• Tidak ada hasil yang ditemukan

Potensi Bandar Udara dalam Mendukung Kepariwisataan di Tapanuli

BAB 4 POTENSI BANDARA SILANGIT DALAM PENGEMBANGAN

4.2 Potensi Bandar Udara dalam Mendukung Kepariwisataan di Tapanuli

Objek wisata yang memiliki sumber daya potensial belum tentu dapat dikembangkan sampai adanya akses. Salah satu pendukung berkembangnya pariwisata di suatu daerah adalah dengan adanya aksesibilitas. Salah satunya dengan adanya bandar udara.

Perjalanan menuju objek-objek wisata tidak akan menjadi keluhan lagi bagi para masyarakat, terutama wisatawan. Turis yang ingin menikmati objek wisata akan lebih mudah karena akses transportasi udara mulai terbuka.

Bandara Silangit memiliki potensi yang sangat besar dalam mendukung pengembangan pariwisata di Tapanuli Utara. Karena letak bandara yang sangat srategis dengan objek-objek wisata yang ada di Tapanuli Utara.

Prospek bandara ini sebenarnya sangat besar jika bandara Silangit ini bisa didarati Pesawat seperti Boing 737, karena diyakini para masyarakat yang hendak ke Kab. Tapanuli Selatan, Kab. Mandailing, Kab. Sibolga, Nias, Tapanuli Utara, Padanglawas, Toba Samosir serta Kabupaten sekitar Danau Toba lainnya dan kota-kota lainnya di kawasan Barat Sumatera Utara akan beralih ke bandara ini, termasuk para pebisnis yang mau hilir mudik ke daerah ini.

Pembangunan bandara Silangit yang strategis dengan panorama indah sumber daya alamnya akan mendukung Kabupaten Tapanuli Utara sebagai daerah wisata. Oleh karena itu, dengan adanya bandara akan membuka mata dunia untuk menarik banyak pengunjung. Semakin banyak orang datang berkunjung ke daerah ini, maka daerah ini pun akan berkembang lebih maju. Dengan adanya bandara tersebut juga diharapkan akan lebih mudah mengajak para investor dan menjadi hal yang sangat menarik bagi para usahawan untuk membuka usaha seperti hotel, restoran, toko souvenir, dan juga Biro Perjalanan Wisata apabila pelayanan penerbangan keluar Sumatera Utara telah terbuka.

Dengan demikian, pengusaha di daerah-daerah, akan lebih mudah memperoleh modal kerja untuk memulai, melanjutkan dan memperbesar usahanya. Dengan tumbuhnya berbagai kegiatan usaha, maka kemampuan untuk menyerap tenaga kerja juga akan makin besar.

4.2.1 Beberapa Objek Wisata Potensial di Tapanuli Utara

Kabupaten Tapanuli Utara memiliki berbagai potensi alam, budaya dan sejarah yang dapat digali serta dilestarikan menjadi salah satu aset dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata. Potensi tersebut berhubungan dengan daya tarik dan nilai objek wisata yang tersebar di beberapa kecamatan yang terdiri dari objek wisata rohani atau agama, wisata alam atau rekreasi, sejarah dan budaya, obyek wisata hutan atau kebun. Beberapa diantaranya adalah:

A. Wisata Air Panas

Sumber air panas yang di dalamnya terdapat kandungan belerang dan soda tersebar di beberapa tempat di Tapanuli Utara, antara lain di Kecamatan Pahae Jae,

Sipoholon dan Pagaran. Lokasi sumber air panas ini sebagian telah dikembangkan dan diolah secara komersial untuk sarana mandi umum. Di kawasan kota Tarutung terdapat beberapa obyek wisata air panas, seperti : Air panas Hutabarat, Air panas Sipoholon, Air panas Sait Ni Huta dan Air panas Ugan. Khusus air panas Sipoholon telah menjadi tempat persinggahan (stop over) para wisatawan yang mengadakan paket perjalanan wisata ke Medan, Parapat, Tarutung, Padang dan Sibolga

B. Wisata Rohani

Obyek wisata agama salib kasih Siatas Barita terletak di Kecamatan Siatas Barita. Kawasan obyek wisata ini merupakan tempat beristirahat pertama misionaris Nommensen setelah sampai di Rura Silindung pada 11 Nopember 1863.

Dari puncak bukit Siatas Barita, DR.Ingwer Ludwig Nommensen berdiri memandang ke arah Rura Silindung di bawahnya. Ia terpaku dan takjub akan keindahan panorama Tano Batak. Maka Iapun berdoa , "Hidup atau mati, biarlah aku tinggal di tengah-tengah bangsa ini untuk menyebarkan firmanmu dan kerajaanMu."

Demikianlah peristiwa pada tahun 1863, ketika missionaris agama Kristen asal Jerman itu mengawali babak kehidupan baru bagi orang-orang Batak yang belum mengenal agama Kristen. Nommensen wafat tanggal 23 Mei 1918, dimakamkan di desa Sigumpar sekitar 60 Km utara Tarutung.

Pada tahun 1993/1994, sebagai penghormatan dan penghargaan atas jasa- jasanya, maka Pemda Tapanuli Utara membangun Salib Kasih dengan tinggi 31 meter di puncak bukit Siatas Barita. Pada waktu-waktu tertentu masyarakat Batak dan turis asing melakukan ibadah terbuka di tempat ini.

Obyek wisata ini merupakan primadona yang diminati dan ramai dikunjungi wisatawan manca negara maupun wisatawan lokal terutama pada hari-hari besar keagamaan dan hari libur.

C. Wisata Air Soda

Pemandian Air Soda yang satu ini adalah merupakan salah satu objek wisata di Tarutung yang berlokasi di desa Parbubu, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Propinsi Sumatera Utara.

Pemandian Air Soda di dunia hanya ada dua yakni di Tarutung dan satu lagi berada di Venezuela, yang diyakini bisa menyembuhkan penyakit kulit. Di samping itu bila dirasakan dengan lidah rasanya asam, jauh berbeda dengan air biasa. Debit airnya sangat banyak, dan terus menerus berganti serta tidak kunjung habis. Lokasi pemandian tersebut berada di areal persawahan dan merupakan posisi yang unik karena diwarnai dengan pemandangan yang indah.

D. Panorama Huta Ginjang

Lokasi panorama Huta Ginjang terletak sekitar 38 km dari kota Tarutung atau hanya 11 km dari Bandara Silangit dan kampus Bumi Pendidikan UNITA (Universitas Sisingamangaraja XII Tapanuli) Silangit. Apabila pengunjung berada di Huta Ginjang Taput tidak jauh berbeda apabila berada di objek wisata Sipinsur, Desa Pearung Kecamatan Paranginan, Kabupaten Humbang Hasundutan. Karena dari kedua objek wisata itu dapat melihat langsung enam kabupaten yaitu Taput, Humbang Hasundutan, Tobasa, Samosir, Dairi dan Simalungun. Berdiri di lokasi Huta Ginjang seakan berada di angkasa raya. Karena dari lokasi itu dapat memandang bebas ke arah Pulau Samosir, Danau Toba, Pulau Sibandang dan areal

sebagai pulau mangga karena sesuai dengan data masyarakat setempat semuanya punya pohon mangga.

Huta Ginjang yang mempunyai panorama yang sangat indah dapat kita lalui dengan menelusuri jalan berbelok, seraya menikmati pemandangan indah persawahan dan perumahan, kita akan sampai dengan hitungan belasan menit di Muara yang jaraknya hanya 21 km dari jalan negara. Kecamatan Muara memiliki pantai yang cukup landai dan telah berkembang menjadi kota wisata pantai apalagi dengan hadirnya hotel bintang tiga Sentosa Lake Resort milik putra asli Muara Samsul Sianturi SH. Di samping pusat wisata di kawasan Muara, kota ini juga merupakan pintu gerbang masuk karena dapat ditempuh melalui jalur darat maupun jalur Danau Toba. Kemudian menyebar ke objek wisata lain yaitu Pulau Sibandang dan Istana Raja Sisingamangaraja XII di Baktiraja. Jadi apabila pengunjung pergi ke Baktiraja untuk mengenang Pahlawan Nasional Raja Sisingamangraja XII dapat melalui Muara. Tidak ketinggalan, pengusaha asal Siborongborong Ir Berman Sianturi juga telah membangun hotel Roma Anugrah berbiaya Rp 6 miliar di Jalan Balige Kecamatan Siborongborong. Yang bisa menampung para pengunjung ke wilayah Tapanuli Utara.

Keindahan Huta Ginjang dan Muara tidak perlu diragukan lagi, karena dikelilingi oleh bukit-bukit terjal diantara hijaunya lembah dan keindahan danau yang membentang serta sejuknya udara pegunungan. Sehingga dengan hadirnya objek-objek wisata di Taput menjadi salah satu daerah tujuan wisata unggulan di Sumut.

Dokumen terkait