• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV POTENSI OBJEK WISATA PENANGKARAN TAMAN BUAYA

4.2 Potensi Kawasan Penangkaran Buaya

Penangkaran Buaya Asam Kumbang terletak kurang lebih 10 Km. dari jantung Kota Medan. Berada di Kelurahan Medan Sunggal, tepat di Jl. Bunga Raya, Medan. Sebelum masuk kedalam anda di sambut gapura bercorak buaya yang menandakan Anda telah memasuki Penangkaran Reptil Buaya Terbesar di Indonesia. Penangkaran ini telah menghasilkan ribuan ekor buaya, dengan 1200 Ekor yang siap reproduksi. Tak tanggung-tanggung, untuk makanan para reptil ini tidak kurang dari satu ton daging di sediakan sebagai konsumsi harian para buaya ini. (

Sehubungan Asam Kumbang yang terletak di daerah pinggiran Medan, maka kondisi alamnya juga lebih asri dibanding Kota Medan itu sendiri. Selain kondisi alamnya yang masih asri, Asam Kumbang masih cenderung wilayah sub-urban yang masih menyisakan hamparan luas lahan yang hijau.

Pintu masuk lokasi penangkaran tampak sangat jelas terlihat berbentuk buaya. Dengan melalui jalanan yang merupakan Jalanan semi Gang, maka tak lama

kemudian pengunjung/wisatawan akan berjumpa dengan gapura berlambang buaya di sisi kanan jalan yang bertuliskan “Silahkan masuk ke Penangkaran Buaya Asam Kumbang”.

Gambar 4.1 Gapura Penangkaran Buaya Asam Kumbang

Untuk masuk ke dalam pengunjung/wisatawan setidaknya harus merogoh kocek sebesar 5000 rupiah. Di dalam kompleks penangkaran ini, terdapat sekitar sepuluh kolam dari batu yang dibuat berdinding lumayam tinggi (setinggi dada orang dewasa) yang di dalamnya terdapat berbagai buaya yang dikelompokkan berdasarkan usianya. Di pintu masuk, yang pertama kali terlihat adalah sebuah kolam yang agak besar berisi seekor buaya berusia 34 tahun, dan ada juga seekor buaya Muara

(Crocodilus Porosus) berukuran 6 Meter yang telah berumur 42 Tahun menjadi

Gapura Pertama di antara para buaya-buaya yang lain. Buaya tersebut bersikap lesu dan bertingkah malas dengan kolam sempit yang membuatnya susah untuk bergerak. Berbagai macam buaya ada di sini, kebanyakan dari jenis buaya muara. Dari buaya

yang hitam legam hingga buaya albino alias buaya putih. Dari yang lengkap anggota tubuhnya sampai yang buntung alias tidak berekor pun ada. Usianya beragam, mulai dari balita hingga diatas 50 tahun. Saat saya datang berkunjung, dua ekor buaya berukuran jumbo berumur 38 tahun tampak tertidur pulas.

Gambar 4.2 PAWANG BUAYA: Jemari bersama buaya.

Kolam-kolam yang lain berisi sekitar 10-15 ekor buaya. Sekitar pukul 10 pagi, buaya-buaya itu berjemur sambil menumpukkan diri satu dengan yang lainnya. Beberapa diantara mereka menutup mata, namun tidak sedikit juga yang membuka mata dan memandang pengunjung yang dengan mata kuning mereka. Mereka tidak perlu bergerak untuk mengintimidasi korbannya.

Gambar 4.3 pengunjung penangkaran buaya Asam Kumbang

Gambar 4.4 Buaya Muara

Para Buaya dikelompokan seperti ornament diatas kavling kolam-kolam kecil yang dapat diintip oleh orang dewasa. Dari sekian banyak kwantitas buaya. Ada 2 Jenis buaya yang menjadi penghuni Taman Buaya Asam Kumbang, yaitu Buaya Muara (Crocodylus Porosus) dan Buaya Sinyulung.

Di dominasi oleh Buaya Muara, 78 Kolam Eksebisi menjadi tontonan menarik bagi para pelancong lokal bahkan mancanegara yang masih di balut penasaran melihat reptil ini secara langsung.

Halaman belakang rumah seluas dua hektar itu sudah disulap dengan bak-bak penampungan reptilia ganas ini. Sebuah kolam seukuran separuh lahan terdapat kolam seluas ½ hektar di isi oleh ratusan buaya yang berenang kesana kemari. Tak ketinggalan pula view burung2 bangau yang menarik perhatian para predator.

Gambar 4.7 Kolam Di Penangkaran

4.2.1. Atraksi-atraksi di Penangkaran Buaya

Kawasan wisata Penangkaran Buaya Asam Kumbang tidak hanya mempelihatkan berbagai macam-macam buaya saja tetapi juga pengunjung/wisatawan dapat menyaksikan atraksi-atraksi yang menakjubkan dan ditampilkan untuk pengunjung/wisatawan yang datang. Pada saat pukul 17.30 WIB,pengunjung akan melihat aktivitas seru dan menegangkan dari buaya-buaya tersebut dengan memberikan makanan. Pengelola penangkaran buaya menyediakan berupa itik dan ayam untuk memberikan pakan kepada buaya-buaya, pengunjung/wisatawan bisa membeli itik seharga 30.000 rupiah untuk melihat atraksi buaya yang berebut memakan mangsa yang di lempar, segera setelah seekor ayam dilemparkan ke kolam buaya, maka dalam hitungan cepat, buaya-buaya akan segera melahapnya. Selain ribuan ekor buaya, beberapa hewan langka lainya juga menjadi penghuni tetap taman penangkaran Buaya Asam Kumbang, seperti Monyet, Ular

Phyton dan Cobra, Kura-kura dan juga Penyu yang menambah semarak penangkaran tersebut.

4.2.2. Fasilitas dan Sarana Penangkaran Buaya

Fasilitas yang tersedia dalam wisata Penangkaran Buaya Asam Kumbang antara lain :

a. Fasilitas Teknik

• Air PDAM Tirtanadi

• Kebersihan lingkungan

• Keamanan lingkungan

• Kesehatan, sarana warta dan jasa b. Fasilitas Nonteknik

Dengan luas area lebih kurang 2 H yang memiliki fasilitas nonteknis antara lain :

• Tiket box dan gerbang (ticket box and gate)

• Ruang terbuka (plaza)

• Parkir (parking area)

• Arena duduk (sitting area)

• Toilet umum (public toilet)

• Pos keamanan (security)

• Kolam buaya

• Toko souvenier

Ada 2 rute yang saya sarankan bagi pengunjung/wisatawan , untuk menuju Taman Buaya Asam Kumbang Medan :

Pertama, jika anda dari arah Lubuk Pakam : Anda bisa menembus Jl. Sisingamangaraja -AH. Nasution kemudian Setelah tiba disimpang Pos melaju lurus dijalan Ngumban Surbakti lalu masuk ke Simpang Melati , dan berbelok kanan menuju JL. Bunga Raya dan anda pun tiba dikelurahan Asam Kumbang , sebelum sampai di batu prasasti selamat datang di Medan Sunggal anda akan menemukan sebuah gapura disebelah kanan jalan, yang bercorak buaya dan lambang pemko Medan ditengah tulisan selamat datang.

Kedua, jika Anda melaju dari Arah Langkat Anda masuk dari terminal pinang baris atau Jl. TB Simatupang , tetap lurus hingga melewati simp. Jalan Sunggal sampai Anda menemukan Gedung PDAM Tirtanadi Sunggal Anda tetap fokus hingga 2 km kedepan,hingga menemukan gapura disebelah kiri anda.Tepatnya Jln. Asam Kumbang setelah Anda membelok kemudi kearah gapura, kita akan menempuh kurang lebih 1 Km Lagi Kedalam hingga diujung Jalan Bunga Raya II ada sebuah spanduk sederhana disebelah kanan yang menyambut para pengunjung yang hendak melirik para buaya.

4.2.3. Mempromosikan Wisata Penangkaran Buaya Asam Kumbang

Untuk mempromosikan suatu objek wisata agar dapat menarik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara, yang mesti dilakukan agar banyak yang mengunjungi kawasan wisata penangkaran buaya ini dengan cara memprosikan melalui :

• Membuat brosur dan menyebarkan ke beberapa tempat

• Membuat website khusus di internet

• Melakukan promosi dengan mulut ke mulut (memberitahukan dari satu orang ke orang yang lainnya)

4.3. Perawatan Buaya dan Kandang

Dokumen terkait