Total Aset BPR Rp9,306,981,751
| Laporan Pelaksanaan Tata Kelola (GCG) PT. BPR YIS 2018
38
SB B CB KB TB 1 2 3 4 5 1
1) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50M :
Jumlah anggota Direksi paling sedikit 3 (tiga) orang, dan salah satu anggota Direksi bertindak sebagai Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan.
BPR dengan modal inti kurang dari Rp50 M :
Jumlah anggota Direksi paling sedikit 2 (dua) orang, dan salah satu anggota Direksi bertindak sebagai Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan.
2) Seluruh anggota Direksi bertempat tinggal di
kota/kabupaten yang sama, atau kota/kabupaten
yang berbeda pada provinsi yang sama, atau
kota/kabupaten di provinsi lain yang berbatasan langsung dengan kota/kabupaten pada provinsi lokasi Kantor Pusat BPR.
v
Seluruh Direksi bertempat tinggal / berdomisili di kota / kabupaten provinsi Jawa Tengah.
3) Anggota Direksi tidak merangkap jabatan pada Bank,
Perusahaan Non Bank dan/atau lembaga lain (partai politik atau organisasi kemasyarakatan).
v
Anggota Direksi tidak ada yang merangkap jabatan pada bank, perusahasaan non bank maupun pada lembaga lain.
4) Mayoritas anggota Direksi tidak memiliki hubungan
keluarga atau semenda sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.
v
Anggota Direksi tidak ada yang mempunyai hubungan keluarga atau semenda demgan sesama Direksi maupun Anggota Dewan Komisaris
5) Direksi tidak menggunakan penasihat perorangan
dan/atau penyedia jasa profesional sebagai konsultan kecuali memenuhi persyaratan yaitu untuk proyek yang bersifat khusus yang dari sisi karakteristik proyeknya membutuhkan adanya konsultan; telah didasari oleh kontrak yang jelas meliputi lingkup pekerjaan, tanggung jawab, produk yang dihasilkan,
dan jangka waktu pekerjaan, serta biaya; dan
perorangan dan/atau penyedia jasa profesional adalah pihak independen yang memiliki kualifikasi untuk proyek yang bersifat khusus dimaksud.
v
Direksi menggunakan jasa profesional (Pengacara, Notaris) tetapi telah dibuat MOU sesuai dengan ketentuan POJK.
6) Seluruh anggota Direksi telah lulus Uji Kemampuan
dan Kepatutan dan telah diangkat melalui RUPS termasuk perpanjangan masa jabatan Direksi telah
ditetapkan oleh RUPS sebelum berakhir masa
jabatannya.
v
Seluruh anggota Direksi telah lulus Uji Kemampuan dan Kepatuhan dan telah dianggkat melalui RUPS termasuk masa perpanjangan jabatan Direksi yang tepat masa berakhir jabatannya.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan
5 2 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 6
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 50%
No Kriteria/Indikator
Skala Penerapan Keterangan
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
7 1.17 0.58 v
| Laporan Pelaksanaan Tata Kelola (GCG) PT. BPR YIS 2018
39
1 2 3 4 5 1
7) Direksi melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
secara independen dan tidak memberikan kuasa umum yang dapat mengakibatkan pengalihan tugas dan wewenang tanpa batas.
v
Direksi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya cukup mandiri atas segala pengambilan keputusan (indenpenden) dengan tidak melanggar ketentuan ekternal dan dalam memberikan kuasa selalu terdapat batas yang jelas sesuai POJK.
8) Direksi menindaklanjuti temuan audit dan
rekomendasi dari Pejabat Eksekutif yang ditunjuk sebagai auditor intern, auditor ekstern, dan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan/atau hasil pengawasan otoritas lain.
v
Direksi selalu menindaklanjuti segara temuan Audit Intern, Audit Eksteran dan OJK atau otoritas lainnya.
9) Direksi menyediakan data dan informasi yang
lengkap, akurat, terkini, dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris.
v
Direksi selalu menyediakan data dan informasi
lengkap, akurat, terkini dan tapat waktu kepada Dewan Komisaris
10) Pengambilan keputusan rapat Direksi yang bersifat
strategis dilakukan berdasarkan musyawarah
mufakat, suara terbanyak dalam hal tidak tercapai musyawarah mufakat, atau sesuai ketentuan yang berlaku dengan mencantumkan dissenting opinion jika terdapat perbedaan pendapat.
v
Pengambilan keputusan rapat Direksi bersifat strategis selalu berdasarkan mufakat diantara Direksi.
11) Direksi tidak menggunakan BPR untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan BPR, serta tidak mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari BPR, selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS.
v
Direksi tidak menggunakan BPR untuk kepentingan pribadi, keluarga dan atau pihak lain yang dapat mengurangi keuntungan BPR selain remunerasi dan fasilitas yang telah ditetapkan RUPS.
12) Anggota Direksi membudayakan pembelajaran secara
berkelanjutan dalam rangka peningkatan
pengetahuan tentang perbankan dan perkembangan
terkini terkait bidang keuangan/lainnya yang
mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung
jawabnya pada seluruh tingkatan atau jenjang
organisasi antara lain dengan peningkatan
keikutsertaan pegawai BPR dalam
pendidikan/pelatihan dalam rangka pengembangan kualitas individu.
v
Anggota Direksi cukup perhatian untuk mengikut sertakan karyawan pada unit kerja yang memerlukan peningkatan kompetensi dalam berbagai pendidikan / pelatihan.
13) Anggota Direksi mampu mengimplementasikan
kompetensi yang dimilikinya dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, antara lain pemahaman atas ketentuan mengenai prinsip kehati-hatian.
v
Anggota Direksi cukup mampu mengimplemetasikan
kompetensinya ke dalam pelaksaan tugas dan
tanggung jawab sehingga bekerja cukup hati-hati.
14) Direksi memiliki dan melaksanakan pedoman dan tata tertib kerja anggota Direksi yang paling sedikit
mencantumkan etika kerja, waktu kerja, dan
peraturan rapat.
v
Direksi telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja
ketentuan POJK walaupun belum sepenuhnya
dilaksanakan.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan 2 12 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 8
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 40%
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
14 1.75 0.70
| Laporan Pelaksanaan Tata Kelola (GCG) PT. BPR YIS 2018
40
SB B CB KB TB 1 2 3 4 5 1
15) Direksi mempertanggungjawabkan pelaksanaan
tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS. v
Direksi telah mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya melalui RUPS
16) Direksi mengkomunikasikan kepada seluruh pegawai
mengenai kebijakan strategis BPR di bidang
kepegawaian.
v
Direksi cukup mengkomunikasikan kepada keseluruh pagawai mengenai kebijakan srtategis terkait di bidang kepegawaian.
17) Hasil rapat Direksi dituangkan dalam risalah rapat
dan didokumentasikan dengan baik, termasuk
pengungkapan secara jelas dissenting opinions yang terjadi dalam rapat Direksi, serta dibagikan kepada seluruh Direksi.
v
Hasil rapat Direksi selalu dituangkan ke dalam risalah rapat termasuk pengungkapan bila terjadi dissenting opinions.
18) Terdapat peningkatan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan anggota Direksi dan seluruh pegawai dalam pengelolaan BPR yang ditunjukkan antara lain
dengan peningkatan kinerja BPR, penyelesaian
permasalahan yang dihadapi BPR, dan pencapaian hasil sesuai ekspektasi stakeholders.
v
Terdapat cukup peningkatan pengetahuan, keahlian dan kemampuan anggota Direksi dan seluruh pegawai
walaupun belum secara optimal mampu
menyelesaikan permasalahan BPR atau harapan
stakeholders. 19) Direksi menyampaikan laporan penerapan Tata Kelola
pada Otoritas Jasa Keuangan, Asosiasi BPR di
Indonesia, dan 1 (satu) kantor media atau majalah ekonomi dan keuangan sesuai ketentuan.
v
Direksi telah menyampaikan laporan penerapan tata kelola pada OJK sesuai batas waktu dan belum kepada
asosiasi atau media masa sebelum ada hasil
pemeriksaan dari OJK.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan 2 6 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 5
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 10%
Penjumlahan S + P + H
Total Penilaian Faktor 1 Dikalikan dengan bobot Faktor 1
No Kriteria/Indikator
Skala Penerapan Keterangan
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
8 1.6 0.16 1.44 0.29
| Laporan Pelaksanaan Tata Kelola (GCG) PT. BPR YIS 2018
41
1 2 3 4 5 2
1) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50 M :
Jumlah anggota Dewan Komisaris paling sedikit 3 (tiga) orang.
BPR dengan modal inti kurang dari Rp50 M :
Jumlah anggota Dewan Komisaris paling sedikit 2 (dua) orang.
2) Jumlah anggota Dewan Komisaris tidak melampaui
jumlah anggota Direksi sesuai ketentuan. v
Jumlah Dewan Komisaris tidak melampaui jumlah Direksi dengan Komposisi terdiri Ketua dan Anggota Dewan Komisaris.
3) Seluruh anggota Dewan Komisaris telah lulus Uji
Kemampuan dan Kepatutan dan telah diangkat
melalui RUPS. Dalam hal BPR memperpanjang masa
jabatan anggota Dewan Komisaris, RUPS yang
menetapkan perpanjangan masa jabatan anggota Dewan Komisaris dilakukan sebelum berakhirnya masa jabatan.
v
Seluruh anggota Dewan Komisaris telah lulus Uji
Kemampuan dan Kepatuhan dan telah diangkat
melalui RUPS termasuk masa perpanjangannya
sebelum berakhir masa jabatan.
4) Paling sedikit 1 (satu) anggota Dewan Komisaris
bertempat tinggal di provinsi yang sama atau di kota/kabupaten pada provinsi lain yang berbatasan langsung dengan provinsi lokasi Kantor Pusat BPR.
v
Salah satu Dewan Komisaris bertempat tinggal di provinsi yang sama di Jawa Tengah sedangkan yang lainnya pada provinsi lain yang tidak berbatasan langsung dengan provisi lokasi kantor Pusat BPR.
5) BPR memiliki Komisaris Independen:
a. Untuk BPR dengan modal inti paling sedikit
Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh milyar rupiah)
paling sedikit 50% (lima puluh persen) dari jumlah
anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris
Independen.
b. Untuk BPR dengan modal inti paling sedikit
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah) dan kurang dari Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh milyar rupiah), paling sedikit satu anggota Dewan
Komisaris merupakan Komisaris Independen.
v
Salah satu Dewan Komisaris merangkap sebagai pemilik dan yang lainnya yang datang dari luar BPR dengan tidak ada hubungan dengan Direksi, Komisaris lainnya, keuangan BPR mapun dengan pemilik.
6) Dewan Komisaris memiliki pedoman dan tata tertib
kerja termasuk pengaturan etika kerja, waktu kerja, dan rapat.
v
Dewan Komisaris telah memiliki Pedoman dan Tata Tertib Kerja sesuai POJK, walaupun belum sepenuhnya dilaksanakan.
7) Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai
anggota Dewan Komisaris pada lebih dari 2 (dua) BPR atau BPRS lainnya, atau sebagai Direksi atau pejabat eksekutif pada BPR, BPRS dan/atau Bank Umum.
v
Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan pada BPR lain sebagai Dewan Komisaris dan tidak lebih dari 2 (dua) BPR, atau sebagai Direksi atau Pejabat Eksekutif pada BPR.
8) Mayoritas anggota Dewan Komisaris tidak memiliki
hubungan keluarga atau semenda sampai dengan
derajat kedua dengan sesama anggota Dewan
Komisaris atau Direksi.
v
Seluruh Dewan Komisaris tidak terdapat hubungan keluarga atau semenda dengan Dewan Komisaris lain atau Direksi.
9) Seluruh Komisaris Independen tidak ada yang
memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,
kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga
dengan anggota Dewan Komisaris lain, Direksi
dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
v
Salah satu Dewan Komisaris termasuk Independen sedangkan yang lain Dewan Komisaris merangkap sebagai pemilik.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan 6 6 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 9
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 50%
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
12 1.33 0.67 v
Jumlah Dewan Komisaris terdapat 2 Anggota Dewan Komisaris sesuai POJK
| Laporan Pelaksanaan Tata Kelola (GCG) PT. BPR YIS 2018
42
SB B CB KB TB 1 2 3 4 5 2
10) Dewan Komisaris telah melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab serta memberikan nasihat kepada Direksi, antara lain pemberian rekomendasi atau nasihat tertulis terkait dengan pemenuhan ketentuan BPR termasuk prinsip kehati-hatian.
v
Dewan Komisaris telah melaksanakan pangawasan terhadap tugas dan tanggung jawab Direksi, serta pemberian nasehat agar dalam pengelolaan bank sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan selalu
mengutamakan prinsip kehati-hatian dalam
pemberian kredit.
11) Dalam rangka melakukan tugas pengawasan,
Komisaris mengarahkan, memantau dan
mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis BPR.
v
Dewan Komisaris selalu memberikan pengarahan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis BPR sesuai rencana kerja dan kebijakan. 12) Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan
keputusan kegiatan operasional BPR, kecuali dalam
hal penyediaan dana kepada pihak terkait
sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai batas maksimum pemberian kredit BPR dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam peraturan perundangan dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan.
v
Dewan Komisaris tidak terlibat dalam kegiatan
pemutusan kredit kecuali penyediaan dana kepada pihak terkait.
13) Dewan Komisaris memastikan bahwa Direksi
menindaklanjuti temuan audit intern, audit ekstern, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan, dan/atau hasil pengawasan otoritas lainnya antara lain dengan meminta Direksi untuk menyampaikan dokumen hasil tindak lanjut temuan.
v
Dewan Komisaris selalu menindaklanjuti melalui
Direksi atas temuan Audit Intern, Audit Ekstern dan OJK atau otoritas lain. Walaupun ada hal yang belum
dapat ditindaklanjuti Bank karena permasalahan
dengan pihak eksternal. 14) Dewan Komisaris menyediakan waktu yang cukup
untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal dan menyelenggarakan Rapat Dewan Komisaris paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 bulan yang dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris.
v
Dewan Komisaris selalu menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab walaupun belum optimal tetapi tepat 3 bulan sekali selalu melakukan rapat Dewan Komisaris.
15) Pengambilan keputusan rapat Dewan Komisaris yang
bersifat strategis telah dilakukan berdasarkan
musyawarah mufakat atau suara terbanyak dalam hal tidak tercapai musyawarah mufakat, atau sesuai
ketentuan yang berlaku dengan mencantumkan
dissenting opinion jika terdapat perbedaan pendapat.
v
Hasil keputusan rapat Dewan Komisaris yang bersifat strategis selalu berdasarkan musyawarah dan tidak pernah terjadi dissenting opinion walaupun isi rapat belum sepenuhnya sesuai isi dengan POJK 4/POJK 03/2015
16) Anggota Dewan Komisaris tidak memanfaatkan BPR untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang merugikan atau mengurangi keuntungan BPR, serta tidak mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari BPR, selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS.
v
Anggota Dewan Komisaris tidak pernah memanfaatkan BPR untuk kepentingan pribadi, keluarga yang dapat mengurangi keuntungan BPR.
17) Anggota Dewan Komisaris melakukan pemantauan terhadap laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan yang memerlukan tindak lanjut Direksi.
v
Dewan Komisaris sudah melakukan pemantauan
terhadap laporan tugas dan tanggungjawab direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan
3 10 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 8
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 40%
No Kriteria/Indikator
Skala Penerapan Keterangan
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
13 1.63 0.65
| Laporan Pelaksanaan Tata Kelola (GCG) PT. BPR YIS 2018
43
risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik dan jelas, termasuk dissenting opinions yang terjadi jika terdapat perbedaan pendapat, serta dibagikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris.
v
dalam risalah rapat dan didomukentasikan termasuk bila ada dissenting opinion.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan 1 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 1
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 10%
Penjumlahan S + P + H
Total Penilaian Faktor 2 Dikalikan dengan bobot Faktor 2 1 1.00 0.10 1.42 0.21
| Laporan Pelaksanaan Tata Kelola (GCG) PT. BPR YIS 2018
44
SB B CB KB TB 1 2 3 4 5 3
1) BPR telah memiliki Komite Audit dan Komite
Pemantau Risiko dengan anggota Komite sesuai ketentuan.
BPR tidak memiliki komite audit dan komite pemantau risiko.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan 0 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 1
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 50%
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
2) Komite Audit melakukan evaluasi terhadap penerapan
fungsi audit intern.
BPR tidak membentuk komite audit.
3) Komite Pemantau Risiko melakukan evaluasi
terhadap penerapan fungsi manajemen risiko.
BPR tidak membentuk komite pemantau risiko.
4) Dewan Komisaris memastikan bahwa Komite yang
dibentuk menjalankan tugasnya secara efektif antara lain telah sesuai dengan pedoman dan tata tertib kerja.
BPR tidak membentuk komite.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan 0 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 3
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 40%
5) Komite memberikan rekomendasi terkait penerapan
audit intern dan fungsi manajemen risiko kepada Dewan Komisaris untuk tindak lanjut kepada Direksi BPR.
BPR tidak membentuk komite.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan 0 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 1
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 10%
Penjumlahan S + P + H
Total Penilaian Faktor 3 Dikalikan dengan bobot Faktor 3
No Kriteria/Indikator
Skala Penerapan Keterangan
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas atau Fungsi Komite bagi BPR yang memiliki modal inti paling sedikit A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
0 0.00 0.00 0 0.00 0.00
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
0 0.00 0.00 0.00 0.00
| Laporan Pelaksanaan Tata Kelola (GCG) PT. BPR YIS 2018
45
1 2 3 4 5 4
1) BPR memiliki kebijakan, sistem dan prosedur
penyelesaian mengenai benturan kepentingan yang mengikat setiap pengurus dan pegawai BPR termasuk
administrasi, dokumentasi dan pengungkapan
benturan kepentingan dimaksud dalam Risalah Rapat. v
BPR telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur penyelesaian benturan kepentingan.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan 0 2 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 1
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 50%
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
2) Dalam hal terjadi benturan kepentingan, anggota
Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan Pejabat Eksekutif tidak mengambil tindakan yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan BPR, atau
tidak mengeksekusi transaksi yang memiliki
benturan kepentingan tersebut.
v
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak pernah mengambil tindakan yang mengurangi keuntungan BPR kecuali dalam mengeksekusi keputusan.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan 0 2 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 1
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 40%
3) Benturan kepentingan yang dapat merugikan BPR
atau mengurangi keuntungan BPR diungkapkan
dalam setiap keputusan dan telah terdokumentasi dengan baik.
v
Tidak pernah terjadi benturan kepentingan, tetapi bila ada benturan kepentingan selalu didokumentasikan.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan 0 2 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 1
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 10%
Penjumlahan S + P + H
Total Penilaian Faktor 4 Dikalikan dengan bobot Faktor 4
Penanganan Benturan Kepentingan A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
2 2.00 1.00 2 2.00 0.80
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
2 0.20 2.00 2.00 0.20
| Laporan Pelaksanaan Tata Kelola (GCG) PT. BPR YIS 2018
46
SB B CB KB TB 1 2 3 4 5 5
1) BPR dengan modal inti paling sedikit
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):
Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan memenuhi persyaratan paling sedikit untuk:
a. tidak merangkap sebagai Direktur Utama; b. tidak membawahkan bidang operasional penghimpunan dan penyaluran dana; dan c. mampu bekerja secara independen.
BPR dengan modal inti kurang dari
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):
Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan tidak menangani penyaluran dana.
2) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi
kepatuhan memahami peraturan Otoritas Jasa
Keuangan dan peraturan perundang-undangan lain yang berkaitan dengan perbankan.
v
Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan sudah memahami POJK dan peraturan perundang-undangan lain walaupun belum sepenuhnya.
3) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):
Pelaksanaan fungsi kepatuhan dilakukan dengan membentuk satuan kerja kepatuhan yang independen terhadap satuan kerja atau fungsi operasional.
BPR dengan modal inti kurang dari Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):
Pelaksanaan fungsi kepatuhan dilakukan dengan menunjuk Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi kepatuhan independen terhadap satuan kerja atau fungsi operasional.
4) Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang
menangani fungsi kepatuhan menyusun dan/atau mengkinikan pedoman kerja, sistem, dan prosedur kepatuhan.
v
Pejabat Eksekutif kepatuhan belum sepenuhnya
mengkinikan pedoman kerja, sistem dan prosedur kepatuhan.
5) BPR memiliki ketentuan intern mengenai tugas,
wewenang, dan tanggung jawab bagi satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi kepatuhan.
v
BPR sudah memiliki ketentuan intern.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan 2 4 3 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 5
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 50%
No Kriteria/Indikator
Skala Penerapan Keterangan
Penerapan Fungsi Kepatuhan
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
9 1.80 0.90 v
Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan tidak
terlibat dalam penyaluran dana sesuai dengan
kewenangannya.
v
BPR telah menunjuk Pejabat Eksekutif yang
| Laporan Pelaksanaan Tata Kelola (GCG) PT. BPR YIS 2018
47
1 2 3 4 5
5
6) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi
kepatuhan menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan BPR telah memenuhi seluruh peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan lain termasuk penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan otoritas lainnya.
v
Telah ditetapkan langkah-langkah untuk memastikan pemenuhan peraturan OJK dan paraturan perundang-undangan lainnya.
7) Anggota Direksi yang membawahkan Fungsi
Kepatuhan melakukan upaya untuk mendorong terciptanya budaya kepatuhan BPR antara lain melalui sosialisasi dan pelatihan ketentuan terkini.
v
Budaya kepatuhan terhadap peraturan eksternal cukup memadai.
8) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi
kepatuhan memantau dan menjaga kepatuhan BPR terhadap seluruh komitmen yang dibuat oleh BPR kepada Otoritas Jasa Keuangan termasuk melakukan tindakan pencegahan apabila terdapat kebijakan dan/atau keputusan Direksi BPR yang menyimpang dari ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan