LANGKAH-LANGKAH HIPNOSIS Dalam melakukan hypnosis, ada 5
1. Pra induksi
2. Induksi dan pendalaman 3. Tes kedalaman
4. Sugesti 5. Bangunkan
Mari kita bahas secara rinci satu per satu.
1. Pra induksi
Pra insuksi merupakah langkah awal dari hipnosis yang paling menentukan berhasil atau
tidaknya menghipnosis seseorang. Yakni bercakap-cakap ringan serta membangun keakraban dengan kliean sehingga mereka nyaman berkomunikasi dengan kita. Disini, Anda harus mampu mengolah kata-kata yang dapat mempengaruhi klien sehingga dapat mengarahkan klien kepada tujuan kita. Dalam teori hipnosis ada yang disebut dengan
Foundation of Hypnotic Building (Membangun fondasi
hipnotis). Dimana jika ini sempurna dilakukan, Anda akan sangat mudah menghipnotis siapapun, kapanpun dan dimana pun. Ada 6 pilar yang harus kita ketahui dalam membangun fondasi hipnotis tersebut, yakni:
1. Building Autority (Daya Kuasa)
Artinya kita harus mampu punya charisma dimata klien. Ini bias dilakukan dengan menceritakan siapa kita, apa yang pernah kita raih, apa prestasi kita dibidang hipnosis, dll. Intinya kita harus membranding diri kita agar terdengar wah di pikiran bawah sadar klien.
2. Conection (Koneksi)
Setelah kita membesar-besarkan diri kita langkah selanjutnya adalah masuk ke pikiran klien, yakni dengan member perhatian penuh kepada kliean. Caranya adalah dengan bertanya tentang klien, harapan klien,
keinginan serta masalah yang sedang dihadapi. Dalam proses koneksi ini Anda wajib melakukan Attention power (perhatian penuh dengan segenap jiwa dan raga). Curahkan semua empati dan perasaan Anda pada klien sehingga dengan otomatis koneksi antara Anda dank lien akan tersambung dengan baik.
3. Expectation Up (Harapan) Bagaimana setelah koneksi tersambung? Langkah selanjutnya Anda harus dapat meyerap apa sebenarnya harapan terbesar klien, kemudian tingkatkan harapannya jauh lebih tinggi.
mengatakan: “Anda mampu
mendapatkan itu jauh lebih banyak dari harapan Anda tadi. Sudah bnyak klien saya yang berhasil dengan bantuan saya.” Itulah yang
dimaksud dengan
Expectation Up.
4. Mind Mapping (Peta pikiran) Setelah kita memberikan harapan yang tinggi kepada klien, dipastikan klien akan sangat mudah dipetakan
pikirannya lebih dalam. Artinya kita mulai menerka seberapa mudah klien tersebut memasuki kondisi hipnosis. Untuk
mengetahui hal ini ada dua cara yang dapat kita lakukan. Pertama dengan mengetahui kemampuan memasuki kondisi hipnotis alami
pada diri klien yakni dengan menanyakan apakah klien pernah melihat hantu atau hal gaib, suka banget dengerin music atau gak. Jika ya, maka orang tersebut termasuk orang yang mudah memasuki kondisi hipnotis. Cara kedua adalah menguji kemampuan klien menyerap sugesti yang Anda berikan. Anda harus melakukan yang namanya tes sugesti. Silahkan baca di bagian tes sugesti. Tes Sugesti
Setelah interview berjalan lancar, langkah berikutnya adalah tes sugesti. Langkah ini bertujuan untuk mengetes seberapa mudah seseorang untuk di hypnosis. Karena tidak setiap orang mudah untuk dihipnosis.
Tes sugesti ini sangat penting untuk menentukan induksi apa yang harus digunakan untuk menghipnotis seseorang.
Ada beberapa macam tes sugesti yang dapat dilakukan, diantaranya:
a. Tos jarak jauh
Berikut kata-katanya:
“Baiklah, saya punya
permainan yang bisa mengetes keyakinan Anda pada sebuah impian. Anda pernah tos kan ya?
Sekarang boleh Anda focus pada dahi saya…. Terus focus.
Dan pada hitungan ketiga rasakan tangan saya menge-TOS tangan Anda…
(sambil peragakan TOS). Jika tangan klien merasa hangat atau bahkan merasa di TOS, berarti klien Anda tipe orang yang mudah dihipnosis dan Anda boleh langsung Induksi. Jika tidak, maka ada kemungkinan agak sulit dihipnotis dan Anda coba tes sugesti yang lain.
b. Balon dan Batu Berikut kata-katanya:
”Baik, boleh saya tes konsentrasi atau keyakinan Anda ? dan silahkan ambil posisi paling nyaman yang membuat Anda mudah rileks dan santai.
Posisikan tangan kanan anda menjulur kedepan dan jempol
di atas.
Sementara tangan kiri juga julurkan kedepan dengan telapaknya menelungkup ke bawah. Baguus…
Sekarang biar lebih focus boleh tutup matanya…. Bagus… tarik nafas panjang, buang pelan2 lewat mulut… Bayangkan apapun yang saya katakana menjadi nyata dalam pikiran Anda… rasakan saya ikatkan balon gas ke jempol tangan kanan Anda dan rasakan tangan Anda terasa sangat ringan dan terangkat ke atas… bagus rasakan terus…
Dan saya gantungkan batu
yang sangat berat
rasakan tangan kiri Anda semakin tertarik ke bawah…. Baguus rasakan lebih nyata dalam bayangan Anda…
Baguuus… terus…
baguuuus…. 3x”.
Perhatikan apakah tangan kanan naik dan tangan kiri turun ke awah? Jika ya, artinya klien Anda mudah untuk di hypnosis.
c. Jari nempel
Berikut ini kata-katanya:
“Baik pak/bu… boleh saya bantu tes imajinasi dan kefokusan Anda… Semakin bagus tingkat focus Anda maka semakin mudah mencapai impian Anda,, betul…
Nah, sekarang bolehposisikan tangan kirinya seperti ini (praktekkan).. tempelkan jari telunjuk dan jempol..
Lalu dengan kekuatan pikiran Anda perintahkan pada jari Anda…
Wahai jempol dan telunjuk nepelah sekarang juga,, semakin nempel,,, nempel,,, nempel…
Sehingga Anda sulit untuk
membukanya… semakin
Anda berusaha membuka maka semakin sulit untuk dibuka dan semakin lengket jari anda… bagus.. coba buka kalau bisa namun semakin dicoba dibuka malah semakin kuat menempel….
d. Tangan kaku seperti baja
“Baik bu,, percaya atau tidakkeyakinan kita sebagai
manusia mampu
mengendalikanseluruh badan kita…
Boleh ulurkan tangan kanan ke depan… kemudian kepalkan dan kasih tenga yang maksimal layaknya mau
meninju… biar lebih
konsentrasi boleh tutup matanya… baguuus…
Sekarang bayangkan ada energy mengalir dari pikiran Anda ke tangan kanan Anda sehingga semakin lama tangan Anda semakin mengeras… bagus rasakan terus dengan sangat nyata… Selain itu,, saya tambahkan
energinyasehingga tangan Anda benar-benar menjadi sangat kaku dan lurus seperti baja… dan suliit sekali untuk dibenkokkan… semakin lama semakin keras dan makin sulit untuk dibengkokkan… Tidak ada saru orangpun
yang mampu
membengkokkan tanggan Anda termasuk anda sendiri…
Semakin dicoba
dibengkokkan maka semakin lurus dan kaku dan sulit
untuk dibengkokkan…
bagus…
5. Induction Strategy (Strategi Induksi)
Setelah kita mengetahui seberapa mudah klien dihipnotis kita dapat
menentukan strategi induksi apa yang cocok untuk
membawa klien memasuki kondisi hipnotisnya. Ada dua tipe induksi, yakni induksi cepat dan induksi progresif. Berikut contoh induksi cepat: a. Induksi tatap
Jenis induksi ini mengarahkan klien untuk menatap sebuat titik suatu benda atau
anggota tubuh, sehingga semakin lama semakin focus dan bosan. Usahakan setiap gerakan diiringi dengan menarik nafas panjang dan hembuskan pelan-pelan dengan tujuan supaya klien merasa rilaks dan nyaman dan semakin focus. Inilah kata-katanya:
“Silahkan tarik nafas panjang
dan hembuskan pelan2 lewat mulut… bagus…
Sekarang fokuskan pandangan Anda pada telapak tangan Anda…
Bayangkan ditelapak tangan Anda ada sebuah titik kecil hitam…. Terus bayangkan… dan semakin lama titik tersebut semakin besar… Tarik nafas panjang dan hembuskan pelan2 lewat mulut… rasakan semakin nyaman… baguuus… Semakin lama titiknya
semakin besar dan membuat anda semakin mengantuk… Tarik nafas panjang,,,
Dan tiduuur (sambil
menempelkan tanggannya ke wajah klien)..
b. Jabat tangan
Jenis induksi ini hanya dapat dilakukan kepada orang yang sangat mudah di hypnosis. Berikut adalah caranya: Pertama jabat tangannya. Kemudian ayun-ayunkan tangannya dengan lemas. Dan katakana:
“Baik pak, rillaks dan santai
saja…
Tarik nafas panjang hembuskan lewat mulut.. rasakan tangan dan
badannya semakin lemas dan rilaks….
hidung, buang pelan2 lewat mulut…semakin santai.. Tarik nafas panjang,,
tahaaan .. dan tidur sangat dalam……!!!(sambil menarik
tangannya secara mengejutkan). c. Induksi gabungan
Induksi ini dilakukan dengan cara menggabungkan antara tes sugesti dengan induksi… Misalnya Anda menggunakan tes sugesti jari nempel.
Setelah klien merasa nempel dan kesulitan membuka jarinya, maka lanjutkan dengan induksi..
“Coba buka jarinya bu… susah kan?? Baik mau dibuka kan ya bu jarinya?
Biar saya bantu….
Fokuskan pada jari yang nempel…
Tarik nafas panjang,,, tahan dan tidurrr sangat dalam….!!
(sambil menepuk dahi klien) 6. Framming (Kerangka/bingkai)
Langkah selanjutnya adalah membangun kerangka apa yang akan kita berikan kepada klien. Misalnya kita
akan melakukan
penyembuhan klien dari kecanduan rokok, maka kerangka yang kita bangun adalah semua tentang fakta rokok, manfaat rokok serta akibat dari merokok, kemudian berapa orang yang pernah Anda sembuhkan dari
kecanduan rokok. Berikan kesan bahwa separah apapun orang kecanduan sangat mudah disembuhkan dengan hipnotis dengan syarat ada keinginan kuat dari klien. Itulah yang dinamakan dengan framing.
2. Induksi dan Pendalaman