• Tidak ada hasil yang ditemukan

a. Pengertian Praktik Kerja Lapangan.

Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang ditimbulkan dan dibentuk melalui praktik dan pelatihan. Dengan belajar orang akan memperoleh pengalaman. Pengalaman yang diperoleh siswa akan dipengaruhi pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa yang bersangkutan. Dengan demikian antara

kegiatan belajar dengan perolehan pengalaman merupakan dua hal yang saling mengisi dan berkaitan.

Menurut Johnson yang dikutip oleh Martanto, (2008:12-13) praktik kerja lapangan adalah metoda pelatihan yang terjadi ditempat kerja dan umumnya berupa pelatihan technical skill dan lebih berfokus pada peningkatan produktivitas secara cepat. Sedangkan W.J.S Poerwodarmito dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, adalah cara melakukan apa yang terdapat di dalam pelajaran teori.

Praktik kerja lapangan adalah bekerja di luar kelas pada suatu instansi yang sedang beroprasi (Johnson yang dikutip oleh Martanto, 2005,12-13). Sebagai upaya penerapan dan pembandingan antara pekerjaan yang senyatanya dengan teori yang didapat siswa didalam kelas sebagai bagian dari kurikulum yang diwajibkan untuknya.

Praktik kerja lapangan dilaksanakan/bekerja diluar kelas pada suatu instansi yang sedang beroprasi, sebagai upaya penerapan dan pembanding antara pekerjaan yang nyata dengan teori-teori yang didapat ketika di dalam kelas sebagai bagian dari kurikulum yang diwajibkan untuk siswa (Rachmawati, 2008:114). Dalam praktik kerja lapangan, ada dua pihak yang aktif di dalamnya, yaitu trainees pihak yang di latih, dan trainers sebagai pihak yang melatih.

Melalui berbagai pendapat yang telah dikemukakan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa praktik kerja lapangan adalah sebuah kegiatan dimana siswa merupakan apa yang telah didapatkan pada saat proses belajar teori ke dalam situasi kerja yang sesungguhnya, sekaligus sebagai tolak ukur kemampuan bagi siswa itu sendiri

Perktik kerja lapangan merupakan suatu bagian yang sangat penting dari usaha memunculkan perubahan progresif pada setiap siswa atau setidaknya

menyesuaikan kemampuan dan keterampilan seseorang siswa yang melakukan training dengan kebutuhan dan tuntutan masa kini.

b. Peranan dan Tujuan Praktik Kerja Lapangan

Pengaturan pelaksanaan praktik kerja lapangan dilakukan oleh sekolah dengan mempertimbangkan beberapa hal diantaranya : kesediaan lembaga atau dunia kerja untuk dapat menerima siswa, struktur program kurikulum, kalender pendidikan pada tahun ajaran serta situasi dan kondisi setempat.

Sedangkan menurut Manullang, (2008:69) Tujuan dari praktik kerja lapangan ada beberapa diantaranya : (1) Agar para peserta praktik kerja lapangan dapat melakukan pekerjaan dengan lebih efesien. (2) Menambah pengetahuan agar lebih mudah melaksanakan tugas yang dibebankan pada pederta praktik kerja lapangan. (3) Untuk meminimalisasi kesalahan yang ada di dunia kerja nantinya. (4) Praktik kerja lapangan juga bertujuan untuk mengembangkan kemampuan pesertannya. Kegiatan siswa selama melaksanakan praktik kerja lapangan adalah:

a) Memantapkan keterampilan sesuai dengan jurusannya.

b) Mempelajari organisasi perusahaan atau tempat praktik seperti : (1) Riwayat perusahaan (perkembangan usaha)

(2) Struktur organisasi. (3) Manajemen.

(4) Disiplin kerja (5) Keselamatan kerja

(6) Pemeliharaan tempat kerja dan lingkungan hidup. c) Mempelajari :

(1) Proses kerja

(3) Tata lakasana peralatan atau bahan.

Usai pelaksanaan praktik kerja lapangan kewajiban siswa untuk membuat laporan sementara yang disahkan oleh dunia industri atau lembaga magang. Penulisan laporan dikonsultasikan kepada guru pembimbing sehingga memperoleh hasil sesuai dengan ketentuan. Pada kurun waktu yang telah ditentukan siswa menyerahkan laporan sebanyak 3 eksemplar atau lebih kepada kepala sekolah sesuai dengan ketentuan yang berlaku disekolah.

Siswa yang telah menuntaskan pelaksanaan prakti kerja lapangan dan membuat lapaoran tertulis mendapatkan nilai setelah dievaluasi oleh tim. Setelah pelaksanaan praktik kerja lapangan dengan baik siswa dapat memperoleh sertifikat yang disahkan oleh pihak industri dan lembaga pendidikan sekolah. c. Peranan Industri Dalam Praktik Kerja Lapangan

Sebagian sudah banyak SMK yang memanfaatkan dunia kerja dan industri sebagai tempat praktik maupun sekedar difungsikan sebagai menambah wawasan tentang dunia kerja kepada peserta didiknya. Berikut ini beberapa fungsi dari DU/DI yang selama ini ada dalam praktik.

1) Pengalaman Belajar di Lapangan.

Terdapat berbagai bentuk pengaturan proses belajar, dan begitu pula banyak tempat dimana pendidikan teknik dapat dilangsungkan. Salah satunya kegiatan proses belajar yang dapat dilangsungkan di luar sekolah adalah praktik kerja lapangan. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk belajar di lapangan karena waktu belajar sepenuhnya dilakukan di lapangan.

Di industri jika dilihat dari sudut pandang pendidikan adalah memberikan fungsi ganda pada suatu pekerjaan, yaitu sebagai tempat keerja dan sekaligus tempat belajar. Siswa kerja aktif sebagaimana layaknya seorang karyawan,

praktikan bekerja sesuai program kerja yang telah disetujui untuk mendapatkan keterampilan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Dalam melaksanakan tugas ini siswa dibimbing langsung oleh orang yang ditunjuk perusahaan atau instansi yang bersangkutan, dan segala aktifitas selama praktik dicatat untuk kemudian disusun menjadi sebuah laporan praktik kerja industri.

Dengan praktik kerja lapangan di industri kesempatan untuk menimba dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan menjadi terbuka bagi siswa. Praktik kerja lappangan berdapak positif terhadap motivasi belajar dan dapat menimbulkan semangat untuk belajar. Sebagian yang diungkapkan oleh Moh As’ad, (1999:63) Apabila siswa berhasil dalam menerapkan hal-hal yang sudah dipelajari mengenai bidang kejuruannya akan mempengaruhi positif terhadap motivasi belajar. Siswa melihat nilai praktis dari aktifitas mereka dalam pendidikan, dan karenanya mau melanjutkan upaya belajar, kesan meminta penjelasan dan menanyakan informasi latar belakang. Ini menimbulkan interaksi yang bermanafaat., antara pelajaran di sekolah dengan pengalaman praktik ditempat kerja.

Sehingga pengalaman prakti kerja di lapangan dapat menambah pengalaman bagi siswa dalam melakukan proses faktualisasi karena dapat menguji dan dapat membandingkan pengetahuan teoritisnya dengan situasi dan keadaan yang sebenarnya. Disamping itu, dapat membuka kesempatan untuk meraih pengetahuan dan teknologi yang baru sebanyak-banyaknya.

Dalam pengalaman belajar di lapangan, perkembangan peningkatan pengetahuan dan keterampilan siswa tidak terlambat oleh siswa lain dalam kelompoknya, karena dalam pengalaman belajar di lapangan terjadi penyesuaian individual antara siswa dalam cara dan kemampuannya. Siswa dapat belajar

dengan tempo dan kecepatan masing-masing, serta dapat menyerap materi pengalaman sebanyak-banyaknya.

2) Industri sebagai sarana menambah pengetahuan, sikap dan keterampilan. Dalam semua system pendidikan yang terutama berlandaskan sekolah sebagai tempat belajar, terdapat permasalahan adanya jarak dari praktik dan aktifitas kerja. Dalam pendidikan kejuruan di sekolah, sulit sekali diberikan gambaran yang realistis mengenai dunia kerja pada siswa, sekolah hanya menyampaikan wujud yang kurang sempurna dari dunia kerja pada kejuruan yang sempurna. Untuk mendekatkan jarak antara sekolah dengan lingkungan belajar dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya yang paling dikenal untuk ini adalah praktikum ditempat kerja atau industri.

Praktikum di dunia industri mempunyai fungsi majemuk, diantaranya berguna dalam memindahkan peralihan tempat pendidikan ke dunia kerja. Tempat pendidikan tidak memiliki sarana yang sepadan untuk membiasakan siswa pada wujud kehidupan kerja. Wawasan yang diperlukan hanya diperoleh dengan jalan mengumpulkan pengalaman praktik bekerja di tempat yang sebenarnya.

Dokumen terkait