• Tidak ada hasil yang ditemukan

Potensi Objek Wisata Di Pacitan

BAB II. GAMBARAN UMUM KEPARIWISATAAN KOTA PACITAN

C. Potensi Objek Wisata Di Pacitan

Pacitan berpotensi sebagai kota tujuan wisata, hal ini terbukti banyak memiliki aset-aset wisata beragam dan ragam budaya yang tidak kalah menarik dengan wilayah-wilayah lain. Beberapa potensi objek dan daya tarik wisata yang dapat dikunjungi para wisatawan antara lain :

1. Wisata Alam

a. Pantai Teleng Ria

commit to user

Kabupaten Pacitan yaitu sekitar 3 km, dengan keindahan yang sangat menarik wisatawan baik nusantara maupun mancanegara. Berbagai fasilitas umum sudah tersedia antara lain infrastruktur jalan, hotel, tempat parkir, kolam renang, panggung seni terbuka, bumi perkemahan, gardu pandang, mushola, toilet dan rumah makan serta kios souvenir.

b. Pantai Klayar

Pantai Klayar berada di Kecamatan Donorojo, yang berjarak kurang lebih 35 km arah barat kota Pacitan. Pantai berpasir putih ini memiliki keistimewaan yang tidak terdapat pada pantai lainnya, yaitu adanya seruling laut yang sesekali bersiul diantara celah batu karang. c. Pantai Srau

Pantai ini terletak 25 km arah barat kota Pacitan, tepatnya di Kecamatan Pringkuku. Sepanjang jalan menuju Pantai Srau, wisatawan disuguhi panorama khas alam desa. Sesuatu yang manarik dari pantai ini adalah wisatawan dpat menyalurkan hobi dan bakat memancing diantara celah batu karang dengan jenis ikan yang khas yakni jenis ikan cucut.

d. Goa Gong

Goa Gong terletak di Dusun Pule, Desa Bomo Kecamatan Punung yang dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 1 jam. Goa ini merupakan goa yang terindah dan terdalam diantara gugusan goa-goa yang terletak di disekitarnya. Karena masih ada beberapa gua lain yang

commit to user

letaknya tidak terlalu jauh dari Goa Gong, seperti Goa Tabuhan dan Goa Putri. Objek ini dapat dicapai dengan berbagai jenis kendaraan. Hal yang menarik dalam objek ini adalah ornament stalaktit dan stalagmitnya yang indah dan mampu memukau banyak wisatawan, goa ini dinilai sebagai goa terindah di kawasan Asia Tenggara.

e. Goa Tabuhan

Goa yang berada di desa Wareng Kecamatan Donorojo ini diberi nama Goa Tabuhan karena stalaktit dan stalagmitnya apabila dipukul berirama dan menjadi sebuah iringan musik alam yang indah. Hal inilah yang seringkali mengundang seniman untuk mengadakan gelar seni. Selain itu banyak peninggalan sejarah dan prasejarah yang ditemukan disini.

f. Gunung Limo

Gunung Limo adalah gunung yang mengayomi kota Pacitan, konon sejarah Gunung Limo adalah tempat bertapanya Mbah Tunggul Ulung. Beliau di kenal sebagai sang maha tapa, tapi sayang kini tinggal cerita. Beliau sudah pindah ikut eyangnya yang ada di seputaran pegunungan yang ada di Jogja Jawa Tengah. Gunung Limo berada di Desa Mantren, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan, Jawa Tengah. Gunung ini merupakan salah satu tempat wisata yang memiliki pemandangan yang indah dan diselimuti udara yang sejuk, serta kita juga dapat mengamati seluruh isi kota Pacitan.Yang lebih asik lagi di sana bisa diperlihatkan penggunaan bahasa jawanya yang

commit to user

khas, disamping itu kita juga dapat menemukan kebun buah yang masih segar. Akses untuk menuju puncak harus melewati akar-akar besar dan belahan batu saat akan memasuki puncak gunung, salah satu pantangan yang yang masih dipegang teguh oleh warga setempat jika sudah memasuki celah gunung tidak boleh berbicara kotor atau jorok karena menurut mitos siapapun yang berkata demikian bisa dapat petaka (www.google.com, 20 Mei 2010).

2. Wisata Buatan

a. Pemandian Air Panas (Hot Spring Water)

Pemandian Air Panas Tirto Husodo menyimpan berbagai khasiat dan manfaat utamanya untuk kebugaran dan kesehatan tubuh. Beberapa fasilitas tersedia untuk menunjang wisatawan antara lain kolam renang untuk dewasa dan anak-anak, villa, tempat bilas, rumah makan dan lain-lain. Tempat rekreasi ini ditempuh dalam waktu lebih 10 menit perjalanan dari pusat kota.

b. Gelanggang Pemuda Gasibu

Gelanggang Gasibu di bangun untuk menapung berbgai kegiatan yang dilakukan oleh organisasi - organisasi pemuda yang ada di kota Pacitan sekaligus sebagai sekretariat masing - masing oraganisasi. Gelanggang ini memiliki fasilitas lapangan bulu tangkis, volly dan futsal. Terletak di depan kantor pemerintahan Kabupaten Pacitan, selain itu tempat ini juga dilengkapi dengan gedung pertemuan dan penginapan remaja (www.google.com, 21 Mei 2010).

commit to user

3. Wisata Minat Khusus

a. Industri Batu Mulia

Batu akik Pacitan dibuat dari bahan baku seperti Jasper, Fosil Kayu, Kalsedon, dan Pasir Kwarsa, yang banyak dijumpai di sekitar sentra industri kecil batu akik di beberapa desa.

Proses pembuatan batu akik seperti layaknya sebuah produk, yaitu melalui satu proses bahan material mentah berubah menjadi satu produk yang disebut dengan Batu Akik. Proses pembuatannya adalah sama, hanya kadang ada sedikit metode pemolesan yang berbeda tergantung teknologi yang digunakan. Dari bongkahan material batu yang telah dipilih, umumnya dilakukan pemotongan terlebih dahulu sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Setelah dilakukan pemotongan baru dilakukan pemolesan yang bisa dilakukan secara tradisional maupun dengan teknologi mesin, terakhir dilakukan finishing dengan menggunakan amplas dan bubuk intan. Konon katanya untuk pembuatan akik yang memiliki kekuatan mistis tertentu, setelah

dilakukan pemotongan, proses pemolesan atau penghalusan

menggunakan potongan bambu, dan dilakukan dengan berpuasa (biasanya puasa mutih). Tapi untuk jaman sekarang proses lelaku tersebut sudah jarang dilakukan, karena sudah banyak jasa supranatural yang mempermudah konsumen tak perlu melakukan proses yang cukup sulit dilakukan.

commit to user

4. Wisata Sejarah

a. Monumen dan Rumah Gerilya Jendral Sudirman

Monumen dan Rumah Gerilya ini terletak di Kecamatan Nawangan yang kurang lebih 45 km kearah utara dari kota Pacitan. Salah satu yang menarik adalah sebuah rumah yang dijadikan Markas Gerilya oleh Panglima Besar Jenderal Besar Soedirman. Rumah milik Karsosoemito, seorang bayan di Dusun Sobo ini, selama 3 bulan 28 hari (107 hari), sejak tanggal 1 April 1949 sampai 7 Juli 1949. Sebagai rumah bersejarah, wisatawan bisa melihat situasi dan kondisi rumah yang dijadikan Markas Perang Gerilya ini. Rumah yang menghadap ke arah utara ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian depan yang disambungkan dengan bagian belakang. Rumah bagian depan berbentuk empat persegi panjang, berukuran 11,5 x 7,25 m2, sedangkan rumah bagian belakang berukuran 10,2 x 7,3 m2. Rumah ini berlantaikan tanah liat. Rumah bagian depan dindingnya terbuat dari papan kayu (gebyok). Sementara rumah bagian belakang dindingnya terbuat dari anyaman bambu (gedhek). Pada ruangan depan terdapat 2 buah pintu, dan terdapat tiang-tiang kayu yang menyangga konstruksi atap. Di ruangan ini juga terdapat 4 buah kamar tidur, yang salah satunya merupakan kamar tidur Panglima Besar Soedirman. Kamar tidur lainnya pernah ditempati ajudan beliau, yaitu Soepardjo Rustam dan Tjokro Pranolo.

commit to user

b. Museum Buwono Keling Pacitan

Museum ini terletak di Dusun Krajan Kulon, Desa Mantren, Punung Pacitan, Jawa Timur. Diselenggarakan oleh Pemerintahan Kabupaten. Menurut jenis koleksinya museum ini digolongkan ke dalam museum Arkeologi. Museum ini dibangun pada tahun 1996 dan difungsikan pada tahun yang sama. Bangunan ini dibuat satu lantai dengan luas bangunan 20 m x 50 m. Status kepemilikan tanah adalah hak milik negara. Sedangkan koleksi sendiri cukup banyak yaitu sekitar 3.896 koleksi. Museum ini menyelenggarakan pameran khusus satu kali dalam setahun, museum keliling tiga kali setahun dan workshop dua kali dalam setahun.

5. Wisata Kuliner

a. Nasi Tiwul dan Gatot

Tiwulsering diasumsikan dengan makanan kampung, ndeso, katrok

gak ningrat dan makanan rakyat susah karena dulunya beras mahal hanya orang kaya dan petani yang bisa makan nasi. Tiwul adalah hasil olahan dari tepung ubi kayu (cassava) melalui proses tradisional, yaitu tepung cassava ditambahkan air hingga basah dan dibentuk butiran-butiran yang seragam dengan ukuran sebesar biji kacang hijau dan dikukus selama 20-30 menit.

Dulu tiwul atau nasi tiwul dulu dikonsumsi sebagai makanan pokok seperti nasi beras padi atau dicampur dengan parutan kelapa sebagai jajanan. sekarang jarang bisa ditemui penjual tiwul ini hanya

tempat-commit to user

tempat tertentu atau daerah tertentu saja. Selain itu, tiwul dapat pula dikeringkan menjadi tiwul instan tradisional yang tahan disimpan lebih dari satu tahun hanya masalahnya orang sekarang jarang orang kota mengenal tiwul apalagi anak-anak tak akan mengenal tiwul walaupun tiwul instan karena lebih mengenal bubur instan yang banyak mengandung MSG.

Sedangkan Gatot adalah gaplek berkualitas rendah yang tidak ditepung maksudnya cassava yang berkualitas rendah diiris-iris kemudian dijemur sampai kering kemudian disimpan sampai timbul noda hitam pada gaplek umumnya karena jamur E coli setelah itu dicuci lalu dikukus seperti menanak nasi, biasanya dijadikan jajanan yang disebut gatot yang dicampur dengan parutan kelapa, untuk mencari jajanan ini juga tidak gampang seperti halnya tiwul (www.google.com, 21 Mei 2010).

Dokumen terkait