• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU MODUL BLOK PERKEMIHAN PSIK FKIK UMY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BUKU MODUL BLOK PERKEMIHAN PSIK FKIK UMY"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

1

BUKU MODUL

BLOK SISTEM PERKEMIHAN

(NS 351)

Koordinator

Erfin Firmawati, Ns., MNS

Penyusun

Erfin Firmawati, Ns., MNS

Arianti, Ns., M.Kep., Sp.Keb.MB

Fahni Haris, Ns., M.Kep

Ambar Relawati, Ns., M.Kep

Rahmah, Ns., M.Kep., Sp.An

Dinasti Pudang Binoriang, Ns., M.Kep., Sp.Kep.Kom

Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

(2)

2

GAMBARAN BLOK

Blok perkemihan merupakan blok pertama di semester pertama pada tahun ketiga

dari kurikulum blok PBL Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan UMY, yang terdiri dari 6 SKS; 3 SKS PBC/PBD, 1 SKS PBT, 1 SKS

PBP, dan 1 SKS PBS. Kedalaman bahan kajian disesuaikan dengan visi, misi program

studi dan kompetensi yang harus dicapai mahasiswa sebagai ners generalis dengan

menekankan kemampuan klinik dan integrasi nilai-nilai keislaman. Blok ini membahas

tentang prinsip-prinsip teoritis dan keterampilan klinis keperawatan tentang system

perkemihan semua tingkat usia manusia. Secara umum, topik yang dibahas dalam blok

ini meliputi pengetahuan dasar tentang sistem perkemihan (anatomi, fisiologi, histology,

biokimia), pengkajian sistem perkemihan, hingga kondisi patologis pada sistem

perkemihan akut dan kronik pada berbagai usia mulai dari neonatus hingga lansia. Proses

keperawatan menjadi dasar asuhan keperawatan pada pasien sesuai dengan gangguan

perkemihan yang dialaminya. Selain itu, nilai-nilai Islam juga diintegrasikan dalam

pembelajaran ini.

Kegiatan belajar mahasiswa berorientasi pada pencapaian kemampuan berfikir

sistematis dan komprehensif dalam mengaplikasikan konsep sistem perkemihan dengan

pendekatan asuhan keperawatan. Selain menggunakan metode kuliah atau ceramah,

mahasiswa dituntut untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran tutorial atau

small group

discussion

dan praktikum baik praktikum biomedis maupun skills di mini hospital PSIK

FKIK UMY yang telah menggunakan pendekatan

student centered learning

. Selain itu,

mahasiswa juga dituntut untuk berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar pada blok

kardiovaskuler ini dengan mengerjakan beberapa penugasan dan presentasi di depan

kelas. Kompetensi akhir dalam blok ini adalah mahasiswa mampu menganalisis dan

mendemonstrasikan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem

perkemihan di semua tingkat usia baik kondisi akut maupun kronik dalam upaya

preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif.

(3)

3

DAFTAR ISI

Hal

Halaman judul

………..

1

Halaman Pengesahan

………..

2

Gambaran Blok

………..

3

Daftar Isi

………..

4

Visi dan Misi Program Studi

………..

5

Rancangan Pembelajaran

Semester

………..

6

Suplemen

………..

24

Petunjuk Teknis Tutorial

………..

25

Skenario Tutorial

………..

29

Tata Tertib Praktikum Skills Lab

………..

37

Panduan Praktikum Skills Lab

………..

40

(4)

4

VISI MISI PROGRAM STUDI

Visi Program Studi

Menjadi Program Studi Pendidikan Ners yang unggul dalam pengembangan keperawatan

klinik berdasarkan nilai-nilai ke-Islaman untuk kemaslahatan umat di Asia Tenggara pada

2022.

Misi Program Studi

1.

Menyelenggarakan pendidikan ners yang unggul dan Islami.

2.

Mengembangkan penelitian yang dapat dijadikan sebagai landasan praktik

keperawatan.

3.

Menerapkan ilmu keperawatan sebagai bagian dari pengabdian kepada masyarakat

untuk kemaslahatan umat.

Tujuan

1. Menghasilkan ners yang memiliki kemampuan klinik dan mampu menerapkan

nilai-nilai Islami dalam memberikan asuhan keperawatan.

2. Menghasilkan produk penelitian yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu

pelayanan dan meningkatkan ilmu keperawatan.

(5)

5

RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

Mata Kuliah

: Blok Perkemihan

Kode

: NS 351

SKS

: 6 SKS (3 SKS PBD/PBC; 1 SKS PBT; 1 PBP; 1 SKS PBS)

Semester

: V

Area Kompetensi

Kompetensi

Ke

Uraian

Kompetensi Utama

1

Mampu melakukan asuhan keperawatan professional di tatanan klinik dan

komunitas

2

Mampu menjalin hubungan interpersonal

3

Mampu melakukan komunikasi efektif

4

Mampu melaksanakan pendidikan kesehatan

5

Mampu menerapkan aspek etik legal dalam praktik keperawatan

6

Mampu melakukan praktik keperawatan yang holistic

7

Mampu bersikap caring dan empati

Kompetensi Pendukung

1

Mampu menginternalisasikan nilai Islam di pelayanan keperawatan

Kompetensi lainnya

1

Mampu mengaplikasikan teknologi informasi

Learning Outcome Blok Sistem Perkemihan

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada blok sistem perkemihan mahasiswa

mampu:

1) Memahami ilmu dasar keperawatan tentang perkemihan

2) Memahami patofisiologi gangguan sistem perkemihan

3) Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus gangguan perkemihan pada

berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis

(6)

6

5) Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan sistem

perkemihan pada berbagai tingkat usia sesuai standar yang berlaku dengan berfikir

kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan efektif

6) Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien dengan

gangguan sistem perkemihan pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek

legal etis

7) Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian yang berhubungan dengan sistem

perkemihan dan menggunakan hasil-hasil penelitian dalam mengatasi masalah

gastrologi dan endokrin

8) Mengintegrasikan nilai Islam dalam melakukan asuhan keperawatan pada sistem

perkemihan

Karakteristik Mahasiswa

Blok gastrologi dan endokrin ditujukan bagi mahasiswa Ilmu Keperawatan tahun

ke 3 pada semester ke 5 yang telah mendapat ilmu tentang keperawatan profesional

(

profesional nurse

), teori keperawatan, proses keperawatan, Blok Hematologi dan

Imunologi, Blok Persepsi Sensori, Blok Integumen, Blok Tumbuh Kembang, Blok

Kardiovaskuler, Blok Respirasi, dan Blok Gastrologi dan Endokrinologi pada blok

sebelumnya. Blok perkemihan berada pada blok ke 13 di semester ke 5 pada kurikulum

S1 Ilmu Keperawatan UMY.

Pre-Assessment

Evaluasi yang digunakan adalah evaluasi proses (formatif) dan evaluasi akhir

(sumatif) terdiri dari ujian blok, penugasan, tutorial, dan nilai praktikum. Syarat untuk dapat

mengikuti ujian praktikum maupun ujian blok adalah dengan kehadiran minimal sebagai

berikut:

a. Kuliah

: 75%

b. Tutorial

: 100%

(7)

7

Metode Evaluasi

Evaluasi yang digunakan adalah evaluasi proses (formatif) dan evaluasi akhir (sumatif)

terdiri dari ujian blok/MCQ, penugasan, tutorial, nilai praktikum biomed, dan nilai skillalab.

Penilaian formatif adalah penilaian aktifitas harian menggunakan checklist, laporan,

mini kuis, dll. Penilaian sumatif menggunakan

mutiple choise question

(MCQ) dan OSCE .

Nilai akhir dari Blok terdiri atas :

a. 40% hasil pre-test, post-test, dan MCQ

b. 10% penugasan

c. 20% hasil Tutorial, terdiri dari:

1) Proses selama tutorial

2) Minikuis

d. 10 % hasil praktikum biomedis

1) Pre-test

2) Diskusi

3) Post-test

4) Laporan

5) Responsi

e. 20% hasil skill lab

1) Pre-test

2) Proses skill lab

3) Post-test

4) OSCE

: 60%

: 40 %

: 20%

: 20%

: 20%

: 20%

: 20%

(8)

8

Area

Kompe

tensi

Kemampuan akhir Yang

diharapkan

Bahan kajian

Materi/Pokok Bahasan

Strategi

pembelajar

an

Indikator

Penilaian

Bobot

Nilai

Jumlah

Jam

1

2

3

4

5

6

7

8

U1

Mampu

menjelaskan

anatomi dan fisiologi sistem

perkemihan

1. Mampu

menjelaskan

anatomi

dan

fisiologi

sistem perkemihan

2. Mampu

menjelaskan

transcapillar

fluid

exchange

3. Mampu

menjelaskan

pengaturan asam basa

pada sistem perkemihan

4. Mampu

menjelaskan

proses pembentukan urin

5. Mampu

menjelaskan

mekanisme koping pada

injuri sistem perkemihan

Anatomi sistem

perkemihan

Struktur sistem

perkemihan

a. Ginjal

b. Ureter

c. Vesica Urinaria

d. Urethra dan meatus

e. Prostat

f. Vaskularisasi sistem

perkemihan

g. Persyarafan sistem

perkemihan

Presentasi

Kelompok

Ceramah,

diskusi

- Pre test

- Post test

- Rubrik

Presentasi

- Rubrik

Makalah

- MCQ

2%

2x50

Anatomi

sistem

perkemihan

Anatomi system perkemihan:

a. Ren

b. Ureter

c. Vesika urinaria

d. Urethra

e. Arteri dan vena system

perkemihan

Praktikum

biomedis

- Pre test

- Post test

- Diskusi

- Rubrik

Laporan

- Responsi

2,5%

2x60

Histologi sistem

perkemihan

Histologi sistemperkemihan:

a. Ren

b. Ureter

c. Vesika Urinaria

d. Urethra

Praktikum

biomedis

- Pre test

- Post test

- Diskusi

- Laporan

- Responsi

2,5%

2x60

Fisiologi sistem

perkemihan

a. Mekanisme tubular ginjal

untuk filtrasi, sekresi,

ekskresi, dan reabsorbsi

b. Komposisi urin

c. Mekanisme pembentukan

urin

d. Pengaturan tekanan darah

Presentasi

Kelompok

Ceramah,

diskusi

(9)

9

Area

Kompe

tensi

Kemampuan akhir Yang

diharapkan

Bahan kajian

Materi/Pokok Bahasan

Strategi

pembelajar

an

Indikator

Penilaian

Bobot

Nilai

Jumlah

Jam

1

2

3

4

5

6

7

8

Fisiologi system

perkemihan

a. Pengaturan asam basa pada

ginjal

b. Keseimbangan cairan dan

elektrolit

c. Fisiologi transport cairan

dan elektrolit

Presentasi

Kelompok

Ceramah,

diskusi

- Pre test

- Post test

- Rubrik

Presentasi

- Rubrik

Makalah

- MCQ

2%

2x50

Balance cairan dan

monitoring cairan (anak,

dewasa dan lansia)

Balance cairan dan monitoring

cairan (anak, dewasa dan

lansia)

Skills lab

(demonstra

si, diskusi)

- Pre test

- Proses

- Post test

- OSCE

2x60

Perubahan fisiologis

sistem perkemihan

berdasarkan rentang usia

a. Perubahan anatomi

b. Faktor yg mempengaruhi

ekskresi dan urin: genetic,

aktivitas. makanan, gaya

hidup, usia

Belajar

mandiri

kelompok

- Makalah

2x50

Fisiologi

sistem

perkemihan

Uji fungsi eksresi ginjal

Praktikum

biomedis

- Pre test

- Post test

- Diskusi

- Laporan

- Responsi

2,5%

2x60

Pemeriksaan urin

(urinalisis)

Pemeriksaan urin (urinalisis)

a. Pemeriksaan

urin

makroskopik

b. Pemeriksaan

urin

mikroskopik

Praktikum

biomedis

- Pre test

- Post test

- Diskusi

- Laporan

- Responsi

2,5%

2x60

Peran hormone dalam

mengatur cairan tubuh

(eksresi)

Mekanisme pengaturan

hormon sistem ekskresi:

RAA dan ADH

Tutorial

- Tutorial

assessment

- Mini Quiz

(10)

10

Area

Kompe

tensi

Kemampuan akhir Yang

diharapkan

Bahan kajian

Materi/Pokok Bahasan

Strategi

pembelajar

an

Indikator

Penilaian

Bobot

Nilai

Jumlah

Jam

1

2

3

4

5

6

7

8

U1 –

U4

Mampu mendemonstrasikan

asuhan keperawatan pada

klien

dengan

gangguan

sistem

perkemihan

pada

berbagai tingkat usia dengan

memperhatikan aspek legal

etik sesuai dengan standar

yang berlaku dengan berfikir

kreatif dan inovatif sehingga

menghasilkan

pelayanan

yang efisien dan efektif

1. Mampu

menjelaskan

pengkajian pada system

perkemihan

2. Mampu

mendemonstrasikan

pemeriksaan fisik pada

system perkemihan

Asuhan keperawatan

pada system perkemihan

a. Pengkajian sistem

perkemihan

-

Riwayat kesehatan

-

Pengkajian

-

Pemeriksaan fisik

-

Pemeriksaan diagnostic

b. Gangguan pola BAK

c. Diagnosa keperawatan

pada system perkemihan

d. Intervensi keperawatan

Presentasi

Kelompok

Ceramah,

diskusi

- Pre test

- Post test

- Rubrik

Presentasi

- Rubrik

Makalah

- MCQ

2%

2x50

Pemeriksaan fisik

system perkemihan

a. Inspeksi

b. Palpasi

c. Perkusi

d. Auskultasi

Skills lab

(demonstra

si, diskusi)

- Pre test

- Proses

- Post test

- OSCE

2x60

Pengkajian system perkemihan

- Rubrik

Makalah

(11)

11

Area

Kompe

tensi

Kemampuan akhir Yang

diharapkan

Bahan kajian

Materi/Pokok Bahasan

Strategi

pembelajar

an

Indikator

Penilaian

Bobot

Nilai

Jumlah

Jam

1

2

3

4

5

6

7

8

3. Mampu mengidentifikasi

diagnosis

keperawatan

dan

intervensi

keperawatan

pada

system perkemihan

Pemeriksaan diagnostic

pada gangguan system

perkemihan

a. Pemeriksaan laboratorium ;

urinalisis,

b. Pemeriksaan darah : darah

rutin, faal ginjal, elektrolit,

c. Analisis batu

d. Kultur urin

e. Pemeriksaan radiologi :

foto polos abdomen,

sistografi, uretrografi,

RPG, USG, CT, BNO IVP

f.

Peran perawat dalam

pemeriksaan diagnostic

Presentasi

Kelompok

Ceramah,

diskusi

- Pre test

- Post test

- Rubrik

Presentasi

- Rubrik

Makalah

- MCQ

2%

2x50

U1 –

U4

1. Mampu

menjelaskan

kembali

patofisiologi

gangguan

sistem

perkemihan non infeksi

dan infeksi pada berbagai

tingkat usia

a. Mampu menjelaskan

kembali patofisiologi

gangguan perkemihan

non infeksi

b. Mampu menjelaskan

kembali patofisiologi

gangguan perkemihan

infeksi

2. Mampu

mendemonstrasikan

Gangguan perkemihan

infeksi (Urethritis,

Cystitis, Pyelonephritis,

Glomerulonephritis)

a. Definisi

b. Mindmap (etiologi/faktor

resiko, tanda dan

gejala,masalah keperawatan)

c. Pemeriksaan diagnostic

d. Penatalaksanaan

e. Asuhan keperawatan

f. EBN

g. IRK

Presentasi

Kelompok

Ceramah,

diskusi

- Pre test

- Post test

- Rubrik

Presentasi

- Rubrik

Makalah

- MCQ

2%

2x50

Gangguan perkemihan

non infeksi: hipospadia,

hidrokel dan phimosis

a. Definisi

b. Mindmap (etiologi/faktor

resiko, tanda dan

gejala,masalah keperawatan)

c. Pemeriksaan diagnostic

d. Penatalaksanaan

e. Asuhan keperawatan

Presentasi

Kelompok

Ceramah,

diskusi

(12)

12

Area

Kompe

tensi

Kemampuan akhir Yang

diharapkan

Bahan kajian

Materi/Pokok Bahasan

Strategi

pembelajar

an

Indikator

Penilaian

Bobot

Nilai

Jumlah

Jam

1

2

3

4

5

6

7

8

asuhan keperawatan pada

klien dengan gangguan

sistem perkemihan pada

berbagai tingkat usia

dengan memperhatikan

aspek legal etik sesuai

dengan standar yang

berlaku dengan berfikir

kreatif dan inovatif

sehingga menghasilkan

pelayanan yang efisien

dan efektif

a. Mampu menjelaskan

pengkajian pada

gangguan system

perkemihan infeksi

maupun non infeksi

b. Mampu menganalisis

dan menegakkan

diagnosis

keperawatan

berdasarkan NANDA

c. Mampu menyusun

rencana keperawatan

berdasarkan NOC dan

NIC

d. Mampu menganalisis

tindakan keperawatan

berdasarkan EBN

f. EBN

g. IRK

Gangguan perkemihan

non infeksi (gangguan

genetic; Polycistic

kidney disease)

a. Definisi

b. Mindmap (etiologi/faktor

resiko, tanda dan

gejala,masalah keperawatan)

c. Pemeriksaan diagnostic

d. Penatalaksanaan

e. Asuhan keperawatan

f. EBN

g. IRK

Presentasi

Kelompok

Ceramah,

diskusi

- Pre test

- Post test

- Rubrik

Presentasi

- Rubrik

Makalah

- MCQ

2%

2x50

Gangguan perkemihan

non infeksi; obstruktif

(nefrolithiasis,

urolithiasis)

a. Definisi

b. Mindmap (etiologi/faktor

resiko, tanda dan

gejala,masalah keperawatan)

c. Pemeriksaan diagnostic

d. Penatalaksanaan

e. Asuhan keperawatan

f. EBN

g. IRK

Tutorial

- Tutorial

assessment

- Mini Quiz

5%

2x60

Gangguan perkemihan

non infeksi; obstruktif

(BPH)

a. Definisi

b. Mindmap (etiologi/faktor

resiko, tanda dan

gejala,masalah keperawatan)

c. Pemeriksaan diagnostic

d. Penatalaksanaan

e. Asuhan keperawatan

f. EBN

Tutorial

- Tutorial

assessment

- Mini Quiz

(13)

13

Area

Kompe

tensi

Kemampuan akhir Yang

diharapkan

Bahan kajian

Materi/Pokok Bahasan

Strategi

pembelajar

an

Indikator

Penilaian

Bobot

Nilai

Jumlah

Jam

1

2

3

4

5

6

7

8

yang meliputi upaya

prefentif, promotif,

dan rehabilitative

e. Mampu

mendemonstrasikan

beberapa tindakan

keperawatan untuk

mengatasi gangguan

perkemihan

3. Mampu Mengidentifikasi

masalah-masalah

penelitian

yang

berhubungan

dengan

sistem perkemihan dan

menggunakan hasil-hasil

penelitian

dalam

mengatasi

masalah

perkemihan

g. IRK

Gangguan perkemihan

non infeksi (Nephrotic

Syndrome)

a. Definisi

b. Mindmap (etiologi/faktor

resiko, tanda dan

gejala,masalah keperawatan)

c. Pemeriksaan diagnostic

d. Penatalaksanaan

e. Asuhan keperawatan

f. EBN

g. IRK

Presentasi

Kelompok

Ceramah,

diskusi

- Pre test

- Post test

- Rubrik

Presentasi

- Rubrik

Makalah

- MCQ

2%

2x50

Gangguan perkemihan

non infeksi (keganasan;

Ca Bladder)

a. Definisi

b. Mindmap (etiologi/faktor

resiko, tanda dan

gejala,masalah keperawatan)

c. Pemeriksaan diagnostic

d. Penatalaksanaan

e. Asuhan keperawatan

f. EBN

g. IRK

Presentasi

Kelompok

Ceramah,

diskusi

- Pre test

- Post test

- Rubrik

Presentasi

- Rubrik

Makalah

- MCQ

2%

2x50

Gangguan perkemihan

non infeksi (Gagal

Ginjal Akut)

a. Definisi

b. Mindmap (etiologi/faktor

resiko, tanda dan

gejala,masalah keperawatan)

c. Pemeriksaan diagnostic

d. Penatalaksanaan

e. Asuhan keperawatan

f. EBN

Presentasi

Kelompok

Ceramah,

diskusi

(14)

14

Area

Kompe

tensi

Kemampuan akhir Yang

diharapkan

Bahan kajian

Materi/Pokok Bahasan

Strategi

pembelajar

an

Indikator

Penilaian

Bobot

Nilai

Jumlah

Jam

1

2

3

4

5

6

7

8

g. IRK

Gangguan perkemihan

non infeksi (Gagal

Ginjal Kronik)

a. Definisi

b. Mindmap (etiologi/faktor

resiko, tanda dan

gejala,masalah keperawatan)

c. Pemeriksaan diagnostic

d. Penatalaksanaan

e. Asuhan keperawatan

f. EBN

g. IRK

Presentasi

Kelompok

Ceramah,

diskusi

- Pre test

- Post test

- Rubrik

Presentasi

- Rubrik

Makalah

- MCQ

2%

2x50

Gangguan perkemihan

non infeksi (Bladder

Trauma)

a. Definisi

b. Mindmap (etiologi/faktor

resiko, tanda dan

gejala,masalah keperawatan)

c. Pemeriksaan diagnostic

d. Penatalaksanaan

e. Asuhan keperawatan

f. EBN

g. IRK

Presentasi

Kelompok

Ceramah,

diskusi

- Pre test

- Post test

- Rubrik

Presentasi

- Rubrik

Makalah

- MCQ

2%

1x50

Renal Replacement

Therapy (RRT)

a. Dialysis therapy (HD,

CAPD)

b. Renal Transplantation

Presentasi

Kelompok

Ceramah,

diskusi

- Pre test

- Post test

- Rubrik

Presentasi

- Rubrik

Makalah

- MCQ

2%

2x50

- Manajemen cairan dan nutrisi

pada pasien dengan

hemodialisa

Tutorial

- Tutorial

assessment

- Mini Quiz

(15)

15

Area

Kompe

tensi

Kemampuan akhir Yang

diharapkan

Bahan kajian

Materi/Pokok Bahasan

Strategi

pembelajar

an

Indikator

Penilaian

Bobot

Nilai

Jumlah

Jam

1

2

3

4

5

6

7

8

Asuhan keperawatan

pada pasien dengan

hemodialisa (HD)

a. Pengkajian pada pasien

dengan HD

b. Pemeriksaan fisik pada

pasien dengan HD

c. Diagnosa keperawatan pada

pasien dengan HD

d. Intervensi keperawatan pada

pasien dengan HD

Presentasi

Kelompok

Ceramah,

diskusi

- Pre test

- Post test

- Rubrik

Presentasi

- Rubrik

Makalah

- MCQ

2%

2x50

Farmakologi untuk

gangguan system

perkemihan

a. Macam-macam obat

b. Mekanisme kerja obat

c. Indikasi dan kontra indikasi

obat

d. Cara pemberian obat

e. Peran perawat dalam

pemberian obat

Presentasi

Kelompok

Ceramah,

diskusi

- Pre test

- Post test

- Rubrik

Presentasi

- Rubrik

Makalah

- MCQ

1,5%

2x50

Pemasangan dan

perawatan kateter

Pemasangan dan perawatan

kateter

Skills Lab

(demonstra

si, diskusi)

- Pre test

- Proses

- Post test

- OSCE

(check list)

2x60

Bladder Training

Bladder Training

Skills Lab

(demonstra

si, diskusi)

- Pre test

- Proses

- Post test

- OSCE

(check list)

2x60

Health promotiom pada

gangguan sistem

perkemihan (GGK,

urolithiasis, ISK)

a. Primary prevention

b. Secondary prevention

c. Tertiary prevention

d. Peran perawat komunitas

(16)

16

Area

Kompe

tensi

Kemampuan akhir Yang

diharapkan

Bahan kajian

Materi/Pokok Bahasan

Strategi

pembelajar

an

Indikator

Penilaian

Bobot

Nilai

Jumlah

Jam

1

2

3

4

5

6

7

8

pada pasien dengan

gangguan system

perkemihan

Jurnal EBN pada sistem

perkemihan (Nursing

intervention)

a. Bladder training pada pasien

dengan kateter

b. Kegel excersie pada pasien

dengan gangguan system

perkemihan

c. Perawatan kateter

d. Irigasi kateter pada pasien

post TURP

Presentasi

Kelompok

Ceramah,

diskusi

- Rubrik

Presentasi

- Rubrik

Makalah

1,5%

2x50

Kajian Islam dalam

sistem perkemihan

a. Sirkumsisi/khitan

b. Najis

c. Thaharah

d. Ibadah praktis pada orang

sakit: pasien terpasang

kateter

Presentasi

Kelompok

Ceramah,

diskusi

- Pre test

- Post test

- Rubrik

Presentasi

- Rubrik

Makalah

- MCQ

1,5%

2x50

- Thoharoh dan cara

beribadah pasien terpasang

kateter

Demonstra

si, diskusi

(17)

17

Jadwal Proses Belajar Mengajar Blok 13 Perkemihan

Jam SENIN (19/9/16) SELASA (20/9/16) RABU (21/9/16) KAMIS (22/9/16) JUMAT (23/9/16) SABTU (24/9/16)

07.30-08.30 Biomedis anatomi Praktikum Blok 13 Kuliah fisiologi (NR) Kuliah fisiologi (NR)

09.00-09.30 Biomedis anatomi Praktikum Blok 13 Kuliah fisiologi (NR) Kuliah fisiologi (NR)

09.30-10.30 Biomedis anatomi B.Inggris V (11.00-12.30) Tutorial Blok 13 Praktikum Blok 13 Bahasa Inggris V (11.00-12.30) Tutorial Blok 13 11000-11.30 Biomedis anatomi B.Inggris V (11.00-12.30) Tutorial Blok 13 Praktikum Blok 13 Bahasa Inggris V (11.00-12.30) Tutorial Blok 13

11.30-12.30 ISTIRAHAT & SHOLAT

12.30-13.30 Biomedis anatomi Kuliah anatomi (DP) Pengumpulan Tugas

13.30-14.30 Biomedis anatomi Kuliah anatomi (DP)

14.30-15.15 ISTIRAHAT & SHOLAT

15.15-16.15 Pancasila

16.15-17.15 Pancasila

Jam SENIN (26/9/16) SELASA (27/9/16) RABU (28/9/16) KAMIS (29/9/16) JUMAT (30/9/16) SABTU (24/9/16)

07.30-08.30 Biomedis urin rutin Praktikum Blok 13 Pemeriksaan diagnostic (AMG) Hipospadia, hidrokel

dan phimosis (RH)

09.00-09.30 Biomedis urin rutin Praktikum Blok 13 Pemeriksaan diagnostic (AMG) Hipospadia, hidrokel

dan phimosis (RH) 09.30-10.30 Biomedis urin rutin B.Inggris V (11.00-12.30) Tutorial Blok 13 Praktikum Blok 13 Bahasa Inggris V (11.00-12.30) Tutorial Blok 13

11000-11.30 Biomedis urin rutin B.Inggris V (11.00-12.30) Tutorial Blok 13 Praktikum Blok 13 Bahasa Inggris V (11.00-12.30) Tutorial Blok 13

11.30-12.30 ISTIRAHAT & SHOLAT

12.30-13.30 Biomedis urin rutin Askep system

perkemihan (EF)

Urethritis, Cystitis, Pyelonephritis, Glomerulonephritis (FH)

13.30-14.30 Biomedis urin rutin Askep system

perkemihan (EF)

Urethritis, Cystitis, Pyelonephritis, Glomerulonephritis (FH)

14.30-15.15 ISTIRAHAT & SHOLAT

15.15-16.15 Pancasila

(18)

18

Jam SENIN (3/10/16) SELASA (4/10/16) RABU (5/10/16) KAMIS (6/10/16) JUMAT (7/10/16) SABTU (8/10/16)

07.30-08.30 Biomedis anatomi Praktikum Blok 13 Nephrotic Syndrome (RH) GGA (FH)

09.00-09.30 Biomedis anatomi Praktikum Blok 13 Nephrotic Syndrome (RH) GGA (FH)

09.30-10.30 Biomedis anatomi B.Inggris V (11.00-12.30) Tutorial Blok 13 Praktikum Blok 13 Bahasa Inggris V (11.00-12.30) Tutorial Blok 13 11000-11.30 Biomedis anatomi B.Inggris V (11.00-12.30) Tutorial Blok 13 Praktikum Blok 13 Bahasa Inggris V (11.00-12.30) Tutorial Blok 13

11.30-12.30 ISTIRAHAT & SHOLAT

12.30-13.30

Biomedis anatomi Polycistic kidney

disease (A) Ca Bladder (A)

13.30-14.30

Biomedis anatomi Polycistic kidney

disease (A) Ca Bladder (A)

14.30-15.15 ISTIRAHAT & SHOLAT

15.15-16.15 Pancasila

16.15-17.15 Pancasila

Jam SENIN 1010/16) SELASA (11/10/16) RABU (12/10/16) KAMIS (13/10/16) JUMAT (14/10/16) SABTU (15/10/16)

07.30-08.30 Biomedis anatomi Praktikum Blok 13 Trauma bladder (A) Askep HD (AR)

09.00-09.30 Biomedis anatomi Praktikum Blok 13 Trauma bladder (A) Askep HD (AR)

09.30-10.30 Biomedis anatomi B.Inggris V (11.00-12.30) Tutorial Blok 13 Praktikum Blok 13 Bahasa Inggris V (11.00-12.30) Tutorial Blok 13 11000-11.30 Biomedis anatomi B.Inggris V (11.00-12.30) Tutorial Blok 13 Praktikum Blok 13 Bahasa Inggris V (11.00-12.30) Tutorial Blok 13

11.30-12.30 ISTIRAHAT & SHOLAT

12.30-13.30

Biomedis anatomi

GGK (AR)

Renal Replacement Therapy

(AR)

13.30-14.30

Biomedis anatomi

GGK (AR)

Renal Replacement Therapy

(AR)

14.30-15.15 ISTIRAHAT & SHOLAT

15.15-16.15 Pancasila

(19)

19

Jam SENIN (17/10/16) SELASA (18/10/16) RABU (1910/16) KAMIS (20/10/16) JUMAT (21/10/16) SABTU (22/10/16)

07.30-08.30 Biomedis anatomi Praktikum Blok 13 Health promotiom (DPB) Kajian Islam (EF)

09.00-09.30 Biomedis anatomi Praktikum Blok 13 Health promotiom (DPB) Kajian Islam (EF)

09.30-10.30 Biomedis anatomi B.Inggris V (11.00-12.30) Tutorial Blok 13 Praktikum Blok 13 Bahasa Inggris V (11.00-12.30) Tutorial Blok 13 11000-11.30 Biomedis anatomi B.Inggris V (11.00-12.30) Tutorial Blok 13 Praktikum Blok 13 Bahasa Inggris V (11.00-12.30) Tutorial Blok 13

11.30-12.30 ISTIRAHAT & SHOLAT

12.30-13.30 Biomedis anatomi Farmasi (NM) Jurnal EBN (EF)

13.30-14.30 Biomedis anatomi Farmasi (NM) Jurnal EBN (EF)

14.30-15.15 ISTIRAHAT & SHOLAT

15.15-16.15 Pancasila

(20)

20

A. TOPIK TUTORIAL

No

Topik

Durasi

1

Efek hormone pada proses berkemih

2 pertemuan x 2 x 60 menit

2

Asuhan Keperawatan pada pasien

dengan Nephrolithiasis

2 pertemuan x 2 x 60 menit

3

Asuhan Keperawatan pada pasien

dengan BPH

2 pertemuan x 2 x 60 menit

4

Asuhan keperawatan: manajemen

cairan dan nutrisi pada pasien

hemodialisa

2 pertemuan x 2 x 60 menit

B. TOPIK PRAKTIKUM

No

Topik

Waktu

Tempat

Durasi

1

Anatomi sistem perkemihan

19-Sep-16

Lab Biomedis

2 x 60 menit

2

Pemeriksaan urin rutin (urinalisis)

26/9/2016

Lab Biomedis

2 x 60 menit

3

Histology system perkemihan

3/10/2016

Lab Biomedis

2 x 60 menit

4

Fisiologi system perkemihan:

Uji fungsi ekskresi ginjal

10/10/2016

Lab Biomedis

2 x 60 menit

5

Inhal

17/10/2016

Lab Biomedis

C. TOPIK SKILL LAB

No

Topik

Tempat

Durasi

1

Pemeriksaan fisik system

perkemihan

Mini Hospital

2 x 60 menit

2

Pemasangan kateter

Mini Hospital

2 x 60 menit

3

Bladder training

dan pelepasan

kateter

Mini Hospital

2 x 60 menit

4

Kegel exercise, Tata cara ibadah

pasien dengan dower kateter

Mini Hospital

2 x 60 menit

5

Balance cairan dan monitoring

cairan (anak, dewasa dan lansia)

(21)

21

FASILITAS

Prodi Ilmu Keperawatan FKIK UMY telah dilengkapi fasilitas pendukung pembelajaran yang

terdiri dari:

a.

Amphiteater untuk perkuliahan yang dilengkapi dengan komputer, LCD projector, audio

recorder, internet

b.

Ruang kuliah ber-AC untuk perkuliahan yang dilengkapi dengan komputer, LCD projector,

audio recorder, internet

c.

15 ruang tutorial untuk

small group discussion

(SGD) dengan kapasitas 12-15 mahasiswa.

Ruang tutorial dilengkapi dengan mini perpustakaan, peralatan audiovisual, internet

d.

Mini hospital dan laboratorium komunikasi

e.

Enam (6) laboratorium

f.

Satu (1) ruang perpustakaan PBL bersama

g.

Hot-spot area

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. 2001.

Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.

Volume II. Edisi 8. Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Guyton & Hall, 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9, EGC. Jakarta

Ganong, W.F. 1999.

Buku Ajar Fisiologi Kedokteran .

Jakarta : EGC

Hall, J. E. 2010. Buku Saku Fisiologi Kedokteran Guyton & Hall, edisi 11. Penerbit Buku

Kedokteran EGC: Jakarta

Ignatavicius & Workman. 2006. Medical Surgical Nursing: Critical Thingking For Collaborative

Care. 5

th

Ed. Vol 1. Elsevier Saunders. St. Louis, Missouri. USA.

Kowalak, P, dkk. 2011. Buku Ajar Patofisiologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta

Kozier, B. (2008). Fundamental of nursing: concept, process and practice. Pearson Education.

Marion Johnson, dkk. 2000.

Nursing Outcomes Classification (NOC) SecondEdition

. Mosby.

Mc. Closkey dan Buleccheck. 2000.

Nursing Interventions Classification (NIC) Second Edition

.

Mosby.

NANDA. 2005.

Nursing Diagnosis: Definition and Classification

. Philadelphia: North American

Nursing Diagnosis Association.

(22)

22

Perry, A.G., & Potter, P.A. 2000. Buku saku keterampilan dan prosedur dasar. Monika Ester

(translater). Jakarta: EGC.

Pramono, B. B. 2011. Dasar-Dasar Urologi, edisi 3. Sagung Seto: Jakarta

Price Sylvia Anderson, PhD, RN, Wilson Lorraine, PhD, RN, 2002, Patofisiologi Konsep Klinis

Proses-Proses Penyakit (Pathophysiology clinical concept of disease processes),EGC:

Jakarta

Smeltzer & Bare. 2002. Keperawatan Medikal Bedah Brunner and Suddarth, edisi 8. Penerbit

Buku Kedokteran EGC: Jakarta

(23)

23

SUPLEMEN

1. Petunjuk Teknis Tutorial

2. Skenario Tutorial

3. Tata Tertib Praktikum Skills Lab

4. Panduan Praktikum Skills Lab

5. Panduan Praktikum Biomedis

(24)

24

1. PETUNJUK TEKNIS TUTORIAL

Proses tutorial menggunakan metode seven jump dalam menganalisa skenario, meliputi:

1.

Clarifying unfamiliar terms

/ mengklarifikasi istilah atau konsep : istilah-istilah dalam skenario yang

belum jelas atau menyebabkan timbulnya banyak interpretasi perlu ditulis dan diklarifikasi lebih dulu

dengan bantuan kamus keperawatan, kamus kedokteran, tutor.

2.

Problem definition

/mendefinisikan permasalahan: masalah-masalah yang ada dalam skenario

diidentifikasi dan dirumuskan dengan jelas berisi pertanyaan-pertanyaan.

3.

Brainstorming

: langkah ini berisi jawaban singkat atau hipotesis dari pertanyaan pada langkah ke-2

4.

Analyzing the problem/

menganalisis masalah : masalah-masalah yang telah ditetapkan dianalisa

dengan membuat skemaatau bagan yang merupakan alat untuk menghubungkan pemahaman

mahasiswa dalam kelompok tersebut.. Pada langkah ini setiap anggota kelompok dapat

mengemukakan penjelasan tentative, mekanisme, hubungan sebab akibat dan lain-lain tentang

permasalahan.

5.

Formulating learning issue

/menetapkan tujuan belajar: informasi yang dibutuhkan untuk menjawab

permasalahan dirumuskan dan disusun sistematis sebagai tujuan belajar.

6.

Self study

/mengumpulkan informasi tambahan (belajar mandiri) : kebutuhan pengetahuan yang

ditetapkan sebagai tujuan belajar untuk memecahkan masalah dalam belajar mandiri dapat dilakukan

dengan mengakses informasi melalui internet, jurnal, perpustakaan, kuliah dan konsultasi pakar.

7.

Reporting

/mensintesis/menguji informasi baru : mensintesis, mengevaluasi dan menguji informasi

baru hasil belajar mandiri setiap anggota kelompok

SEVEN JUMP

1.

Clarifying unfamiliar terms

2.

Problem definition

3.

Brainstorming

4.

Analyzing the problem

5.

Formulating learning issue

6.

Self study

(25)

25

Setiap skenario diselesaikan dalam satu minggu dengan dua kali pertemuan skenario dimana langkah

1s/d 5 dilaksanakan pada pertemuan pertama, langkah 6 dilakukan diantara pertemuan pertama dan

kedua. Langkah 7 dilaksanakan pada pertemuan ke2.

Tutor yang bertugas sebagai fasilitator akan mengarahkan diskusi dan membantu mahasiswa dalam

cara memecahkan masalah tanpa harus menjelaskan penjelasan atau kuliah mini. Ketua diskusi

memimpin diskusi dengan memberikan kesempatan setiap anggota kelompok untuk dapat menyampaikan

ide dan pertanyaan, mengingatkan bila ada anggota kelompok yang mendominasi serta memancing

anggota kelompok yang pasif selama proses diskusi. Ketua dapat mengakhiri brainstorming bila dirasa

sudah cukup dan melihat bersama sekretaris apakah semua hal yang penting sudah

dicatat/didokumentasikan. Ketua dibantu sekretaris menulis hasil diskusi pada white board/flipchart.

Dalam diskusi tutorial perlu dimunculkan learning athmosphere, keterbukaan dan kebersamaan yan

kuat. Mahasiswa bebas mengemukakan pendapatnya tanpa khawatir dianggap salah, diremehkan atau

tidak bermutu oleh teman-temannya, karena metode tutorial ini mengedepankan proses atau

langkah-langkah yang harus dicapai dlm pemecahan masalah bukan benar tidaknya jawaban yang dihasilkan.

Metode tutorial ini menuntut mahasiswa secara aktif dalam mencari informasi atau belajar mandiri untuk

memecahkan masalah.

Skill Mahasiswa Dalam Tutorial

Langk ah

Deskripsi Ketua Sekretaris

1. Clarifying unfamiliar terms/

Istilah-istilah asing dalam teks diklarifikasi

 Mengajak anggota kelompok untuk membaca permasalahan

 Mengecek anggota sudah membaca permasalahan

 Mengecek jika terdapat istilah asing dalam permasalahan

 Menyimpulkan dan meneruskan langkah selanjutnya

 Membagi papan tulis menjadi tiga bagian

 Menuliskan istilah-istilah asing

2. Problem definition Kelompok tutorial mendefinisikan permasalahan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan

 Bertanya pada kelompok tentang definisi permasalahan yang mungkin terjadi

 Mengakomodir berbagai pendapatanggota kelompok

 Mengecek apakah anggota puas dengan definisi permasalahan

 Menyimpulkan dan meneruskan langkah selanjutnya

 Menuliskan definisi permasalahan

3. Brainstorming Mengaktifkan dan menentukan pengetahuan dasar yang telah dimiliki, serta membuat hipotesis

 Memperkenankan semua anggota kelompok untuk berkontribusi satu persatu

 Meringkas kontribusi anggota kelompok

 Menstimulasi semua anggota kelompok untuk berkontribusi

 Menyimpulkan pada akhir langkah brainstorm

 Memastikan bahwa proses analisis kritis dari

 Membuat ringkasan singkat dan jelas dari kontribusi

(26)

26

Langk ah

Deskripsi Ketua Sekretaris

seluruh kontribusi ditunda sampai langkah selanjutnya

4. Analyzing the problem Penjelasan dan hipotesis didiskusikan secara mendalam dan dianalisis secara sistematis dan

berhubungan satu sama lain

 Memastikan bahwa semua poin dari brainstorm didiskusikan

 Meringkas kontribusi anggota kelompok

 Mengajukan pertanyaan untuk memperdalam diskusi

 Memastikan bahwa diskuis kelompok tidak menyimpang dari subyek

 Menstimulasi anggota kelompok untuk mencari hubungan antar topik

 Menstimulasi semua anggota kelompok untuk berkontribusi

 Membuat ringkasan singkat dan jelas dari kontribusi

 Mengindikasi hubungan antara topik dan membuat skema

5. Formulating learning issue/

Menentukan pengetahuan yang kurang dimiliki oleh kelompok dan membuat tujuan pembelajaran berdasarkan topik

 Menanyakan tujuan pembelajaran yang mungkin dicapai

 Mengakomodir berbagai pendapatanggota kelompok

 Mengecek apakah anggota puas dengan tujuan pembelajaran yang dibuat

 Mengecek apakah semua ketidakjelasan dan kontradiksi dari analisis permasalahan telah dikonversi menjadi tujuan pembelajaran

 Menulis tujuan pembelajaran

6 Self Study

7 Reporting

Setelah mencari dari literatur, dilaporkan dan jawaban tujuan pembelajaran didiskusikan

 Mempersiapkan struktur tahap pelaporan

 Menginventaris sumber yang telah digunakan

 Mengulangi setiap tujuan pembelajaran dan menanyakan apa yang telah ditemukan

 Meringkas kontribusi anggota kelompok

 Mengajukan pertanyaan untuk memperdalam diskusi

 Menstimulasi anggota kelompok untuk mencari hubungan antar topik

 Menstimulasi semua anggota kelompok untuk berkontribusi

 Menyimpulkan diskusi tiap tujuan pembelajaran beserta ringkasan

 Membuat ringkasan singkat dan jelas dari kontribusi

 Mengindikasi hubungan antara topik dan membuat skema

(27)

27

RUBRIK INSTRUMEN PENILAIAN TUTORIAL

Blok

:

Nama:

Tutorial :

NIM:

Petunjuk Pengisian :

Berilah nilai terhadap anggota kelompok Anda sesuai dengan petunjuk rubrik penilaian (skor 1-4)

Diperbolehkan memberikan nilai dengan pecahan desimal (misal 3,5)

No

Aspek yang

diobservasi

Skenario 1

Skenario

2

Skenario

3

Skenario

4

1.

Dealing with work

2.

Dealing with others

3.

Dealing with one self

Jumlah Skor

Nilai Akhir

Minikuis

Tanda tangan Tutor

Nama Tutor

Rumus Nilai Akhir (NA) :

(28)

28

Rubrik Penilaian Tutorial

Aspek

Kriteria

Skor

Dealing

with work

-

Pada pertemuan pertama mahasiswa memperlihatkan pengetahuan hasil belajar

tentang topik terkait. Pada pertemuan kedua, mahasiswa membawa minimal 2

text books dan 2 jurnal sesuai kasus/skenario

-

Pada saat diskusi, mahasiswa mampu menunjukkan kemampuan sesuai materi

yang telah dipelajari

-

Aktif mengungkapkan ide-ide terkait topik/kasus (

brainstorming

)

-

Berpartisipasi aktif dalam kelompok ( minimal 3 x dalam masing-masing

langkah : 3,4, dan 7)

-

Memberikan tanggapan terhadap pendapat anggota kelompok

4

Terdapat 3 – 4 kriteria pada kelengkapan materi dari 5 kriteria yang terpenuhi

3

Terdapat 2 kriteria pada kelengkapan materi dari 5 kriteria yang terpenuhi

2

Terdapat 1 kriteria pada kelengkapan materi dari 5 kriteria yang terpenuhi

1

Dealing

with others

-

Bekerjasama dalam tim

-

Menjadi pendengar yang baik

-

Mampu berperan sebagai ketua/sekretaris/anggota dengan baik

-

Mampu membuat kesimpulan dari hasil diskusi

-

Komunikasi dengan santun

4

Terdapat 3 kriteria pada kelengkapan materi dari 5 kriteria yang terpenuhi

3

Terdapat 2 kriteria pada kelengkapan materi dari 5 kriteria yang terpenuhi

2

Terdapat 1 kriteria pada kelengkapan materi dari 5 kriteria yang terpenuhi

1

Dealing

with ne self

-

Mampu mempertahankan pendapatnya disertai dengan sumber-sumber yang

valid

-

Mampu memberikan tanggapan atau masukan pada pendapat anggota lain

-

Mampu merefleksikan hasil diskusi

-

Mampu meningkatkan kemampuan sesuai masukan dari tutor

-

Datang tepat waktu

-

Berpenampilan syar’i

4

Terdapat 3 – 4 kriteria pada kelengkapan materi dari 6 kriteria yang terpenuhi

3

Terdapat 2 kriteria pada kelengkapan materi dari 6 kriteria yang terpenuhi

2

(29)

29

2. SKENARIO TUTORIAL

Scenario 1

General Learning Objective:

After completing the tutorial process, the students are able

to analyze the effect of hormones in the urinate process

Students’ task:

Make question as many as possible related to the scenario!

Method of study:

Small Group Discussion (SGD) employing the seven jumps step.

(30)
(31)

31

Scenario 2

General Learning Objective

: After completing the tutorial process the students are able

to understand nursing care patient with nephrolithiasis

Students task:

Make question as many as possible related to the scenario!

Method of study:

Small Group Discussion (SGD) employing the seven jumps step.

(32)
(33)

33

Scenario 3

General Learning Objective:

After completing the tutorial process the students are able

to

analyze nursing care plan patient with BPH

Students task:

Make question as many as possible related to the scenario!

Method of study:

Small Group Discussion (SGD) employing the seven jumps step.

(34)
(35)

35

Scenario 4

General Learning Objective:

After completing the tutorial process the students are able

to analyze nursing care plan fluid and nutrition nursing management of patient

undergoing hemodialysis (HD)

Students task:

Make question as many as possible related to the scenario!

Method of study:

Small Group Discussion (SGD) employing the seven jumps step.

A man 45 years old had been doing renal replacement therapy (hemodialysis) for 2

years caused by end stage renal disease. According to that patient and the nurse there, at

his first year, the patient should only got hemodialysis twice a week. From the evaluation,

body weight gain always > 3 kg, ureum dan creatinin level always high, and patient

couldn’t control his meal and drink, so the doctor gave new hemodialysis prescription for

3 times per week.

(36)
(37)

37

3. TATA TERTIB PRAKTIKUM SKILLS LAB

A.

Penjelasan Umum

Praktikum Skills Lab dilakukan di Mini Hospital PSIK FKIK UMY sesuai pada

jadwal yang telah ditentukan. Mahasiswa akan dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil

dengan jumlah mahasiswa sebanyak maksimal 10 mahasiswa per kelompok. Masing-masing

kelompok akan dibimbing secara intensif oleh instruktur praktikum dengan fasilitas yang

tersedia di Mini Hospital. Mahasiswa dituntut untuk berperan aktif dalam proses praktikum

dan diharapkan semua mahasiswa mampu mendemonstrasikan skill yang sedang di

praktikumkan. Selain kegiatan praktikum dibawah bimbingan instruktur, mahasiswa juga

mempunyai kesempatan untuk belajar mandiri sesuai jadwal yang telah ditentukan maupun

belajar mandiri diluar jadwal yang telah ditentukan dengan seijin coordinator Mini Hospital.

Diakhir kegiatan praktikum, mahasiswa wajib untuk mengikuti ujian skills (OSCE).

B.

Ujian Skills Lab

Ujian praktikum Blok 6 dilakukan pada akhir masa praktikum. Ujian ini untuk

mengetahui penyerapan mahasiswa tentang praktikum yang telah dijalankan dan

mengetahui kemampuan mahasiswa dalam melakukan praktikum. Bahan–bahan ujian

terutama dari bahan praktikum dan teori.

C.

Sistem Penilaian

Penilaian praktikum meliputi :

1. Ujian OSCE sebesar 30 %

2. Praktikum sebesar 70 %

a. Pretes

: 15%

b. Proses Praktikum : 40%

c. Postes

: 15%

D.

Tata Tertib Skill’s Lab

Sebelum praktikum, mahasiswa:

(38)

38

3. Memakai name tag.

4. Baju atasan menutupi pantat dan tidak ketat.

5. Bagi mahasiswa putri:

a. Baju bawahan longgar dan menutupi mata kaki.

b. Memakai jilbab biru polos, tanpa poni dan buntut.

c. Memakai sepatu tertutup dan berhak rendah, bukan sepatu karet, warna sepatu hitam,

memakai kaos kaki.

d. Tidak berkuku panjang dan tidak menggunakan pewarna kuku.

e. Tidak memakai cadar.

Bagi mahasiswa putra:

a. Memakai seragam biru-biru.

b. Celana longgar, bukan celana pensil.

c. Rambut rapi, tidak melebihi krah baju, tidak menutupi mata dan telinga.

d. Tidak beranting dan bertato.

e. Memakai sepatu tertutup berwarna hitam dan memakai kaos kaki.

f. Tidak berkuku panjang dan memakai perhiasan dalam bentuk apapun.

6. Mahasiswa sudah siap didalam ruangan maksimal 15 menit sebelum praktikum dimulai.

7. Apabila alat, bahan, dan mahasiswa belum siap dalam 15 menit setelah jam praktikum

berjalan, maka mahasiswa tidak diijinkan untuk mengikuti praktikum.

Selama praktikum, mahasiswa:

1. Melakukan pretes.

2. Mengikuti praktikum dari awal sampai akhir dengan aktif dan baik.

3. Melakukan postes.

4. Apabila mahasiswa terlambat lebih dari 15 menit, maka tidak diperkenankan mengikuti

praktikum.

Setelah praktikum, mahasiswa:

1. Mengembalikan dan merapikan alat, bahan dan ruangan dengan rapi pada tempatnya.

2. Mengisi daftar presensi mahasiswa.

(39)

39

4. PANDUAN PRAKTIKUM SKILLS LAB

TOPIK-TOPIK PRAKTIKUM:

1. Pemeriksaan Fisik System Perkemihan

2. Pemasangan Kateter

3. Perawatan Kateter Dan

Bladder Training

(40)

40

Erfin Firmawati, Ns.,MNS

Yuni Permata Sari Istanti, Ns., MKep.,Sp.KMB., HNC

Learning Objective:

Setelah menyelesaikan praktikum ini, mahasiswa dapat :

1. Melakukan pemeriksaan fisik pada pasien dengan gangguan system eliminasi 2. Melakukan interpretasi data hasil pemeriksaan

Pertanyaan mInimal:

1. Jelaskan pemeriksaan palpasi ginjal

2. Jelaskan interpretasi hasil pemeriksaan inspeksi

S ce n a rio

A m an , 70 years old is adm itted to hospital because of difficult to u rin ate for 2 d ays. This patien t is diagn osed with Ben ign Prost ate H yperplasia. In order to help the patien t to urin ate, you are ordered to in sert ur in e cath eter. But, n urse will do physical exam in ation first

1

st

TOPIC

(41)

41

PEMERIKSAAN FISIK SISTEM PERKEMIHAN

Pemeriksaan fisik sistem perkemihan adalah pemeriksaan yang dilakukan pada ginjal, vesika

urinaria, dan meatus urinaria. Pemeriksaan fisik sistem perkemihan dilakukan dengan metode inspeksi,

auskultasi, palpasi dan perkusi.

Tujuan pemeriksaan fisik abdomen:

1. Mendapatkan kesan kondisi dan fungsi organ perkemihan.

2. Mengetahui keluhan klien yang muncul dari sistem perkemihan

Langkah-langkah pemeriksaan fisik system perkemihan

Langkah pemeriksaan fisik:

A. Persiapan Alat

1.

Stetoskop

2.

Sarung tangan bersih

3.

Alat tulis

4.

Bengkok

B. Pemeriksaan Inspeksi

Posisi pasien terlentang. Inspeksi pada abdomen, catat ukuran, kesimetrisan, warna kulit,

tekstur, turgor kulit, adanya massa atau pembengkakan, distensi, dan luka. Kulit dan membran

mukosa yang pucat, indikasi gangguan ginjal yang menyebabkan anemia. Penurunan turgor

kulit merupakan indikasi dehidrasi. Edema, indikasi retensi dan penumpukkan cairan.

C. Pemeriksaan Auskultasi

(42)

42

D. Pemeriksaan Ginjal

1. Palpasi Ginjal

Ginjal kanan

-

Atur posisi klien supinasi, palpasi dilakukan dari sebelah kanan.

-

Letakkan tangan kiri di bawah costa 12

-

Letakkan tangan kanan dibagian atas, sedikit di bawah lengkung iga kanan

-

Anjurkan pasien nafas dalam dan tangan kanan menekan ke bawah sementara tangan

kiri mendorong ke atas. Pada puncak inspirasi tekan tangan kanan kuat dan dalam.

Raba ginjal kanan antara 2 tangan. Tentukan ukuran, nyeri tekan.

Ginjal kiri

Prinsipnya sama dengan ginjal kanan, bedanya :

-

Pemeriksa pindah ke sisi kiri penderita

-

Gunakan tangan kanan untuk menyangga dan mengangkat dari belakang

-

Letakkan tangan kiri di kuadran kiri atas

-

Anjurkan pasien nafas dalam dan tangan kiri menekan ke bawah sementara tangan

kanan mendorong ke atas. Pada puncak inspirasi tekan tangan kiri kuat dan dalam.

Raba ginjal kanan antara 2 tangan. Tentukan ukuran, nyeri tekan. Normalnya jarang

teraba.

2. Perkusi Ginjal

Perkusi ginjal dilakukan untuk mengkaji adanya nyeri. Perkusi ginjal dilakukan pada akhir

pemeriksaan.

Perkusi costovertebral ginjal (costovertebral angle)

-

Atur posisi klien berbaring dengan posisi miring/duduk

-

Letakkan

telapak

tangan

kiri

di

atas

sudut

(43)

43

pasien dapat merasakan pukulan.

-

Hasil normal, klien tidak merasakan nyeri, jika terdapat

nyeri mengindikasikan adanya batu atau pyelonephritis

E. Pemeriksaan Vesika Urinaria

1. Palpasi Vesika Urinaria

Palpasi vesika urinary untuk memeriksa adanya kesimetrisan, lokasi, ukuran, dan sensasi.

Dalam kondisi normal, vesika urinaria tidak teraba. Adanya distensi/pembesaran vesika

urinaria dapat dipalpasi di area antara simfisi pubis dan umbilical. Langkah-langkah

palpasi vesika urianaria:

-

Atur posisi pasien supinasi

-

Lakukan palpasi di bawah umbilikus ke arah bawah

mendekati simfisis.

(44)

44

2. Perkusi Vesika Urinaria

Secara normal, vesika urinaria tidak dapat diperkusi, kecuali volume urin di atas 150 ml.

Jika terjadi distensi, maka kandung kemih dapat diperkusi sampai setinggi umbilicus.

Sebelum melakukan perkusi vesika urinaria, lakukan palpasi untuk mengetahui fundus

vesika urinaria. Setelah itu lakukan perkusi di atas area suprapubic. Jika vesika urinaria

penuh atau sedikitnya volume urin 500 ml, maka akan terdengar bunyi dullness (redup) di

atas simphysis pubis. Langkah-langkah perkusi vesika urinaria:

-

Atur posisi pasien supinasi

-

Lakukan perkusi dimulai dari suprapubic sampai ke area umbilicus.Vesika urinaria

dalam keadaan penuh akan terdengar “dullness”.

F. Pemeriksaan Meatus

Pemeriksaan meatus bukan pemeriksaan rutin dalam pemeriksaan fisik system perkemihan.

Pemeriksaan ini sering dilakukan pada pasien dengan gangguan system perkemihan infeksi.

Langkah-langkah pemeriksaan dengan inspeksi pada meatus

1. Pada pasien laki-laki

-

Atur pasien dalam posisi duduk atau berdiri

-

Gunakan sarung tangan

-

Pegang penis dengan dua tangan, tekan ujung gland penis untuk membuka meatus

urinary. Lihat meatus adanya kemerahan, pembengkakan, discharge/cairan, luka,

pada meatus.

2. Pada pasien perempuan

(45)

45

(46)

46

Nama Pasien

:

TTL/Umur

:

Alamat

:

Diagnosa medis

:

Pengkajian

1. Riwayat kesehatan sekarang:

2. Pengkajian pola Gordon

- Pola kebutuhan eliminasi BAK

3. Pemeriksaan Fisik

- Inspeksi:

Warna: , turgor kulit: , distensi ( ), bengkak ( ), luka ( ),

……….

- Auskultasi:

- Pemeriksaan ginjal

Kanan: palpasi

perkusi

Kiri: palpasi

perkusi

- Pemeriksaan vesika urinaria

Palpasi:

Perkusi:

- Pemeriksaan meatus urinaria:

(47)

47

Checklist Pemeriksaan Fisik Sistem Perkemihan

Performance Procedure Raw Score Critically 1,2,3 Difficulty 1,2,3 Score

0 1 2 3 4 5 RxCxDActual ScoreMax

Tahap pre interaksi

1. Baca catatan keperawatan/catatan medis 2. Cuci tangan (gerakan 6 langkah cuci tangan

dengan menggunakan hand rub) 3. Persiapan Alat:

- Stetoskop, Alat tulis, Sarung tangan - Bengkok 0 0 0 1 1 1 3 3 3 1 1 1 3 3 3 Tahap Orientasi

1. Ucapkan salam dan perkenalkan diri

2. Klarifikasi nama dan umur atau nama dan alamat klien

3. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan

4. Kontrak waktu

5. Beri kesempatan pada pasien/keluarga untuk bertanya

6. Minta persetujuan klien/keluarga 7. Dekatkan alat

8. Jaga privacy klien dengan menutup tirai/pintu 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 3 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 6 4 1 1 2 1 1

Tahap Kerja Cuci tangan (gerakan 6 langkah cuci tangan dengan menggunakan hand rub)

0 1 3 1 3

Baca Basmalah 0 1 2 1 2

Inspeksi

Atur posisi supinasi

0 1 3 1 3

Amati

kesimetrisan,

warna

kulit,

tekstur, turgor kulit, adanya massa atau

pembengkakan, distensi, dan luka

0 1 2 2 4

Auskultasi suara bising pembuluh darah (bruits)

Letakkan stetoskop bagian

bell pada sudut

kostovertebral dan kuadran atas abdomen

(aorta abdomen dan arteri renalis)

Dengarkan bising pembuluh darah

0 1 2 3 2 12

Palpasi Ginjal

Letakkan tangan kiri di bawah sela iga 12 dan ujung jari tepat di sudut kostovertebra kanan

0 1 2 3 4 3 3 36

Letakkan tangan kanan sedikit di bawah lengkung costa kanan

0 1 2 3 3 2 18

Anjurkan klien untuk nafas dalam. Pada saat akhir inspirasi, tangan kanan menekan kebawah sementara tangan kiri mendorong ke atas. Raba ginjal kanan anatara dua tangan

0 1 2 3 3 3 27

Perkusi Ginjal

Atur posisi klien berbaring dengan posisi miring/duduk

0 1 2 1 2

Letakkan telapak tangan kiri di atas sudut costovertebral

(

setinggi vertebra torakalis 12 dan lumbal 1). Perkusi dengan tangan kanan yang mengepal. Lakukan kanan dan kiri.

0 1 2 3 4 3 3 36

(48)

48

Performance Procedure Raw Score Critically 1,2,3 Difficulty 1,2,3 Score

0 1 2 3 4 5 RxCxDActual ScoreMax

Lakukan palpasi di bawah umbilikus ke arah bawah mendekati simfisis. Palpasi adanya distensi kandung vesika urinaria.

0 1 2 3 3 1 9

Perkusi Vesika Urinaria

Lakukan perkusi dimulai dari suprapubic sampai ke area umbilicus. Vesika urinaria dalam keadaan penuh akan terdengar “dullness”.

0 1 2 3 3 1 9

Inspeksi Meatus urinari

Meatus laki-laki

- Atur pasien dalam posisi duduk atau berdiri - Gunakan sarung tangan

- Pegang penis dengan dua tangan, tekan ujung gland penis untuk membuka meatus urinary. Lihat meatus adanya kemerahan, pembengkakan, discharge/cairan, luka, pada meatus.

Meatus perempuan

- Atur pasien dalam posisi litotomi - Gunakan sarung tangan

- Buka labia mayora dengan tangan yang dominan, lihat meatus adanya kemerahan, pembengkakan, discharge/cairan, luka, pada meatus.

0 1 2 3 4 3 2 24

Lepaskan sarung tangan 0 1 1 1 1

Bereskan alat 0 1 1 1 1

Baca Hamdalah setelah kegiatan selesai 0 1 2 1 2

Cuci tangan (gerakan 6 langkah cuci tangan dengan menggunakan hand scrub)

0 1 3 1 3

Tahap terminasi

1. Evaluasi respon klien

2. Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan

3. Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien

4. Doa kesembuhan klien dengan mengucapkan syafakalloh (laki-laki) dan syafakillah (perempuan)

5. Melakukan kontrak waktu untuk tindakan selanjutnya

6. Mengakhiri kegiatan dengan cara memberi salam 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1

Dokumentasi 1. Nama dan umur atau nama dan alamat klien 2. Diagnosa keperawatan

3. Tindakan keperawatan yang sudah dilakukan

4. Evaluasi: S: Respon klien

O:hasil pemeriksaan (inpeksi,auskultasi, perkusi, dan palpasi)

A: P:

5. Tanggal dan jam pelaksanaan 6. Nama dan tanda tangan ners

(49)

49

Shanti Wardaningsih, Ns., M.Kep., Sp.Jiwa

Yanuar Primanda, Ns., MNS., HNC

Erfin Firmawati, Ns.,MNS

Learning Objective:

Setelah menyelesaikan praktikum ini, mahasiswa dapat:

1. Melakukan persiapan alat untuk pemasangan kateter dengan tepat sesuai indikasi

2. Melakukan pemasangan kateter urin dengan benar

Pertanyaan mInimal:

2. Sebutkan indikasi pemasangan kateter urin! 3. Sebutkan tujuan pemasangan kateter urin!

Masalah keperawatan:

1. Altered urinary elimination 2. Urinary retention

3. Risk for infection

4. Dependence on urinary catheter

S ce n a rio

A m an , 70 years old is adm itted to hospital because of difficult to urin ate for 2 days. This patien t is diagn osed with Ben ign Prostate H yperplasia. In order to help the patien t to urin ate, you are ordered to in sert urin e cathet er.

2

nd

TOPIC

(50)

50

PEMASANGAN KATETER

A. DEFINISI

Kateterisasi urin adalah pemasukan selang yang terbuat dari plastik atau karet melalui uretha menuju ke

kandung kemih (vesica urinaria).

B. TUJUAN

(51)

51

6. Pasien yang membutuhkan monitoring urine output pada saat pembedahan

7. Untuk membantu proses penyembuhan luka di area sacral dan perineal pada pasien yang mengalami

inkontinensia

8. Pasien yang mengalami imobilisasi jangka panjang seperti pasien yang mengalami fraktur spinal atau

lumbar, multiple fracture, multiple trauma di area pelvis, dll

9. Untuk irigasi kandung kemih

10. Untuk memasukkan obat atau untuk proses pemeriksaan diagnostic terkait system urologi (contoh:

cystogram)

11. Untuk memfasilitasi proses berkemih dan menjaga integritas kulit

12. Untuk meningkatkan kenyamanan pada pasien terminal (palliative care)

D. KONTRAINDIKASI PEMASANGAN KATETER

1. Pasien dengan prostatitis akut

2. Pasien dengan suspek trauma urethral

3. Pasien dengan riwayat striktur urethra

4. Pasien yang baru selesai penjalani TURP (Trans-Urethral Reserction of the Prostate) dalam jangka waktu 24

jam

5. Pasien yang mengalami phymosis

6. Pasien yang mengalami riwayat sulit dipasang kateter

7. Pasien yang dicurigai mengalami hematuria

8. Pasien yang mengalami atau menunjukkan tanda dan gejala infeksi saluran kemih

E. DURASI KATETERISASI URIN

Secara umum, durasi kateterisasi urin dibagi menjadi sementara (intermitten), tetap jangka pendek, dan

(52)
(53)

53

2. Two-way catheter/double lumen catheter/kateter double lumen

Kateter ini terdiri dari 2 saluran pada ujung kateternya. Satu saluran untuk keluarnya urine dan satu

saluran untuk mengembangkan balon yang berfungsi sebagai fiksasi kateter di dalam kandung kemih

pasien. Tipe kateter ini paling sering digunakan.

3. Three-way catheter/triple lumen catheter/kateter triple lumen

Kateter 3 lumen memiliki lumen ketiga (selain untuk urin dan untuk mengembangkan balon) yang

berfungsi untuk proses irigasi kandung kemih secara terus menerus. Kateter ini terutama digunakan pada

pasien yang menjalani pembedahan saluran kemih atau perdarahan dari kandung kemih atau tumor prostat

sehingga kandung kemih membutuhkan baik irigasi terus menerus atau irigasi sementara untuk

membersihkan dari gumpalan darah atau debris.

4. Catheter with integrated temperature sensor

Kateter ini mempunyai fasilitas sensor pengukur

suhu yang terintegrasi didalam kateter yang terletak di

ujung proksimal. Kateter ini khususnya digunakan pada

pasien yang membutuhkan perawatan intensif atau pada

saat menjalani operasi tertentu. Fungsi dari sensor suhu

adalah untuk mengukur suhu urine di dalam kandung

kemih dan merupakan alat yang efektif untuk

mengetahui suhu tubuh bagian dalam (core

temperature).

(54)
(55)

55

Jenis Kateter, Keuntungan, dan Kerugiannya

H. UKURAN KATETER

Prinsip pemilihan ukuran kateter adalah memilih ukuran yang terkecil yang mampu mengalirkan urin

secara adekuat. Meskipun demikian, ukuran kateter tetap harus disesuaikan dengan indikasi dan kondisi klinis

(56)

56

untuk wanita yang obese atau imobilisasi karena akan mudah terlepas dan menyebabkan trauma bada kandung

kemih.

J. UKURAN BALON

Kembangkan balon dengan ukuran yang sekecil mungkin. Hal ini akan mencegah adanya residu urine di

kandung kemih, menurunkan resiko spasme kandung kemih dan meminimalkan trauma pada leher kandung

kemih. Ukuran balon berkisar antara 5 – 30 ml tergantung produksi pabrikan. Ukuran yang biasa digunakan

adalam 10 ml. kembangkan balon sesuai dengan yang direkomendasikan oleh pabrik pembuatnya. Ukuran

balon 30 ml digunakan untuk haemostat post prosedur urologi dan tidak dianjurkan untuk peggunaan rutin.

Gunakan air steril untuk mengembangkan balon.

K. SISTEM DRAINASE

Sistem drainase tertutup dimana saluran yang menghubungkan antara kateter dan urin bag selalu

Gambar

Tabel 1. Kebutuhan dasar cairan dan kalori pada neonatus
Tabel 2. Bagan penanganan dehidrasi pada BBL

Referensi

Dokumen terkait

KK8 Mampu melakukan tindakan asuhan keperawatan atas perubahan kondisi klien yang tidak diharapkan secara cepat dan tepat dan melaporkan kondisi dan tindakan asuhan

PENDAHULUAN. Pembelajaran pada blok gangguan neuromuskuloskeletal dipersiapkan untuk mengantarkan mahasiswa dapat mencapai kemampuan kompetensi medis tingkat sarjana

Pada blok ini mahasiswa akan belajar tentang proses kehamilan dan gangguannya, persalinan dan gangguannya, penyakit reproduksi karena gangguan hormonal, penyakit

Pembelajaran pada Blok Gangguan Indra Khusus dipersiapkan untuk mengantarkan mahasiswa memiliki kompetensi medis yang berhubungan dengan gangguan indera khusus (Mata, Kulit dan

Pada Blok ini mahasiswa akan mempelajari tentang konsep dasar keperawatan jiwa, masalah yang terjadi pada klien dengan gangguan mental organic, terjadi pada klien

KK2 Mampu memberikan asuhan keperawatan pada area spesialisasi (keperawatan medikal bedah, keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa atau keperawatan

Mahasiswa mampu menerpakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan system reproduksi dan keluarga berencana.. Kemampuan akhir tiap tahapan

Melakukan dokumentasi asuhan keperawatanpada pasien dengan gangguan oksigen Tahap-tahap kegiatan dalam melakukan dokumentasi asuhan keperawatan pada pasien dengan kebutuhan oksigen