• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRAKTIKUM HISTOLOGI SYSTEMA UROPOETICA

Dalam dokumen BUKU MODUL BLOK PERKEMIHAN PSIK FKIK UMY (Halaman 95-98)

SYSTEMA URINARIA

PRAKTIKUM HISTOLOGI SYSTEMA UROPOETICA

Sistema ini terdiri dari ren (ginjal), ureter, vesica urinaria dan uretra. Sistem ini mempunyai tugas utama menghasilkan urine, yaitu cairan yang membawa sisa-sisa metabolisme yang harus dikeluarkan dari tubuh. Dengan cara itu keseimbangan cairan tubuh dapat diatur sebaik-baiknya

I. REN atau GINJAL

Ginjal berperan dalam filtrasi, absorbsi aktif dan pasif dan sekresi. Ultrafiltrat darah dibentuk di glomerolus sedangkan absorbsi substansia diperankan oleh tubulus dari nephron terutama tubulus convolutus proximalis. Seperti kelenjar lain, maka sistem ini terdiri atas 2 komponen pokok, yaitu komponen penghasil sekret dan saluran penyalur sekret.

Berbeda dengan kelenjar umum, alat ini sebenarnya membuat urine tidak melalui produksi sekret oleh epitel kelenjar, melainkan membuat urine dengan cara mengambil cairan dan menyaring substansi yang berasal dari aliran darah. Dari arah proksimal ke distal.

Struktur ginjal :

Capsula sebagai jaringan ikat padat membungkus ren, kecuali pada hilum, tempat pembuluh- pembuluh keluar dari dan masuk ke dalam ren.

Ren terdiri atas 2 bagian, yaitu: CORTEX dan MEDULLA A. CORTEX

Bagian sebelah luar, di bawah capsula, sampai mencapai basis pyramidis, pada perbatasan dengan medulla.

Cortex meluas ke medulla di antara pyramis renalis sebagai columna renalis. Cortex renalis penuh berisi unit-unit fungsional yaitu Nephronum, jumlahnya ± 2 juta dalam setiap ginjal, masing-masing terdiri atas:

1) corpusculum renale, yang mempunyai 2 ujung, yaitu : -Polus vascularis.

Ujung corpusculum, renale tempat arteriola afferentia masuk dan arteriola afferentia meninggalkan kapiler glomeruli.

-Polus urinaris.

Ujung corpusculum renale tempat dimulainya tubulus contortus proximalis. Corpusculum renale terdiri atas 2 komponen:

a) glomerulus, kapiler arteri terakit seperti benang kusut, dinamakan rete capillare glomerulare. Dinding kapiler dilengkapi dengan endotheliocytus fenestratus. Di antaranya anyaman kapiler-terdapat sel mesangial merupakan modifikasi sel otot polos.

b) capsula glomeruli, berbentuk mangkuk, berdinding dua lapis : - paries externa: epithel simplex squamosum.

- paries interna: epithelium simplex squamosum.

Dilihat dengan mikroskop elektron ternyata sel memiliki tonjolan cytoplasma sebagai kaki-kaki, maka sel disebut podocytus.

Tonjolan dinamakan : - cytotrabecula. - cytorodium.

Kedua dinding saling dipisahkan oleh lumen cansulae (spatium urinarium), yang akan mengumpulkan cairan kencing yang tersaring.

1. tubuli nephroni.

Sistem pembuluh ini mulai pada corpusculum renale di polus vascularis. Berturut-turut dari proksimal ke distal adalah

a. tubulus contortus proximalis - berkelok-kelok dalam cortex.

- dinding : epithelium simplex cuboideum atau simplex columnare rendah, sel asidofil kuat, banyak mengandung mitochondria.

Dengan mikroskop elektron sel bersifat epitheliocytus microvillosus, sehingga dengan mikroskop optik deretan microvilli tampak sebagai limbus disebut limbus Peniciliatus. Dasar sel juga menunjukkan gambaran bergaris disebut limbus striatus basalis (ciri khas bagi sel yang bertugas absorpsi).

b. tubulus attenatus, tubulus yang tidak berkelok-kelok terdiri atas :

1) pars discendens bagian tebal, bagian yang lurus dari tubulus proximalis turun ke arah medulla. Dinding dilengkapi epithelicytus simplex cuboideum. 2) pars discendens bagian tipis, bagian yang lurus dari pars descendens bagian

tebal. Dinding dilengkapi epitheliocytus simplex squamosum.

3) pars ascendens bagian tipis, bagian yang naik ke pars acsendens bagian tebal. Dinding dilengkapi epitheliocytus simplex squamosum.

4) pars ascendens bagian tebal, bagian yang naik ke arah cortex. Dinding dilengkapiepitheliocytus simplex cuboideum. Tubulus attenatus yang berbentuk huruf U dulu dikenal sebagai ANSA NEPHRONI.

c. tubulus contortus distalis

- berkelok-kelok lagi, di dalam cortex. - merupakan ruas terdistal nephronum.

- dinding : epithelium simplex cuboideum. dibandingkan dengan tubulus contortus proximal, tubulus ini mempunyai ciri :

 lebih pendek dan lebih tipis.

 mempunyai lumen lebih besar, karena sel dinding lebih kecil.

 pada epitheliocytus: microvilli tidak ada atau sedikit.

 epitheliocytus kurang asidofil. sepanjang perjalanan cortex, tubulus

 contortus distalis menempel pada arteriola glomerularis afferens atau efferens.

Pada tempat itu sel-sel epitel dinding tubulus menjadi kolumnare, inti saling berapatan, sehingga deretan sel tampak lebih gelap, padat; gambaran ini disebut macula densa (noda padat). Diduga struktur ini berfungsi untuk menghantarkan data- data osmolaritas cairan dalam tubulus contortus distalis ke arteriole afferentia. Tunica media pada arteriola glomeru-laris afferens di dekat corpusculum renale men- galami modifikasi, sel epitel dinamakan Juxta glomerulocytus, yang bersifat endocrinocytus dengan cytoplasma bergranulae.

Granula terpulas positif dengan teknik P.A.S. Macula densa bersama-sama dengan dinding arteriola yang dilengkapi dengan juxta glomerulocytus membentuk apparatus juxtaglomerularis.

Pada apparatus :Terdapat sel-sel berwarna pucat, dinamakan mesangiocytus extra glumerularis. Membrana elastica interna arteriolae menghilang pada daerah juxta glomerulocytus. Juxtaglomerulocytus menghasilkan renin, yang dapat mengubah angiotensinogen menjadi angiotensin I. Jika zat terakhir ini diubah menjadi angiotensin II maka sekresi hormon aldosteron meningkat oleh cortex glandula adrenalis. Dengan demikian reabsorpsi dan resorpsi natrium dan khlorida dalam tubuli nephroni dapat diatur dan tensi darah dapat dipengaruhi.

B. MEDULLA

Medulla terisi oleh pyramis medularis, 10-18 buah,, dengan : - basis pyramidis menghadap ke arah cortex.

- apex pyramidis menjulang ke dalam sinus renalis. Pada puncak apex, yang disebut papilla renalis, terdapat daerah berlobang-lobang seperti tapisan : area cribrosa. Tiap lobang, foramen papillare merupakan muara tubulus renalis colligens.

Tubulus renalis colligens :

- lanjutan dari tubulus contortus distalis, epitel selapis kuboid

- terdiri atas 2 bagian, yaitu bagian ujung proksimal melengkung : tubulus renalis arcuatus. bagian lanjutan yang lurus tubulus colligens rectus. Ductus papillaris: lanjutan tubulus renalis colligens di papilla renalis.

II. URETER

Dinding ureter disusun oleh Tunica mucosa : - epthelium tansitionale di ureter 4-5 lapis. - lamina propria berlembar 2 buah :

 bagian luar : jaringan ikat padat, tanpa papilla, mengandung serabut elastis, sedikit noduli lymphatici kecil-kecil.

 bagian dalam : jaringan ikat longgar.

Kedua lapisan ini menyebabkan tunica mucosa ureter dan vesica urinaria melipat-lipat membujur pada waktu kosong.

Tunica muscularis : otot polos, longgar, saling dipisahkan oleh jaringan ikat longgar dan anyaman serabut elastis.

Otot membentuk 3 lapis :

- stratum longitudinale internum, - stratum circulare, dan

- stratum longitudinale externum. Tunica adeventitia : jaringan ikat longgar. III. VESICA URINARIA

Dinding tersusun serupa dinding ureter. epithelium transitionale. Di daerah trigonum vesicae :

- tunica mucosa memiliki glandula trigoni vesicae.

- berkas otot polos membentuk bangunan melingkar, mengelilingi muara ostium urethrae internum, membentuk musculus spincter internus.

Di sebelah luar tunica muscularis dijumpai tunica subserosa, tunica serosa atau tunica adventitia.

IV. URETHRA

1. URETHRA FEMININA pada wanita

Tunica mucosa:

- epithelium pseudostratificatum, makin ke distal menjadi epithelium stratificatum squamosum.

- lamina propria : jaringan ikat longgar dilengkapi dengan glandula urethralis dan lacuna urethrales, serabut elastis.

Karena bagian ini ditempati oleh plexus venosus, maka disebut juga stratum spongiosum.

Tunica muscularis, membentuk :

- stratum longitudinale : sebelah dalam. - stratum circulare : sebelah luar. 2. URETHRA MASCULINA, pada pria.

Lebih lanjut akan dijelaskan pada Blok system reproduksi.

Dalam dokumen BUKU MODUL BLOK PERKEMIHAN PSIK FKIK UMY (Halaman 95-98)

Dokumen terkait