analisa ini kita perlu mengetahui data-data berdasarkan analisa rutin, seperti porositas dan permeabilitas dari batuan tersebut karena data tersebut sangat berkaitan dengan pengujian analisa selanjutnya. Maka, sebelum dilakukannya analisa special batuan inti perlu dilakukan analisa rutin batuan inti terlebih dahulu.

Di dalam Laboratorium penganalisaan yang dilakukan meliputi Wettabilitas Batuan (Wettability), Formation Factor, Resistivity Index, Permeabilitas Relatif (Relative Permeability), Tekanan Kapiler (Capillary Pressure) dan Kompresibilitas Batuan (Rock Compressibility) (Adim, 1993;7)

26

diharapkan mampu melakukan studi kasus, yaitu mengangkat suatu kasus yang dijumpai di laboratorium menjadi suatu kajian sesuai dengan bidang keahlian yang ada, ataupun melakukan pengamatan terhadap kerja suatu proses atau alat untuk kemudian dikaji sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki. Tugas Akhir dan kajian yang akan dilakukan, maka dapat dilakukan beberapa metode pelaksanaan, antara lain :

3.1 Pendahuluan

Data yang diperoleh dari buku–buku atau hand book sebagai bahan tambahan dalam penyusunan laporan yang berkaitan dengan topik yang di tulis. Buku yang digunakan adalah Herlan Adim, Petunjuk Analisa Laboratorium Sifat Batuan Reservoir Minnyak dan Gas Bumi.

Koesoemadinata R. P, Geologi Minyak Dan Gas Bumi. Robert P Monicard, Properties of Reservoir Rock: Core Analysis. Tiab, Djebbar dan C.

Donaldson Erle, Theory And Practice Of Measuring Reservoir Rock And Fluid Transport Properties.

3.2 Pengambilan Data

27

Data yang di peroleh dari pengamatan secara sistematis mengenai hal-hal yang terjadi dilaboratorium serta mengumpulkan data-data dan mengurutkan peristiwa-peristiwa yang terjadi. Data yang di peroleh dari penelitian secara langsung tentang Perhitungan Porositas, Permeabilitas dan Saturasi dengan metode analisa core rutin. Berdasarkan penelitian itulah penulis mendapatkan data-data yang akan menjadi sumber data dalam pembuatan laporan tugas akhir.

3.3 Pengolahan Data

Untuk mendapatkan data porositas, Permeabilitas Dan Saturasi Berdasarkan Pengalaman yang saya dapatkan di laboratorium yaitu dengan cara (Core Inventory) yaitu mengurutkan core 1 dengan core lain sesuai dengan urutan kedalaman from dan bottom, (Spectral Gamma Ray) Sample diuji adanya kandungan mineral radioaktif, (Plugging) sample diplug sesuai ukuran yaitu 1.0” atau 1.5”, (Cleaning dan Drying) sampel dibersihkan dengan larutan Toluene dan Methanol kemudian sampel dikeringkan dengan cara di oven. Setelah sampoel melewati semua proses tersebut maka sampel sudah bisa dianalisa dengan menggunakan mesin Automated Permeameter-Porosimeter.

Saturasi

3.4 Diagram Alir

Gambar 3.1 Flow Chart Penelitan Tugas Akhir pada Laboratorium PT Geoservices

Retort Oven Dean Stark

Analisa Data :

29

3.5 Alur atau Tahapan Sebelum Analisa Core

Pada kegiatan analisa Core rutin ini, dapat dilakuan prosedur awal yang harus dilakukan berupa penanganan untuk sampel Full Diameter Core dan untuk sampel Side Wall Core. (Gambar 3.2 dan Gambar 3.3)

Gambar 3.2 Prosedur Awal Full Diameter Core

Gambar 3.3 Prosedur Awal Sidewall Core Sample

Prosedur

3. Plugging 4. Slabbing

5. Pengambilan

30 4.1 Sejarah dan Latar Belakang Perusahaan

PT. Geoservices adalah perusahaan terbatas (Ltd.) yang memiliki dasar yang solid keahlian mencakup semua aspek eksplorasi dan pengembangan minyak, gas, batubara, mineral dan industri panas bumi Indonesia. Awalnya menyediakan sampel lapangan dan analisis kimia untuk industri mineral. PT. Geoservices telah melakukan diversifikasi layanan dan memperluas pelanggannya.

Gambar 4.1 Logo PT. Geoservices

β€œEXCELLENT SERVICES WITH HIGH PROFESSIONAL INTEGRITY” merupakan filosofi yang dimiliki.Untuk memberikan layanan yang lebih baik di seluruh nusantara.PT. Geoservices terus memperluas operasinya dari basis Bandung aslinya, didirikan pada tahun 1971.

31

Perusahaan sekarang memiliki kantor cabang di Jakarta serta lokasi penting lainnya, termasuk Samarinda (Kalimantan Timur), Balikpapan (Kalimantan Timur), Banjarbaru (Kalimantan Selatan) dan Pekanbaru (Riau).

PT. Geoservices dikenal karena keahlian dan kehandalan di semua bidang kegiatan. Pertumbuhan ukuran dan reputasi perusahaan telah berakar dalam keunggulan karyawannya. Landasan untuk keunggulan ini adalah komitmen jangka panjang untuk pengembangan keterampilan dan pengetahuan, termasuk pelatihan lepas pantai karyawan lokal dan interaksi dengan konsultan asing yang pindah ke Indonesia untuk berbagai periode waktu.

Untuk memfasilitasi transfer teknologi PT. Geoservices masuk ke Joint Venture atau perjanjian bantuan teknis dengan perusahaan berbasis asing yang diakui sebagai pemimpin di bidang masing-masing. Kombinasi tenaga berpengalaman, instrumentasi modern, pelatihan staf yang ekstensif dan prosedur pengendalian kualitas yang ketat telah menjadikan PT.

Geoservices diterima di seluruh dunia. Dedikasi untuk mempertahankan standar tinggi di Indonesia memastikan bahwa layanan perusahaan akan dinikmati dan diakui oleh internasional untuk bertahun-tahun yang akan datang.

4.2 Divisi-divisi

PT. Geoservices merupakan perusahaan besar yang memiliki banyak divisi, diantaranya:

1. Consultancy

2. Geoassay Testing Laboratory 3. SAPD (Seismic Scan & Archive) 4. Coalbed Methane (CBM) Division 5. Environmental Laboratory

6. Geological & Laboratory Services Division 7. Geotechnical Laboratory

8. Heavy Equipment Rental & Services.

4.3 Geological & Laboratory Services Division PT. Geoservices

Gambar 4.2

Logo PT. GEOSERVICES Geological & Laboratory Services Division

Divisi ini menyediakan layanan utama berupa analisa laboratorium geologi & core untuk industri minyak & gas, coal bed methane, geothermal& mineral.

33

Divisi ini menyediakan pengukuran dan pengamatan yang akurat, didukung oleh kualitas kontrol, interpretasi dan pelaporan yang hati-hati.Proyek ini dikerjakan di lapangan dan di laboratorium lokasi klien.

Pengalaman yang dimiliki divisi ini sudah mencakup seluruh wilayah di Indonesia dan telah melakukan berbagai proyek bahkan di sebagian Negara lain seperti Asia, Timur Tengah dan Afrika.

Layanan tersebut meliputi bidang-bidang utama berikut analisis daninterpretasi:

1. Rock Description 2. Core Analysis 3. Stratigraphy

4. Petroleum Geochemistry &Fluids 5. Environmental

6. PVT Analysis

34

Tujuan dari analisa core, yaitu mengetahui informasi langsung tentang sifat-sifat fisik metode batuan yang ditembus selama pemboran berlangsung. Pada pembahasan ini, digunakan tiga sampel plug dengan ID Number yang berbeda dan tiap masing-masing plug memiliki nilai porositas, permeabilitas dan saturasi yang berbeda-beda, untuk menentukan nilai porositas digunakan plug dengan ID Number 01, 11 dan 20. Sama halnya untuk menentukan nilai permeabilitas dan saturasi digunakan plug yang sama, akan tetapi untuk menentukan saturasi dengan Alat Conventional Retort Oven, digunakan sampel plug yang berbeda dengan ID Number yang berbeda dengan sampel plug porositas, permeabilitas dan saturasi Dean Stark yaitu plug dengan ID Sample 101, 111 dan 120, tetapi dengan kedalaman yang sama karena untuk membandingkan perhitungan hasil yang didapat dari sarturasi Dean Stark Method dengan perhitungan hasil yang didapat dari satuarsi Conventional Retort Oven. Hal ini disebabkan karena plug yang digunakan untuk mencari nilai saturasi Retort Oven harus dihancurkan agar pembacaannya efektif. Kedalaman dari sampel 01/101 yaitu 2149,90 Ft, Sampel 11/111 yaitu 2150,90 Ft dan untuk sampel 20/120 yaitu 2151,90 Ft. Pada tiap sampel yang digunakan harus bebas dari gangguan atau rekahan, karena akan dapat menganggu perhitungan tiap masing-masing alat. Seperti untuk mencari porositas, harus dengan plug yang tidak pecah.

35

5.1 Data Porositas, Permeabilitas Dan Saturasi

Porositas

ID Sample (Lime) 01 11 20

Kedalaman 2149.90 2150.90 2151.90

Diameter (cm) 3,785 3,789 3,789

5.2 Perhitungan

5.2.1 Porositas ( ) sampel H1-01 dengan kedalaman 2149.90 Ft.

Bulk Volume = x x D2 x L

= x 3.14 x 3.7852 x 4.146

Bulk Volume = 46,62 cc

Grain Volume = 38.938 cc (dari mesin AP - 608)

Grain Density =

=

Grain Density = 2,65 gr/cc

Pore Volume = Bulk Volume – Grain Volume

= 46,62 – 38,938

Pore Volume = 7,68 cc

=

x 100%

=

x 100%

= 16,48 %

Untuk perhitungan Porositas sampel (11) dan sampel (20) berada pada Lampiran 1

37

Tabel 5.1 Data Hasil Pengukuran Porositas

Sample Diameter

5.2.2 Permeabilitas (Ka) Sampel H1-01 dengan kedalaman 2149,90 Ft. pada bagian Lampiran 2

Tabel 5.2 Data Hasil Pengukuran Permeabilitas ID

A. Perhitungan Dengan Alat Conventional Retort Oven Sampel H1-01 dengan Kedalaman 2149.90 Ft.

Alat ini biasa digunakan untuk menentukan nilai saturasi air, saturasi minyak yang terkandung dalam suatu sampel plug dengan menghancurkan sampel menjadi berkeping-keping dengan hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan metode Dean Stark.

Natural Density (ND) =

Saturated Density = 2,36 gr/cc Oil Bulk =

39

Untuk perhitungan Saturasi dengan Alat Conventional Retort Oven sampel (11) dan sampel (20) berada pada bagian Lampiran 4.

Dari perhitungan di atas, dapat dibuat hasil keseluruhan berupa Tabel 5.5 Tabel 5.5 Perhitungan Saturasi Dengan Menggunakan Alat Conventional Retort

Oven

Porosity Saturation by retort

Grain

Dari perhitungan antara permeabilitas dan porositas dapat dibuat grafik yang menunjukan adanya hubungan antara permeabiltas dan porositas seperti pada Grafik 5.1 Permeabilitas Vs Porositas.

Tabel 5.6 Permeabilitas (Ka) vs Porositas ( )

ID Number Porositas ( ) Permeabilitas (Ka)

01 16,48 % 7,58 mD

11 19,39 % 3,21 mD

20 20,15 % 6,47 mD

41

Gambar 5.1 Permeabilitas vs Porositas

Dari perhitungan data dengan menggunakan sampel plug yang berbeda-beda, dapat diketahui hubungan antara porositas dan permeabilitas yaitu berbanding lurus,semakin bagus nilai permeabilitas dari suatu sampel maka akan semakin bagus porositas yang didapat.

Penggunaan sampel pada percobaan ini menggunakan enam sampel plug, yaitu plug dengan ID Number 01,11 dan 20 untuk pengujian porositas, permeabilitas dan saturasi Dean Stark, sedangkan untuk sampel 101, 111 dan 120 digunakan untuk sampel pengujian saturasi Conventional Retort Oven, dimana penggunaan plug untuk alat retort oven ini harus menggunakan sampel yang sudah dihancurkan terlebih dahulu.

Nilai porositas yang didapat dari pengujian ini untuk ID Number 01 didapat nilai 16,48% dan untuk ID Number 11 didapat nilai 19,39% dan ID Number 20 didapat nilai sebesar 20,15%.

H1-10 H1-11

POROSITAS VS PERMEBILITAS

Permeabilitas untuk ID Number 01 didapat nilai sebesar 7,58 mD dan ID Number 11 didapat nilai sebesar 3,21 mD dan untuk ID Number 20 didapat nilai sebesar 6,47 mD.

Sedangkan hasil yang didapat untuk nilai saturasi total pada ID Number 01 didapat nilai 44,50 % dengan saturasi oil (So) nya sebesar 0%

dan untuk ID Number 11 didapat nilai 54,50 %, saturasi oil (So) nya sebesar 0 % dan untuk ID Number 20 didapat nilai 37,6 % dengan saturasi oil (So) nya sebesar 3,1 %. Dari hasil perhitungan permeabilitas, porositas dan saturasi dengan menggunakan sampel plug dengan ID Number 01,11 dan 20 didapat sampel yang paling terbaik atau paling efektif digunakan untuk proses produksi yaitu sampel dengan ID Number 20, karena sampel plug ini adalah sampel yang sangat memiliki potensi hidrokarbon yang banyak dibandingkan sampel 01 dan 11. Hal ini diakibatkan karena saturasi oil (So) pada sampel dengan ID Number 20 ini lebih tinggi dibandingkan dengan sampel 01 dan 11, dengan porositas dan permeabilitas yang layak dengan porositas 20,15%

dan permeabilitas 6,47mD.

42

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan

1. Nilai Porositas, Permeabilitas dan Saturasi sample H1-01, H1-11 dan H1-20, yaitu :

a) Data sample ID H1-01 yaitu : untuk Porositas didapat sebesar 16,48%, untuk Permeabilitas didapat nilai sebesar 7,58 mD, Saturasi didapat nilai 2.64 %

b) Data sample ID H1-11 yaitu : untuk Porositas didapat nilai sebesar 19,39%, untuk Permeablitas diapat nilai sebesar 3,21 mD dan untuk Satursi didapat nilai 2.67 %

c) Data sample ID H1-20 yaitu : untuk Porositas didapat nilai sebesar 20,15% untuk Permeablitas diapat nilai sebesar 6,47 mD dan untuk Satursi didapat nilai 2.63 %

2. Oil Volume untuk sampel 101 didapat nilai sebesar 3,2 ml, untuk sampel 111 didapat nilai sebesar 1.9 ml dan untuk sampel 120 didapat nilai Oil Volume sebesar 3.2 ml.

3. Dari hasil akhir yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa semakin bagus nilai permeabilitas, maka umumnya nilai porositas juga semakin bagus dan nilai saturasi minyak semakin bagus juga atau nilai permeabilitas, porositas dan saturasi minyak berbanding lurus.

4. Sampel yang paling baik dan paling efektif adalah sampel dengan ID Number 120, karena memiliki nilai porositas, permeabilitas dan saturasi oil yang bagus atau tinggi dengan nilai porositas 20,15%, permeabilitas 6,47% dan saturasi oil 3,2%.

6.2 Saran

1. Saya melihat kurangnya sarana tempat ibadah dan kamar mandi ( Toilet)

2. Semoga AKAMIGAS dapat membangun hubungan kerja sama dengan PT. GEOSERVICES, agar mempermudah mahasiswa mendapat tempat Kerja Praktek atau Tugas Akhir maupun Pekerjaan.

DAFTAR PUSTAKA

Adim, Herlan. 1993. Petunjuk Analisa Laboratorium Sifat Batuan Reservoir Minnyak dan Gas Bumi. Jakarta.

Koesoemadinata R. P. 1990. Geologi Minyak dan Gas Bumi. Bandung: ITB.

Monicard, Robert P. 1980. Properties of Reservoir Rock: Core Analysis. France:

Institute Francais Du Petrole.

Tiab, Djebbar dan C. Donaldson Erle. 2004. Theory And Practice Of Measuring Reservoir Rock And Fluid Transport Properties, United States Of America

Bulk Volume

= x3,14 x D

2

x L

= x 3,14 x 3,7892 x 4,200

Bulk Volume = 4733 cc

Grain Volume = 38,14 gr/cc (dari mesin AP - 608) Grain Density =

=

Grain Density = 2,64 gr/cc

Pore Volume = –

= 47,33 – 38,142 Pore Volume = 9,18 cc

=

x 100%

=

x 100%

= 19,39 %

Perhitungan Porositas Sampel (20)

Bulk Volume = x3.14 x D2 x L

= x 3.14 x 3,7892 x 4,302

Bulk Volume = 48.48 cc

Grain Volume = 38,71 cc (dari mesin AP - 608) Grain Density =

=

Grain Density = 2,64 gr/cc

Pore Volume = Bulk Volume – Grain Volume

= 48,48 – 38,71

Pore Volume = 9.77 cc

=

x 100%

=

x 100%

= 20.15 %

Perhitungan Permeabilitas Sampel (11)

Ka =

=

Ka = 321 mD

Perhitungan Permeabilitas Sampel (20)

Ka =

=

Ka = 6,87 mD

Lampiran 3

Perhitungan Saturasi (Conventional Retort Oven) Sampel

(111)

Porositas ( ) = oil bulk + water bulk + gas bulk

= 0,0 + 8,6+ 6,3 Porositas ( ) = 14,9 %

Oil Saturation = x 100%

=

x 100%

Oil Saturation = 4,69 %

Water Saturation = x100%

=

x100%

Water Saturation = 57,7 %

Gas Saturation = x100%

=

x100%

Gas Saturation = 42,2 %

Grain Density = -

-

=

- -

Grain Density = 2,69 gr/cc

Perhitungan Saturasi (Conventional Retort Oven) Sampel (120)

Natural Density (ND) =

=

Natural Density (ND) = 2,08 gr/cc

Saturated Density = ( )

=

Saturated Density = 2,23 gr/cc

Oil Bulk =

x 100 %

=

x 100%

Oil Bulk = 0,64 %

Water Bulk =

x 100 %

=

x 100 %

=

x 100 %

Gas Bulk = 0,15 %

Porositas ( ) = oil bulk + water bulk + gas bulk

= 0,64 + 7,3 + 0,15

= 8,9 %

Oil Saturation = x 100%

=

x 100%

Oil Saturation = 7,1 %

Water Saturation = x100%

=

x100%

Water Saturation = 8,2 %

Gas Saturation = x100%

=

x100%

Gas Saturation = 1,68 %

Grain Density = -

-

=

- -

Grain Density = 2,35 gr/cc

iv

Indramayu, 1 April 1997

Laki-laki

[2014 – Sekarang] Akademi Minyak dan Gas

Balongan ( Teknik Perminyakan ) [2010 – 2013] SMKN 1 Lelea

v

[2010 – 2014] IPSI Bantaran Angin (Anggota)

ο‚· Praktikum Fisika Dasar

ο‚· Praktikum Fisika Dasar

ο‚· Praktikum Mekanika Fluida

ο‚· Praktikum Kimia Dasar

ο‚· Praktikum Kimia Dasar

ο‚· Praktikum Geologi Dasar

ο‚· Praktikum Analisa Lumpur Pemboran

ο‚· Praktikum Analisa Fluida Reservoir

ο‚· Praktikum Penilaian Formasi

Mampu mengoperasikan komputer:

ο‚· Microsoft Word

ο‚· Microsoft Excel

ο‚· Microsoft Power Point

ο‚· Bahasa Indonesia

Hormat saya

Dokumen terkait