• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.5. Pengujian validitas konstruk

3.5.4. Uji validitas konstruk perceived behavioral control

3.5.4.2. Power of factor

Pada alat ukur perceived behavioral control (PBC) dimensi power of factor

terdapat 11 item yang digunakan dalam penelitian ini. Akan diuji apakah 11 item yang ada bersifat unidimensional, artinya item tersebut benar hanya mengukur satu faktor saja yaitu power of factor.

Dari hasil awal analisis CFA yang dilakukan, model satu faktor tidak fit dengan Chi-Square = 188.89, df = 44, P-value = 0.00000, RMSEA = 0.149. Oleh karena itu peneliti melakukan modifikasi terhadap model satu faktor tersebut, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lain. Kemudian setelah dilakukan modifikasi sebanyak 13 kali diperoleh model fit dengan Chi-Square = 40.79, df = 31 , P-value = 0.11216 , RMSEA = 0.045. Nilai Chi-Square menghasilkan P-value >0.05 (tidak signifikan), yang artinya model dengan satu faktor (unidimensional) dapat diterima bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu power of factor.

Tahap selanjutnya, dilihat apakah item tersebut signifikan mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di-drop atau dipertahankan. Kemudian dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang muatan faktor dari item. Pengujian hipotesis nihil dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.12 di bawah ini:

Tabel 3.12

Muatan faktor power of factor

No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

12. 0.57 0.08 7.18 √ 13. 0.67 0.08 8.89 √ 14. 0.64 0.08 8.35 √ 15. 0.50 0.08 6.12 √ 16. -0.09 0.09 -0.98 X 17. 0.68 0.08 8.83 √ 18. 0.58 0.08 7.34 √ 19. 0.09 0.09 1.00 X 20. 0.88 0.07 12.82 √ 21. 0.45 0.08 5.31 √ 22. 0.24 0.09 2.75 √

Berdasarkan tabel 3.12, diketahui bahwa terdapat item yang nilai t-nya <1.96 yaitu item nomor 16 dan 19. Dengan demikian, secara keseluruhan item

yang akan di-drop adalah item nomor 16 dan 19 yang artinya item tersebut tidak

akan diikutsertakan dalam perhitungan skor faktor. 3.6. Metode analisa data

Untuk melihat pengaruh independent variable terhadap dependent variable,

peneliti menggunakan analisis regresi berganda. Paling tidak ada tiga tahap yang akan dilakukan untuk menguji pengaruh independent variable terhadap dependent variable (Pedhazur, 1997). Berikut ialah penjelasan secara singkat dari empat langkah tersebut.

Sebelum menguji pengaruh independent variable terhadap dependent

variable, terlebih dahulu membuat persamaan regresi dari intensi membeli. Berikut ialah persamaan regresi tersebut:

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + b6 X6 + b7 X7 +e

Dependent variable dalam penelitian ini yaitu intensi membeli, sedangkan independent variable penelitian ini meliputi behavioral beliefs, outcome evaluation, normative beliefs, motivation to comply, control beliefs, power of factor dan jenis kelamin, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:

Y = intensi membeli a = intersep/ konstan b = koefisien regresi X1 = behavioral beliefs X2 = outcome evaluation X3 = normative beliefs X4 = motivation to comply X5 =control beliefs

X6 = power of factor X7 = jenis kelamin e = residu

Langkah pertama yaitu peneliti menghitung proporsi varian seluruh independent variable yang dapat diketahui dari nilai R2 pada tabel Model Summary R. R2 atau squared multiple correlation coefficient bernilai antara 0 hingga 1. Ketika R2 dikali dengan 100, maka peneliti mendapatkan presentase varian dari intensi membeli yang dijelaskan oleh seluruh independent variable.

Langkah kedua, peneliti menganalisis dampak dari seluruh independent

variable terhadap intensi membeli menggunakan uji F dan dapat dilihat nilai signifikansinya pada tabel Anova kolom ke 6. Nilai yang tertera pada kolom sig apabila <0.05 dapat dinyatakan signifikan dan sekaligus dapat menjawab hipotesis alternatif pada penelitian ini.

Langkah ketiga, peneliti ingin mengetahui nilai koefisien regresi dan proporsi varian dari setiap variabel independen. Nilai koefisien regresi setiap independen variabel menggunakan uji t dengan melihat nilai sig (p<0.05) dan melihat nilai Standardized Coefficients (Beta) untuk arah pengaruh apakah positif atau negatif. Selanjutnya untuk mengetahui nilai proporsi varian dapat

menggunakan uji F dengan melihat nilai pada kolom Sig F Change (p<0.05) dan

melihat nilai murni variabel independen pada kolom R Square Change dan

kenaikan pertambahan (increments) proporsi varian yang dapat dilihat pada kolom R Square. Nilai akhir dari R Square pada tabel proporsi varian harus sama dengan

nilai R Square pada tabel Model Summary R.Semua langkah perhitungan yang

3.7. Prosedur penelitian

Prosedur dalam penelitian ini melalui beberapa tahapan yaitu sebagai berikut:

1. Sebelum melakukan penelitian, dirumuskan masalah yang akan diteliti.

Kemudian dilakukan studi pustaka untuk melihat masalah tersebut dari sudut pandang teoritis. Setelah mendapatkan teori secara lengkap kemudian menyiapkan, membuat, dan menyusun alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu intensi membeli, sikap (behavioral beliefs dan outcome evaluation), norma subjektif (normative beliefs dan motivation to comply), perceived behavioral control (control beliefs dan power of factor) dan jenis kelamin.

2. Meminta expert judgment yaitu dosen pembimbing, yang dianggap ahli untuk

menilai apakah pengklasifikasian item yang dilakukan sudah benar dan tepat berdasarkan teori yang telah dipaparkan.

3. Menyesuaikan hasil expert judgment dengan pengklasifikasian yang telah

dibuat, sehingga diperoleh pengklasifikasian item yang tepat dan sesuai dengan dasar teori yang telah dikemukakan.

4. Menentukan sampel penelitian yaitu pengunjung kawasan pusat perbelanjaan

Tanah Abang dengan jenis pengambilan sampel non probability sampling.

5. Pengambilan data dilaksanakan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada

para responden sesuai dengan kriteria sampel yang telah ditentukan.

Setelah melakukan penyebaran data atau kuesioner, dilakukan skoring terhadap hasil skala yang telah diisi oleh responden, menghitung, mencatat tabulasi data yang diperoleh, dan mengumpulkannya dalam tabel. Kemudian

dilakukan uji validitas dengan menggunakan metode Confirmatory Factor Analyze (CFA). Setelah itu dilakukan analisis data, teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Teknik tersebut digunakan karena ingin

mengetahui pengaruh antara independent variable behavioral beliefs, outcome

evaluation, normative beliefs, motivation to comply, control beliefs, power of factor, dan jenis kelamin terhadap dependent variable intensi membeli. Software yang digunakan untuk analisis adalah SPSS 16.

63 BAB IV

HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan. Pembahasan tersebut meliputi tiga hal, yaitu gambaran subjek penelitian, analisis deskripsi, dan uji hipotesis penelitian.

4.1. Gambaran Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah pengunjung kawasan pusat perbelanjaan Tanah Abang yang berlokasi di Jakarta Pusat. Gambaran subjek penelitian disusun berdasarkan kategorisasi yang meliputi jenis kelamin (gender), usia, dan intensitas bepergian ke pusat perbelanjaan (mal).

Tabel 4.1

Distribusi subjek penelitian

N Persentase (%) Jenis Kelamin Laki-laki 70 46.6% Perempuan 80 53.4% Usia < 20 tahun 43 28.6% 20-30 tahun 96 64%  30 tahun 11 7.4%

Intensitas bepergian ke pusat perbelanjaan (mal)

Setiap hari 4 2.7%

Seminggu sekali 24 16%

Sebulan sekali 95 63.3%

6 bulan sekali 27 18%

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Dari tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-laki sebanyak 70 orang (46.6%) dan perempuan sebanyak

t-score= (10 × skor faktor) + 50

80 orang (53.4%). Selanjutnya berdasarkan usia, dapat diketahui bahwa subjek penelitian berdasarkan jumlah usia terbanyak yaitu <20 tahun sebanyak 43 orang

(28.6%), usia 20-30 tahun sebanyak 96 orang (64%) dan usia 30 orang sebanyak

11 orang (7.4%). Kemudian berdasarkan intensitas bepergian ke pusat perbelanjaan (mal) diketahui bahwa subjek penelitian yang datang setiap hari sebanyak 4 orang (2.7%), seminggu sekali sebanyak 24 orang (16 %), sebulan sekali sebanyak 47 orang (31.3%) dan enam bulan sekali sebanyak 27 orang (18%).

4.2. Deskriptif Statistik Hasil Penelitian

Skor yang digunakan dalam analisis statistik pada penelitian ini merupakan skor

murni (t-score) yang merupakan hasil dari konversi raw score. Untuk

memperoleh deskripsi statistik, peneliti menghitung setiap item yang valid dan bermuatan positif sehingga diperoleh skor faktor. Skor faktor tersebut dihitung untuk menghindari bias dari kesalahan perngukuran. Jadi, penghitungan skor faktor bukan merupakan penjumlahan tiap item variabel seperti pada umumnya, namun dengan menghitung true score pada tiap skala. Skor faktor yang dianalisis merupakan skor faktor yang bermuatan positif dan signifikan.

Setelah memperoleh skor faktor yang telah diubah menjadi t-score, nilai murni ini kemudian akan dianalisis dalam uji hipotesis korelasi regresi. Hal yang sama berlaku untuk seluruh variabel pada penelitian ini. Skor tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2

Deskripsi statistik variabel penelitian

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Intensi membeli 150 28.80 66.24 50.0000 8.88050 Behavioral beliefs 150 21.52 73.78 50.0000 9.05047 Outcome evaluation 150 22.50 68.65 50.0000 9.10391 Normative beliefs 150 23.13 67.38 50.0000 8.13440 Motivation to comply 150 24.74 68.30 50.0000 8.07251 Control beliefs 150 14.26 74.65 50.0000 9.20046 Power of factor 150 23.05 72.80 50.0000 9.11421 Valid N (listwise) 150

Pada tabel 4.2 dapat diketahui skor intensi membeli terendah 28.80 dan skor tertinggi 66.24 dengan standar deviasi 8.88050 dengan nilai rata-rata dari

seluruh variabel sebesar 50. Skor behavioral beliefs terendah 21.52 dan skor

tertinggi 73.78 dengan standar deviasi 9.05047. Skor outcome evaluation terendah 22.50 dan skor tertinggi 68.65 dengan standar deviasi 9.10391. Skor normative beliefs terendah 23.13 dan skor tertinggi 67.38 dengan standar deviasi 8.13440. Skor motivation to comply terendah 24.74 dan skor tertinggi 68.30 dengan standar deviasi 8.07251. Skor control beliefs terendah 14.26 dan skor tertinggi 74.65 dengan standar deviasi 9.20046. Terakhir, skor power of factor terendah 23.05 dan skor tertinggi 72.80 dengan standar deviasi 9.11421.

Data skor intensi membeli, behavioral beliefs, outcome evaluation,

normative beliefs, motivation to comply, control belief, power of factor dan jenis kelamin diperoleh melalui angket yang didistribusikan oleh peneliti kepada responden. Dengan data skor yang dimiliki, peneliti kemudian membuat

kategorisasi responden untuk menentukan jumlah responden pada tiap variabel yang terbagi dalam tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah.

4.3. Kategorisasi Skor Variabel

Kategorisasi responden bertujuan untuk menempatkan individu kedalam kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur. Kontinum berjenjang yang akan peneliti gunakan dalam kategorisasi variabel penelitian terdiri dari kategori tinggi hingga kategori rendah. Sebelum melakukan pengelompokan setiap variabel berdasarkan kategori tinggi dan rendah. Peneliti terlebih dahulu menetapkan norma dari skor dengan

menggunakan nilai mean dan standar deviasi pada tabel 4.2 dan berlaku pada

seluruh variabel. Norma skor tersebut digambarkan dalam tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.3

Norma skor variabel

Kategori Rumus Tinggi X>M+1SD Sedang M-1SD ≤ X ≤ M+1SD Rendah X<M-1SD

Setelah norma kategorisasi tersebut diperoleh, selanjutnya akan dijelaskan perolehan nilai persentase kategorisasi untuk variabel intensi membeli, behavioral beliefs, outcome evaluation, normative beliefs, motivation to comply, control beliefs, power of factor dan jenis kelamin sebagaimana yang terangkum pada tabel 4.4 sebagai berikut:

Tabel 4.4

Kategorisasi skor intensi membeli, behavioral beliefs, outcome evaluation, normative beliefs, motivation to comply, control beliefs, power of factor dan jenis kelamin No Variabel Kategori dan Presentase Skor Rendah (orang) % Sedang % Tinggi (orang) % 1. Intensi membeli 19 12.7 111 74 20 13.3 2. Behavioral beliefs 16 10.7 118 78.6 16 10.7 3. Outcome evaluation 14 9.3 121 80.7 15 10 4. Normative beliefs 19 12.7 117 78 14 9.3 5. Motivation to comply 16 10.7 121 80.7 13 8.6 6. Control beliefs 14 9.3 119 79.3 17 11.4 7. Power of factor 15 10 121 80.7 14 9.3

Berdasarkan tabel 4.4 hasil kategorisasi dapat dilihat bahwa responden yang memiliki intensi membeli dengan skor rendah sebanyak 19 orang (12.7%), skor sedang sebanyak 111 orang (74%) dan skor tinggi sebanyak 20 orang

(13.3%). Responden yang memiliki behavioral beliefs dengan skor rendah

sebanyak 16 orang (10.7%), skor sedang sebanyak 118 orang (78.6%) dan skor tinggi sebanyak 16 orang (10.7%). Responden yang memiliki outcome evaluation dengan skor rendah sebanyak 14 orang (9.3%), skor sedang sebanyak 121 orang (80.7%) dan skor tinggi sebanyak 15 orang (10%). Responden yang memiliki normative beliefs dengan skor rendah sebanyak 19 orang (12.7%), skor sedang sebanyak 117 orang (78%) dan skor tinggi 14 orang (9.3%). Responden yang

memiliki motivation to comply dengan skor rendah sebanyak 16 orang (10.7%),

skor sedang sebanyak 121 orang (80.7%) dan skor tinggi sebanyak 13 orang (8.6%). Responden yang memiliki control beliefs dengan skor rendah sebanyak 14

orang (9.3%), skor sedang sebanyak 119 orang (79.4%) dan skor tinggi sebanyak 17 orang (11.3%). Responden yang memiliki power of factor dengan skor rendah sebanyak 15 orang (10%), skor sedang sebanyak 121 orang (80.7%) dan skor tinggi sebanyak 14 orang (9.3%).

4.4. Hasil Uji Hipotesis

4.4.1. Analisis regresi variabel penelitian

Pada tahap ini peneliti menguji hipotesis dengan teknik analisis regresi berganda. Dalam regresi ada 3 hal yang harus diperhatikan. Hal pertama adalah besaran R square untuk mengetahui berapa persentase (%) varians DV yang dijelaskan oleh IV. Kedua, apakah secara keseluruhan IV berpengaruh secara signifikan terhadap DV. Terakhir dengan melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi dari masing-masing IV.

Tabel 4.5

Model Summary R

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 .577a .334 .300 7.42839

Langkah pertama peneliti melihat besaran R square untuk mengetahui

berapa persen (%) varians DV yang dijelaskan oleh IV. Dari tabel 4.5 dapat

dilihat bahwa perolehan R square sebesar 0.334 atau 33.4%. Artinya proporsi

varians dari intensi membeli yang dijelaskan oleh semua independent variable

sebesar 33.4%, sementara 66.6% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.

Tabel 4.6

Anova seluruh IV Terhadap DV

Model Sum of Squares df Mean

Square

F Sig. 1 Regression 3914.916 7 559.274 10.135 .000a

Residual 7835.701 142 55.181

Total 11750.618 149

Langkah kedua peneliti menganalisis dampak dari seluruh independent

variable terhadap intensi membeli. Adapun hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.6. Jika melihat kolom ke 6 dari kiri diketahui bahwa (p<0.05), maka hipotesis nihil

yang berbunyi: “Tidak terdapat pengaruh yang signifikan behavioral beliefs,

outcome evaluation, normative beliefs, motivation to comply, control beliefs, power of factor dan jenis kelamin terhadap intensi membeli produk fashion

tiruan” ditolak. Artinya, ada pengaruh yang signifikan dari behavioral beliefs, outcome evaluation, normative beliefs, motivation to comply, control beliefs, power of factor dan jenis kelamin terhadap intensi membeli produk fashion tiruan.

Langkah ketiga, setelah diketahui bahwa hipotesis nihil ditolak. Selanjutnya melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi dari masing-masing independent variable seperti hasil koefisien regresi yang tertera pada tabel 4.7.

Tabel 4.7 Koefisien Regresi No Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1. (Constant) 20.137 5.554 3.626 .000 2. Behavioral beliefs .041 .094 .042 .436 .663 3. Outcome evaluation .017 .097 .017 .171 .864 4. Normative beliefs -.542 .328 -.496 -1.651 .101 5. Motivation to comply 1.143 .330 1.039 3.466 .001 6. Control beliefs -.081 .097 -.084 -.836 .405 7. Power of factor .016 .107 .016 .148 .882 8. Jenis kelamin .415 1.250 .023 .332 .742

Berdasarkan tabel 4.7 persamaan regresi penelitian ini dirumuskan sebagai berikut (* = signifikan).

Intensi membeli = 20.137 + 0.041 behavioral beliefs + 0.017 outcome

evaluation - 0.542 normative beliefs + 1.143 motivation to comply* - 0.081 control beliefs + 0.016 power of factor + 0.415 jenis kelamin.

Berdasarkan tabel 4.7 maka hipotesis minor (H4) yang berbunyi: “Tidak terdapat pengaruh yang signifikan motivation to comply terhadap intensi membeli produk fashion tiruan” ditolak. Dengan demikian variabel motivation to comply secara positif memberikan pengaruh yang signifikan terhadap intensi membeli produk fashion tiruan. Variabel lainnya menghasilkan koefisien regresi yang tidak signifikan. Penjelasan dari nilai koefisien regresi yang diperoleh masing-masing independent variable adalah sebagai berikut di bawah ini.

1. Hipotesis minor (H1) yang berbunyi “Tidak terdapat pengaruh yang

diterima. Variabel behavioral beliefs memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.041 dengan signifikansi 0.663 (p>0.05), yang berarti bahwa variabel behavioral beliefs tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap intensi membeli produk fashion tiruan.

2. Hipotesis minor (H2) yang berbunyi: “Tidak terdapat pengaruh yang

signifikan outcome evaluation dengan intensi membeli produk fashion tiruan”

diterima. Variabel outcome evaluation memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.017 dengan signifikansi 0.864 (p>0.05), yang berarti bahwa

variabel outcome evaluation tidak memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap intensi membeli produk fashion tiruan.

3. Hipotesis minor (H3) yang berbunyi: “Tidak terdapat pengaruh yang

signifikan normative beliefs dengan intensi membeli produk fashion tiruan

diterima. Variabel normative beliefs memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0.542 dengan signifikansi 0.101 (p>0.05), yang berarti bahwa variabel normative beliefs tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap intensi membeli produk fashion tiruan.

4. Hipotesis minor (H4) yang berbunyi: “Tidak terdapat pengaruh yang

signifikan motivation to comply dengan intensi membeli produk fashion

tiruan” ditolak. Variabel motivation to comply memiliki nilai koefisien regresi sebesar 1.143 dengan signifikansi 0.001 (p<0.05), yang berarti bahwa variabel motivation to comply memberikan pengaruh yang signifikan dengan arah koefisien positif terhadap intensi membeli produk fashion tiruan. Artinya,

berintensi membeli produk fashion tiruan, maka semakin tinggi pula intensi untuk menampilkan perilaku membeli produk fashion tiruan.

5. Hipotesis minor (H5) yang berbunyi: “Tidak terdapat pengaruh yang

signifikan control beliefs dengan intensi membeli produk fashion tiruan”

diterima. Variabel control beliefs memiliki nilai koefisien regresi sebesar

-0.081 dengan signifikansi 0.405 (p>0.05), yang berarti bahwa variabel control beliefs tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap intensi membeli produk fashion tiruan.

6. Hipotesis minor (H6) yang berbunyi: “Tidak terdapat pengaruh yang

signifikan power of factor terhadap intensi membeli produk fashion tiruan

diterima. Variabel power of factor memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.016 dengan signifikansi sebesar 0.882 (p>0.05), yang berarti bahwa

variabel peower of factor tidak memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap intensi membeli produk fashion tiruan.

7. Hipotesis minor (H7) yang berbunyi: “Tidak terdapat pengaruh yang signifikan

jenis kelamin terhadap intensi membeli produk fashion tiruan” diterima.

Variabel jenis kelamin memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.415dengan

signifikansi sebesar 0.740 (p>0.05), yang berarti bahwa variabel jenis

kelamin tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap intensi

membeli produk fashion tiruan.

4.4.2. Pengujian proporsi varians independent variable

Pada tahap ini pertama peneliti ingin mengetahui bagaimana penambahan proporsi varians dari variabel sikap, norma subjektif, perceived behavioral control

dan jenis kelamin terhadap intensi membeli produk fashion tiruan. Kedua, peneliti ingin mengetahui penambahan proporsi varians dari masing-masing independent variable terhadap intensi membeli produk fashion tiruan.

Tabel 4.8

Proporsi varians variabel sikap, norma subjektif, pbc dan jenis kelamin

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics R Square Change F Change df 1 df 2 Sig F Change 1 .044a .002 -.012 8.93208 .002 .142 2 147 .868 2 .573b .329 .310 7.37718 .327 35.249 2 145 .000 3 .577c .333 .305 7.40525 .004 .451 2 143 .638 4 .577d .334 .300 7.42839 .001 .001 1 142 .740

a. Predictors: (Constant), Behavioral_beliefs, Outcome_evaluation

b. Predictors: (Constant), Behavioral_beliefs, Outcome_evaluation, Normative_beliefs, Motivation_to_comply

c. Predictors: (Constant), Behavioral_beliefs, Outcome_evaluation, Normative_beliefs, Motivation_to_comply, Control_beliefs, Powerof_factor

d. Predictors: (Constant), Behavioral_beliefs, Outcome_evaluation, Normative_beliefs, Motivation_to_comply, Control_beliefs, Powerof_factor, Jenis_kelamin

Pada tabel 4.8 kolom pertama merupakan IV yang dianalisis secara satu per satu. Kolom ketiga merupakan penambahan varians DV dari tiap IV yang dianalisis satu per satu. Kolom keenam merupakan nilai murni varians DV dari tiap IV yang dimasukkan secara satu per satu. Kolom ketujuh merupakan nilai F hitung bagi IV yang bersangkutan, kolom df merupakan derajat bebas bagi IV yang terdiri dari numerator dan denumerator. Kolom F tabel merupakan kolom mengenai nilai IV pada tabel F dengan df yang telah ditentukan sebelumnya, nilai kolom inilah yang akan dibandingkan dengan kolom nilai F hitung. Apabila nilai F hitung lebih besar daripada F tabel, maka kolom selanjutnya merupakan kolom signifikansi yang akan dituliskan signifikan atau tidak signifikan. Dari tabel 4.8 di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut ini.

1. Variabel sikap memberikan sumbangan sebesar 0.002 atau 0.2% terhadap

varians intensi membeli produk fashion tiruan. Sumbangan tersebut tidak

signifikan dengan nilai F = 0.142, df1 = 2, dan df2 = 147.

2. Variabel norma subjektif memberikan sumbangan sebesar 0.327 atau 32.7%

terhadap varians intensi membeli produk fashion tiruan. Sumbangan tersebut

signifikan dengan nilai F = 35.249 dan df1 = 2, dan df2= 145.

3. Variabel perceived behavioral control memberikan sumbangan sebesar 0.004

atau 0.4% terhadap varians intensi membeli produk fashion tiruan.

Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan nilai F = 0.451, df1 = 2, dan df2 = 143.

4. Variabel jenis kelamin memberikan sumbangan sebesar 0.001 atau 0.1%

terhadap varians intensi membeli produk fashion tiruan. Sumbangan tersebut

tidak signifikan dengan nilai F = 0.110, df1 = 1, dan df2 = 142.

Dari penjelasan nilai proporsi varians sikap, norma subjektif, perceived

behavioral control dan jenis kelamin di atas, diketahui nilai proporsi varians yang signifikan adalah norma subjektif. Setelah mengetahui proporsi varians dari variabel yang diteliti, maka langkah selanjutnya adalah mengetahui penambahan

proporsi varians dimensi yang diteliti atau masing-masing independent variable

terhadap dependent variable seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.9,

Tabel 4.9

Kontribusi varians independent variable terhadap dependent variable

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics R Square Change F Change df 1 df 2 Sig F Change 1 .004a .000 -.007 8.91037 .000 .002 1 148 .961 2 .044b .002 -.012 8.93208 .002 .281 1 147 .597 3 .521c .272 .257 7.65520 .270 54.129 1 146 .000 4 .573d .329 .310 7.37718 .057 12.212 1 145 .001 5 .577e .333 .309 7.38024 .004 .880 1 144 .350 6 .577f .333 .305 7.40525 .000 .029 1 143 .865 7 .577g .334 .300 7.42839 .001 .110 1 142 .740

a. Predictors: (Constant), Behavioral_beliefs

b. Predictors: (Constant), Behavioral_beliefs, Outcome_evaluation

c. Predictors: (Constant), Behavioral_beliefs, Outcome_evaluation, Normative_beliefs d. Predictors: (Constant), Behavioral_beliefs, Outcome_evaluation, Normative_beliefs,

Motivation_to_comply

e. Predictors: (Constant), Behavioral_beliefs, Outcome_evaluation, Normative_beliefs, Motivation_to_comply, Control_beliefs

f. Predictors: (Constant), Behavioral_beliefs, Outcome_evaluation, Normative_beliefs, Motivation_to_comply, Control_beliefs, Powerof_factor

g. Predictors: (Constant), Behavioral_beliefs, Outcome_evaluation, Normative_beliefs, Motivation_to_comply, Control_beliefs, Powerof_factor, Jenis_kelamin

1. Variabel behavioral beliefs memberikan sumbangan sebesar 0.000 atau 0%

terhadap varians intensi membeli produk fashion tiruan. Sumbangan tersebut

tidak signifikan dengan nilai F = 0.002, df1 = 1, dan df2 = 148.

2. Variabel outcome evaluation memberikan sumbangan sebesar 0.002 atau

0.2% terhadap varians intensi membeli produk fashion tiruan. Sumbangan

tersebut tidak signifikan dengan nilai F = 0.281 dan df1 = 1, dan df2= 147.

3. Variabel normative beliefs memberikan sumbangan sebesar 0.270 atau 27%

terhadap varians intensi membeli produk fashion tiruan. Sumbangan tersebut

4. Variabel motivation to comply memberikan sumbangan sebesar 0.057 atau

5.7% terhadap varians intensi membeli produk fashion tiruan. Sumbangan

tersebut signifikan dengan nilai F = 12.212, df1 = 1, dan df2 = 145.

5. Variabel control beliefs memberikan sumbangan sebesar 0.004 atau 0.4%

terhadap varians intensi membeli produk fashion tiruan. Sumbangan tersebut

tidak signifikan dengan nilai F = 0.880, df1 = 1, dan df2 = 144.

6. Variabel power of factor memberikan sumbangan sebesar 0.000 atau 0%

terhadap varians intensi membeli produk fashion tiruan. Sumbangan tersebut

tidak signifikan dengan nilai F = 0.029 df1 = 1, dan df2 = 143.

7. Variabel jenis kelamin memberikan sumbangan sebesar 0.001 atau 0.1%

terhadap varians intensi membeli produk fashion tiruan. Sumbangan tersebut

tidak signifikan dengan nilai F = 0.110, df1 = 1, dan df2 = 142.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh independent variable, hanya dua IV yang memberikan sumbangan signifikan terhadap DV yaitu normative beliefs dan motivation to comply. Sementara lima variabel yang lain

memberikan sumbangan tidak signifikan. Dari keseluruhan independent variable

tersebut dapat dilihat variabel yang paling besar memberikan sumbangan terhadap

intensi membeli produk fashion tiruan. Hal tersebut dapat diketahui dengan

melihat R2 change, semakin besar maka semakin banyak sumbangan yang

diberikan terhadap dependent variable. Dari tabel 4.9 di atas dapat diketahui

bahwa keseluruhan independent variable yang secara signifikan memberikan

Dokumen terkait