• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Potensi dan masalah

Potensi yang peneliti temukan adalah pelajaran geometri bangun datar penting untuk siswa kelas III. Siswa kelas perlu memahami materi geometri sebagai dasar untuk mempelajari materi di tingkat yang lebih lanjut. Materi geometri juga dapat melatih siswa untuk mengembangkan kecerdasan matematis logis dan ruang visual.

Masalah yang peneliti temukan adalah ketika peneliti melakukan Probaling II di SD Negeri Sendangadi 2 yaitu saat peneliti mendapatkan kesempatan untuk melakukan pengamatan proses pembelajaran matematika pada hari Kamis tanggal 01 Mei 2015 dan Kamis tanggal 08 Mei 2015. Peneliti melihat

53

jika siswa mengalami kesulitan memahami macam dan unsur bangun datar sederhana. Adapun hasil observasinya sebagai berikut :

Tabel 4.1 Hasil observasi pembelajaran

No Kegiatan Diskripsi pengamatan

1 Membuka pelajaran Observasi 1:

Guru membuka pelajaran dengan doa. Observasi 2:

Guru membuka pelajaran dengan doa. 2 Penyajian materi Observasi 1:

Materi disajikan dalam bentuk catatan yang ditulis dipapan tulis.

Observasi 2:

Materi disajikan dalam bentuk catatan yang ditulis dipapan tulis.

3 Metode pembelajaran Observasi 1:

Metode pembelajaran yang digunakan guru adalah ceramah, tanya jawab dan diskusi kelompok. Observasi 2:

Metode pembelajaran yang digunakan guru adalah ceramah, tanya jawab dan diskusi kelompok. 4 Penggunaan bahasa Observasi 1:

Menggunakan bahasa yang mudah dipahami siswa. Observasi 2:

Menggunakan bahasa yang mudah dipahami siswa. 5 Aktifitas siswa Observasi 1:

Mencatat, tanya jawab dan diskusi Observasi 2:

Mencatat, tanya jawab dan diskusi 6 Pengelolaan kelas Observasi 1:

Dapat mengkondisikan kelas dengan baik, kelas tenang dan siswa memperhatikan

Observasi 2:

Dapat mengkondisikan kelas dengan baik, kelas tenang dan siswa memperhatikan

7 Penggunaan media Observasi 1:

Menggunakan media kertas yang berbentuk persegi dan persegi panjang.

Observasi 2:

Tidak menggunakan media 8 Cara menutup pelajaran Observasi 1:

Menyimpulkan materi yang dipelajari dan menutup dengan berdoa

Observasi 2:

Menyimpulkan materi yang dipelajari dan menutup dengan berdoa

Berdasarkan hasil observasi, peneliti menyimpulkan bahwa guru tidak menggunakan model pembelajaran yang variatif. Kegiatan pembelajaran kurang

54

memotivasi siswa dalam belajar, siswa hanya mendengarkan dan berdiskusi kelompok. Selain itu guru kurang memaksimalkan media yang digunakan, guru hanya menunjukkan media dan tidak melibatkan siswa dalam pengeksploran media. Sehingga siswa tidak terlibat aktif dalam pembelajaran. Tugas yang diberikan kepada siswa hanya berupa soal-soal latihan dan kemudian membahasnya bersama-sama. Masalah tampak pada beberapa siswa yang mengalami kesulitan ketika mengerjakan soal evaluasi yang dibagikan oleh guru. 2. Pengumpulan data

Peneliti menyusun angket pra-penelitian untuk guru dan dosen yang kemudian divalidasi oleh dosen ahli matematika. Hasil validasi instrumen pra-penelitian untuk guru adalah 2,8 dengan katogori “baik” sedangkan hasil validasi instrumen pra-penelitian siswa adalah 3 dengan kategori “baik” sehingga instrumen layak untuk disebarkan kepada guru dan siswa. Angket tersebut disusun dengan tujuan untuk memperkuat pengamatan yang sudah dilakukan peneliti sebelumnya. Data-data yang diperoleh dari hasil penyebaran angket tersebut kemudian diolah dan dianalisis kebutuhannya.

a. Hasil angket pra-penelitian guru

Angket pra-penelitian guru diberikan kepada 3 orang guru kelas 3 di SD N Ambarukmo, SD N Sendangadi 2, dan SD N Caturtunggal 6. Hasil rekap angket dapat dilihat dari tabel dibawah ini:

Tabel 4.3 Hasil rekap angket guru

No. Pertanyaan Jawaban

1.

Bagaimana Bapak/Ibu menerapkan metode pembelajaran ketika mengajarkan sifat-sifat bangun datar (persegi, persegi panjang dan segitiga)?

Guru 1: menggunakan metode ceramah, diskusi, demonstrasi dan penugasan.

Guru 2: menggunakan metode diskusi dan demonstrasi.

55

Guru 3: menggunakan problem solving, observasi dan tanya jawab

2.

Bagaimana Bapak/Ibu menerapkan model pembelajaran ketika mengajarkan sifat-sifat bangun datar (persegi, persegi panjang dan segitiga)?

Guru 1: menggunakan model CTL Guru 2: menggunakan model realistis Guru 3: menggunakan model pengamatan.

3.

Bagaimana cara Bapak/Ibu menggunakan media pembelajaran ketika mengajarkan sifat-sifat bangun datar (persegi, persegi panjang dan segitiga)?

Guru 1: menggunakan benda-benda diruang kelas.

Guru 2: menggunakan benda riil berupa kertas.

Guru 3: menggunakan benda-benda disekitar siswa.

4.

Bagaimana ketercapaian nilai KKM siswa sifat-sifat bangun datar (persegi, persegi panjang dan segitiga)?

Guru 1: ketercapaian KKM 78% Guru 2: ketercapaian KKM cukup Guru 3: tercapai saat KKM 63

5.

Menurut Bapak/Ibu, kesulitan apa yang sering muncul pada siswa pada saat mempelajari sifat-sifat bangun datar (persegi, persegi panjang dan segitiga)?

Guru 1: kesulitan membedakan persegi dan persegi panjang serta segitiga sama sisi dan sama kaki.

Guru 2: belum ada kesulitan

Guru 3: membedakan persegi dan persegi panjang

6.

Bagaimana Bapak/Ibu menerapkan metode pembelajaran ketika mengajarkan sudut-sudut yang ada pada bangun datar (persegi, persegi panjang dan segitiga)?

Guru 1: menggunakan metode ceramah, diskusi, demonstrasi dan penugasan.

Guru 2: menggunakan diskusi dan demonstrasi

Guru 3: menggunakan problem solving dan diskusi

7.

Bagaimana Bapak/Ibu menerapkan model pembelajaran ketika mengajarkan sudut-sudut yang ada pada bangun datar (persegi, persegi panjang dan segitiga)?

Guru 1: menggunakan model diskusi kelompok

Guru 2: menggunakan model realistis Guru 3: menggunakan model pengamatan

8.

Bagaimana cara Bapak/Ibu menggunakan media pembelajaran ketika mengajarkan sudut-sudut yang ada pada bangun datar (persegi, persegi panjang dan segitiga)?

Guru 1: menggunakan benda diruang kelas (meja, papan tulis)

Guru 2: memperagakan di depan kelas dan menunjukkan bagian sudut.

Guru 3: menggunakan pengaris segitiga, siku tangan.

9.

Bagaimana ketercapaian nilai KKM siswa sudut-sudut yang ada pada bangun datar (persegi, persegi panjang dan segitiga)?

Guru 1: ketercapaian KKM 80% Guru 2: ketercapaian KKM cukup Guru 3: KKM tercapai

56 10.

Menurut Bapak/Ibu, kesulitan apa yang sering muncul pada siswa pada saat mempelajari sudut-sudut yang ada pada bangun datar (persegi, persegi panjang dan segitiga)?

Guru 1: memahami sudut lancip atau tumpul dalam segitiga

Guru 2: belum ada kesulitan Guru 3: membaca besar sudut

Berdasarkan hasil angket 3 guru dari SD yang berbeda dapat disimpulkan bahwa beberapa guru masih menggunakan metode ceramah, diskusi dan kerja kelompok dalam melakukan pembelajaran. Guru juga menggunakan media benda-benda yang ada di sekitar kelas.Kesulitan yang sering dialami siswa ketika mempelajari bangun datar adalah membedakan persegi dan persegi panjang serta segitiga sama sisi dengan segitiga sama kaki. Guru juga menuliskan bahwa KKM pada materi bangun datar sudah tercapai.

b. Hasil angket pra-penelitian siswa

Angket pra-penelitian disebarkan kepada siswa kelas IV SD N Ambarukmo dengan jumlah 27 siswa. Angket disebarkan pada tanggal 4 Agustus 2015. Alasan angket disebarkan dikelas IV karena kelas tersebut sudah pernah mendapatkan materi tentang bangun datar persegi, persegi panjang dan segitiga pada saat kelas III semester 2. Berikut hasil rekap angket pra-penelitian siswa:

Tabel 4.4 Rekapan hasil angket pra-penelitian siswa

No Indikator pernyataan Nomor Item

Persentase Ketidaktercapaian 1. Mengetahui sifat-sifat bangun datar

Persegi.

1 18%

2 40%

2.

Mengetahui sifat-sifat bangun datar Persegi Panjang.

3 25%

4 50%

5 15%

3. Mengetahui sifat-sifat bangun datar Segitiga

6 82%

7 54%

4.

Mengetahui sudut-sudut yang ada pada bangun datar Persegi

8 32%

9 29%

57 5.

Mengetahui sudut-sudut yang ada pada bangun datar Persegi Panjang

11 18%

12 47%

13 36%

6. Mengetahui sudut-sudut yang ada pada bangun datar Segitiga

14 14%

15 39%

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa ketidaktercapaian paling tinggi adalah item nomor 4, 6, 7 dan 12. Item nomor 4 dengan indikator mengetahui sifat-sifat bangun datar persegi panjang memiliki persentase ketidaktercapaian mencapai 50%. Item nomor 6 dengan indikator mengetahui sifat-sifat bangun datar segitiga dengan persentase 82%. Item nomor 7 dengan indikator mengetahui sifat-sifat bangun datar segitigamemiliki persentase ketidaktercapaian mencapai 54%. Serta item nomor 12 persentase 47% dengan indikator mengetahui sudut-sudut yang ada pada bangun datar persegi panjang.

Berdasarkan hal tersebut dapat terlihat bahwa siswa mengalami kesulitan pada bangun datar persegi panjang dan segitiga, sehingga peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran yang memuat materi tentang: 1) persegi, 2) persegi panjang, 3) segitiga. Peneliti menyertakan materi tentang persegi dengan tujuan agar siswa bisa membedakan sifat-sifat persegi dengan persegi panjang.

Dokumen terkait