• Tidak ada hasil yang ditemukan

sediakan untuk mengukur variable perlakuan terhadap pelanggan, di antaranya yang memberikan jawaban sangat setuju (SS) pada variabel preferensi nasabah berjumlah 31 jawaban,dengan prosentase sebesar 62%, yang memberikan jawaban setuju (S) berjumlah 17 dengan prosentase sebesar 34%, yang memberikan jawaban ragu-ragu (R) berjumlah 1 jawaban dengan prosentase sebesar 2%, yang memberikan jawaban tidak setuju (TS) berjumlah 1 jawaban dengan prosentase sebesar 2%. dan kemudian yang memberikan jawaban sangat tidak setuju (STS) berjumlah 0 jawaban dengan prosentase sebesar 0 %. Total jawaban yang terkumpul berjumlah 200 jawaban, jumlah jawaban itu di peroleh dari penghitungan 4 item yang digunakan untuk mengukur variabel perlakuan terhadap pelanggan yang diberikan dan dijawab oleh 50 responden. Dari keterangan tersebut menunjukkan bahwa rata-rata nasabah di BRI Syariah Kantor Kas PGS Surabaya memberikan jawaban sangat setuju (SS) dengan prosentase sebesar 62%. C. Hasil Pengujian

1. Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas

Salah satu persoalan yang penting dalam suatu penelitian adalah perlunya dilakukan pengetesan apakah suatu alat instrumen (alat ukur) dalam pengambilan data untuk penelitian itu valid dan reliable. Sebelum instrumen itu digunakan, maka terlebih dahulu harus dilakukan uji validitas dan reliabilitas.

a. Hasil uji validitas

Validitas mempunyai makna sejauh mana ketetapan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Hasil uji validitas dapat diketahui dengan adanya ketentuan sebagai berikut :

1. Nilai r hitung > nilai r tabel maka dinyatakan valid 2. Nilai r hitung < nilai r tabel maka dinyatakan tidak valid.

3. Nilai r tabel dengan N=50; pada signifikasi 5 % maka diketahui r tabel adalah 0,279. Sehingga apabila r hitung > 0,279 maka dinyatakan valid Uji validitas dilakukan dengan bantuan SPSS For Windows versi 19,0 dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas

Variabel No item R hitung R table Keterangan

Waktu Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 0.756 0.556 0.701 0.471 >0.279 >0.279 >0.279 >0.279 Valid Valid Valid Valid Lokasi Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10 0.607 0.317 0.685 0.747 0.661 0.522 >0.279 >0.279 >0.279 >0.279 >0.279 >0.279 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Preferensi Nasabah Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 0.539 0.580 0.752 0.704 >0.279 >0.279 >0.279 >0.279 Valid Valid Valid Valid Dari tabel di atas di ketahui bahwa semua item bisa di katakan valid. Karena semua item telah memenuhi strandar yang di tetapkan yakni R hitung > R table dan nilai pearson correlation masing-masing item berada di atas 0,279 karena item-item tersebut valid maka dapat di lakukan pengujian selanjutnya.

b. Hasil uji relibilitas

Reliabilitas dilakukan dengan konsistensi internal yaitu menggunakan teknik Alpha Cronbach dengan tujuan mengukur penyimpangan skor yang terjadi karena faktor waktu pengukuran atau faktor perbedaan subjek pada waktu pengukurang yang sama. Uji reliabilitas dilakukan dengan bantuan program SPSS 19’ for windows, lihat (Lampiran 5). Dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.9

Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Koefesien alpha cronbach Status

Waktu 0,740 Reliabel

Lokasi 0,733 Reliabel

Preferensi Nasabah 0,750 Reliabel

Berdasarkan pada tabel di atas di ketahui bahwa variabel-variabel tersebut reliabel hal itu di tunjukkan dari nilai konsistensinya. Uji signifikasi dilakuan pada taraf signifikasi 0,05, artinya instrumen dapat dikatakan reliabel apabila nilai alpha lebih besar dari r tabel.42 Diketahui bahwa nilai r table dengan nilai N=50 signifikasi 5% diperoleh sebesar 0,278. Dikarenakan semua nilai alpha lebih besar dari r tabel maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrument penelitian reliabel.

3. Analisis Kuantitatif

a. Hasil Uji Normalitas

Hasil uji normalitas dapat diketahui menggunakan kolmogorov smirnov test dengan ketentuan bahwa data berdistribusi normal jika nilai Sig. > 0,05 sedangkan jika nilai Sig. < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal.

Kemudian, juga dapat dilihat melalui grafik P-P Plot apabila ploting data residual mengikuti garis linier maka data berdistribusi normal. Berikut dapat disajikan hasil uji normalitas.

Tabel 4.10

Kolmogorov – Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 50

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.73839155

Most Extreme Differences Absolute .177

Positive .177

Negative -.093

Kolmogorov-Smirnov Z 1.248

Asymp. Sig. (2-tailed) .089

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Berdasarkan output uji normalitas dengan Kolmogorov- Smirnov Test diperoleh nilai KSZ (Kolmogorov-Smirnov Z) sebesar 1,248 dengan nilai signifikasi sebesar 0.089. Karena nilai Sig. > 0.05 maka data distribusi normal,

sehingga asumsi normalitas terpenuhi. Hasil uji normalitas dengan grafik histogram dan P-plot dapat ditunjukkan pada gambar berikut:

Gambar 4.8 Grafik histogram

Berdasarkan tampilan output chart di atas kita dapat melihat grafik histogram maupun grafik plot, dimana grafik histogram memberikan pola distribusi yang melenceng ke kanan yang artinya data berdistribusi normal. Selanjutnya pada gambar P-plot terlihat titik-titik mengikuti dan mendekati garis diagonalnya sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Hasil Uji Multikolinearitas

Multikolinieritas berarti adanya hubungan yang kuat di antara beberapa atau semua variabel bebas pada model regresi. Jika terdapat Multikolinieritas

maka koefisien regresi menjadi tidak tentu, tingkat kesalahannya menjadi sangat besar dan biasanya ditandai dengan nilai koefisien determinasi yang sangat besar tetapi pada pengujian parsial koefisien regresi, tidak ada ataupun kalau ada sangat sedikit sekali koefisien regresi yang signifikan. Pada penelitian ini digunakan nilai variance inflation factors (VIF) sebagai indikator ada tidaknya multikolinieritas diantara variabel bebas nilai VIF harus lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance semua variabel independen lebih besar dari 0,10

Tabel 4.11

Hasil Uji Multikoliniearitas

Bedasarkan uji multikolonearitas tersebut menunjukkan bahwa semua nilai tolerance variabel indepeden (waktu yaitu 0,937 dan lokasi yaitu 0,937) lebih besar dari pada 0,1 sementara itu nilai VIF variabel semua variabel independen (waktu yaitu 1,068 dan lokasi yaitu 1,068) lebih kecil dari 10. Berdasarkan hasil pengujian ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antara variabel independen yang digunakan dalam penelitian

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 10.702 2.848 3.758 .000

X1 .154 .144 .148 2.076 .288 .937 1.068

X2 .181 .072 .345 2.507 .016 .937 1.068

Uji heteroskedastisitas dapat diketahui dengan melihat grafik scatterplot pada output SPSS. Jika ada pola tertentu pada grafik scatterplot SPSS, seperti titik-titik yang ada membentuk pola yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasi bahwa telah terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika tidak terdapat pola yang jelas, seperti titik titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Berikut dapat disajikan dalam grafik hasil uji heteroksiditas.

Gambar 4.9 Grafik Scatterplot

Berdasarkan output scatterplot diatas terlihat bahwa titik titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y serta tidak membentuk pola yang tertentu yang jelas. Sehingga, dapat dikatakan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

d. Hasil Uji Autokolerasi

Uji autokolerasi dilakukan apabila data yang digunakan merupakan data time series sedangkan data dalam penelitian ini merupakan data cross section sehingga uji autokolerasi tidak perlu dilakukan. Pengukuran autokorelasi dapat dilihat pada nilai Durbin Watson yang terdapat pada output model summary. Nilai tersebut kemudian dibandingkan dengan tabel Durbin Watson. Suatu model regresi akan bebas autokolerasi apabila nilai Durbin Watson mendekati angka 2.

e. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas yaitu waktu dan lokasi terhadap variabel terikat yaitu preferensi nasabah. Pada analisis ini terdapat koefisien berganda dan koefisien determinasi. Koefisien berganda atau nilai R menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai R berkisar antara 0-1, nilai R yang semakin mendekati 1 menyatakan hubungan yang semakin kuat, sebaliknya nilai R yang semakin mendekati 0 menyatakan hubungan yang semakin lemah.

Koefisien determinasi merupakan kuadrat dari koefisien berganda (R2) yang berfungsi untuk menentukan apakah variasi dari variabel bebas yang ada dalam persamaan estimasi telah dapat menjelaskan variasi dari variabel terikatnya dengan baik. Dalam hal ini, digunakan Adjusted R2 (RSquare) yang merupakan nilai R2 (R Square) yang telah disesuaikan dan nilainya selalu lebih

kecil dari R2 (R Square) sehingga digunakan untuk regresi dengan lebih dari dua variabel bebas Dari hasil analisis regresi, dapat dilihat melalui output model summary sebagai berikut.

Tabel 4.12

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .408a .167 .131 1.447

a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y

Menurut Sugiyono43 pedoman memberikan interprestasi koefisien korelasi sebagai berikut: 0,00 - 0,199 = sangat rendah 0,20 – 0,399 = rendah 0,40 – 0,599 = sedang 0,60 – 0,799 = kuat 0,80 – 1,00 = sangat kuat

Berdasarkan output di atas diperoleh angka R sebesar 0,408. Hal ni menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang sedang antara variabel waktu dan lokasi terhadap preferensi nasabah.

Tabel 4.13

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .408a .167 .131 1.447

a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y

Berdasarkan outuput diatas diperoleh angka R2 (R Square) sebesar 0,167 atau 16,7%. Hal ini menunjukkan bahwa prosentase sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen sebesar 16,7%. Sedangkan sisanya sebesar 83,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

Tabel 4.14 Hasil Uji T (Parsial)

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 10.702 2.848 3.758 .000 WAKTU .154 .144 .148 2.076 .288 LOKASI .181 .072 .345 2.507 .016

a. Dependent Variable: PREFERENSI NASABAH

Persamaan regresi nya sebagai berikut : Y’ = a + b1X1 + b2X2 + e

Y’ = 10,702 + 0,154X1 + 0,181X2 + e

Kostanta sebesar 10,702 artinya jika waktu dan lokasi produk nilainya adalah 0, maka tingkat konsumsi nilainya adalah 10,702

Koefisisen regresi variabel waktu sebesar 0,154 artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan variabel waktu mengalami kenaikan 1% maka preferensi nasabah akan mengalami peningkatan sebesar 0,154. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara waktu dengan preferensi nasabah, semakin naik variabel waktu maka semakin tinggi nilai preferensi nasabah.

Koefisien regresi variabel lokasi sebesar 0,181 artinya jika variable independen lain nilainya tetap dan variabel lokasi mengalami kenaikan 1% maka preferensi nasabah akan mengalami peningkatan sebesar 0,181. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara lokasi dengan preferensi

nasabah, semakin naik variabel lokasi maka semakin tinggi nilai preferensi nasabah.

f. Hasil Uji F-statistik

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas yaitu waktu dan lokasi bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat yaitu preferensi nasabah. Tingkat signifikansi atau kepercayaan menggunakan α = 5% atau 0,05. Kemudian ditentukan f tabel dengan rumus sebagai berikut.

f tabel = (Df1 ; Df2)

f tabel = (jumlah variabel bebas dan terikat – 1 ; n – k – 1 ) Keterangan:

n : jumlah responden k : jumlah variabel bebas

Sehingga, apabila dimasukkan nilainya pada rumus f tabel adalah sebagai berikut.

f tabel = (3 − 1 ; 50 − 2 − 1) = (2 ; 47)

Maka, diperoleh angka degree of freedom (Df) yaitu (Df1 ; Df2) = (2 ; 47). Nilai tersebut juga dapat dilihat pada tabel anova kolom Df yang kemudian dapat dicari pada tabel distribusi F sehingga diperoleh nilai untuk f tabel sebesar 3,20.

Hipotesis (dugaan sementara) dalam uji f dapat ditentukan sebagai berikut.

H0: Variabel bebas waktu (X1), dan lokasi (X2) secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat yaitu preferensi nasabah (Y)

H1: Variabel bebas yaitu waktu (X1),dan lokasi (X2) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat yaitu preferensi nasabah (Y)

Kriteria pengujian dapat dijabarkan sebagai berikut.

1. H0 diterima dan H1 ditolak apabila f hitung>f tabel atau nilai Sig.>0,05

2. H0 ditolak dan H1 diterima apabila f hitung>f tabel atau nilai Sig.< 0,05

Dari hasil analisis regresi, dapat dilihat melalui output tabel anova sebagai berikut.

Tabel 4.15 Hasil Uji F (Simultan)

Berdasarkan tabel 4.15 tersebut diperoleh nilai f hitung sebesar 4,696 dan nilai Sig. sebesar 0,000. Sehingga, karena nilai f hitung > f tabel yaitu 4,696 > 3,20 dan nilai Sig. < 0,05 yaitu 0,014 < 0,05 serta bertanda positif maka H0

ditolak dan H1 diterima yang berarti bahwa terdapat pengaruh signifikan antara waktu dan lokasi secara bersama-sama terhadap preferensi nasabah. Maka

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 19.667 2 9.834 4.696 .014a

Residual 98.413 47 2.094

Total 118.080 49

a. Predictors: (Constant), LOKASI, WAKTU b. Dependent Variable: PREFERENSI NASABAH

dalam penelitian ini dapat dikatakan bahwa waktu dan lokasi secara bersama-sama (simultan) berpengaruh positif dan signifikan terhadap preferensi nasabah pada Bank BRI Syariah Kantor Kas PGS Surabaya

g. Hasil Uji T-statistik

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas yaitu visi layanan, kepemimpinan layanan, perlakuan terhadap pelanggan, teknologi layanan dan pelatihan layanan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat yaitu retensi pelanggan. Tingkat signifikansi atau kepercayaan (α) menggunakan 5% atau 0,05.

Hipotesis (dugaan sementara) dalam uji t dapat ditentukan sebagai berikut.

H0: Variabel bebas yaitu waktu (X1) dan lokasi (X2), secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat yaitu preferensi nasabah(Y)

H1: Variabel bebas waktu (X1), dan lokasi (X2), secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat yaitu preferensi nasabah (Y)

Kriteria pengujian dapat dijabarkan sebagai berikut.

1. H0 diterima dan H1 ditolak apabila t hitung t tabel atau nilai Sig. > 0,05

2. H0 ditolak dan H1 diterima apabila t hitung t tabel atau nilai Sig. < 0,05

Dari hasil analisis regresi, dapat dilihat melalui output tabel coefficients sebagai berikut.

Tabel 4.16 Hasil Uji T (Parsial)

Berdasarkan tabel 4.16 tersebut dapat dilakukan pembandingan t hitung dengan t tabel serta nilai Sig. untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu sebagai berikut.

a. Pada variabel waktu diperoleh nilai thitung sebesar 2,076 dan nilai ttabel sebesar 2,008 kemudian berdasarkan uji signifikasi di peroleh nilai signifikasi sebesar 0.154. Karena thitung> ttabel dan juga karena signifikansi = 0.028<0,05 dan bertanda positif maka H0 ditolak dan H1 diterima yang

berarti bahwa secara parsial ada pengaruh signifikan antara waktu dengan

preferensi nasabah. Maka dalam penelitian ini dapat dikatakan bahwa

secara parsial waktu berpengaruh positif dan signifikan terhadap retensi pelanggan di BRI Syariah KK PGS Surabaya.

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 10.702 2.848 3.758 .000 WAKTU .154 .144 .148 2.076 .028 LOKASI .181 .072 .345 2.507 .016

b. Pada variabel lokasi diperoleh nilai thitungsebesar 2.507 dan nilai ttabel sebesar 2,008. Kemudian berdasarkan uji signifikasi di peroleh nilai signifikasi sebesar 0,016. Karena thitung>ttabel dan juga karena signifikansi =

0,016<0,05 serta bertanda positif maka H0 ditolak dan H1 diterima yang

berarti bahwa secara parsial terdapat pengaruh signifikan antara lokasi dengan preferensi nasabah. Maka dalam penelitian ini dapat dikatakan bahwa secara parsial lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap preferensi nasabah di BRI Syariah KK PGS Surabaya.

BAB V PEMBAHASAN

1. Pengaruh waktu dan lokasi secara parsial terhadap preferensi nasabah dalam layanan weekend banking pada BRI Syariah KK PGS Surabaya.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu secara parsial berpengaruh signifikan terhadap terhadap preferensi nasabah. Hal tersebut didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Wuri Agustanti yang berjudul “ Pengaruh Situasi Pembelian Terhadap Keputusan Pembelian pada Giant Supermarket Cilacap” menunjukkan bahwa situasi konsumen dalam hal ini waktu, memberikan pengaruh terhadap keputusan pembelian, atau penggunaan layanan jasa.44 Pada penelitian terdahulu didapatkan hasil analisis data yang menunjukkan bahwa pengaruh dari perspektif waktu cukup besar sebesar 0,185 dan berbanding lurus dengan hasil penemuan kali ini, yang menunjukkan bahwa variabel waktu berpengaruh signifikan terhadap preferensi dan keputusan pembelian konsumen. Hasil penemuan kali ini, dalam variabel waktu dari hasil output spss mendapatkan nilai thitung sebesar 2,076 dan nilai ttabel sebesar 2,008. Kemudian berdasarkan uji signifikasi diperoleh nilai sebesar 0,028. Karena thitung > ttabel yaitu 2,076>2,008 dan juga karena hasil uji riset signifikasi > 0,05 = 0,028<0,05 sehingga

faktor waktu yang berperan sebagai salah satu variabel bebas dari penelitian ini menunjukkan pengaruh yang signifikan.

44 Wuri Agustanti “Pengaruh Situasi Pembelian Terhadap Keputusan Pembelian pada Giant Supermarket Cilacap” “Jurnal Ilmu Manajemen,No. 4 (Vol. 2, Oktober 2014),1177

Penelitian ini didukung dari penelitian terdahulu tersebut karena di dalam penelitian ini mendapatkan hasil yang signifikan untuk mempengaruhi variabel terikatnya. Dan didalam penelitian terdahulu penelitian juga menunjukkan hasil yang signifikan, dan untuk pengaruhnya antara penelitian ini dan penelitian terdahulu juga mempunyai hasil yang sama yaitu berpengaruh dengan variabel terikat dari masing-masing penelitian. Di dalam penelitian terdahulu faktor waktu mempunyai pengaruh positif yang dominan, yang juga ditunjukkan mempunyai pengaruh positif yang signifikan pada variabel waktu ini.

Waktu adalah salah satu faktor dari pengaktifan kebutuhan konsumen.45 Dari proses pengambilan keputusan konsumen, dalam tahap pengenalan masalah atau pengenalan kebutuhan ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengaktifan kebutuhan, salah satunya adalah waktu. Waktu juga akan mendorong pengenalan kebutuhan lain yang diinginkan oleh seorang konsumen, dalam hal ini nasabah BRI Syariah KK PGS Surabaya.

Terdapat tiga sudut pandang mengenai waktu. Pertama, waktu yang dipakai individu yaitu bagaimana seseorang menghabiskan waktunya. Kedua, waktu sebagai produk yaitu bagaimana unsur waktu (daya tahan, kecepatan proses) dipertimbangkan dalam membeli suatu produk. Ketiga, waktu sebagai variabel situasional.

Menurut Kotler dalam sudut pandang mengenai waktu, layanan weekend banking menjadi sebuah layanan jasa yang diberikan kepada nasabah yang

45 Sumarwan,Ujang. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam pemasaran. (Bogor :Ghalia Indonesia),360

menjadikan waktu operasional pada akhir pekan sebagai produk. Karena terdapat differensiasi dengan jam operasional layanan perbankan, yakni pada hari sabtu pukul 09.00-14.00 sehingga nasabah maupun calon nasabah dapat melakukan segala transaksi dan menggunakan layanan jasa perbankan di BRI Syariah KK PGS Surabaya. Kemudian waktu sebagai variabel situasional terjadi pada nasabah yang memilih untuk menggunakan layanan perbankan pada hari sabtu, disini variabel situasi dilihat dari perspektif nasabah, bahwa menggunakan layanan perbankan pada hari sabtu diakrenakan situasi nasabah pada hari senin-jum’at tidak memungkinkan untuk bertransaksi, dikarenakan kesibukan nasabah dalam bekerja. Situasi bekerja inilah yang menyebabkan nasabah memilih untuk bertransaksi dan menggunakan jasa perbankan pada hari sabtu, karena pada hari sabtu, nasabah libur bekerja dan situasi waktu inilah yang menyebabkan nasabah menggunakan jasa perbankan pada hari sabtu.

Situasi dapat dikatakan terdiri dari waktu dan tempat tertentu yang dipakai oleh satu atau lebih orang dalam mengidentifikasi situasi terhadap kepentingan potensial.46 Situasi merupakan kondisi sementara atau setting yang terjadi dalam lingkungan pada waktu dan tempat tertentu. Pemasar dalam mengembangkan strateginya harus berusaha memahami asal usul faktor situasi yang mempengaruhi konsumen dan mengarah pada keputusan pembelian dan pengkonsumsian yang diinginkan. Assael mengemukakan tiga tipe situasi yang mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan yaitu situasi konsumsi, situasi pembelian, dan situasi

46Rita, “Analisis Pengaruh Situasi, Produk, Individu pada Perilaku Membeli dan Mengkonsumsi Makanan Ringan” Jurnal Binus University.

komunikasi. Sedangkan Belk mengembangkan karakteristik situasi menjadi lima yaitu: lingkungan fisik, lingkungan sosial, perspektif waktu, definisi tugas, dan mood.

Situasi pembelian dalam hal ini perspektif waktu berpengaruh signifikan terhadap preferensi nasabah dalam menggunakan layanan weekend banking. Rutinitas nasabah dalam tiap hari nya sibuk bekerja dan tidak menyempatkan harinya untuk bertransaksi di bank menjadi pengauh yang kuat mengapa memilih menggunakan layanan weekend banking. Diantara pilihan layanan perbankan yang ada, layanan weekend banking menjadi preferensi nasabah karena layanan perbankan ini unik, dimana bank lain ketika hari weekend pada umumnya libur, namun BRI Syariah melihat peluang konsumen untuk tetap memberikan pelayanan terhadap nasabah hingga dapat bertransaksi di hari weekend. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Assael dalam buku nya consumer behavior bahwa faktor situasi dalam hal ini perspektf waktu mempengaruhi nasabah dalam menggunakan layanan perbankan.

Berdasarkan hasil penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa lokasi secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap preferensi nasabah dalam menggunakan layanan weekend banking, yaitu faktor lokasi benar adanya dapat mempengaruhi preferensi nasabah. Dilihat dari pengaruh hasil variabel lokasi yang memberikan pengaruh besar terhadap preferensi. Hal tersebut didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rizqa Ramadhaning Tyas pada tahun 2012 yang berjudul “Pengaruh Lokasi dan Kualitas Pelayanan Tehadap Keputusan Nasabah Untuk Menabung di BMT Sumber Mulia Tuntang” yang menyimpulkan

bahwa hasil analisis data yang dilakukan menunjukan pengaruh lokasi terhadap keputusan nasabah dalam menabung di BMT sebesar 30%47. Pada penelitian terdahulu didapatkan hasil analisis data menunjukkan bahwa pengaruh lokasi cukup besar selaras dengan penelitian ini karena thitung> ttabel dan yakni 2,507>2,008 dan juga karena signifikasi 0,016<0,05 sehingga lokasi yang berperan sebagai salah satu variabel bebas dari penelitian ini juga menunjukkan pengaruh yang cukup besar terhadap variabel terikat yaitu preferensi nasabah.

Hasil penemuan kali ini, dalam variabel lokasi dari hasil output spss

mendapatkan nilai thitung sebesar 2,507 dan nilai ttabel sebesar 2,008. Kemudian berdasarkan uji signifikasi diperoleh nilai sebesar 0,016. Karena thitung > ttabel yaitu

2,076>2,008 dan juga karena hasil uji riset signifikasi > 0,05 = 0,016<0,05 sehingga

faktor lokasi yang berperan sebagai salah satu variabel bebas dari penelitian ini menunjukkan pengaruh yang signifikan.

Fenomena global mengharuskan perbankan untuk melakukan proactive strategic. Salah satu cara untuk mengaktualisasikan proactive strategic yaitu dengan strategi penentuan lokasi usaha yang tepat, sebab keberhasilan dalam penentuan suatu usaha yang tepat akan meningkatkan operasionalisasi bisnis sehingga akan menekan biaya operasional. Lokasi usaha adalah tempat dan perusahaan melakukan kerja. Desain teori usaha secara sederhana berbunyi “tempatkanlah pada titik geografis yang paling banyak memberikan kesempatan

47 Rizqa Ramadhaning Tyas, “Pengaruh Lokasi dan Kualitas Pelayanan Tehadap Keputusan Nasabah Untuk Menabung di BMT Sumber Mulia Tuntang” (Skripsi--

perusahaan di dalam usaha untuk mencapai tujuannya”. Pendapat lain mengatakan bahwa lokasi usaha adalah tempat dimana perusahaan melakukan aktivitasnya.48 Menurut Kasmir lokasi bank adalah tempat dimana diperjualbelikannya produk perbankan dan pusat pengendalian perbankan49

Kasmir menyebutkan secara umum pertimbangan dalam menentukan letak suatu lokasi adalah sebagai berikut :

a. Jenis usaha yang dijalankan

b. Apakah dekat dengan pasar / konsumen

Dokumen terkait