• Tidak ada hasil yang ditemukan

Potensi Investasi Di Bidang Infrastruktur

Potensi di bidang infrastruktur di Kabupaten Karangasem diantaranya:

1. Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Amed berlokasi di Dusun Amed ,Desa Purwakerti, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, dengan tujuan kegiatan :

Satgas Randal Kab. Karangasem IV-101 tradisional yang menghubungkan Pulau Bali (Amed) dan Pulau Lombok

- Perencanaan kedepan, Pelabuhan AMED akan dikembangkan kembali sebagai Pelabuhan Penyeberangan Penumpang dan Barang yang menghubungkan Bali dan Lombok.

- Sedangkan Pelabuhan Padangbai lebih difokuskan sebagai pelabuhan pariwisata dan pelabuhan penyeberangan Bali-Nusa Penida, dan penyeberangan diluar Bali – Lombok.

- Tahapan kegiatan yang sudah dilakukan :

o Telah tersusun Dokumen Feasibility Study (FS), yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Bali pada tahun 2007.

o Detail Engineering Design (DED) yang disusun oleh Pemerintah Provinsi Bali, pada tahun 2007.

o Amdal sudah diikerjakan dengan dana APBD Provinsi Bali pada tahun 2008.

o Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan (RIP) Tahun 2009. o Perda. RTRWP Bali N0.16 Tahun 2009.

o Perda. RTRW Kabupaten Karangasem 2012-2032 No. 17 Tahun 2012. 2. Pembangunan Sarana Air Bersih, Kegiatan ini mencakup penyediaan air baku

(produksi) yang berlokasi di sepanjang DAS Telaga Waja, Kabupaten Karangasem dan pembangunan jaringan pipa transmisi dan distribusi yang berlokasi di lintas kabupaten, dengan tujuan kegiatan :

- Kegiatan Pembangunan Penyediaan Prasarana Air Minum ini bertujuan untuk memanfaatkan sumber air minum yang ada di daerah aliran Sungai Telaga Waja di Kabupaten Karangasem untuk dimanfaatkan melayani kebutuhan air minum untuk Kawasan Pariwisata di Kabupaten Karangasem, Kabupaten Klungkung, Gianyar, Badung dan Kota Denpasar.

- Pemanfaatan sumber air saat ini :

 Sumber Air Grubug dan Arca (1.202 lt/detik):

 Air minum sebanyak 50 Lt/detik untuk pelayanan sebagaian Kecamatan Rendang dan Desa Besakih.

 Untuk Irigasi dengan cakupan luas sawah diairi 764 ha dengan perkiraan pemakaian 2,5 Lt/detik/ha sehingga total kebutuhan irigasi 1.910 Lt /detik.

Satgas Randal Kab. Karangasem IV-102  Untuk pelayanan cakupan luas sawah 764 ha masih kekurangan air

sehingga pemanfaatan air irigasi dilakukan secara bergilir.

 Sumber Mata Air Surya, Mata Air Bongol, Mata Air Iseh, Mata Air Celuk dengan jumlah

 debit keseluruhan sebanyak 694 Lt/detik dimanfaatkan saat ini untuk air minum

 Telaga Waja baru sebanyak 125 Lt/detik dari rencana 400 Lt/detik pemanfaatnya.

 Sisa debit sebanyak 294 mengalir ke Sungai Telaga Waja.

 Secara keselurahan sisa debit air yang mengalir di sungai Telaga Waja sebanyak ± 1.294 Lt/detik

3. Pembangunan Pelabuhan Cruise Tanahampo, Berada di wilayah Dusun Tanah Ampo. Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali.

- Sejak Tahun 70-an Pariwisata sangat strategis dalam perkembangan Bali. Kabupaten Karangasem dengan sebutan "Pearl from East Bali" merupakan tujuan wisata ketiga setelah Kabupaten Badung dan Gianyar.

- Wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Karangasem adalah Wisatawan yang menggunakan Kapal Cruise.

- Pada era 90-an rata-rata terdapat 60 Kapal Cruise lego jangkar setiap tahunnya di Perairan Padangbai (Tanahampo).

- Secara Historis Perairan Padangbai khususnya lokasi Desa Tanah ampo merupakan pelabuhan alami yang sudah dikenal sejak lama yang sering dikunjungi oleh kapal-kapal pesiar Internasional sehingga sangat perlu untuk dibangun Pelabuhan Pariwisata tanahampo untuk berlabuhnya Kapal Pesiar.

- Tahun 2006-2012 Sampai sudah 21 Kapal pesiar melakukan Lego Jangkar di pelabuhan Padangbai dimana penumpang kapal pesiar yang melakukan lego jangkar di Padangbai dievakuasi dengan Kapal kecil (Boat) untuk bisa melakukan perjalanan wisata di daerah Bali.

- Data kunjungan kapal pesiar ke Indonesia sejak 2001 sampai 2007 sebanyak 199 kapal, diantaranya 58 ke Bali, 37 kapal ke Padangbai dan 21 kapal ke Benoa. Sedangkan untuk tahun 2011 dan 2012 Kunjungan Kapal

Satgas Randal Kab. Karangasem IV-103

- Aspek Teknis untuk kedalaman kolam pelabuhan tidak perlu diragukan lagi karena kedalaman kolam pelabuhan di padangbai khususnya Tanahampo, lebih dari 12 m. Kapal pesiar jenis Queen Ellizabeth sudah pernah melakukan lego jangkar.

- Pembangunan ini akan bisa meningkatkan Perekonomian masyarakat Bali khususnya di Kabupaten Karangasem.

- Tahapan Kegiatan yang sudah dilakukan:

• Telah dibangun keselurahan di Zone Inti ± 133 Milyar (APBN) • Tahun 2007: Bangunan couseway yang telah dibangun ± 10 Milyar • Tahun 2008: direncanakan Pembangunan lanjutan dengan dana Rp. 20

Milyar

• Di Tahun 2012 : Usulan penambahan couseway perpanjangan 154 M dengan dana 200 M.

- Dari pembangunan Pelabuhan Pariwisata/Cruise Tanahampo yang mulai sejak Tahun 2006 disamping memiliki sejumlah potensi, masih terdapat beberapa kendala penghambat yaitu sebagai berikut:

1. Bahwa penawaran atau minat Operator Cruise dinegara-negara Eropa, Amerika maupun Asia sangat tinggi untuk segera bisa berlabuh di Pelabuhan Pariwisata/Cruise Tanahampo. Bahkan Operator Cruise Singapura bersama Kadinnya menawarkan 400 Cruise singgah di Pelabuhan Pariwisata/Cruise Tanahampo setiap tahun.

2. Bahwa kapal-kapal yang berlabuh saat ini ukuran panjangnya diatas 250 M, sementara panjang dermaga yang ada baru 154 M, sehingga saat ini jika kapal-kapal berlabuh masih menggunakan sekoci.

3. Terkait dengan rencana kelanjutan pembangunan dermaga cruise Tanahampo melalui pola KPS, masih ada kendala soal penyatuan aset masing-masing yaitu Aset Pemerintah Pusat, Aset Pemerintah Provinsi dan Aset Pemerintah Kabupaten.

4. Pembangunan Pembangkit Listrik, untuk pembangunan PLTS tersebut Pemerintah Kabupaten Karangasem berkomitmen untuk menyediakan lahan sekitar 1,5 Ha di Kecamatan Kubu, dan bersedia untuk memelihara dan mengelola fasilitas yang akan dibangun melalui pembentukan lembaga pengelola dari unsur pemerintah daerah dan masyarakat, dengan tujuan kegiatan :

Satgas Randal Kab. Karangasem IV-104

- Membangun sumber dan jaringan pelayanan listrik yang murah/terjangkau dengan sebanyak-banyaknya memanfaatkan potensi setempat, ramah lingkungan, berkelanjutan, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Karangasem yang sejalan dengan kebijakan kelistrikan Provinsi Bali dan Nasional.

- Mewujudkan Bali khususnya Kabupaten Karangasem yang mandiri didalam penyediaan sumber daya listrik.

- Adapun sasarannya adalah:

 Terbangunnya PLTS sebagai salah satu energi alternatif di Kabupaten Karangasem.

 Adapun jaringan pembangkit yang sudah terbangun bantuan dari Kementerian ESDM memiliki kapasitas 1,15 MW yang terletak di Kecamatan Kubu dan Abang.

 Teralirinya dan terpenuhinya kebutuhan listrik di 35 dusun yang tersebar di 17 Desa di 6 Kecamatan di Kabupaten Karangasem.

- Adapun permasalahan dan potensi pengembangan sumber energi kelistrikan di Kabupaten Karangasem adalah sebagai berikut :

 Secara umum Bali belum bias mandiri di dalam penyediaan daya untuk memenuhi kebutuhan listrik Bali secara keseluruhan, sehingga berdampak bagi penyediaan listrik di Kabupaten Karangasem.

 Kondisi geografis dan topograpi berbukit, dan bergunung dengan pola penyebaran penduduk/pemukiman yang menyebar (tidak terkonsentrasi) keseluruh wilayah bahkan di daerah pegunungan yang mengakibatkan tingginya investasi kelistrikan jika dikelola dengan sistem jaringan.

- Tahapan Kegiatan yang sudah dilakukan :

 Kebijakan pemerintah Pembangunan Pembangkit Listrik 200 MW di wilayah Kecamatan Kubu Kab. Karangasem Bali, untuk mengatasi krisis penyediaan Tenaga Listrik Bali.

Satgas Randal Kab. Karangasem IV-105  Penyediaan tenaga listrik dan sekaligus sebagai upaya investasi dalam rangka peningkatan pertumbuhan perekonomian, serta upaya penyediaan lapangan kerja masyarakat.

 Kebijakan Pemerintah Kabupaten untuk Penyediaan Listrik untuk wilayah terpencil melalui pemanfaatan potensi : (PLTS), (PLTB), (PLTA) dan (PLTA) Pasang Surut memanfaatkan ombak air laut. 5. Pembangunan Rumah Sakit Bertaraf Internasional, yang berlokasi di Kota

Amlapura, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem. Merupakan bagian dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karangasem

atau alternatif kedua adalah di wilayah Desa Jasri, dengan tujuan kegiatan :

- Adalah membangun Bangsal Rumah Sakit Bertaraf Internasional atau Bangsal berstandar VIP, sebagai bagian (Wing) dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karangasem, di atas lahan seluas 2.800 m². Rumah Sakit ini terutama ditujukan bagi wisatawan asing, warga negara asing yang menetap sementara di Karangasem/Bali (termasuk ekspatriat), dan juga kepada masyarakat yang mempunyai uang dan membutuhkan pelayanan lebih.

- Tahapan Kegiatan yang sudah dilakukan :

 Telah tersedia tanah 5.800 m2 di kawasan RSUD atau alternatif pengembangan di desa Jasri dengan luasan ± 2 Ha.

 Pra Rancangan (Preliminary design)

6. Pembangunan Pengolahan Sampah dan Daur Ulang yang berlokasi di Desa Bhuana Giri/Linggasana, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, dengan tujuan kegiatan :

- Sampah merupakan hasil kegiatan aktifitas manusia yang yang selalu menimbulkan sisa, tidak semua sampah bisa diolah dengan teknologi apapun kecuali meminimalisasi timbulan sampah.

- Merupakan salah satu daerah tujuan wisata utama yang mempunyai berbagai fasilitas pariwisata yang rentan terhadap terjadinya timbulan sampah dimana sampah yang dihasilkan tidak sedikit.

- Dengan adanya sistem pengolahan sampah yang berskala internasional secara otomatis dapat menanggulangi masalah persampahan sehingga dapat mendukung Bali sebagai Maskot Pariwisata Dunia.

Satgas Randal Kab. Karangasem IV-106

- Sistem pengelolaan sampah yang selama ini berjalan, sampah yang dihasilkan oleh berbagai aktivitas yang terjadi di Kabupaten Karangasem masih dilakukan sistem konvensional, sedangkan apabila diangkut ke TPA tidak semua sampah dapat terangkut. Hal ini tentu saja menimbulkan pencemaran lingkungan.

- Tahapan yang sudah dilakukan:

 Tahap Pemisahan Sampah Organik dan An Organik.

 Tahap Pengangkutan ke Tempat Penampungan Akhir (TPA)  Tahap Pengolahan kembali / Daur Ulang.

7. Pembangunan Jalan Tol, Melintasi Kabupaten Badung, Kotamadya Denpasar, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Klungkung, dan Kabupaten Karangasem. Ruas jalan ini merupakan lintas Kabupaten yang memerlukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi, dengan tujuan kegiatan :

- Wilayah Bali telah ada jaringan jalan yang cukup memadai melalui Pembangunan Jalan Baru By Pass Prof. Mantra, ruas Jalan Sanur – Kusamba, keberadaan jalan ini lambat laun sudah mengalami kemacetan pada jam-jam tertentu.

- Untuk itu dalam rangka mendukung laju arus penumpang dan barang dari wilayah Bali bagian Barat (Negara dan Tabanan) dan Wilayah Selatan dan Tengah (Kabupaten Badung, Kotamadya Denpasar dan Gianyar) ke wilayah Bali Bagian Timur (Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Karangasem) diperlukan Jalan yang bebas hambatan berupa Pembangunan Jalan Tol ruas jalan Tohpati – Kusamba – Padangbai.

- Kondisi jalan yang baik dan bebas hambatan, akan memperlancar pergerakan barang dan penumpang dari Gilimanuk, Denpasar ke Padangbai/Pelabuhan Kapal Pesiar Tanah Ampo yang rencananya akan mulai beroperasi tahun 2009.

- Tahapan yang sudah dilakukan:  FS Finansial

 DED  Sosialisasi.

 Pembebasan Lahan.  Tender.

Satgas Randal Kab. Karangasem IV-107  Konstruksi.

8. Pembangunan Pabrik Pengolahan Ikan, Berada di wilayah Amed, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem

- Dengan Luas Wilayah : 83,954 Km2 /(839,54 Ha) (14,90 %) dari Luas Wilayah Pulau Bali (5.632,86 Km2), dengan panjang garis pantai 87 Km, sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan.

- Produksi perikanan laut dari hasil penangkapan adalah 8.353,90 ton/thn dengan nilai produksi Rp. 52.034.580.000, Produksi perikanan darat atau air tawar sebesar 242,98 ton/thn dengan nilai produksi Rp. 3.113.818.000.

- Sebagai daerah yang memilki potensi di bidang hasil laut dengan jumlah hasil tangkapan/produksi yang cukup tinggi tiap tahunnya, maka perlu dibuatkan suatu kajian penerapan teknologi industri pengolahan ikan yang nantinya dapat memberikan nilai tambah sebagai peluang pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat nelayan di Kabupaten Karangasem.

- Tahapan kegiatan yang sudah dilakukan:  Pengumpulan ikan dari para Nelayan.

 Pemisahan jenis ikan dan klasifikasi standar klas ukuran ikan.  Pembersihan.

 Penyimpan ikan (cool storage).  Pendistribusian.

9. Investasi di Bidang Garmen tersebar di wilayah Kabupaten Karangasem, dengan tujuan kegiatan:

- Membangkitkan sektor riil dan pengembangan UKM untuk gerak usaha Garmen di Kabupaten Karangasem.

- Saat ini telah berkembang industri Garmen seperti pakaian jadi, bordir serta Garmen yang berlokasi menyebar di 8 Kecamatan.

- Memiliki potensi pengembangan Garmen baik yang bermotif tradisional maupun kreasi disain Internasional.

10.Peluang Investasi di Bidang Pariwisata, Peluanag Investasi dari potensi obyek daya tarik pariwisata yang masih bisa dikembangkan, yaitu terdapat 3 kawasan Pariwisata yaitu, Kawasan pariwisata Candidasa, Kawasan Pariwisata Ujung,

Satgas Randal Kab. Karangasem IV-108 dan Kawasan Pariwisata Tulamben serta kekayaan kasanah obyek dan daya tarik wisata (ODTW) yang tersebar secara merata di 8 Kecamatan, seperti:

 Wisata Budaya : Besakih, Tirta Gangga, Taman Ujung, Puri Karangasem dan Tenganan Pegringsingan.

 Wisata Alam : Bukit Jambul, Candidasa, Tirta Gangga, Taman Ujung, Padang Bai, Putung, Telaga Waja dan Iseh

 Wisata Bahari : Candidasa, Ujung, Tulamben, Jemeluk  Agro Wisata : Agro Wisata Salak Sibetan.

- Merupakan termasuk wilayah Bali Timur yang memiliki obyek daya tarik wisata terbanyak di Bali, baik wisata alam berupa gugusan perbukitan yang menawana Gunung Agung serta keindahan pantai dan kehidupan bawah lautnya. Dengan luas wilayah ± 839,54 Km2 dengan penduduknya adalah petani dan pedagang.

- Seiring dengan dibukanya jalan baru, jalan Prof. Dr. Ida Bagus Mantra maka jarak tempuh ke Karangasem menjadi lebih singkat dan cepat serta keberadaan pariwisata laut Pelabuhan Padangbai diwilayah Selatan Kabupaten yang merupakan akses dari Laut yang menghubungkan Pulau Bali dengan Pulau Lombok dan Pulau Nusa Penida.

- Karangsem saat ini memiliki potensi obyek daya tarik wisata alam dan berbagai kegiatan budaya dan keagamaan, juga tersedianya sarana prasarana kepariwisataan seperti: penginapan berupa hotel berbintang, hotel melati, pondok wisata, restoran/rumah makan dan sarana prasarana kepariwisataan lainnya, dengan kunjungan wistaman Domestik maupun Mancanegara mencapai 416.363 wisatawan (Tahun 2011).

Dokumen terkait