ARSITEKTUR MODERN ARSITEKTUR MODERN
Falling Water, Frank Lloyd Wright Falling Water, Frank Lloyd Wright
Arsitektur modern adalah sebuah sesi dalam perkembangan arsitektur dimana ruang
Arsitektur modern adalah sebuah sesi dalam perkembangan arsitektur dimana ruang
menjadi objek utama untuk diolah. Jika pada masa sebelumnya arsitektur lebih
menjadi objek utama untuk diolah. Jika pada masa sebelumnya arsitektur lebih
memikirkan bagaimana cara mengolah façade, ornamen, dan aspek-aspek lain yang
memikirkan bagaimana cara mengolah façade, ornamen, dan aspek-aspek lain yang
sifatnya kualitas fisik, maka pada masa arsitektur modern kualitas non- fisik lah yang
sifatnya kualitas fisik, maka pada masa arsitektur modern kualitas non- fisik lah yang
lebih dipentingkan. Fokus dalam arsitektur modern adalah bagaimana memunculkan
lebih dipentingkan. Fokus dalam arsitektur modern adalah bagaimana memunculkan
sebuah gagasan ruang, kemudian mengolah dan mengelaborasinya sedemikian
sebuah gagasan ruang, kemudian mengolah dan mengelaborasinya sedemikian
rupa, hingga akhirnya diartikulasikan dalam penyusunan elemen-elemen ruang
rupa, hingga akhirnya diartikulasikan dalam penyusunan elemen-elemen ruang
secara nyata.
secara nyata.
Menurut Rayner Banham pada bukunya yang berjudul “Age of The Master : A
Menurut Rayner Banham pada bukunya yang berjudul “Age of The Master : A
Personal View of Modern Architecture”, 1978, perkembanagan arsitektu
Personal View of Modern Architecture”, 1978, perkembanagan arsitektur modernr modern
menekankan pada kesederhanaan suatu desain. Para arsitek pada masa itu
menekankan pada kesederhanaan suatu desain. Para arsitek pada masa itu
menginginkan bangunan rancangannya bersih dari ornamen dan sesuai dengan
menginginkan bangunan rancangannya bersih dari ornamen dan sesuai dengan
fungsinya dengan menghilangkan paham eclecticism pada tiap rancangannya.
fungsinya dengan menghilangkan paham eclecticism pada tiap rancangannya.
Arsitektur
Arsitektur modern modern merupakan merupakan Internasional Internasional Style Style yang yang menganut menganut Form Form FollowsFollows
Function (bentuk mengikuti fungsi). Bentukan platonic solid yang serba kotak, tak
Function (bentuk mengikuti fungsi). Bentukan platonic solid yang serba kotak, tak
berdekorasi, perulangan yang monoton, merupakan ciri
berdekorasi, perulangan yang monoton, merupakan ciri arsitektur modern.arsitektur modern.
Menurut Peter Gossel dan Gabriele Leu Thauser dalam bukunya yang berjudul,
Menurut Peter Gossel dan Gabriele Leu Thauser dalam bukunya yang berjudul,
“Achitecture in the 20th century”, 1991.
“Achitecture in the 20th century”, 1991.
Ciri
Ciri – – ciri dari arsitektur modern adalah: ciri dari arsitektur modern adalah:
Satu gaya Internasional atau tanpa gaya (seragam),Merupakan suatuSatu gaya Internasional atau tanpa gaya (seragam),Merupakan suatu
arsitektur yang dapat menembus budaya dan geografis.
arsitektur yang dapat menembus budaya dan geografis.
Berupa khayalan, idealisBerupa khayalan, idealis
Bentuk tertentu, fungsional,Bentuk mengikuti fungsi, sehingga bentuk menjadiBentuk tertentu, fungsional,Bentuk mengikuti fungsi, sehingga bentuk menjadi
monoton karena tidak diolah.
monoton karena tidak diolah.
Less is more ,Semakin sederhana merupakan suatu nilai tambah terhadapLess is more ,Semakin sederhana merupakan suatu nilai tambah terhadap
arsitektur tersebut.
Ornamen adalah suatu kejahatan sehingga perlu ditolak,PenambahanOrnamen adalah suatu kejahatan sehingga perlu ditolak,Penambahan
ornamen dianggap suatu hal yang tidak efisien. Karena dianggap tidak
ornamen dianggap suatu hal yang tidak efisien. Karena dianggap tidak
memiliki fungsi, hal ini disebabkan karena dibutuhkan kecepatan dalam
memiliki fungsi, hal ini disebabkan karena dibutuhkan kecepatan dalam
membangun setelah berakhirnya perang dunia II.
membangun setelah berakhirnya perang dunia II.
Singular(tunggal), Arsitektur modern tidak memiliki suatu ciri individu dariSingular(tunggal), Arsitektur modern tidak memiliki suatu ciri individu dari
arsitek, sehingga tidak dapat dibedakan antara arsitek
arsitek, sehingga tidak dapat dibedakan antara arsitek yang satu dengan yangyang satu dengan yang
lainnya (seragam).
lainnya (seragam).
Nihilism, Penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos,Nihilism, Penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos,
simple, bidang-bidang kaca lebar. Tidak ada apa
simple, bidang-bidang kaca lebar. Tidak ada apa – –apanya kecuali geometriapanya kecuali geometri
dan bahan aslinya.
dan bahan aslinya.
Kejujuran bahan ,Jenis bahan/material yang Kejujuran bahan ,Jenis bahan/material yang digunakan diekspos secara polos,digunakan diekspos secara polos,
ditampilkan apa adanya. Tidak ditutup-tutupi atau dikamuflase sedemikian
ditampilkan apa adanya. Tidak ditutup-tutupi atau dikamuflase sedemikian
rupa hingga hilang karakter aslinya. Terutama bahan yang digunakan adalah
rupa hingga hilang karakter aslinya. Terutama bahan yang digunakan adalah
beton, baja dan kaca. Material-material tersebut dimunculkan apa adanya
beton, baja dan kaca. Material-material tersebut dimunculkan apa adanya
untuk merefleksikan karakternya yang murni, karakter tertentu yang khas
untuk merefleksikan karakternya yang murni, karakter tertentu yang khas
yang memang menjadi kekuatan dari jenis material tersebut. Memberi
yang memang menjadi kekuatan dari jenis material tersebut. Memberi
sentuhan plastis seperti membungkus bahan dengan bahan lain a
sentuhan plastis seperti membungkus bahan dengan bahan lain adalah upayadalah upaya
yang tidak dibenarkan karena dinilai mengaburkan, menghancurkan kekuatan
yang tidak dibenarkan karena dinilai mengaburkan, menghancurkan kekuatan
asli yang dimiliki oleh bahan tersebut. , Misal :
asli yang dimiliki oleh bahan tersebut. , Misal : 1.
1. Beton uBeton untuk mentuk menampilkan nampilkan kesan kesan berat, massberat, massif, dingin.if, dingin. 2.
2. Baja Baja untuk untuk kesan kesan kokoh, kokoh, kuat, kuat, industrialis.industrialis. 3.
3. Kaca Kaca untuk untuk kesan kesan ringan, transringan, transparan, paran, melayang.melayang.
Pemahaman Bentuk dan Ruang dalam Arsitektur
Pemahaman Bentuk dan Ruang dalam Arsitektur
Modern
Modern
Perkembangan Arsitektur Modern meliputi perkembangan pemikiran mengenai
Perkembangan Arsitektur Modern meliputi perkembangan pemikiran mengenai
konsep fungsi, bentuk, konstruksi dan ruang. Namun dalam pembahasan ini
konsep fungsi, bentuk, konstruksi dan ruang. Namun dalam pembahasan ini
penekanan lebih pada pembahasan bentuk dan ruang, ciri pokok dari bentuk
penekanan lebih pada pembahasan bentuk dan ruang, ciri pokok dari bentuk
adalah ”ada dan nyata atau terlihat atau teraba”, sedangkan ruang memiliki ciri khas
adalah ”ada dan nyata atau terlihat atau teraba”, sedangkan ruang memiliki ciri khas
“ada dan tak terlihat atau tidak nyata”. Ditinjau dari segi bentuk, bangunan arsitektur
“ada dan tak terlihat atau tidak nyata”. Ditinjau dari segi bentuk, bangunan arsitektur
modern memungkinkan untuk menghasilkan bentuk-bentuk yang tidak biasa karena
modern memungkinkan untuk menghasilkan bentuk-bentuk yang tidak biasa karena
perkembangan teknologi struktur dan konstruksi serta perkembangan teknologi
perkembangan teknologi struktur dan konstruksi serta perkembangan teknologi
bahan pada masa itu. Sedangkan dilihat dari
bahan pada masa itu. Sedangkan dilihat dari segi ruang bangunan arsitektur modernsegi ruang bangunan arsitektur modern
bersifat lebih mengalir dan hirarki
bersifat lebih mengalir dan hirarki berdasarkan proses sirkulasi dan berkegiatan (stepberdasarkan proses sirkulasi dan berkegiatan (step
to step). Sekedar untuk melengkapi dari segi konstruksi, perkembangan arsitektur
to step). Sekedar untuk melengkapi dari segi konstruksi, perkembangan arsitektur
modern ditandai oleh penggunaan konstruksi beton bertulang, baja dan
modern ditandai oleh penggunaan konstruksi beton bertulang, baja dan
bahan-bahan bangunan yang ringan dan dilihat dari segi fungsi, Bentuk bangunan arsitektur
bahan bangunan yang ringan dan dilihat dari segi fungsi, Bentuk bangunan arsitektur
modern menggunakan modul manusia (le corbusier) karena bangunan ditekankan
modern menggunakan modul manusia (le corbusier) karena bangunan ditekankan
pada fungsinya.
pada fungsinya.
Berdasarkan pada Slogan Le Corbusier “
Berdasarkan pada Slogan Le Corbusier “ rumah sebagai mesin untuk tempat tinggal”.rumah sebagai mesin untuk tempat tinggal”.
Le Corbusier sebenarnya menginginkan dua hal. Yang pertama adalah sebuah
Le Corbusier sebenarnya menginginkan dua hal. Yang pertama adalah sebuah
rumah yang menyerupai mesin yang murah, standard,
rumah yang menyerupai mesin yang murah, standard, mudah digunakan dan mudahmudah digunakan dan mudah
dalam perawatan. Tapi ia juga mengartikan sebuah rumah yang didisaign dengan
dalam perawatan. Tapi ia juga mengartikan sebuah rumah yang didisaign dengan
kejujuran. Oleh karena itu slogan tersebut menjadi terkenal pada masa
Ornamen adalah suatu kejahatan sehingga perlu ditolak,PenambahanOrnamen adalah suatu kejahatan sehingga perlu ditolak,Penambahan
ornamen dianggap suatu hal yang tidak efisien. Karena dianggap tidak
ornamen dianggap suatu hal yang tidak efisien. Karena dianggap tidak
memiliki fungsi, hal ini disebabkan karena dibutuhkan kecepatan dalam
memiliki fungsi, hal ini disebabkan karena dibutuhkan kecepatan dalam
membangun setelah berakhirnya perang dunia II.
membangun setelah berakhirnya perang dunia II.
Singular(tunggal), Arsitektur modern tidak memiliki suatu ciri individu dariSingular(tunggal), Arsitektur modern tidak memiliki suatu ciri individu dari
arsitek, sehingga tidak dapat dibedakan antara arsitek
arsitek, sehingga tidak dapat dibedakan antara arsitek yang satu dengan yangyang satu dengan yang
lainnya (seragam).
lainnya (seragam).
Nihilism, Penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos,Nihilism, Penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos,
simple, bidang-bidang kaca lebar. Tidak ada apa
simple, bidang-bidang kaca lebar. Tidak ada apa – –apanya kecuali geometriapanya kecuali geometri
dan bahan aslinya.
dan bahan aslinya.
Kejujuran bahan ,Jenis bahan/material yang Kejujuran bahan ,Jenis bahan/material yang digunakan diekspos secara polos,digunakan diekspos secara polos,
ditampilkan apa adanya. Tidak ditutup-tutupi atau dikamuflase sedemikian
ditampilkan apa adanya. Tidak ditutup-tutupi atau dikamuflase sedemikian
rupa hingga hilang karakter aslinya. Terutama bahan yang digunakan adalah
rupa hingga hilang karakter aslinya. Terutama bahan yang digunakan adalah
beton, baja dan kaca. Material-material tersebut dimunculkan apa adanya
beton, baja dan kaca. Material-material tersebut dimunculkan apa adanya
untuk merefleksikan karakternya yang murni, karakter tertentu yang khas
untuk merefleksikan karakternya yang murni, karakter tertentu yang khas
yang memang menjadi kekuatan dari jenis material tersebut. Memberi
yang memang menjadi kekuatan dari jenis material tersebut. Memberi
sentuhan plastis seperti membungkus bahan dengan bahan lain a
sentuhan plastis seperti membungkus bahan dengan bahan lain adalah upayadalah upaya
yang tidak dibenarkan karena dinilai mengaburkan, menghancurkan kekuatan
yang tidak dibenarkan karena dinilai mengaburkan, menghancurkan kekuatan
asli yang dimiliki oleh bahan tersebut. , Misal :
asli yang dimiliki oleh bahan tersebut. , Misal : 1.
1. Beton uBeton untuk mentuk menampilkan nampilkan kesan kesan berat, massberat, massif, dingin.if, dingin. 2.
2. Baja Baja untuk untuk kesan kesan kokoh, kokoh, kuat, kuat, industrialis.industrialis. 3.
3. Kaca Kaca untuk untuk kesan kesan ringan, transringan, transparan, paran, melayang.melayang.
Pemahaman Bentuk dan Ruang dalam Arsitektur
Pemahaman Bentuk dan Ruang dalam Arsitektur
Modern
Modern
Perkembangan Arsitektur Modern meliputi perkembangan pemikiran mengenai
Perkembangan Arsitektur Modern meliputi perkembangan pemikiran mengenai
konsep fungsi, bentuk, konstruksi dan ruang. Namun dalam pembahasan ini
konsep fungsi, bentuk, konstruksi dan ruang. Namun dalam pembahasan ini
penekanan lebih pada pembahasan bentuk dan ruang, ciri pokok dari bentuk
penekanan lebih pada pembahasan bentuk dan ruang, ciri pokok dari bentuk
adalah ”ada dan nyata atau terlihat atau teraba”, sedangkan ruang memiliki ciri khas
adalah ”ada dan nyata atau terlihat atau teraba”, sedangkan ruang memiliki ciri khas
“ada dan tak terlihat atau tidak nyata”. Ditinjau dari segi bentuk, bangunan arsitektur
“ada dan tak terlihat atau tidak nyata”. Ditinjau dari segi bentuk, bangunan arsitektur
modern memungkinkan untuk menghasilkan bentuk-bentuk yang tidak biasa karena
modern memungkinkan untuk menghasilkan bentuk-bentuk yang tidak biasa karena
perkembangan teknologi struktur dan konstruksi serta perkembangan teknologi
perkembangan teknologi struktur dan konstruksi serta perkembangan teknologi
bahan pada masa itu. Sedangkan dilihat dari
bahan pada masa itu. Sedangkan dilihat dari segi ruang bangunan arsitektur modernsegi ruang bangunan arsitektur modern
bersifat lebih mengalir dan hirarki
bersifat lebih mengalir dan hirarki berdasarkan proses sirkulasi dan berkegiatan (stepberdasarkan proses sirkulasi dan berkegiatan (step
to step). Sekedar untuk melengkapi dari segi konstruksi, perkembangan arsitektur
to step). Sekedar untuk melengkapi dari segi konstruksi, perkembangan arsitektur
modern ditandai oleh penggunaan konstruksi beton bertulang, baja dan
modern ditandai oleh penggunaan konstruksi beton bertulang, baja dan
bahan-bahan bangunan yang ringan dan dilihat dari segi fungsi, Bentuk bangunan arsitektur
bahan bangunan yang ringan dan dilihat dari segi fungsi, Bentuk bangunan arsitektur
modern menggunakan modul manusia (le corbusier) karena bangunan ditekankan
modern menggunakan modul manusia (le corbusier) karena bangunan ditekankan
pada fungsinya.
pada fungsinya.
Berdasarkan pada Slogan Le Corbusier “
Berdasarkan pada Slogan Le Corbusier “ rumah sebagai mesin untuk tempat tinggal”.rumah sebagai mesin untuk tempat tinggal”.
Le Corbusier sebenarnya menginginkan dua hal. Yang pertama adalah sebuah
Le Corbusier sebenarnya menginginkan dua hal. Yang pertama adalah sebuah
rumah yang menyerupai mesin yang murah, standard,
rumah yang menyerupai mesin yang murah, standard, mudah digunakan dan mudahmudah digunakan dan mudah
dalam perawatan. Tapi ia juga mengartikan sebuah rumah yang didisaign dengan
dalam perawatan. Tapi ia juga mengartikan sebuah rumah yang didisaign dengan
kejujuran. Oleh karena itu slogan tersebut menjadi terkenal pada masa
perkembangan arsitektur modern dan menjadi konsep dasar suatu rancangan
perkembangan arsitektur modern dan menjadi konsep dasar suatu rancangan
bangunan yang modern.
bangunan yang modern.
Merujuk pada buku Rayner Banham “Guide to Modern Architecture”, Chapter 2,3,4
Merujuk pada buku Rayner Banham “Guide to Modern Architecture”, Chapter 2,3,4
and 5. Tentang bentuk dan ruang.
and 5. Tentang bentuk dan ruang.
Bentuk
Bentuk
Bentuk dalam arsitektur modern adalah merupakan periode yang membingungkan
Bentuk dalam arsitektur modern adalah merupakan periode yang membingungkan
bagi para praktisi, karena tidak ditentukan dan dibentuk dari fungsi maupun bahan
bagi para praktisi, karena tidak ditentukan dan dibentuk dari fungsi maupun bahan
bangunan yang dipakai. Tidak satupun dari fungsi maupun konstruksi tanpa
bangunan yang dipakai. Tidak satupun dari fungsi maupun konstruksi tanpa
pengaruhnya, dan pelaku yang antusias pada pemecahan fungsional yang baru dan
pengaruhnya, dan pelaku yang antusias pada pemecahan fungsional yang baru dan
metode baru struktur seperti terlibat juga pada ekspresi yang baru.
metode baru struktur seperti terlibat juga pada ekspresi yang baru.
Dalam arsitektur modern bentuk, fungsi dan konstruksi harus tampak satu kesatuan
Dalam arsitektur modern bentuk, fungsi dan konstruksi harus tampak satu kesatuan
dan muncul menjadi bentuk yang khusus dan kita selalu mengharapkan solusi yang
dan muncul menjadi bentuk yang khusus dan kita selalu mengharapkan solusi yang
tepat agar menghasilkan bentuk yang spesifik antara gabungan ketiganya.
tepat agar menghasilkan bentuk yang spesifik antara gabungan ketiganya.
Solusi-solusi yang unik umumnya layak karena teknik-teknik konstruksi modern menjadikan
solusi yang unik umumnya layak karena teknik-teknik konstruksi modern menjadikan
semua bentuk mungkin untuk dibangun. Bentuk yang diinginkan adalah
semua bentuk mungkin untuk dibangun. Bentuk yang diinginkan adalah
bentuk-bentuk sederhana, karena semua style lama amat kompleks dan dipenuhi oleh
bentuk sederhana, karena semua style lama amat kompleks dan dipenuhi oleh
ornamen. Bentuk dasar pada arsitektur modern adalah bentuk
ornamen. Bentuk dasar pada arsitektur modern adalah bentuk – –bentuk geometribentuk geometri
(platonic solid) yang ditampilkan apa adanya.
(platonic solid) yang ditampilkan apa adanya.
Arsitektur
Arsitektur modern modern pada pada dasarnya dasarnya masih masih melakukan melakukan pengulangan pengulangan bentuk-bentukbentuk-bentuk
rasional pada awal abad 20 dimana fungsi masih menjadi inspirasi utama, dan pada
rasional pada awal abad 20 dimana fungsi masih menjadi inspirasi utama, dan pada
masa kini bebas dalam mengembangkannya. Selanjutnya mereka memanfaatkan
masa kini bebas dalam mengembangkannya. Selanjutnya mereka memanfaatkan
material dan teknik konstruksi yang baru, Jika material baru tidak dapat ditentukan
material dan teknik konstruksi yang baru, Jika material baru tidak dapat ditentukan
dengan tegas dalam menetapkan bentuk-bentuk arsitektur modern. Muncul
dengan tegas dalam menetapkan bentuk-bentuk arsitektur modern. Muncul
pemikiran baru tentang struktur yang tergantung pada tempat dimana bangunan itu
pemikiran baru tentang struktur yang tergantung pada tempat dimana bangunan itu
dibangun.
dibangun.
Ruang
Ruang
Satu hal yang tak dapat disangkal tentang arsitektur modern adalah kesadaran
Satu hal yang tak dapat disangkal tentang arsitektur modern adalah kesadaran
dalam memanipulasi ruang. Dalam sejarah, ruang telah ada hanya didalam struktur
dalam memanipulasi ruang. Dalam sejarah, ruang telah ada hanya didalam struktur
(diluar hanyalah alam, ketidakaturan dan tidak dapat diukur). Renesan telah
(diluar hanyalah alam, ketidakaturan dan tidak dapat diukur). Renesan telah
mengulangi proses dan dapat melihat tampak luar dari bangunan ( seperti yang
mengulangi proses dan dapat melihat tampak luar dari bangunan ( seperti yang
dilakukan bangsa Yunani) dan terpisah dari seni. Ciri bangunan bangunan dari
dilakukan bangsa Yunani) dan terpisah dari seni. Ciri bangunan bangunan dari
mereka : kecil, kotak, mempunyai pusat dan tert
mereka : kecil, kotak, mempunyai pusat dan tertutup.utup.
Konsep ruang pada arsitektur modern yaitu ruang tidak terbatas meluas kesegala
Konsep ruang pada arsitektur modern yaitu ruang tidak terbatas meluas kesegala
arah, ruang terukur/terbatasi/terlihat bayangan strukturnya (segi empat) arsitektur
arah, ruang terukur/terbatasi/terlihat bayangan strukturnya (segi empat) arsitektur
dipahami dalam tiga dimensi, ruang dari arsitektur modern memiliki hubungan
dipahami dalam tiga dimensi, ruang dari arsitektur modern memiliki hubungan
dengan pengamat. Ruang yang didalam merupakan eksperimen ruang tak terbatas
dengan pengamat. Ruang yang didalam merupakan eksperimen ruang tak terbatas
dengan partisi yang dapat diterusuri melalui ruang-ruang yang dilalui. Pola
dengan partisi yang dapat diterusuri melalui ruang-ruang yang dilalui. Pola
perletakan ruang lebih mengalir
Pada perkembangannya arsitektur modern memiliki bentuk dan struktur yang tetap. Bagian fisik dari arsitektur modern sebagai pemecahan yang radikal dari sebuah masalah yang fungsional yang tidak dapat hilang sebagai bagian dari estetika yang merupakan manipulasi dari ruang yang tidak terbatas dan terukur.
Berikut adalah beberapa pendapat tentang konsep ruang dan bentuk modern secara subjektif Menurut para tokoh arsitek terkemuka :
Le Corbusier,
villa savoye
1. Ruang yang tercipta haruslah seefisien mungkin, sesuai dengan kaidah industri. Karena ruang adalah mesin untuk ditinggali/ditempati. Keindahan diperoleh dari purism (kemurnian), dimana bentuk-bentuk yang digunakan adalah bentuk yang halus dan sederhana.
2. Bentuk bangunan menggunakan modul manusia (le corbusier) karena bangunan ditekankan pada fungsinya. Bentuk bersifat kubisme dan f uturis.
Mies van de Rohe,
1. Ruang haruslah sederhana dan apa adanya, karena dari situlah estitika berasal. Fleksibel adalah nilai tambah tersendiri bagi sebuah ruang yang dapat memberi kesan dinamis dan adaptif. Secara struktural ruang harus terpisah antara kolom dan dindingnya (skins & bones).
2. Bentuk bersifat kubisme dan futuristik.
Walter Gropius,
Fagus Factory, Alfeld-an-der-Line,
1. Awal pembentukan ruang adalah dimulai dari suasananya, baru setelah itu beralih pada fungsi. Keindahan ditemukan dari produk industri dan bukan dari alam.
2. Penciptaan bentuk bangunan, sesuai dengan pola perletakan ruang yang urut berdasarkan sequence proses kegiatan penghuninya.
Frank Lloyd Wright,
1. Ruang terbentuk karena interaksinya dengan lingkungan alam. Bagaimana lingkungan binaan merespon faktor-faktor alam, atau mengambil filosofi kesederhanaan dan kesempurnaan dari alam.
1.2.Bentuk suatu bangunan sangat bersifat kontekstualism dengan merespon kondisi alam, korelasi alam,topografi dengan arsitektur terwujud pada bentuk bangunan yang mengadopsi bentuk site itu sendiri.
SUMBER
http://cv-yufakaryamandiri.blogspot.com/2012/10/konsep-bentuk-dan-ruang-dalam.html
Perkembangan Arsitektur Modern
Revolusi industri telah membawa perubahan radikal terhadap perkembangan kota, teknologi struktur dan material bangunan. Pada saat yang sama ga ya arsitektur hanya berputar pada poros yang sama (revivalisme) begitu pula banyak hal yang menarik untuk kita simak bagaimana perkembangan Arstektur modern, Dimulai pada masa Pencerahan, penekanan pada aspek humaniora dan individualitas menjadi lebih penting daripada agama, dan menjadi
awal yang baru dalam arsitektur. Pembangunan ditugaskan kepada arsitek - arsi tek individual (sekaligus general) - Michaelangelo , Brunelleschi , Leonardo da Vinci - dan kultus individu pun dimulai berikut penjelasan mengenai perkembangan Arsitektur
modern mudah-mudahan bisa memberikan sedikit pencerahan bagi Anda yang membutuhkannya.
1. PERIODE I (1900 – 1929)
Mulai tahun 1890-an sampai dengan 1930-an, terjadi sejumlah pertentangan dalam dunia Arsitektur yang ditunjukkan melalui munculnya berbagai eksperimen yang dilakukan oleh perorangan maupun kelompok, Eksperimen tersebut, diungkapkan sebagai sebuah
pertentangan yang mana dibutuhkan 40 tahun untuk mengubah Arsitektur menjadi sekarang apa yang dikenal sebagai Arsitektur Modern. Hal yang menjadi Pertentangan tersebut antara lain : Arsitektur sebagai art vs Arsitektur sebagai science, Arsitektur sebagai form vs
Arsitektur sebagai space, Arsitektur sebagai craft vs Arsitektur sebagai assembly dan Arsitektur sebagai karya manual vs Arsitektur sebagai kar ya machinal.
Arsitektur modern Mulai menonjol setelah PD I (1917) bersamaan dangan hancurnya sarana, prasarana dan ekonomi. Konsep ruang arsitektur sebelumnya dititik beratkan hanya pada
kegiatan, emosi & kemulyaan, maka pada masa ini faktor terbentuknya ruang juga ditunjang faktor komposisi, rasio, dimensi manusia. Mulai berkembang konsep “free plan”, atau
“universal plan”, yaitu ruang yang ada dapat dipergunakan unt berbagai macam aktifitas, ruang dapat diatur fleksibel dan dapat digunakan fungsi apa saja. “Typical Concept” mulai berkembang yaitu ruang- ruang dibuat standar dan berlaku universal.
Penggunaan konsep ekonomis mulai ditrapkan. Efisiensi dalam penggunaan bahan mulai Nampak yaitu terlihat dengan munculnya bentuk bentuk kubus, terutama pada bangunan bertingkat tinggi antara (arsitektur “kotak korek” dengan menggunakan struktur beton dan baja). Konsep “Open Space” Nampak dengan menggunakan jendela kaca yang lebar dan
menerus.
Pemakaian bahan terutama “baja, beton dan kaca” dengan bentuk polos. Ornamen dianggap sebagai suatu kejahatan. Arsitektur modern berarti putusnya hubungan dengan sejarah dan daerah. Selalu ingin universal (karena industri, ilmu pengetahuan dan teknologi yang juga bersifat universal) dan juga manusianya. (gaya universal sebagai international style). Pada bulan September 1930 telah diadakan suatu konggres oleh CIAM (Congres Internationaux d‟Architecture Moderne) yang hasilnya adalah : Arsitektur modern adalah pernyataan jiwa dari suatu masa, dapat menyesuaikan diri dengan perubahan sosial dan ekonomi yg
ditimbulkan zaman mesin. Yaitu dg dengan menjari keharmonisan dari elemen-elemen modern serta mengembalikan arsitektur pada bidangnya (ekonomi, sosiologi, dan
kemasyarakatan) yg secara keseluruhan siap melayani umat manusia. Konsep baru dan sangat mendasar dari arsitektur modern antara lain adalah FORM FOLLOWS FUNCTION yang dikembangkan oleh Louis Sullivan (Chicago), dengan beberapa ciri sebagai berikut:
1. Ruang yang dirancang harus sesuai dengan fungsinya.
2. struktur hadir secara jujur dan tidak perlu dibungkus dengan bentukan masa lampau (tanpa ornamen).
3. Bangunan tidak harus terdiri dari bagian kepala, badan dan kaki.
4. Fungsi sejalan/menyertai dengan wujud.
Tokoh pada periode I ini antara lain adalah:
Ø Louis Sullivan.
Ø Frank Lloyd Wright
Ø Le Corbusier
Ø Walter Gropius
Ø Ludwig Mies van de Rohe
2. PERIODE II (1930-1939).
Pada periode II perkembangan arsitektur modern sudah sampai di seluruh Eropa, Amerika dan Jepang, yg mana masing-masing daerah mempunyai perbedaan iklim, keadaan tanah, corak tradisi, yang bisa mempengaruhi apresiasi bentuknya. Perkembangan metode hubungan ruang, bentuk, bahan dan struktur tidak lagi bersifat universal, akan tetapi mempunyai
hubungan yang sangat erat dengan tempat dimana bangunan itu didirikan, mempunyai hubungan erat dengan spesivikasi kedaerahan dan keregionalan.Karakteristik bentuk dan tampilan dengan gaya International Style atau Universal Style dari arsitektur modern pada peride ini diwarnai oleh tipe-tipe tampilan baru, yaitu tampilan dengan – memperhatikan penggunaan bahan-bahan local / setempat.
Pada prinsipnya arsitektur merupakan perpaduan antara keahlian, perkembangan teknologi, industri serta seni dengan faham kedaerahan (manusia dan lingkungan) dengan tidak
mengurangi rasa kesatuan yang disebut kemanusian, akal dan seni dari arsi tektur modern. Hal ini adalah merupakan keberanian untuk menyalahi zamannya. Hanya dengan perencanaan yang obyektif dan ketelitian dalam penampilan bahan-bahan asli, maka bahaya gagalnya
perancangan dapat dihindari, namun demikian karya seperti ini masih banyak dikritik dan disalah artikan.
Tokoh arsitektur yang menonjol pada Periode II ini adalah:
Ø Alvar Aalto
Ø Arne Jacobsen
Ø Oscar Niemeyer.
Periode II, demikian juga pada periode selanjutnya.
3. PERIODE III (1945 – 1958)
Perang Dunia II (1941 – 1945) menimbulkan kerusakan pada gedung-gedung dan rumah tinggal, menyebabkan faktor-faktor kebutuhan manusia akan rumah ti nggal dan gedung-gedung menjadi latar belakang pada periode ini. karena kerusakan akibat perang tersebut perlu dibangun kembali , maka usaha untuk mempercepat pembangunan antara lain dengan
fabrikasi komponen bangunan yang lebih ekonomis dan rasional ses uai dengan tujuan Revolusi Industri . Konsekuensi dari pandangan tersebut antara lain ornamen dianggap sebagai suatu kejahatan dan klassisme baru yang pernah diapakai oleh kaum fasis dan nazi menjadi simbol negatif dan perlu ditolak.
Dalam sejarah Arsitektur, berakhirnya Perang Dunia II membawa perjalanan Arsitektur dapat dibaca dari dua sisi yang saling berlawanan yakni:
a) Bagi mereka yang berpihak pada Teknologi dan Industrialisasi, tahun 1950-an dikatakan sebagai titik puncak kejayaan Arsitektur Modern. Dimana tahun 50-an di sebut mass
production (produksi bahan bangunan oleh pabrik). Dalam hal ini mereka menerapkan kecepatan dalam membangun (pabrikasi komponen bangunan), efisien, ekonomis, dan rasional. Penekanannya pada rasionalitas. Bangunan yang demikian ini dianggap
mencerminkan fungsinya dan gejala ini melintasi batas Negara dan budaya, sehingga dapat dianggap bersifat Internasional.
b) Bagi mereka yang menempatkan Arsitektur sebagai karya yang estetik dan artistik, tahun 1950-an dilihat sebagai titik awal kemerosotan Arsitektur Moderen dengan alasan antara lain:
1. Karena Arsitektur telah kehilangan identitas/ ciri individual perancangnya. Tahun-tahun itu, nama yang dikenal orang adalah nama biro-biro Arsitektur, bukan arsiteknya.
2. Walaupun Arsitektur menjadi sangat demokratis, dalam masyarakat tidak bisa dihilangkan adanya hirarki atau kelas-kelas. Maka kata-kata demokratis itu sama saja bohong/ omong kosong.
3. Dengan maraknya produksi massal, pabrik-pabrik dapat menghasilkan bahan-bahan bangunan yang sejenis atau mirip, tapi dengan kualitas berbeda.
4. Karena penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos, simpel, bidang- bidang kaca lebar. Ciri ini juga disebut nihilism yang berarti tidak ada apa-apanya kecuali
geometri dan bahan. (Dengan demikian, siapa pun bisa menjadi arsitek. Tidak ada bedanya arsitek atau bukan. Kalau sudah begini, apa gunanya sekolah arsitek?)
5. Keseragaman bentuk yang geometris menyebabkan pemandangan yang disharmoni, tidak menyatu dengan lingkungan. Terutama di Eropa, di mana bentukan yang geometrik dianggap merusak dan memperburuk wajah lingkungan yang masih kental d engan wajah-wajah
neoklasik/pramodern.
6. Dengan hilangnya batas dunia, mengakibatkan hilangnya privac y. Contoh: diterapkannya open plan, yang berarti anti privacy.
Pada masa ini timbul aliran yang disebut Eklektisisme, aliran yang berpedoman mengambil yang paling baik diantara yang sudah ada, untuk digunakan sebagai bagian dari sesuatu yang baru. Prinsip-prinsip perancangannya didasari pada kebutuhan, fungsi yang dipadu dengan
hasil penemuan teknik serta keindahan mesin, menginginkan satu kesatuan antara manusia dengan lingkungannya. Ekspresi bentuk massa bangunan serta materi yang dominan pada periode ini dapat dibagi atas:
Ø Bentuk curvelinier geometris yang plastis dengan penggunaan bahan dan struktur utama pada umumnya beton serta struktur atap baja.
Ø Bentuk geometri (kubus, prisma), umumnya menggunakan baja sebagai struktur utama dengan dinding kaca sebagai penutup.
Ø Arsitektur Landscape mulai dikembangkan, dengan menggunakan bahan, fungsi, sistem pencahayaan, bentuk masa, dipengaruhi oleh keadaan iklim, topografi dan sifat kenasionalan.
Tahun 50-an dikatakan sebagai puncak Arsitektur Modern di sebabkan oleh:
1. Karena tahun 50-an, segenap filosofi dan prinsip Arsitektur sebagai ilmu telah dapat diformulasikan dengan sempurna dari ide sampai dengan realisasinya: bangunan kotak dan geometris murni, Platonic solid, menjadi ekspresi yang pas bagi Arsitektur sebagai ilmu, karena dalam ilmu, yang disebut bentuk jikalau memenuhi aturan-aturan geometri, misalnya : lingkaran, bujursangkar, segitiga ( 2 matra/Dimensi ) dan bola, piramid, kubus ( 3
matra/Dimensi ).
2. Karya-karya Arsitektur mampu dan sangat sempurna untuk mengekspresikan space/ruang (ciri utama ruang adalah: ada tapi tidak dapat dilihat ) yang diwakili oleh kaca lebar dan bidang-bidang polos (Kaca adalah elemen ruang yang sangat tepat untuk mewakili ruang,
karena kaca juga memiliki ciri `ada tapi tak terlihat‟. Bidang polos pun dianggap sebagai pengekspresi ruang).
4. PERIODE III fase I (1949 – 1958).
Pada periode ini penyatuan antara karakter bangunan dengan fungsi, perancangan tidak han ya mempertimbangkan bagian dalamnya saja, tetapi juga hubungannya dengan keadaan
lingkungan di mana bangunan tersebut akan berdiri (misalnya : iklim).
Bangunan yang ercipta mencerminkan suatu dialogi dengan teknologi, hal ini terlihat dari penggunaan produk baru, seperti; baja, alumunium, metal, beton pracetak. Yang
penggunaannya dapat dibagi menjadi dua prinsip dasar yang berbeda yaitu:
v Dilihat dari segi keindahan eksterior dan interior (estetika).
v Dilihat dari metode produksi (efisiensi).
Ciri-ciri lain pada bangunan masa ini adalah:
2. Penggunaan dinding penyekat yang diproduksi secara industrial.
3. Permukaan bangunan mulai agak kasar. (menjurus ke brutalisme).
4. Sistem “cantilever” dengan tujuan untuk mendapatkan lantai lebih luas.
Ada 5 aliran yang berkembang pada masa ini (1950an):
1. Aliran “penyederhanaan bentuk” (minimalism), di dalam kesederhanaan berusaha
mencapai efek yang kaya. Bentuknya lurus-lurus hampir sama untuk berbagai jenis bangunan. ( tokohnya : Mies-van de Rohe).
2. Aliran “bentuk sesuai dengan fungsi dan bahan”, bila ada bagian yang perlu ditonjolkan akan dibuat menonjol, sehingga ada variasi pada bentuk masanya. Aliran ini bentuknya lebih plastis dibandingkan aliran di atas. (tokohnya: Alvar Aalto).
3. Aliran “pernyataan bentuk melalui struktur” (experimental structure), bentuk terlahir dari permainan gaya-gaya struktural, sehingga tercipta bangunan yang istimewa bentuknya dan berskala besar.(tokohnya: Eero Saarinen).
4. Aliran “organik” (organic architectur e), berusaha menghubungkan alam dan lingkungan ke dalam pemecahan masalah arsitektural (tokohnya: Frank Lloyd Wright).
5. Aliran “perubahan sikap terhadap zaman yang lampau”, menggunakan kembali langgam -langgam dari masa lalu yang sudah dipermodern dan disederhanakan.
(tokohnya : Minoru Yamasaki).
5. PERIODE III fase II (1958 – 1966).
Setelah mengalami beberapa variasi sebagai akibat dari kemajuan teknologi dan pandangan- pandangan pada fase I dan periode sebelumnya. Pada fase ini timbul dua aliran yang
menonjol di Eropa dan Amerika yaitu:
1. Aliran “Brutalisme”, berasal dari beton brut (beton telanjang), yang dipakai oleh Le Corbusier pada bangunan Unite d‟Habitation di Marseilles. Bangunan yang dibuat dengan gaya seperti ini, yaitu menggunakan bahan bangunan yang kasar, seperti beton expose, batu bata kasar dan bahan lain yang sejenis termasuk di dalam aliran ini. Brutalisme mengalami
dua fase, yaitu:
Ø Brutalisme dalam artian sempit dalam lingkungan Smitthsons (Inggris), lebih mementingkan etika dari pada estetika.
Ø Internasional Brutalisme, disini lebih bertujuan pada estetika.
Brutalisme memulai suatu perancangnan dari kumpulan ruang yang kecil dan terpisah serta dihubungkan dengan elemen-2 fungsional yang bebas dan dengan indah dikembangkan ketika bergabung bersama. Bentuk keseluruhan dari bangunan merupakan faktor yang menentukan,
tetapi bagian-bagian individual dinyatakan dengan tegas dan teliti. (tokohnya: Le Corbusier, Paul Rudolph, Michael Kallmenn, Eero Sarine, Kenzo Tange, Stubbin).
2. Aliran “Formalisme” ,perancangan bangunan berdasarkan segi estetika, lebih menonjolkan bentuk bangunan. Penampilan dipengaruhi oleh faktor emosi dan perasaan dari arsitek, fungsi
dinomer duakan, bentuk luar tidak sesuai dengan fungsinya. Slogan “Form follows function” dirubah menjadi “Form evokes function” (bentuk menciptakan fungsi), bentuk adalah
merupakan titik tolak perancangan. Formalisme dipengaruhi aliran lainnya:
Ø Formalisme vs Brutalisme; bertitik tolak pemikiran yang sama yaitu technical excellence, kekuatan teknik sebagai suatu cara untuk mencapai keindahan ideal. (Paul Rudolph).
Ø Formalisme vs Neo-Historisme; ditrapkan bentuk-bentuk masa lampau yang tujuannya untuk mencapai estetika, perletakan masa simetris, ada plaza di tengah dan penyusunan ruangnya sama dengan masa abad XIX.
Faham dan aliran yang berkembang pada arsitektur modern memang banyak, namun
perbedaannya sangat tipis. Dan sering perbedaan ini lebih banyak disebabkan oleh penekanan permasalahan yang berbeda, sedangkan inti permasalahannya sama, yaitu ingin menciptakan
arsitektur yang efisien.
Setelah berjalan beberapa lama, maka arsitektur modern dapat disimpulkan mempunyai ciri sebagai berikut:
Ø Terlihat mempunyai keseragaman dalam penggunaan skala manusia.
Ø Bangunan bersifat fungsional, artinya sebuah bangunan dapat mencapai tujuan semaksimal mungkin, bila sesuai dengan fungsinya.
Ø Bentuk bangunan sederhana dan bersih yang berasal dari seni kubisme dan abstrak yang terdiri dari bentuk-bentuk aneh, tetapi intinya adalah bentuk segi empat.
Ø Konstruksi diperlihatkan.
Ø Pemakaian bahan pabrik yang diperlihatkan secara jujur, tidak diberi ornamen atau ditempel - tempel.
Ø Interior dan eksterior bangunan terdiri dari garis-garis vertikal dan horisontal.
Ø Konsep open plan, yaitu membagi dalam elemen-elemen struktur primer dan sekunder, dengan tujuan untuk mendapatkan fleksibelitas dan variasi di dalam bangunan.
Karakter arsitektur modern, menurut Bruno Taut:
· Bangunan mencapai kegunaan semaksimal mungkin, menjadi syarat utama dari bangunan.
· Material dan sistem bangunan yang digunakan ditempatkan sesudah syarat di atas.
· Keindahan tercapai dari hubungan langsung antara bangunan dan kegunaannya, ketepatan penggunaan material dan keindahan sistem konstruksi.
· Esteika dari arsitektur baru tidak mengenal perbedaan antara depan dengan belakang, facde dengan rencana lantai, jalan dengan halaman dalam; tidak ada detail yang berdiri sendiri,
tetapi merupakan bagian yang diperlukan bagi keseluruhan.
· Pengulangan tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang harus dihindarkan, tetapi merupakan alat yang penting dalam ekspresi artistik.
3.1.2 Periode Sejarah Arsitektur Postmodern
Pengertian Arsitektur postmodern :
Arsitektur yang sudah melepaskan diri dari aturan-aturan modernisme. Tapi kedua-duanya masih eksis.
Anak dari Arsitektur Modern. Keduanya masih memiliki sifat/ karakter yang sama. Koreksi terhadap kesalahan Arsitektur Modern. Jadi hal-hal yang benar dari Arsitektur Modern tetap dipakai.
merupakan pengulangan periode 1890-1930.
Arsitektur yang menyatu-padukan Art dan Science, Craft dan Technology, Internasional dan Lokal. Mengakomodasikan kondisi-kondisi paradoksal dalam arsitektur.
Tidak memiliki hubungan sama sekali dengan Arsitektur Modern.
Arsitektur Post Modern lahir karena beberapa hal antara lain Arsitektur Modern dipermalukan karena tidak begitu menghargai sejarah ,kemudian terjadinya Gerakan Internasional
Mahasiswa di berbagai negara dengan tujuan secara umum yang sama yaitu menuntut kebebasan karena sebelum masa pemberontakan tersebut pada umumnya pusat-pusat intelektual /sekolah-sekolah secara politik dikuasai pemerintah sehingga melalui gerakan mahasiswa ini kemandirian mahasiswa dihargai. Kemudian tumbuhnya peristiwa kebudayaan dalam gaya hidup dan munculnya demonstrasi orang tua yang menurut mereka orang-orang modern bisanya cuma merusak bukan memelihara . Aliran Late Modern itu sendiri
merupakan aliran Modern karena pada dasarnya hanya mengolah segi bahan , tampak dan struktur bangunan,sedangkan Post Modern sautu mutasi karena mencoba memasukkan
kembali nilai-nilai sejarah dan tradisional dalam arsitektur ,suatu hal yang sebelumnya sangat ditentang Modernisme.
Post Modern timbul pada saat aliran Modern sudah mencapai klimaks pertumbuhannya dan sebagai suatu aliran baru yang merupakan perubahan dramatis arsitektur Modern dan
Internasional Style . Reaksi lain yang timbul adalah slogan „ Less i s More „ diubah menjadi „ Less is Bore „ oleh Venturi . Istilah Post Modern pertama kali oleh Arnold Toynbee, tetapi bukan dalam konteks Arsitektur . Kemudian dipindahkan dalam konteks Arsitektur oleh
Arsitek Joseph Hudnut pada tahun 1949 dan kemudian Geoffrey Barraclouyh ( sesudah Toynbee ) yaitu untuk menggambarkan suatu jaman yang penuh dengan keanekaragaman dalam peradaban yang saling berdampingan satu dengan yang lainnya .
Arsitektur PostModern bermula dari kejenuhan masyarakat terhadap arsitektur modern, maka timbullah gerakan pembenahan dari para arsitek Arsitektur post modern ini muncul dalam tiga versi atau sub langgam yaitu: purna modern, pasca modern, dan dekonstruksi. Arsitektur purna modern dan neo modern merupakan hasil pemikiran arsitektur untuk mengkoreksi
degradasi yang terjadi.
Ciri -ciri umum Arsitektur postmodern: Untuk lebih memperjelas pengertian arsitekturpost modern, Charles Jencks memberikan daftar ciri – ciri sebagai berikut:
1. Ideological adalah Suatu konsep bersistem yang menjadi asas pendapat untuk memberikan arah dan tujuan. Jadi dalam pembahasan Arsitektur post modern, ideological adalah konsep yang memberikan arah agar pemahaman arsitektur post modern bisa lebih terarah dan
sistematis.
a) Double coding of Style
Bangunan post modern adalah suatu paduan dari dua gaya atau style, yaitu : Arsitektur modern dengan arsitektur lainnya.
b) Popular and pluralist
Ide atau gagasan yang umum serta tidak terikat terhadap kaidah tertentu, tetapi memiliki fleksibilitas yang beragam. Hal ini lebih baik dari pada gagasan tunggal.
c) Semiotic form
Penampilan bangunan mudah dipahami, Karena bentuk – bentuk yang tercipta menyiratkan makna atau tujuan atau maksud.
d) Tradition and choice
Merupakan hal – hal tradisi dan penerapannya secara terpilih atau disesuaikan dengan maksud atau tujuan perancang.
e) Artist or client
Mengandung dua hal pokok yaitu: Bersifat seni (intern) dan Bersifat umum (extern) Yang menjadi tuntutan perancangan sehingga mudah dipahami secara umum.
f) Elitist and participative
Lebih menonjolkan suatu kebersamaan serta mengurangi sikap borjuis seperti dalam arsitektur modern.
g) Piecemal
Penerapan unsur – unsur dasar, secara sub – sub saja atau tidak menyeluruh. Unsur – unsur dasar seperti: sejarah, arsitektur vernakular, lokasi, dan lain – lain.
h) Architect, as representative and activist
Arsitek berlaku sebagai wakil penerjemah, perancangan dan secara aktif berperan serta dalam perancangan.
2. Stylitic (ragam) adalah Gaya adalah suatu ragam (cara, rupa, bentuk, dan sebagainya) yang khusus. Pengertian gaya – gaya dalam arsitektur post modern adalah suatu pemahaman
bentuk, cara, rupa dan sebagainya yang khusus mengenai arsitektur post modern:
a) Hybrid Expression adalah Penampilan hasil gabungan unsur – unsur modern dengan: Vernacular, Local, Metaphorical, Revivalist, Commercial, dan contextual.
b) Complexity adalah Hasil pengembangan ideology – ideology dan ciri – ciri post modern yang mempengaruhi perancangan dasar sehingga menampilkan perancangan yang bersifat
kompleks. Pengamat diajak menikmati, mengamati, dan mendalami secara lebih seksama.
c) Variable Space with surprise adalah Perubahan ruang – ruang yang tercipta akibat kejutan, misalnya: warna, detail elemen arsitektur, suasana interior dan lain – lain.
d) Conventional and Abstract Form adalah menampilkan bentuk konvensional dan bentuk-bentuk yang rumit (popular), sehingga mudah ditangkap artiinya.
e) Eclectic adalah Campuran langgam – langgam yang saling berintegrasi secara kontinu untuk menciptakan unity.
f) Semiotic adalah Arti yang hendak di tampilkan secara fungsi.
g) Varible Mixed Aesthetic Depending On Context Expression on content and semaic
appropriateness toward function. Gabungan unsur estetis dan fungsi yang tidak mengacaukan fungsi.
h) Pro Or Organic Applied Ornament adalah Mencerminkan kedinamisan sesuatu yang hidup dan kaya ornamen.
i) Pro Or Representation adalah Menampilkan ciri – ciri yang gamblang sehingga dapat memperjelas arti dan fungsi.
j) Pro-metaphor adalah Hasil pengisian bentuk – bentuk tertentu yang diterapkan pada desain bangunan sehingga orang lebih menangkap arti dan fungsi bangunan.
k) Pro-Historical reference adalah Menampilkan nilai-nilai histori pada setiap rancangan yang menegaskan ciri-ciri bangunan.
l) Pro-Humor ialah Mengandung nilai humoris, sehingga pengamat diajak untuk lebih menikmatinya.
m) Pro-simbolic adalah Menyiratkan simbol-simbol yang mempermudah arti dan yang dikehendaki perancang.
3. Design Ideas adalah suatu gagasan perancangan. Pengertian ide-ide desai n dalam Arsitektur Post Modern yaitu suatu gagasan perancangan yang mendasari Arsitektur Post Modern.
a) Contextual Urbanism and Rehabilitation ialah Kebutuhan akan suatu fasilitas yang berkaitan dengan suatu lingkungan urban.
b) Functional Mixing ialah Gabungan beberapa fungsi yang menjadi tuntutan dalam perancangan.
c) Mannerist and Baroque ialah Kecenderungan untuk menonjolkan diri.
d) All Phetorical Means ialah Bentuk rancangan yang berarti.
e) Skew Space and Extensions adalah Pengembangan rancangan yang asimetris-dinamis.
f) Street Building.
dalam fungsi.
h) Trends to Asymetrical Symetry adalah Menampilkan bentuk-bentuk yang berkesan keasimetrisan yang seimbang.
Collage/Collision adalah Gabungan atau paduan elemen-elemen yang berlainan
SUMBER : http://griya-informasi.blogspot.com/2013/02/perkembangan-arsitektur-modern.html
KONSEP ARSITEKTUR MODERN
Arsitektur modern tidak bermula dengan revolusi yang tidak dengan tiba – tiba membuang yang pra modern dan menggantinya dengan geometris sebagai satu – satunya rupa arsitektur, tetapi secara setahap demi setahap menghapuskan ornamen – ornamen dan dekorasi yang digantikan oleh geometri. Arsitektur modern diketahui telah berkembang lebih kurang setengah abad, berawal kira – kira tahun 1920 hingga 1960 dan pada bulan September 1930 telah diadakan suatu konggres oleh CIAM yang menghasilkan metode berpikir secara rasional untuk membangun kembali bangunan – bangunan yang hancur akibat perang dunia II. Dalam hal ini mereka menerapkan kecepatan dalam membangun (pabrikasi komponen bangunan), efisien, ekonomis, dan rasional. Penekanannya pada rasionalitas. Bangunan yang demikian ini dianggap mencerminkan fungsinya dan gejala ini melintasi batas negara dan budaya,
sehingga dapat dianggap bersifat Internasional.
Arsitektur modern mempunyai pandangan bahwa arsitektur adal ah „olah pikir‟ dan bukan „olah rasa‟ (tahun 1750), dan „permainan ruang‟ dan bukan „bentuk‟. Sejalan dengan
kemajuan teknologi yang pesat ikut mempengaruhi arsitektur. Munculnya teknologi bahan bangunan yang mendukung arsitektur modern. Misalnya kaca yang dapat digunakan untuk mengekspresikan space atau ruang. Karena ciri – cirinya yang „ada tapi tak terlihat‟. Selain itu untuk mewujudkan kecepatan dalam membangun maka dilakukan dengan produksi masal bahan bangunan sehingga mengakibatkan arsitektur modern dapat menembus batas budaya
dan geografis, dan arsitektur menjadi suatu gaya internasional serta bangunan – bangunan di dunia menjadi seragam. Ornamen – ornamen dalam bangunan dianggap suatu kejahatan dan klasisme yang pernah dipakai oleh kaum fasis dan nazi menjadi s ymbol yang negatif dan perlu diolah.
Ciri – ciri dari arsitektur modern adalah:
– Satu gaya Internasional atau tanpa gaya (seragam)
Merupakan suatu arsitektur yang dapat menembus budaya dan geografis. – Berupa khayalan, idealis
– Bentuk tertentu, fungsional
Bentuk mengikuti fungsi, sehingga bentuk menjadi monoton karena tidak diolah. – Less is more
Semakin sederhana merupakan suatu nilai tambah terhadap arsitektur ters ebut. – Ornamen adalah suatu kejahatan sehingga perlu ditolak
Penambahan ornamen dianggap suatu hal yang tidak efisien. Karena dianggap tidak memiliki fungsi, hal ini disebabkan karena dibutuhkan kecepatan dalam membangun setelah
berakhirnya perang dunia II. – Singular (tunggal)
Arsitektur modern tidak memiliki suatu ciri individu dari arsitek, sehingga tidak dapat dibedakan antara arsitek yang satu dengan yang lainnya (seragam).
– Nihilism
Penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos, simple, bidang-bidang kaca lebar. Tidak ada apa – apanya kecuali geometri dan bahan.
PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI ARSITEKTUR MODERN
Arsitektur modern memiliki ornament yang sangat minim. Pada arsitektur modern fungsi lebih diutamakan dalam menentukan bentuk, ukuran dan bahan. Di Indonesia rumah -rumah dengan gaya arsitektur modern mulai banyak diterapkan pada awalt tahun 70-an. Di masa sekarang pun banyak rumah-rumah baru yang dibangun dengan gaya arsitektur modern dengan penyesuain terhadap bahan bangunan dengan teknologi terkini,
perkembangan budaya dan wawasan serta gaya hidup penghuninya.
Eksterior rumah dengan gaya arsitektur modern didominasi dengan jendela yang
berukuran lebar dan atau tinggi, list plang beton memanjang dan kanopi yang menjeorok ke depan. Dengan kolom yang simple atau bahkan tanpa kolom. Bentuk masa rumah modern di dekorasi dengan ornament garis vertical, horizontal, dan diagonal yang sederhana pada dinding eksterior yang luas
Interior rumah modern ditata dengan ornament yang sederhana, plafond bertingkat dan void di ruang-ruang public yang meberikan kesan luas.
Ruang pada rumah dengan gaya Arsitektur Modern umunya transparan, menerus, ruang-ruang saling terhubung dengan ruang-ruang-ruang-ruang perantara dibatasi oleh dekorasi interior yang tidak masiv.
Bahan bangunan berupa stainless steel finishing polished, aluminum anodized, kaca berwarna / tinted glass, marupakan bahan dengan jenis finishing mencirikan rumah modern dimasa-masa awal berkembangnya di Indonesia. Disaat sekarang ini banyak bahan engunan dengan teknologi modern yang menjadi komponen penting seperti galvanized metal, granitile, grc, perforated metal dll.
Beberapa ciri arsitektur modern sebagai berikut: Modern :
1. Suatu gaya Internasional atau tanpa gaya. 2. berupa khayalan
3. bentuk tertentu, fungsional 4. Zeitgeit
5. Seniman sebagai nabi 6. Elitis untuk setiap manusia
7. Bersifat menyeluruh, luas meliputi banyak hal 8. Arsitek sebagai juru selamat
Late Modern : 1. Gaya yang disengaja 2. pragmatis
3. Longgar 4. Late Kapitalis
5. Seniman yang tertekan 6. Elitis Profesional
7. Bersifat menyeluruh
8. Arsitek memberikan pelayanan. Post Modern :
1. Gaya dengan dua makna 2. bersifat umum, bebeda-beda 3. bentuk semiotic
4. Tradisi dan pilihan 5. Elitis dan partisipatif 6. Satu per Saturday
7. Arsitek sebagai wakil dan aktifis STYLISTIC :
Modern :
1. Bersifat lurus kearah depan 2. Sederhana
3. Ruang isotropic typical(Chicago Frame, Domino) 4. Bentuk Abstrak
5. mempertahankan kemurnian 6. Bentuk kotak yang tidak jelas
8. Anti ornamen 9. Anti penggambaran 10. Anti histories 11. Anti humor 12. Anti symbol Late Modern :
1. Super sensual, teknologi yang cekatan, teknologi tinggi 2. Kesederhanaan yang kompleks, mereferensikan 2 arti 3. Ruang isotropic ekstrim, berlebihan, mutlak
4. Bentuk2 pahatan,ukiran, hiper-bola, bentuk membingungkan 5. pengulangan yang ekstrim, mempertahankan kemurnian 6. Artikulasi Ekstrim
7. Estetika mesin kedua, logika ekstrim, sirkulasi, mekanikal, teknologi dan struktur 8. Struktur dan konstruksi sebagai ornamen
9. menampilkan logika, sirkulasi, mekanikal, teknologi dan struktur, pergerakan yang dibekukan 10. Anti methapor
11. Anti histories
12. Tiddak bermaksud humor, penggunaan yang tidak tepat 13. tidak bermaksud simbolik
Post-Modern : 1. Ekspresi campuran 2. Kerumitan
4. Konvensional dan bentuk abstrak 5. Pencampuran dari berbagai sumber 6. Articulasi semiotic
7. Bermacam-macam estetika yang berubah-ubah, berdasarkan keadaan, pengungkapan isi dan kelayakan semantic terhadap fungsi
8. Pro organic, pemakaian ornamen 9. Pro penggambaran
10. Pro methapor
11. Pro referensi histories 12. Pro humor 13. Simbolik DESIGN IDEAS : Modern : 1. Kota ditaman 2. Pemisahan fungsi 3.“Kulit dan Tulang”
4. Volume bukan massa 5. Papan ujung balok 6. Transparan
7. Asimetri, bersifat tetap
8. penggabungan yang harmonis Late Modern :
1. Monumen ditaman 2. Fungsi di dalam bangsal
3. kulit licin, terlihat basah, distorsi
4. Pengurangan, grid-grid elips, irasional grid
5. Volume tertutup kulit, peniadaan massa, bentuk umum 6. Street building, linear
7. sifat tembus yang harafiah
8. Cenderung simetris dan rotasi formal, pencerminan, berkelanjutan 9. Keselarasan terbungkus, kekuatan yang seimbang
Post Modern :
1. Keadaan kota dan perbaikan 2. pencampuran fungsi
3. Arti yang langsung dimengerti
4. Ruang yang tidak simetris, dan perluasan 5. Street building
6. ke-dwiarti-an
7. cenderung asimetris/simetris 8. Penampilan / Bentrokan
Post modern space
Ciri-ciri ruang dari aliran Post Modern : 1. Pelapisan ruang.
2. Peniadaan atau penghilangan ruang 3. Penuh dengan kejutan
4. Grid miring dan diagonal
Aliran post modem ini berusaha untuk lepas dan ciri-ciri yang melekat pada aliran modem, tetapi dalam kenyataannya aliran mi tetap memasukkan ciri-ciri dan unsur modern.
Post modem mi difokuskan pada rancangan spatial interpenetration, dimana dua atau lebih ruang yang berlainan dapat digabung secara overlap dan saling bertemu, sehingga menghasilkan aljran ruang yang menerus. Pendukung aliran mi mencoba untuk mendefinisikan ruang lebih besar dan sekedar ruang abstrak dan menghasilkan arti ganda, keanakaragaman dan kejutan.
Dengan interpretasi dan pelapisan ruang, akan menghasilkan ruang yang misterius, kompleks dan penuh dengan kejutan. Kerumitan yang formal dan symbolic collage adalah karakteristik dan ruang Post Modem.
Explosive Arsitektur merupakan salah satu bagian dan arsitektur Late-Modem. Aliran Late-Modern sendiri dibagi menjadi 2, yaitu :
~ Aliran tahun 60-an dekade dengan grid diagonal ~ Aliran tahun 70-an dekade dan grid miring
Kedua aliran mi melahirkan bentuk-bentuk yang eksotik dan berani. Tokoh-tokoh pada aliran ini antara lain:
1. Sigfried Giedion 2. Frank OGehry 3. Theo Van Doesburg 4. Robert Venturi 5. Robert Stem
6. Thomas Gordon Smith 7. Richard Meier 8. Ron Davis 9. Eugene Kupper 10. Michael Graves 11. GunnarAsplund 12. Charles Moore 13. William Turn Bull 14. Fredericd Fisher
Fransesco Goromini, Guanino Guanini,Balthasar Newmann : 1. Fokusnya pada titik spasial
2. Terdapat overlap dan dua atau lebih volume massa Robert Ventuni,Robert Stern,Edwin Lutyens :
1. Pergeseran aksis barisan dan pelapisan ruang 2. Penggunaan bentuk-bentuk yang tidak utuh
3. Pengolahan ruang atau zoning yang membingungkan
4. Terdapat banyak penghilangan bentuk (façade,dinding-dinding kurva,atap yang berbeda) Frank 0 Gehri, Kuper, Ron Davis :
- Penggunaan liminal elemen secara tidak tepat - Perencanaan ruang yang demi-form
- Masih menggunakn elemen-elemen modem - Batas-batas antar ruang tidak jelas atau semua
- Adanya pembatasan dan peniadaan elemen-elemen yang ada sebelumnya - Sirkulasi dalam ruang tidak jelas
- Tidak tertarik penggunaan elemen semantik dan simbolik - Desainnya mengikuti kata hatinya
- Menggunakan grid miring,perspektifmundur.banvak kesan ambigu yang timbul
dalanülesainnva
Charles Moore,William Turn Bull :
1. Pelapisan ruang
2. Penggunaan ruang-ruang yang miring 3. Mempunyai kesan misterius
4. Terdapat“penghilangan”baik formal maupun non formal
5. Menggunakan elernen-elemen yang mengejutkan dan m enimbulkan kesan monumental
Thomas Gordon Smith :
~ Sealiran dengan Robert Venturi
Mengutamakan kebebasan lengkung-lengkung brok dan modern sepanjang ruang ~ Antara titik yang satu dengan yang lainnya beradu, saling memotong kadang-kadang
bergabung
Michael Graves :
~ Mengambil pembalikan-pembalikan positif negatif sampai suatu titik dimana topiary itu
sendiri menjadi bentuk bangunan dan struktur arsitektural dipecah dan diledakkan terpisah menjadi ruangruang seperti ruang parkir, publik front, ceremonial garden dan sebagainya dengan bentuk-bentuk demiform.
SUMBER : http://arsitektur-mudasukoharjo.blogspot.com/2010/07/pengertian-dan-ciri-ciri-arsitektur.html
ARSITEKTUR MODERN
SEJARAH LAHIRNYA ARSITEKTUR MODERN DAN PERKEMBANGANNYA
Pada awalnya Arsitektur Modern muncul sekitar tahun 1750-an di Eropa, dengan beberapa ciri khas yaitu munculnya arsitektur bergaya Romantic Classicicm atau yang lebih
dikenal dengan aliran Neoklasik, adanya tata
kota ideal dan rekayasa teknologi. Sebenarnya Arsitektur Modern baru muncul di Eropa sekitar tahun 1860-an setelah dibangunnya Crystal Palace, sebagai suatu reaksi akibat ketidak puasan akan gaya arsitektur klasik dan kombinasinya pada abad 18. Sedangkan di Amerika, gaya ini mulai muncul sekitar tahun 1880-an. Akibat adanya berbagai gagasan
baru, salah satunya adalahadanya peran teknologi dalam perancangan bangunan yaitu penggunaan bahan-bahan baru seperti beton, besi, baja, kaca, dan sebagainya, mulailah muncul berbagai macam struktur yang sekaligus mempengaruhi bentuk-bentuk bangunan yang sebelumnya tidak ada. Gagasan baru tersebut terangkum dalam prinsip-prinsip Arsitektur Modern.
Arsitektur Modern dapat dianggap sebagai suatu debat atau argumen terhadap peran arsitektur klasik. Arsitektur Klasik mencerminkan banyak pandangan seperti moral atau ekstravagan, imperialisasi atau republik, bahkan intelektualitas atau militerisme. Tanpa disadari oleh beberapa Arsitek, ada beberapa karya arsitek yang mengaku sebagai hasil cipta klasik tapi mempunyai ciri modern, dan sebaliknya ada juga karya arsitek yang menyatakan sebagai karya arsitektur bergaya modern tapi nyatanya malah bergaya klasik. Salah satu pengaruh terpenting dan terbesar pada arsitektur modern ini adalah gerakan Arts and Crafts, yang ditemukan pada pertengahan abad 18 oleh William Morris di Inggris. Morris mengkritik kualitas artistik yang miskin akan hasil produksi mesin pada saat revolusi Industri.
Meskipun Morris tidak merancang bangunan, pengaruhnya memberi motivasi akan kebebasan dan semangat bereksperimen yang mendapatkan peran penting dalam arsitektur.
Gerakan modern dipercaya sebagai sesuatu yang baru dan segala bentuk klasik tidak diterima oleh para arsiteknya. Pada umumnya arsitektur modern sengaja menciptakan pandangan yang mencerminkan ide tentang masyarakat industri, berdasarkan kesederajatan dan biasanya mempunyai sikap untuk memperbaiki hal-hal yang dianggap salah di masa lalu. Pandangan baru tersebut, seperti masyarakat baru, umumnya tidak dimengerti atau belum dapat diterima masyarakat lain. Sangat ironis apabila gerakan modern ini menolak keberadaan tradisi klasik karena tanpa diduga banyak juga karya arsitektur modern yang terdapat unsur tradisi aristektur klasik di dalamnya, masih mengadopsi beberapa bentuknya, dari urutan sampai pada bentuk kubahnya ( dome), dan dengan inilah karya tersebut dapat mengkomunikasikan nilai (pesan) tertentu, sehingga satu sama lain berbeda. Usaha untuk menghilangkan tradisi tersebut sulit memang tidak pernah berhasil.
Gerakan modern ini sebenarnya lebih mengutamakan pada konstruksi dan beauty atau keindahan. Di sini semua gerakan di alam dianggap mempunyai konstruksi sehingga menjadi indah. Dinamis tetapi tetap sebuah konstruksi yang kaku tidak lagi statis, selalu dalam keadaan equilibrium namun tidak kaku. Pada saat itu gerakan ini harus internasional atau men-dunia dan dipraktekkan oleh semua arsitek pada saat itu. Semua benda mempunyai bentuk yang pas seperti bentuk bendungan dan bangunan penyimpanan gandum yang bentuknya serupa di seluruh dunia. Bahan-bahan pabrik seperti kaca sangat digemari dimana pada saat itu kaca dapat membentuk sebuah volume ruang. Bagian dalam dapat terlihat dengan menggunakan kaca bagian luarnya menampilkan sebuah kejujuran.
Arsitektur modern yang mulai muncul pada sekitar tahun 1750 di Eropa mempunyai beberapa tanda, antara lain :
- Kehadiran arsitektur modern seiring dengan sedang munculnya Romantic Classicism, istilah populernya adalah Neoklasik. Gaya ini dianggap serius apabila melibatkan emosi yang mengakibatkan prinsip-prinsip arsitektur klasik tidak diterapkan sepenuhnya melainkan cenderung lebih condong memilih (gabungan) gaya yang disukai saja, seperti gaya arsitektur Gothic dan Ionic .
- Adanya tata kota ideal, karena sejak 1750 timbul suatu masalah yaitu banyaknya tempat kumuh. Hal ini membangkitkan gagasan kota ideal yang menyangkut polis, yang merupakan komponen masyarakat yang diatur sehingga hidup selaras dan seimbang. Bagaimana cara
mengatur sebuah lahan menjadi bangunan merupakan bahan pertimbangan pembangunan kota itu sendiri, dengan kata kunci “mandiri” atau self-sufficient .
- Adanya peran rekayasa dan teknologi. Insinyur sipil mulai banyak, yang kemudian mulai muncul bahan-bahan serta bahan-bahan campuran baru seperti cairan aspal, beton, baja dan sebagainya. Hal ini mempengaruhi pembangunan, terutama pada struktur bangunan sehingga mulai muncul bentuk-bentuk baru baik itu struktur atau penampakkannya.
Sebenarnya arsitektur modern baru muncul sekitar tahun 1860-an di Eropa dengan bangunan pertama yaitu Crystal Palace. Bentuk-bentuk yang digunakan merupakan bentuk-bentuk rasional yaitu kaku biasanya berbentuk-bentuk kotak terlihat masif dan jarang terdapat ornamen-ornamen penghias seperti halnya pada gaya-gaya atau aliran-aliran sebelumnya. Penerapan bahan-bahan baru dapat terlihat pada bangunan ini seperti penggunaan struktur besi, baja dan kaca serta beton. Sedangkan di Amerika, arsitektur modern mulai muncul sekitar tahun 1880-an, dimana banyak dibangun gedung-gedung bertingkat tinggi dengan struktur yang menggunakan bahan-bahan baru hasil fabrikasi terutama bahan baja.
Prinsip-prinsip arsitektur modern antara lain :
- Sistem firmitas atau sistem kekokohan, dimana tiang dan lantai merupakan satu kesatuan atau saling mengikat, ada pondasi dan penghubung lantai dasar sebagai pengikat konstruksi. Jadi pada arsitektur modern ini lebih menonjolkan pada bentuk-bentuk yang dianggap kokoh. - Adanya penggunaan bahan hasil pabrikasi untuk penutup atau kulit bangunan. Karena adanya
revolusi industri yang banyak menyebabkan penggunaan bahan-bahan pabrik menjadi tren saat itu. Bahan-bahan yang banyak digunakan pada saat itu yaitu bahan-bahan baru seperti besi, baja, beton dan kaca. Para arsitek pada saat itu sednag gemar-gemarnya menggunakan bahan-bahan ini.
- Terdapat sistem grid pada denah, tidak mempunyai pusat tertentu dan bentuknya biasanya asimetri. Disini denah sudah lebih kaya akan bentuk dan tidak berbentuk simetris seperti pada denah-denah bangunan beraliran klasik sebelumnya. Dan tidak mempunyai pusat-pusat tertentu.
- Selalu ada bukaan-bukaan (lubang-lubang) karena pada saat itu arsitek sudah mulai memikirkan bagaimana menciptakan bangunan yang sehat yang diantaranya dengan menggunakan banyak bukaan-bukaan (lubang-lubang) sebagai sirkulasi udara agar udara lebih nyaman di dalamnya.
- Alam dipinjam (dipasang) agar telihat sebagai ornamen tapi tidak menjadi bagian dari bangunan. Di bangunan-bangunan modern penggunaan tanaman-tanaman hias merupakan pengganti dari ornamen-ornamen estetis yang terdapat pada bangunan aliran sebelumnya. - Adanya kontak dengan alam baik secara langsung ataupun secara tidak langsung. Alam disini
mulai diperhatikan kembali sebagai unsur yang penting baik itu sebagai penunjang kenyamanan maupun kesehatan lingkungan bangunan.
- Ada keinginan akan sebuah lingkungan yang sehat, jarak antar bangunan berjauhan. Telah saya jelaskan diatas bahwa arsitek beraliran modern mulai kembali memperhatikan kesehatan bangunan salah satunya juga dengan cara memperjauh jarak antar bangunan disamping juga sebagai penambah unsur keindahan dari bangunan itu sendiri lepas dari bangunan-banguna lain disekitarnya.
- Arsitektur modern bertulang punggung pada teknologi (dasar semua permasalahan).
Pada saat tahun 1850-an muncul sebuah gelar baru yaitu insinyur. Insinyur disini selain ahli bangunan juga bisa membuat bangunan-bangunan tinggi atau pencakar langit juga dapat membuat bangunan dengan struktur-struktur yang panjang seperti jembatan.
Sehingga pada akhirnya muncul istilah “ Form Follows Function “ yang dicetuskan oleh Louis Sullivan dimana bangunan yang baik tidak harus indah namun „ benar „ makna, fungsi dan lain-lainnya. Pada saat itu bangunan –bangunan modern juga sudah mulai berubah bentuknya misalnya pada bangunan-bangunan tinggi pada lantai 1 dan lantai 2-nya diberi ruang besar , mezanin dan terdapat tangga utama yang besar. Selain itu untuk memecah kekakuan pada penampakkan fasad-nya diberilah aksen diatas-atas bangunan tinggi tersebut seperti yang dilakukan pada gaya-gaya Art Nouveau. Namun pada saat itu arsitek besar seperti Louis Sullivan tidak banyak mencipatakan sebuah bangunan hanyalah karena bangunan-bangunan ciptaannya banyak ditiru dan dijiplak oleh arsitek-asitek lain pada zamannya. Namun kemudian Louis Sullivan menurunkan ilmunya ini kepada muridnya yang akhirnya juga menjadi arsitek besar pula yaitu Frank Loyd Wright .
Kemudian arsitek memanfaatkan pengetahuan yang dipunya oleh insinyur. Dan akhirnya arsitek lebih kreatif dan mempunyai konsep pemikiran yang lebih dalam daripada insinyur, karena arsitek juga mempunyai pengetahuan tentang ilmu seni yang tidak dipunyai oleh insinyur yang hanya mempunyai ilmu teknik yang paten.
Kemudian pada sekitar tahun 1920-an muncullah suatu periode yang disebut dengan Periode Heroic , dimana dimasa itu merupakan jaman penekanan ego pribadi, selain itu sudah berkurangnya ornamen yang menghiasi bangunan, namun
ornamen-ornamen disini berfungsi sebagai pemberi status, fungsi dan diletakkan di tempat-tempat tertentu. Sehingga kesimpulannya adalah bahwa di masa ini telah terjadi penyederhanaan ornamen-ornamen. Di sini massa-massa bangunan juga dibuat ekspresif namun menggunakan bahan-bahan pabrik sehingga mempunyai ekspresi yang khas contohnya penggunaan bentuk-bentuk melengkung dan skylight . Periode ini juga ditandai dengan keadaan politik Eropa yang saat itu tengah memanas yang menyebabkan munculnya berbagai macam aliran. Seperti adanya Naziisme di Jerman dimana bangunan pada saat itu harus berfungsi sebagai monumental, sedangkan di Italia adanya Fasisme yang mengakibatkan bangunan-bangunan pada saat itu secara teknis mengikuti bentuk-bentuk bangunan klasik. Jadi dapat dilihat bahwa pada saat itu karya-karya arsitektur haus monumental dan prinsip –prinsip arsitektur klasik. Zailgeist yaitu arsitektur mengikuti perkembangan mekanisasi yang terjadi sedangkan Will to form yaitu bahwa perancangan bangunan diserahkan sepenuhnya oleh arsitek yang merancangnya.
Pada tahun 1920 hingga 1930 bangunan yang diciptakan kebanyakan adalah bangunan-bangunan tinggi atau bangunan pencakar langit. Karena pada saat itu ada anggapan bahwa semakin tinggi sebuah bangunan semakin hebat. Di Jerman pada saat itu ada istilah Neve Sachlichkeit atau Neuwe Zakelijaheid di Belanda yaitu sebuah sifat objektif yang baru. Dan di daerah Skandinavia yang pada saat itu tidak tersentuh oleh dinamika politik yang tengah memanas di Eropa Tengah mengakibatkan gerakan modernnya berbeda dengan di daerah Eropa tengah tersebut, bentuk-bentuk bangunan di sana mengalah pada lansekap atau alam.
Akibat rasa optimis yang tinggi dan sikap yang idealis dari masyarakat modern, arsitektur modern mulai menandakan tanda-tanda kegagalannya. Para arsitek dari gerakan modern mempunyai suatu tujuan yaitu untuk menciptakan suatu gaya internasional atau Internasional Style, yang diterima secara internasional dan seragam. Internasional Style sebenarnya merupakan perumusan ide-ide dari para pionir arsitektur modern seperti Hoffmann, Loos, Frank Loyd Wright , dan Walter Gropius. Ciri khas bangunan bergaya internasional adalah penerapan bentuk-bentuk geometri, dinding berwarna polos (putih), dan atap yang datar, serta biasanya terdapat taman di sekitarnya. Banyak karya-karya arsitektur yang mengadopsi dari revolusi industri.
Prinsip-prinsip bangunan bergaya International yaitu : - Volume metrik