• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Preparasi Sampel Perasan Wortel

Wortel (Daucus carota, L) dibersihkan dan dipotong kecil agar dapat dimasukkan dalam juicer. Potongan wortel yang sudah bersih ditimbang + 1 kg kemudian dijus sehingga diperoleh perasan segar. Perasan wortel disaring sebanyak tiga kali. Hasil saringan dipisahkan menggunakan sentrifuge berkecepatan 4000 rpm selama 15 menit. Pisahkan filtrat dan endapan perasan wortel yang diperoleh.

b. Ekstraksi beta karoten dari filtrat perasan wortel

Sampel filtrat perasan wortel yang didapat kemudian ditimbang secara seksama 2,00 g. Cuci sampel dengan 2 x 25 ml aseton, kemudian dengan 25 ml heksan. Hilangkan fase aseton dari ekstrak dengan pencucian menggunakan 5 x 100 ml aquadest. Ambil lapisan paling atas (fraksi heksan), kemudian masukkan dalam labu ukur 25 ml dan ditambahkan pelarut (aseton : heksan = 1: 9) sampai tanda.

Replikasi dilakukan sebanyak 3 kali.

c. Ekstraksi beta karoten dari endapan perasan wortel

Sampel endapan perasan wortel yang didapat kemudian ditimbang secara seksama 0,20 gram. Cuci sampel dengan 2 x 25 ml aseton, kemudian dengan 25 ml heksan. Hilangkan fase aseton dari ekstrak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

dengan pencucian menggunakan 5 x 100 ml aquadest. Ambil lapisan paling atas (fraksi heksan), kemudian masukkan dalam labu ukur 25 ml dan ditambahkan pelarut (aseton:heksan = 1:9) sampai tanda. Homogenkan. Pipet 5 ml larutan dan masukkan ke dalam labu ukur 10 ml. Tambahkan pelarut hingga tanda.

Replikasi dilakukan sebanyak 3 kali.

d. Scanning panjang gelombang serapan maksimum beta karoten

Scaning λmax dilakukan dengan menggunakan 3 seri larutan baku (2, 6, 10 ppm). Profil kromatogram ketiga seri larutan baku tersebut dibandingkan kurva serapannya untuk menentukan panjang gelombang serapan maksimum larutan baku beta karoten.

e. Pengukuran absorbansi seri larutan baku beta karoten

Seri larutan baku (2; 4; 6; 8; 10 ppm) diukur aborbansi pada λmax yang diperoleh dari hasil scanning panjang gelombang serapan maksimum. Kemudian dibuat persamaan regresi linier antara konsentrasi dengan absorbansi.

f. Penetapan kadar beta karoten dalam filtrat perasan wortel

Ukur absorbansi sampel filtrat perasan wortel pada panjang gelombang serapan maksimum beta karoten. Kadar beta karoten dalam filtrat perasan wortel dihitung berdasarkan persamaan kurva baku yang didapat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

g. Penetapan kadar beta karoten dalam endapan perasan wortel

Ukur absorbansi sampel endapan perasan wortel pada panjang gelombang serapan maksimum beta karoten. Kadar beta karoten dalam endapan perasan wortel dihitung berdasarkan persamaan kurva baku yang didapat.

2. Persiapan Hewan Uji

a. Hewan uji yang digunakan berjenis kelamin jantan dan berusia 10-12 minggu. Jumlah hewan uji yang dibutuhkan untuk uji yang dilakukan sebanyak 37 ekor.

b. Tiap-tiap hewan uji, dihilangkan rambut di bagian punggungnya menggunakan produk depilatoris.

c. Diamkan 24 jam setelah penghilangan rambut untuk menghilangkan efek dari depilatoris yang kemungkinan dapat membiaskan hasil pengamatan.

3. Perlakuan terhadap hewan uji

a. Hewan uji dibagi menjadi 5 (lima) kelompok, tiap-tiap kelompok terdiri atas 5 (lima) ekor mencit.

b. Kelompok pertama merupakan kelompok kontrol negatif, yaitu kelompok yang tidak diberi perlakuan pengolesan kulit punggung mencit menggunakan basis atau formula gel optimum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

Kelompok kedua diberi perlakuan dengan formula basis gel endapan perasan wortel .

Kelompok ketiga diolesi dengan formula gel endapan perasan wortel yang akan diuji.

Kelompok empat diberi perlakuan dengan formula basis gel filtrat perasan wortel.

Kelompok lima diberi perlakuan dengan formula gel filtrat perasan wortel.

c. Tiap-tiap mencit dioles dengan 0,5 g bahan uji. Pengolesan dilakukan pada area punggung mencit yang dicukur, yaitu + 4 cm x 3 cm. Diamkan selama 15 menit.

d. Letakkan mencit pada wadah yang sudah disediakan dan papari dengan sinar UV. Ketinggian lampu UV 15 cm dari tempat pijakan mencit. e. Penyinaran dilakukan selama tiga hari berturut-turut. Lama penyinaran

tiap harinya 20 menit dan dilakukan pada jam yang sama. Formula yang diuji dioles setiap kali sebelum penyinaran.

f. Pengukuran skinfold-thickness kulit punggung mencit dilakukan setiap 24 jam setelah penyinaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

4. Analisis hasil

Analisis hasil dilakukan secara statistik menggunakan uji ANOVA yang dilanjutkan dengan LSD (Least Significant Different) dengan tingkat kepercayaan 95 %.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Preparasi Sampel Perasan Wortel

Wortel (Daucus carota,L) yang digunakan dalam penelitian ini merupakan wortel segar yang diperoleh dari sebuah perkebunan di daerah Tawang Mangu. Pemilihan wortel dari satu perkebunan dan keseragaman usia tanam wortel saat dipanen bertujuan untuk memperkecil keanekaragaman varietas dari wortel tersebut.

Ketika sampai di laboratorium, wortel yang akan dijus segera dibersihkan dari kotoran tanah yang masih menempel. Sisa wortel yang belum diproses, disimpan dalam lemari pendingin dengan dimasukkan ke dalam plastik terlebih dulu. Pencucian wortel dengan air dilakukan setelah wortel yang bersih dari tanah ditimbang. Dengan demikian tidak ada penambahan berat air pencucian pada penimbangan wortel. Berat wortel yang ditimbang disesuaikan dengan kebutuhan agar diperoleh filtrat dan endapan perasan wortel yang mencukupi untuk dibuat formula optimum. Pada saat melakukan penelitian ini, peneliti menimbang wortel segar seberat + 1 kg.

Setelah bersih, wortel dipotong-potong agar dapat dijus. Sisa ampas yang dihasilkan tidak langsung dibuang melainkan dipilih potongan-potongan kecil wortel yang lolos saat dijus pertama. Jus wortel kemudian disaring sebanyak tiga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

kali menggunakan saringan minuman untuk memisahkan partikel-partikel kasar yang mungkin masih tertinggal. Proses selanjutnya adalah pemisahan endapan dan filtrat perasan wortel menggunakan sentrifuge berkecepatan 4000 rpm selama 15 menit. Di dalam tabung sentrifuge akan terpisah antara filtrat dan endapan halus perasan wortel. Pisahkan filtrat dan endapan tersebut untuk pengukuran kadar beta karoten di dalamnya. Sifat sampel yang mudah busuk dalam penyimpanan selama orientasi, menyebabkan proses dari pembuatan jus wortel hingga pembuatan formula uji, tidak boleh lebih dari dua hari. Walaupun demikian, tidak dilakukan penambahan pengawet pada jus wortel maupun pada komposisi formula untuk meminimalkan bias pada hasil penelitian.

Dokumen terkait