• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Proses Penelitian

1. Pra tindakan

a. Mengidentifikasi masalah dengan cara menganalisis prestasi belajar siswa pada tahun sebelumnya pada materi sub bab sistem pernapasan manusia.

b. Mengobservasi kegiatan siswa dan guru melalui informasi dari guru mata pelajaran biologi untuk mendapat gambaran awal kondisi kegiatan belajar mengajar biologi di kelas XI IPA SMA Kristen Waibakul.

c. Menghubungi pihak sekolah SMA Kristen Waibakul untuk memperoleh persetujuan sebagai tempat mengadakan penelitian.

d. Membicarakan dengan dosen pembimbing tentang informasi permasalahan yang ada dan menentukan judul penelitian.

e. Mengerjakan rancangan penelitian sambil mengadakan studi kepustakaan hingga rancangan penelitian selesai dengan bimbingan dari dosen pembimbing.

f. Permintaan ijin kepada pihak kampus dalam hal ini adalah kepada Sekretariat Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (JPMIPA) Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta.

g. Penyerahan surat ijin dari kampus kepada pihak sekolah SMA Kristen Waibakul untuk mengadakan penelitian.

2. Siklus I

a. Planning (perencanaan)

Pada tahap ini peneliti merancang tindakan yang akan dilaksanakan antara lain sebagai berikut.

1) Peneliti bersama guru menggali data awal karakteristik siswa untuk membagi siswa dalam kelompok berdasarkan kemampuan akademik, jenis kelamin, suku, dan ras.

2) Menyusun silabus dan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I yang sesuai dengan model pembelajaran kooperatif dengan metode TGT yang difokuskan pada strategi mengajar dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan masalah dalam kelompok dalam rangka mencapai tujuan bersama serta menyelesaikan permainan akademik yang akan disajikan, rencana pembelajaran ini akan digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan. Pembuatan RPP siklus I juga disesuaikan dengan materi tentang alat-alat pernapasan manusia dan mekanisme pernapasan manusia.

a) Silabus selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1 b) RPP siklus I selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2 3) Menyusun dan mempersiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS), soal permainan akademik dan soal tes baik itu soal tes kemampuan awal siswa (pre test), tes kemampuan akhir (post test).

a) LKS siklus I selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3 b) Kunci jawaban LKS siklus I selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran 4

c) Kisi-kisi soal pre test selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 5

d) Soal pre test selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6 e) Kunci jawaban dan pedoman skoring pre test selengkapnya

dapat dilihat pada lampiran 7

f) Kisi-kisi soal post test siklus I selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8

g) Soal post test siklus I selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 9

h) Kunci Jawaban dan pedoman skoring post test siklus I selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 10

i) Soal, kunci jawaban, dan panduan skoring permainan akademik siklus I selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 11

4) Menyiapkan kartu undi, kartu soal, dan kartu jawab untuk turnamen, dan menyiapkan tabel skoring siswa.

5) Menyusun dan mempersiapkan angket motivasi dan lembar observasi motivasi siswa.

a) Angket motivasi siklus I selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 12

b) Lembar observasi motivasi siswa siklus I selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13

b. Action (Pelaksanaan)

Tindakan akan dilaksanakan sebagaimana yang telah direncanakan, selama kegiatan belajar mengajar berlangsung peneliti akan meminta bantuan guru mata pelajaran biologi untuk mengamati aktivitas dan perilaku siswa. Pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan bersifat fleksibel dan terbuka terhadap perubahan-perubahan sesuai dengan apa yang akan terjadi di lapangan. Adapun perencanaan pelaksanaan tindakan yaitu sebagai berikut.

1) Peneliti bertindak sebagai guru yang membimbing dan mengarahkan siswa.

2) Guru melakukan apersepsi dengan cara pemodelan yang diikuti oleh semua siswa yaitu dengan mengajak semua siswa untuk menahan napas sejenak.

3) menyampaikan motivasi, KD, menjelaskan tujuan pembelajaran, yaitu dengan materi pembelajaran yaitu alat-alat pernapasan pada manusia dan mekanisme pernapasan manusia;

4) Sebelum diskusi, diadakan pre test yang mencakup keseluruhan materi siklus I dan siklus II.

5) Mengkoordinasikan siswa menjadi 9 kelompok (@ kelompok 6 orang) yang telah ditentukan oleh peneliti bersama guru sebagai kelompok asal.

6) Siswa melakukan kegiatan diskusi dan mengerjakan LKS dengan bimbingan dari guru, dan kemudian melakukan pembahasan soal pada

LKS dengan cara lotere, siswa yang menjawab adalah siswa yang loterenya dipilih.

7) Pembelajaran kooperatif dengan metode TGT yaitu menerapkan permainan akademik yang diikuti oleh seluru siswa dan guru sebagai fasilitator.

Langkah-langkah permainan akademik sebagai berikut.

a) Perwakilan dari setiap kelompok asal (kelompok diskusi) menempati meja turnamen sesuai dengan yang telah ditentukan oleh guru.

b) Kartu soal dan kunci diletakkan terbalik di atas meja sehingga soal dan kunci tidak terbaca sebelum permainan berlangsung. c) Setiap kelompok menentukan siapa yang menjadi pembaca soal, penjawab soal, dan penantang dengan cara undian. Siswa yang mendapat giliran sebagai pembaca juga bertugas menghitung waktu.

d) Pemain yang menang undian mengambil kartu undian yang berisi nomor soal dan diberikan kepada pembaca soal, pembaca soal akan membacakan soal sesuai dengan nomor undian yang diambil pemain.

e) Soal dikerjakan secara mandiri oleh pemain dan penantang sesuai dengan waktu yang ditentukan dalam soal, setelah waktu untuk mengerjakan soal selesai, maka pemain akan membacakan hasil pekerjaannya yang akan ditanggapi oleh penantang searah jarum jam.

f) Pembaca soal akan membuka kunci jawaban dan skor hanya diberikan kepada pemain yang menjawab benar atau penantang yang pertama kali memberikan jawaban benar.

g) Jika semua pemain menjawab salah, maka kartu dibiarkan saja. h) Permainan dilanjutkan pada kartu soal berikutnya sampai semua kartu soal habis dibacakan, dimana posisi pemain diputar searah jarum jam agar setiap peserta dalam satu meja turnamen dapat berperan sebagai pembaca soal, penantang, dan penjawab soal.

i) Dalam permainan ini, pembaca soal hanya bertugas untuk membaca soal dan membuka kunci jawaban, tidak boleh ikut menjawab atau memberikan jawaban kepada peserta lain.

j) Setelah semua kartu selesai terjawab, setiap pemain dalam satu meja menghitung jumlah kartu yang diperoleh dan menentukan berapa poin yang diperoleh berdasarkan tabel yang telah disediakan.

Tabel 3.1. Skor Permainan Akademik Siklus I

Nama :…. Kelompok: …. No Nama Anggota kelompok Skor Jumlah I II III IV 1 2 3

8) Pemberian angket untuk mengetahui perkembangan motivasi siswa.

c. Observation (Observasi)

Observasi adalah tahap pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan. Pada tahap observasi ini, dilakukan observasi terhadap motivasi siswa selama penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode TGT. Observasi dilakukan oleh guru mata pelajaran biologi kelas XI SMA Kristen Waibakul dan juga dibantu oleh salah satu guru lainnya. Pengamatan juga menggunakan kamera foto.

d. Evaluation (evaluasi)

Pada tahap evaluasi akan dilakukan dengan beberapa cara yaitu: 1) untuk mengukur pemahaman siswa (kognitif) menggunakan permainan akademik;

2) untuk mengukur prestasi belajar menggunakan post test;

3) untuk mengetahui motivasi siswa selama proses pembelajaran berlangsung digunakan lembar observasi motivasi;

4) untuk mengetahui peningkatan motivasi (afektif) siswa secara individu, digunakan angket.

e. Reflection (Refleksi)

Pada tahap refleksi, peneliti dan guru akan mengkaji proses yang terjadi, masalah-masalah yang muncul dan segala hal yang berkaitan dengan tindakan yang dilakukan dengan cara berdiskusi, baik kelebihan maupun kelemahan yang berkaitan dengan srategi model pembelajaran

kooperatif dengan metode TGT. Hasil refleksi digunakan untuk merencanakan tindakan pada siklus II.

3. Siklus II

a. Perencanaan

1) Mengidentifikasi masalah yang terjadi selama siklus I berlangsung melalui refleksi dan hasil observasi, hasil angket, dan hasil tes.

2) Peneliti bersama guru mata pelajaran melakukan menggali hasil refleksi pada siklus I untuk mengenali karakteristik siswa.

3) Menyiapkan instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data seperti pada siklus I.

a) RPP siklus II selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 14 b) LKS siklus II selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 15 c) Kunci jawaban LKS siklus II selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran 16

d) Kisi-kisi soal post test siklus II selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 17

e) Soal post test siklus II selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 18

f) Kunci jawaban dan pedoman skoring post test siklus II selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 19

g) Soal, kunci jawaban, dan panduan skoring permainan akademik siklus II selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 20

h) Angket motivasi siklus II selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 21

i) Lembar observasi motivasi siswa siklus II selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 22

b. Pelaksanaan

1) Peneliti bertindak sebagai guru yang membimbing dan mengarahkan siswa.

2) Guru melakukan apersepsi sesuai dengan pembelajaran pada pertemuan sebelumnya.

3) Menyampaikan motivasi, KD, serta menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu dengan materi volume pernapasan manusia, frekuensi pernapasan, proses pertukaran gas di dalam tubuh, dan gangguan atau penyakit yang terjadi pada sistem pernapasan manusia. 4) Mengkoordinasikan siswa menjadi 9 kelompok (@ kelompok 6 orang) yang telah ditentukan oleh peneliti bersama guru sebagai kelompok asal.

5) Siswa melakukan kegiatan diskusi dan mengerjakan LKS dengan bimbingan dari peneliti, dan kemudian melakukan pembahasan soal pada LKS dengan cara lotere. Siswa yang menjawab adalah siswa yang loterenya dipilih.

6) Pembelajaran kooperatif dengan metode TGT yaitu menerapkan permainan akademik yang diikuti oleh seluru siswa dan guru sebagai fasilitator. Langkah-langkah permainan akademik yaitu sebagai berikut.

a) Perwakilan dari setiap kelompok asal (kelompok diskusi) menempati meja turnamen sesuai dengan yang telah ditentukan oleh guru.

b) Kartu soal dan kunci diletakkan terbalik di atas meja sehingga soal dan kunci tidak terbaca.

c) Setiap kelompok menentukan siapa yang menjadi pembaca soal, penjawab soal, dan penantang dengan cara undian. Siswa yang mendapat giliran sebagai pembaca juga bertugas menghitung waktu.

d) Pemain yang menang undian mengambil kartu undian yang berisi nomor soal dan diberikan kepada pembaca soal, pembaca soal akan membacakan soal sesuai dengan nomor undian yang diambil pemain.

e) Soal dikerjakan secara mandiri oleh pemain dan penantang sesuai dengan waktu yang ditentukan dalam soal, setelah waktu untuk mengerjakan soal selesai, maka pemain akan membacakan hasil pekerjaannya yang akan ditanggapi oleh penantang searah jarum jam.

f) Pembaca soal akan membuka kunci jawaban dan skor hanya diberikan kepada pemain yang menjawab benar atau penantang yang pertama kali memberikan jawaban benar.

g) Jika semua pemain menjawab salah, maka kartu dibiarkan saja. h) Permainan dilanjutkan pada kartu soal berikutnya sampai semua kartu soal habis dibacakan, dimana posisi pemain diputar searah jarum jam agar setiap peserta dalam satu meja turnamen

dapat berperan sebagai pembaca soal, penantang, dan penjawab soal.

i) Dalam permainan ini, pembaca soal hanya bertugas untuk membaca soal dan membuka kunci jawaban, tidak boleh ikut menjawab atau memberikan jawaban kepada peserta lain.

j) Setelah semua kartu selesai terjawab, setiap pemain dalam satu meja menghitung jumlah kartu yang diperoleh dan menentukan berapa poin yang diperoleh berdasarkan tabel yang telah disediakan.

Tabel 3.2. Skor Permainan Akademik Siklus II

Nama :…. Kelompok: …. No Nama Anggota kelompok Skor Jumlah I II III IV 1 2 3

7) Pemberian angket untuk mengetahui perkembangan motivasi siswa.

8) Post test siklus II.

c. Observasi

Tahap observasi siklus II, secara operasional masih sama seperti pada siklus I, dilakukan observasi motivasi siswa selama penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode TGT. Observasi dilakukan oleh guru mata pelajaran biologi kelas XI SMA Kristen Waibakul. Pengamatan juga menggunakan kamera foto. Kelompok pada siklus I masih sama pada siklus II.

d. Evaluasi

Pada tahap evaluasi siklus II masih sama dengan yang dilaksanakan pada siklus I yang dilakukan dengan beberapa cara yaitu:

1) untuk mengukur pemahaman siswa (kognitif) menggunakan permainan akademik;

2) untuk mengkur prestasi belajar menggunakan post test siklus II; 3) untuk mengetahui motivasi siswa selama proses pembelajaran berlangsung digunakan lembar observasi motivasi;

4) untuk mengetahui peningkatan motivasi (afektif) siswa secara individu, digunakan angket.

e. Refleksi

Pada tahap ini, akan ditarik kesimpulan berdasarkan pelaksanaan yang dilakukan apakah telah berhasil atau tidak. Diharapkan pada akhir siklus, prestasi belajar dan motivasi siswa meningkat dibandingkan pada siklus I dan telah mencapai indikator yang ditargetkan.

E. Intrumen Penelitian

Pada penelitian ini, terdapat dua instrumen yang digunakan yang mendukung proses pembelajaran dan pengumpulan data yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data.

1. Instrumen Pembelajaran

Dalam penerapan pembelajaran dibutuhkan silabus sebagai pedoman pembuatan RPP. Silabus dan RPP merupakan instrument pembelajaran yang

penyusunannya berdasarkan model pembelajaran kooperatif dengan metode TGT sebagai acuannya, silabus dan RPP juga LKS.

2. Instrument Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini bersumber dari interaksi guru dengan siswa, serta siswa dengan siswa. Dalam proses pembelajaran yang akan dilaksanakan, pengumpulan data penelitian dilakukan beberapa langkah.

a. Data Prestasi Belajar

Untuk memperoleh data prestasi belajar siswa, digunakan cara tes. Tes merupakan sejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban yang benar atau salah. Tes juga diartikan sebagai sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban, atau sejumlah pertanyaan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan mengukur tingkat kemampuan seseorang atau mengungkap hasil tertentu dari orang yang dikenai tes. Hasil tes merupakan informasi tentang karakteristik seseorang ataupun sekelompok orang. Karateristik ini bisa berupa kemampuan atau keterampilan seseorang.

Jenis tes yang akan digunakan adalah adalah tes objektif tipe pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban yaitu a,b,c,d, dan e dan tes subyektif tipe uraian. Untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa pada ranah kognitif berpedoman pada hasil tes tertulis di setiap akhir siklus dalam bentuk soal, yang terdiri dari 20 soal obyektif (A) dengan bobot tiap soal jika jawaban benar adalah 1 dan jika salah 0, 5 soal uraian (B) dengan rentang skor 1-100. Prestasi belajar siswa dikatakan tuntas apabila mencapai skor minimal 74 sesuai dengan KKM yang telah ditetapkan sekolah.

b. Data Motivasi

Menurut Keller (1983) dalam Siregar dan Nara (2010), beberapa prinsip-prinsip motivasi yang dapat diterapkan dalam pembelajaran, yang disebut sebagai ARCS model yaitu Attention (perhatian), Relevance (Relevansi), Convidence (kepercayaan diri), dan Satisfaction (kepuasan).

Dalam proses pembelajaran yang akan dilaksanakan, pengumpulan data mengenai motivasi belajar siswa dilakukan dengan teknik berikut.

1) Teknik Angket

Angket berisi pernyataan-pernyataan tentang peningkatan motivasi belajar siswa pada proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan metode TGT. Lembar angket digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa selama berlangsungnya pembelajaran dengan metode TGT. Lembar angket akan diberikan kepada siswa setelah proses belajaran berlangsung bertujuan untuk mengetahui motivasi siswa setelah diberi tindakan. Angket ini terdiri dari 26 pernyataan, dan masing-masing pernyataan disediakan empat alternatif jawaban dimana siswa harus memilih salah satu jawaban. Empat alternatif jawaban tersebut antara lain Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS). Pernyataan-pernyataan tersebut terdiri dari pernyataan positif dan pernyataan negatif. Angket motivasi ini dikembangkan berdasarkan indikator:

a) perhatian;

(2) mencari informasi mengenai hal yang dianggap tidak mengerti;

(3) berdiskusi tentang materi;

(4) bertanya tentang materi yang tidak dipahami; b) relevansi;

(1) komitmen belajar;

(2) menghubungkan tugas dengan tujuan dan kepentingan; c) keyakinan diri;

(1) keyakinan diri dalam mengikuti pembelajaran; (2) keyakinan diri dalam mengerjakan tugas; d) kepuasan;

(1) kepuasan mengikuti pembelajaran; (2) kepuasan dalam berdiskusi; (3) semangat mengikuti pembelajaran; (4) semangat dalam berdiskusi;

(5) semangat mengenai materi dan tugas yang diberikan.

Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.3. Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar Siswa No

Indikator Motivasi Belajar

Bentuk Pernyataan Pernyataan Positif Pernyataan Negatif 1. Perhatian a. Perhatian mengikuti pembelajaran 20 6

b. Mencari informasi mengenai hal yang dianggap tidak dimengerti

17 19

No

Indikator Motivasi Belajar

Bentuk Pernyataan Pernyataan

Positif

Pernyataan Negatif d. Bertanya tentang materi yang

tidak dipahami

16 14

2 Relevansi

a. Komitmen belajar 7,8 b. Menghubungkan tugas dengan

tujuan dan kepentingan

21 18

3 Keyakinan diri

a. Keyakinan diri dalam mengikuti pembelajaran

1 2

b. Keyakinan diri dalam mengerjakan tugas 3 11 4 Kepuasan a. Kepuasan mengikuti pembelajaran 23 25

b. Kepuasan dalam berdiskusi 26 c. Semangat mengikuti

pembelajaran

15 24

d. Semangat dalam berdiskusi 10 22 e. Semangat mengenai materi

dan tugas yang diberikan

5,9 12

2) Teknik Observasi

Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Lembar observasi digunakan sebagai pedoman peneliti dalam melakukan observasi guna memperoleh data motivasi belajar siswa selama penerapan metode TGT. Pada kegiatan ini peneliti berkolaborasi dengan guru mata pelajaran biologi kelas XI SMA Kristen Waibakul. Lembar observasi motivasi belajar siswa yang digunakan dalam penelitian terdiri dari 10 yang dinilai dari beberapa indikator yaitu :

(1) perhatian mengikuti pembelajaran;

(2) mencari informasi mengenai hal yang dianggap tidak mengerti;

(3) berdiskusi tentang materi;

(4) bertanya tentang materi yang tidak dipahami; b) relevansi;

(1) komitmen belajar;

(2) menghubungkan tugas dengan tujuan dan kepentingan; c) keyakinan diri;

(1) keyakinan diri dalam mengikuti pembelajaran; (2) keyakinan diri dalam mengerjakan tugas; d) kepuasan;

(1) kepuasan mengikuti pembelajaran; (2) kepuasan dalam berdiskusi; (3) semangat mengikuti pembelajaran; (4) semangat dalam berdiskusi;

(5) semangat mengenai materi dan tugas yang diberikan.

Kisi-kisi lembar observasi motivasi belajar siswa dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.4. Kisi-kisi Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa No Indikator Motivasi Belajar Nomor pernyataan

1. Perhatian 1,3,6, 7

2 Relevansi 10

3 Keyakinan diri 8,4

F. Metode Analisis Data

Setelah data terkumpul lengkap langkah selanjutnya adalah mengambil data dengan menarik analisis data yang sesuai. Dalam penelitian ini terdapat data kuantitatif yang dikumpulkan, diolah dengan rumus. Hasil yang diperoleh dalam penelitian yang dilaksanakan diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai peningkatan prestasi belajar dan motivasi siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan metode TGT.

1. Analisis Kuantitatif a. Data Prestasi Belajar

Data peningkatan prestasi belajar siswa dalam penelitian ini berguna untuk mengukur kemampuan kognitif siswa. Prestasi belajar siswa dilihat dari hasil tes prestasi secara tertulis yaitu tes obyektif berupa pilihan ganda dan tes subyektif berupa soal uraian. Kemampuan awal siswa, di lihat dari hasil pre tes).

Adapun teknik penskoran adalah sebagai berikut: 1) Ketuntasan Individu

Ketuntasan individu siswa dapat diperoleh jika siswa memperoleh nilai ≥ 74 yang merupakan nilai KKM yang ditetapkan oleh sekolah.

Tes prestasi dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Nilai ketuntasan individu ditentukan dari nilai atau skor yang diperoleh siswa dengan menggunakan persamaan:

Tabel 3.5. Kategori Ketuntasan Individu Nilai individu Keterangan

˂ 74 Belum tuntas

≥ 74 Tuntas

Nilai Siswa =

2) Ketuntasan Klasikal

Untuk menentukan ketuntasan klasikal terlebih dahulu dihitung jumlah siswa yang mencapai KKM. Ketuntasan klasikal dikatakan telah dicapai apabila siswa melapaui KKM dengan target pencapaian ideal ≥ 80 % dari jumlah siswa dalam kelas. Untuk mengetahui ketuntasan secara klasikal menggunakan rumus sebagai berikut:

untuk mengetahui nilai atau skor rata-rata kelas dapat menggunakan persamaan :

b. Data Motivasi Belajar

Data motivasi belajar siswa dalam penelitian ini berguna untuk mengukur kemampuan afektif siswa. Motivasi belajar siswa dilihat dari hasil obervasi belajar kelompok dan hasil angket.

1) Angket

Pada penelitian yang dilaksanakan, siswa diberikan satu angket yang berguna untuk mengukur motivasi siswa secara individu.

Langkah-langkah pengumpulan data :

a) angket yang diisi oleh siswa dikategorikan dalam pernyataan positif dan pernyataan negative;

b) masing-masing kategori jawaban diberi skor dengan ketentuan sebagai berikut:

% Ketuntasan Kelas =

x 100 %

Nilai Rata-rata Kelas =

Tabel 3.6. Kategori Skor Angket Motivasi

Pilihan Jawaban Skor

Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak Setuju 1 4

c) Untuk mengetahui motivasi belajar siswa secara individu, dianalisis menggunakan perhitungan respon motivasi siswa perindividu, yaitu dengan cara menjumlahkan skor yang diperoleh siswa dengan menggunakan rumus:

adapun kategori nilai atau skor yang diperoleh siswa adalah : Tabel 3.7. Kategori Motivasi Siswa

Skor Kategori 85-100 Baik sekali 70-84 Baik 55-69 Cukup 40-54 Kurang 0-39 Kurang Sekali

Ketercapaian motivasi belajar siswa dapat diperoleh jika siswa memperoleh skor ≥ 75 yang merupakan skor target dalam penelitian ini. Siswa yang memperoleh skor < 75 dinyatakan belum termotivasi dan kelompok yang memperoleh skor ≥ 75

dinyatakan termotivasi.

Tabel 3.8. Keterangan Motivasi Individu Nilai individu Keterangan

˂ 75 Belum termotivasi

≥ 75 Termotivasi

Perbedaan tabel 3.7 dan 3.8 yaitu tabel 3.7 untuk menentukan kategori motivasi perindividu setiap siswa sedangkan tabel 3.8 untuk menentukan ketuntasan motivasi siswa.

Skor Siswa =

d) Untuk menghitung rata-rata skor semua siswa digunakan persamaan :

e) Untuk mengetahui presentase motivasi siswa digunakan persamaan:

skor motivasi belajar untuk masing-masing siswa dapat diisi seperti tabel berikut:

Tabel 3.9. Skor Motivasi Belajar Siswa

No Kode siswa Skor motivasi Kategori 1 Siswa 1

2 3 Dst

Indikator ketercapaian motivasi siswa adalah apabila 70% dari semua siswa memperoleh ≥ 75. Untuk mengetahui peningkatan motivasi siswa, maka hasil motivasi siswa pada siklus I dibandingkan dengan hasil pada siklus II. Selain itu juga dapat dilihat dari pebandingan jumlah siswa yang temotivasi pada siklus I dengan jumlah siswa yang termotivasi pada siklus II.

2) Observasi

Pada rancangan ini, untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa digunakan lembar observasi dan dihitung dengan menentukan persentasi peningkatan dari pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif dengan metode TGT.

Skor Rata-rata Kelas =

% Kelas =

Data yang diperoleh dari hasil observasi dianalisis menggunakan perhitungan respon motivasi siswa perkelompok. Menjumlahkan skor yang diperoleh setiap kelompok, selanjutnya akan diukur dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a) untuk menghitung skor setiap kelompok digunakan persamaan:

dalam penelitian ini terdapat dua observer yang mengobservasi obyek yang sama, oleh karena itu persamaan yang digunakan selanjutnya adalah:

adapun kategori skor yang diperoleh kelompok adalah : Tabel 3.10. Kategori Motivasi Kelompok

Skor Kategori 85-100 Baik sekali 70-84 Baik 55-69 Cukup 40-54 Kurang 0-39 Kurang sekali

Ketercapaian motivasi belajar kelompok dapat diperoleh jika

Dokumen terkait