• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2. Pembahasan

4.2.1 Preferensi Pakan Kupu-kupu di Areal Kampus I UIN Syarif

4.2.1.3 Preferensi Pakan Pada Bunga L. camara

Bunga L. camara (delapan jenis kupu-kupu) merupakan bunga yang paling banyak dikunjungi kupu-kupu dibandingkan bunga Ixora sp. (lima jenis kupu-kupu) dan bunga H. rosa-sinensis (lima jenis kupu-kupu). Jenis kupu-kupu yang mengunjungi bunga L. camara adalah: H. bolina, G. agamemnon, G. doson, G. sarpedon, A. olferna, D. hyparete, E. hecabe dan L. nina (Tabel 2). Bunga ini lebih banyak dikunjungi G. agamemnon dan A. olferna (10 individu) dan sedikit dikunjungi E. hecabe (dua individu) (Lampiran 5). Kupu-kupu lebih banyak mengunjungi bunga L. camara karena bunga ini memiliki bunga majemuk yang berukuran kecil, berwarna menarik (perpaduan putih, kuning dan ungu), berbau

harum dan memiliki tabung mahkota yang panjang dan sempit (Tjitrosoepomo, 2003; Van Steenis, 1992).

Ukuran bunga L. camara lebih kecil dibandingkan bunga Ixora sp. dan

H. rosa-sinensis. Bunga ini memiliki ukuran diameter bunga mekar (8,10 mm) dan diameter tabung mahkota (0,88 mm) tersempit serta tabung mahkotanya terpendek (8,57 mm) dibandingkan dua bunga lainnya (Gambar 4). Kedatangan kupu-kupu yang memiliki panjang probosis antara 8,98-16,05 mm pada bunga

L. camara dengan ukuran tabung mahkota tersebut memudahkan semua jenis kupu-kupu dapat menjangkau letak nektar yang berada pada dasar bunga. Selain itu, kandungan nektar bunga inilah yang menjadi pemikat utama kupu-kupu mengunjunginya sebab kandungan nektar bunga ini lebih tinggi dibandingkan dua bunga lainnya yaitu 19% (Gambar 6). Menurut Permana (2004), kupu-kupu menyukai bunga yang memiliki kelenjar nektar besar seperti: Lantana, Mimosa, Musaenda dan bunga dari famili Asteraceae.

Faktor lingkungan di sekitar bunga L. camara pun menjadi faktor penyebab kupu-kupu lebih banyak mengunjungi bunga ini. Suhu dan kecepatan angin rata-rata per bulan di sekitar bunga L. camara lebih kecil dibandingkan di sekitar dua bunga lainnya yaitu: 31,360C dan 0,71 m/s sedangkan kelembaban udara dan intensitas cahaya di sekitar bunga ini relatif tinggi yaitu: 69,16% dan 149,80 Klx (Gambar 11). Dengan kondisi tersebut, kupu-kupu dapat melakukan aktivitasnya dengan baik. Selain itu, letak bunga L. camara strategis yaitu terletak di depan gedung Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan demikian, sebagian tanaman berbunga ini akan

tertutup oleh bayangan gedung FTIK sehingga keadaan di sekitar bunga ini akan lebih teduh dibandingkan bunga Ixora sp. dan H. rosa-sinensis.

Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa korelasi antara panjang probosis dengan preferensi pakan tidak signifikan karena 0,391 lebih besar dari 0,05% dan panjang probosis mempengaruhi preferensi pakan sebesar 0,14%. Hal ini bertentangan dengan fakta di lapangan yang menunjukkan bahwa tidak semua jenis kupu-kupu dapat mengambil nektar bunga L. camara contohnya kupu-kupu P. memnon terlihat tidak mengunjungi bunga ini.

Pada Tabel 2 terlihat bahwa aktivitas pencarian pakan lebih banyak dilakukan pada pagi hari dibandingkan siang atau sore hari karena kupu-kupu beraktivitas pada siang hari sedangkan pada malam hari kupu-kupu tidak melakukan aktivitas mencari pakan akibatnya kupu-kupu merasa lapar dan ketika pagi tiba, kupu-kupu akan mencari pakan. Selain itu, produksi nektar dimulai pada pagi hari sehingga ada kesesuaian antara produksi nektar dengan pencarian pakan. Pencarian pakan pada pagi hari lebih banyak terjadi pada bunga L. camara

dibandingkan bunga Ixora sp. dan H. rosa-sinensis.

Berdasarkan pengamatan terdapat tujuh jenis kupu-kupu yang

mengunjungi bunga L. camara pada pagi hari yaitu: G. agamemnon, G. doson, G. sarpedon, A. olferna, D. hyparete, E. hecabe dan L. nina. Hal ini

disebabkan kandungan nektar pada bunga ini lebih tinggi dibandingkan dua bunga lainnya dengan rata-rata 18,25% sehingga akan menarik perhatian kupu-kupu untuk berkunjung ke bunga ini. Selain itu, kondisi lingkungan di sekitar bunga ini mendukung untuk pencarian nektar. Suhu (28,50C) dan intensitas cahaya (92,7

Klx) di sekitar bunga L. camara lebih rendah dibandingkan di sekitar bunga Ixora

sp. dan H. rosa-sinensis sedangkan kecepatan angin rata-rata di sekitar bunga ini lebih tinggi dari pada di sekitar bunga Ixora sp. yaitu: 0,37 m/s serta kelembaban udara rata-rata lebih tinggi dibandingkan di sekitar bunga Ixora sp. dan H. rosa-sinensis yaitu 81,5% (Gambar 5, 7 dan 10). Kupu-kupu memilih bunga dengan kandungan nektar antara 20-40% (Anonimus, 2004).

Aktivitas pencarian pakan pada bunga L. camara terlihat tidak mengalami penurunan pada siang hari. Kupu-kupu H. bolina terlihat mengunjungi bunga ini pada siang dan sore hari sedangkan pada pagi hari tidak terlihat mengunjungi bunga ini maupun kedua bunga lainnya karena kupu-kupu ini lebih menyukai kondisi lingkungan pada siang hari dan kandungan nektar yang lebih tinggi (Tabel 2). Kandungan nektar pada bunga L. camara mengalami peningkatan dibandingkan pada pagi hari hari yaitu 21,25% (Gambar 5). Kondisi lingkungan di sekitar bunga L. camara dengan rata-rata suhu (33,20C), kecepatan angin (1,18 m/s), kelembaban udara (61,5%) dan intensitas cahaya (208,2 Klx) (Gambar 8 dan 10).

Produksi nektar bunga L. camara pada sore hari lebih rendah dari siang hari yaitu 17,5% sedangkan kondisi lingkungan di sekitar bunga L. camara rata-rata suhu (32,30C), kecepatan angin (0,58 m/s), kelembaban udara (64,3%) dan intensitas cahaya (148,3 Klx) (Gambar 5, 9 dan 10). Dengan kondisi tersebut menyebabkan kupu-kupu yang mengunjungi bunga ini sedikit. Hanya dua jenis kupu-kupu yang terlihat masih mengunjungi bunga ini yaitu: H. bolina dan

Selama pengamatan terlihat bahwa kupu-kupu G. agamemnon, A. olferna

dan D. hyparete mengunjungi ketiga jenis tanaman berbunga di areal kampus I UIN Syarif Hidayatullah Jakarta karena ketiga jenis kupu-kupu tersebut menyukai nektar yang dimiliki ketiga jenis bunga tersebut dan ketiganya memiliki ukuran panjang probosis antara 9,13-14,90 mm sehingga dapat menjangkau nektar yang tersembunyi pada ketiga jenis tanaman berbunga (Tabel 3). Morfologi ketiga bunga tersebut juga membantu ketiga kupu-kupu tersebut dalam mencari pakan seperti diameter bunga mekar (8,10-88,86 mm), panjang tabung mahkota (8,57-35,18 mm) dan diameter tabung mahkota (0,88-5,66 mm) sehingga memudahkan kupu-kupu menjangkau letak nektar (Gambar 4 dan Tabel 2). Selain itu, ketiga jenis kupu-kupu tersebut mudah beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang berbeda dan kandungan nektar yang berbeda pula.

Kupu-kupu E. hecabe dan L. nina terlihat hanya mengunjungi bunga Ixora

sp. dan L. camara (Tabel 2). Dari data tersebut terlihat adanya penyesuaian antara panjang probosis dengan letaknya nektar. Kupu-kupu E. hecabe (8,98mm) dan

L. nina (8,99 mm) memiliki ukuran probosis lebih pendek dibandingkan jenis kupu-kupu lainnya yang dikoleksi akan cenderung lebih memilih bunga dengan panjang tabung mahkota yang berukuran pendek seperti yang dimiliki bunga

Ixora sp. (33,09 mm) dan L. camara (8,57 mm). Selain itu, E. hecabe dan

L. nina lebih menyukai nektar dengan kandungan antara 10,75-18,75% dan menyukai tempat yang lebih teduh untuk menghindari dehidrasi seperti lingkungan di sekitar bunga Ixora sp. dan L. camara

Pada Tabel 2 terlihat bahwa H. bolina tidak mengunjungi bunga Ixora sp.

H. bolina memiliki ukuran probosis dengan panjang rata-rata 13,47 mm akan memilih bunga dengan panjang tabung mahkota seperti bunga H. rosa-sinensis

(35,18 mm) dan L. camara (8,57 mm) (Tabel 3 dan Gambar 4). Kupu-kupu ini juga cenderung menyukai nektar dengan kandungan antara 16,25-18,75% dan

lebih menyukai kondisi lingkungan di sekitar bunga H. rosa-sinensis dan

L. camara.

Ada beberapa kupu-kupu yang bersifat spesifik, artinya hanya mengunjungi satu jenis tanaman berbunga seperti: kupu-kupu P. memnon terlihat

hanya mengunjungi bunga H. rosa-sinensis sedangkan G. doson dan

G. sarpedon hanya mengunjungi bunga L. camara (Tabel 2). Fenomena ini menunjukkan adanya pemilihan antara kupu-kupu dengan karakteristik kandungan nektar yang dihasilkan jenis tanaman berbunga (Schooven dan van Loon, 1998

dalam Fitriana, 2008). Kupu-kupu P. memnon (28,83 mm) memiliki ukuran probosis terpanjang dibandingkan jenis kupu-kupu lainnya yang terkoleksi akan lebih cenderung memilih bunga dengan ukuran yang besar seperti bunga H. rosa-sinensis yang bisa digunakan sebagai pijakan waktu mengambil nektar. Selain itu, P. memnon lebih menyukai nektar bunga H. rosa-sinensis dengan kandungan 13,75% dan lebih menyukai warna merah cerah yang dimiliki bunga H. rosa-sinensis dibandingkan warna merahnya Ixora sp. serta lebih menyukai kondisi lingkungan yang hangat dengan intensitas cahaya dan kecepatan angin yang tinggi.

G. doson (15,96 mm) dan G. sarpedon (16,05 mm) akan memilih bunga dengan morfologi yang dapat dijangkau probosisnya dengan panjang tabung mahkota (8,57 mm) dan diameter tabung mahkota (0,88 mm) seperti bunga

L. camara (Tabel 3 dan Gambar 4). Selain itu, kedua jenis Graphium ini lebih menyukai nektar bunga L. camara dengan kandungan antara 15,25-18,75% dan lebih menyukai warna perpaduan antara kuning, putih dan ungu dibandingkan warna merah yang menyala serta menyukai kondisi lingkungan yang teduh.

Dokumen terkait