• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR LAMPIRAN

3.6 Hipotesis Penelitian

5.1.3 Potensi Simpanan Karbon

Potensi simpanan karbon yang dilakukan pada penelitian ini adalah potensi simpanan karbon yang terdapat pada pohon akasia (A. crassicarpa) pada masing- masing umur tegakan (12 bulan dan 6 bulan). Hasil perhitungan dilapangan menggunakan studi tentang biomassa yaitu dengan mengkonversi perhitungan jumlah biomassa yang didapat dengan faktor konversi 0,5 dimana hampir 50% dari biomassa pada vegetasi hutan tersusun atas unsur karbon (Brown 1997).

Potensi simpanan karbon yang terdapat pada pohon akasia (A. crassicarpa) pada umur 12 bulan adalah 10,4749 ton/ha, sedangkan untuk potensi simpanan karbon yang dimiliki oleh tegakan akasia umur 6 bulan lebih sedikit yaitu 3,6242 ton/ha. Hal tersebut disebabkan oleh potensi biomassa yang dimiliki oleh tegakan akasia (A. crassicarpa) umur 12 bulan lebih tinggi daripada potensi biomassa pohon akasia pada umur 6 bulan, dimana sebanyak 50% dari biomassa mengandung karbon.

0  2  4  6  8  10  12  12 6

Potensi Karbon Pohon

Akasia (ton/ha) 10,4749

3,6242

Gambar 7 Potensi simpanan karbon pohon di tegakan Acacia crassicarpa pada tegakan umur 12 bulan dan pada tegakan umur 6 bulan

5.1.4 Hasil Analisis Data Simpanan Karbon

Hasil simpanan karbon pohon yang telah diperoleh baik pada tegakan akasia umur 12 bulan maupun tegakan akasia umur 6 bulan, kemudian diuji secara statistik dengan uji-t. Dimana hasil uji-t dalam menguji hipotesis yang telah dibuat yaitu faktor umur, dapat dilihat dari nilai p-value. Nilai p-valeu < 0,001 sehingga pada taraf nyata 5% tolak H0 : τı = τ2 = 0 (umur tegakan tidak berpengaruh), dan memiliki arti dapat terima H1 : min ada satu τ1 ≠ 0, i = 1, 2. Dapat disimpulkan pada taraf nyata 5% ada atau terdapat faktor umur tegakan yang berpengaruh terhadap simpanan karbon pohon di hutan tanaman.

5.2 Pembahasan

Hutan Tanaman Industri (HTI) adalah hutan tanaman yang dibangun dalam rangka meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur intensif untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri hasil hutan, terutama kayu. Penelitian dilakukan di tegakan akasia umur 12 bulan dan pada umur 6 bulan yang berada di areal Hutan Tanaman Industri (HTI) PT. Wana Subur Lestari (WSL) Terentang, Kalimantan Barat. Areal HTI ini seluruhnya

merupakan hutan rawa gambut (lahan basah) yang kedalamannya rata-rata 2m, dan jenis A. crassicarpa merupakan salah satu jenis yang dipilih untuk dikembangkan pada areal HTI tersebut.

Salah satu jenis akasia yang memiliki adaptabilitas dan pertumbuhan yang baik pada kondisi lahan kritis ialah A. crassicarpa dan tanaman tersebut juga tahan pada tanah masam sekitar pH 3.5, oleh sebab itu di areal HTI terutama areal hutan rawa gambut yang merupakan ekosistem yang spesifik dan rapuh, baik dilihat dari segi habitat lahannya yang berupa gambut dengan kandungan bahan organik yang tinggi dengan ketebalan mulai dari kurang dari 0,5 meter sampai dengan kedalaman lebih dari 20 m. Dengan adanya pembangunan HTI dapat berperan baik sebagai penyerap dan penyimpan karbon. Pohon-pohon muda tumbuh lebih cepat dan menyerap lebih banyak karbondioksida dibandingkan pohon-pohon tua. Pohon-pohon tua paling sedikit mengikat karbondioksida, tetapi lebih banyak menyimpan karbon dalam biomassanya (Ramadhan 2011).

Berdasarkan hasil penelitian ini, diketahui terdapat perbedaan potensi volume dari tegakan akasia pada umur 12 bulan dengan tegakan akasia pada umur 6 bulan. Potensi volume dari pohon akasia per hektar umur 12 bulan jumlahnya jauh lebih besar yaitu 7,7591 m³/ha, sedangkan potensi volume yang dimiliki oleh tegakan akasia umur 6 bulan lebih sedikit yaitu 4,1419 m³/ha. Perbedaan yang lain terlihat dari jumlah pohon yang tidak sama pada tiap yang mempengaruhi kerapatan pohon. Meskipun pohon pada tegakan umur 6 bulan cukup baik, karena jumlah pohonnya lebih banyak yaitu 278 pohon dibandingkan dengan pohon pada tegakan umur 12 bulan yang jumlahnya hanya ada 144 pohon. Sedangkan, jumlah pohon yang terdapat pada tegakan umur 12 bulan lebih sedikit daripada pohon pada tegakan umur 6 bulan disebabkan karena pada saat proses penanaman lahan atau media tanamnya masih dalam keadaan waterlock atau tergenang air, sehingga tanaman mati atau tumbuh tidak sempurna. Kematian yang terjadi pada pohon juga dapat diakibatkan oleh serangan hama dan penyakit serta kualitas bibit yang kurang baik. Perbedaan jumlah pohon pada tegakan umur 6 bulan dan umur 12 bulan tidak berpengaruh terhadap perbedaan jumlah potensi volume dari kedua tegakan umur pohon tersebut. Perbedaan potensi volume pada kedua tegakan umur tersebut dikarenakan pada tegakan umur 12 bulan jumlah

pohon dan kerapatannya lebih rendah dibandingkan tegakan akasia umur 6 bulan,

sehingga dapat mempengaruhi potensi volume pada masing-masing tegakan, serta pertumbuhan alami pohon dari tegakan umur 12 bulan jauh lebih besar dan waktu penanamannya yang dilakukan lebih awal dibandingkan dengan pohon akasia pada tegakan umur 6 bulan, sehingga hal tersebut berpengaruh terhadap meningkatnya diameter dan volume yang dimiliki kedua umur tegakan akasia. Perbedaan potensi volume dari kedua umur tegakan tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 dan Gambar 5. Pada Tabel 1 terlihat bahwa, pohon pada tegakan umur 12 memiliki diameter rata-rata dan volume per pohon lebih besar yaitu 7,8291 cm dan 0,0107 m³, sedangkan pohon pada tegakan umur 6 bulan hanya memiliki diameter rata-rata sebesar 4,2742 cm dan volume per pohon sebesar 0,0029 m³.

Hasil pendugaan biomassa pohon pada tegakan akasia diperoleh hasil berbeda jauh pada tiap umur tegakan. Pada gambar 6 dapat dilihat bahwa tegakan pohon akasia umur 12 bulan memilki nilai potensi biomassa yang lebih besar yaitu 20,9497 ton/ha jika dibandingkan dengan tegakan pohon akasia umur 6 bulan yang hanya memilki nilai potensi biomassa sebesar 7,2483 ton/ha. Besarnya nilai potensi biomassa pohon pada tegakan akasia umur 12 bulan dibandingkan dengan biomassa pohon tegakan akasia umur 6 bulan dikarenakan faktor umur tegakan yang lebih tua, makin besar potensi biomassa tegakan diakibatkan oleh makin tua umur tegakan tersebut. Hal ini disebabkan oleh karena diameter pohon mengalami pertumbuhan melalui pembelahan sel yang berlangsung secara terus menerus dan akan semakin lambat pada umur tertentu. Pada akhirnya akan terbentuk sel-sel baru yang akan menambah diameter batang (Sjostrom 1998

dalam Yuniawati 2011), sehingga perbedaan potensi biomassa pohon antara kedua umur tegakan tersebut cukup jauh, yaitu potensi biomassa pohon pada tegakan akasia umur 12 bulan besar nilainya hampir tiga kali dari nilai potensi biomassa pohon pada tegakan akasia umur 6 bulan. Gambut merupakan media tanam yang miskin unsur hara dan sifat kemasaman yang tinggi sehingga pada umumnya tanaman mempunyai pertumbuhan yang lambat. Pada Tabel 2 dapat dilihat, fakta dilapangan menunjukkan nilai biomassa pohonnya lebih kecil dan tingkat kerapatan pohon pada tegakan umur 6 bulan lebih rapat dibandingkan dengan tegakan akasia umur 12 bulan, pada tegakan umur 6 bulan terjadi

persaingan unsur hara yang tinggi, sehingga tidak mendukukung fungsi fisiologis dengan baik. Apabila proses fisiologis berlangsung dengan baik maka proses pembentukan jaringan tubuh tanaman akan berjalan sempurna sehingga dapat meningkatkan biomassa tanaman dalam satuan ton per hektar. Selain itu, dilapangan tidak menerapkan pemupukan pada saat bibit sudah ditanam di lapangan. Pemupukan di lapangan sebenarnya sangat penting terutama pada media tanam yang miskin umsur hara seperti gambut, karena pemupukan di lapangan bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan pohon. Hal ini juga yang menyebabkan nilai potensi biomassa pada kedua tegakan umur tersebut nilai potensi biomassanya tidak terlalu besar. Faktor lain yang mempengaruhi laju peningkatan karbon atau biomassa pohon adalah umur dan kerapatan tegakan, komposisi dan strukturtegakan, serta kualitas tempat tumbuh (Madgwick 1976

dalam Ramadhan 2011). Besarnya nilai potensi biomassa pohon yang dimiliki pada masing-masing tegakan umur pohon akasia, akan berpengaruh terhadap beasarnya nilai potensi simpanan atau kandungan karbon pohon pada tegakan umur tersebut.

Pendugaan potensi simpanan karbon dalam suatu tegakan dapat dilihat dari besarnya potensi biomassa yang ada. Biomassa hutan dapat memberikan dugaan sumber karbon pada vegetasi hutan, karena 50% dari biomassa adalah karbon (Brown & Gaston dalam Salim 2005). Maka dari itu, potensi simpanan karbon pohon pada tegakan akasia adalah setengah dari potensi biomassanya yang artinya bahwa peningkatan jumlah biomassa akan meningkatkan jumlah potensi simpanan karbon. Pada hasil pengolahan data biomassa, pohon akasia pada tegakan umur 12 bulan memiliki nilai potensi simpanan karbonnya lebih besar dibandingkan dengan nilai potensi simpanan karbon pohon akasia pada tegakan umur 6 bulan. Pada Gambar 5 menunjukkan hasil perhitungan potensi simpanan karbon pohon pada tegakan umur 12 bulan adalah sebesar 10,4748 ton/ha, sedangkan hasil potensi simpanan karbon pohon tegakan akasia umur 6 bulan lebih sedikit yaitu 3,6242 ton/ha, hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi umur tanaman maka massa karbon pohon pada tegakan semakin besar. Tingginya massa karbon pada tegakan hutan meningkat pada setiap peningkatan umur tanaman, hal ini disebabkan dengan meningkatnya umur tanaman maka pohon atau tanaman

menjadi lebih besar yang dihasilkan dari proses fotosintesis (Yuniawati 2011). Hal itu tersebut sejalan dengan Hairiah dan Rahayu (2007) yang menyatakan bahwa potensi massa karbon dapat dilihat dari biomassanya tegakan yang ada. Besarnya massa karbon tiap bagian pohon dipengaruhi oleh massa biomassa vegetasi. Perbandingan potensi kandungan karbon pada masing-masing tegakan berbanding lurus dengan perbandingan potensi biomassanya. Hal tersebut dapat terlihat pada hasil pengolahan data biomassa menunjukkan potensi simpanan karbon pada tegakan akasia umur 12 bulan hasilnya lebih besar jika dibandingkan dengan potensi simpanan karbon pada tegakan akasia umur 6 bulan.

Hasil potensi simpanan karbon pohon yang telah diperoleh pada tegakan akasia umur 12 bulan dan tegakan umur 6 bulan tahun tanam 2010, kemudian dianalisis kembali menggunakan statistika untuk menguji keaktualan data dengan pengujian statistik uji-t atau uji sebaran t dan analisis statistiknya menggunakan pengujian hipotesis yang telah dibuat. Hasil analisis data untuk menguji hipostesis yaitu pada faktor umur diperoleh nilai p-value < 0,001 dan nilai tersebut < 0,05 sehingga pada taraf nyata 5% tolak H0 : τı = τ2 = 0 (umur tegakan tidak berpengaruh), dan memiliki arti dapat terima H1 : min ada satu τ1 ≠ 0, i = 1, 2. Dapat disimpulkan pada taraf nyata 5% ada atau terdapat umur yang berpengaruh terhadap potensi simpanan karbon pohon di hutan tanaman.

Hasil analisis data dilapangan dengan menggunakan statistik menunjukkan hasil yang berkesesuaian dengan kondisi yang ada dilapangan. Pengujian statistika tersebut mampu membuktikan hipotesis yang dibuat, yaitu faktor umur tegakan memberikan pengaruh terhadap simpanan karbon pohon di hutan tanaman. Kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil analisis statistika ini adalah umur tegakan pengamatan yang memberikan pengaruh terhadap simpanan karbon pohon di hutan tanaman adalah umur tegakan yang lebih tua (tegakan umur 12 bulan).

6.1 Kesimpulan

1. Potensi simpanan karbon pohon pada tegakan Acacia crassicarpa umur 12 bulan jumlahya adalah 10.4749 ton/ha, sedangkan potensi simpanan karbon pohon pada tegakan umur 6 bulan adalah 3,6242 ton/ha.

2. Terdapat perbedaan potensi simpanan karbon pohon pada salah satu umur tegakan Acacia crassicarpa, yaitu tegakan akasia umur 12 bulan, sehingga dapat dinyatakan bahwa tegakan yang lebih tua menyimpan karbon lebih besar.

6.2 Saran

1. Perlu dilakukan penelitian mengenai potensi simpanan karbon pada semua jenis vegetasi yang terdapat di tegakan.

2. Pertumbuhan tanaman dapat mempengaruhi potensi simpanan karbon dan teknik penyiapan lahan serta teknik penanaman maupun pemeliharaannya harus diperhatikan, sehingga perlu adanya adanya manajemen penanaman dan pemeliharaan yang tepat.

(Tectona grandis Linn.F) di areal KPH Cianjur Perum Perhutani II Jawa Barat dan Banten [skripsi]. Bogor : Fakultas Kehutanan. Insitut Pertanian. Bogor.

Arief A. 2001. Hutan & Kehutanan.Yogyakarta : Kanisius.

Brown S. 1997. Estimating Biomass and Biomass Change of Tropical Forests. FAO : USA.

Hairiyah K, Rahayu S. 2007. Petunjuk Praktis Pengukuran Karbon Tersimpan di Berbagai Macam Penggunaan Lahan. Bogor: World Agroforestry Center-ICRAF, SEA Regional Office.

Kusmana C. 1993. A study on mangrove forest management base on ecological data in East Sumatera, Indonesia [disertation].Japan : Kyoto Unversity, Faculty of Agriculture.

Marispatin N, Ginoga K, Pari G, Dharmawan WS, Siregar CA, Wibowo A, Puspasari D, Utomo AS, Sakuntaladewi N, Lugina M, et al. 2010.

Cadangan Karbon pada Berbagai Tipe Hutan dan Jenis Tanaman di Indonesia. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan.

[Prohati] Yayasan Kehati dan Prosea. 2007. Keanekaragaman hayati tumbuhan Indonesia: kategori tumbuhan perintis.http://www.proseanet. org/ prohati2 /browser.php?doesid=333 [3 Mei 2011].

PT. Wana Subur Lestari. 2007. Rencana Karya Tahunan IUPHHK-HTI PT. Wana Subur Lestari 2010. Pontianak. PT. Wana Subur Lestari.

Rahayu M, Mulyana A. 2002. Analisis teknologi pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) pada industri semen. J Sains dan Teknologi Indonesia.

4:174–182.

Rahayu S, Betha L, Noordwijk M van. 2004. Pendugaan cadangan karbon di atas permukaan tanah pada berbagai sistem penggunaan lahan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur. [terhubung berkala]. http://www. worldagroforestrycentre.org/sea/publication/files/book/BK0089-05/BK 0089-05-2. PDF  [2 Mei 2011].

Ramadhan P. 2011. Estimasi kandungan karbon tegakan akasia (Acacia crassicarpa A.Cunn Ex. Benth) dalam hutan tanaman industri di lahan gambut bekas terbakar.studi kasus di areal IUPHHK-HT PT. SBA Wood Industries [skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.

Siahaan AF. 2009. Pendugaan simpanan karbon di atas permukaan lahan pada tegakan eukaliptus (Eucalyptus sp.) di sektor Habinsaran PT. Toba Pulp Lestari Tbk [skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.

Sianturi SD. 2004. Potensi karbon di atas permukaan tanah pada hutan rakyat sengon (studi kasus di Desa Pacekelan, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah) [skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Sofiyuddin M. 2007. Potensi hutan rakyat jati dan mahoni yang teridentifikasi

untuk perdagangan karbon: studi kasus di Desa Selopuro, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri [skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.

Suhendang E. 2002. Pengantar Ilmu Kehutanan. Bogor: Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.

Sutaryo D. 2009. Perhitungan Biomassa: Sebuah Pengantar Untuk Studi Karbon dan Perdagangan Karbon. Bogor: Wetlands International Indonesia Programe.

Tiryana T. 2005. Pengembangan metode pendugaan sebaran potensi simpanan biomassa dan karbon pada hutan tanaman mangium (Acacia mangium Willd.) [laporan penelitian]. Bogor: Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.

Widyasari NAE. 2010. Pendugaan biomassa dan potensi karbon terikat di atas permukaan tanah pada hutan gambut merang bekas terbakar di Sumatra Selatan [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Yuniawati. 2011. Estimasi potensi biomassa dan massa karbon hutan tanaman di

lahan gambut (studi kasus di areal HTI kayu serat di Pelalawan, Propinsi Riau). J Penelitian Hasil Hutan 29(4):343–355.

 

29

Lampiran 1 Rekapitulasi data tegakan umur 6 bulan

Tahun Tanam : 2010 Jarak Tanam : 3 x 2,5 m

Tegakan Jenis : Acacia crassicarpa Luas Plot : 20 x 20 m

Data Pohon :

Data Petak 1 Petak 2 Petak 3 Petak 4 Petak 5

Volume Total Petak (m2) 0.1345 0.1868 0.1599 0.1705 0.1767

Volume Total Per Hektar (m3/ha) 3.3634 4.6697 3.9978 4.2618 4.4167

Biomassa Petak (kg/ha) 1177.1948 1634.4020 1399.2364 1491.6454 1545.8414

Biomassa Total Petak (ton/ha) 1.1772 1.6344 1.3992 1.4916 1.5458

Potensi Karbon (ton/ha) 0.5886 0.8172 0.6996 0.7458 0.7729

   

   

   

VOLUME PER PETAK TEGAKAN UMUR 6 BULAN

Volume Total Petak I (m³) 0.1345 Volume Total Petak II (m³) 0.1868 Volume Total Petak III (m³) 0.1599 Volume Total Petak IV (m³) 0.1705 Volume Total Petak V (m³) 0.1767 Volume TotalPetak Tegakan Umur 6 Bulan (m³) 0.8284 Volume Per Hektar Petak Tegakan Umur 6 Bulan (m³/ha) 4.1419 Volume Rata-rata Petak Tegakan Umur 6 Bulan (m³) 0.1657 Volume Rata-rata Per Hektar Petak Tegakan Umur 6 Bulan (m³/ha) 0.8284

BIOMASSA PER PETAK TEGAKAN UMUR 6 BULAN

Biomassa Petak I (ton/ha) 1.1772 Biomassa Petak II (ton/ha) 1.6344 Biomassa Petak III (ton/ha) 1.3992 Biomassa Petak IV (ton/ha) 1.4916 Biomassa Petak V (ton/ha) 1.5458 Total Biomassa Petak Tegakan Umur 6 Bulan 7.2483 Biomassa Rata-rata Petak Tegakan Umur 6 Bulan (ton/ha) 1.4497

KARBON PER PETAK TEGAKAN UMUR 6 BULAN

Karbon Petak I (ton/ha) 0.5886 Karbon Petak II (ton/ha) 0.8172 Karbon Petak III (ton/ha) 0.6996 Karbon Petak IV (ton/ha) 0.7458 Karbon Petak V (ton/ha) 0.7729 Total Karbon Petak Tegakan Umur 6 Bulan (ton/ha) 3.6242 Karbon Rata-rata PetakTegakan Umur 6 Bulan (ton/ha) 0.7248

 

31

Lampiran 2 Rekapitulasi data tegakan umur 12 bulan

Tahun Tanam : 2010 Jarak Tanam : 3 x 2,5m

Tegakan Jenis : Acacia crassicarpa Luas Plot : 20 x 20 m

Data Pohon :

Data Petak 1 Petak 2 Petak 3 Petak 4 Petak 5

Volume Total Petak (m2) 0.2748 0.3221 0.3217 0.3679 0.2654

Volume Total Per Hektar (m3/ha) 6.8692 8.0520 8.0415 9.1969 6.6362

Biomassa Petak (kg/ha) 3709.3507 4348.0684 4342.4255 4966.3136 3583.5589

Biomassa Total Petak (ton/ha) 3.7094 4.3481 4.3424 4.9663 3.5836

Potensi Karbon (ton/ha) 1.8547 2.1712 2.1712 2.4832 1.7918

         

VOLUME PER PETAK TEGAKAN UMUR 12 BULAN

Volume Total Petak I (m³) 0.2748 Volume Total PetakII (m³) 0.3221 Volume Total PetakIII (m³) 0.3217 Volume Total PetakIV (m³) 0.3679 Volume Total PetakV (m³) 0.2654 Volume Total PetakTegakan Umur 12 Bulan (m³) 1.5518 Volume Per Hektar Petak Tegakan Umur 12 Bulan (m³/ha) 7.7592 Volume Rata-rata Petak Tegakan Umur 12 Bulan (m³) 0.3104 Volume Rata-rata Per Hektar Petak Tegakan Umur 12 Bulan (m³/ha) 1.5518

KARBON PER PETAK TEGAKAN UMUR 12 BULAN

Karbon Petak I (ton/ha) 1.8547 Karbon Petak II (ton/ha) 2.1740 Karbon Petak III (ton/ha) 2.1712 Karbon Petak IV (ton/ha) 2.4832 Karbon Petak V (ton/ha) 1.7918 Total Karbon PetakTegakan Umur 12 Bulan (ton/ha) 10.4749 Karbon Rata-rata Petak Tegakan Umur 12 Bulan (ton/ha) 2.0950

Lampiran 3 Analisis statistik dengan minitab14

BIOMASSA PER PETAK TEGAKAN UMUR 12 BULAN

Biomassa Petak I (ton/ha) 3.7094 Biomassa PetakII (ton/ha) 4.3481 Biomassa PetakIII (ton/ha) 4.3424 Biomassa PetakIV (ton/ha) 4.9663 Biomassa PetakV (ton/ha) 3.5836 Total Biomassa Petak Tegakan Umur 12Bulan 20.9497 Biomassa Rata-rata Petak Tegakan Umur 12 Bulan (ton/ha) 4.1899

6 Bulan Petak 12 bulan

0.5886 1 1.8547

0.8172 2 2.1740

0.6996 3 2.1712

0.7458 4 2.4832

Two-Sample T-Test and CI: karbon 6 bulan; karbon 12 bulan

Two-sample T for karbon 6 bulan vs karbon 12 bulan

N Mean StDev SE Mean karbon 6 bulan 5 0,7248 0,0873 0,039 karbon 12 bulan 5 2,095 0,279 0,12

Difference = mu (karbon 6 bulan) - mu (karbon 12 bulan) Estimate for difference: -1,37015

95% CI for difference: (-1,73370; -1,00661)

T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -10,46 P-Value = 0,000 DF = 4                                      

 

29

Lampiran 1 Rekapitulasi data tegakan umur 6 bulan

Tahun Tanam : 2010 Jarak Tanam : 3 x 2,5 m

Tegakan Jenis : Acacia crassicarpa Luas Plot : 20 x 20 m

Data Pohon :

Data Petak 1 Petak 2 Petak 3 Petak 4 Petak 5

Volume Total Petak (m2) 0.1345 0.1868 0.1599 0.1705 0.1767

Volume Total Per Hektar (m3/ha) 3.3634 4.6697 3.9978 4.2618 4.4167

Biomassa Petak (kg/ha) 1177.1948 1634.4020 1399.2364 1491.6454 1545.8414

Biomassa Total Petak (ton/ha) 1.1772 1.6344 1.3992 1.4916 1.5458

Potensi Karbon (ton/ha) 0.5886 0.8172 0.6996 0.7458 0.7729

   

   

   

VOLUME PER PETAK TEGAKAN UMUR 6 BULAN

Volume Total Petak I (m³) 0.1345 Volume Total Petak II (m³) 0.1868 Volume Total Petak III (m³) 0.1599 Volume Total Petak IV (m³) 0.1705 Volume Total Petak V (m³) 0.1767 Volume TotalPetak Tegakan Umur 6 Bulan (m³) 0.8284 Volume Per Hektar Petak Tegakan Umur 6 Bulan (m³/ha) 4.1419 Volume Rata-rata Petak Tegakan Umur 6 Bulan (m³) 0.1657 Volume Rata-rata Per Hektar Petak Tegakan Umur 6 Bulan (m³/ha) 0.8284

BIOMASSA PER PETAK TEGAKAN UMUR 6 BULAN

Biomassa Petak I (ton/ha) 1.1772 Biomassa Petak II (ton/ha) 1.6344 Biomassa Petak III (ton/ha) 1.3992 Biomassa Petak IV (ton/ha) 1.4916 Biomassa Petak V (ton/ha) 1.5458 Total Biomassa Petak Tegakan Umur 6 Bulan 7.2483 Biomassa Rata-rata Petak Tegakan Umur 6 Bulan (ton/ha) 1.4497

KARBON PER PETAK TEGAKAN UMUR 6 BULAN

Karbon Petak I (ton/ha) 0.5886 Karbon Petak II (ton/ha) 0.8172 Karbon Petak III (ton/ha) 0.6996 Karbon Petak IV (ton/ha) 0.7458 Karbon Petak V (ton/ha) 0.7729 Total Karbon Petak Tegakan Umur 6 Bulan (ton/ha) 3.6242 Karbon Rata-rata PetakTegakan Umur 6 Bulan (ton/ha) 0.7248

 

31

Lampiran 2 Rekapitulasi data tegakan umur 12 bulan

Tahun Tanam : 2010 Jarak Tanam : 3 x 2,5m

Tegakan Jenis : Acacia crassicarpa Luas Plot : 20 x 20 m

Data Pohon :

Data Petak 1 Petak 2 Petak 3 Petak 4 Petak 5

Volume Total Petak (m2) 0.2748 0.3221 0.3217 0.3679 0.2654

Volume Total Per Hektar (m3/ha) 6.8692 8.0520 8.0415 9.1969 6.6362

Biomassa Petak (kg/ha) 3709.3507 4348.0684 4342.4255 4966.3136 3583.5589

Biomassa Total Petak (ton/ha) 3.7094 4.3481 4.3424 4.9663 3.5836

Potensi Karbon (ton/ha) 1.8547 2.1712 2.1712 2.4832 1.7918

         

VOLUME PER PETAK TEGAKAN UMUR 12 BULAN

Volume Total Petak I (m³) 0.2748 Volume Total PetakII (m³) 0.3221 Volume Total PetakIII (m³) 0.3217 Volume Total PetakIV (m³) 0.3679 Volume Total PetakV (m³) 0.2654 Volume Total PetakTegakan Umur 12 Bulan (m³) 1.5518 Volume Per Hektar Petak Tegakan Umur 12 Bulan (m³/ha) 7.7592 Volume Rata-rata Petak Tegakan Umur 12 Bulan (m³) 0.3104 Volume Rata-rata Per Hektar Petak Tegakan Umur 12 Bulan (m³/ha) 1.5518

KARBON PER PETAK TEGAKAN UMUR 12 BULAN

Karbon Petak I (ton/ha) 1.8547 Karbon Petak II (ton/ha) 2.1740 Karbon Petak III (ton/ha) 2.1712 Karbon Petak IV (ton/ha) 2.4832 Karbon Petak V (ton/ha) 1.7918 Total Karbon PetakTegakan Umur 12 Bulan (ton/ha) 10.4749 Karbon Rata-rata Petak Tegakan Umur 12 Bulan (ton/ha) 2.0950

Lampiran 3 Analisis statistik dengan minitab14

BIOMASSA PER PETAK TEGAKAN UMUR 12 BULAN

Biomassa Petak I (ton/ha) 3.7094 Biomassa PetakII (ton/ha) 4.3481 Biomassa PetakIII (ton/ha) 4.3424 Biomassa PetakIV (ton/ha) 4.9663 Biomassa PetakV (ton/ha) 3.5836 Total Biomassa Petak Tegakan Umur 12Bulan 20.9497 Biomassa Rata-rata Petak Tegakan Umur 12 Bulan (ton/ha) 4.1899

6 Bulan Petak 12 bulan

0.5886 1 1.8547

0.8172 2 2.1740

0.6996 3 2.1712

0.7458 4 2.4832

Two-Sample T-Test and CI: karbon 6 bulan; karbon 12 bulan

Two-sample T for karbon 6 bulan vs karbon 12 bulan

N Mean StDev SE Mean karbon 6 bulan 5 0,7248 0,0873 0,039 karbon 12 bulan 5 2,095 0,279 0,12

Difference = mu (karbon 6 bulan) - mu (karbon 12 bulan) Estimate for difference: -1,37015

95% CI for difference: (-1,73370; -1,00661)

T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -10,46 P-Value = 0,000 DF = 4                                      

iii

RINGKASAN

ANDITYA WARDANI. Pendugaan Kandungan Karbon Pohon pada Tegakan

Hutan Tanaman Industri (Acacia crassicarpa A. Cunn Ex. Benth) di Areal PT.

Wana Subur Lestari, Kalimantan Barat. Dibimbing oleh BAMBANG HERO SAHARJO.

Hutan merupakan sumberdaya alam yang sangat penting dan bermanfaat dalam kehidupan. Keberadaan hutan mempunyai peran penting dalam mengurangi

CO2 di atmosfer, karena hutan mampu menyerap dan menyimpan karbon serta

mengeluarkannya dalam bentuk O2. Hutan di Indonesia memiliki potensi yang

besar dalam mengurangi Gas Rumah Kaca (GRK), dan kemampuan hutan tanaman dalam menyimpan karbon dipengaruhi oleh jenis yang ditanam, kondisi tempat tumbuh dan teknik silvikultur atau intensitas pemeliharannya. Pohon

akasia (Acacia crassicarpa) merupakan salah satu jenis pohon pionir berdaur

pendek dan cepat tumbuh yang dibudidayakan di hutan tanaman industri, karena kemampuannya menyimpan karbon dalam jumlah besar. Kemampuan tanaman akasia dalam mengikat karbon masih dalam tahap penelitian yang dilakukan terus sampai saat ini, khususnya dalam mendukung isu global yang bisa dimanfaatkan dari hutan tanaman industri.

Penelitian ini dilaksanakan di areal lahan IUPHHK-HT PT. Wana Subur

Lestari. Areal yang dipilih adalah hutan tanaman Acacia crassicarpa umur 6

bulan dan 12 bulan. Penelitian dimulai dari bulan Juni sampai Agustus 2011. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi simpanan karbon pada pohon dan mengetahui apakah umur tegakan berpengaruh terhadap simpanan karbon pohon. Hasil yang data yang diperoleh diolah melalui pendekatan biomassa yang kemudian dikonversi menjadi simpanan karbon dalam ton/ha. Untuk mengetahui pengaruh faktor umur tegakan terhadap simpanan karbon digunakan analisis dengan menggunakan uji-t.

Karbon pohon pada tegakan Akasia umur 12 bulan memiliki nilai simpanan karbon sebesar 10.4749 ton/ha sedangkan simpanan karbon pohon pada tegakan umur 6 bulan nilainya lebih kecil,yaitu hanya 3,6241 ton/ha. Hasil uji statistik menggunakan uji-t menunjukkan nilai p-value < 0,001 pada taraf nyata 5%, yang artinya bahwa umur tegakan mempengaruhi nilai simpanan karbon pohon.

Dokumen terkait