Kantor Imigrasi Kelas I Surakarta
Dewasa ini banyak ditemukan pelanggaran keimigrasian berupa tenaga kerja asing illegal yang dipekerjakan di Indonesia.Kebanyakan tenaga asing datang ke Indonesia dengan memanfaatkan visa kunjungan atau menyalahgunakan izin
Kantor Imigrasi Kelas I Surakarta.Kantor Imigrasi Kelas I Surakarta diresmikan pada tanggal 08 Agustus 1984 dengan wilayah kerja mencakup 7 (tujuh) Kabupaten/Kota meliputi: Kota Surakarta, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Klaten dan Kabupaten Sragen. Kantor Imigrasi Kelas I Surakarta memiliki 1 (satu) Tempat Pemeriksaan Imigrasi yaitu Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Udara Adi Sumarmo.Kegiatan keimigrasian pada Kantor Imigrasi Kelas I Surakarta lebih terfokus kepada pelayanan keimigrasian seperti dalam hal pemberian izin tinggal dan perpanjangan izin tinggal.Disamping itu juga volume kegiatan lau lintas orang keluar masuk melalui Bandar Udara Adi Sumarmo dari tahun ke tahun relatif cukup padat.
Mengingat Bandara ini merupakan akses langsung untuk mencapai kota Surakarta disamping dengan menggunakan jalur darat. Sebagian besar yang melakukan aktivitas perjalanan melalui bandar udara Adi Sumarmo adalah Warga Negara Indonesia. Akan tetapi tidak sedikit juga warga negara asing yang datang untuk sekedar berwisata atau kegiatan yang lain di kota Surakarta. Pariwisata dan perdagangan ibarat dua sisi mata uang, sektor pariwisata tidak akan ada artinya bila
tidak didukung sektor perdagangan
(https://surakarta.imigrasi.go.id/profil/ diakses pada tanggal 17 Maret 2018).
Keraton, Batik dan Pasar Klewer sekurangnya tiga hal tersebut menjadi simbol identitas Kota Surakarta.Kota yang lebih dikenal dengan Kota Solo.Untuk pariwisata, eksistensi Keraton Kesultanan Surakarta Hadiningrat dan Pura mangkunegaran (sejak 1745) menjadikan kota ini sebagai poros sejarah, seni dan budaya yang memiliki nilai jual.Nilai jual ini termanifestasi melalui bangunan-bangunan kuno, tradisi kerajaan yang terpelihara dan karya seni yang menakjubkan.Tatanan sosial penduduk setempat yang tak lepas dari sentuhan-sentuhan kultural dan spiritual keraton semakin menambah
daya tarik sendiri bagi wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke Surakarta. Salah satu tradisi yang berlangsung turun temurun dan semakin mengangkat nama daerah ini adalah membatik.
Seni dan pembatikan Solo menjadikan daerah ini dikenal sebagai pusat batik Indonesia bahkan sampai tingkat internasional, tidak jarang warga negara asing berkunjung hanya untuk belajar mengenai seni dan
kerajinan batik yang ada di Surakarta
(https://surakarta.imigrasi.go.id/profil/ diakses pada tanggal 17 Maret 2018). Oleh karena itu, tidak dapat dihindari bahwa dengan adanya lalu lintas warga negara asing di wilayah Surakarta dan sekitarnya akan menimbulkan berbagai masalah terkait keimigrasian, salah satunya adalah penyalahgunaan izin tinggal.
Kantor Imigrasi Kelas I Surakarta mendeportasi 30 warga negara asing (WNA) selama tahun 2017. Selain itu, terdapat 2.343 warga Negara asing yang mengajukan permohonan izin tinggal, terbanyak adalah warga negara China. WNA yang dideportasi 27 orang laki-laki dan 32 perempuan.Mereka paling banyak berasal dari China, kemudian disusul Korea Selatan, Malaysia dan Singapura.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Surakarta, Santosa, mengatakan deportasi dilakukan rata-rata karena pelanggaran izin tinggal, baik karena overstay maupun penyalahgunaan izin tinggal. Menurut Santoso di Kantor Imigrasi Kelas I Surakarta, Selasa (19/12/2017) kasus yang paling banyak terjadi adalah pelanggaran izin tinggal seperti overstay dan penyalahgunakan izin tinggal.Jumlah warga negara asing yang dideportasi tahun ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, yakni 16 orang.Peningkatan itu, lanjut Santosa, disebabkan karena masyarakat semakin berperan aktif mengawasi lingkungannya.Dia mencontohkan kasus pelanggaran izin tinggal warga negara asing asal China di Wonogiri November lalu.Kasus tersebut diketahui oleh pihak Kantor Imigrasi Kelas I Surakarta setelah
mencurigakan.Kasus tersebut juga sulit dideteksi, karena warga negara asing tersebut masuk Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta, baru melalui jalur domestik.Adapun selama 2017, terdapat 2.343 orang yang mengajukan permohonan izin tinggal.Jumlah tersebut dibagi menjadi tiga jenis izin tinggal, yakni izin tinggal kunjungan, izin tinggal terbatas dan izin tinggal tetap.Izin tinggal terbatas dan tetap paling banyak diajukan oleh WNA asal China.Sedangkan izin tinggal kunjungan paling banyak diajukan oleh WNA asal Timor Leste.Pengajuan izin tinggal kunjungan ada 996 orang, izin tinggal terbatas ada 1.313 orang, dan izin tinggal tetap ada 34 orang (Detiknews Selasa, 19 November 2017 https://news.detik.com/berita- jawa-tengah/d-3776838/wn-china-dominasi-ajuan-izin-tinggal-dan-deportasi-di-imigrasi-solo diakses pada tanggal 17 Maret 2018).
Tabel.1 Data Praktek Penyalahgunaan Izin Tinggal Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I Surakarta Tahun 2017
NO NAMA KEBANGSAAN Jenis
Penyalahgunaan
1 Azzezah Karee Thailand Overstay
2 Haris Hayima Thailand Overstay
6 Jiangzhong Wu RRT Penyalahgunaan
izin tinggal berupa izin
tinggal kunjungan
digunakan untuk bekerja 7 Seriyuni Jamian Malaysia Illegal stay 8 Panatthapong
Hanchana
Thailand Illegal stay 9 Jai Myeong Yeom Korea Selatan Penyalahgunaan
izin tinggal 10 Aimi Iwasaki Binti
Muhammad Morithosi
Malaysia Illegal stay
11 Avtra Singh Teja Singh
Malaysia Illegal stay
12 Wanbing Xu RRT Buronan atas
untuk bekerja 18 Antonio Jasmin
Orozco 20 Chang Cheng Chi Taiwan Penyalahgunaan
izin tinggal
21 Chenfangang RRT Penyalahgunaan
izin tinggal 23 Kang Byungkap Korea Selatan Penyalahgunaan
izin tinggal
24 Xu Yongchun RRT Penyalahgunaan
izin tinggal berupa izin
tinggal kunjungan digunakan untuk bekerja
25 Yang Jingang RRT Penyalahgunaan
izin tinggal
26 Liung Zhu Jun RRT Penyalahgunaan
izin tinggal
27 Zhang Yue Feng RRT Penyalahgunaan
izin tinggal
28 Zhai Shuming RRT Penyalahgunaan
izin tinggal
29 Ding Xiang RRT Penyalahgunaan
izin tinggal
30 Yang Zhenfang RRT Penyalahgunaan
izin tinggal berupa izin
tinggal kunjungan digunakan
31 Shao Yujin RRT Penyalahgunaan
32 Tian Zhiqiang RRT Penyalahgunaan
izin tinggal
Malaysia Overstay
34 Simao Pedro Filipe Timor Leste Overstay 35 Dayawathi
Podimenike Dissanayaka Mudiyanselage
Srilanka Overstay
36 Muhammad Firdaus Bin Zakariah
39 Mario Mihelic Kroasia Overstay
40 Nattama Kanirawan Thailand Overstay
41 Payet Adrien Perancis Overstay
42 Mohammad Alias Abdullah
Singapura Overstay 43 Daania Amelia
Binte Abdullah
Singapura Overstay 44 Brett Weber Davis Amerika Overstay 45 Estefania Pifano Italia Overstay
46 Yang Li Ping Taiwan Overstay
Berdasarkan data yang diperoleh dari kantor Imigrasi Kelas I Surakarta tersebut dapat dilihat bahwa kasus penyalahgunaan izin tinggal yang sering terjadi pada tahun 2017 adalah penyalahgunaan izin tinggal berupa penyalahgunaan izin tinggal kunjungan digunakan untuk aktivitas kerja dan overstay (melebihi batas waktu izin tinggal).
Padahal dalam pemberian izin tinggal kunjungan dan izin tinggal terbatas kepada warga negara asing di Kantor Imigrasi Kelas I Surakarta sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang terkait.Namun warga negara asing menganggap prosedur permohonan izin tinggal terbatas yang dapat digunakan untuk aktivitas kerja terlalu rumit apablia dibandingkan dengan prosedur permohonan izin tinggal kunjungan.Sehingga warga negara asing lebih memilih mengambil resiko dengan menggunakan izin tinggal kunjungan untuk melakukan aktivitas kerja.
Salah satu contoh kasus penyalahgunaan izin tinggal kunjungan oleh warga negara asing di wilayah kerja Kantor Imigrasi Kelas I Surakarta pada tahun 2017 adalah yang terjadi di Kelurahan Bulusulur, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri yang merupakan salah satu cakupan wilayah kerja Kantor Imigrasi Kelas I Surakarta. 9 (sembilan) orang warga negara asing (WNA) asal Cina ditangkap oleh tim gabungan yang terdiri dari Kantor Imigrasi Kelas I Surakarta, Korem 074/Warastratama, kepolisian, kejaksaan dan Kesbangpol karena diduga menggunakan izin tinggal kunjungan untuk aktivitas kerja.
Penangkapan dilakukan pada Senin, 20 November 2017 oleh tim gabungan di Kelurahan Bulusulur, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri. Penangkapan tersebut dilakukan setelah adanya informasi dan laporan dari warga setempat.Para warga negara asing (WNA) asal Cina tersebut masuk ke Indonesia melalui Bandar Udara Internasional Halim Perdana Kusuma, Jakarta, menggunakan paspor izin tinggal
2017.Kemudian, mereka menuju ke Desa Bulusulur, Kabupaten Wonogiri, 7 November 2017. Di sana mereka melakukan aktivitas berupa survei lokasi untuk pembangunan perumahan. Setelah dilakukan pemeriksaan, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Surakarta memutuskan bahwa dilakukan tindakan amdinistratif keimigrasian berupa deportasi terhadap 9 (sembilan) warga negara asing (WNA) asal Cina tersebut.Pendeportasian dilakukan pada Selasa, 21 November 2017 melalui bandara Adi Sumarmo, Surakarta, transit di bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, kemudian menuju Shanghai. Selain dideportasi untuk mencegah mereka masuk kembali ke Wilayah Republik Indonesia dalam waktu dekat setelah proses deportasi, maka nama yang bersangkutan juga dimasukkan dalam Daftar penangkalan selama (enam) bulan (Laporan Kasus Zhai Shuming Cs, Kantor Imigrasi Kelas I Surakarta).
D. Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian terkait Penyalahgunaan