• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Dari hasil penelitian yang telah diuraikan peneliti di atas serta simpulan, maka peneliti akan mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Peserta Didik

Bagi peserta didik, MI Al Bidayah Candi khususnya, dan peserta didik secara umum, agar lebih rajin, tekun dan sabar dalam pembelajaran IPS melalui metode jigsaw, pembelajaran akan terasa lebih menyenangkan dan pada akhirnya hasil belajar pun akan meningkat.

2. Bagi Guru

a. Agar selalu membuat inovasi-inovasi pembelajaran dengan metode pembelajaran yang dapat memotivasi peserta didik dan memudahkan peserta didik menerima materi pelajaran.

b. Sebaiknya guru lebih variatif dalam menggunakan metode pembelajaran, termasuk menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Hal ini akan menghilangkan rasa bosan bagi peserta didik selama mengikuti proses belajar.

3. Bagi sekolah

Hendaknya menyediakan sarana prasarana yang lebih mumpuni sehingga proses pembelajaran berjalan dengan lancar, efektif dan efisien. Sehingga akan meningkatkan mutu dan kualitas dalam setiap proses pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Aprilianti, Nurul. Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw (Kajian Tindakan di Kelas V SDN Wates 02 Kecamatan Ngaliyan Kabupaten Semarang). Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidik Universitas Negeri Semarang.

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2012, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Asmani, Jamal Ma‟mur. 2011. Tips Pintar PTK: Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: Laksana

Astutik, Erni. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Materi Koperasi Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas IV MI Darussalam Bancak Tahun 2016/2017. Salatiga: IAIN Press.

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful B. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Fathoni, Abdurrahmat. 2011. Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta: Rineka Cipta.

Fathurrohman, Muhammad dan Sulistyorini. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Teras.

Jihad, Asep dan Abdul haris. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Kastolani. 2014. Pembelajaran Inovatif Teori dan Aplikasi. Salatiga: STAIN Salatiga Press.

Monah. 2014.Upaya Peningkatan Hasil Belajar Melalui Strategi Jigsaw Learning Pada Mata Pelajaran IPA Kelas II MI Muhammadiyah Sriwedari Muntilan Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi, Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri sunan Kalijaga Yogyakarta.

Nurdin, Syaifudin. 2005. Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa dalam Kurikulum berbasis Kompetensi. Ciputat: PT CIPUTAT PRESS.

Paizaluddin dan Emalinda. 2012. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Panduan Teoritis dan Praktis. Bandung: CV Alfabeta.

Pratiwi, Ika Ari., dkk. 2016. Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Berbasis Multikultural. ISSN. 2(1):2460-1187.

Rasimin. 2012. Pembelajaran IPS Teori, Aplikasi dan Evaluasi. Salatiga: STAIN Salatiga Press

Rokhmanah, Eka Nurdita. 2016. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Peserta Didik Kelas V MI

Hidayatul ‘Ulum Dayu 01 Nglegok Blitar. Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Tulungagung.

Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Solihatin, Etin. 2009. Cooperatif Learning, Cetakan Keempat. Jakarta: Bumi Aksara

Sopiatin, Popi dan Sohari Sahrani. 2011. Psikologi Belajar dalam Perspektif Islam. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sujono, Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Think Pair-Share untuk Kulon Cermee Bondowoso, SKRIPSI: Program Pendidikan PAI FAKTUR UIN Malang 2006

Suprijono, Agus. 2011. Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Suyadi. 2010. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: Diva Press.

Wahidmurni. 2017. Metodologi Pembelajaran IPS Pengembangan Standar Proses Pembelajaran IPS di Sekolah/Madrasah. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Zaini, Hisyam dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I

Sekolah : MI Al-Bidayah Candi Mata pelajaran : Ilmu Pendidikan Sosial Kelas/Semester : IV/II

Materi Pokok : Masalah sosial (Kependudukan dan Kemiskinan) Alokasi Waktu : 2 X 35 menit

1. Standar Kompetensi

Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi dilingkungan kabupaten/kota dan provinsi

2. Kompetensi Dasar dan Indikator

2.1 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya

2.1.1 Siswa dapat menjelaskan kegiatan sosial budaya daerah(kabupaten/ kota, provinsi)

2.1.2 Siswa dapat menyebutkan bentuk kegiatan sosial dan budaya dalam masyarakat

3. Tujuan pembelajaran

Setelah mendengarkan penjelasan guru siswa dapat:

a. Menjelaskan pengertian kegiatan sosial budaya daerah (kabupaten/kota, provinsi)

b. Menyebutkan bentuk kegiatan sosial dan budaya dalam masyarakat

4. Materi Pembelajaran

4.1Masalah sosial yaitu suatu hal atau kejadian jika semua warga masyarakat lain ikut merasakan pengaruh masalah tersebut. Masalah sosial harus dipecahkan atau diatasi secara bersama-sama.

4.2Bentuk masalah sosial 1. Kependudukan

a. Persebaran penduduk tidak merata

Persebaran penduduk di setiap wilayah dipengaruhi oleh hal-hal berikut:

1. Lingkungan alam seperti kesuburan tanah, iklim, maupun sumber daya.

2. Keamanan yaitu ada tidaknya ancaman bagi wilayah tersebut baik dari manusia sendiri atau bencana alam.

Sebagian besar penduduk bertrmpat tinggal dipulau jawa. Dikarenakan pulau jawa memiliki sarana dan prasarana yang lengkap. Selain persebaran tidak merata, kepadatan penduduk indonesia juga tidak merata.

b. Tingginya jumlah penduduk

penduduk yang besar dapat pula justru menjadi beban bagi negara atau penduduk yang lainnya. Dalam hal ini adalah penduduk yang tidak produktif yaitu penduduk yang tidak berkarya atau bekerja. Penduduk ini otomatis tidak memiliki penghasilan. Akibatnya, dia akan menggantungkan hidup pada orang lain.

c. Urbanisasi

Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Terjadinya urbanisasi karena adanya daya tarik kota dan daya tolak desa. Lapangan kerja yang banyak dan lengkapnya sarana hiburan maupun daya tarik kota. Sedangkan dipedesaan hanya dijumpai kehidupan serba tradisional.

Urbanisasi yang berlebihan menimbulkan berbagai masalah diperkotaan, terutama adalah semakin tingginya kepadatan penduduk kota, lahan perkotaan semakin sempit karena banyak dibangun perumahan dan fasilitas lain.

d. Pengangguran

Adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan. Pengangguran merupakan masalah kependudukan yang harus dihadapi oleh semua negara didunia, baik negara maju ataupun negara berkembang.

1) Jenis-jenis pengangguran

a) Pengangguran terbuka adalah penduduk yang menganggur karena belum mendapat pekerjaan atau tidak mempunyai pekerjaan.

b) Setengah menganggur adalah penduduk yang bekerja dibawah 35 jam perhari.

c) Pengangguran terselubung adalah orang yang bekerja tidak secara maksimal karena tidak memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan kemampuan.

2) Dampak pengangguran

a) Kriminalitas semkain tinggi. b) Kemiskinan yang berkepanjangan.

c) Kesenjangan sosial semakin tinggi antarpenduduk yang satu dengan yang lain.

d) Muncul pemukiman kumuh, gelandangan maupun tunawisma.

e. Penduduk putus sekolah

Tingginya biaya pendidikan membuat masyarakat tidak mampu membiayai sekolah anak-anak mereka. Akibatnya banyak anak putus sekolah. Berdasarkan data (Bappenas) sekitar 5 juta pelajar SD/MI diseluruh indonesia tidak dapat melamjutkan ke SMP/MTs. Ini berarti dari 29,8 juta orang siswa SD sampai dengan SMA hanya sekitar 20-25% yang mampu menyelesaikan sekolahnya.

2. Kemiskinan

a. Tingkat kesejahteraan masyarakat a) Tingkat kesehatan

Adanya kesadaran dari masyarakat akan pentingnya kesehatan mampu menunjukkan kesejahteraan masyarakat yang meningkat. Masyarakat sudah mulai memiliki kesadaran memeriksakan kesehatan di puskesmas atau dokter.

b) Pendidikan

Jika jumlah penduduk yang bersekolah lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah penduduk yang tidak bersekolah, maka dapat diketahui bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat baik. begitu pula sebaliknya. Jika jumlah penduduk putus sekolah lebih besar maka kesejahteraan masyarakat kurang baik.

c) Tenaga kerja

Apanila jumlah penduduk bekerja dibandingkan dengan pengangguran maka tingkat kesejahteraan masyarakat baik. d) Tingkat kematian dan hidup (mortalitas dan fertilitas)

Semakin kecil tingkat kematian anak dalam suatu masyarakat menunjuk tingkat kesejahteraan yang tinggi. Ketersediaan fasilitas saran yang lebih baik akan meningkatkan jumlah anak yang hidup.

e) Perumahan

Kualitas perumahan yang ditempati penduduk dapat menunjukkan tingkat kesejahteraan mereka. Penduduk yang lebih sejahtera akan terlihat dari rumah tinggal mereka yang baik.

b. Kemiskinan rentan terhadap kejahatan

Penduduk yang memiliki tingkat kesejahteraan rendah merupakan penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan. Apalagi di negara-negara seperti kita ini sedang mengalami krisis ekonomi. Krisis mengakibatkan jumlah penduduk yang miskin semakin banyak. Banyak masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan hidup untuk dirinya apalagi untuk keluarga.

Penghasilan masyarakat yang begitu sedikit tidak dapat mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Biaya sekolah yang mahaldan harga-harga barang kebutuhan sehari-hari semakin tidak terjangkau oleh masyarakat miskin.

Pada akhirnya untuk memenuhi kebutuhan hidup, ada penduduk yang terpaksa melakukan kejahatan demi kelangsungan hidupnya. Mereka nekad mencuri, merampok atau mengambil barang milik orang lain. Banyak orang yang tergoda untuk mendapatkan uang denga melanggar aturan hukum. Mereka dengan mudah terpengaruh hal-hal yang negatif.

5. Metode Pembelajaran a. Jigsaw

b. Penugasan

6. Sumber Belajar

Buku paket Ilmu Pendidikan sosial kelas IV, hlm. 161-168, penerbit: Yudhistira, Bogor, cetakan pertama 2007.

7. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran a. Pendahuluan

1) Guru mengucapkan salam

2) Guru mengajak siswa membaca do‟a.

3) Guru mengabsen siswa serta bertanya kabar

4) Guru memberi motivasi siswa supaya lebih bersemangat dalam menerima materi

5) Guru menggali kemampuan awal siswa berkenaan dengan materi yang akan dipelajari

6) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan dan tujuan kegiatan belajar.

b.Kegiatan Inti

1. Mengamati

a) Guru memilih materi pelajaran yang dapat dibagi menjadi beberapa segmen (bagian)

b) Siswa dibagi menjadi 6 kelompok

1) Kelompok 1 : ketidakmerataan jumlah penduduk

2) Kelompok 2 : tingginya jumlah penduduk dan urbanisasi 3) Kelompok 3 : pengangguran

4) Kelompok 4 : penduduk putus sekolah

5) Kelompok 5 : tingkat kesejahteraan masyarakat 6) Kelompok 6 : kemiskinan rentan terhadap kejahatan

c) Guru mendorong peserta didik untuk melaksanakan proses diskusi 2. Menanya

a. Siswa bertanya tentang materi masalah sosial b. Siswa diminta bertanya jika ada yang belum jelas 3. Melakukan

a. Siswa dipersilahkan untuk membaca dan mendiskusikan potongan materi yang sesuai dengan kelompoknya masing-masing.

b. b. Setiap kelompok menunjuk perwakilan untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya ke kelompok yang lain.

4. Menghubungkan

Siswa mengaitkan permasalahan sosial dengan lingkungan sekitar 5. Mengkomunikasikan

Guru dan siswa melakukan tanya jawab

c. Penutup

1. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang sudah dipelajari hari ini serta guru mendorong siswa agar selalu bersyukur atas karunia tuhan.

3. Guru memberitahu materi pelajaran di pertemuan yang akan datang. 4. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin berdo‟a untuk

pulang.

5. Guru mengucap salam.

8. Penilaian Hasil Belajar a. Jenis penilaian

Unjuk kerja siswa

b. Instrumen penilaian

1) Apa pengertian dari masalah sosial?

2) Sebutkan masalah kependudukan di Indonesia!

3) Tuliskan pengertian pengangguran, jenis-jenis pengangguran beserta dampaknya.!

4) Sebutkan 5 faktor tingkat kesejahteraan masyarakat!

5) Apakah yang dimaksud dari kemiskinan rentan terhadap kesejahteraan?

c. Kunci jawaban

1) Masalah sosial yaitu suatu hal atau kejadian jika semua warga masyarakat lain ikut merasakan pengaruh masalah tersebut. Masalah sosial harus dipecahkan atau diatasi secara bersama-sama. 2) Masalah-masalah kependudukan di Indonesia

a) Ketidakmerataan jumlah penduduk b) tingginya jumlah penduduk

c) urbanisasi d) pengangguran

e) penduduk putus sekolah.

3) Pengangguran adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan. Pengangguran merupakan masalah kependudukan yang harus dihadapi oleh semua negara didunia, baik negara maju ataupun negara berkembang.

a) Jenis-jenis pengangguran

(1) Pengangguran terbuka adalah penduduk yang menganggur karena belum mendapat pekerjaan atau tidak mempunyai pekerjaan.

(2) Setengah menganggur adalah penduduk yang bekerja dibawah 35 jam perhari.

(3) Pengangguran terselubung adalah orang yang bekerja tidak secara maksimal karena tidak memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan kemampuan.

Lembar Pengamatan Guru Siklus I

No Aspek Yang Diamati

Pengamatan Guru Catatan A B C D E

A. KEGIATAN AWAL

1. Guru

mengucapkan salam

 Tidak semua peserta

didik menjawab salam karena sibuk dengan kegiatan masing-masin

2. Guru meminta siswa berdoa bersama

 Ada peserta didik

yang berdo‟a sambil

melakukan kegiatan lain karena peserta didik belum siap melaksanakan pembelajaran 3. Guru mengabsen siswa serta bertanya kabar  4. Guru memberi motivasi siswa supaya lebih bersemangat dalam menerima materi  5. Guru menggali kemampuan awal siswa berkenaan dengan materi yang akan dipelajari  6. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

 Ada beberapa peserta didik yang tidak memperhatikan

penjelasan guru karena asik berbicara dengan temannya.

B. KEGIATAN INTI MENGAMATI

1. Guru memilih materi pelajaran yang dapat dibagi menjadi beberapa segmen (bagian)  2. Siswa dibagi menjadi enam kelompok

 Peserta didik masih

bingung dengan pembagian kelompok-kelompoknya. 3. Guru mendorong peserta didik untuk melaksanakan proses diskusi  MENANYA 1. Siswa bertanya tentang materi masalah sosial  2. Siswa diminta bertanya jika ada yang belum jelas  MELAKUKAN 1. Siswa dipersilahkan untuk membaca dan mendiskusikan potongan materi yang sesuai dengan kelompoknya masing-masing.  2. Setiap kelompok menunjuk perwakilan untuk mempresentasi kan hasil 

kelompoknya ke kelompok yang lain MENGHUBUNGKAN Siswa mengaitkan permasalahan soaial dengan lingkungan sekitar  MENGKOMUNIKASIKAN Guru dan siswa melakukan tanya jawab  C. PENUTUP 1. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang sudah dipelajari hari ini serta guru mendorong siswa agar selalu bersyukur atas karunia tuhan.  2. Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah.  3. Guru memberitahu materi pelajaran di pertemuan yang akan datang.  4. Guru meminta salah satu siswa untuk

memimpin

berdo‟a untuk

pulang. 5. Guru mengucapkan salam  KETERANGAN A = Sangat Baik B = Baik C = Cukup D = Kurang E = Tidak Baik

Lembar Pengamatan Siswa Siklus I

NO NAMA Skor Total Skor Nilai Predikat A B C D 1 AAS 2 3 2 2 9 80 Baik 2 ARA 2 2 2 2 8 65 Cukup 3 A A 2 2 2 2 8 50 Kurang 4 A H M 2 2 2 2 8 45 Kurang 5 A N M 3 3 3 2 11 90 Sangat Baik 6 B H A 3 2 3 2 10 85 Baik 7 C K P 3 2 3 2 10 90 Sangat baik 8 D M 2 2 2 2 8 45 Kurang 9 D N S 3 2 2 2 9 65 Cukup 10 D R A 2 3 2 2 9 70 Baik 11 D S 2 2 2 2 8 55 Kurang 12 D K A 2 2 2 2 8 65 Cukup 13 F R A 2 2 2 3 8 75 Baik 14 F F A 2 2 2 2 8 60 Cukup 15 K A W 2 3 2 2 9 75 Baik 16 M M F 2 2 2 2 8 65 Cukup 17 M 2 2 2 2 8 55 Kurang 18 M A T S 2 2 2 2 8 60 Cukup 19 M D D 3 2 2 2 9 70 Baik 20 M F F 2 2 3 3 10 85 Baik 21 M I M 2 2 2 2 8 65 Cukup 22 M A R T 2 3 2 2 9 60 Cukup 23 M I P F A 2 2 2 2 8 50 Kurang 24 M J R F 2 2 2 2 8 55 Kurang 25 M A 2 2 2 3 9 75 Baik 26 N A S 2 3 2 2 9 80 Baik 27 N A 2 3 2 3 10 90 Sangat baik 28 N N 2 2 2 3 9 75 Baik 29 N W 2 3 3 2 10 85 Baik 30 R U 3 2 3 2 10 80 Baik 31 R W R 2 2 2 3 9 70 Baik 32 R U K 3 2 2 3 10 85 Baik 33 S N A 3 3 2 2 10 80 Baik 34 S Q 2 2 2 2 8 65 Cukup 35 S S 2 2 3 2 9 70 Baik 36 T R 2 2 2 2 8 55 Kurang 37 T U N 3 3 3 2 11 85 Baik 38 Z A N 2 3 2 3 10 75 Baik 39 R Y A 2 2 3 2 9 80 Baik

Keterangan Kriteria Penilaian

A = Kerjasama Nilai 90-100 (A Skor 4 = Sangat Baik) B = Keaktifan Nilai 70-89 (B Skor 3 = Baik)

C = Menghargai pendapat teman Nilai 60-69 (C Skor 2 = Cukup) D = Tanggung Jawab Nilai 0-59 (D Skor 1 = Kurang)

Kekurangan dan Perbaikan Siklus I No Kekurangan Perbaikan

1. Ada beberapa peserta didik yang tidak menjawab salam dari guru karena sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Guru menyiapkan peserta didik terlebih dahulu sebelum membuka pelajaran.

2. Ada peserta didik yang

berdo‟a sambil melakukan

kegiatan lain karena peserta didik belum siap

melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Guru menyiapkan peserta didik terlebih dahulu sebelum membuka pelajaran.

3. Peserta didik masih sedikit bingung dengan pembagian kelompok-kelompoknya.

Guru menjelaskan secara detail tentang pembagian kelompok.

4. Ada beberapa peserta didik yang tidak memperhatikan penjelasan guru karena asik berbicara dengan temannya.

Guru memberikan motivasi kepada peserta didik agar mau memperhatikan penjelasan guru. 5. Ada beberapa tahapan dalam

RPP yang belum dilaksanakan oleh guru seperti diawal kegiatan pembelajaran guru tidak meminta peserta didik untuk belajar materi yang sudah diajarkan dirumah dan belajar materi selanjutnya.

Sebelum kegiatan pembelajaran guru membaca kembali RPP sehingga tidak ada tahapan yang tidak dilaksanakan.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II

Sekolah : MI Al-Bidayah Candi Mata pelajaran : Ilmu Pendidikan Sosial Kelas/Semester : IV/II

Materi Pokok : Masalah sosial (Salah pergaulan dan mengatasi masalah sosial)

Alokasi Waktu : 2 X 35 menit 1. Standar Kompetensi

Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi dilingkungan kabupaten/kota dan provinsi

2. Kompetensi Dasar dan Indikator

2.1 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya

2.1.1Siswa dapat menjelaskan kegiatan sosial budaya daerah (kabupaten/kota, provinsi)

2.1.2 Siswa dapat menyebutkan bentuk kegiatan sosial dan budaya dalam masyarakat

3. Tujuan pembelajaran

Setelah mendengarkan penjelasan guru siswa dapat:

a. Menjelaskan pengertian kegiatan sosial budaya daerah (kabupaten/kota, provinsi)

b. Menyebutkan bentuk kegiatan sosial dan budaya dalam masyarakat

4. Materi Pembelajaran

4.3 Salah pergaulan

Sebagai pelajar dan generasi penerus bangsa tidak boleh terjerumus dalam pergaulan yang salah. Salah pergaulan berdampak negatif bagi mereka sendiri maupun orang lain. Jika pergaulan yang salah tersebut dibiarkan begitu saja tanpa ada yang memperbaiki atau mencegah maka akan terjerumus pada tindak kriminal. Tindak kriminal tersebut seperti: 1. Tawuran

Tawuran adalah tindak perkelahian antarkelompok, biasanya tawuran ini dilakukan antarpelajar. Sebagian pelajar hanya ikut-ikutan berkelahi karena membela teman satu sekolah atau satu kelompok. 2. Merokok

Pelajar mulai merokok karena meniru orang tuanya yang merokok dan juga pengaruh teman-teman sekelilingnya yang juga merokok. Para pelajar biasanya berbuat demikian karena beranggapan bahwa merokok akan membuat mereka dipandang sudah dewasa atau hanya sekedar lebih akrab dengan teman-teman.

3. Pemakaian obat-obat terlarang (narkoba)

Jika seseorang mengalami ketergantungan narkoba akan sulit disembuhkan. Penggunaan narkoba dapat menyebabkan kebodohan, penyakit, bahkan mengakibatkan kematian. Narkoba dapat

berpengaruh pada kepribadian sehingga kita tidak dapat konsentrasi dalam belajar dan prestasi menurun.

4. Minum minuman keras

Minuman keras adalah minuman yang mengandung alkohol. Jika dikonsumsi secara terus menerus dapat merugikan dan membahayakan kesehatan. Penyalahgunaan minuman keras oleh para pelajar semakin hari semakin meningkat. Akibat dari meminum minuman keras ini, maka para pelajar cenderng melakukan tindakan kenakalan-kenakalan, perkelahian, perbuatan-perbuatan asusila, dan lain-lain.

4.4Mengatasi Masalah Sosial yang Timbul di Daerah 1. Mengatasi masalah kependudukan

a. Melakukan program keluarga berencana (KB) b. Meningkatkan kesadaran akan kesehatan. c. Melaksanakan program transmigrasi.

d. Pemerataan pembangunan hingga ke desa-desa.

e. Perbaikan dan pembangunan sarana perhubungan (transportasi) f. Pembukaan lapangan kerja baru.

g. Program listrik masuk desa. h. Pembangunan desa tertinggal. 2. Mengatasi masalah kemiskinan.

a. Pendidikan

Usaha pemerintah untuk meningkatkan bidang pendidikan antar lain melalui program-program seperti:

1) Wajib belajar pendidik dasar 9 tahun. 2) Belajar paket A dan B.

3) Meningkatkan jumlah gedung sekolah dan tenaga pengajar. 4) Meningkatkan mutu tenaga pengajar dan lulusan

sekolah-sekolah.

5) Menyelenggarakan pendidkan luar sekolah, seperti balai latihan kerja (BLK) dan kursus-kursus keterampilan untuk mengupayakan tenaga kerja siap pakai.

b. Kesehatan

Di bidang kesehatan, pemerintah berusaha semakin meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat. Menurunnya tingkat kematian bayi di indonesia menjadi tanda adanya peningkatan pelayanan kesehatan.

Usaha peningkatan pelayanan kesehatan mencakup beberapa kegiatan yaitu:

1) Kesehatan lingkungan. 2) Pengobatan penduduk. 3) Peningkatan gizi makanan. 4) Pemberantasan penyakit. c. Kesejahteraan

transportasi. Semua itu diupayakan bagi pemenuhan kebutuhan sandang, pangan dan papan yang memadai. Namun selain kebutuhan yang bersifat material tersebut, kesejahteraan penduduk juga harus mencakup kebutuhan spiritual masyarakat, misalnya dengan membangun tempat-tempat ibadah, sarana rekreasi, dan hiburan. Dengan tercapainya kebutuhan material dan spiritual maka hakekat pembangunan manusia indonesia seutuhnya akan dapat tercapai.

3. Mengatasi Masalah Sosial Akibat Salah Pergaulan

Masalah sosial yang dihadapi para remaja dan pelajar bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, tetapi juga tanggung jawab semua orang. Bnayak pihak yang harus berperan serta dalam mengatasi masalah sosial ini. Pihak yang berperan serta antara lain: a. Pemerintah

Pemerintah dalam hal ini pihak kepolisian, mereka telah melakukan beberapa kegiatan diantaranya:

1) Pre-empatif yaitu kegiatan yang ditujukan untuk menghilangkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap timbulnya masalah sosial seperti kenakalan remaja. Misal mengadakan penerangan, bimbingan, penyuluhan, serta ceramah-ceramah pada pelajar, orang tua, dan masyarakat. 2) Preventif yaitu kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk

menghilangkan kesempatan untuk terjadinya masalah sosial seperti kenakalan remaja, minum munaman keras, penggunaan obat-obat terlarang, atau merokok. Bentuk tindakan preventif misalnya melakukan razia di tempat-tempat hiburan malam yang terjadi peredaran obat-obat terlarang. Polisi juga menyita barang-barang terlarang tersebut dari pengedar yang tertangkap kemudian memusnahkannya.

3) Mengadakan kerja sama dengan pihak-pihak sekolah dan masyarakat seperti mengadakan diskusi atau seminar. b. Orang tua

Orang tua merupakan pihak yang paling berperan dalam upaya mengatasi masalah kenakalan remaja. Hal ini karena orang tua berhubungan langsung dengan mereka. Para remaja masih tinggal dengan orang tuanya sehingga para orang tua harus waspada jika melihat perubahan tingkah laku anaknya. Masalah sosial yang timbul dari anak juga disebabkan kurangnya perhatian orang tua kepada anak.

Jika orang tua melihat perilaku anak yang cenderung negatif harus ditindaklanjuti dengan menasihati atau mengarahkan. Orang tua memberikan pendidikan agama dan menjelaskan dampak buruk akibat perilaku yang negatif. Perilaku negatif yang menyebabkan masalah sosial dapat

dimulai dari perilaku seperti sering membolos, mencuri, berkelahi dengan teman dan lain-lain.

c. Sekolah

Sekolah dapat digunakan sebagai sarana yang efektif untuk mengatasi masalah sosial masyarakat. Disekolah kita tidak hanya menuntut ilmu saja, tetapi disekolah kita mendapatkan pembelajaran tentang etika, norma-norma dan budi pekerti. Dari pembelajaran tersebut kita sebagai pelajar dapat mencegah diri dari bahaya pengaruh lingkungan yang buruk. Sekolah bersama pemerintah mengadakan penyuluhan tentang bahaya pergaulan yang salah.

d. Diri sendiri

Sebagai pelajar kita harus dapat membedakan mana ang baik dan yang buruk, oleh karena itu cara mengatasi perilaku negatif dapat dimulai dari diri sendiri.

5. Metode Pembelajaran 5.1 Jigsaw

5.2 Penugasan

6. Sumber Belajar

Buku paket Ilmu Pendidikan sosial kelas IV, hlm. 169-174, penerbit: Yudhistira, Bogor, cetakan pertama 2007.

7. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

a. Pendahuluan

1) Guru mengucapkan salam

2) Guru mengajak siswa membaca do‟a.

3) Guru mengabsen siswa serta bertanya kabar

4) Guru memberi motivasi siswa supaya lebih bersemangat dalam menerima materi

5) Guru menggali kemampuan awal siswa berkenaan dengan materi yang akan dipelajari

6) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan dan tujuan kegiatan belajar.

b. Kegiatan Inti

1) Mengamati

Dokumen terkait