• Tidak ada hasil yang ditemukan

Posisi alat di samping kiri helm

Dalam dokumen BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN (Halaman 9-47)

Gambar 4.1 Contoh kuisioner survei bobot kepentingan kebutuhan pelanggan Tingkat Kepentingan

No. Kebutuhan Tidak penting

Tidak begitu

penting Biasa saja

Cukup

penting Penting

1 Menyapu kotoran dan air yang hinggap di kaca helm

2 Tidak terlalu

menambah berat helm

3 Tidak mengganggu kemudahan membuka tutup kaca helm

4 Tidak membuat kaca helm menjadi lecet

5 Tidak mudah diambil / dicuri oleh orang lain

6 Cara kerja yang otomatis (pakai baterai)

7 Pemasangan tidak perlu merombak helm

8 Bisa dilepas (tidak permanent)

9 Tahan goncangan

10 Posisi alat di atas helm

11 Posisi alat di samping kiri helm

3. Pengolahan dan pengujian data

Setelah dilakukan survei maka data dapat diinput ke dalam tabel untuk dihitung jumlah rata-rata bobot yang diberikan untuk setiap variabel. Hasil perhitungan rata-rata bobot untuk ke-11 variabel disimpulkan dalam tabel di bawah ini :

Tabel 4.5 Tabel Kebutuhan pelanggan disertai bobot derajat kepentingan

No. Pernyataan Kebutuhan

Bobot Kepentingan

1 Menyapu Kotoran dan air yang hinggap di kaca helm 5

2 Tidak terlalu menambah berat helm (ringan) 4

3 Tidak mengganggu kemudahan membuka tutup kaca helm 5

4 Tidak Membuat Kaca helm menjadi lecet 4

5 Tidak mudah diambil/dicuri oleh orang lain 4

6 Cara kerja otomatis (pakai baterai) 4

7 Pemasangan tidak perlu merombak helm 4

8 Bisa dilepas (tidak permanent) 4

9 Tahan Goncangan 5

10 Posisi Alat di atas helm 4

11 Posisi alat di samping kiri helm 3

Hasil di atas perlu diuji terlebih dahulu validitas datanya dengan menggunakan uji signifikansi antara satu variabel dengan total bobot keseluruhan variabel. Uji ini dilakukan dengan uji Pearson Correlation. Dengan rumus sebagai berikut :

( )( )

(

N

)

SxSy y y x x r 1 =

Dimana : r = Koefisien Korelasi Pearson y = jumlah bobot total tiap kolom X= Jumlah bobot total tiap baris N= banyaknya responden SxSy = Deviasi standar untuk x dan y

Pengujian dilakukan per variabel dengan memasukkan variabel-variabel tersebut ke dalam Microsoft Excel, maka didapatkan hasil perhitungan koefisien korelasi (r) untuk tiap variabel :

r 1= 0.991 r 7= 0.988 r 2= 0.991 r 8= 0.987 r 3= 0.99 r 9= 0.989 r 4= 0.99 r 10= 0.986 r 5= 0.989 r 11= 0.982 r 6= 0.985

Karena nilai r untuk tiap variabel berada pada interval 0,3< r < 1, maka data yang didapatkan dianggap valid untuk semua variabel. Kemudian dari hasil Uji Reliabilitas dengan SPSS didapatkan Nilai α (alfa) = 0.651. Ini berarti nilai reliable di atas 0.5 dan semua variabel disetujui responden dan dapat dipakai untuk diteruskan ke tahap selanjutnya yaitu spesifikasi produk.

Tabel hasil pengolahan dan pengujian data survei bobot kepentingan di atas menggunakan Microsoft Excel dan SPSS (untuk uji Reliabilitas) yang dapat dilihat pada lampiran 2.

4.2 Analisis Data

4.2.1 Spesifikasi Produk

Dengan menggunakan input dari tabel 4.5 di atas, tahapan spesifikasi produk dapat dilakukan dengan tujuan mengetahui apa yang harus dilakukan produk wiper ini untuk menjawab dari kebutuhan pelanggan yang telah teridentifikasi. Tahapan spesifikasi produk secara keseluruhan menggunakan metode QFD (Quality Function Deployment) yang dibagi menjadi 3 tahap, yaitu : 1. Menyiapkan daftar metrik.

2. Mengumpulkan informasi tentang pesaing. 3. Menetapkan spesifikasi target.

4.2.1.1 Menyiapkan Daftar Metrik kebutuhan

Dalam tahapan ini yang perlu dilakukan adalah mencari hubungan antara metrik produk dengan kebutuhan yang telah teridentifikasi, yang merupakan inti dari tahapan spesifikasi produk. Seperti terlihat pada daftar metrik kebutuhan dibawah ini.

Tabel 4.6 Daftar Metrik Kebutuhan

No Kebutuhan Metrik Kepentingan Satuan

1 1 Menggunakan karet yang tahan air 5 Subj

2 1,4 Menggunakan karet yang lembut dan lentur 4 N

3 1 Panjang lengan sesuai lebar kaca helm 4 mm

4 2 Bahan yang ringan tetapi kuat 5 gram

5 6 Memakai saklar yang praktis 4 Buah

6 6 Menggunakan dinamo kecil 4 volt

7 3 Menggunakan baterai dengan tegangan rendah 3 volt

8 6,3 Menggunakan baterai A3 (kecil) 3 buah

9 5,7,8 Memakai pengait untuk pemasangan 4 buah

10 9 Pengait menggunakan plester bantalan yang kuat 5 N

Pada daftar metrik kebutuhan terlihat bahwa kebutuhan mana saja yang berhubungan dengan kebutuhan yang ada. Seperti contoh : metrik kebutuhan no. 2 yaitu Menggunakan karet yang lembut dan lentur adalah menjawab kebutuhan nomor 1 dan 4 yaitu mampu menyapu kotoran dan air yang ada pada kaca helm, dan tidak membuat kaca menjadi lecet. Jadi jelas terlihat adanya hubungan antara metrik dengan kebutuhan, yang lebih jelasnya hubungan tersebut dapat terlihat pada matriks-metrik kebutuhan berikut.

Gambar 4.2 Matriks-Metrik Kebutuhan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 M enggunakan kar e t yang r tahan ai r M e nggunakan kar e t yang l e m b ut dan l e ntur Panj ang l engan sesuai lebar kaca hel m Bahan yang r ingan tetapi kuat

Memakai saklar yang praktis M

enggunakan di nam o keci l M enggunakan bater a i dengan tegangan r e ndah M enggunakan bater a i A3 ( keci l) M e m a kai pengai t untuk pem asangan Pengai t m enggunakan pl ester bantal a n yang kuat Uku ra n ra mp in g

1 Menyapu Kotoran dan air yang hinggap di kaca helm ● ● ●

2 Tidak terlalu menambah berat helm (ringan)

3 Tidak mengganggu kemudahan membuka tutup kaca helm ● ●

4 Tidak Membuat Kaca helm menjadi lecet

5 Tidak mudah diambil/dicuri oleh orang lain

6 Cara kerja otomatis (pakai baterai) ● ●

7 Pemasangan tidak perlu merombak helm

8 Bisa dilepas (tidak permanent)

9 Tahan Goncangan

10 Posisi Alat di atas helm

4.2.1.2 Mengumpulkan Informasi tentang pesaing

Dari daftar metrik yang ada, maka dapat dikumpulkan data-data dari produk-produk pesaing yang ada selama ini untuk jenis metrik yang sama. Tujuannya adalah untuk membandingkan kelebihan dan kekurangan produk yang sedang dikembangkan dengan produk yang sudah ada.

Namun perlu diketahui untuk produk wiper helm ini adalah tergolong produk baru yang dirasa belum ada selama ini. Sehingga akan dirasa sangat sulit untuk mencari data-data pesaing dari produk ini, karena memang belum ada. Maka pada bagan analisis pesaing berikut kolom untuk pesaing belum dapat diisi dikarenakan belum memiliki pesaing.

Tabel 4.7 Bagan Analisis Pesaing

No Kebutuhan Metrik Kepentingan Satuan

Pesaing 1

Pesaing 2

1 1 Menggunakan karet yang tahan air 5 Subj

2 1,4 Menggunakan karet yang lembut dan lentur 4 N

3 1 Panjang lengan sesuai lebar kaca helm 4 mm

4 2 Bahan yang ringan tetapi kuat 5 gram

5 6 Memakai saklar yang praktis 4 Buah

6 6 Menggunakan dinamo kecil 4 volt

7 3 Menggunakan baterai dengan tegangan rendah 3 volt

8 6,3 Menggunakan baterai A3 (kecil) 3 buah

9 5,7,8 Memakai pengait untuk pemasangan 4 buah

10 9 Pengait menggunakan plester bantalan yang kuat 5 N

11 10,11 Ukuran ramping 4 mm

4.2.1.3 Menetapkan Spesifikasi Target

Nilai-nilai marginal dapat ditetapkan dalam suatu batasan-batasan minimum dan maksimum yang merupakan hasil analisis nilai yang dimiliki oleh pesaing supaya produk tersebut dapat bersaing. Akan tetapi dikarenakan

produk ini masih baru dan belum memiliki pesaing, maka nilai marginal dan nilai ideal dapat ditentukan secara subjektif atau berdasarkan informasi dari penjual bahan baku untuk membuat komponen wiper tersebut. Berikut akan disajikan daftar spesifikasi target dan spesifikasi akhir yang merupakan nilai ideal yang didapatkan dari analisis spesifikasi target.

Tabel 4.8 Tabel Spesifikasi Target

No Kebutuhan Metrik Kepentingan Satuan Marginal Nilai Ideal Nilai

1 1 Menggunakan karet yang tahan air 5 Subj - -

2 1,4 Menggunakan karet yang lembut dan lentur 4 N 480-500 480

3 1 Panjang lengan sesuai lebar kaca helm 4 mm 120-140 125

4 2 Bahan yang ringan tetapi kuat 5 gram 40-70 60

5 6 Memakai saklar yang praktis 4 Buah 1 1

6 6 Menggunakan dinamo kecil 4 volt <6 9

7 3 Menggunakan baterai dengan tegangan rendah 3 volt <6 9

8 6,3 Menggunakan baterai kotak 3 buah <4 1

9 5,7,8 Memakai pengait untuk pemasangan 4 buah <2 1

10 9 Pengait menggunakan plester bantalan yang kuat 5 N <300 300

11 10,11 Ukuran ramping 4 mm 40-60 50

Nilai ideal didapatkan dengan cara mengambil nilai yang masih ada pada batasan marginal maksimum dan minimum. Sehingga nilai ideal tersebut dapat digunakan sebagai spesifikasi akhir untuk penyusunan konsep

Tabel 4.9 Tabel Spesifikasi Akhir

No Kebutuhan Metrik Kepentingan Satuan Ideal Nilai

1 1 Menggunakan karet yang tahan air 5 Subj -

2 1,4 Menggunakan karet yang lembut dan lentur 4 N 480

3 1 Panjang lengan sesuai lebar kaca helm 4 mm 125

4 2 Bahan yang ringan tetapi kuat 5 gram 60

5 6 Memakai saklar yang praktis 4 Buah 1

6 6 Menggunakan dinamo kecil 4 volt 9

7 3 Menggunakan baterai dengan tegangan rendah 3 volt 9

8 6,3 Menggunakan baterai kotak 3 buah 1

9 5,7,8 Memakai pengait untuk pemasangan 4 buah 1

10 9 Pengait menggunakan plester bantalan yang kuat 5 N 300

4.3 Hasil Perancangan Konsep 4.3.1 Penyusunan Konsep

Konsep produk merupakan gambaran singkat bagaimana produk memuaskan kebutuhan pelanggan. Proses penyusunan konsep dimulai dengan serangkaian kebutuhan pelanggan dan spesifikasi target, dan diakhiri dengan terciptanya beberapa konsep produk sebagai sebuah pilihan akhir.

Dalam merancang konsep produk wiper helm ini, dapat digunakan tabel kombinasi konsep yang mempertimbangkan kombinasi solusi secara sistematis. Kolom pada tabel diisi dengan penggalan solusi untuk tiap submasalah yang diperoleh. Dalam beberapa hal, tabel kombinasi merupakan cara yang sederhana dalam membuat kombinasi antara penggalan-penggalan solusi untuk mendorong pemikiran kreatif yang lebih jauh.

Dalam mengkombinasikan konsep wiper ini digunakan kombinasi 3 kategori yaitu peletakan posisi wiper pada helm yang terbagi menjadi 2 pilihan yakni di atas atau di samping helm. Kategori yang berikutnya yaitu arah gerak lengan yang terbagi menjadi 3 pilihan yakni ke kanan dan ke kiri, ke atas dan ke bawah, serta berputar searah jarum jam. Dan kategori yang terakhir yaitu berdasarkan ukuran produk tersebut nantinya yang terbagi menjadi 3 pilihan ukuran yakni besar, sedang dan kecil. Kombinasi konsep tersebut dapat dilihat pada tabel kombinasi konsep di bawah ini yang akan membentuk 3 kombinasi konsep produk wiper berdasar kategori-kategori di atas.

Tabel 4.10 Tabel kombinasi Konsep 1

Peletakan posisi mesin Arah gerak lengan Ukuran

Pada atas helm Kanan-kiri Besar

Pada Samping kiri helm Atas-bawah sedang Berputar searah jarum jam kecil

Konsep yang pertama ini merupakan kombinasi antara peletakan posisi yang ada pada bagian atas helm, lengan ayun yang akan bergerak bolak-balik ke kanan dan ke kiri, namun ukurannya akan menjadi agak besar karena memerlukan komponen penggerak yang banyak dengan mekanisme yang agak rumit agar lengan wiper dapat bergerak bolak-balik.

Tabel 4.11 Tabel kombinasi Konsep 2

Peletakan posisi mesin Arah gerak lengan Ukuran Pada atas helm Kanan-kiri Besar

Pada Samping kiri

helm Atas-bawah sedang

Berputar searah jarum jam kecil

Konsep selanjutnya yaitu konsep yang ke-2, konsep yang ke-2 ini agak berbeda dengan konsep yang pertama yaitu peletakan posisi wiper di samping helm, agar lengan ayun dapat bergerak bolak-balik ke atas dan ke bawah. Ukurannya sedang, karena lebar kaca helm ke bawah lebih sempit daripada lebar ke samping. Komponen untuk penggerak sama dengan konsep ke-1.

Tabel 4.12 Tabel kombinasi Konsep 3

Peletakan posisi mesin Arah gerak lengan Ukuran

Pada atas helm Kanan-kiri Besar

Pada Samping kiri helm Atas-bawah sedang

Berputar searah jarum jam kecil

Konsep yang ke-3 merupakan konsep yang paling sederhana, peletakan posisinya berada di atas helm seperti pada konsep yang pertama, hanya saja lengan ayun akan bergerak berputar searah jarum jam dan luas penyapuan kaca tidak kalah dengan konsep yang lainnya. Ukurannya akan lebih kecil, karena hanya memerlukan komponen penggerak sebuah dynamo kecil untuk memutar lengan wiper.

Ketiga konsep di atas merupakan tiga konsep yang akan dilanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu seleksi konsep yang akan mempersempit jumlah konsep yang akan dikembangkan menjadi hanya 1 atau 2 konsep.

Agar lebih jelas, disamping penjelasan diatas dapat juga dilihat gambar dari masing-masing konsep tersebut dalam bentuk tiga dimensi. Maka akan tampak jelas perbedaan dari ketiga konsep yang telah tersusun dengan tabel kombinasi tadi. Sehingga pada tahap selanjutnya yaitu seleksi konsep, responden yang diwawancara akan memiliki gambaran yang jelas tentang konsep yang akan dipilih.

4.3.2 Seleksi Konsep

Seleksi konsep merupakan proses membandingkan kekuatan dan kelemahan relatif dari setiap konsep, dan memilih satu atau dua konsep untuk penyelidikan, pengujian, dan pengembangan selanjutnya.

Dalam tahapan ini perlu diadakan kembali survei untuk membiarkan para pelanggan menilai kelebihan dan kekurangan dari ketiga konsep yang sudah disusun. Survei ini lebih sederhana daripada survey sebelumnya, yaitu dengan cara face-to-face interview, wawancara dilakukan dengan membawa tiga buah sketsa gambar yang sudah digambar ditambah dengan sedikit penjelasan dari pewawancara untuk masing-masing konsep, lalu para responden akan menilai kelebihan dan kekurangan masing-masing konsep berdasarkan kriteria : penempatan posisi, kemudahan penggunaan, besarnya ukuran, kemudahan dibuat, luas daerah penyapuan, kemudahan dipasang, dan kemudahan untuk disimpan.

Cara seleksi konsep yang digunakan adalah dengan dua cara yaitu penyaringan konsep dengan metode seleksi konsep Pugh (Pugh,1990), dimana responden hanya memberikan bobot dengan simbol yang menyatakan “lebih kurang”, “sama dengan” dan “lebih baik”. Dan yang satunya lagi adalah metode penilaian konsep, dimana responden akan memberikan nilai bobot dengan skala interval tertentu agar peningkatan jumlah alternatif dapat dibedakan lebih baik dari konsep yang bersaing.

4.3.2.1 Penyaringan Konsep

Dengan metode ini responden menilai dengan cara kode yang sederhana yaitu tanda plus (+) untuk “lebih baik”, tanda nol (0) untuk “sama dengan”, dan tanda minus (-) untuk “kurang baik”. Artinya untuk setiap kriteria seleksi yang ditanyakan, responden memberi tanda (+) bila konsep tersebut dinilai lebih baik dari konsep yang lainnya, tanda (0) bila konsep tersebut tidak berbeda dengan konsep yang lainnya dan tanda (-) jika konsep tersebut kurang dari konsep yang lainnya dalam hal kriteria tersebut.

Hasil survei untuk penyaringan konsep yang telah dilakukan terhadap 60 responden dapat disimpulkan dengan statistic descriptive biasa, artinya hanya dengan melihat hal yang sederhana yaitu hasil penjumlahan dari ketiga bobot di atas, yang kesimpulannya disajikan dalam bentuk matriks seleksi penyaringan konsep seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.13 Matrik Seleksi Penyaringan Konsep

Konsep Kriteria seleksi 1 2 3 Penempatan posisi 0 0 - Kemudahan penggunaan 0 + 0 Besarnya ukuran - 0 + Kemudahan dibuat - - +

Luas daerah penyapuan + + 0

Mudah dipasang - - + Mudah disimpan - 0 + Jumlah + 1 2 4 Jumlah 0 2 3 2 Jumlah - 4 2 1 Nilai akhir -3 0 3 Peringkat 3 2 1 lanjutkan ? Tidak Ya Ya

Dari hasil penyaringan Konsep didapatkan bahwa konsep ke-3 mendapat peringkat pertama, disusul dengan konsep yang ke-2 dan terakhir konsep yang ke-1. karena nilai bobot yang diberikan lebih banyak bernilai negatif, maka diputuskan untuk tidak meneruskan pengembangan dan pengujian konsep ke-1 ke tahap selanjutnya. Berarti yang diteruskan ke seleksi penilaian konsep hanya konsep yang ke-2 dan ke-3.

4.3.2.2 Penilaian Konsep

Dalam menilai konsep, maka tiap kriteria seleksi diberi beban terlebih dahulu secara subjektif dengan persentase tertentu untuk tiap kriteria. Selanjutnya responden hanya memberikan bobot dengan skala interval 1 s/d 4 yang berarti bobot 1 untuk “ sangat kurang”, bobot 2 untuk “kurang baik”, bobot 3 untuk “cukup baik”, dan bobot 4 untuk “sangat baik”.

Selanjutnya bobot yang diberikan akan dijumlahkan dan dirata-ratakan sesuai dengan jumlah responden yaitu 60 responden. Nilai yang dimasukkan di matriks seleksi penilaian konsep akan dikalikan dengan beban persentase yang sudah diberikan menjadi nilai beban. Nilai beban ini yang akan dijumlahkan untuk masing-masing konsep dan menentukan peringkat kedua konsep yang diseleksi tersebut. Hasil penilaian akan disajikan dalam matriks seleksi penilaian konsep di bawah ini.

Tabel 4.14 Matriks Seleksi Penilaian Konsep

Konsep

2 3

Kriteria seleksi Beban Rating Nilai Beban Rating Nilai Beban

Penempatan posisi 5% 3 0.15 3 0.15

Kemudahan penggunaan 15% 3 0.45 3 0.45

Besarnya ukuran 25% 3 0.75 4 1

Kemudahan dibuat 20% 4 0.8 4 0.8

Luas daerah penyapuan 10% 4 0.4 3 0.3

Mudah dipasang 15% 2 0.3 3 0.45

Mudah disimpan 10% 1 0.1 3 0.3

Total Nilai 2.95 3.45

Peringkat 2 1

Lanjutkan ? Kembangkan Ya

Hasil dari penilaian konsep menunjukkan perbedaan yang tidak terlalu signifikan antara peringkat 1 dan peringkat 2, yaitu hanya selisih 0,5. Sehingga meskipun konsep yang ke-2 memiliki kekurangan-kekurangan dan dianggap masih dapat dikembangkan, maka diputuskan agar kedua konsep tersebut dilanjutkan ke tahapan selanjutnya tahapan pengujian konsep.

4.4 Hasil Pengujian dan Evaluasi

Bagian terakhir merupakan tahap pengujian dan evaluasi, tahap ini akan menjalankan pengujian konsep, untuk mendapat satu konsep yang keluar sebagai konsep yang paling diminati konsumen. Setelah muncul satu konsep, maka pembuatan arsitektur produk dapat dijalankan, proses manufakturnya dapat dirancang dengan DFM untuk minimasi biaya. Dan terakhir untuk

menentukan apakah produk ini memiliki prospek yang baik atau tidak adalah ditentukan dengan melakukan analisis ekonomi.

4.4.1 Pengujian Konsep

Melakukan pengujian konsep merupakan tahap terakhir yang memerlukan survei terhadap pelanggan, pengujian konsep bertujuan untuk mengetahui seberapa besar minat para pelanggan untuk membeli produk wiper ini bila nantinya beredar di pasaran.

Survei dilakukan kembali dengan metode menyebarkan kuisioner sejumlah 60, jumlah ini dianggap sudah cukup mengingat sudah banyaknya survei yang dilakukan pada tahap sebelumnya. Konsep yang diuji memang sudah mewakili kebutuhan yang sudah teridentifikasi, tetapi perlu diuji untuk mengetahui minat pelanggan untuk membeli serta masukan sebagai usulan perbaikan nantinya jika memang ada.

Kuisioner yang dibagikan terdiri dari tiga bagian, bagian pertama yaitu deskripsi cara kerja kedua konsep yang diuji, serta gambar. Bagian kedua yaitu pertanyaan untuk meyakinkan bahwa responden tersebut memang benar-benar adalah pelanggan potensial yaitu para pemilik helm full-face. Dan bagian terakhir yaitu bagian yang paling penting untuk mengetahui penilaian mereka dari segi Desain, Ukuran, Cara kerja serta perkiraan harga yang nantinya akan dikaitkan dengan minat mereka untuk membeli.

Responden ( …..)

Survei Pengujian Konsep

Produk : Penyapu Kaca (wiper ) pada Helm full-face

Para responden yang terhormat,

Saya adalah seorang Mahasiswa Teknik Industri Universitas Bina Nusantara yang sedang menyusun Skripsi tentang pengembangan produk penyapu kaca (Wiper) pada helm full-face. Berikut ini adalah gambar konsep yang sudah terpilih dari hasil analisa proses survey sebelumnya, dan juga akan dijelaskan sedikit cara kerjanya

Cara kerja Konsep 1 :

Bila saklar dinyalakan maka lengan wiper akan bergerak ke atas dan ke bawah, luas daerah penyapuan lebih luas dari konsep yang satunya lagi, hanya saja ukurannya akan lebih besar dan butuh banyak komponen unttuk membuat mekanisme penggeraknya sehingga akan menambah biaya.

Cara kerja Konsep 2 :

Bila saklar dinyalakan, maka lengan wiper tersebut akan berputar searah dengan gerakan jarum jam, dan segera menyapu atau membersihkan kotoran dan air yang berada tepat di depan pandangan mata anda pada kaca helm yang anda kenakan. bentuknya ringkas dan dapat dengan mudah dilepas / dipasang kembali pada

Helm anda.

Karena produk ini tergolong baru, maka saya selaku pihak pengembang produk tersebut ingin meminta bantuan saudara untuk memberikan masukan mengenai kekurangan dari wiper yang sedang saya kembangkan saat ini. Semua saran dan masukan akan sangat berguna untuk pengembangan produk ini selanjutnya.

Atas perhatian dan kerjasama saudara, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Berikanlah tanda silang (X) pada satu pilihan yang anda anggap paling benar !

1. Apakah anda seorang pengguna Helm full-face ? a. Ya b. Tidak

( Jika jawabannya “tidak”, maka saya ucapkan terima kasih dan survey berakhir sampai di sini).

2. Apakah anda sering terganggu oleh kotoran dan debu yang menempel atau tersembur ke kaca helm anda pada saat hujan deras ?

a. Ya b. Tidak

3. Apakah Penggunaan wiper tersebut dapat menjawab kesulitan anda pada saat kejadian di atas terjadi pada anda di musim hujan ?

a. Ya b. Tidak

( Jika jawabannya “tidak” untuk dua pertanyaan di atas, maka saya ucapkan terima kasih dan survey berakhir sampai di sini).

4. Apabila Produk ini nantinya akan tersedia di toko-toko variasi motor dan helm langganan anda, dengan harga sekitar Rp 20.000 - Rp 35.000 apakah anda akan membelinya ?

a. Ya b. Tidak

Untuk pertanyaan No. 5 anda boleh memilih lebih dari satu pilihan.

5. Menurut anda dalam hal apa saja produk ini masih memiliki kekurangan ? a. Desain e. Lain-lain ………. b. Ukuran c. Cara Kerja d. Harga Penjelasan:………... ………... ………...

Tabel 4.15 Hasil uji Konsep

Design Cara kerja Ukuran Kepastian membeli No.

Resp Konsep 2 Konsep 3 Konsep 2 Konsep 3 Konsep 2 Konsep 3 Konsep 2 Konsep 3

1 2 3 3 3 3 4 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 4 3 4 4 4 2 3 3 3 5 2 2 2 3 3 3 2 2 6 3 3 3 4 3 3 2 3 7 2 3 2 4 2 3 3 4 8 1 3 2 2 3 3 2 3 9 3 4 3 3 3 4 1 3 10 2 3 2 2 2 3 2 3 11 1 3 2 2 3 3 2 3 12 2 3 2 3 3 3 2 3 13 2 3 3 3 3 3 2 3 14 2 2 3 3 3 3 2 3 15 2 3 2 3 2 3 2 3 16 0 0 0 0 0 0 0 0 17 2 4 3 4 3 3 2 3 18 2 2 2 2 3 3 2 3 19 2 2 2 2 3 3 2 3 20 3 3 3 3 3 4 2 3 21 3 3 4 4 4 4 3 4 22 2 3 3 3 2 3 1 3 23 3 4 2 3 3 4 3 4 24 2 2 3 4 3 3 2 3 25 1 2 3 3 3 3 1 3 26 0 0 0 0 0 0 0 0 27 0 0 0 0 0 0 0 0 28 3 3 3 4 3 4 2 4 29 3 3 2 3 3 3 2 3 30 2 2 3 3 2 3 1 2 31 3 3 2 3 3 4 2 3 32 3 3 3 4 3 4 2 3 33 0 0 0 0 0 0 0 0 34 0 0 0 0 0 0 0 0 35 3 4 3 3 2 3 2 3 36 3 3 2 3 3 4 2 3 37 2 3 3 3 2 3 3 4 38 0 0 0 0 0 0 0 0 39 2 3 3 4 3 4 1 3 40 2 2 3 3 2 2 2 2 41 3 3 3 3 3 2 3 1 42 0 0 0 0 0 0 0 0 43 3 3 2 3 2 3 3 3 44 2 2 2 2 2 2 1 3 45 3 3 2 3 2 2 2 3 46 3 2 3 2 3 2 4 2 47 2 3 3 3 4 4 1 3 48 3 3 2 2 3 3 2 2 49 4 4 3 3 3 4 3 4 50 0 0 0 0 0 0 0 0 51 3 4 3 3 3 3 2 3 52 2 3 3 2 3 3 3 4 53 3 3 3 3 3 3 3 3 54 2 2 3 3 3 3 2 2 55 3 4 3 3 3 3 3 2 56 3 3 3 2 3 3 3 2 57 0 0 0 0 0 0 0 0 58 3 3 3 4 3 4 2 4 59 3 3 3 3 3 3 2 4 60 2 3 3 3 3 4 2 3 ∑ K2 124 136 141 109 ∑ K3 148 152 160 150 Rata2 2.43 2.90 2.67 2.98 2.76 3.14 2.14 2.94

Dari tabel hasil pengujian konsep di atas dapat dilihat secara statistik deskriptif biasa bahwa konsep yang ke-3 yang memiliki bobot lebih besar untuk setiap kriteria, baik dari segi desain yang praktis, ukuran lebih kecil, cara kerja yang sederhana, dan harga yang kompetitif memberikan minat untuk membeli yang lebih besar dari para responden.

Untuk itu konsep yang ke-3 merupakan konsep tunggal yang akan diteruskan ke tahap selanjutnya untuk dievaluasi serta dikembangkan lebih baik lagi hingga tahap akhir yaitu penentuan layak atau tidaknya untuk diluncurkan ke pasar.

4.1.1 Membuat Arsitektur Produk

Dalam menetapkan arsitektur produk Konsep yang ke-3 ini sangat diperlukan pemahaman mengenai kondisi dan fungsi produk. Fungsi-fungsi komponen secara garis besar dapat digambarkan dengan skema produk seperti di bawah ini.

Tombol ON/OFF

Dynamo Sumber arusDC Baterai Lengan wiper

Karet wiper Pengait Badan wiper

Aliran Sinyal / informasi Aliran tenaga / Energi

Skema wiper helm tersebut hanya menunjukkan komponen-komponen utama dari produk tersebut. Setelah skema disusun, langkah selanjutnya adalah mengelompokkan komponen tersebut kedalam kelompok chunk. Tiap chunk memiliki fungsi yang berbeda, komponen yang memiliki fungsi yang sama dapat dikelompokkan dalam satu chunk.

Lengan wiper Karet wiper Badan wiper Baterai Sumber arus DC Dynamo Tombol ON/OFF Pengait Bagian yang bergerak menyapu kaca helm Menyalakan / mematikan wiper Mesin untuk

pengayun lengan bantalan tenagaKabel dan

Sumber tenaga

Pelindung Penunjang

struktural

Dalam dokumen BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN (Halaman 9-47)

Dokumen terkait