• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISU STRATEGIS/RENCAN LOKAS

1. Potensi Pertanian

Sektor Pertanian mengalami pertumbuhan pesat. Sebagai apresiasi atas keberhasilan ini Pemerintah memberikan penghargaan Bupati Pamekasan berupa Satya Lencana Wirakaya Pertanian pada tahun 2011. Komoditi pertanian terpenting di Kabupaten Pamekasan mencakup tanaman pangan dan Hortikultura.

a. Komoditi Padi

Beras merupakan makanan pokok dan sumber kalori utama masyarakat Pamekasan. Varietas Padi adalah varietas padi hibrida maupun inbrida baik yang dikembangkan di sawah berpengairan teknis, tadah hujan maupun lahan kering.

Produksi padi di Kabupaten Pamekasan pada tahun 2012 sudah mencapai 158.195 ton, yang dihasilkan dari lahan seluas 24.263 hektar. Peningkatan produksi padi masih dilakukan dengan penggunaan Varietas unggul baru (VUB), optimalisasi lahan dan perbaikan teknologi

budidaya dengan PTT (Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu).

Sumber : Kabupaten Pamekasan Dalam Angka 2013

Atas keberhasilan peningkatan produksi beras nasional selama 5 tahun berturut-turut, Kabupaten Pamekasan memperoleh penghargaan Presiden RI pada tahun 2009. Sentra utama padi di Kabupaten Pamekasan terdapat di 5 Kecamatan yaitu Kecamatan Pademawu, dan Pakong (Lahan sawah) dan Kecamatan Proppo, Larangan, dan Pegantenan (lahan kering/tegal).

Potensi Pengembangan

Selama ini pengembangan padi difokuskan pada upaya peningkatan produksi beras. Agenda kedepan agar komoditi ini memiliki harga dan nilai tambah ekonomis tinggi, pengembangan budidaya padi diarahhkan pada:

 Pengembangan Industri Beras (Beras Super, Organik)

 Pengembangan olahan berbasis beras (Tepung Beras)

 Jerami sebagai bahan pupuk organik

 Briket arang sekam: sebagai bahan bakar

 Bekatul (serbuk kulit ari beras); sebagai bahan makanan ternak, dan

 Dedak; untuk pakan ternak, minyak dedak (rice brain oil) untuk minyak goreng

b. Komoditi Jagung

Jagung merupakan sumber makanan pokok kedua setelah beras. Jagung yang dikembangkan mencakup

Grafik II.12

Grafik II.13

Perkembangan Produksi Jagung Pamekasan

jagung komposit/lokal dan hibrida. Dengan luas lahan lebih dari 46.045 hektar, produksi jagung Kabupaten Pamekasan pada tahun 2012 mencapai 163.000 ton.

Sumber: Profil Komoditi Unggulan Kabupaten Pamekasan

Didorong permintaan jagung yang semakin meningkat baik untuk pangan, pakan ternak dan pakan hijauan ternak, Pemerintah Kabupaten Pamekasan mendorong pengembangan budidaya jagung sebagai tanaman alternatif tembakau.

Pengembangan jagung hibrida diprioritaskan pada daerah dengan pengairan teknis, sedangkan jagung komposit pada lahan kering/tegal. Beberapa varietas jagung hibrida yang dikembangkan oleh petani di Pamekasan yaitu BISI, Bima, Pioneer dan Nusantara. Sentra utama produksi jagung di Kabupaten Pamekasan terdapat di Kecamatan Batumarmar, Pasean, Palengaan, Waru dan Kadur.

Potensi Pengembangan

 Produk Primer: Beras Jagung, Pati Jagung (tepung maizena), Jagung marning dan emping jagung

 Pakan ternak dan pakan hijauan ternak  Sumber Energi: bioetanol

Grafik II.14

Perkembangan Produksi Bawang Merah di Kabupaten Pamekasan

- Tongkol jagung: gula xylitol, produk furfural (pelarut, bahan pernis dan campuran insektisida)

- Saripati jagung: polimer, pengganti bahan plastik.

c. Komoditi Bawang

Merah

Bawang Merah Varietas Manjung Merupakan Varietas Unggul Bawang merah yang berasal dari Kabupaten Pamekasan, telah dilepas Kementerian pertanian pada tahun 2007. Keunggulan; produktivitas tinggi, ketahanan terhadap hama penyakit, ketahanan kekeringan dan cita rasa gurih dan harum (sangat cocok untuk bawang goreng).

Produksi bawang merah manjung di Kabupaten Pamekasan pada tahun 2012 mencapai 15.854 ton, berasal dari lahan seluas 2.208 ha yang tersebar di 9 Kecamatan. Pengembangan usaha budidaya bawang merah dilakukan dengan ekstensifikasi lahan, penumbuhan kelompok penangkar benih dan perbaikan teknis budidaya dengan pendekatan GAP (Good Agricultural Practices). Untuk meningkatkan nilai tambah juga dikembangkan usaha pengolahan bawang goreng di daerah sentra bawang.

Sumber : Kabupaten Pamekasan Dalam Angka 2013

Sentra utama produksi Jagung di Kabupaten Pamekasan terdapat di Kecamatan Batumarmar, Pasean, dan Waru. Wilayah pengembangan mencakup Kecamatan Palengaan, Proppo, Galis dan Pademawu.

Grafik II.15

Perkembangan Produksi Durian di Kabupaten Pamekasan Potensi Pengembangan

 On farm: Peningkatan produksi bawang merah merah, Usaha budidaya bawang merah organik, Pengembangan Pembibitan Bawang Merah.

 Industri Olahan berbasis bawang merah: Bawang Goreng; tepung bawang, krupuk bawang, oleoresin, pasta bawang dan minyak bawang

d. Durian

Durian Pamekasan terkenal karena rasanya lebih manis dibandingkan durian dari daerah lain. Pada tahun 2009 pohon durian potensial mencapai 8.001 pohon, pada tahun tahun 2011 terjadi peningkatan jumlah pohon durian usia produktif menjadi 17.377 pohon. Peningkatan tersebut seiring kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Pamekasan dalam upaya meremajakan (replanting) kebun-kebun durian milik rakyat yang telah tua/non produktif. Usaha lain yaitu introduksi varietas unggul, perbaikan teknik budidaya dan pengendalian OPT durian. Periode panen durian terjadi periode bulan Oktober-Desember-Januari.

Grafik II.16

Produksi Cabe Rawit Kabupaten Pamekasan Sumber: Profil Komoditi Unggulan Kabupaten Pamekasan

Sentra Utama Durian terdapat di Kecamatan Pegantenan. Wilayah Pengembangannya terdapat di Kecamatan Pakong dan Waru.

Potensi Pengembangan

 On farm/budidaya: Peningkatan produktivitas durian.

 Industri Olahan berbasis durian; selai, fruit leather, keripik durian

 Kulit durian: Briket Arang kulit durian, Bahan baku kayu olahan yang dimampatkan.

e. Cabe Rawit

Perkembangan produksi Cabe Rawit Kabupaten Pamekasan selama empat tahun terakhir menunjukkan trend meningkat. dalam periode empat tahun, luas areal cabe rawit di Kabupaten Pamekasan meningkat sebesar 76,04 persen, sedangkan produksi cabe rawit mengalami peningkatan sebesar 86,48 persen.

Peningkatan produksi cabe rawit di Kabupaten Pamekasan di lakukan dengan introduksi varietas unggul, perbaikan teknis budidaya dengan pendekatan GAP, pengendalian OPT melalui PHT cabe.

Grafik II.17

Perkembangan Produksi Tembakau Madura di Kabupaten Pamekasan

Sentra utama Cabe Rawit terdapat di Kecamatan Pasean, Batumarmar, Pegantenan, Waru, Larangan, Proppo, Palengaan dan Waru.

Potensi Pengembangan

 On farm: Peningkatan produksi cabe rawit; budidaya cabe rawit organik

 Bahan bumbu makanan, saus sambal instan

 Minyak atsiri cabe rawit (capsicol) untuk obat kesehatan sebagai pengganti minyak kayu putih.

 Bubuk cabe sebagai bahan obat penenang (kesehatan)

Dokumen terkait