• Tidak ada hasil yang ditemukan

Post modern space

Dalam dokumen Arsitektur Modern (Halaman 24-36)

1. Keadaan kota dan perbaikan 2. pencampuran fungsi

3. Arti yang langsung dimengerti

4. Ruang yang tidak simetris, dan perluasan 5. Street building

6. ke-dwiarti-an

7. cenderung asimetris/simetris 8. Penampilan / Bentrokan

Post modern space

Ciri-ciri ruang dari aliran Post Modern : 1. Pelapisan ruang.

2. Peniadaan atau penghilangan ruang 3. Penuh dengan kejutan

4. Grid miring dan diagonal

Aliran post modem ini berusaha untuk lepas dan ciri-ciri yang melekat pada aliran modem, tetapi dalam kenyataannya aliran mi tetap memasukkan ciri-ciri dan unsur modern.

Post modem mi difokuskan pada rancangan spatial interpenetration, dimana dua atau lebih ruang yang berlainan dapat digabung secara overlap dan saling bertemu, sehingga menghasilkan aljran ruang yang menerus. Pendukung aliran mi mencoba untuk mendefinisikan ruang lebih besar dan sekedar ruang abstrak dan menghasilkan arti ganda, keanakaragaman dan kejutan.

Dengan interpretasi dan pelapisan ruang, akan menghasilkan ruang yang misterius, kompleks dan penuh dengan kejutan. Kerumitan yang formal dan symbolic collage adalah karakteristik dan ruang Post Modem.

Explosive Arsitektur merupakan salah satu bagian dan arsitektur Late-Modem. Aliran Late-Modern sendiri dibagi menjadi 2, yaitu :

~ Aliran tahun 60-an dekade dengan grid diagonal ~ Aliran tahun 70-an dekade dan grid miring

Kedua aliran mi melahirkan bentuk-bentuk yang eksotik dan berani. Tokoh-tokoh pada aliran ini antara lain:

1. Sigfried Giedion

2. Frank OGehry

3. Theo Van Doesburg

4. Robert Venturi

5. Robert Stem

6. Thomas Gordon Smith

7. Richard Meier 8. Ron Davis 9. Eugene Kupper 10. Michael Graves 11. GunnarAsplund 12. Charles Moore

13. William Turn Bull

14. Fredericd Fisher

Fransesco Goromini, Guanino Guanini,Balthasar Newmann : 1. Fokusnya pada titik spasial

2. Terdapat overlap dan dua atau lebih volume massa Robert Ventuni,Robert Stern,Edwin Lutyens :

1. Pergeseran aksis barisan dan pelapisan ruang 2. Penggunaan bentuk-bentuk yang tidak utuh

3. Pengolahan ruang atau zoning yang membingungkan

4. Terdapat banyak penghilangan bentuk (façade,dinding-dinding kurva,atap yang berbeda) Frank 0 Gehri, Kuper, Ron Davis :

- Penggunaan liminal elemen secara tidak tepat

- Perencanaan ruang yang demi-form

- Masih menggunakn elemen-elemen modem

- Batas-batas antar ruang tidak jelas atau semua

- Adanya pembatasan dan peniadaan elemen-elemen yang ada sebelumnya

- Sirkulasi dalam ruang tidak jelas

- Tidak tertarik penggunaan elemen semantik dan simbolik

- Desainnya mengikuti kata hatinya

- Menggunakan grid miring,perspektifmundur.banvak kesan ambigu yang timbul dalanülesainnva

Charles Moore,William Turn Bull :

1. Pelapisan ruang

2. Penggunaan ruang-ruang yang miring

3. Mempunyai kesan misterius

4. Terdapat“penghilangan”baik formal maupun non formal

5. Menggunakan elernen-elemen yang mengejutkan dan m enimbulkan kesan monumental Thomas Gordon Smith :

~ Sealiran dengan Robert Venturi

Mengutamakan kebebasan lengkung-lengkung brok dan modern sepanjang ruang

~ Antara titik yang satu dengan yang lainnya beradu, saling memotong kadang-kadang bergabung

Michael Graves :

~ Mengambil pembalikan-pembalikan positif negatif sampai suatu titik dimana topiary itu sendiri menjadi bentuk bangunan dan struktur arsitektural dipecah dan diledakkan terpisah menjadi ruangruang seperti ruang parkir, publik front, ceremonial garden dan sebagainya dengan bentuk-bentuk demiform.

SUMBER : http://arsitektur-mudasukoharjo.blogspot.com/2010/07/pengertian-dan-ciri-ciri-arsitektur.html

 ARSITEKTUR MODERN

SEJARAH LAHIRNYA ARSITEKTUR MODERN DAN PERKEMBANGANNYA

Pada awalnya Arsitektur Modern muncul sekitar tahun 1750-an di Eropa, dengan beberapa ciri khas yaitu munculnya arsitektur bergaya Romantic Classicicm atau yang lebih

dikenal dengan aliran Neoklasik, adanya tata

kota ideal dan rekayasa teknologi. Sebenarnya Arsitektur Modern baru muncul di Eropa sekitar tahun 1860-an setelah dibangunnya Crystal Palace, sebagai suatu reaksi akibat ketidak puasan akan gaya arsitektur klasik dan kombinasinya pada abad 18. Sedangkan di  Amerika, gaya ini mulai muncul sekitar tahun 1880-an. Akibat adanya berbagai gagasan

baru, salah satunya adalahadanya peran teknologi dalam perancangan bangunan yaitu penggunaan bahan-bahan baru seperti beton, besi, baja, kaca, dan sebagainya, mulailah muncul berbagai macam struktur yang sekaligus mempengaruhi bentuk-bentuk bangunan yang sebelumnya tidak ada. Gagasan baru tersebut terangkum dalam prinsip-prinsip  Arsitektur Modern.

 Arsitektur Modern dapat dianggap sebagai suatu debat atau argumen terhadap peran arsitektur klasik. Arsitektur Klasik mencerminkan banyak pandangan seperti moral atau ekstravagan, imperialisasi atau republik, bahkan intelektualitas atau militerisme. Tanpa disadari oleh beberapa Arsitek, ada beberapa karya arsitek yang mengaku sebagai hasil cipta klasik tapi mempunyai ciri modern, dan sebaliknya ada juga karya arsitek yang menyatakan sebagai karya arsitektur bergaya modern tapi nyatanya malah bergaya klasik. Salah satu pengaruh terpenting dan terbesar pada arsitektur modern ini adalah gerakan  Arts and Crafts, yang ditemukan pada pertengahan abad 18 oleh William Morris di Inggris. Morris mengkritik kualitas artistik yang miskin akan hasil produksi mesin pada saat revolusi Industri.

Meskipun Morris tidak merancang bangunan, pengaruhnya memberi motivasi akan kebebasan dan semangat bereksperimen yang mendapatkan peran penting dalam arsitektur.

Gerakan modern dipercaya sebagai sesuatu yang baru dan segala bentuk klasik tidak diterima oleh para arsiteknya. Pada umumnya arsitektur modern sengaja menciptakan pandangan yang mencerminkan ide tentang masyarakat industri, berdasarkan kesederajatan dan biasanya mempunyai sikap untuk memperbaiki hal-hal yang dianggap salah di masa lalu. Pandangan baru tersebut, seperti masyarakat baru, umumnya tidak dimengerti atau belum dapat diterima masyarakat lain. Sangat ironis apabila gerakan modern ini menolak keberadaan tradisi klasik karena tanpa diduga banyak juga karya arsitektur modern yang terdapat unsur tradisi aristektur klasik di dalamnya, masih mengadopsi beberapa bentuknya, dari urutan sampai pada bentuk kubahnya ( dome), dan dengan inilah karya tersebut dapat mengkomunikasikan nilai (pesan) tertentu, sehingga satu sama lain berbeda. Usaha untuk menghilangkan tradisi tersebut sulit memang tidak pernah berhasil.

Gerakan modern ini sebenarnya lebih mengutamakan pada konstruksi dan beauty  atau keindahan. Di sini semua gerakan di alam dianggap mempunyai konstruksi sehingga menjadi indah. Dinamis tetapi tetap sebuah konstruksi yang kaku tidak lagi statis, selalu dalam keadaan equilibrium namun tidak kaku. Pada saat itu gerakan ini harus internasional atau men-dunia dan dipraktekkan oleh semua arsitek pada saat itu. Semua benda mempunyai bentuk yang pas seperti bentuk bendungan dan bangunan penyimpanan gandum yang bentuknya serupa di seluruh dunia. Bahan-bahan pabrik seperti kaca sangat digemari dimana pada saat itu kaca dapat membentuk sebuah volume ruang. Bagian dalam dapat terlihat dengan menggunakan kaca bagian luarnya menampilkan sebuah kejujuran.

 Arsitektur modern yang mulai muncul pada sekitar tahun 1750 di Eropa mempunyai beberapa tanda, antara lain :

- Kehadiran arsitektur modern seiring dengan sedang munculnya Romantic Classicism, istilah populernya adalah Neoklasik. Gaya ini dianggap serius apabila melibatkan emosi yang mengakibatkan prinsip-prinsip arsitektur klasik tidak diterapkan sepenuhnya melainkan cenderung lebih condong memilih (gabungan) gaya yang disukai saja, seperti gaya arsitektur Gothic  dan Ionic .

- Adanya tata kota ideal, karena sejak 1750 timbul suatu masalah yaitu banyaknya tempat kumuh. Hal ini membangkitkan gagasan kota ideal yang menyangkut polis, yang merupakan komponen masyarakat yang diatur sehingga hidup selaras dan seimbang. Bagaimana cara

mengatur sebuah lahan menjadi bangunan merupakan bahan pertimbangan pembangunan kota itu sendiri, dengan kata kunci “mandiri” atau self-sufficient .

- Adanya peran rekayasa dan teknologi. Insinyur sipil mulai banyak, yang kemudian mulai muncul bahan-bahan serta bahan-bahan campuran baru seperti cairan aspal, beton, baja dan sebagainya. Hal ini mempengaruhi pembangunan, terutama pada struktur bangunan sehingga mulai muncul bentuk-bentuk baru baik itu struktur atau penampakkannya.

Sebenarnya arsitektur modern baru muncul sekitar tahun 1860-an di Eropa dengan bangunan pertama yaitu Crystal Palace. Bentuk-bentuk yang digunakan merupakan bentuk-bentuk rasional yaitu kaku biasanya berbentuk-bentuk kotak terlihat masif dan jarang terdapat ornamen-ornamen penghias seperti halnya pada gaya-gaya atau aliran-aliran sebelumnya. Penerapan bahan-bahan baru dapat terlihat pada bangunan ini seperti penggunaan struktur besi, baja dan kaca serta beton. Sedangkan di Amerika, arsitektur modern mulai muncul sekitar tahun 1880-an, dimana banyak dibangun gedung-gedung bertingkat tinggi dengan struktur yang menggunakan bahan-bahan baru hasil fabrikasi terutama bahan baja.

Prinsip-prinsip arsitektur modern antara lain :

- Sistem firmitas atau sistem kekokohan, dimana tiang dan lantai merupakan satu kesatuan atau saling mengikat, ada pondasi dan penghubung lantai dasar sebagai pengikat konstruksi. Jadi pada arsitektur modern ini lebih menonjolkan pada bentuk-bentuk yang dianggap kokoh. - Adanya penggunaan bahan hasil pabrikasi untuk penutup atau kulit bangunan. Karena adanya

revolusi industri yang banyak menyebabkan penggunaan bahan-bahan pabrik menjadi tren saat itu. Bahan-bahan yang banyak digunakan pada saat itu yaitu bahan-bahan baru seperti besi, baja, beton dan kaca. Para arsitek pada saat itu sednag gemar-gemarnya menggunakan bahan-bahan ini.

- Terdapat sistem grid pada denah, tidak mempunyai pusat tertentu dan bentuknya biasanya asimetri. Disini denah sudah lebih kaya akan bentuk dan tidak berbentuk simetris seperti pada denah-denah bangunan beraliran klasik sebelumnya. Dan tidak mempunyai pusat-pusat tertentu.

- Selalu ada bukaan-bukaan (lubang-lubang) karena pada saat itu arsitek sudah mulai memikirkan bagaimana menciptakan bangunan yang sehat yang diantaranya dengan menggunakan banyak bukaan-bukaan (lubang-lubang) sebagai sirkulasi udara agar udara lebih nyaman di dalamnya.

- Alam dipinjam (dipasang) agar telihat sebagai ornamen tapi tidak menjadi bagian dari bangunan. Di bangunan-bangunan modern penggunaan tanaman-tanaman hias merupakan pengganti dari ornamen-ornamen estetis yang terdapat pada bangunan aliran sebelumnya. - Adanya kontak dengan alam baik secara langsung ataupun secara tidak langsung. Alam disini

mulai diperhatikan kembali sebagai unsur yang penting baik itu sebagai penunjang kenyamanan maupun kesehatan lingkungan bangunan.

- Ada keinginan akan sebuah lingkungan yang sehat, jarak antar bangunan berjauhan. Telah saya jelaskan diatas bahwa arsitek beraliran modern mulai kembali memperhatikan kesehatan bangunan salah satunya juga dengan cara memperjauh jarak antar bangunan disamping juga sebagai penambah unsur keindahan dari bangunan itu sendiri lepas dari bangunan-banguna lain disekitarnya.

- Arsitektur modern bertulang punggung pada teknologi (dasar semua permasalahan).

Pada saat tahun 1850-an muncul sebuah gelar baru yaitu insinyur. Insinyur disini selain ahli bangunan juga bisa membuat bangunan-bangunan tinggi atau pencakar langit  juga dapat membuat bangunan dengan struktur-struktur yang panjang seperti jembatan.

Sehingga pada akhirnya muncul istilah “ Form Follows Function “  yang dicetuskan oleh Louis Sullivan  dimana bangunan yang baik tidak harus indah namun „ benar „  makna, fungsi dan lain-lainnya. Pada saat itu bangunan  –bangunan modern juga sudah mulai berubah bentuknya misalnya pada bangunan-bangunan tinggi pada lantai 1 dan lantai 2-nya diberi ruang besar , mezanin dan terdapat tangga utama yang besar. Selain itu untuk memecah kekakuan pada penampakkan fasad-nya diberilah aksen diatas-atas bangunan tinggi tersebut seperti yang dilakukan pada gaya-gaya  Art Nouveau. Namun pada saat itu arsitek besar seperti Louis Sullivan tidak banyak mencipatakan sebuah bangunan hanyalah karena bangunan-bangunan ciptaannya banyak ditiru dan dijiplak oleh arsitek-asitek lain pada zamannya. Namun kemudian Louis Sullivan menurunkan ilmunya ini kepada muridnya yang akhirnya juga menjadi arsitek besar pula yaitu Frank Loyd Wright .

Kemudian arsitek memanfaatkan pengetahuan yang dipunya oleh insinyur. Dan akhirnya arsitek lebih kreatif dan mempunyai konsep pemikiran yang lebih dalam daripada insinyur, karena arsitek juga mempunyai pengetahuan tentang ilmu seni yang tidak dipunyai oleh insinyur yang hanya mempunyai ilmu teknik yang paten.

Kemudian pada sekitar tahun 1920-an muncullah suatu periode yang disebut dengan Periode Heroic , dimana dimasa itu merupakan jaman penekanan ego pribadi, selain itu sudah berkurangnya ornamen yang menghiasi bangunan, namun

ornamen-ornamen disini berfungsi sebagai pemberi status, fungsi dan diletakkan di tempat-tempat tertentu. Sehingga kesimpulannya adalah bahwa di masa ini telah terjadi penyederhanaan ornamen-ornamen. Di sini massa-massa bangunan juga dibuat ekspresif namun menggunakan bahan-bahan pabrik sehingga mempunyai ekspresi yang khas contohnya penggunaan bentuk-bentuk melengkung dan skylight . Periode ini juga ditandai dengan keadaan politik Eropa yang saat itu tengah memanas yang menyebabkan munculnya berbagai macam aliran. Seperti adanya Naziisme di Jerman dimana bangunan pada saat itu harus berfungsi sebagai monumental, sedangkan di Italia adanya Fasisme yang mengakibatkan bangunan-bangunan pada saat itu secara teknis mengikuti bentuk-bentuk bangunan klasik. Jadi dapat dilihat bahwa pada saat itu karya-karya arsitektur haus monumental dan prinsip –prinsip arsitektur klasik. Zailgeist   yaitu arsitektur mengikuti perkembangan mekanisasi yang terjadi sedangkan Will to form  yaitu bahwa perancangan bangunan diserahkan sepenuhnya oleh arsitek yang merancangnya.

Pada tahun 1920 hingga 1930 bangunan yang diciptakan kebanyakan adalah bangunan-bangunan tinggi atau bangunan pencakar langit. Karena pada saat itu ada anggapan bahwa semakin tinggi sebuah bangunan semakin hebat. Di Jerman pada saat itu ada istilah Neve Sachlichkeit  atau Neuwe Zakelijaheid  di Belanda yaitu sebuah sifat objektif yang baru. Dan di daerah Skandinavia yang pada saat itu tidak tersentuh oleh dinamika politik yang tengah memanas di Eropa Tengah mengakibatkan gerakan modernnya berbeda dengan di daerah Eropa tengah tersebut, bentuk-bentuk bangunan di sana mengalah pada lansekap atau alam.

 Akibat rasa optimis yang tinggi dan sikap yang idealis dari masyarakat modern, arsitektur modern mulai menandakan tanda-tanda kegagalannya. Para arsitek dari gerakan modern mempunyai suatu tujuan yaitu untuk menciptakan suatu gaya internasional atau Internasional Style, yang diterima secara internasional dan seragam. Internasional Style sebenarnya merupakan perumusan ide-ide dari para pionir arsitektur modern seperti Hoffmann, Loos, Frank Loyd Wright , dan Walter Gropius. Ciri khas bangunan bergaya internasional adalah penerapan bentuk-bentuk geometri, dinding berwarna polos (putih), dan atap yang datar, serta biasanya terdapat taman di sekitarnya. Banyak karya-karya arsitektur yang mengadopsi dari revolusi industri.

Prinsip-prinsip bangunan bergaya International yaitu : - Volume metrik 

- Anti ornamen terapan

Internasional style masih tetap populer ke seluruh dunia hingga sekitar tahun 1950-an. Pada saat itu banyak arsitek muda yang menentangnya. Mereka percaya bahwa gaya ini tidak mempunyai banyak variasi dalam desainnya karena keterikatannya pada bentuk geometri yang sederhana dan kurangnya dekorasi. Sehingga pandangan industri yang diterapkan pada semua bangunan menjadi dasar permasalahan yang sering dikritik. Penerapan ini gagal menampilkan kepentingan akan fungsi dari berbagai bangunan, seperti perumahan, gedung perkantoran dan institusi-institusi baik pendidikan maupun kebudayaan, memiliki bentuk yang mirip sehingga terlihat sama, dan yang hanya dapat menandakan fungsinya adalah penggunaan skala yang berbeda.

Kelompok arsitek pertama yang menentang gaya tersebut menamakan diri the Brutalists. Mereka mendasari desainnya pada pekerjaan akhir Le Corbussier , dan membuat bangunan yang polos dan masif dengan bahan campuran / konkrit yang kasar serta kuat. Pemimpin kelompok ini adalah Kenzo Tange (Jepang), J. Sterling  dan Gowan (Inggris), dan Paul Rudolf  (Amerika).

Sekitar tahun 1970-an dunia telah berubah dan kesemuanya diatur oleh Amerika. Kemudian timbul Perang Dingin yaitu antara Blok Barat yang lebih menekankan industrialis dan Blok Timur yang sangat tertutup sehingga disebut dengan Tirai Besi. Namun pada saat itu setiap negara mempunyai program-program pembangunannya sendiri. Pada saat itu di  Amerika terdapat 3 karakter yang mempengaruhi karya-karya arsitektur diantaranya adalah formalis seperti Paul Rudolf   yang lebih mengutamakan ekspresi bentuk kemudian perfeksionis seperti I.M.Pei   dimana lebih mengutamakan kesempurnaan setiap detail dan bentuk. Sedangkan yang terakhir yaitu produktivitas yang lebih mengutamakan pada kemajuan teknologi, efisiensi dan optimalisasi. Di Belanda arsitek-arsitek disana kembali meneruskan gaya arsitektur modern lama, metabolisme dan split level seperti yang dilakukan oleh Le Corbussier   dan Van der Grough. Di Prancis banyak menggunakan teknologi logam seperti pembangunan menara Eiffel jadi anggapan disana bahwa bangunan yang menarik yaitu bangunan yang bisa dirakit. Di Jerman lebih mengutamakan pengekspresian bentuk-bentuk manufaktur, bangunan yang bisa dirakit serta mengutamakan bentuk-bentuk yang ekspresif. Di Skandinavia,  Alvaro Alto  sebagai arsitek penggerak disana lebih mengutamakan bentuk-bentuk konservatif dan bangunan harus mempnyai unsur-unsur alam. Di Asia seperti di Jepang lebih mengutamakan bentuk-bentuk formalis dan metabolis yang digerakkan oleh Kenzo Tange. Sedangkan di India dipengaruhi oleh LeCorbussier   dan Charles Korea  yang mengutamakan bangunan-bangunan arsitektur tropis.

Pada tahun 1970-an itu pula terbitlah sebuah buku yang berjudul “Complexity and Contradiction” . Dan ada anggapan bahwa bangunan harus kompleks dan ramai tidak ada lagi regularity   dan simetris. Ornamen-ornamen bangunan timbul karena fungsi seperti adanya antena sebagai sebuah sculpture. Charles Jenks  menilai pada saat itu ada enam situasi penciptaan karya-karya arsitektur yaitu situasi historis, stylish, tradisional, urban, super modern dan situasi adhoc . Kemudian timbul pula aliran baru yang bernama aliran kalsik pasca modern yang berkembang karena situasi historis pada tahun 1980-an. Maksud dari pasca modern disini yaitu sebuah upaya untuk menghadirkan lebih dari sebuah pemahaman dari sebuah karya arsitektur. Kebanyakan karya-karya arsitektur, gaya dan tipe berasal dari Barat, namun kemudian menyebar dengan cepat ke seluruh penjuru dunia, ini semua tergantung dari berkembangnya teknologi di bidang komunikasi.

Mungkin sekarang, gerakan arsitektur yang dikenal dan paling kontroversial adalah Post-Modernism. Gerakan ini dimulai sekitar tahun 1960-an di Amerika. Gerakan ini tidak mempunyai gaya atau teori umum tertentu. Mereka bergabung hanya karena menentang internasional style. Salah satu arsitek terkenal pada saat itu adalah Robert Venturi . Sebagian besar arsitek Post-Modern mengembalikan gaya-gaya terdahulu (klasik), yang sempat diabaikan oleh arsitek-arsitek modern awal, dengan menerapkan unsur tradisi gaya tersebut pada karya-karyanya. Ketertarikan akan gaya-gaya dahulu didasari akan keinginan untuk memelihara / menjaga gedung-gedung tua dan mengadaptasinya untuk dipergunakan sebagai sesuatu yang baru atau dengan kata kata lain bangunan tua tersebut akan memiliki fungsi baru. Sebagian besar karya arsitek Post-Modern adalah bangunan-bangunan berukuran kecil seperti rumah dan toko.

Kesimpulannya adalah bahwa sebenarnya arsitektur modern tidak sepenuhnya mati karena arsitektur modern dianggap sebagai asal-muasal gaya arsitektur sekarang. Sehingga banyak karya arsitektur sekarang yang masih mengadopsi prinsip-prinsip arsitektur modern, meskipun dalam desainnya terjadi penggabungan gaya lain, seperti gaya klasik-Renaissance, Neoklasik, dan sebagainya. Dengan kata lain jiwa arsitektur modern masih dapat dilihat dan dirasakan pengaruhnya pada desain suatu bangunan.

 ARSITEKTUR MODERN SERTA CIRI-CIRINYA

Arsitektur modern tidak bermula dengan revolusi yang tidak dengan tiba – tiba membuang yang pra modern dan menggantinya dengan geometris sebagai satu –  satunya rupa arsitektur, tetapi secara setahap demi setahap menghapuskan ornamen –  ornamen dan dekorasi yang digantikan oleh geometri.

Arsitektur modern diketahui telah berkembang lebih kurang setengah abad, berawal kira – kira tahun 1920 hingga 1960 dan pada bulan September 1930 telah diadakan suatu konggres oleh CIAM  yang menghasilkan metode berpikir secara rasional untuk membangun kembali bangunan –  bangunan yang hancur akibat perang dunia II. Dalam hal ini mereka menerapkan kecepatan dalam membangun (pabrikasi komponen bangunan), efisien, ekonomis, dan rasional. Penekanannya pada rasionalitas. Bangunan yang demikian ini dianggap mencerminkan fungsinya dan gejala ini melintasi batas negara dan budaya, sehingga dapat dianggap bersifat Internasional.

Arsitektur modern mempunyai pandangan bahwa arsitektur adalah ‘olah pikir’ dan bukan ‘olah rasa’ (tahun 1750), dan ‘permainan ruang’ dan bukan ‘bentuk’. Sejalan dengan kemajuan teknologi yang pesat ikut mempengaruhi arsitektur. Munculnya teknologi bahan bangunan yang mendukung arsitektur modern. Misalnya kaca yang dapat digunakan untuk mengekspresikan space atau ruang. Karena ciri – cirinya yang ‘ada tapi tak terlihat’. Selain itu untuk mewujudkan kecepatan dalam membangun maka dilakukan dengan produksi masal bahan bangunan sehingga mengakibatkan arsitektur modern dapat menembus batas budaya dan geografis, dan arsitektur menjadi suatu gaya internasional serta bangunan – bangunan di dunia menjadi seragam. Ornamen – ornamen dalam bangunan dianggap suatu kejahatan dan klasisme yang pernah dipakai oleh kaum fasis dan nazi menjadi symbol yang negatif dan perlu diolah.

Arsitektur modern memiliki ornamen yang minim dan fungsional. Pada arsitektur modern fungsi lebih diutamakan dalam menentukan bentuk, ukuran dan bahan. Di Indonesia rumah-rumah dengan gaya arsitektur modern mulai banyak diterapkan pada awal tahun 70-an.

Di masa sekarang pun banyak rumah-rumah baru yang dibangun dengan gaya arsitektur modern dengan penyesuaian terhadap bahan bangunan dengan teknologi

Dalam dokumen Arsitektur Modern (Halaman 24-36)

Dokumen terkait